New - Tugas Variabel & Skala Dr. Benny

download New - Tugas Variabel & Skala Dr. Benny

of 7

description

bg

Transcript of New - Tugas Variabel & Skala Dr. Benny

Nama: Fiska Martatillah MuhammadNRI: 110 111 106Ruang:

CONTOH JENIS VARIABEL

1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

2. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

3. Variabel Kontrol.Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

4. Variabel Moderator.Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubunganantara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagaivariabel independen kedua.Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

5. Variabel Intervening (Antara).Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABELSesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat ( Independent variabel dengan dengan dependent variabel).a.Hubungan SimetrisVariabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.b.Hubungan Timbal BalikHubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.c.Hubungan Asimetris (tidak simetri)Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :1). Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.2). Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri seseorang.3). Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.4). Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.5). Hubungan Imanen antara dua variabel.6). Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)Variabel adalah simbol atau abstrak yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian dikenal dengan beberapa istilah variabel antara lain :1. Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel ini juga sering disebut independen variabel (IV) atau variabel penyebab. Dalam penelitian keprilakuan organisas, variabel bebas ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu variabel tingkat individu, variabel tingkat kelompok dan variabel tingkat organisasi. Karakteristik yang paling jelas dari variabel tingkat individual adalah karakteristik pribadi atau yang berkaitan dengan demografi seperti usia, gender, status pernikahan, karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai dan sikap kerja serta level kemampuan dasar. Motivasi juga termasuk ke dalam variabel tingkat individual.Sedangkan karakteristik variabel tingkat kelompok meliputi kepemimpinan, konflik, komunikasi, dan lainnya. Variabel tingkat sistem organisasi meliputi desain organisasi, budaya organisasi, pelatihan, metode evaluasi kinerja dan lainnya.2. Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasa dinotasikan dengan Y. Dalam perilaku organisasi, variabel-variabel dependen ini antara lain terdiri dari produktivitas / kinerja, mangkir / tingkat absensi, turnover, perilaku menyimpang di tempat kerja, organizational citizenship behavior (OCB), dan kepuasan kerja. Sedangkan dalam bidang pendidikan, disiplin siswa, prestasi belajar, tingkat kelulusan, dan sebagainya bisa ditetapkan sebagai variabel dependen.3. Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh memperkuat atau memperlemah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel moderator adalah lebih sulit berubah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya budaya, personality, jenis kelamin, dan lainnya. Contoh : Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja. Variabel moderatornya adalah kepribadian dan usia. Artinya, pengaruh kemampuan terhadap kinerja akan semakin kuat jika kepribadian adalah tipe A, dan usia yang relatif muda.4. Variabel intervening / mediator adalah variabel yang secara konkrit tidak kelihatan, tetapi secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan terikat, sehingga menyebabkan hubungan antara X dengan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel intervening / mediator / perantara / variabel proses adalah relative lebih mudah berubah. Contohnya : Mood, Kepuasan, atau variabel sikap lainnya.

5. Variabel control adalah variabel yang dikontrol (dikendalikan atau dibuat konstan) oleh peneliti untuk mengurangi pengaruhnya terhadap gejala yang sedang dikaji, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Contoh : Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa. Variabel kontrolnya yang dibuat konstan adalah guru yang sama, kondisi kelas yang sama, usia siswa yang relative sama, dan lainnya.

SKALA PENGUKURAN PADA PENELITIAN Jika dilihat dari skala pengukurannya (Measurement Scale), maka data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:a. Categorical DataData kategorik adalah data kualitatif sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan rumus matematika/statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis matematika/statistika yang digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada setiap kategori/pasangan kategori.Data kategorik disebut juga data nonmetric atau data yang bukan merupakan hasil pengukuran. Klasifikasinya adalah:1) Kategorik Nominal, yaitu data kategorik yang tak dapat dinyatakan bahwa kategori yang satu lebih baik dari kategori lainnya atau dengan kata lain kategori yang tidak memiliki urutan tertentu.Contoh: Pria wanita, ungu biru, dan lain-lain.Karena tidak memiliki urutan tertentu, maka dapat saja kategori pria diberi kode 0 dan wanita diberi kode 1 maupun sebaliknya.2) Kategorik Ordinal, yaitu data kategorik yang mempunyai urutan tertentu namun jarak antar kategori sulit untuk dinyatakan sama.Contoh: Alat dalam kondisi baik, sedang, rusak.Karena memiliki urutan, maka jika rusak diberi kode 1, maka urutan berikutnya adalah sedang yang diberi kode 2, dan kategori baik diberi kode 3 atau sebaliknya. Urutan pengkodean di atas tidak dapat ditukar-tukar secara acak, karena akan menjadi tidak sesuai dengan urutan kategorinya.Data kategorik nominal maupun ordinal dapat diubah menjadi data numerik:1) rasio, dengan cara membagi jumlah frekuensi suatu kategori dengan kategori yang lain, atau dengan total frekuensi seluruh kategori.2) ordinal, dengan cara melakukan ranking sesuai dengan jumlah frekuensi dari kategori-kategori yang ada.b. Numerical DataData numerik adalah data metric atau data yang merupakan hasil pengukuran. Jika data hasil pengukuran eksakta menghasilkan data metrik murni (pure metric data), maka pada pengukuran sosial humaniora, data yang dihasilkan bukan data metrik murni.Pada pengukuran sosial-humaniora, suatu variabel dikonstruk sedemikian rupa dalam beberapa indikator yang kemudian menjadi dasar pembuatan item pengukuran. Pada setiap item disediakan beberapa pilihan jawaban yang pada dasarnya berbentuk kategorik ordinal. Untuk jawaban yang dipilih pada setiap indikator diubah ke bentuk angka yang disebut scoring. Meskipun kelihatannya sama, namun istilah coding dan scoring berbeda, yaitu:CodingScoring

Diterapkan pada variabel manifest, dimana setiap variabel hanya mengandung 1 itemDiterapkan pada variabel laten yang dikonstruk dari beberapa variabel manifest (indikator), dimana setiap variabel mengandung beberapa item

Hasil coding per item dapat dianalisis langsung, karena setiap item mewakili 1 variabelHasil scoring per item tak boleh dianalisis langsung, tapi harus dijumlahkan dengan score item-item lain yang mewakili variabel yang sama.

Data yang dihasilkan merupakan data kategorik baik nominal maupun ordinalData yang dihasilkan adalah data interval atau data ordinal yang diperlakukan sebagai data interval

Catatan: Data yang didapat sebagai penjumlahan skor-skor seluruh item pada suatu konstruk variabel laten dimasukkan dalam klasifikasi data interval. Namun ada yang merasa ragu dengan konsep scoring dan coding di atas, Apakah data ordinal yang dijumlahkan dapat menghasilkan data interval?.Karena itu dalam konteks seperti ini, jumlah skor-skor dari suatu konstruk dinyatakan diperlakukan sebagai data interval (threat as interval), meski sebenarnya dianggap bukan data interval.1) Numerik OrdinalData numerik ordinal adalah data yang berupa angka yang menunjukkan urutan. Contoh:a) urutan antrianb) urutan tempat dudukc) urutan nomor rumahd) urutan kemunculanbentuk khusus data numerik ordinal ini adalah data ranking (rank order), yaitu data yang dihasilkan dari pengurutan data interval atau rasio baik secara meningkat (ascending) maupun menurun (descending).Seperti data kategorik ordinal, operasi matematika tak dapat dilakukan pada data ini.Contoh: Tidak dapat dikatakan bahwa; ranking 3 ranking 2 = ranking 1Juga tidak dapat dikatakan bahwa; 2 x kali ranking 1 = ranking 2.

2) Numerik IntervalData numerik interval selain mengandung unsur urutan juga memiliki unsur kesamaan jarak antar urutan. Karena itulah operasi bilangan dapat dilakukan.Contoh: 40 C 30 C = 10C40 C adalah 2x lebih panas dari 20 C.Namun data numerik interval tidak memiliki 0 yang absolut.Contoh: 0 C = 32 FSiswa yang mendapat nilai 0 pada tes Statistika tidak dapat diartikan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang Statistika.Kesamaan jarak ukuran ini yang sulit dijamin pada suatu pengukuran sosial humaniora. Karena itulah hasil pengukuran sosial humaniora dianggap bukan data interval, tetapi data ordinal yang diperlakukan sebagai data interval.Data numerik interval ini dapat diubah menjadi data:a) numerik ordinal, dengan cara me-ranking-nyab) kategorik ordinal, dengan cara mengkategorikannya.3) Numerik RasioData numerik rasio adalah data yang selain mengandung unsur urutan, memiliki jarak ukuran yang sama, serta memiliki nilai 0 absolut.Contoh: Jika tidak ada sesuatu yang diletakkan di atas timbangan emas, maka angka digital yang tertera tetap angka 0,00.

Seperti data numerik interval, data numerik rasio ini dapat diubah menjadi data:a) numerik ordinal, dengan cara me-ranking-nyab) kategorik ordinal, dengan cara mengkategorikannya.Catatan: Pada program Statistical Package and Service Solutions (SPSS) digunakan hal-hal sebagai berikut:- Seluruh data yang di-entry untuk dianalisis diperlakukan sebagai data numerik- Konsep pendataan disamakan dengan pengukuran yang diklasifikasikan atas skala (scale), ordinal, dan nominal.

Perbandingan dengan konsep sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:Konsep SebelumnyaKonsep di SPSS

PendataanKategorikNomialPengukuranNominal

OrdinalOrdinal

NumerikOrdinal

IntervalSkala

Rasio