Neuroanatomi Nervus II

download Neuroanatomi Nervus II

of 9

Transcript of Neuroanatomi Nervus II

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    1/9

    NEUROANATOMI

    NERVUS II (OPTIKUS)

    DISUSUN OLEH :

    Wida Ratna Sari Siahaan

    116100!06

    PEM"IM"IN#:

    KEPANITERAAN KLINIK NEUROLO#I

    PERIODE 0 OKTO"ER $ 0% NOVEM"ER !01

    &AKULTAS KEDOKTERAN

    UNVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    'AKARTA

    0

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    2/9

    NERVUS II ( NERVUS OPTIKUS)

    Nervus optikus merupakan bagian dari Sistem saraf pusat (SSP) yang

    memiliki lebih sedikit sel neuron dan terisolasi dari sel lain yang umumnya berada di

    otak. Nervus optikus terdiri dari akson sel ganglion retina dan sel glia. Jumlah akson

    cenderung tetap, sedangkan umlah sel glia dan myelin relatif bervariasi di berbagai

    tempat dibandingkan akson. Nervus optikus membentang dari retina mele!ati

    foramen sklera posterior hingga ganglion genikulatum lateral di thalamus.

    Pada manusia, panang nervus optikus yang terbentang dari belakang bola

    mata hingga kiasma optikum adalah sekitar "0 mm. Nervus optikus tersusun dari

    serabut#serabut aferen sel#sel ganglion di stratum optikum dari retina. $etina

    merupakan reseptor dari impuls penglihatan. $etina me!akili perluasan ke depan dari

    otak dan secara penting terdiri dari tiga lapisan neuron. %apisan retina pertama ialah

    stratum optikum tersebut. %apisan sel retina kedua dan ketiga terdiri dari sel antara

    yang menghantarkan impuls penglihatan dari batang dan kerucut ke sel di stratum

    optikum. %apisan retina yang mengandung batang dan kerucut merupakan lapisan

    yang terdalam.

    &mpuls penglihatan dicetuskan oleh batang dan kerucut sebagai a!aban atas

    pengrangsangan terhadap dirinya. Jika cahaya memasuki mata, reaksi fotokimia!i

    pada unsur'unsur ini menghasilkan impuls yang dikirim ke korteks penglihatan (area

    roadman*). +ianggap batang bereaksi terhadap terang dan melayani penglihatan

    pada !aktu keadaan kurang terang atau gelap (sore hari, dalam ruangan, malam hari

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    3/9

    dan sebagainya). dan kerucut sensitif terhadap !arna dan melayani penglihatan pada

    saat keadaan terang. Jumlah batang lebih besar dari pada umlah kerucut. etapi di

    daerah retina yang dinamakan makula, di situ terdapat lebih banyak kerucut daripada

    batang.

    -enatapkan mata kepada sesuatu berarti menempatkan mata dalam sikap

    sedemikian sehingga sinar berproyeksi pada macula. +i situ retina paling peka

    terhadap cahaya. -acula atau macula lutea terletak di sebelah temporal dari papil

    nervus optikus. arnanya lebih pucat dari bagian retina lainnya. Pusatnya lebih pucat

    lagi dan dikenal sebagai fovea sentralis.

    Pada fovea sentralis dari makula, sel batang dan kerucut bercampur, batang

    umlahnya sepuluh kali lebih banyak daripada kerucut. Pada daerah fovea yang

    mengalami ketaaman penglihatan tertinggi, hanya ada sel'sel kerucut, dan setiap

    kerucut berhubungan dengan hanya satu sel bipolar yang me!akili neuron kedua.

    Sel'sel bipolar mengirim impuls ke neuron ketiga, yaitu sel ganglion dari lapisan

    ganglion dalam retina. Sekitar satu uta akson dari sel#sel ganglion ini beralan pada

    lapisan serat retina ke papilla atau kaput saraf optikus, mele!ati lamina kribrosa dari

    sklera mata dan akhirnya mencapai korpus genikulatum lateral dari thalamus.

    raktus serat yang beralan naik dari mata ke kiasma disebut saraf optikus

    (fasikuli optisi). Setelah saraf tiba pada kiasma, separuh dari seratnya yang berasal

    dari separuh sisi nasal retina menyebrang melalui kiasma ke sisi yang berla!anan.

    Separuh lainnya yang berasal dari separuh sisi temporal retina terus beralan

    ipsilateral. +ibelakang kiasma semua bergabung dengan serat yang menyebrang dari

    /

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    4/9

    mata kontralateral dan membentuk traktus optikus. Setiap traktus berakhir pada

    korpus genikulata lateralnya.

    Serat makula untuk penglihatan sentral, memasuki kaput saraf temporalis.

    Serat segera mencapai posisi sentral dalam bagian orbital dari saraf. trofi berkas

    serat makula, menyebabkan kepucatan yang khas dari bagian temporal kaput saraf

    yang mungkin berhubungan dengan kerusakan penglihatan sentral, penglihatan

    perifer tetap utuh. Jika serat perifer dari saraf optikus mengalami kerusakan (cedera

    saraf periaksial), ketaaman penglihatan tetap utuh, tetapi penglihatan perifer

    menyempit. 1erusakan seluruh saraf yang memba!a ke atrofi, diikuti oleh kepucatan

    seluruh papilla. +ikatakan atrofi optik primer ika saraf mengalami kerusakan secara

    langsung, misalnya akibat tekanan saraf oleh tumor. trofi seperti itu dan skotoma

    sentralis pada sisi tumor dan papilaedema pada sisi yang lain, dikenal sebagai

    sindroma foster kennedy. trofi optik sekunder teradi mengikuti papilaedema.

    Jika tidak ada penyakit intraokular kerusakan penglihatan pada satu mata

    selalu menandakan lesi pada bagian orbita, foramen, atau kranial dari saraf optikus.

    Jika pusat kiasma mengalami kerusakan, sehingga serat yang menyebrang

    menadi terganggu (oleh tumor hipofise, kraniofaringioma, meningioma tuberkulum

    sela) hasilnya adalah hemianopia bitemporal. iasanya serat yang datang dari separuh

    ba!ah retina dan mengisi bagian ventral kiasma adalah yang pertama#tama rusak2

    yang menelaskan mengapa hemianopia dimulai pada kuadran atas atau bitemporal

    dari lapangan pandang. 3al tersebut pertama#tama melibatkan penglihatan !arna.

    Pada kasus yang arang, hemianopia heteronimus mungkin binasal. Penemuan seperti

    4

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    5/9

    itu menunukan bah!a bagian lateral dari saraf optikus intrakranial, kiasma atau

    traktus postkiasmatik mengalami kerusakan (oleh arteri abnormal, tumor, meningitis

    basalis).

    erla!anan dengan heteronimitas dari lesi kiasma, lesi yang mencederai

    traktus optikus menghasilkan hemianopia homonimus. Sebagai contoh lesi pada

    traktus optikus kanan mengganggu impuls yang berasal dari separuh kanan kedua

    retina. kibatnya kerusakan penglihatan melibatkan kedua separuh kiri dari lapangan

    pandang.

    Sesaat sebelum traktus optikus mencapai genikulatum lateral, seumlah kecil

    serat yaitu berkas pupilosensorik medialis, berlanut ke kolikuli superior dan nucleus

    pada pretektal. erkas ini adalah serat aferen untuk beberapa refleks optik, terutama

    yang penting refleks pupil terhadap cahaya. Jika gangguan terhadap trektus optikus

    melibatkan serat#serat ini, cahaya yang atuh pada separuh homonim retina yang

    terlibat, tidak menghasilkan reaksi pupil.

    -assa serat traktus optikus memasuki korpus genikulatum lateral melalui

    penggabungan dengan lapisan tipis substansia alba yang memisahkan neuron menadi

    enam, sebagian adalah lapisan yang saling berhubungan. %apisan pertama beralan

    seaar dengan basis dari korpus. %apisan /, 4 dan " menerima serat yang tidak

    menyeberang dari mata ipsilateral, dan lapisan , 5 dan 6 menerima serat yang

    menyebrang dari mata kontralateral. kson dari neuron#neuron membentuk radiasio

    optika (radiasio 7ratiolet).

    5

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    6/9

    $adiasio berproyeksi ke dalam korteks penglihatan atau korteks kalkarina,

    yang meluas dengan bibir atas dan bibir ba!ah sepanang fisura kalkarina (area

    rodman *). 1orteks dari area ini ditandai dengan elas oleh strip 7ennari, lapisan

    serat hori8ontal bermielin yang lebih tebal dari biasanya, terbagi menadi empat

    lapisan dari sel saraf kecil. Serat#serat radiasio optikum sangat berdekatan hanya pada

    !aktu muncul dari korpus genikulatum lateral. Setelah mele!ati yang disebut ismus

    lobus temporalis, serat#serat menyebar dalam substansia alba lobus temporalis dekat

    dinding lateral kornu posterior dan inferior dari ventrikel lateral.

    9rutan retinotopik dari sel#sel dalam korpus genikulatum lateral uga

    dipertahankan pada akson#aksonnya dan pada titik akhir akson pada korteks

    kalkarina. Serat#serat tersebut me!akili separuh homonim dari akson kedua mata

    yang membentuk inti sentral dari radiasio. Serat ini melanutkan peralanan yang

    sangat lurus ke separuh kaudal dari korteks penglihatan pada sisi medial lobus

    oksipitalis dan pada bagian cembung dari kutubnya. 1uadran dorsalis dari macula

    dan separuh retina perifer, berproyeksi ke dalam bibir atas (dorsal), dan kuadran

    ventralnya kedalam bibir ba!ah (ventral) dari korteks penglihatan.

    eberapa serat ventral dari radiasio, pertama#tama beralan ke rostral ke arah

    kutub temporal. 1emudian setiap serat membentuk %oop -eyer yang paling rostral

    dapat mencapai tingkat uung kornu ventrikularis inferior. Serat yang melingkar

    me!akili kuadran ba!ah dari bagian perifer separuh homonim dari retina.

    7angguan pada serat radiasio optika uga menyebabkan cacat hemianopik

    homonim kontralateral dari lesi. 3emianopik dapat lengkap, tetapi seringkali tidak

    "

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    7/9

    lengkap karena serat#serat tersebar luas. 3emianopia homonim yang terbatas pada

    dua kuadran atas dan berakhir secara taam pada garis tengah vertical (cacay :pie#in#

    the#sky;) selalu menunukan lesi lobus temporalis yang melibatkan %oop -eyer.

    rea rodman *, resepien primer dari impuls penglihatan, dikelilingi oleh

    area < dan =, yang meluas dari sisi medial lobus oksipitalis diatas

    kecembungannya. 1edua area kortikal ini me!akili lapangan penglihatan sekunder

    dan tersier atau area asosiasi untuk eak penglihatan (lapangan memori optikal).

    Stimulasi elektris pada area < dan = menghasilkan aura optikal dalam bentuk

    kilatan cahaya, !arna dan bentuk#bentuk serta garis#garis sederhana. &mpresi

    penglihatan tiba pada area * mungkin karena pengalaman dan interpretasi

    sebelumnya.

    3ancurnya area rodman < dan = mengurangi kemampuan untuk mengenal

    obyek melalui bentuk, ukuran dan kerangka dari benda itu, serta kesadaran akan

    adanya benda itu (agnosia optikal, aleksi). 7angguan tersebut terutama terbukti ika

    serat komisural dari splenium korpus kalosum yang menghubungkan kedua area

    penglihatan mengalami gangguan.

    6

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    8/9

    7ambar 4. Potongan $etina bagian dalam

    *

  • 7/24/2019 Neuroanatomi Nervus II

    9/9

    7ambar 5. Jalur saraf penglihatan

    DA&TAR PUSTAKA

    Peter, +uus. +iagnosis opik Neurologi2 Sistem >ptik (&&). /00. Jakarta? @7A. 3al

    " ' /.

    -ahar, -ardono. Priguna, Sidharta. Neurologi 1linis +asar2 Nervus >ptikus. /00=.

    Jakarta? +ian $akyat. 3al 6 ' 40.