Neuralgia

14
NEURALGIA Definisi Nyeri yang seperti terbakar ataupun seperti ditusuk - tusuk akibat adanya iritasi ataupun kerusakan pada saraf. Rasa nyeri pada umumnya terjadi sesaat, namun bisa terjadi sangat berat / parah. Berbagai macam tipe neuralgia timbul akibat dari saraf yang teriritasi. Neuralgia dapat dicetuskan oleh berbagai sebab, termasuk karena pencabutan gigi, infeksi yang berasal dari mata, maupun infeksi akibat herpes zoster. Lokasi nyeri selalu terasa pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf yang teriritasi tersebut. Penyebab · Iritasi atau kerusakan saraf akibat dari penyakit sistemik · Peradangan · Infeksi · Kompresi / penekanan Diagnosis Neuralgia merupakan sebuah gejala yang tergantung dari kelainan penyebabnya, diagnosa tergantung pada temuan kondisi yang dapat menyebabkan nyeri. Selain adanya faktor penyebab yang dapat mencetuskan nyeri pada saraf, diduga ada juga faktor resiko yang dapat 1

Transcript of Neuralgia

Page 1: Neuralgia

NEURALGIA

Definisi

Nyeri yang seperti terbakar ataupun seperti ditusuk - tusuk akibat adanya iritasi

ataupun kerusakan pada saraf. Rasa nyeri pada umumnya terjadi sesaat, namun bisa

terjadi sangat berat / parah.

Berbagai macam tipe neuralgia timbul akibat dari saraf yang teriritasi. Neuralgia

dapat dicetuskan oleh berbagai sebab, termasuk karena pencabutan gigi, infeksi yang

berasal dari mata, maupun infeksi akibat herpes zoster. Lokasi nyeri selalu terasa pada

bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf yang teriritasi tersebut.

Penyebab

· Iritasi atau kerusakan saraf akibat dari penyakit sistemik

· Peradangan

· Infeksi

· Kompresi / penekanan

Diagnosis

Neuralgia merupakan sebuah gejala yang tergantung dari kelainan penyebabnya,

diagnosa tergantung pada temuan kondisi yang dapat menyebabkan nyeri.

Selain adanya faktor penyebab yang dapat mencetuskan nyeri pada saraf, diduga ada

juga faktor resiko yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada saraf, yaitu :

· Malnutrisi

· Gangguan tidur

· Lampu terang

· Suara

· Stress

· Makanan rendah nutrisi

· Diduga rasa mual juga dapat mencetuskan timbulnya rasa nyeri pada saraf

1

Page 2: Neuralgia

Terapi

n Antidepressan : Amitriptyline

n Antikonvulsan : Phenitoin, Karbamazepine

n Analgesik

n Desensitisasi

n TENS = Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation

n DREZ = Dorsal Root Zone Surgery → terapi alternatif terakhir

n Terapi alternative :

- Vit.B-Compleks

- Akupuntur → terutama untuk neuralgia postherpetik

Prognosis

Tergantung pada penyebab timbulnya nyeri pada saraf. Dengan terapi yang adekuat pada

umumnya rasa nyeri akan berkurang.

1. Neuralgia Trigeminus ( Tic Douloreux )

Definisi :

Nyeri yang sering berulang berlokasi dibawah garis orbito-mental serta diatas leher

dan didepan telinga dengan kata lain nyeri pada area sensibilitas cabang mandibula,

maksila dan oftalmikus. Merupakan kondisi yang tiba – tiba, berat / parah, dan nyeri

tajam terjadi pada daerah – daerah yang dipersarafi oleh saraf trigeminus.

Patofisiologi :

Saat ini belum jelas dan masih sulit dimengerti tentang patofisiologi dari neuralgia,

tetapi terdapat 2 teori yang masih dapat diterima :

a. Teori sentral

Neuralgia ini dianggap sebagai suatu keadaan setelah terjadinya pelepasan

muatan listrik dari suatu epilepsi fokal.

b. Teori perifer

Neuralgia ini terjadi karena kompresi, distorsi ataupun peregangan nervus

trigeminus pada root entry zone oleh arteri aberrant, malformasi vaskuler, plak

sklerotik.

2

Page 3: Neuralgia

Ada 2 jenis neuralgia trigeminus, yaitu :

Simptomatik Idiopatik

Sebab Oleh karena tumor, misalnya

neurinoma akustikus,

neuralgia post herpetica

Tidak diketahui

Nyeri Terus-menerus Dalam serangan-serangan

Sensorik Terganggu Baik

Motorik Dapat dirasakan parese Tidak ada parese

Usia dan jenis Tidak ada kecenderungan Biasanya penderita usia > 45

kelamin pada wanita atau pria, tidak

terbatas pada gol. umur

tahun. Wanita lebih sering

Gejala klinis :

Serangan nyeri pada wajah sifatnya :

n Tajam, membakar, menusuk-nusuk.

n Terjadi tiba-tiba, singkat dan menghilang tiba-tiba pula.

n Terjadi berulang, dengan distribusi pada satu / lebih cabang nervus trigeminus.

n Tidak terjadi defisit motorik atau sensorik.

n Pada pemeriksaan tidak ada gangguan neurologi yang berarti atau normal.

Biasanya serangan nyeri dicetuskan oleh perangsangan yang agak ringan pada daerah

nyeri, misal :

n Sewaktu mengunyah makanan

n Gosok gigi

n Menguap

n Menelan

n Mencukur kumis atau jenggot

n Mengusap wajah

Diagnosa :

Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik (neurologi) pada

penderita, walaupun pada pemeriksaan neurologi sangat sulit karena umumnya selalu

memperoleh hasil normal.

3

Page 4: Neuralgia

a. Anamnesis

· Lokalisasi nyeri, menentukan cabang nervus trigeminus yang terkena.

· Menentukan waktu dimulainya neuralgia trigeminal dan pemicunya.

· Menentukan interval bebas nyeri.

· Menentukan lama, efek samping, dosis dan respon pengobatan.

· Menanyakan riwayat penyakit herpes.

b. Pemeriksaan fisik

· Menilai sensasi pada ketiga cabang nervus trigeminus bilateral (termasuk

refleks kornea).

· Menilai fungsi mengunyah (masseter) dan fungsi pterygoideus (membuka

mulut, deviasi dagu).

· Menilai EOM.

c. Pemeriksaan penunjang : CT Scan dan MRI

Terapi :

a. Medis (obat)

n Carbamazepine

Dosis awal 3x100-200mg, dosis maksimal 1200mg/hari, hingga 6 bulan lalu

dicoba dikurangi bertahap.

n Gabapentin

Dosis awal 300mg, malam hari, selama 2 hari, dosis maksimal 2400mg/hari.

b. Medis (bedah)

Pilihan terapi bedah dipikirkan bilamana kombinasi lebih dari 2 obat belum

membawa hasil seperti yang diharapkan. Penatalaksanaan medik (obat) sering

gagal dalam menghilangkan nyeri dalam periode panjang. Hal ini sering didapati

pada pasien usia lanjut. Untuk pasien-pasien muda, merujuk ke ahli bedah untuk

dekompresi mikrovaskular perlu dipertimbangkan segera sesudah diagnosis

ditegakkan.

c. Dari segi kejiwaan

Hal lain yang penting untuk diperhatikan selain pemberian obat dan

pembedahan adalah segi mental serta emosi pasien.

4

Page 5: Neuralgia

Prognosis :

Jika ditangani dengan baik, yaitu dari anamnesis, penegakkan diagnosa dan terapi

maka boleh dipastikan hasilnya memuaskan.

2. Post Herpetic Neuralgia

Definisi :

Rasa nyeri yang timbul sebagai komplikasi dari infeksi virus herpes zoster pada saraf

trigeminus.

Gejala Klinis :

· Nyeri timbul setelah terinfeksi virus herpes zoster.

· Gambaran nyeri menetap, parah, seperti rasa terbakar, pada beberapa kasus

rasa nyeri dapat berlangsung berbulan - bulan bahkan sampai bertahun - tahun.

· Penyebaran rasa nyeri sesuai dengan distribusi dermatom saraf yang diinfeksi

virus herpes zoster, lesinya unilateral pada satu sisi.

· Dengan tes sensibilitas pinprick pada daerah yang dipersarafi saraf

trigeminus, didapatkan sensibilitas yang menurun.

· Biasanya disertai dengan manifestasi lain dari infeksi herpes zoster pada

mata, yaitu menurunya sensibilitas pada kornea.

Terapi :

o Kortikosteroid ( Prednison 60mg/hari,p.o,selama 2 minggu

kemudian tappering off ).

o Amitriptilline 25 — 150mg/hari, p.o

o Triavil

o Capsaicain ( Xostrix )

3. Neuralgia glossopharyngeus

Definisi :

Rasa nyeri yang seperti kejang muncul tiba — tiba pada daerah — daerah yang

dipersarafi oleh saraf glossopharingeus (N. IX), seperti di lateral kerongkongan,

kemudian menjalar ke liang telinga dan daun telinga. Bila mengunyah dan menelan

terasa nyeri.

5

Page 6: Neuralgia

Etiologi :

Pada umumnya penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Diduga karena adanya

penekanan terhadap N.IX dan N.X. Neuralgia glossopharingeus dapat disebabkan

oleh infeksi akut pada faring tapi juga berhubungan dengan adanya kompresi pada

bagian lainnya, termasuk pada sudut serebropontine, foramen jugulare, dasar tulang

tengkorak, faring, dan tonsil.

Misalnya :

Ø Tumor disekitar ganglion petrosum.

Ø Atau disebabkan oleh peradangan di sekitar V. jugularis.

Gejala Klinis :

· Nyeri yang tiba - tiba muncul pada faring yang kemudian menjalar ke daerah

telinga.

· Serangan dapat dicetuskan oleh gerakan menelan, batuk, mengunyah,

berbicara, bersin, menggelengkan kepala ke salah satu sisi, dan menekan

tragus telinga.

· Serangan umumnya terjadi dalam waktu singkat, tapi pada beberapa kasus

dapat terjadi sampai beberapa menit.

· Serangan pada umumnya sering kambuh.

· Serangan nyeri kadang berhubungan dengan bradikardi, aritmia jantung,

hipertensi, sincope yang berhubungan dengan reflex vagal, dan hipersekresi dari

kelenjar parotis.

Pemeriksaan Neurologi : pada pemeriksaan neurologi normal.

Pemeriksaan Penunjang : CT Scan dan MRI

Terapi : Carbamazepine

6

Page 7: Neuralgia

4. Occipital Neuralgia

Definisi :

Nyeri yang timbul pada cabang cutaneus dari bagian terbesar saraf occipitalis.

Etiologi :

Terjadinya kompresi pada bagian terbesar dari saraf occipitalis dikarenakan

spondilosis cervicalis. Hal ini timbul trauma setelah hiperekstensi - flexi yang

menyebabkan trauma pada leher, hasilnya terjadi penekanan pada akar saraf yang

melalui foramen intervertebralis.

Gejala Klinis :

Biasanva pasien mengeluhkan nyeri yang terus - menerus pada daerah yang banyak

dipersarafi saraf occipitalis sampai kepala bagian belakang.

Pemeriksaan Neurologis :

Occipital neuralgia sering disamakan dengan nyeri kepala pada umumnya. Dapat

dibedakan dengan diagnosis yang tepat, yaitu pada occipital neuralgia keluhan

sembuh dengan injeksi local daerah yang dipersarafi saraf occipitalis, yaitu pada

daerah permukaan tulang occipitalis.

Terapi :

1. Analgesik

2. Apabila terjadi nyeri yang persisten dapat digunakan anestesi lokal dan

kortikosteroid ( Metilprednisolone 40mg).

3. Apabila terjadi akibat spondilosis cervicalis, obati spondilosis cervicalisnya.

7