Neoplasia Intrapitelial Serviks

4
NIS ( Neoplasia intrapitelial serviks ) DEFENISI Neoplasia Intraepitelial Serviks (NIS) merupakan gangguan diferensiasi sel pada lapisan skuamosa, dan mempunyai potensi menjadi karsinoma serviks/dysplasia ( pertumbuhan sel yang tidak normal) pada daerah leher rahim. NIS bukan kanker dan biasanya dapat disembuhkan. Sebagian besar kasus NIS tetap stabil atau dieliminasi system kekebalan tubuh tanpa intervensi. Namun sebagian kecil dapat menjadi kanker serviks jika tidak diobati. Neoplasia intraepitel serviks ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : 1. NIS I, disebut juga displasia ringan. 2. NIS II, atau displasia sedang. 3. NIS III, atau displasia berat.Secara biologik dengan karsinoma insitutidak ada perbedaan ETIOLOGI infeksi dengan strain resiko tinggi dari human papilloma virus . Virus ini menyebabkan perubahan pada sel servik sehingga dapat terjadi cervical intraepithelial neoplasia , yang selanjutnya dapat berkembang menjadi karsinoma servik. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual (atau memiliki pasangan seksual yang memiliki banyak pasangan seksual ) memiliki resiko tinggi. Dikenal 150 jenis HPV dan 15 diantaranya di golongkan pada jenis resiko tinggi yaitu : 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82), Tipe 16 and 18 diketahui merupakan penyebab dari 70% kasus karsinoma servik. PATOMEKANISME

description

Nis

Transcript of Neoplasia Intrapitelial Serviks

Page 1: Neoplasia Intrapitelial Serviks

NIS ( Neoplasia intrapitelial serviks )

DEFENISI

Neoplasia Intraepitelial Serviks (NIS) merupakan gangguan diferensiasi sel pada lapisan skuamosa, dan mempunyai potensi menjadi karsinoma serviks/dysplasia ( pertumbuhan sel yang tidak normal) pada daerah leher rahim. NIS bukan kanker dan biasanya dapat disembuhkan. Sebagian besar kasus NIS tetap stabil atau dieliminasi system kekebalan tubuh tanpa intervensi. Namun sebagian kecil dapat menjadi kanker serviks jika tidak diobati.

Neoplasia intraepitel serviks ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :

1. NIS I, disebut juga displasia ringan.

2. NIS II, atau displasia sedang.

3. NIS III, atau displasia berat.Secara biologik dengan karsinoma insitutidak ada perbedaan

ETIOLOGI

infeksi dengan strain resiko tinggi dari human papilloma virus. Virus ini menyebabkan perubahan pada sel servik sehingga dapat terjadi cervical intraepithelial neoplasia, yang selanjutnya dapat berkembang menjadi karsinoma servik. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual (atau memiliki pasangan seksual yang memiliki banyak pasangan seksual ) memiliki resiko tinggi.

Dikenal 150 jenis HPV dan 15 diantaranya di golongkan pada jenis resiko tinggi yaitu : 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82), Tipe 16 and 18 diketahui merupakan penyebab dari 70% kasus karsinoma servik.

PATOMEKANISME

Mekanisme infeksi virus papilloma diawali dengan protein menempel pada dinding sel dan mengekstraksi semua protein sel kemudian protein sel itu ditandai (berupa garis-garis) berdasarkan polaritasnya. Jika polaritasnya sama denagn polaritas virus maka, dapat dikatakan bahwa sel yang bersangkutan terinfeksi virus. Setelah itu, virus menginfeksikan materi genetiknya ke dalam sel yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen jika materi genetik virus ini bertemu dengan materi genetik sel. Setelah terjadi mutasi, DNA virus akan bertambah banyak seiring pertambahan jumlah DNA sel yang sedang bereplikasi. Ini menyebabkan displasia (pertumbuhan sel yang tidak normal dengan cara virus masuk ke dalam inti sel di leher rahim dan mengubah bentuk sel sehingga sel menjadi mudah rapuh dan

Page 2: Neoplasia Intrapitelial Serviks

pertumbuhannya menjadi tidak beraturan) pada leher rahim (NIS) jadi bertambah banyak dan tak terkendali sehingga menyebabkan kanker serviks.

GEJALA KLINIS

Sering kali dijumpai tanpa gejal-gejala, tetapi terkadang bisa juga djumpai gejal-gejala seperti:

1. Kutil pada organ kelamin, dubur/anus atau pada permukaan vagina

2. Pendarahan yang tidak normal

3. Vagina menjadi gatal, panas atau sakit

4. leukorea

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Sitologi/ Pap Smear berulang :

- Umur 30 – 40 thn, dilakukan setiap tahun

- Umur di atas 40 thn, sebaiknya dilakukan 6 bulan sekali

b. Pemeriksaan inspekulum

c. Pemeriksaan kolposkopi

d. Pemeriksaan biopsy lesi pada serviks

FAKTOR RESIKO

a) ƒ Wanita yang terinfeksi jenis HVP “ beresiko tinggi “ seperti16, 18, 31 atau 45

b) ƒ Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual

c) ƒ Wanita yang merokok

d) ƒ Wanita yang imunodefisiensi

Page 3: Neoplasia Intrapitelial Serviks

e) ƒ Wanita yang melahirkan sebelum usia 17 tahun

PENATALAKSANAAN

Ø LOKAL : - Krioterapi

- Termokauter

- Konisasi

Ø PEMBEDAHAN : a. Konisasi : - Usia muda

- Ingin mempunyai anak

b. Histerektomi : - Multiparitas

- Usia di atas 40 thn

- Lesi dalam pada serviks

PROGNOSIS

Pada tahap lesi pra kanker bila penatalaksanaan tepat , mendekati kesembuhan 100%