Neonatus Dan Masalahnya
-
Upload
hening-ryan -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
Transcript of Neonatus Dan Masalahnya
5/14/2018 Neonatus Dan Masalahnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/neonatus-dan-masalahnya 1/3
Muntah dapat terjadi pada umur berapa saja. Muntah pada bayi baru lahir berbeda penyebabnya
dengan muntah bayi yang lebih besar. Demikian pula penyebab muntah balita belum tentu sama dengan
muntah orang dewasa.
Muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit, kelainan, atau suatu gangguan.
Berdasarkan sifatnya, muntah dibedakan menjadi dua jenis yaitu muntah menyemprot (proyektil) danmuntah berulang.
Bayi baru lahir yang lagsung muntah, kemungkinan mempunyai kelainan bawaan pada usus dua belas
jari (atresia duodeni) atau mengalami usus halusnya sumbatan (obstruksi intestinal).
Pada kasus atresia duodeni, selain muntah, uluhati tampak membuncit sesaat menjelang terjadinya
muntah. Sifat muntahnya biasanya menyemprot, dan muntahannya berwarna hijau. Dengan foto rotgen
akan kelihatan adanya kelainan di usus dua belas jari.
Kasus obstruksi intestinal dapat terjadi pada usus halus bagian bawah. Munculnya gejala muntah
ditentukan oleh lokasi sumbatan ususnya. Semakin ke bawah lokasi sumbatannya, semakin lamaterjadinya muntah. Pada muntah akibat sumbatan usus, selain muntah berwarna hijau atau kuning,
perut bayi juga membuncit, dan mungkin untuk terjadi sembelit.
Muntah pada bayi yang baru lahir juga dapat disebabkan oleh gangguan atau kelainan otak. Apabila
tekanan dalam ruang kepala meninggi, apapun penyebabnya, dapat mengakibatkan muntah.
Bayi yang sedang demam atau batuk pilek, juga dapat menunjukkan gejala muntah. Begitu pula jika
banyak lender atau dahak yang tersangkut di saluran napas atas, sering juga membangkitkan
rangsangan untuk muntah. Infeksi saluran pencernaan yang menyerang lambung dan usus juga dapat
menimbulkan muntah yang disertai diare (muntaber)
Kemungkinan penyebab muntah
Bayi baru lahir Bayi besar
Sumbatan usus 12 jari
Kelumpuhan langit langit mulut
sumbatan kerongkongan
rangsangan lambung (darah, ketuban)
Lambung terpelintir
Kelumpuhan usus besar bawaan
Sumbatan tinja perdana (meconium)
Faktor kejiwaan
Infeksi
Usus tertilap
Gas di lambung berlebih
Terapi muntah tergantung pada penyebabnya. Kelainan bawaan perlu tindakan pembedahan untuk
melakukan tindakan koreksi. Bila infeksi penyebabnya, perlu diberikan obat antibiotika sesuai dengan
bibit penyakit penyebabnya. Sedangkan bila muntahnya akibat alergi, perlu diberikan anti alergi.
Obat-obatan yang tergolong anti muntah hanyalah berfungsi untuk meredakan muntahnya, belum tentu
memberi solusi terhadap penyakit di belakangnya. Perlu diwaspadai, tidak semua jenis obat anti muntah
5/14/2018 Neonatus Dan Masalahnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/neonatus-dan-masalahnya 2/3
(antiemetic) aman dipakai dan tepat penggunaannya. Ada jenis obat antimuntah yang jelek efek
sampingnya.
Perlu dibedakan antara muntah (vomitus) dengan gumoh (regurgitasi). Berbeda dengan muntah, gumoh
umumnya bukanlah penyakit. Lebih sering akibat kelewat banyak udara atau gas yang tertimbun di
dalam lambung. Udara atau gas yang menekan lambung akan muncul sebagai gumoh.
Gumoh terjadi keliru memposisikan tubuh bayi sewaktu menyusui atau sesudahnya. Muntah dan gumoh
pada bayi dapat dicegah dengan membiasakan tidur tengkurap. Pada posisi tidur tengkurap, cairan susu
di lambung berada jauh dari saluran kerongkongan, dan udara dalam lambung bergeser menutupi pintu
masuk lambung, sehingga susu tidak mudah keluar balik melalui mulut.
Tip mencegah bayi gumoh :
1. Atur agar bayi mencekap seluruhnya putting susu ibu. Kalau minum susu botol, lubang dot tidak
boleh terlalu besar dan atur posisi botol susu sewaktu disedot bayi agar udara di dalam botol
tidak sampai ikut terisap.2. Setelah selesai menyusu, bayi digendong dengan kepala berada di pundak ibu, kemudian tepuk-
tepuk punggungnya agar gas dan udara di lambung terdorong keluar menjadi sendawa.
3. Setelah punggung bayi ditepuk-tepuk, baringkan bayi dengan posisi tengkurap agak miring ke
sisi kanan. Selanjutnya, biasakan bayi tidur tengkurap.
Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden infant death syndrome) secara resmi didefinisikan oleh
the National Institute of Clinical Health and Human Development sebagai “kematian mendadak pada
bayi berusia kurang dari 1 tahun, yang sampai sekarang belum dapat dijelaskan penyebabnya sekalipun
sudah dilakukan investigasi kasus dengan seksama, termasuk pelaksanaan autopsy lengkap,
pemeriksaan kejadian sebelum kematian, dan tinjauan ulang terhadap riwayat klinisnya”. Sebagian
besar kematian karena SIDS terjadi pada usia antara 2 sampai 4 bulan; bayi biasanya meninggal dunia
pada saat tidur tanpa bukti adanya distress atau kesakitan. SIDS merupakan penyebab utama kematian
pada anak-anak antara usia 1 bulan dan 1 tahun di Amerika Serikat, dan penyebab kematian urutan
ketiga dari seluruh penyebab kematian bayi.
Pathogenesis SIDS belum dimengerti dengan jelas; kemungkinan besar SIDS merupakan penyakit yang
bersifat heterogen dan multifactor. Factor resiko yang potensial meliputi kecenderungan bayi untuk
tidur terus, prematuritas dengan berat badan lahir rendah, riwayat SIDS pada saudara kandung
sebelumnya, usia ibu yang muda, interval antar-kehamilan yang pendek, perawatan prenatal yang tidak
adekuat, status sosioekonomi yang rendah, dan kebiasaan merokok atau menyalahgunakan obat pada
ibu. Sebagian besar bayi dengan SIDS memiliki riwayat baru saja menderita infeksi saluran nafas yang
ringan, tetapi tidak satu pun mikro organisme penyebab yang berhasil diisolasi. Imaturitas
perkembangan daerah batang otak yang penting (misalnya nucleus arkuatus) dan terlibat dalam control
keterjagaan (arousal) dan kardiorespiratorik mungkin mempunyai peranan.
5/14/2018 Neonatus Dan Masalahnya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/neonatus-dan-masalahnya 3/3
Hasil-hasil autopsy biasanya tidak begitu jelas dan tidak memiliki makna yang pasti. Petekie yang
multiple (pada kelenjar timus, pleura viseralis serta parietalis, epikardium) dan bukti histologik adanya
infeksi yang baru terjadi pada saluran nafas atas sering ditemukan. System saraf pusat memperlihatkan
astrogliosis pada batang otak dan serebelum; hipoplasia nucleus arkuatus pernah dilaporkan. Diagnosis
SIDS dibuat dengan menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya dan pemeriksaan autopsy harus
dilakukan dengan cermat untuk menyisihkan sebab-sebab kematian yang lain (infeksi, kelainan
metabolic, dan trauma)
Hemangioma merupakan tumor paling sering ditemukan pada bayi; sebagian besar tumor tersebut
terdapat di kulit, khususnya pada wajah dan kulit kepala. Hemangioma dapat membesar seiring
pertumbuhan anak tetapi umumnya tumor tersebut akan mengalami regresi spontan. Tumor ini jarang
menjadi ganas. Hemangioma dapat mempresentasikan salah satu aspek kelainan herediter, seperti
penyakit von Hippel-Lindau.
Mitchell,Richard N et al. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins & Cotran. Jakarta : EGC.