Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati

2
Nenek Tua itu Memanjat Pohon Jati dengan susah payah nenek itu berjalan dari rumahnya yang berada di pinggir hutan menuju hutan jati untuk diambil daunnya. Daun yang harus diambil adalah daun yang masih hijau, itu artinya dia harus memanjat terlebih dahulu pohon jati tersebut untuk mencari daun-daun yang masih hijau, daun yang sudah berguguran dibawah sudah tua dan tidak ada orang yang mau membeli daun jati tua. Dengan keterampilannya selama bertahun-tahun nenek yang sudah renta itu memanjat pohon tersebut hanya untuk mengambil beberapa helai daun jati untuk dijual kepada para tetangganya demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental yang telah menjadi tanggungannya selama ini. Kerasnya hidup tidak menjadikannya sebuah alasan untuk meminta atau mengharapkan belas kasihan orang lain, menurutnya manusia itu diberi akal budi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan alam telah menyediakan semua kebutuhan kita bagi kita yang mau berusaha untuk mencarinya. Nenek tersebut bukanlah orang yang pantas dikasihani, namun dia jauh lebih pantas untuk dijadikan sebagai inspirasi bagi kita semua yang selalu takut dalam menjalani kehidupan. Hidup itu sulit dan kejam bagi mereka yang malas dalam berusaha dan selalu mengharapkan belas kasihan orang lain. Setiap hari dia keluar masuk hutan namun anehnya dia sehat-sehat saja, padahal di dalam hutan itu banyak hewan-hewan yang berbahaya yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya, dan juga memanjat pohon jati bukanlah sebuah hal yang mudah, sama seperti memanjat pohon kelapa, tapi dia tidak pernah jatuh dari atasnya. Sepertinya alam juga selalu memelihara mereka yang mau berusaha dan tulus dalam menjalani hidup dan tidak mencari-cari alasan didalam menghadapi kenyataan hidup. Oh ya satu lagi.. nenek itu buta. Sepenggal cerita diatas telah membuka mataku bahwa tidak ada yang mustahil di dalam dunia ini bagi mereka yang mau berusaha dan mau mencari. Hidup tidak akan berubah jika anda hanya berharap namun tidak melakukan apa-apa. Berdoa saja tidak cukup apalagi jika isi doa anda hanyalah permintaan- permintaan. Tuhanpun tidak akan sanggup menolong orang yang tidak mau berusaha sebaik atau segigih apapun mereka meminta dan memohon. Hal itu pula lah yang membuatku berpikir bahwa pengemis adalah orang yang paling malas di dunia dan tidak perlu dikasihani. Dengan dalih tidak memiliki kemampuan atau kecacatan tubuh mereka jadikan sebagai alasan untuk meminta-minta. Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa namun jika mereka mau berusaha dan belajar dan tidak malas tentunya dapat mengubah hidup mereka, bahkan mereka yang tidak mempunyai tangan dan kaki dapat berkarya di dalam hidupnya dan terkadang jauh melebihi pencapain manusia pada umumnya.

Transcript of Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati

Page 1: Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati

Nenek Tua itu Memanjat Pohon Jati

dengan susah payah nenek itu berjalan dari rumahnya yang berada di pinggir hutan menuju hutan jati

untuk diambil daunnya. Daun yang harus diambil adalah daun yang masih hijau, itu artinya dia harus

memanjat terlebih dahulu pohon jati tersebut untuk mencari daun-daun yang masih hijau, daun yang

sudah berguguran dibawah sudah tua dan tidak ada orang yang mau membeli daun jati tua.

Dengan keterampilannya selama bertahun-tahun nenek yang sudah renta itu memanjat pohon tersebut

hanya untuk mengambil beberapa helai daun jati untuk dijual kepada para tetangganya demi mencukupi

kebutuhan sehari-harinya dan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental yang telah menjadi

tanggungannya selama ini.

Kerasnya hidup tidak menjadikannya sebuah alasan untuk meminta atau mengharapkan belas kasihan

orang lain, menurutnya manusia itu diberi akal budi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan

alam telah menyediakan semua kebutuhan kita bagi kita yang mau berusaha untuk mencarinya. Nenek

tersebut bukanlah orang yang pantas dikasihani, namun dia jauh lebih pantas untuk dijadikan sebagai

inspirasi bagi kita semua yang selalu takut dalam menjalani kehidupan. Hidup itu sulit dan kejam bagi

mereka yang malas dalam berusaha dan selalu mengharapkan belas kasihan orang lain.

Setiap hari dia keluar masuk hutan namun anehnya dia sehat-sehat saja, padahal di dalam hutan itu

banyak hewan-hewan yang berbahaya yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya, dan juga

memanjat pohon jati bukanlah sebuah hal yang mudah, sama seperti memanjat pohon kelapa, tapi dia

tidak pernah jatuh dari atasnya.

Sepertinya alam juga selalu memelihara mereka yang mau berusaha dan tulus dalam menjalani hidup

dan tidak mencari-cari alasan didalam menghadapi kenyataan hidup.

Oh ya satu lagi.. nenek itu buta.

Sepenggal cerita diatas telah membuka mataku bahwa tidak ada yang mustahil di dalam dunia ini bagi

mereka yang mau berusaha dan mau mencari. Hidup tidak akan berubah jika anda hanya berharap

namun tidak melakukan apa-apa. Berdoa saja tidak cukup apalagi jika isi doa anda hanyalah permintaan-

permintaan. Tuhanpun tidak akan sanggup menolong orang yang tidak mau berusaha sebaik atau

segigih apapun mereka meminta dan memohon.

Hal itu pula lah yang membuatku berpikir bahwa pengemis adalah orang yang paling malas di dunia dan

tidak perlu dikasihani. Dengan dalih tidak memiliki kemampuan atau kecacatan tubuh mereka jadikan

sebagai alasan untuk meminta-minta. Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa namun

jika mereka mau berusaha dan belajar dan tidak malas tentunya dapat mengubah hidup mereka, bahkan

mereka yang tidak mempunyai tangan dan kaki dapat berkarya di dalam hidupnya dan terkadang jauh

melebihi pencapain manusia pada umumnya.

Page 2: Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati

Jangan menjadi seperti para pengemis yang membebankan semua kebutuhan hidup anda kepada orang

lain.

Percayalah bahwa seburuk apapun keadaan anda saat ini, jika anda mau berusaha dan tidak mau

menyerah maka rejeki tidak akan pergi kemana-mana. Seperti ada kalimat yang mengatakan

“orang rajin meskipun rejeki belum datang namun bencana telah menjauhinya, namun orang malas

meskipun bencana belum datang namun rejeki telah menjauhinya.”

Have a wonderful days my friends and keep believing that the world is a beautiful place to live if you can

see it.

Andrea Febrian Jakarta 7:14 24-05-2011 [email protected]