Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati
-
Upload
andrea-febrian-marcel -
Category
Documents
-
view
60 -
download
1
Transcript of Nenek Tua Itu Memanjat Pohon Jati
Nenek Tua itu Memanjat Pohon Jati
dengan susah payah nenek itu berjalan dari rumahnya yang berada di pinggir hutan menuju hutan jati
untuk diambil daunnya. Daun yang harus diambil adalah daun yang masih hijau, itu artinya dia harus
memanjat terlebih dahulu pohon jati tersebut untuk mencari daun-daun yang masih hijau, daun yang
sudah berguguran dibawah sudah tua dan tidak ada orang yang mau membeli daun jati tua.
Dengan keterampilannya selama bertahun-tahun nenek yang sudah renta itu memanjat pohon tersebut
hanya untuk mengambil beberapa helai daun jati untuk dijual kepada para tetangganya demi mencukupi
kebutuhan sehari-harinya dan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental yang telah menjadi
tanggungannya selama ini.
Kerasnya hidup tidak menjadikannya sebuah alasan untuk meminta atau mengharapkan belas kasihan
orang lain, menurutnya manusia itu diberi akal budi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan
alam telah menyediakan semua kebutuhan kita bagi kita yang mau berusaha untuk mencarinya. Nenek
tersebut bukanlah orang yang pantas dikasihani, namun dia jauh lebih pantas untuk dijadikan sebagai
inspirasi bagi kita semua yang selalu takut dalam menjalani kehidupan. Hidup itu sulit dan kejam bagi
mereka yang malas dalam berusaha dan selalu mengharapkan belas kasihan orang lain.
Setiap hari dia keluar masuk hutan namun anehnya dia sehat-sehat saja, padahal di dalam hutan itu
banyak hewan-hewan yang berbahaya yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya, dan juga
memanjat pohon jati bukanlah sebuah hal yang mudah, sama seperti memanjat pohon kelapa, tapi dia
tidak pernah jatuh dari atasnya.
Sepertinya alam juga selalu memelihara mereka yang mau berusaha dan tulus dalam menjalani hidup
dan tidak mencari-cari alasan didalam menghadapi kenyataan hidup.
Oh ya satu lagi.. nenek itu buta.
Sepenggal cerita diatas telah membuka mataku bahwa tidak ada yang mustahil di dalam dunia ini bagi
mereka yang mau berusaha dan mau mencari. Hidup tidak akan berubah jika anda hanya berharap
namun tidak melakukan apa-apa. Berdoa saja tidak cukup apalagi jika isi doa anda hanyalah permintaan-
permintaan. Tuhanpun tidak akan sanggup menolong orang yang tidak mau berusaha sebaik atau
segigih apapun mereka meminta dan memohon.
Hal itu pula lah yang membuatku berpikir bahwa pengemis adalah orang yang paling malas di dunia dan
tidak perlu dikasihani. Dengan dalih tidak memiliki kemampuan atau kecacatan tubuh mereka jadikan
sebagai alasan untuk meminta-minta. Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa namun
jika mereka mau berusaha dan belajar dan tidak malas tentunya dapat mengubah hidup mereka, bahkan
mereka yang tidak mempunyai tangan dan kaki dapat berkarya di dalam hidupnya dan terkadang jauh
melebihi pencapain manusia pada umumnya.
Jangan menjadi seperti para pengemis yang membebankan semua kebutuhan hidup anda kepada orang
lain.
Percayalah bahwa seburuk apapun keadaan anda saat ini, jika anda mau berusaha dan tidak mau
menyerah maka rejeki tidak akan pergi kemana-mana. Seperti ada kalimat yang mengatakan
“orang rajin meskipun rejeki belum datang namun bencana telah menjauhinya, namun orang malas
meskipun bencana belum datang namun rejeki telah menjauhinya.”
Have a wonderful days my friends and keep believing that the world is a beautiful place to live if you can
see it.
Andrea Febrian Jakarta 7:14 24-05-2011 [email protected]