Naskahakademik_raperda Menara Tel
-
Upload
kelanasukawijaya -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
Transcript of Naskahakademik_raperda Menara Tel
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
1/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan industri telekomunikasi yang demikian pesat
sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Telekomunikasi membawa dampak yang signifkan terhadap
pendirian menara telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya
menara-menara baru yang didirikan, baik oleh operator
telekomunikasi maupun oleh perusahaan penyedia menara ( tower
provider) di sejumlah kabupaten/kota.
Pembangunan menara baru tersebut sedikit banyak akan
memanfaatkan ruang dan lahan di suatu wilayah. Hal ini memberikan
dampak yang cukup serius, di mana pembangunan menara yang
tidak tertata akan mengurangi lahan terbuka serta mengurangi nilai
estetika dari tata ruang suatu wilayah. Pembangunan menara yang
tidak tertata ini pada hilirnya akan membawa permasalahan baru,
yaitu pertentangan antara pihak masyarakat dengan pihak pemilik
menara.
Permasalahan yang terjadi sebagaimana tersebut di atas,
membuat pengambil kebijakan, dalam hal ini pemerintah
kabupaten/kota menjadi dilematis. Dua sisi yang berbeda harus
dijalankan, yaitu di satu sisi pemerintah daerah harus memenuhi
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
2/104
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
3/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 3
juga bertujuan mencegah penyediaan menara dari praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat sesama pelaku industri
telekomunikasi.
Dalam SKB 3 Menteri dan 1 Kepala Badan ini dinyatakan,
bahwa kebijakan pembangunan menara bersama telekomunikasi
berdampak pada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pekerjaan tersebut antara lain pemerintah daerah harus membuat
perda tentang menara bersama mengacu pada SKB dan
menampung spesifikasi lokal dan kearifan lokal. Pemerintah daerah
juga diminta untuk mempermudah perizinan IMB untuk menara
bersama, namun tegas dalam penegakan hukum melalui perda.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pentingnya
keberadaan perda guna memberikan kepastian hukum mutlak di
miliki oleh setiap kabupaten/kota. Oleh karena itu, sudah pada
tempatnya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara kemudian
membentuk rancangan peraturan daerah, dengan terlebih dahulu
dimulai dari penyusunan naskah akademik.
Penyusunan naskah akademik ini mengacu kepada Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, di mana naskah akademik adalah naskah
hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya
terhadap suatu masalah tertentu, dipertanggungjawabkan secara
ilmiah mengenai suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
4/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 4
Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota sebagai solusi terhadap permasalahan dan
kebutuhan hukum masyarakat.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-undang nomor 26 tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Lombok Utara di Propinsi Nusa Tenggara Barat
5. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaran Telekomunikasi.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
5/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 5
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2 tahun
2008 tentang Pembangunan dan Penggunaan Menara
Bersama Telekomunikasi;
9. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Komunikasi dan informatika, Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 18 Tahun 2009; Nomor :
07/PRT/M/2009; Nomor: 19/PER/M.KOMINFO/03/2009; Nomor:
3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Bersama Menara Telekomunikasi;
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Penataan Ruang Nomor:
06/SE/Dir/2011 tanggal 14 September 2011tentang Petunjuk
Teknis Kriteria Lokasi Menara Telekomunikasi.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Naskah Akademik
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kerangka regulasi terkait pengendalian menara
telekomuniaksi dan jaminan investasi di Kabupaten Lombok
Utara.
2. Mengatur dan mengendalikan setiap kegiatan pembangunan
dan penggunaan menara bersama telekomunikasi.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
6/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 6
3. Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada
penyedia menara telekomunikasi,masyarakat dan Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara.
4. Pemanfaatan ruang untuk pendirian atau pembangunan
menara telekomunikasi dengan mamperhatikan aspek tata
ruang, keamanan, dan kepentingan umum.
1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan Penyusunan Raperda tentang Pengendalian
Menara Telekomunikasi adalah :
Terbitnya kerangka regulasi Pedoman Pembangunan dan
Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi di Kabupaten
Lombok Utara.
Memberikan kemudahan bagi proses pengambilan keputusan
khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam
upaya pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi
yang ada di dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara.
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan jasa konsultansi yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
Survei lapangan dalam rangka sampling data untuk penyusunan
raperda.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
7/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 7
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian
Menara Telekomunikasi.
1.6. Sistematika Laporan
Sistematika laporan pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik
Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah
sebagai beirkut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum, maksud dan
tujuan, sasaran serta ruang lingkup pekerjaan.
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK UTARA
Bab ini berisi tentang gambaran umum Kabupaten Lombok Utara,
diantaranya kondisi geografis, topografi dan morfologi, tata guna
lahan, jaringan transportasi dan demografi kependudukan.
BAB III KONSEP DAN METODOLOGI
Bab ini berisi tentang konsep umum naskah akademik, metodologi
untuk penyelesaian pekerjaan, serta alokasi personel.
BAB IV
Bab ini berisi tentang sistematika rancangan naskah akademik
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
8/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 8
BAB V
Bab ini berisi Naskah Akademik rancangan peraturan daerah tentang
pengendalian menara telekomunikasi.
BAB VI
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari laporan pendahuluan pekerjaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK UTARA
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Lombok Utara adalah sebuah kabupaten di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah
Tanjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Lombok
Barat.
Kabupaten Lombok UtaraMerupakan Kabupaten Termuda di
NTB memiliki luas 776,25 Km, dan secara geografis berada di Kaki
Gunung Rinjani. Daerah ini memiliki sejumlah obyek Wisata yang
cukup terkenal di Mancananegara, seperti Gili Trawangan,
keindahan Danau Segare Anak yang ada di puncak Rinjani dll. Saat
ini, Kabupaten Lombok Utara dipimpin oleh Bupati, Drs. H. Djohan
Samzu dan Wakil Bupati, H. Najmul Ahyar, SH, MH. Dengan
diterbitkannya Undang Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung,_Lombok_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung,_Lombok_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten -
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
9/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 9
Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, dilanjutkan dengan
peresmian dan pelantikan Penjabat Bupati Lombok Utara pada
tanggal 30 Desember 2008, menjadikan Kabupaten Lombok Utara
sebagai Daerah Otonomi baru di Provinsi Nusa Tenggara
Barat.Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh)
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggra Barat, yang posisinya
terletak dibagian utara pulau lombok dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Barat : Selat Lombok Dan Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan :.Kabupaten Lombok Barat Dan Kabupaten
.Lombok Tengah
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni
seluas 809,53 Km, dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima)
Kecamatan, 33 Desa dan 322 Dusun, yang mana Kecamatan Bayan
memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km dan
terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09
Km.
Letak Kabupaten Lombok Utara sangat strategis yaitu terletak
pada daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut
dengan Selat Lombok sebagai jalur perhubungan laut yang semakin
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
10/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 10
ramai, dari arah timur tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak
dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik.
Diwilayah Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan
Pulau-pulau kecil yang cukup terkenal dengan wisata alam laut dan
pantainya yakni Gili (pulau), Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan.
Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG),
Kabupaten Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis
dengan temperatur berkisar 23,1 derajat Celcius dengan temperatur
tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus 32,9 derajat celcius dan
terendah pada bulan April yaitu 20,9 derajat celcius.
Ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara
terbagi menjadi: Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan
yang membentang dari Kecamatan Bayan sampai Kecamatan
Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai
yang mengalir kewilayah-wilayah daratan dan bermuara disepanjang
pesisir pantai.
BAB III
KONSEP DAN METODOLOGI
3.1. Konsep Naskah Akademik
Naskah akademik mulai dikenal dalam penyusunan produk
perundang-undangan dengan terbitnya Keputusan Kepala Badan
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
11/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 11
Hukum Nasional Nomor G-159.PR.09.10 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Naskah Akademik Peraturan
Perundang-undangan. Naskah akademik ini memuat gagasan-
gagasan pengaturan dan materi muatan perundang-undangan
bidang tertentu.
Naskah akademik sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan merupakan naskah hasil penelitian
atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu
masalah tertentu dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.
Berdasarkan pengertian sebagaimana tersebut di atas, maka
penyusunan naskah akademik perlu dilakukan secara hati-hati,
dengan melihat beragam peraturan perundang-undangan yang telah
terbit terlebih dahulu.
3.2. Pendekatan Teknis dan Metodologis
Berdasarkan pemahaman konsultan terhadap KAK, maka
pekerjaan jasa konsultansi ini bertujuan untuk memberikan arahan
dan pedoman dalam Penyusunan Naskah Akademik Rancangan
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
12/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 12
Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
Dengan tersusunnya naskah akademik ini, maka perdebatan tentang
substansi yang terkandung dalam raperda menjadi lebih fokus dan
tidak melebar kemana-mana.
Oleh karena itu lingkup pekerjaan jasa konsultansi ini adalah
sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pengadaan, yaitu
penyusunan naskah akademik dengan 18 (delapan belas) muatan
materi yang terkandung di dalamnya. Muatan materi ini adalah
muatan minimum yang ada dalam naskah akademis. Sehingga,
dimungkinkan penambahan-penambahan muatan materi yang
diperlukan tanpa mengurangi substansi permasalahan yang akan
dicarikan penyelesaiannya.
Dengan jangka waktu pekerjaan selema 40 (empat puluh)
hari, maka konsultan menyusunan pendekatan metodologi kerja
sebagai berikut :
- Pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan jasa konsultansi
ini adalah pendekatan yuridis empiris dan yuridis normatif,
Yuridis empiris dimaksudkan untuk melihat permasalahan
terkait pertelekomunikasian di lapangan. Sedangkan
pendekatan yuridis normatif yaitu pengkajian studi dokumen
terhadap peraturan perundang-undang dan berbagai kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang
berhubungan dengan pertelekomunikasian di Kabupaten
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
13/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 13
Lombok Utara dan laporan hasil dari berbagai pertemuan,
Focus Group Discussion (FGD), public hearing dan sebagainya.
- Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi dua jenis yaitu Data Primer dan Data
Sekunder..Sumber data primer ini berupa hasil pengamatan
(observasi) lapangan, wawancara dan kuesioner.Sementara,
sumber data sekunder ini meliputi bahan hukum primer,
sekunder dan tertier, yang meliputi : Undang-undang, Peraturan
Pemerintah dan peraturan perundang-undangan lain yang
berkaitan dengan kebijakan di bidang pertelekomunikasian
serta dokumen lain yang menunjang.
- Untuk memperoleh data primer dilakukan wawancara secara
mendalam (indepth interview) dengan pihak-pihak terkait,
penyebaran kuesioner, survey lapangan serta diskusi intensif
dengan nara sumber terkait dan kalangan terbatas melalui
Focus Group Discussion (FGD).
- Untuk memperoleh data dari bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder serta bahan hukum tersier, dilakukan dengan
usaha studi dokumen atau studi pustaka yang meliputi usaha-
usaha pengumpulan data dengan cara mengunjungi
perpustakaan-perpustakaan, membaca, mengkaji dan pokok
permasalahan.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
14/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 14
- Teknik analisis data dilakukakan secara induktif, semua data
yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan pada
teori-teori yang berlaku.
Dengan pendekatan metodologi sebagaimana dikemukakan di
atas maka output yang ingin dicapai dari pekerjaan jasa konsultansi
ini adalah tersusunnya dokumen naskah akademis yang
komprehensip, baik dari sisi teknokratik maupun pada partisipasi
publik.
3.3. Program Kerja
Berdasarkan pendekatan teknis dan metodologis
sebagaimana dikemukakan di atas, maka program kerja yang
disusun adalah sebagai berikut :
1. Melakukan interview dengan narasumber yang dapat
memberikan informasi penting terikat penataan menara
telekomunikasi. Dengan teknik snowball, maka informan
berikutnya adalah yang direkomendasikan oleh informan
sebelumnya sehingga, informasi yang didapatkan tersebut
merupakan informasi yang teruji validitasnya. Jangka waktu
pelaksanaan interview ini adalah selama 10 (sepuluh) hari.
2. Selain melakukan interview, guna mendapatkan data primer
yang akurat, maka konsultan melakukan pengamatan langsung
di lapangan, terkait dengan lokasi-lokasi menara eksisting di
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
15/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 15
Kabupaten Lombok Utara. Pengamatan langsung ini menjadi
penting, guna memetakan kondisi sesungguhnya menara
telekomunikasi yang ada dalam ruang lingkup wilayah
Kabupaten Lombok Utara. Jangka waktu pelaksanaan
pengamatan langsung ini adalah 5 (lima) hari.
3. Setelah melakukan interview dan pengamatan langsung di
lapangan, maka langkah selanjutnya adalah mengundang
stakeholder untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan
melakukan Focus Group Discussion (FGD). Jangka waktu
pelaksanaan FGD ini adalah selama 2 (dua) hari.
4. Setelah tahapan dari nomor 1 sampai dengan 3 dilalui, maka
langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data sekunder
dengan melakukan studi literatur. Studi ini mencakup peraturan
yang ada di daerah seperti Perda tentang Tata Ruang beserta
peraturan pelaksanaan di bawahnya maupun peraturan
perundang-undangan yang bersifat nasional. Studi literatur ini
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari.
5. Langkah kerja selanjutnya adalah penyusunan naskah
akademik, dimulai dari ketentuan umum sampai dengan
penutup. Jangka waktu penyusunan naskah akademik ini
selama 15 (lima belas) hari.
6. Langkah selanjutnya adalah presentasi awal naskah akademik
dihadapan PPK dan stakeholder lainnya. Langkah ini guna
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
16/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 16
menyerap aspirasi dari peserta presentasi, apakah ada
penambahan, pengurangan atau hal-hal lain yang perlu
diperbaiki pada naskah akademik ini. Jangka waktu presentasi
ini adalah 1 (satu) hari, sementara perbaikan naskah akademik
dilakukan selama 3 (tiga) hari.
3.4. Organisasi dan Personel
Sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pengadaan,maka
komposisi tim jasa konsultansi pekerjaan ini adalah terdiri atas Team
Leader/Ahli Telekomunikasi, Ahli Hukum/Kebijakan Publik dan
Operator Komputer. Tugas dari personil tim adalah sebagai berikut :
1. Team Leader/Ahli Telekomunikasi
Ahli ini akan melaksanakan kajian pada aspek teknologi
telekomunikasi dalam bidang perencanaan penataan menara
telekomunikasi. Team Leader merupakan Tenaga Ahli
Telekomunikasi yang berpengalaman di bidangnya selama 5
(lima) tahun. Team Leader akan memimpin sejumlah diskusi
dan pemaparan hasil jasa konsultansi ini.
2. Ahli Hukum/Kebijakan Publik
Ahli Hukum/Kebijakan Publik akan melaksanakan telaah hukum
terhadap peraturan yang sudah ada, baik undang-undang,
peraturan pemerintah maupun peraturan daerah lainnya serta
bersama-sama dengan Team Leader menyusun draft awal
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
17/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 17
naskah akademik perda tentang pengendalian menara
telekomunikasi. Ahli Hukum/Kebijakan Publik ini adalah Sarjana
Hukum atau Sarjana Administrasi Publik/Kebijakan Publik
dengan pengalaman 4 (empat) tahun di bidangnya.
3. Operator Komputer
Operator Komputer bertugas membantu tenaga ahli untuk
membuat gambar, menyusun tabel dan melakukan koreksi
aritmatik terhadap darft naskah akademik yang dihasilkan.
No KegiatanBulan ke-
KeteranganI II III IV V dst.
1. Interview denganinforman
Key Informan disusundengan meggunakan teknikSnowball
2. Laporan Pendahuluan
3. Observasi Lapangan
4. Focus Group Discussion FGD mengundangstakeholder di lingkunganPemkot Lombok Utara
5. Studi Literatur
6. Laporan Antara
7. Penyusunan Draft NaskahAkademik
8. Presentasi HasilPekerjaan
Presentasi awal sebelumpekerjaan dilakukan serahterima kepada PPK
9. Laporan Akhir Laporan ini merupakanlaporan akhir setelah
dilakukan revisi sebelumnya
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
18/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 18
BAB IV
SISTEMATIKA NASKAH AKADEMIK
Penyusunan sistematika Naskah Akademik Raperda tentang
Pengendalian Menara Telekomunikasi terdiri atas beberapa bab sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang, sasaran yang akan
diwujudkan, identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan, serta metode
penelitian.
A. Latar Belakang
Latar belakang memuat pemikiran dan alasan-alasan perlunya
penyusunan pembentukan Naskah Akademik Rancangan Undang-
Undang sebagai acuan Rancangan Peraturan Daerah tertentu. Latar
belakang menjelaskan mengapa pembentukan Rancangan
Peraturan Daerah,Rancangan Undang-Undang suatu Peraturan atau
Rancangan Perundang-undangan memerlukan suatu kajian yang
mendalam dan komprehensif mengenai teori atau pemikiran ilmiah
yang berkaitan dengan materi muatan Rancangan Undang-Undang
atau Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibentuk.. Pemikiran
ilmiah tersebut mengarah kepada penyusunan argumentasi filosofis,
sosiologis serta yuridis, guna mendukung perlu atau tidak perlunya
Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
19/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 19
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah memuat rumusan mengenai masalah apa
yang akan ditemukan dan diuraikan dalam Naskah Akademik
tersebut. Pada dasarnya identifikasi masalah dalam Suatu Naskah
Akademik mencakup 4 (empat) pokok masalah, yaitu sebagai
berikut:
1) Permasalahan apa yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat serta bagaimana permasalahan
tersebut dapat diatasi.
2) Mengapa perlu Rancangan Undang-Undang atau Rancangan
Peraturan Daerah sebagai dasar pemecahan masalah tersebut,
yang berarti membenarkan pelibatan negara dalam
penyelesaian masalah tersebut.
3) Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis,
sosiologis, yuridis pembentukan Rancangan Undang-Undang
atau Rancangan Peraturan Daerah.
4) Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan,,
jangkauan, dan arah pengaturan.
C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik
Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang
dikemukakan di atas, tujuan penyusunan Naskah Akademik
dirumuskan sebagai berikut:
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
20/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 20
1) Merumuskan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat serta cara-cara
mengatasi permasalahan tersebut.
2) Merumuskan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai
alasan pembentukan Rancangan Peraturan Daerah,
Rancangan Undang-Undang sebagai dasar atau hukum
penyelesaian atau solusi permasalahan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
3) Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis,,
yuridis pembentukan Rancangan Undang-Undang atau
Rancangan Peraturan Daerah.
4) Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup
pengaturan, jangkauan, dan arah atau pengaturan Rancangan
dalam Peraturan Daerah.
Sementara itu, kegunaan penyusunan naskah akademik
adalah sebagai pembahasan acuan penyusunan referensi Undang-
Undang dan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah.
D. Metode
Penyusunan Naskah Akademik pada dasarnya merupakan
suatu kegiatan penyusunan penelitian sehingga Naskah Akademik
yang digunakan berbasiskan metode penelitian hukum atau
penelitian lain. Penelitian hukum dapat dilakukan melalui metode
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
21/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 21
yuridis normatif dan metode yuridis empiris. Metode yuridis empiris
dikenal juga dengan penelitian sosiolegal. Metode yuridis normatif
dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah (terutama) data
sekunder yang berupa Peraturan Perundang-undangan, putusan
pengadilan, perjanjian, kontrak, atau dokumen hukum lainnya, serta
hasil penelitian, hasil pengkajian, dan referensi lainnya.
Metode yuridis normatif dapat dilengkapi dengan wawancara,
diskusi (focus group discussion), dan rapat dengar pendapat. Metode
yuridis empiris atau sosiolegal adalah penelitian yang diawali dengan
penelitian normatif atau penelaahan terhadap Peraturan Perundang-
undangan (normatif) yang dilanjutkan dengan observasi yang
mendalam serta penyebarluasan kuesioner untuk mendapatkan data
faktor non hukum yang terkait dan yang berpengaruh terhadap
Peraturan Perundang-undangan yang diteliti.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
Bab ini memuat uraian mengenai materi yang bersifat teoritis,asas,
praktik, perkembangan pemikiran, serta implikasi sosial, politik, dan
ekonomi, keuangan negara dari pengaturan dalam suatu Undang-Undang,
Peraturan Daerah Provinsi, atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Bab
ini dapat diuraikan dalam beberapa sub bab berikut:
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
22/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 22
a) Kajian teoretis
b) Kajian terhadap asas/prinsip yang terkait dengan penyusunan
norma. Analisis terhadap penentuan asas-asas ini juga
memperhatikan berbagai aspek bidang kehidupan terkait
dengan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibuat,
yang berasal dari hasil penelitian.
c) Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada,
serta permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kajian
terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan diatur
dalam Undang-Undang atau Peraturan Daerah terhadap aspek
kehidupan masyarakat dan dampaknya terhadap aspek beban
keuangan negara.
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN TERKAIT
Bab ini memuat hasil kajian terhadap Peraturan Perundang-
undangan terkait yang memuat kondisi hukum yang ada, keterkaitan
Undang-Undang dan Peraturan Daerah baru dengan Peraturan
Perundang-undangan lain. Harmonisasi secara vertikal dan horizontal,
serta status dari Peraturan Perundang-undangan yang ada, termasuk
Peraturan Perundang-undangan yang dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku. Peraturan Perundang-undangan yang masih tetap berlaku karena
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
23/104
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
24/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 24
B. Landasan Sosiologis.
Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan
yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.Landasan
sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris mengenai
perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.
C. Landasan Yuridis.
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi
permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau
yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat. Landasan yuridis menyangkut persoalan
hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur
sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang-Undangan yang baru.
Beberapa persoalan hukum itu, antara lain, peraturan yang sudah
ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih,
jenis peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang sehingga
daya berlakunya lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak
memadai, atau peraturannya memang sama sekali belum ada.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
25/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 25
BAB V JANGKAUAN, MATERI MUATAN ARAH PENGATURAN, DAN
RUANG LINGKUP UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAERAH
PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
Naskah Akademik pada akhirnya berfungsi mengarahkan ruang
lingkup materi muatan Rancangan Undang-Undang, Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota yang akan dibentuk. Dalam bab ini, sebelum
menguraikan ruang lingkup materi muatan, dirumuskan sasaran yang
akan diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan. Materi didasarkan
pada ulasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya. Selanjutnya
mengenai ruang lingkup materi pada dasarnya mencakup:
A. Ketentuan Umum;
B. Materi yang akan diatur;
C. Ketentuan Sanksi; dan
D. Ketentuan Peralihan.
BAB VI PENUTUP
Bab penutup terdiri atas subbab kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Kesimpulan memuat rangkuman pokok pikiran yang berkaitan
dengan praktik penyelenggaraan, pokok elaborasi teori, dan asas
yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
26/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 26
B. Saran
Perlunya pemilahan substansi Naskah Akademik dalam suatu
Peraturan Perundang-undangan atau Peraturan Perundang-
undangan di bawahnya.
Rekomendasi tentang skala prioritas penyusunan Rancangan
Undang-Undang/Rancangan Peraturan Daerah dalam Program
Legislasi Nasional/Program Legislasi Daerah. Kegiatan lain yang
diperlukan untuk mendukung penyempurnaan penyusunan Naskah
Akademik lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat buku, Peraturan Perundang- undangan,
dan jurnal yang menjadi sumber bahan penyusunan Naskah
Akademik.Dasar Hukum Lain yang melandasi rancangan perundangan-
undangan:
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Tentang
Telekomunikasi;
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah;
4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
27/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 27
5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggraan Telekomunikasi.
7) Peraturan Menteri Kominikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Manara
Bersama Telekomunikasi;
8) Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (Mendagri, Menteri PU,
Menkominfo, dan Ka. BKPN) Tentang Pedoman Pembangunan dan
Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;
9) Surat Edaran Dirjen Tata Ruang No.6/SE/2011 Tentang Kriteria
Lokasi Menara Telekomunikasi;
10) Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-17/P.J/2003 Tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Bangunan Khusus.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
28/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 28
BAB V
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Berdasarkan penelitian produk hukum peraturan perundang-
undangan, maka Naskah Akademik Raperda tentang Pengendlalian
Menara Telekomunikasi disusun sebagaimana tersebut di bawah ini :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya
pembangunan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka melaksanakan tujuan nasional yang termaktub dalam
Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah darah Indonesia,,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Pembangunan nasional
Indonesia bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil, makmur
merata secara material spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 sebagai suatu proses perubahan berkesinambungan, terjadi
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
29/104
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
30/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 30
telekominikasi sebesar 1 persen akan menggerakkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 3 persen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
percepatan pertumbuhan ekonomi dapat dipacu dengan
meningkatkan pembangunan dan pengembangan sektor tersebut.
(Telekomunikasi dan Upaya Menuju Masyarakat Informasi, Kompas :
04 April 2004).
Undang-Undang Pemerintahan Daerah Ayat (1) berbunyi :
pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintah yang
menjadi kewenanganya kecuali urusan pemerintah yang oleh
undang-undang ini ditentukan menjadi urusan pemerintah.
Sedangkan ayat (3) berbunyi : urusan pemerintah yang menjadi
urusan pemerintah sebagaimana yang dinaksud pada ayat (1)
meliputi : a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi;
e. moneter dan fisikal nasional; f. agama.
Selanjutnya berdasarkan pasal 14 UUPD diatur mengenai
urusan pemerintah daerah baik wajib maupun pilihan. Selengkapnya
pasal 14 tersebut adalah sebagai berikut :
1) Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala
kabupaten/ kota meliputi :
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. Perencanaan , pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
31/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 31
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. Penanganan bidang kesehatan;
f. Penyelenggaraan bidang pendidikan;
g. Penanggulangan masalah sosial;
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan
menengah;
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan;
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n. Pelayanan administrasi penanaman modal;
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainya; dan
p. Urusan wajib lainya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang- undangan.
2) Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unguulan daerah
yang bersangkutan (Pasal 14 UUPD).
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
32/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 32
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pemerintah daerah
dituntut untuk selalu kreatif dan cerdas mengambil inisiatif
merumuskan kebijaksanaan pelaksanaan otonomi daerahnya
dengan melibatkan segenap masyarakat dan potensi daerah untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat. Hal ini sesuai dengan
tujuan pelaksanaan otonomi daerah yaitu : peningkatan
kesejahteraan rakyat, peningkatan pelayanan masyarakat dan
peningkatan daya saing daerah.
Perkembangan pembangunan di Kabupaten Lombok Utara
sudah memperlihatkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu
sektor yang cukup pesat perkembangannya adalah sektor
telekomunikasi. Hal ini ditunjukkan dengan pembangunan sarana
telekomunikasi berupa menara telekomunikasi di
KabupatenLombok Utara pada tahun 2014 sudah mencapai 67
menara, yang dibangun baik di wilayah pemukiman, kawasan
industri, pusat perbelanjaan dan kawasan lainya.
Perkembangan yang menggembirakan ini, pada satu sisi
adalah positif yakni semakin meratanya layanan telekominikasi
yang diperoleh masyarakat Kabupaten Lombok Utara, namun disisi
lain berpotensi menimbulkan permasalahan (semakin terbatas/
berkuran lahan atau ruang terbuka untuk membangun menara
telekominukasi), yang apabila tidak diantisipasi sejak dini dapat
menjadi potensi konflik masyarakat.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
33/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 33
Pembangunan sektor telekomunikasi mempunyai arti
strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa. Pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi
telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan
yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang
terhadap telekomunikasi.
Sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang- Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah
telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota. Berdasarkan PP tersebut disebutkan bahwa
urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di bidang komunikasi
daninformatika meliputi : (1) Sub bidang Pos dan Telekomunikasi,
dan (2) Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.
Sub bidang Pos dan Telekomunikasi meliputi : Pos,
Telekomunikasi, Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
(Orsat)dan Standarisasi Pos dan Telekomunikasi. Sedangkan Sub
bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi terdiri dari :
Penyiaran, Kelembagaan Komunikasi Sosial, Kelembagaan
Komunikasi Pemerintah Daerah dan Kemitraan Media (Lampiran
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007).
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
34/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 34
Sebagaimana digariskan dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004, tujuan penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing
daerah. Sejalan dengan itu maka sudah seharusnya apabila dalam
melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang komunikasi dan
informasi juga diorientasikan untuk mencapai tujuan diatas.
Oleh karena esensi otonomi adalah wewenang mengatur
dan mengurus rumah tangga pemerintah sendiri, maka dalam
kaitanya penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informatika
diperlukan sebuah regulasi daerah sebagai dasar pelaksanaanya.
Sejalan dengan penyelenggaraanya urusan pemerintah
tersebut di atas, Kabupaten Lombok Utara telah menindaklanjutinya
dengan penataan kelembagaan yaitu mendasarkan pada Peraturan
Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara. Urusan
Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika. Penjabaran tugas dan fungsi diatur
dalam Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor II Tahun 2008
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika KabupatenLombok
Utara.
Selanjutnya untuk mewujudkan sebuah Peraturan Daerah
yang komprehensif, maka perlu dilakukan kajian akademis. Untuk
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
35/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 35
mendapatkan kajian yang mendalam secara yuridis terhadap
permasalahan yang terkait dengan penyelenggaraan
pertelekomunikasian KabupatenLombok Utara.
Atas dasar pemikiran tersebut diatas makan Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok
Utara melakukan kegiatan berupa Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1.2. Maksud, Tujuan, Target dan Kegunaan Yang Ingin Dicapai
1. Maksud Kegiatan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan
menginventarisasi beberapa permasalahan yang perlu di atur
berhubungan dengan menara telekomunikasi yang ada di
Kabupaten Lombok Utara.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang diharapkan dari pekerjaan Penyusunan
Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok
Utara adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengkaji kelayakan secara akademik atas Raperda
tentang Penngendalian Menara Telekomunikasi di
Kabupaten Lombok Utara.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
36/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 36
b. Untuk mengetahui pokok-pokok pengaturan yang perlu
dirumuskan dalam Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara yang dapat
diterima pelaku industri telekomunikasi maupun
masyarakat serta dapat diberlakukan secara efektif dan
efisien.
c. Untuk menyiapkan rumusan konsep Rancangan
Peraturan Daerah (Raperda) yang komprehensif dan
dapat dipertanggung jawabkan secara filosofis, yuridis dan
sosiologis, sehingga Peraturan Daerah yang akan
diberlakukan dapat efektif dan efisien serta dapat diterima
masyarakat.
d. Menghasilkan dokumen yang berisi pokok-pokok
pengaturan dalam Rancangan Daerah (Raperda) tentang
Pengendalian Menara Telekomunikasi yang aspiratif dan
partisipatif.
3. Target Kegiatan
Target dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Tersusunnya Naskah Akademik Rancangan Peraturan
Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di
Kabupaten Lombok Utara.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengawal Rancangan
Peraturan Daerah yang disiapkan.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
37/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 37
4. Kegunaan
Sedangkan kegunaan dari kegiatan Penyusunan Naskah
Akademis Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian
Menara Telekomunikasi di KabupatenLombok Utara adalah
sebagai dokumen resmi yang menyatu dengan konsep
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara
tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1.3. Metode Pendekatan
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis empiris dan yuridis normatif. Yuridis empiris
dimaksudkan untuk melihat permasalahan terkait
pertelekomunikasian di lapangan. Sedangkan pendekatan
yuridis normatif yaitu pengkajian studi dokumen terhadap
peraturan perundang-undang dan berbagai kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang
berhubungan dengan pertelekomunikasian di Kabupaten
Lombok Utara dan laporan hasil dari berbagai pertemuan,
Focus Group Discussion(FGD),public hearingdan sebagainya.
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi dua jenis :
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
38/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 38
a. Data Primer
Sumber data primer ini berupa hasil pengamatan
(observasi) lapangan, wawancara dan kuessioner.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder ini meliputi bahan hukum primer,
sekunder dan tertier, yang meliputi : Undang-undang,
Peraturan Pemerintah dan peraturan perundang-
undangan lain yang berkaitan dengan kebijakan di bidang
pertelekomunikasian serta dokumen lain yang menunjang
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data primer dilakukan wawancara
secara mendalam (indepth interview) dengan pihak-pihak
terkait, penyebaran kuesioner, survey lapangan, dan serta
diskusi intensif dengan nara sumber terkait dan kalangan
terbatas melalui Focus Group Discussion (FGD).
Sedang untuk memperoleh data dari bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier,
dilakukan dengan usaha studi dokumen atau studi pustaka
yang meliputi usaha-usaha pengumpulan data dengan cara
mengunjungi perpustakaan-perpustakaan, membaca, mengkaji
dan pokok permasalahan.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
39/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 39
4. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara induktif, semua
data yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan
pada teori-teori yang berlaku.
1.4. Materi Muatan
Materi muatan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok
Utara meliputi antara lain :
Tabel 1.Materi Muatan Rancangan Peraturan Daerah
1. Ketentuan Umum, Maksud, Tujuan, dan Asas
2. Pembangunan Menara3. Penggunaan Menara Bersama
4. Prinsip-Prinsip Penggunaan Menara Bersama :Kegiatan Jasa Telekomunikasi, kegiatan galian kabel, kegiatan IKR/G,
kegiatan penangkal petir, sector usaha alat / perangkat telekomunikasi,sector warung internet dan sejenisnya, sector TV, sector Radio danpenyiaran, sector Telekomunikasi.
5. Perizinan :1. Setiap penyelenggaraan telekomunikasi yang akan membangun
menara wajib memakai izin;2. Izin IMB sebagai di maksud angka wajib melampiri persyaratan-
persyaratan administrasi dan tekhnis;3. Izin tidak dapat di pindah tangankan kepada pihak lain;4. Dalam pengajuan permohonan izin waji di lampiri Rekomendasi dari
Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika;
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi berlakutanpa batas akan tetapi Pemerintah Daerah berhak melakukanpeninjauan setiap tahn berdasarkan kondisi menara.
6. Izin Hinder Ordonantie (Ordonasi Gangguan)7. Izin Installasi Penangkal Petir.8. Izin Installasi genset.
6. Kewajiban, Hak dan Larangan7. Sanksi Administrasi
8. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian :Berupa kegiatan pengawasan/pengendalian terhadap Pembangunan dan
Penggunaan Menara Telekomunikasi yang cakupan areanya meliputi
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
40/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 40
wilayah kabupaten, pelaksanaan pembangunan telekomunikasiperdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau
sejenisnya9. Ketentuan Penyidikan
10. Pengecualian11. Ketentuan Pidana
12. Ketentuan Peralihan13. Penutup
1.5. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara ini disusun dengan
mendasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan terkait.
Selanjutnya berdasarkan hirarki perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia dan materi terkait dengan pertelekomunikasian dapat
disebutkan sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.Peraturan Perundang-undangan PenyelenggaraanTelekomunikasi
NoPeraturan Perundang-
undanganMateri Terkait
1. Undang-Undang Dasar(UUD) RepublikIndonesia Tahun 1945.
Pasal 33 ayat (3)menyebutkan bahwa; bumi air,
dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya adalah karunia Tuhan Yang Maha Esadan dikuasai oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal tersebutmemberikan amanat agar bumi, air, dankekayaan alam yang lain harus dikelolasedemikian rupa untuk kemakmuran rakyat, baikgenerasi sekarang maupun generasi yang akandatang.
2. Undang-Undang Nomor36 Tahun 1999 tentangTelekomunikasi.
Dasar Pertimbangan ditetapkan UU antara lain :- Bahwa penyelenggaraan telekomunikasi
mempunyai arti strategis dalam upayamemperkukuh persatuan dan kesatuanbangsa, memperlancar kegiatan
pemerintahan, mendukung terciptanya
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
41/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 41
tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan hubungan
antar bangsa;- Bahwa pengaruhglobalisai dan
perkembangan teknologi telekomunikasiyang sangat pesat telah mengakibatkanperubahan yang mendasar dalampenyelenggaraan dan cara pandangterhadap telekomunikasi .
Pasal 1 angka 1Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,pengiriman, dan atau penerimaan dari setiapinformasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui systemkawat, optic, radio, atau system elektromagnetiklainnya.
Pasal 1 angka 12Penyelenggaraan Telekomunikasi adalahkegiatan penyediaan dan pelayanantelekomunikasi sehingga memungkinkanterselenggaranya telekomunikasi.
Pasal 1 angka 13Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasiadalah kegiatan penyediaan dan atau pelayananjaringan telekomunikasi yang memungkinkanterselenggaranya telekomunikasi.
Pasal 1 angka 14Penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalahKegiatan penyediaan dan atau pelayanan jasatelekomunikasi yang memungkinkan
terselenggaranya telekomunikasi.
Pasal 2 dan 3Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkanasas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum,keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaanpada diri sendiri.
Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuanuntuk mendukung persatuan dan kesatuanbangsa, meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata,
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
42/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 42
mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatanpemerintahan, serta meningkatkan hubungan
antar bangsa
Pasal 5 ayat (3) dan (4)
(3) Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diselenggarakan oleh lembaga mandiri yangdi bentuk untuk maksut tersebut.
(4) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) keanggotaannya terdiri dan asosiasi yangbergerak di bidang usaha telekomunikasi,asosiasi profesi telekomunikasi, asosiasi
produsen peralatan telekomunikasi, asosiasipengguna jaringan dan jasa telekomunikasi,dan masyarakat intelektual di bidangtelekomunikasi.
Pasal 7(1) Penyelenggaraan Telekomunikasi meliputi:
a. Penyelenggaraan jaringan telekomu-nikasi;b. Penyelenggaraan jasa telekomuni-kasi;c. Telekomunikasi khusus
(2) Dalam penyelenggaraan Telekomunikasidiperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. melindungi kepentingan dan keamanan
negara;b. mengantisipasi adanya perkem-bangan
teknologi dan tuntutan global;c. dilakukan secara professional dan dapat
dipertanggungjawabkan;d. Peran serta masyarakat.
Pasal 33menyebutkan bahwa :
(1) Penggunaan spectrum frekuensi radio danorbit satelit wajibmendapat Izin Pemerintah.(2) Penggunaan spectrum frekuensi radio dan
orbit satelit harus sesuai denganperuntukannya dan tidak salingmangganggu.
(3) Pemerintah melakukan pengawasan danpengendalian penggunaan spectrum radiodan orbit satelit.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
43/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 43
3. Undang-undang Nomor12 Tahun 2011 Tentang
PembentukanPeraturan Perundang-undangan.
Pasal 14Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan
Peraturan Daerah Kab/Kota berisi muatan dalamrangka penyelenggaraan otonomi daerah dantugas pembantuan serta menampung kondisikhusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjutPeraturan Perundang-Undangan yang lebihtinggi.
4. Undang-undang Nomor32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah,sebagaimana telah
diubah terakhir denganundang-undang Nomor12 tahun 2008 tentangPerubahan atasUndang-undang Nomor32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah.
Pasal 10menyebutkan :(1) Pemerintah Daerah menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadikewenangannya, kecuali urusan pemerintah
yang, oleh undang-undang ini ditentukanmenjadi urusan Pemerintah (Pusat);
(2) Dalam menyelenggarakan urusanpemerintahan yang menjadi kewenangandaerah menjalankan otonomi seluas-luasnyauntuk mengatur dan mengurus sendiri urusanpemerintahan berdasarkan asas otonomi dantugas pembantuan.
Pasal 14 ayat (1)Urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah untuk Kabupaten/Kotamerupakan urusan yang berskalaKabupaten/Kota antara lain :(1) Perencanaan dan pengendalian
pembangunan;(2) Perencanaan, pemanfaatan, dan
pengawasan tata ruang;(3) Pengendalian lingkungan hidup;(4) Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh
peraturan perundang-undangan; dst
5. Undang-undang Nomor33 Tahun 2004 TentangPerimbanganKeuangan AntaraPemerintah Pusat danPemerintah Daerah.
Pasal 3 ayat (1)Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertujuanmemberikan kewenangan kepada pemerintahdaerah untuk mendanai pelaksanaan otonomidaerah sesuai dengan potensi daerah sebagaiperwujuadan Desentralisasi.
Pasal 6 ayat (1)menyebutkan : PAD bersumberdari :(1) Pajak Daerah;(2) Retribusi Daerah;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
44/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 44
(3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yangdipisahkan; dan
(4) Lain-lain PAD yang sah.
Pasal 7menyebutkan :Dalam upaya meningkatkan PAD, daerahdilarang :(1) Menetapkan perda tentang pendapatan yang
menyebabkan biaya ekonomi tinggi.(2) Menetapkan penduduk, lalu lintas barang dan
jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor.
6. Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2007 tantangPenataan Ruang.
UU ini memberikan Kewenangan kepada
Pemerintah baik, pemerintah pusat maupunpemerintah daerah untuk menyelenggarakanpenataan ruang secara berjenjang dari tingkatnasional, tingkat daerah propinsi, dan tingkatdaerah Kabupaten/Kota. Di dalam Undang-Undang ini diatur antara lain bahwa perencanaantata ruang harus memperhatikan pendapat dannilai-nilai yang hidup di masyarakat.
Pasal 2 dan 3menyebutkan bahwa :Penataan ruang diselenggarakan dengan asas :
a. Keterpaduan,b. Keserasian, keselarasan dan keseim-bangan;c. Keberlanjutan;d. Keberdayagunaan dan keberhasilan;e. Keterbukaan;f. Kebersamaan dan kemitraang. Perlindungan kepentingan umum;h. Kepastian hukum dan keadilan; dani. Akuntabilitas.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman,nyaman, produktif dan berkelanjutanberlandaskan wawasan nusantara danketahanan nasional dengan :a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan
alam dan lingkungan buatan.b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatdengan memperhatikan sumberdaya manusia;dan
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
45/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 45
c. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang danpencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
7. Undang-undang Nomor28 Tahun 2009 tentangPajak Daerah danRetribusi Daerah(UUPDRD).
UU PDRD mengganti UU No 18 Th 1997 & UUNo 34 Th 2000.
Strategis & mendasar di bidang desentralisasifiscal, karena terdapat perubahan kebijakan yangcukup fundamental dalam penataan kembalihubungan keuangan Pusat dan Daerah.Mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2010
Prinsip pengaturannya : Pengawasanpemungutan PDRD dilakukan secara preventifdan korektif. RAPERDA yang mengatur pajakdan retribusi harus mendapat persetujuanPemerintah sebelum ditetapkan menjadi Perda.Pelanggaran terhadap aturan tersebut dikenakansanksi.UU ini memiliki tujuan :1. Memberikan kewenangan yang lebih besar
kepada daerah dalam perpajakan danretribusi sejalan dengan semakin besarnya
tanggung jawab Daerah dalampenyelenggaraan pemerintahan danpelayanan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan akuntabilitas daerah dalampenyediaan layanan dan penyelenggaraanpemerintahan dan sekaligus memperkuatotonomi daerah.
3. Memberikan kepastian bagi dunia usahamengenai jenis-jenis pungutan daerah dansekaligus memperkuat dasar hukumpemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah.
Berdasarkan UU ini terhadap keberadaanMenara Telekomunikasi dapat dikenakan duaRetribusi, yaitu :
a. Pengendalian Menara Telekomunikasi (Ps110);
b. Retribusi Izin Mendirikian Bangunan (1MB)Menara (Ps 141-142).
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
46/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 46
Berdasarkan Pasal 124disebutkan bahwa :Objek Menara Telekomunikasi (RPMT)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1)huruf n adalah pemanfaatan ruang untuk menaratelekomunikasi dengan memperhatikan aspektata ruang, keamanan, dan kepentingan umum.Selanjutnya terkait RPMT ini disebutkan bahwa : Pengenaannya ditujukan untuk meningkatkan
pelayanan dan pengendalian daerahterhadap pembangunan dan pemeliharaanMenara Telekomunikasi.
Dengan pengendalian ini, keberadaan akanmemenuhi aspetata ruang.
Keamanan dan keselamatan, keindahansekaligus memberikan kepastian bagipengusaha.
Untuk menjamin agar pungutan daerah tidakberlebihan, tariff retribusi PengendalianMenara Telekomunikasi dirumuskansedemikian rupa sehingga tidak melampaui 2% dari nilai jual objek pajak PBB MenaraTelekomunikasi.
8. Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentangPerlindungan danPengelolaanLingkungan Hidup.
Pasal 1 angka 2menyebutkan bahwa :
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupadalah upaya sistematis dan terpadu yangdilakukan untuk melestarikan fungsi lingkunganhidup dan mencegah terjadinya pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup yangmeliputi perencanaan, pemanfaatan,pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, danpenegakan hukum.Pasal 2menyebutkan bahwa :
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupdilaksanakan berdasarkan asas :
a. Tanggung jawab Negara;b. Kelestarian dan keberlanjutan;c. Kelestarian dan keseimbangand. Keterpaduan;e. Manfaat;f. Kehati-hatian;g. Keadilan;h. Ekoregion;i. Keanekaragaman hayati;j. Pencemar membayar;k. Partisipatif;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
47/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 47
l. Kearifan lokal;m. Tata kelola pemerintah yang baik; dan
n. Otonomi daerah.
Pasal 3menyebutkan bahwa : perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup bertujuan :a. Melindungi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari pencemarandan/atau kerusakan lingkunganhidup;
b. Menjamin keselamatan, kesehatan, dankehidupan manusia;
c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhlukhidup dan kelestarisn ekosistem;
d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan lingkungan hidup;f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi
masa kini dan generasi masa depan;g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak
atas lingkungan hidup sebagai bagian darihak asasi manusia;
h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana;i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan;dan
j. Mengantisipasi isu lingkungan global.
Pasal 4Menyebutkan bahwa : Perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup meliputi :a. Perencanaan;b. Pemanfaatan;c. Pengendalian;
d. Pemeliharaan;e. Pengawasan; danf. Penegakan hukum.
9. Peraturan PemerintahNomor 52 tahun 2000tentangPenyelenggaraanTelekomunikasi.
Pasal 2Penyelenggaraan Telekomunikasi dilaksanakanoleh penyelenggara telekomunikasi.
Pasal 3Penyelenggara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :a. Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
48/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 48
b. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi;c. Penyelenggaraan Telekomunikasi khusus.
Pasal 4Penyelenggaraan Jaringan telekomunikasi danatau penyelenggaraan jasa telekomunikasidimaksud dalam huruf b dapat dilakukan olehbadan hukum yang didirikan untuk maksudtersebut berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undang yang berlaku, yaitu :a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN);b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);c. Badan Usaha swasta; ataud. Koperasi.
Pasal 5Penyelenggaraan Telekomunikasi khusussebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf cdapat dilakukan oleh:a. Perseorangan;b. Instansi pemerintah; atauc. Badan hukum selain penyelenggara jaringan
telekomunikasi atau penyelenggara jasa
telekomunikasi.
Pasal 6a. Dalam penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 huruf a, penyelenggara jaringantelekomunikasi wajib membangun danmenyediakan jaringan telekomunikasi.
b. Penyelenggara jaringan telekomunikasi dalammembangun jaringan telekomunikasi wajibmemenuhi ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.c. Penyelenggara jaringan telekomunikasi dalam
membangun dan atau menyediakan jaringantelekomunikasi sebagaimana dimaksud dalamayat (1) wajib mengikuti ketentuan teknisdalam Rencana Dasar Teknis.
d. Ketentuan mengenai Rencana Dasar Teknissebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diaturdengan Keputusan Menteri.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
49/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 49
Pasal 7Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib
menjamin terselenggaranya telekomunikasimelalui jaringan yang di selenggarakannya.
Pasal 8(1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat
menyelenggarakan jasa telekomunikasimelalui jaringan yang dimiliki dan disediakannya.
(2) Penyelenggara jasa telekomunikasisebagaimana dimaksut dalam ayat (1) harusmerupakan kegiatan usaha yang terpisah daripenyelenggaraan jaringan yang sudah ada.
(3) Untuk menyelenggarakan jasa sebagaimanadimaksut dalam ayat (2) penyelenggaraanjaringan telekomunikasi wajib mendapatkanijin penyelenggaraan jasa telekomunikasi dariMenteri.
Pasal 9(1) Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi
terdiri dari :
a. Penyelenggaraan, jaringan tetap;b. Penyelenggaraan jaringan bergerak.(2) Penyelenggaraan jaringan tetap dibedakan
dalama. Penyelenggaraan jaringan tetap lokal;b. Penyelenggaraan jaringan tetap
sambungan langsung jarak jauh;c. Penyelenggaraan jaringan tetap
sambungan internasional;d. Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup.
(3) Penyelenggaraan jaringan bergerak
dibedakan dalama. Penyelenggaraan jaringan bergerak
terrestrial;b. Penyelenggaraan jaringan bergerak
selular;c. Penyelenggaraan jaringan bergerak satelit.
(4) Ketentuan mengenai tata carapenyelenggaraan jaringan telekomunikasisebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaturdengan Keputusan Menteri.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
50/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 50
Pasal 10(1) Penyelenggaraan jaringan tetap lokal atau
penyelenggara jaringan bergerak selular ataupenyelenggara jaringan satelit harusmenyelenggarakan jasa telepon selulardasar.
(2) Penyelenggara jaringan tetap local dalammenyelenggarakan jasa telepon dasar wajibmenyelenggarakan jasa telepon umum.
(3) Penyelenggara Jaringan tetap local dalammenyelenggarakan jasa telepon umum dapatbekerjasama dengan pihak ketiga.
Pasal 11(1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi
dalam menyediakan jaringan telekomunikasidapat bekerjasama dengan Penyelenggarajaringan telekomunikasi luar negeri sesuaidengan izin penyelenggaraannya.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dituangkan dalam suatu perjanjiantertulis.
Pasal 13
Dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b,penyelenggara jasa telekomunikasi mengunakanjaringan telekomunikasi milik penyelenggarajaringan telekomunikasi.
Pasal 14
(1) Penyelenggaraan jasa telekomunikasi terdiridari :a. Penyelenggaraan jasa telepon dasar;b. Penyelenggaraan jasa nilai tambah
telepon;c. Penyelenggaraan jasa multimedia.
(2) Ketentuan mengenai tata carapenyelenggaraan jas telekomunikasisebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaturdengan Keputusan Menteri.
Pasal 15(1) Penyelenggara Jasa telekomunikasi wajib
menyediakan fasilitas telekomunikasi untukmenjamin kualitas pelayanan jasa
telekomunikasi yang baik.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
51/104
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
52/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 52
saling memberikan pelayanan yang sesuaidengan tingkat layanan yang disepakati.
Pasal 24Ketersambungan perangkat milik Penyelenggarajasa telekomunikasi dengan jaringantelekomunikasi dilaksnakan secara transparandan tidak diskriminatif.
PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASIKHUSUSPasal 38
Penyelenggara Telekomunikasi khususdiselenggarakan untuk keperluan :a. Sendiri;b. Pertahanan keamanan Negara;c. Penyiaran.
Penyelenggaraan Telekomunikasi KhususUntuk Keperluan SendiriPasal 39Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untukkeperluan sendiri sebagaimana dimaksud dalam
pasal 38 huruf a dilakukan untuk keperluan :a. Perseorangan;b. Instansi pemerintah;c. Dinas khusus;d. Badan hukum.
Pasal 40
Menara Telekomunikasi khusus untuk keperluanperseorangan sebagaimana dimaksu dalamPasal 39 huruf a meliputi :a. Amatir radio;
b. Komunikasi radio antar penduduk.
Pasal 41(1) Kegiatan amatir sebagaimana dimaksud
Pasal 40 huruf a untuk saling berkomunikasitentang ilmu pengetahuan, penyelidikanteknisdan informasi yang berkaitan dengan teknikradio dan elektronika.
(2) Kegiatan amatir radio dapat digunakan untukpenyampaian berita mara bahaya, bencanaalam, pencarian dan pertolongan (SAR).
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
53/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 53
Pasal 42(1) Kegiatan komunikasi radio antar penduduk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 hurufb digunakan untuk berkomunikasi tentangkegiatan kemasyarakatan.
(2) Kegiatan komunikasi radio antar pendudukdapat digunakan untuk penyampaian beritamarabahaya, bencana alam, pencarian danpertolongan (SAR).
Pasal 43(1) Penyelenggaraan telekomunikasi khusus
untuk keperluan instansi pemerintahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 hurufb dilaksnakan oleh instansi pemerintah untukmendukung kegiatan pemerintahan.
(2) Penyelenggaraan Telekomunikasi khususuntuk keperluan instansi pemerintah dapatdiselenggarakan jika :a) Keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh
penyelenggara jaringan dan atau jasatelekomunikasi;
b) Lokasi kegiatannya belum terjangkau
oleh penyelenggara jaringatelekomunikasi;c) Kegiatannya memerlukan tele-komunikasi
yang tersendiri dan terpisah.
PERIZINANPasal 55
(1) Untuk Penyelenggaraan Telekomunikasi diberikan ijin melalui tahapan ijin prinsip dan ijinpenyelenggaraan.
(2) Telekomunikasi khusus untuk keperluan
perseorangan dan dinas khusus tidakmemerlukan izin prinsip.
(3) Penyelenggaraan Telekomunikasi Khususuntuk keperluan pertahanan keamananNegara tidak memerlukan izin prinsip dan izin
Pasal 56(1) Izin prinsip sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55 ayat (1) diberikan paling lama 3(tiga) tahun dan dapat diperpanjang.
(2) Perpanjangan izin prinsip sebagaimana
dimaksud hanya untuk 1 (satu) kali selama 1
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
54/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 54
(satu) tahun.(3) Izin prinsip tidak dapat dipindah tangankan.
11. PeraturanPemerintahan Nomor38 Tahun 2007 tentangPembagian UrusinPemerintahan anataraPemerintah,Pemerintah DaerahPropinsi danPemerintah DaerahKabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, danPemerintah Daerah Kabupaten/Kota inimerupakan penajabaran dari ketentuan yang adadalam UU No 32 Tahun 2004. Selanjutnyaberdasarkan Peraturan Pemerintah tersebutdisebutkan pembagian urusan pemerintahberdasarkan bidang/urusannya, baik untukpemerintah, pemerintahan Daerah Propinsi
maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.Oleh karna pertimbangan teknis kemudahanmemahami urusan tersebut, maka pemerintahandaerah Kabupaten bidang komunikasi daninformasi dikemukakan dalam table tersendiri (dibawah ini).
12. Peraturan MenteriKomunikasi danInformatika RepublikIndonesia Nomor :02/PER/M.KOMINFO/03/2008Tentang PedomanPembangunan DanPenggunaan MenaraBersamaTelekomunikasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi danInformatika ini, untuk menghindari munculnyahutan menara dan menjaga keserasianlingkungan maka diarahkan untuk penggunaanmenara bersama telekomunikasi.
13. Peraturan BersamaMenteri Dalam Negeri,Menteri PekerjaanUmum, Menteri
Komunikasi danInformatika dan KepalaBadan KoordinasiPenanaman Modal : 18Tahun2009/07/PRT/M/2009-9/PER/M.KOMINFO/03/200 9-3/P/2009 tentangPedomanPembangunan danPenggunaan Bersama
Pasal 2 menyebutkan bahwa : PedomanPembangunan dan Penggunaan BersamaMenara Telekomunikasi bertujuan untukmewujudkan keserasian hubungan antara
pemerintah dengan pemerintahan daerah dalamhal memberikan petunjuk pembangunan menarayang memenuhi persyaratan administrative,teknis, fungsi, tata bangunan, rencana tata ruangwilayah, lingkungan hidup dan aspek yuridis.
Pasal 3:
Lingkup pengaturan pembangunan danpenggunaan bersama menara meliputipersyaratan pembangunan dan pengelolaanmenara, zona larangan pembangunan menara,
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
55/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 55
Menara Telekomunikasi struktur bangunan menara, perizinanpembangunan menara, tata cara penggunaan
bersama menara, retribusi izin pembangunanmenara, pengawasan dan pengendalian.
Pasal 6(1) Lokasi pembangunan menara wajib mengikuti
a. Rencana tata ruang wilayahKabupaten/Kota, dan khusus untuk DKIJakarta wajib mengikuti rencana tata ruangwilayah propinsi;
b. Rencana detail tata ruang wilayahKabupaten/Kota, dan khusus untuk DKIJakarta wajib mengikuti rencana detail tataruang wilayah propinsi; dan/atau
c. Rencana tata bangunan dan lingkungan(2) Pembangunan menara wajib mengacu
kepada SNI dan standar baku tertentuuntuk menjamin keselamatan bangunandan lingkungan dengan memper-timbangkan faktor-faktor yang menentukankekuatan dan kestabilan konstruksi menaradengan mempertimbangkan persyaratan
struktur bangunan.
Pasal 8Penyedia menara atau pengelola menarabertanggung ajwab terhadap pemeriksaanberkala bangunan menara dan/atau kerugianyang timbul akibat runtuhnya seluruh dan/atausebagian menara.
Pasal 9(1) Pembangunan menara di kawaasan yang
sifat dan peruntukannya tertentu wajibmemenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk kawasan tersebut.
(2) Kawasan yang sifat dan peruntukannyamemiliki karekteristik tertentu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi :a. Kawasan Bandar udara/pelabuhan;b. Kawasan cagar budayac. Kawasan pariwisata;d. Kawasan hutan lindung;e. Kawasan istana kepresidenan;
f. Kawasan yang karena fungsinya memiliki
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
56/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 56
atau memerlukan tingkat keamanan dankerahasiaan tinggi;
g. Kawasan pengendalian ketat lainnya.
Pasal 10(perizinan) :Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Menaradiajukan oleh penyedia menara kepadaBupati/Walikota, dan khusus untuk propinsi DKIJakarta permohonan izin diajukan kepadaGubernur.
Tabel 3.Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bidang
Komunikasi Informatika
Sub Bidang Sub-sub BidangPemerintahan Daerah
Kabupaten
1. Pos danTelekomunikasi
1. Pos 1. Penyelenggaraanpelayanan pos di per-desaan.
2. Pemberian rekomendasiuntuk pendirian kantorpusat jasa titipan.
3. Pemberian izin jasa titipanuntuk kantor agen.
4. Penertiban jasa tititpanuntuk kantor agen.
2. Telekomunikasi 1. Pemberian izinpenyelenggaraan tele-komunikasi khusus untukpemerintah dan badanhukum yang cakupanareanya Kabupaten
sepanjang tidak meng-gunakan spektrumfrekuensi radio.
2. Pemberian rekomendasiterhadap permohonanizin penyelenggaraanjaringan tetap tertutuplocal wireline (end to end)cakupan kabupaten.
3. Pemberian rekomendasiwilayah prioritas untuk
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
57/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 57
pembangunan universaldi bidang telekomunikasi.
4. Pemberian izin terhadapInstalatur Kabel.
5. Rumah/Gedung (IKR/G).pengawasan terhadappenyelenggaraan tele-komunikasi yang cakupanareanya kabupaten,pelaksanaan pembangu-nan telekomunikasi pede-saan, penyelenggaraan
warung telekomunikasi,warung selular atausejenisnya.
6. Pemberian izin kantorcabang dan loketpelayanan operator.
7. Penanggung jawabpanggilan darurattelekomunikasi.
3. Spektrum
FrekuensiRadio dan OrbitSatelit (Orsat)
1. Pemberian izin
Mendirikan Bangunan(IMB) menara tele-komunikasi sebagaisarana dan prasaranatelekomunikasi.
2. Pemberian Izin galianuntuk penggelaran kabeltelekomunikasi dalamsatu Kabupaten.
3. Pemberian izin HinderOrdonantie (Ordonansi
gangguan).4. Pemberian izin instalasi
penangkal petir5. Pemberian izin instalasi
genset.
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
58/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 58
4. BidangStandarisasiPos danTelekomunikasi
Pemberian rekomendasipersyaratan administrasi dankelayakan data teknis terhadappermohonan penyelenggararadio. Pemberian izin lokasipembangunan studio danstasiun pemancar radiodan/atau televisi.
BAB II
RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK
2.1. Umum
A. Pengertian-pengertian
Beberapa pengertian dan definisi dari istilah yang
digunakan dalam Raperda ini antara lain, meliputi;
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lombok Utara
2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan Urusan
Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat daerah menurut azas Otonomi dan
Tugas Pemmbantu dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang- Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat
DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah
Kabupaten Lombok Utara;
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
59/104
-
8/9/2019 Naskahakademik_raperda Menara Tel
60/104
Laporan Akhir
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara
Telekomunikasi
2014
PT. MULTI BINA KREASI
TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450
Telp./Fax : (021) 86904039 60
10. Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk
memenuhi kebutuhan bertelekominikasi dengan
menggunakan jaringan telekominikasi;
11. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat
telekomunikasi dan kelengkapanya yang digunakan dalam
rangka bertelekomunikasi.
12. Menara telekomunikasi adalah bangunan yang berfungsi
sebagai penunjang jaringan telekomunikasi yang design
dan bentuk konstruksi disesuaikan dengan keperluan
Jariangan telekomunikasi;
13. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi
adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan / atau
diberikan oleh Pemerintah daerah untuk kepentingan
pribadi atau golongan;
14. Perijinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah
Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang
pribadi atau badan lain yang dimaksudkan untuk
pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan
atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber