Naskah Punlikasi HPEQ

download Naskah Punlikasi HPEQ

of 12

Transcript of Naskah Punlikasi HPEQ

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    1/12

    MEDIA PROMOSI YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN

    PELAJAR SMP DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG MAKANAN

    BERGIZI

    Naskah Publikasi

    Untuk Mendapatkan Dana Hibah Penelitian Mahasiswa HPEQ

    Oleh :

    Astri Sulastri Prasasti (08711213)

    Rio Rialdi (08711232)

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2012

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    2/12

    MEDIA PROMOSI YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN

    PELAJAR SMP DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG MAKANAN

    BERGIZI

    Astri Sulastri P1, Rio Rialdi2, Nur Aisyah Jamil3

    INTISARI

    Latar belakang : Di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu permasalahan gizi

    makro dan permasalahan gizi mikro. Permasalahan gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor, Faktor perkembangan IPTEK dimana terjadinya arus moderenisasi yang membawa

    banyak perubahan pada pola hidup masyarakat termasuk pada pola konsumsi. Berbagai

    media, seperti televisi, radio, koran, majalah dan internet cukup gencar dalam memasarkan

    mempromosikan berbagai bentuk, jenis produk makanan, turut andil dalam membentuk

    karakter serta pola makan remaja. Strategi promosi kesehatan dinilai penting karena dapat

    mengubah pengetahuan.

    Tujuan : Untuk mengetahui media promosi yang paling efektif dalam meningkatkan

    pengetahuan pelajar SMP mengenai makanan bergizi.

    Metode : Penelitian ini merupakan penelitian comparative, quasi experimental, before and

    after design. Penelitian ini dilakukan pada pelajar SMP yang terpilih di Daerah Istimewa

    Yogyakarta. Penentuan SMP dilakukan secara random sampling. Penelitian ini

    membandingkan dua kelompok pelajar SMP yang memiliki kesamaan karakteristik kemudian

    diberikan intervensi berupa promosi menggunakan media leaflet dan film. Data pengetahuan

    diambil sebelum dan sesudah intervensi. Kemudian dilakukan, analisis perbandingan data

    dari kedua kelompok.

    Hasil : Hasil uji deskriftif nilai rata-rata pre test media film = 19,08 dan media laflet 19,3.

    Nilai rata-ratapost test media promosi film = 20,6 dan media promosi leaflet 19,36. Hasil Uji

    Hipotesis dengan Pair T Correlation media promosi leaflet nilai p = 0.00 (p

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    3/12

    EFEKTIF MEDIA PROMOTION TO INCREASE JUNIOR HIGH SCHOOL

    STUDENT KNOWLEDGE IN YOGYAKARTA ABOUT NUTRITIOUS FOOD

    Astri Sulastri P1, Rio Rialdi2, Nur Aisyah Jamil3

    ABSTRACT

    Background: In Indonesia, there are two major nutritional problems are problems of macro

    nutrients and micronutrients problems. Nutritional problems may be influenced by several

    factors, factors which the current development of science and technology modernization that

    brought many changes to the lifestyle of the people included in the consumption pattern.

    Media television, radio, newspapers, magazines and the internet quite heavily in marketing to

    promote various forms, types of food products, taking part in shaping the character and

    adolescent eating patterns. Health promotion strategies considered important because it can

    change knowledge.

    Objectives:To determine the most effective media campaign to increase knowledge of juniorhigh school students about nutritious food.

    Methods: The study is a comparative study, quasi-experimental, before and after design. The

    research was conducted in selected junior high school students in Yogyakarta. The

    determination of SMP uses random sampling method. This study compared two groups of

    junior high school students with similar characteristics to the intervention were given a leaflet

    campaign using the media and film. Knowledge data is taken before and after intervention.

    Then data was Analyzed use comparative data from both groups.

    Results: The results of descriptive value of the average pre test media and movies = 19.08

    19.3 leaflets media. The average value of media promotion of the film post-test = 20.6 and

    19.36 of media promotion leaflet. Hypothesis Test Results by T Pair Correlation media

    campaign leaflet p-value = 0.00 (p

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    4/12

    PENDAHULUANSecara umum di Indonesia terdapat

    dua masalah gizi utama yaitu

    permasalahan gizi makro dan

    permasalahan gizi mikro. Masalah gizi

    makro pada dasarnya merupakangangguan kesehatan yang disebabkan oleh

    kekurangan atau kelebihan asupan energi

    dan protein. Masalah gizi makro adalah

    masalah gizi yang utamanya disebabkan

    ketidakseimbangan antara kebutuhan dan

    asupan energi dan protein. Masalah zat

    gizi makro umumnya disertai dengan

    kekurangan zat gizi mikro.1

    Manifestasi dari masalah gizi

    makro bila terjadi pada wanita usia subur

    dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis(KEK) adalah berat badan bayi baru lahir

    yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada

    anak balita akan mengakibatkan

    marasmus, kwashiorkor atau marasmik-

    kwashiorkor dan selanjutnya akan terjadi

    gangguan pertumbuhan pada anak usia

    sekolah.2Masalah gizi makro juga dialami

    oleh remajaa usia 10-16 tahun dapat

    menderita KEK dan obesitas. Sedangkan

    masalah gizi mikro yang banyak ditemui

    pada remaja yaitu anemia.1

    Secara umum, permasalahan gizi

    dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

    antara lain faktor demografi seperti

    pertambahan jumlah penduduk, laju

    pertumbuhan penduduk yang tinggi,

    besarnya proporsi penduduk usia muda,

    penyebaran penduduk yang tidak merata,

    perubahan susunan penduduk; faktor sosial

    ekonomi dimana terjadinya peningkatan

    kesejahteraan masyarakat, meningkatnyalaju pertumbuhan ekonomi yang secara

    baik langsung berpengaruh pada

    pendapatan keluarga.2 Selain itu, faktor

    lain yang berpengaruh pada masalah gizi

    adalah perkembangan IPTEK dimana

    terjadinya arus moderenisasi yang

    membawa banyak perubahan pada pola

    hidup masyarakat termasuk pada pola

    konsumsi.3

    Pola konsumsi ini mulai menggeser

    pola konsumsi gizi seimbang yang selamaini telah diterapkan oleh sebagian besar

    masyarakat Indonesia. Dalam jangka

    panjang gaya hidup seperti ini berdampak

    buruk bagi kesehatan karena

    mengakibatkan ketidakseimbangan asupan

    gizi.4

    Kemajuan-kemajuan di berbagaibidang tadi mengakibatkan munculnya

    gaya hidup baru yang dikenal dengan

    sedentary life. Pola hidup sedentary life

    merupakan pola hidup yang ditandai

    dengan aktivitas yang rendah dan

    konsumsi makanan yang berlebihan.

    Kemajuan teknologi pengolahan pangan

    menyebabkan terjadinya peningkatan

    kebiasaan konsumsi snack, termasuk di

    dalamnya junk food dan fast food.

    Perubahan kebiasaan pola makan ini tidakhanya dialami oleh orang dewasa tetapi

    juga pada anak-anak.5 Fast food adalah

    makanan yang mengandung kalori, kadar

    lemak, gula, dan sodium (Na) tinggi, tetapi

    rendah akan kandungan vitamin dan

    mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Akibat yang ditimbulkan dari kekurangan

    kandungan mineral dalam makanan,

    contohnya anemia dan kekurangan

    protein.6

    Prevalensi kurang energi protein,

    yang kemudian disebut masalah gizi

    makro, pada balita turun dari 37,5 % pada

    tahun 1989 menjadi 26,4 % pada tahun

    1999. Prevalensi anemia di Indonesia pada

    pekerja berpenghasilan rendah yaitu 30

    40 %, anak usia sekolah pravelensinya 25

    35 %, ibu hamil pravelensinya 50 70

    %, laki-laki dewasa pravelensinya 20 30

    %.7 Akibat dri kekurangan zat besi ini

    akan terjadi penurunan pemusatanperhatian (atensi), kecerdasan, dan prestasi

    belajar. Seseorang yang menderita anemia

    malas bergerak sehingga kegiatan

    motoriknya akan terganggu. Distribusi zat

    gizi yang menurun akan menyebabkan

    otak kekurangan energi. Akibatrnya, daya

    pikir orang itu pun ikut menurun sehingga

    prestasi pun ikut menurun.4 Seseorang

    menjadi cerdas, karena zat zat yang

    terdapat dalam otak menyediakan energi

    agar dapat melaksanakan pekerjaannya.Kekurangan nutrisi pada otak akan

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    5/12

    membawa kesulitan belajar (berpikir) dan

    lain lain. Kekurangan zat besi biasanya

    mengakibatkan anemia dengan gejala :

    mata sering berkunang kunang, cepat

    lelah, dan kekurangan sel darah merah.7

    Di sisi lain, dari perkiraan 210 jutapenduduk Indonesia tahun 2000, jumlah

    penduduk yang overweight diperkirakan

    mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien

    obesitas berjumlah lebih dari 9,8 juta

    (4,7%). Berdasarkan data tersebut, dapat

    disimpulkan bahwa overweight dan

    obesitas di Indonesia telah menjadi

    masalah besar yang memerlukan penangan

    secara serius.8Data Riset Kesehatan Dasar

    (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan

    prevalensi obesitas di Indonesia padapenduduk usia > 15 tahun adalah 10,3%

    (laki-laki 13,9 % dan perempuan

    23,8%), sedangkan pada anak-anak usia

    6-14 tahun pada laki-laki 9,5 % dan

    perempuan 6,4 %.9

    Dari data diatas, didapatkan bahwa

    remaja adalah kelompok yang rentan

    terhadap permasalahan gizi. Remaja

    merupakan kelompok usia yang relatif

    bebas, termasuk relatif dalam memilih

    jenis makanan yang mereka konsumsi.

    Perilaku gizi yang salah banyak dijumpai

    pada remaja. Adapun kecenderungan

    mengikuti pola makan dan gaya hidup

    modern membuat remaja lebih menyukai

    makan diluar rumah bersama

    kelompoknya. Ketidakseimbangan

    konsumsi makanan disebabkan karena

    perilaku yang tidak tepat dalam memilih

    makanan sehari-hari.10 Hal ini diperkuat

    dengan penelitian yang dilakukan olehDietz8 yang mengatakan bahwa masa

    remaja adalah salah satu periode kritis

    untuk terjadi obesitsas dan kekurangan

    gizi. Remaja mempunyai kecenderungan

    untuk mengkonsumsi makanan di luar

    rumah atau sekolah, memilih makanan

    yang dianggap populer dan meningkatkan

    gengsi, serta mempunyai kebiasaan makan

    tidak teratur.11

    Meskipun pola konsumsi remaja

    diengaruhi oleh multifaktorial, tetapipaling tidak ada dua faktor penting yang

    mempengaruhi pola konsumsi remaja,

    yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

    Faktor internal menyangkut diri sendiri

    seperti mental, kebiasaan, pendidikan,

    peran orang tua. Sedangkan faktor

    eksternal berhubungan dengan tatapergaulan, pengaruh media massa, sistem

    teknologi informasi, modernisasi, dan lain-

    lain. Berbagai media, seperti televisi,

    radio, koran, majalah dan internet cukup

    gencar dalam memasarkan

    mempromosikan berbagai bentuk, jenis

    produk makanan, turut andil dalam

    membentuk karakter serta pola makan

    remaja. Strategi promosi kesehatan dinilai

    penting karena dapat mengubah

    pengetahuan, sikap dan perilakuseseorang. Beberapa penelitian

    menunjukkan media promosi film adalah

    media yang paling efektif dalam

    meningkatkan pengetahuan siswa

    mengenai kesehatan reproduksi yang

    banyak dilakukan.12

    Identifikasi faktor yang

    mempengaruhi pola konsumsi pada remaja

    ini sangat penting untuk menentukan

    intervensi program yang tepat. Dari

    sebagian besar faktor yang mempengaruhi

    pola konsumsi, pengetahuan memiliki

    andil yang cukup besar.8 Meskipun telah

    banyak penelitian mengenai pola konsumsi

    remaja, namun belum ada penelitian yang

    menunjukkan media promosi apa yang

    tepat untuk meningkatkan pengetahuan

    remaja mengenai makanan bergizi.3 Oleh

    karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui media promosi yang paling

    tepat untuk meningkatkan pengetahuanremaja mengenai makanan bergizi,

    khususnya pelajar SMP.

    METODEPenelitian ini merupakan penelitian

    comparative, quasi experimental, before

    and after design. Penelitian ini

    membandingkan dua kelompok pelajar

    SMP yang memiliki kesamaan

    karakteristik kemudian diberikan

    intervensi berupa promosi menggunakanmedia leaflet dan film. Data pengetahuan

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    6/12

    diambil sebelum dan sesudah intervensi.

    Kemudian dilakukan, analisis

    perbandingan data dari kedua kelompok.

    Variabel dalam penelitian ini

    terbagi menjadi variable bebas

    (independent variable) dan variable terikat(dependent variable). Variabel variabel

    bebas atau penentu adalah media promosi

    (leaflet dan film). Variabel terikat adalah

    tingkat pengetahuan yang diukur sebelum

    dan setelah intervensi.

    Definisi Operasional dari penelitian

    ini adalah

    Makanan bergizi : Makanan yang

    mengandung zat makanan yang diperlukan

    oleh tubuh. Zat makanan tersebut meliputi

    karbohidrat, lemak, protein, vitamin,mineral, dan air.

    Pelajar SMP : Kaum remaja yang masih

    duduk di bangku SMP.

    Pengetahuan : Hasil dari tahu, dan ini

    terjadi setelah seseorang melakukan

    penginderaan terhadap suatu objek

    tertentu. Pengetahuan diukur dengan

    kuisioner pengetahuan dan dinilai

    berdasarkan jawaban yang benar (data

    continues).

    Media Promosi: alat bantu apa saja yang

    dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

    guna mencapai tujuan yang diinginkan.

    Dalam penelitian ini media promosi yang

    digunakan adalah leaflet dan film.

    Leaflet : Leaflet adalah bentuk

    penyampaian informasi atau pesan-pesan

    melalui lembar yang dilipat.

    Film : Gambar hidup (motion pictures),

    yaitu serangkaian gambar diam (still

    pictures) yang meluncur secara cepat dandiproyeksikan sehingga menimbulkan

    kesan hidup dan bergerak. Film

    merupakan media yang menyajikan pesan

    audiovoisual dan gerak. Ada beberapa

    jenis film, diantaranya film bisu, film

    bersuara, dan film gelang yang ujungnysa

    saling bersambungan dan proyeksinya tak

    memerlukan penggelapan ruangan. Pada

    penelitian ini, jenis film yang digunakan

    adalah film bersuara.

    Populasi penelitian ini adalahsemua pelajar SMP yang ada di Ibukota

    Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Sampel untuk kedua kelompok diambil

    secara random dengan asumsi distribusi

    normal dan agar didapatkan kesetaraan

    karakteristik kedua kelompok. Sampel

    yang diambil harus memenuhi kriteriainklusi dan kriteria eksklusi.

    Kriteria inklusi dalam penelitian ini

    adalah pelajar yang hadir di SMP terpilih

    pada hari dilakukannya penelitian.

    Sedangkan kriteria eksklusi dalam

    penelitian ini adalah pelajar yang tidak

    hadir di SMP terpilih pada hari

    dilakukannya penelitian.

    Jumlah sampel ditentukan dengan

    menggunakan rumus Slovin , dengan

    asumsi bahwa populasi berdistribusinormal, yaitu:13

    N =

    N

    1+ Ne2

    n = ukuran sampel

    N = ukuran populasi

    e =sampling erroratau kelonggaran

    ketidaktelitian karena kesalahan

    pengambilan sampel yang ditolerir

    Berdasarkan data Dapodik (2010)

    diketahui jumlah pelajar SMP di Ibukota

    Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (N)

    = 8.428, dengan sampling error (e) 10%,

    tingkat kepercayaan 90%. Maka

    diperlukan dalam penelitian ini adalah

    sejumlah 99 orang.14

    Cara pengambilan sampel

    menggunakan dua tahap / stage. Tahap

    pertama adalah menentukan SMP manayang akan dipilih untuk dilakukan

    penelitian, dengan metode simple random

    sampling. Tahap kedua adalah menentukan

    pelajar sebagai sampel dari SMP yang

    telah terpilih dengan menggunakan

    systematic random sampling sampai

    didapatkan sejumlah besar sampel. Dari 99

    pelajar yang terpilih, dikelompokkan ke

    dalam 2 kelompok secara acak.

    Penggunaan metode sampling secara acak

    bertujuan agar sampel yang diambilmendekati parameter populasi (distribusi

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    7/12

    normal) dan agar kedua kelompok

    memiliki kesamaan karakteristik.

    Dalam penelitian ini digunakan

    kuisioner pengatahuan responden tentang

    makanan bergizi dan data sosiodemografi

    responden. Kuisioner pengetahuanmengggunakan skala Gutmann (betul dan

    salah), sedangkan kuisioner sikap

    menggunakan lima skala Likert (sangat

    setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan

    sangat tidak setuju). Kuisioner ini akan

    digunakan pada pengambilan data sebelum

    dan sesudah intervensi.

    Kuisioner ini terlebih dahulu akan

    dilakukan studi pendahuluan (pilot tes)

    pada 30 responden yang memiliki

    karakteristik yang sama. Jumlah 30 orangini dinilai cukup untuk asumsi distribusi

    normal.15Kemudian dilakukan uji validitas

    dan reliabilitas instrument. Hanya item

    yang valid dan reliable yang akan

    digunakan dalam penelitian.

    Instrumen penelitian lainnya yang

    akan digunakan dalam penelitian ini

    adalah leaflet dan video (film). Pembuatan

    media promosi ini didasarkan pada konten

    yang akan diujikan (pengetahuan).

    Penyusunan dan pembuatan leaflet dan

    video film mengacu pada ketentuan

    Depkes RI (2008). Penyusunan leaflet

    yang baik harus memenuhi kriteria:

    1. Tentukan kelompok sasaran yang

    ingin dicapai

    2. Tuliskan apa tujuannya

    3. Tentukan isi singkat hal-hal yang

    mau ditulis dalam leaflets

    4. Kumpulkan tentang subyek yang

    akan disampaikan5. Buat garis-garis besar cara penyajian

    pesan, termasuk didalamnya

    bagaimana bentuk tulisan gambar

    serta tata letaknya

    6. Buatkan konsepnya

    7. Konsep dites terlebih dahulu pada

    kelompok sasaran yang hamper sama

    dengan kelompok sasaran

    8. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi

    yang sesuai dengan isi

    Sedangkan menurut Yus (2010)

    kriteria film yang dibuat harus memenuhi:

    15

    1. Bersifat menghibur

    2. Disispi pesan-pesan edukatif

    Cara pengumpulan data pada

    penelitian ini adalah dengan melakukan

    pre test sebelum pemberian intervensi

    berupa media promosi mengenai makanan

    bergizi. Masing-masing kelompok

    diberikan satu jenis media promosi yaitu

    leaflet dan film. Waktu yang digunakan

    untuk pemberian media promosi sekitar 30

    menit. Setelah intervensi, dilakukan post

    test untuk melihat apakah media promosi

    yang telah diberikan dapat meningkatkanpengetahuan pelajar SMP mengenai

    makanan bergizi. Pre test dan Post test

    yang diberikan menggunakan kuisioner

    pengetahuan tentang makanan yang

    bergizi.

    Penelitian ini dianalisis secara

    diskriptif dan inferensi (uji hipotesis).

    Analisis diskriptif dan inferensi

    menggunakan program SPSS version 17.

    Analisis dekriptif memungkinkan peneliti

    mendapat gambaran yang jelas tentang

    karakteristik sosiodemografi reponden.

    Analisis diskriptif disajikan dalam bentuk

    tabel distribusi frekuensi dan ukuran

    central tendency (mean dan standar

    deviasi).16

    Analisis inferensi merupakan uji

    hipotesis yang dilakukan pada penelitian

    ini. Data pengetahuan yang merupakan

    data continue diuji normalitas terlebih

    dahulu menggunakan uji KolmogorovSmirnov KS 1 sampel. Bila data normal

    maka uji hipotesis pengetahuan sebelum

    dan sesudah intervensi menggunakan uji

    paired t test. Bila data tidak normal

    digunakan uji non parametric wilcoxon.17

    Uji independent t test untuk

    membandingkan pengetahuan responden

    kedua kelompok baik sebelum dan sesudah

    intervensi. Uji independen t test ini

    dilakukan bila data pengetahuan

    berdistribusi normal, bila tidak normal

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    8/12

    maka diuji dengan metode non parametric

    yaitu uji U mann Whitney.16

    HASIL PENELITIANPenelitian Kuasi ekperimental ini

    dilaksanakan di SMP Perguruan IslamRepublik Indonesia (PIRI) Ngaglik

    Sleman Yogyakarta pada semester ganjil.

    dalam penelitian ini pengambilan sampel

    dilakukan dengan cara random sampling.

    Tahap pertama adalah menentukan SMP

    mana yang akan dipilih untuk dilakukan

    penelitian, dengan metode simple random

    sampling. Tahap kedua adalah menentukan

    pelajar sebagai sampel dari SMP yang

    telah terpilih dengan menggunakan

    systematic random sampling sampaididapatkan sejumlah besar sampel. Dari

    100 pelajar yang terpilih, dikelompokkan

    ke dalam 2 kelompok secara acak.

    Penggunaan metode sampling secara acak

    bertujuan agar sampel yang diambil

    mendekati parameter populasi (distribusi

    normal) dan agar kedua kelompok

    memiliki kesamaan karakteristik.

    Penelitian ini dilaksanakan dua kali

    pertemuan, pada pertemuan pertama

    dilaksanakan pretes pada kelompok media

    video dan media leaflet dengan soal yang

    sama, setelah itu memberikan treatment

    berupa media promosi laflet dan video,

    media promosi boleh dibawa pulang.

    Selanjutnya pada pertemuan kedua

    dilaksanakan post tes pada kedua

    kelompok uji.

    Anali sis Data Pre Test (Tes Awal)

    Sebelum diberikan perlakuan yangberbeda, dalam penelitian ini dilakukan

    pretest (tes awal) untuk memastikan bahwa

    sampe berangkat dari keadaan awal yang

    sama. Berikut adalah hasil analisis data

    yang dilakukan:

    Tabel 1. Data Deskriptif Pre Testmedia

    promosi

    Nilai

    Min

    Nilai

    Max

    Nilai

    Rerata

    Standar

    Deviasi

    Media

    Leaflet15 24 19,3 2,19

    Media

    Video 15 22 19,08 1,74

    Dari tabel 1 diatas dapat dilihat

    bahwa pada kelas media promosi leaflet

    didapatkan nilai terkecil 15 dan nilai

    terbesar 24. dengan standar deviasi 2,19.

    Sedangkan pada kelas media promosi

    video didapaatkan nilai terkecil yang samayaitu 15 dan nilai terbesar 22 dengan

    standar deviasi 1,74. Adapun rata-rata

    untuk media promosi leaflet sebesar 19,3

    dan untuk media promosi video sebesar

    19,08. Seperti yang ditampilkan grafik

    dibawah ini

    Gambar 1. Nilai Rata-RataPre Test

    Analisis Data Post Tes (Tes Setelah

    Diber i Media Promosi)

    Tabel 2. Data Deskriptif Post testmedia

    promosi

    Nilai

    Terkecil

    Nilai

    Terbesar

    Nilai

    Rerata

    Standar

    Deviasi

    Media

    Leaflet15 23 19,36 2,14

    MediaVideo

    15 24 20,60 2,07

    Dari tabel 4 diatas dapat dilihat

    bahwa nilai post test pada kelas media

    promosi leaflet didapatkan nilai terkecil 15

    dan nilai terbesar 23. dengan standar

    deviasi 2,14. Sedangkan pada kelas mediapromosi video didapaatkan nilai terkecil

    yang sama yaitu 15 dan nilai terbesar 24

    dengan standar deviasi 2,07. Adapun rata-

    rata untuk media promosi leaflet sebesa

    19,36 dan untuk media promosi video

    sebesar 20,60. Seperti yang ditampilkan

    grafik dibawah ini:

    19.03

    19.08

    Media Promosi Leaflet Media Promosi Video

    Nilai Rata-Rata

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    9/12

    Gambar 2. Nilai Rata-Rata Post Test

    Uj i Normalitas DataSetelah dilakukannya analisis

    deskriptif maka dilanjutkan dengan

    analisis inferensi. Namun, karena

    pengetahuan merupakan data continuemaka harus diuji normalitas terlebih

    dahulu menggunakan uji normalitas

    Kolmogorov Smirnov. Hasil dari analisis

    uji normalitas menyatakan bahwa sebaran

    data berdistribusi secara normal karena

    nilai p value untuk distribusi data p pre

    video p=0,105 (p>0,05), p value post

    video p=0,207 (p>0,005), p value pre

    leaflet p= 0,128 (p>0,005) dan p value

    post leaflet p=0,85 (p>0,005). (Tabel 3).

    Tabel 3. Hasil Uji Kolomogorov SmirnovMedia

    PromosiTest

    P

    valueKesimpulan

    LeafletPre test 0,128 Terdistribusi normal

    Post test 0,85 Terdistribusi normal

    Video /

    Film

    Pre test 0,105 Terdistribusi normal

    Post test 0,207 Terdistribusi normal

    Data dikatakan terdistribusi normal

    jika nilai p>0,005, data pada tabel diatas

    menunjukan nilai p pada semua baris p

    value > 0,005.

    Uj i H ipotesis

    Hipotesis yang dirumuskan pada

    penelitian ini adalah (1) media promosi

    leaflet dapat meningkatkan pengetahuan

    pelajar SMP mengenai makanan bergizi;

    (2) media promosi film dapat

    meningkatkan pengetahuan SMP

    mengenai makanan bergizi; (3) media

    promosi film lebih efektif untuk

    meningkatkan pengetahuan pelajar SMPmengenai makanan bergizi.

    Hipotesis pertama diterima karena

    didapatkan nilai signifikancy p = 0,00

    (p

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    10/12

    Tabel 4. Hasil UjiPaired t correlation

    Media

    PromosiTest

    Perbedaan

    Reratas.b

    IK 95%P value

    Lower Upper

    LeafletPretest 19,102,20

    -0,618 0,498 p=0,00Postest 19,362,15

    Video /Film

    Pretest 19,081,75 -2,077 0,963 p=0,00Postest 20,602,07

    Tabel 5. Hasil Uji T Berpasangan

    Media Promosin

    Perbedaan

    Reratas.b

    IK 95%P value

    Lower Upper

    Leaflet 501,242,85 -2,051 -0,429 0.003

    Video / Film 50

    PEMBAHASAN

    Berdasakan hasil uji hipotesis yang

    telah dilakukan terhadap pengetahuan

    sebelum dan setelah diberikan media

    promosi dibuktikan bahwa terdapat

    perbedaan pengaruh yang positif terhadap

    pengetauan siswa mengenai makanan

    bergizi dengan pemberian media promosi

    baik video dan leaflet. Hal ini dapat dilihat

    pada hasil analisis menggunakan uji paired

    t test dengan masing-masng nilai pmedia

    film = 0.00 dan nilai p media leaflet =0.00. Artinya adalah bahwa media promosi

    memang efektif untuk meningkatkan

    pengetahuan siswa tentang makanan

    bergizi. Hasil ini juga berarti bahwa

    terdapat hasil positif terhadap hipotesis

    mengenai media promosi yang dapat

    meningkatkan pengetahuan.

    Selanjutnya untuk mengetahui jenis

    media promosi yang paling efektif untuk

    meningkatkan pengetahuan siswa tentang

    makanan bergizi yaitu dengan ujiindependent t test. Hasil tes tersebut

    memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan

    tingkat pengetahuan yang bermakna antara

    siswa yang diberikan test dengan media

    promosi video/film dengan siswa yang

    diberikan test dengan media promosi

    leaflet, dimana media promosi film lebih

    efektif untuk meningkatkan pengetahuan

    pelajar SMP mengenai makanan bergizi.

    Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang ada

    dimana film (video) merupakan mediapromosi yang menggabungkan antara

    audiovisual dan gerak. Sesuatu dengan

    konsep bahwa yang dapat diingat sebesar

    50% adalah dari apa yang dilihat dan

    didengar. Oleh karenanya, film

    memberikan kesan yang impresif bagi

    pemirsanya dan dapat mempengaruhi

    pengetahuan lebih jauh.18

    Kelebihan film sebagai media

    promosi adalah dapat memberikan pesan

    yang dapat diterima secara lebih merata

    oleh siswa, sangat bagus untukmenerangkan suatu proses, mengatasi

    keterbatasan ruang dan waktu, lebih

    realistis, dapat diulang-ulang dan

    dihentikan sesuai kebutuhan, memberikan

    kesan mendalam yang dapat

    mempengaruhi sikap siswa.19

    Media film atau audio visual gerak

    mempunyai kemampuan yang paling baik

    di antara beberapa media laiinya, karena

    merupakan gabungan dari tiga unsur

    pokok, yaitu suara, visual dan gerak. EdgarDale20 mengemukakan bahwa

    pemerolehan pengetahuan melalui indera

    pandang sekitar 75%, melalui indera

    dengar sekitar 13%, dan melalui indera

    lainnya sekitar 12%. Pernyataan tersebut

    menjelaskan bahwa agar proses

    penyampaian informasi dapat berhasil

    dengan baik, maka siswa sebaiknya diajak

    untuk memanfaatkan semua alat

    inderanya. Semakin banyak alat indera

    yang dignnakan untuk menerima danmengolah informasi, semakin besar

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    11/12

  • 8/13/2019 Naskah Punlikasi HPEQ

    12/12

    9. Nilawati, S., 2003. Latihan Jasmani

    Salah Satu Komponen dalam

    Penatalaksanaan Obesitas pada Anak.

    Naskah Lengkap National Obesity

    Symposium II Surabaya:141- 162.

    10.Wulandari, Putriana., 2009. HubunganTingkat Pengetahuan Gizi Dengan

    Konsumsi Serat Pada Remaja Sma

    Muhammadiyah I Klaten. Fakultas

    Ilmu Kesehatan, Universitas

    Muhammadyah Surakarta.

    11.Azwar, S., 2005. Sikap Manusia Teori

    Dan Pengukurannya. Yogyakarta :

    Pustaka Pelajar.

    12.Mubarak, W. I., et a.l, 2007. Promosi

    Kesehatan Sebuah Pengantar Proses

    Belajar Mengajar Dalam Pendidikan.Yogyakarta : Graha Ilmu.

    13.Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan

    dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    14.Dapodik., 2010. Jumlah Pelajar

    SMP/MTS se-DIY. Diunduh dari

    http://www.dapodik.org pada tanggal

    28 Agustus 2011.

    15.Yus., 2010. Uji Normalitas Data

    Dengan SPSS. Diunduh dari

    http://www.portalid.com pada tanggal

    28 Agustus 2011.

    16.Marzuki., 1983. Metodologi Riset.

    Yogyakarta : Fakultas Ekonomi

    Universitas Islam Indonesia.

    17.Nazir, M., 2003. Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia.

    18.Blasco, Pablo Gonzlez., 2001.

    Literature and Movies for Medical

    Students. Jouranal of Family Medicine,

    Vol. 33, 6:427

    19.Sari, R. P., 2008. Efektivitas Iklan

    Sosis Di Televisi Dalam Membentuk

    Citra Produk Sosis (Kasus Siswa SMA

    Negeri 5 Bogor), Program Studi Sosial

    Ekonomi Peternakan Fakultas

    Peternakan Institut Pertanian Bogor.20.Sadiman, Arief S 2003. Media

    Pendidlkan : Pengertian,

    Pengembangan dan Pemanfaatannya.

    Jakarta : Raja Grafindo Persada

    21.Oemar Hamalik. 2005. Media

    Pendidikan. Jakarta : Alumni.

    22.Nasution, S. 1992. Berbagai

    Pendekatan dalam Proses Belajar dan

    Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.