NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI …eprints.ums.ac.id/28914/9/Naskah_Publikasi.pdf ·...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI …eprints.ums.ac.id/28914/9/Naskah_Publikasi.pdf ·...
NASKAH PUBLIKASI
PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI SELATAN JAWA
SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK
DENGAN SISTEM BANDUL
Diajukan oleh:
Galih Winawang D400100043
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah dengan judul “PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI
SELATAN JAWA SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK
DENGAN SISTEM BANDUL” ini diajukan oleh : Nama : Galih Winawang
NIM : D400 100 043
Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata-
Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Surakarta, telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Dosen Pembimbing I
(Ir. Jatmiko, MT)
Dosen Pembimbing II
(Agus Ulinuha, ST .MT, Ph.d)
iii
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Galih Winawang
NIM : D 400 100 043
Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Elektro
Jenis : Skripsi
Judul : PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI SELATAN JAWA
SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK DENGAN
SISTEM BANDUL Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah
saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkan dalam bentuk
softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta
ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak
cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Surakarta, 8 Maret 2014
Yang Menyatakan
(Galih Winawang)
1
PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT DI SELATAN JAWA SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK
DENGAN SISTEM BANDUL
Galih Winawang Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Sukoharjo 57102 Telp.+62-271-717417 Faks.+62-271-715448
ABSTRAKSI Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, Kondisi ombak di pantai selatan jawa sekitar 1,5 hingga 2 meter berpotensi untuk membangkitkan energi listrik. Tujuan penelitian ini untuk melihat karakteristik pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem bandul serta mendapat data daya listrik yang dapat dihasilkan oleh pembangkit tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur, pembuat desain PLTGL sistem bandul, dan perhitungan data yang didapatkan dari BMKG. Penilitian ini di mulai dari mendesain PLTGL,melakukan perhitungan data untuk mendapatkan data daya listrik yang dapat dibangkitkan.
Hasil penelitian PLTGL sistem bandul didapatkan daya yang tertinggi adalah 135.33 watt, pada ketinggian gelombang 4 m. Sedangkan daya yang terendah adalah 87. 83 watt pada ketinggian gelombang 3 m. Serta memiliki efisiensi sebesar 42.29%.
Kata kunci : PLTGL, Sistem Bandul, Gelombang Laut 1. Pendahuluan
Menurut pendapat Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Kardaya Warnika, Senin 11 Juni 2012, "Data menunjukkan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 10 tahun lagi, berdasar cadangan terbukti yang ada saat ini. Adapun penggunaan energi baru dan terbarukan baru berkisar 4% dari total konsumsi energi. Situasi ini mengkhawatirkan
terkait penipisan sumber daya energi, beban anggaran negara untuk subsidi, dan keamanan terhadap perubahan iklim,". Menurut isi dari undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Oleh karena itu kita harus memanfaatkan sumber energi lain
2
seperti gelombang laut yang dapat di perbaruhi dan murah, yang berguna untuk kemakmuran rakyat.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik bertenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter, dan gelombang ini tidak pecah hingga sampai di pantai.
Potensi tingkat teknologi saat ini diperkirakan bisa mengonversi per-meter panjang pantai menjadi daya listrik sebesar 20-35 kW (panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 km, yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, dan sekitar 9.000 pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau arus listrik nasional, dan penduduknya hidup dari hasil laut). Dengan perkiraan potensi semacam itu, seluruh pantai di Indonesia dapat menghasilkan lebih dari 2~3 Terra Watt Ekuivalensi listrik, bahkan tidak lebih dari 1% panjang pantai Indonesia (~800 km) dapat memasok minimal ~16 GW atau sama dengan pasokan seluruh listrik di Indonesia tahun 2010.
Tujuan penelitian ini untuk melihat karakteristik pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan system bandul serta mendapatkan data daya listrik
yang dapat dihasilkan oleh pembangkit tersebut.
2. Landasan Teori
2.1 Pergerakan Gelombang Untuk menghitung gelombang dua
dimensi yang memiliki permukaan bebas dan bergantung pada gravitasi. periode t dan kecepatan gelombang c bergantung pada panjang gelombang dan kedalaman air. Menurut Kim Nielsen, hubungan antara panjang gelombang dan periode dapat didekati dengan sebuah nilai, yaitu :
λ = 5.12 푡 dimana : λ : Panjang Gelombang (m) 푡 : Periode (dt)
Gambar 1. Gelombang dua dimensi
(atas), amplitudo pada waktu 0 (tengah) dan waktu θ (bawah)
2.2 Momentum
Momentum adalah besaran vektor yang arahnya sama dengan arah
3
kecepatan. Satuan momentum dalam Satuan Internasional adalah kg.m/det. Momentum linier (p) suatu benda adalah perkalian antara massa (m) dengan kecepatan (v). 푚 .푢 + 푚 . 푢 = 푚 .푣 + 푚 . 푣
2.3 Bandul
Bandul merupakan komponen utama yang digunakan untuk mengubah energi dari ayunan yang disebabkan gelombang laut menjadi energi mekanis yang diteruskan pada gear box, yang digunakan untuk menggerakkan alternator.
Gambar 2. Ayunan bandul
2.4 Daya listrik Daya listrik (P) adalah perkalian antara tegangan (V) dengan arus listrik (I).
푃 = 푉. 퐼 Serta,
P = . . .
Dimana, P : Daya Listrik (watt)
V : Tegangan Listrik (volt) I : Arus Listrik (A) 휏 : Torsi Alternator (Nm) 푛 ∶ Kecepatan Putaran Rotor (Rpm) 2.5 Alternator
Alternator adalah alat pembangkit listrik yang berfungsi untuk pengisian accu. Alternator terdiri dari dari beberapa komponen antara lain :
1. Stator 2. Rotor 3. Brush/sikat arang 4. Diode 5. Ic regulator
Gambar 3. Instalasi pengisian aki
dengan alternator
2.6 Freewhell Freewhell adalah sistem gir belakang
yang membuat roda belakang dan roda belakang bebas berputar. Ketika pedal diputar maka rantai dan roda belakang ikut berputar, sedangkan jika pedal berhenti berputar maka rantai akan berhenti tetapi roda belakang tetap berputar sesuai momentum. Dapat dibilang cara kerja freewhell hanya berputar searah saja.
4
Gambar 4. Freewhell
2.7 Flywhell
Flywhell (roda gila) adalah sebuah massa yang berputar,dan dipergunakan sebagai penyimpan tenaga di dalam mesin. Tenaga yang disimpan dalam roda gila berupa tenaga knetik yang besarnya :
푇 =12 퐼휔
Dimana, I adalah momen inersia roda gila terhadap sumbu putar 2.8 Gearbox
Gearbox adalah suatu alat yang dapat mengubah daya motor yang berputar menjadi tenaga lebih besar.
Gambar 5. Gearbox
2.9 Accu Accu adalah suatu alat yang
digunakan untuk menyimpan energi listrik. Accu termasuk sel sekunder, karena accu selain dapat menghasilkan arus listrik, accu juga dapat diisi arus listrik. Accu terdiri dari elektroda Pb sebagai anoda dan PbO2 sebagai katoda dengan elektrolit H2SO4.
Gambar 6. Accu/aki
3. Metode Penelitian
3.1 Persiapan yang dilakukan Persiapan yang dilakukan penulis
dalam penelitiaan ini meliputi : 1. Mempelajari dan memahami
karateristik dari pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem bandul.
2. Studi literatur. 3. Mempersiapankan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam penelitian.
3.2 Alat Alat yang digunakan dalam
penilitian ini adalah : 1. Volt meter
Alat ini digunakan untuk mendapatkan data tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator.
2. Ampere meter
5
Alat ini digunakan untuk mendapatkan data arus listrik yang dihasilkan oleh alternator.
3. Kamera Alat ini digunakan untuk pengambilan gambar ayunan bandul, yang nantinya akan didapatkan sudut bandul .
3.3 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. 1 buah alternator Tabel 1. Spesifikasi alternator
ALTERNATOR Tegangan 12 V
Arus 30 A RPM 700-2000 RPM Heat 40° 퐶
2. Accu 12 V, 5 AH 3. 2 buah gear ukuran diameter 20
cm dan 15 cm serta jumlah gigi 36 dan 24.
4. 2 buah freewheel dengan jumlah gigi 16.
5. 1 buah flywheel dengan diameter 30 cm dan berat 30 kg.
6. Rantai sepeda. 7. 1 buah lampu indikator 12 Vdc. 8. 1 buah saklar on/off. 9. Kabel pengisian.
3.4 Waktu Dan Tempat Penelitian
Rencana waktu pelaksanaan dan pembuatan laporan pemanfaatan gelombang laut di selatan jawa sebagai sumber pembangkit energy listrik sistem bandul diharapkan dapat selasai dalam jangka waktu 3 bulan yaitu mulai dari studi literature, pembuatan
proposal, pengambilan data, hingga pembuatan laporan.
3.5 Pengambilan Data
Dalam penelitian Pemanfaatan Gelombang Laut Di Selatan Jawa Sebagai Sumber Pembangkt Energi Listrik Sistem Bandul dilakukan di Pantai Baru Dusun Ngentak, Pandansimo, Kecamatan Sradakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Data harus dicatat antara lain :
1. Sudut ayunan bandul. 2. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan alternator. 3. Daya yang dihasilkan.
3.6 Flowcahart Penelitian
gambar 7. Diagram alur penelitian
6
4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Kecepatan gelombang a. Data ketinggiana gelombang Laut
di Selatan Jawa. Tabel 2. Data ketinggian Gelombang
laut
No Ketinggian Gelombang
(m) 1. 3.00 2. 3.25 3. 3.50 4. 3.75 5. 4.00
b. Periode Gelombang Laut
Panjang dan kecepatan gelombang laut dipengaruhi oleh periode datangnya gelombang. Nilai periode dapat dicari menggunakan rumus dari Kim Nielsen :
푇 = 3.55 √퐻 Dimana, T adalah periode datangnya
gelombang (s). H adalah tinggi gelombang (m).
Tabel 3. Hasil perrhitungan Periode gelombang laut
No Ketinggian Gelombang
(m)
Periode Gelombang
(s) 1. 3.00 6.15 2. 3.25 6.40 3. 3.50 6.64 4. 3.75 6.87 5. 4.00 7.10
c. Panjang Gelombang
Dengan menggunakan persamaan dari David Ross dapat dicari panjang gelombang, sebagai berikut :
λ = 5.12 푇 Dimana, λ adalah panjang
gelombang (m)
Tabel 4. Hasil perhitungan panjang gelombang laut
No Ketinggian Gelombang
(m)
Panjang Gelombang
(m) 1. 3.00 193.65 2. 3.25 209.72 3. 3.50 225.74 4. 3.75 241.65 5. 4.00 258.10
d. Kecepatan Gelombang
Kecepatan datangnya gelombang dapat dicari dengan persamaan :
V = Tabel 5. Hasil perhitungan kecepatan
gelombang laut
No Ketinggian Gelombang
(m)
Kecepatan Gelombang
(s) 1. 3.00 31.49 2. 3.25 32..77 3. 3.50 33.99 4. 3.75 35.17 5. 4.00 36.35
4.2 Kecepatan Bandul a. Massa gelombang
Dengan penampang PLTGL sebesar 1 m. Maka massa gelombang dapat dicari dari persamaan :
휌 =푚
푉표푙푢푚푒 Dimana, 휌 = berat jenis air laut
(1030 kg/푚 ). m = massa gelombang (kg).
volume = (λ . 1. 2H) Tabel 6. Hasil perhitungan massa
gelombang
7
No Ketinggian Gelombang
(m)
Massa gelombang
(kg) 1. 3.00 1196757 2. 3.25 1404075.40 3. 3.50 1627585.40 4. 3.75 1866746.25 5. 4.00 2126744
b. Kecepatan bandul Kecepatan bandul dapat dihitung.
Dengan massa bandul sebesar 2 kg dengan persamaan :
m.V = (m+M).V’ Dimana, m adalah massa gelombang
(kg). V’ adalah kecepatan bandul (m/s).
Tabel 7. Hasil perhitungan kecepatan gelombang
No Gelombang Laut Bandul
Massa (kg) Kecepatan (m/s) Massa (kg) Kecepatan
(m/s) 1. 1196757 31.49 2 31.49 2. 1404075.40 32..77 2 32.77 3. 1627585.40 33.99 2 33.99 4. 1866746.25 35.17 2 35.17 5. 2126744 36.35 2 36.35
4.3 Daya Yang Dihasilkan
Daya yang dibangkitkan generator dapat dihitung dengan dipengaruhi beberapa aspek yang menentukan besarnya daya. Aspek yang mempengaruhi meliputi kecepatang putar gear 1, kecepatan freewheel 1, kecepatan putar freewheel 2/rotor alternator, torsi alternator, serta gaya yang dimiliki alternator. Berikut adalah data gearbox yang digunakan :
1. Gear 1 : 36 gigi, d : 20 cm. 2. Gear 2/Freewhell 1 : 16 gigi. 3. Gear 3 : 20 gigi 4. Gear 4/Freewhell 2 : 16 gigi
a. Kecepatan putaran Gear 1
Karena bandul terhubung langsung dengan gear 1 yang memiliki jumlah gigi 36 buah dan berdiameter 20 cm, maka kecepatan bandul sama dengan kecepatan gear 1. Kecepatan putaran gear dapat dihitung dengan persamaan
푛 =1000.푉휋.퐷
Dimana, D = diameter gear (mm) Tabel 8. Hasil perhitungan kecepatan
putaran gear 1
No. Kecepatan Bandul (V)
Kecepatan Putaran Gear
(푅푃푀) 1 31.49 50.14 2 32.77 52.18 3 33.99 54.12 4 35.17 56.00 5 36.35 57.88
b. Kecepatan putaran freewhell 1
Setelah kecepatan putaran gear 1 diketahuai, selanjutnya mencari kecepatan putaran freewheel 1 yang terhubung dengan rantai. Kecepatan putaran freewheel 1 yang memiliki jumlah gigi 16 buah, maka dapat dihitung dengan persamaan.
8
= Dimana, Z = jumlah gigi. N =
kecepatan putar (RPM) Tabel 9. Hasil perhitungan kecepatan
putaran freewheel 1
No. Kecepatan
Putaran Gear 1 (RPM)
Kecepatan Putaran Gear
2 (푅푃푀)
1. 50.14 106.55 2. 52.18 110.88 3. 54.12 115.01 4. 56.00 119 5. 57.88 122.99
c. Kecepatan rotor alternator
Karena freewheel 1 dengan gear 2 dihubungkan dalam 1 tuas maka kecepatan putarannya sama. Gear 2 tersebut memiliki jumlah gigi sebanyak 20 buah. Maka kecepatan putaran alternator dapat dihitung dengan persamaan :
= Tabel 10. Hasil kecepatan putaran freewheel 1 dan kecepatan rotor
alternator No. Kecepatan
Putaran Gear 2 (푅푃푀)
Kecepatan Putaran
Freewheel 2(RPM)
Kecepatan Rotor
Alternator (m/s)
1. 106.55 133.19 2.51 2. 110.88 138.60 2.61 3. 115.01 143.76 2.71 4. 119 148.75 2.80 5. 122.99 153.74 2.90
d. Torsi alternator
Setelah kecepatan putaran rotor diketahui, selanjutnya mencari nilai Torsi Alternator. Torsi alternator adalah perkalian antara gaya (F) dengan jari-jari (r). Torsi alternator dapat dianalisa dengan persamaan.
휏 = 퐹. 푟 Dimana gaya sebanding dengan
kuadrat kecepatan benda dan berbanding terbalik dengan jari-jari. Dapat dianalisa dengan persamaan
퐹 = 푚. Dimana, V adalah kecepatan benda (m/s). M adalah massa benda (1kg). r adalah jari-jari rotor (0.05 m).
Tabel 11. Hasil perhitungan gaya dan torsi alternator
No.
Kecepatan rotor
alternator (m/s)
Gaya alternator
(N)
Torsi alternator
(Nm)
1 2.51 126.0 6.3 2 2.61 136.24 6.81 3 2.71 146.88 7.34 4 2.80 156.8 7.84 5 2.90 168.2 8.41
e. Daya listrik yang di hasilkan
alternator daya listrik yang dihasilkan oleh
alternator dapat dicari dengan persamaan.
P = . . . Dimana, P adalah daya listrik yang
dibangkitkan alternator (watt).
9
Tabel 12. Hasil perhitungan daya listrik yang dapat dibangkitkan generatorNo. Ketinggian
Gelombang (m)
Torsi alternator
(Nm)
Kecepatan Freewheel 2
(RPM)
Power (watt)
1. 3.00 6.3 133.19 87.83 2. 3.25 6.81 138.60 98.79 3. 3.50 7.34 143.76 110.44 4. 3.75 7.84 148.75 122.06 5. 4.00 8.41 153.74 135.33
Gambar 8. Diagram garis hubungan antara daya listrik dan kecepatan rotor terhadap
ketinggingan gelombang f. Efisiensi daya
Sehingga PLTGL sistem bandul memiliki efisiensi pembangkitan daya sebesar 42.29%. Dimana efisiensi dihitung dari perbandingan daya maksimum yang dibangkitkan dengan daya maksimum sesuai nameplate alternaotor. Sesuai dengan persamaan berikut :
Efisiensi =
푋 100%
4.4 Pembahasan Dari hasil analisa diatas, ketingggian
gelombang laut berbanding lurus dengan daya yang dihasilkan. Apabila ketinggian gelombang laut terendah 3 m maka daya yang dihasilkan adalah 87.83 watt. Sedangakan jika ketingian gelmbang laut 4 m, daya yang dihasilkan sebesar 135.33 watt. Dari hasil tersebut efisiensi PLTGL sistem bandul memilik efisiensi sebesar 42.29%.
020406080
100120140160180
3 3.25 3.5 3.75 4
daya listrik(watt)kecepatan rotor (rpm)
10
Apabila setiap 100 meter garis pantai dipasang PLTGL sistem bandul, sebagai contoh di sepanjang Pantai Baru dengan panjang garis pantai 4 km. maka daya maksimal yang dapat dihasilkan PLTGL sistem bandul adalah 5413.2 watt dana daya minimum yang dapat dihasilkan adalah 3513.2 Watt.
Jika setiap warung pantai di pantai baru memiliki beban lampu 40 watt 2 buah,magicom 150 watt, blender 80 watt, pompa air 200 watt. Maka jumlah beban setiap warung sebesar 510 watt. Sehingga PLTGL sistem bandul dapat mengaliri listrik pada 10 warung pantai. 5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil anilisis dan perhitungan dapat disimpulkan:
1. PLTGL sistem bandul dapat diterapkan di wilayah perairan selatan Jawa.
2. PLTGL sistem bandul dapat menghasilkan daya maksimum sebesar 135.33 watt dan daya minimum sebesar 87.83 watt.
3. PLTGL sistem bandul dapat mengaliri 10 warung pantai dengan beban maksimum 550 watt.
4. Efisiensi pembangkitan daya listrik sebesar 42.29%.
5. PLTGL sistem bandul dapat dikembangkan dengan mengganti jenis alternator yang dipasang serta perbandingan jumlah gigi yang ada.
6. Semakin tinggi gelombang yang daatang maka berbanding lurus terhadap kecepatan datangnya gelombang, kecepatan bandul, serta daya yang dapat dibangkitkan alternator.
DAFTAR PUSTAKA Arta Wijaya, I Wayan. ”Pembangkit
Listrik Energi Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Oscilating Water Column Di Perairan Bali”. Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bali
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, “Prakiraan Gelombang Laut Maksimum di Wilayah Indonesia Pada Tanggal 22 Januari 2014”
Bambang Musriyadi, Tony. Ir. PGD, Irfan Syarief Arief. ST. MT , dan Bramas Firmandi. ”Studi Penerapan Salter Duck Di Laut Jawa Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik”. FTK-ITS
Budi, Ermas. DR. 2013.”Gelombang”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
J.Bueche, Frederick, Ph.D dan Eugene Hecht, Ph.D. ”Schaum’s Outline Of Teori Dan Soal-Soal Fisika Universitas Edisi Kesepuluh”. Jakarta: Erlanga
Nugroho, Armunanto. Drs. 1997. ”Pengetahuan Dan Perbaian Kelistrikan Mobil”. Semarang: Dahara Prize
Nielsen, Kim.”On the performance of a wave power converter”. International Symposium Utilisation of Ocean Waves, June 16 - 17 1986