NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN …eprints.ums.ac.id/30230/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN …eprints.ums.ac.id/30230/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...
i
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN RUMAH SAKIT MOEWARDI SURAKARTA
Disusun oleh:
BEKTI TRI PRASETYO
B 100 100 087
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul :
“ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN RUMAH SAKIT MOEWARDI
SURAKARTA”
Disusun Oleh :
BEKTI TRI PRASETYO
B 100 100 087
Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk
diterima.
iii
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN RUMAH SAKIT MOEWARDI
SURAKARTA
Rumah sakit merupakan fasilitas layanan publik yang sangat penting bagi
masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk
perawatan pasien secara intensif. Pemberian obat secara intensif, pengawasan
pasien secara intensif, dan pelayanan yang juga sangat intensif. Hal ini
menyebabkan terjadinya kontak fisik serta batin yang intensif pula antara pihak
rumah sakit seperti dokter, para perawat dengan pihak pasien atau keluarga
pasien. Segala bentuk layanan yang baik tentunya akan menimbulkan kesan yang
baik pula bagi pasien dan akan memberikan citra yang baik terhadap rumah sakit
itu.
Perumusan masalah Apakah bukti fisik (tangible) memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan konsumen rumah sakit Moewardi Surakarta?, Apakah
(reliability) keandalan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen
rumah sakit Moewardi Surakarta?, Apakah ketanggapan (responsiveness)
memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen rumah sakit Moewardi
Surakarta?, Apakah empati (emphaty) memiliki pengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen rumah sakit Moewardi Surakarta?, Dan Apakah jaminan
(assurance) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen rumah sakit
Moewardi Surakarta?
Hasil analisis sebagai berikut: 1) Berdasarkan Uji t diperoleh sebesar 3,000,
variabel reliability, variabel responsiveness, variabel empathy dan variabel
assurance berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara individu.
Pengujiannya menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh secara bersama-
sama (simultan), Diperoleh Fhitung sebesar 137,923 dan Ftabel sebesar 2,31.
Sehingga Fhitung (137,923) > Ftabel (2,31) berarti H1 diterima maka kualitas
pelayanan yang terdiri dari dimensi tangible, reliability, responsiveness, empathy,
dan assurance berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen di
Rumah Sakit Moewardi Surakarta. Ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan dimensi kualitas pelayanan (secara simultan) yang meliputi tangibles,
reliability, responsiveness, empathy, dan assurance terhadap kepuasan konsumen
di Rumah Sakit Moewardi Surakarta terbukti kebenarannya.
Kata Kunci : tangibles, reliability, responsiveness, empathy, assurance dan
kepuasan konsumen
1
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan fasilitas layanan publik yang sangat penting
bagi masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat
untuk perawatan pasien secara intensif. Pemberian obat secara intensif,
pengawasan pasien secara intensif, dan pelayanan yang juga sangat intensif.
Hal ini menyebabkan terjadinya kontak fisik serta batin yang intensif pula
antara pihak rumah sakit seperti dokter, para perawat dengan pihak pasien atau
keluarga pasien. Segala bentuk layanan yang baik tentunya akan menimbulkan
kesan yang baik pula bagi pasien dan akan memberikan citra yang baik
terhadap rumah sakit itu.
Dalam pandangan masyarakat jaman dulu mungkin rumah sakit hanya
digunakan sebagai tempat untuk berobat saja. Akan tetapi seiring
berkembangya pendidikan, teknologi dan pola pikir manusia, rumah sakit juga
dapat digunakan sebagai salah satu jenis investasi yang menguntungkan.
Buktinya pada saat ini telah banyak dibangun rumah sakit yang berstatus milik
pribadi atau swasta. Di kota Surakarta saja misalnya, ada banyak rumah sakit
yang telah berdiri. Tentu dengan banyaknya rumah sakit yang telah ada
menjadikan kompetisi dalam memperebutkan konsumen semakin berat.
Sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa, kaulitas pelayanan
merupakan faktor penting dalam mempertahankan dan meningkatkan
kelangsungan hidup perusahan tersebut. Kotler (2000: 383) mendefinisikan
jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik
(intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Begitu pula dengan
rumah sakit. Pengelola rumah sakit perlu memberikan pelayanan yang baik
agar mampu bersaing dengan rumah sakit kompetitor.
Pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Kesehatan RI, telah
mulai menerapkan berbagai kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu kebijakan tersebut adalah
menetapkan adanya Rumah Sakit Unit Swadana. Status Rumah Sakit Unit
Swadana menuntut dan memacu manajemen rumah sakit untuk meningkatkan
2
kualitas pelayanan kesehatan secara terus-menerus kepada masyarakat dengan
biaya yang kompetitif agar memperoleh dana untuk dikembangkan terus guna
meningkatkan profesionalisme rumah sakit dan karyawan. Tujuan akhir dari
profesionalisme rumah sakit dan karyawan adalah adanya kepuasan pelanggan
atas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk bisa memberikan kepuasan
kepada pelanggan, pihak rumah sakit perlu meningkatkan kualitas
pelayanannya.
Disisi lain pemerintah kota Surakarta juga memberikan kartu sehat
bagi warga masyarakat yang kurang mampu untuk berobat ke rumah sakit. Hal
ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan layanan kesehatan bagi warganya.
Kartu sehat yang dibuat oleh pemerintah kota Surakarta tersebut dapat
digunakan untuk pengobatan di rumah sakit baik yang berstatus negeri
maupun swasta. Sehingga masyarakat yang kurang mampu bisa memilih
rumah sakit mana yang menurut mereka memiliki kualiatas pelayanan yang
terbaik.
Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan konsumen,
organisasi rumah sakit harus melakukan empat hal sebagai berikut : Pertama,
mengidentifikasi siapa pelanggannya. Kedua, memahami tingkat harapan
pelanggan atas kualitas. Ketiga, memahami strategi kualitas layanan
pelanggan. Dan keempat, memahami siklus pengukuran dan umpan balik dari
kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono, 1997).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul penelitian ini
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN RUMAH SAKIT MOEWARDI
SURAKARTA.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah bukti fisik (tangible) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta?
2. Apakah kehandalan (reliability) memiliki pengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta?
3
3. Apakah ketanggapan (responsiveness) memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta?
4. Apakah empati (emphaty) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta?
5. Apakah jaminan (assurance) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta?
6. Apakah ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan yang meliputi
tangibles, reliability, responsive, emphaty, dan assurance terhadap
kepuasan pasien di Rumah Sakit Moewardi Surakarta secara simultan?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh bukti fisik (tangible) terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh kehandalan (reliability) terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
3. Untuk mengetahui pengaruh ketanggapan (responsiveness) terhadap
kepuasan konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
4. Untuk mengetahui pengaruh empati (emphaty) terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
5. Untuk mengetahui pengaruh jaminan (assurance) terhadap kepuasan
konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
6. Untuk mengetahui dimensi kualitas pelayanan yang meliputi tangibles,
reliability, responsive, emphaty, dan assurance terhadap kepuasan pasien
di Rumah Sakit Moewardi Surakarta secara simultan.
LANDASAN TEORI
1. Kualitas pelayanan
Menurut Tjiptono (2004), kualitas merupakan kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, dan proses
4
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sehingga definisi
kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenunahan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen.
Zeithaml (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau
keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh.
Kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu
faktor penting dalam keberhasilan suatu bisnis. Penelitian yang
dilakukan oleh Dabholkar,(2000) meyatakan bahwa kualitas jasa
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Maka suatu perusahaan dituntut untuk memaksimalkan kualitas
pelayanannya agar mampu menciptakan kepuasan konsumennya.
Kualitas pelayanan adalah “seberapa baik organisasi atau
perusahaan mampu merespon kebutuhan konsumen setelah produk atau
layanan diantarakan dan diberikan kepada konsumen” (De Simone dan
Harris.1998, hal.261).
2. Dimensi kualitas pelayanan
Menurut Zeithaml dikutip dalam Hadiati (2003:301), dari hasil
penelitian pada 12 fokus grup di Amerika, menghasilkan adanya 10
dimensi kualitas pelayanan dan selanjutnya disederhanakan menjadi 5
dimensi yaitu:
a. Keberwujudan (Tangible) adalah penampilan fasilitas-fasilitas
fisik, peralatan, personil, dan perlengkapan-perlengkapan
komunikasi.
b. Keandalan (Reability) adalah kemampuan untuk melaksanakan
pelayanan.
c. Ketanggapan (Responsiveness) adalah keinginan untuk
membantu pasien dan memberikan pelayanan yang cepat.
d. Empati (Empathy) adalah memiliki rasa memperhatikan dan
memelihara masing-masing pelanggan.
5
e. Kepastian ( Assurance) adalah pengetahuan dan keramahan
karyawan serta kemampuannya untuk memberi kesan dapat
dipercaya dan penuh keyakinan.
3. Kepuasan konsumen
Menurut Kotler dalam Munawaroh (2002: 43) mendefinisikan
kepuasan sebagai perasaan suka atau kecewa seseorang sebagai hasil
dari perbandingan antara persepsi kinerja produk dengan harapan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua
pelanggan mempunyai tingkat kepuasan yang sama. Apabila kinerja
yang dirasakan sesuai dengan harapan, maka pelanggan akan merasa
puas. Sebaliknya, apabila kinerja yang dirasakan tidak sesuai dengan
harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa. Pasien yang puas akan
memberi komentar yang positif tentang rumah sakit.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
dikemukakan dalam perumusan masalah. Hipotesis tersebut masih harus di
uji kebenarannya atau tidak benarnya lewat penelitian dan penganalisaan
data penelitian dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan tangibles
terhadap kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta.
b. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan reliability
terhadap kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta.
c. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan responsiveness
terhadap kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta.
d. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan emphaty terhadap
kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta.
e. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan assurance
terhadap kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta.
f. Ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan yang meliputi
tangibles, reliability, responsive, emphaty, dan assurance terhadap
6
kepuasan konsumen di rumah sakit Moewardi Surakarta secara
simultan.
KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono 2011: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
pasien rumah sakit Moewardi Surakarta.
b. Sampel
Sampel Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel
penelitian ini berjumlah 100 responden dengan pertimbangan populasi
penelitian yang berjumlah banyak dan mudah ditemui.
c. Teknik pengambilan sampel
Tangibles (bukti fisik)
(X1) Reliability ( kehandalan )
(X2)
Responsive (daya tanggap)
(X3)
Kepuasan Kosumen
(Y)
Emphaty (empati )
(X4)
Assurance (jaminan)
(X5)
7
Pengambilan sampel menggunakan metode covenience sampling
yaitu mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan
sampel dari populasi tertentu melalui cara yang paling mudah dijangkau
atau didapatkan.
d. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang langsung diperoleh oleh responden dengan cara
memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Data
ini berupa daftar pertanyaan tentang pengaruh dimensi kualitas
pelayanan yang meliputi tangibles, reliability, responsive, emphaty, dan
assurance terhadap kepuasan pasien di rumah sakit Moewardi
Surakarta.
METODE PENGUMPULAN DATA
a. Observasi
Observasi menurut Arikunto (2002: 39) adalah melakukan
pengamatan terhadap objek. Teknik pengumpulan data dengan
observasi dilakukan karena data yang ingin diperoleh berhubungan
dengan perilaku manusia. Melalui teknik observasi diharapkan akan
memperoleh gambaran nyata tentang kondisi dan keadaan di dalam
rumah sakit terkait dengan dimensi kualitas pelayanan yang meliputi
tangibles, reliability, responsive, emphaty, dan assurance dan kepuasan
konsumen di Rumah Sakit Moewardi Surakarta.
b. Kuesioner (Questioner)
Menurut Sugiyono (2004: 135), kuesioner atau angket adalah
daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden. Angket
yang digunakan adalah angket tertutup yang sudah menyediakan
jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang
dianggap paling benar menurut responden. Angket merupakan metode
pengumpulan data, fakta dan informasi semua persoalan dimana semua
8
persoalan diajukan dalam bentuk pertanyaan terhadap suatu kejadian
dan orang yang akan memberikan jawaban secara terulis.
Di dalam kuesioner berisi tanggapan atau penilaian responden terhadap
dimensi kualitas pelayanan yang meliputi tangibles, reliability,
responsive, emphaty, dan assurance serta kepuasan konsumen di
rumah sakit Moewardi Surakarta.
UJI INSTRUMEN DATA
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan berasal dari populasi yang normal. Pengujian ini
menggunakan metode One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test dengan
membandingkan Asymptotic Significance (probabilitas) dengan taraf
signifikansi.
Kriteria pengukuran sebagai berikut: (Wahid, 2004: 50)
a. Nilai Asymptotic Significance (probalitas) > taraf signifikansi ()
berarti data sampel berasal dari distribusi normal.
b. Nilai Asymptotic Significance (probalitas) < taraf signifikansi ()
berarti data sampel berasal dari distribusi tidak normal.
Hasil Pengujian normalitas masing-masing variabel ditunjukkan
dalam tabel di bawah ini:
Tabel IV.12
Hasil Pengujian Normalitas
No Variabel Asymp Sign
(2-tailed P) Keterangan Distribusi
1 Tangibles ( X1) 0,091 P > 0,05 Normal
2 Reliability (X2) 0,091 P > 0,05 Normal
3 Responsiveness (X3) 0,054 P > 0,05 Normal
4 Empathy (X4) 0,075 P > 0,05 Normal
5 Assurance (X5) 0,066 P > 0,05 Normal
6 Kepuasan konsumen (Y) 0,051 P > 0,05 Normal
Sumber : Data primer yang diolah
9
Dari tabel dapat diketahui bahwa seluruh variabel berdistribusi
normal, sehingga pengujian dapat dilanjutkan.
2. Multikolinearitas
Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah variabel
independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam
model terdapat hubungan yang sempurna atau tidak. Pengujian
Multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut: (Singgih, 2001: 357)
a. VIF > 10 terjadi multikolinieritas
b. VIF < 10 tidak terjadi multikolinieritas
Tabel IV.13
Hasil Pengujian Multikolinieritas
No Variabel VIF α Keterangan
1 Tangibles ( X1) 4,465 10 Tidak terjadi multikolinieritas
2 Reliability (X2) 5,864 10 Tidak terjadi multikolinieritas
3 Responsiveness (X3) 4,270 10 Tidak terjadi multikolinieritas
4 Empathy (X4) 4,644 10 Tidak terjadi multikolinieritas
5 Assurance (X5) 3.598 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10, sehingga
tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Asumsi dalam model regresi linier klasik adalah bahwa tiap
unsur distubance (1) merupakan suatu angka yang konstan yang sama
dengan 2. Apabila asumsi tidak terpenuhi maka akan terjadi
heteroskedastisitas. Meskipun tidak merusak ketidak estimator OLS,
10
namun estimator tidak mempunyai varian terkecil atau efisien. Dengan
kata lain estimator tidak mempunyai sifat BLUE.
Uji heteroskedastisitas pengujian yang dilakukan dnegna uji
Park. Park memberikan saran penggunaan e12 sebagai pendekatan
2
dengan melakukan regresi sebagai berikut: (Wahid, 2004: 88).
Ln e12 = ln
2 = ln X + v1
Jika ternyata signifikan secara statistik maka dikatakan bahwa
dalam data tersebut terjadi heteroskedastisitas, dan apabila tidak
signifikan maka data terjadi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ringkasan hasil perhitungan data selengkapnya disajikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel IV.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel ttabel thitung Kesimpulan
Tangibles 1,99 0,175 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Reliability 1,99 -0,956 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Responsiveness 1,99 -0,891 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Empathy 1,99 0,669 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Assurance 1,99 1,619 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Analisis Data Sekunder
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa thitung < ttabel, sehingga
H0 diterima dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Ganda
Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel
tangibles (X1), reliability (X2), responsiveness (X3), empathy (X3), dan
assurance (X4), terhadap kepuasan konsumen (Y).
Persamaan regresi berganda secara umum ditulis:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
11
Dimana:
Y = Variabel Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi partial
X1 = Variabel tangibles
X2 = Variabel reliability
X3 = Variabel responsiveness
X4 = Variabel empathy
X5 = Variabel assurance
e = Error
Untuk mempermudah penggunaan rumus tersebut, penulis
menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution
(SPSS) 16.00. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel
IV.15 di bawah ini :
Tabel IV.15
Koefisien Regresi dan Standard Eror Variabel penelitian
Keterangan Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) 2,187 0,763 2,868 .005
Tangible 0,218 0,073 0,226 3,000 0,003
Reliability 0,178 0,082 0,187 2,162 0,033
Responsiveness 0,183 0,064 0,211 2,852 0,005
Emphaty 0,201 0,071 0,218 2,826 0,006
Assurance 0,170 0,066 0,175 2,576 0,012
Sumber : Hasil Analisis Data Sekunder
12
Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.15 secara
sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :
Y = 2,187 + 0,218 X1 + 0,178 X2 + 0,183X3 + 0,201X4 + 0,170X5 + e
Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai
beriaakut:
a. a = Nilai konstanta sebesar 2,187 berarti bila variabel kualitas
pelayanan tidak ada atau sama dengan nol, maka kepuasan konsumen
sebesar 2,187.
b. b1 = Koefisien variabel tangible sebesar 0,218, koefisien ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel tangible terhadap
kepuasan konsumen sebesar koefisien regresinya yaitu 0,218. Artinya
apabila tangible naik 1 point maka kepuasan konsumen akan naik
sebesar 0,218 point dengan asumsi variabel lain tetap.
c. b2 = Koefisien variabel reliability sebesar 0,178, koefisien ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel reliability terhadap
kepuasan konsumen sebesar koefisien regresinya yaitu 0,178. Artinya
apabila reliability naik 1 point maka kepuasan konsumen akan naik
sebesar 0,178 point dengan asumsi variabel lain tetap.
d. b3 = Koefisien variabel responsiveness sebesar 0,183, koefisien ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel responsiveness
terhadap kepuasan konsumen sebesar koefisien regresinya yaitu 0,183.
Artinya apabila responsiveness naik 1 point maka kepuasan konsumen
akan naik sebesar 0,183 point dengan asumsi variabel lain tetap.
e. b4 = Koefisien variabel empathy sebesar 0,201. koefisien ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel empathy terhadap
kepuasan konsumen sebesar koefisien regresinya yaitu 0,201. Artinya
apabila empathy naik 1 point maka kepuasan konsumen akan naik
sebesar 0,201 point dengan asumsi variabel lain tetap.
f. b5 = Koefisien variabel assurance sebesar 0,170, koefisien ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel assurance terhadap
kepuasan konsumen sebesar koefisien regresinya yaitu 0,170. Artinya
13
apabila assurance naik 1 point maka kepuasan konsumen akan naik
sebesar 0,170 point dengan asumsi variabel lain tetap.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kelima
variabel independen tangible, reliability, responsiveness, empathy, dan
assurance memberikan kontribusi positif terhadap kepuasan konsumen.
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 0,746, hal ini berarti bahwa variabel independen
dalam model (variabel tangibles, variabel reliability, variabel
responsiveness, variabel empathy dan variabel assurance) menjelaskan
variasi kepuasan konsumen di Rumah Sakit Moewardi Surakarta
sebesar 74,6% dan 25,4% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di
luar model misalnya promosi dan harga.
PEMBAHASAN
Hipotesis pertama yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah
bahwa diduga ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan (secara
parsial) yang meliputi tangibles, reliability, responsiveness, empathy, dan
assurance terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Moewardi Surakarta
Untuk membuktikan hipotesis tersebut dipergunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan pengujian regresi linier berganda diperoleh persamaan Y =
2,187 + 0,218 X1 + 0,178 X2 + 0,183X3 + 0,201X4 + 0,170X5 + e , dengan
koefisien regresi variabel tangible sebesar 0,218, variabel reliability sebesar
0,178, variabel responsiveness sebesar 0,183, variabel empathy sebesar 0,201,
dan variabel assurance sebesar 0,170.
Sedangkan Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel
tangible sebesar 0,218, diperoleh thitung sebesar 3,000 dengan ttabel sebesar 1,99
sehingga thitung > ttabel berarti Ha diterima, variabel tangible berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen, dan variabel reliability dengan koefisien regresi
sebesar 0,178, diperoleh thitung sebesar 2,162 dengan ttabel sebesar 1,99. sehingga
thitung > ttabel berarti Ha diterima, variabel reliability berpengaruh terhadap
14
kepuasan konsumen, dan variabel responsiveness dengan koefisien regresi
sebesar 0,183 diperoleh thitung sebesar 2,852 dengan ttabel sebesar 1,99. sehingga
thitung > ttabel berarti Ha diterima, variabel responsiveness berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen, dan variabel empathy dengan koefisien regresi sebesar
0,201, diperoleh thitung sebesar 2,826 dengan ttabel sebesar 1,99. sehingga thitung >
ttabel berarti Ha diterima, variabel empathy berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen, variabel assurance dengan koefisien regresi sebesar 0,170,
diperoleh thitung sebesar 2,576 dengan ttabel sebesar 1,99. sehingga thitung > ttabel
berarti Ha diterima, variabel assurance berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen.
Dari hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dimensi
kualitas pelayanan (secara simultan) yang meliputi tangibles, reliability,
responsiveness, empathy, dan assurance terhadap kepuasan konsumen di
Rumah Sakit Moewardi Surakarta, Pengujiannya menggunakan uji F untuk
mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan), Diperoleh Fhitung
sebesar 137,923 dan Ftabel sebesar 2,31. Sehingga Fhitung (137,923) > Ftabel
(2,31) berarti Ha diterima maka kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi
tangible, reliability, responsiveness, empathy, dan assurance berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Moewardi
Surakarta.
Hipotesis kedua yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah
diduga variabel tangible yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan
Konsumen Rumah Sakit Moewardi Surakarta, dari hasil ini ditunjukkan bahwa
dengan koefisien regresi variabel tangible sebesar 0,218, variabel reliability
sebesar 0,178, variabel responsiveness sebesar 0,183, variabel empathy sebesar
0,201, dan variabel assurance sebesar 0,170.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
15
1. Ada pengaruh antara bukti fisik (tangible) terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini dapat dibuktikan nilai thitung sebesar 3,000 > ttabel sebesar 1,99. Jadi
Hipotesa yang menyatakan ada pengaruh antara bukti fisik terhadap
kepuasan konsumen terbukti kebenarannya.
2. Ada pengaruh antara kehandalan (reliability) terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini dapat dibuktikan nilai thitung sebesar 2,162 > ttabel sebesar
1,99. Jadi Hipotesa yang menyatakan ada pengaruh antara kehandalan
terhadap kepuasan konsumen terbukti kebenarannya.
3. Ada pengaruh antara ketanggapan (responsiveness) terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini dapat dibuktikan nilai thitung sebesar 2,826 > ttabel
sebesar 1,99. Jadi Hipotesa yang menyatakan ada pengaruh antara
ketanggapan terhadap kepuasan konsumen terbukti kebenarannya.
4. Ada pengaruh antara empaty (empathy) terhadap kepuasan konsumen. Hal
ini dapat dibuktikan nilai thitung sebesar 2,826 > ttabel sebesar 1,99. Jadi
Hipotesa yang menyatakan ada pengaruh antara empaty terhadap kepuasan
konsumen terbukti kebenarannya.
5. Ada pengaruh antara jaminan (assurance) terhadap kepuasan konsumen.
Hal ini dapat dibuktikan nilai thitung sebesar 2,576 > ttabel sebesar 1,99. Jadi
Hipotesa yang menyatakan ada pengaruh antara jaminan terhadap
kepuasan konsumen terbukti kebenarannya.
6. Pengujian menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh secara bersama-
sama (simultan), Diperoleh Fhitung sebesar 137,923 dan Ftabel sebesar 2,31.
Sehingga Fhitung (137,923) > Ftabel (2,31) berarti Ha diterima maka kualitas
pelayanan yang terdiri dari dimensi tangible, reliability, responsiveness,
empathy, dan assurance berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen di Rumah Sakit Moewardi Surakarta. Ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh signifikan dimensi kualitas pelayanan (secara simultan) yang
meliputi tangibles, reliability, responsiveness, empathy, dan assurance
terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Moewardi Surakarta terbukti
kebenarannya.
16
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang
bermanfaat sebagai berikut:
1. PT. Rumah Sakit Moewardi Surakarta diharapkan memperhatikan faktor
tangible dengan cara ruang kerja atau lokasi di sekitar selalu bersih, rapi
dan tentram sehingga konsumen yang datang merasa senang dan gembira.
2. PT. Rumah Sakit Moewardi Surakarta diharapkan memperhatikan faktor
reliability dengan cara karyawan dalam melayani atau bertugas selalu
bersikap profesional yaitu cepat dan tepat sehingga tidak terjadi kesalahan
dan tepat dan benaryang diharapkan pasien.
3. PT. Rumah Sakit Moewardi Surakarta diharapkan memperhatikan faktor
responsiveness dengan cara memberikan pelayanan dan membantu para
konsumen yang membutuhkan dengan cepat dan tanggap.
4. PT. Rumah Sakit Moewardi Surakarta diharapkan memperhatikan faktor
empathy dengan cara memberikan selalu menjaga hubungan komunikasi
yang baik dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta
dapat memahami minat dan kemauan konsumen.
5. PT. Rumah Sakit Moewardi Surakarta diharapkan memperhatikan faktor
assurance dengan cara memberikan meningkatkan kesopanan,
keramahtamahan, perhatian dan sifat dapat dipercaya sehingga
kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap bank terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Sofyan. 2013. Kualitas Pelayanan Pengelolaan Atm Dan Kepuasan Nasabah.
Jurnal EKOMEN, Vol 1, No.1
Assegaff, Mohammad. 2009. “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan” . Jurnal EKOBIS, Vol. 10, N0. 2
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen.: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
17
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Kelima Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Husein Umar. 2002. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Cetakan
Kesatu. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
John C Mowen dan Michel Minor. 2001. Perilaku Konsumen. Erlangga, Jakarta.
Kertajaya, Hermawan. 1996. Siasat Memenangkan Persaingan Global. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan
Pengendalian. Jilid II. Edisi Millinium. Cetakan Kedua. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, dan
Pengendalian. Jilid II. Edisi Millenium. Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid II. PT
Index, Jakarta.
Sabihaini. 2002. Analisis Tingkat Layanan Bank, JSB No. 5 Vol. 1.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. CV Alfabeta,
Bandung.