Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

17
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun Oleh: AGUS RANDA SETYAWAN 11130136 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN i

Transcript of Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

Page 1: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR

DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun Oleh:

AGUS RANDA SETYAWAN

11130136

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2015

i

Page 2: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

ii

11-07-2015

11-07-2015

Page 3: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR

DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAKTK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA

Agus Randa Setyawan1, Nur Alvira Pascawati2, Muflih3

INTISARI

Latar Belakang:. Safety riding adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dan keselamatan dalam berkendara. Pengetahuan dan perilaku keluarga dalam safety riding diperlukan dalam membonceng anak. Anak merupakan kelompok yang rentan mengalami cidera karena masih mendapat bimbingan dan pengawasan dari keluarga saat berkendara.

Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III di Sleman, Yogyakarta.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional. Data diambil pada tanggal 5 Maret-2 April 2015 pada keluarga yang membonceng anak di TK Annur III. Variabel bebas pengetahuan keluarga tentang satandart keamanan dan keselamatan dan variabel terikat perilaku safety riding membonceng anak. Analisis bivariat menggunakan Fisher exact test.

Hasil: Pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor kategori tinggi sebanyak 76,5% dan perilaku safety riding kategori baik sebanyak 76,5%, dengan nilai P-value 0,047 (< 0,05).

Kesimpulan: Ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga tentang standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III Sleman Yogyakarta.

Kata Kunci: Anak, Pengetahuan keluarga, Perilaku, Safety riding.

1. Mahasiswa Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO2. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FIKES UNRIYO3. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO

iii

Page 4: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

THE CORRELATION OF PARENTS’ KNOWLEDGE OF MOTORBIKE RIDING SAFETY STANDARDS WITH THE BEHAVIOR OF

MOTORBIKE RIDING CARRYING A CHILD AMONG PARENTS IN ANNUR III KINDERGARTEN, SLEMAN,YOGYAKARTA

Agus Randa Setyawan1, Nur Alvira Pascawati2, Muflih3

ABSTRACT

Research Background: Safety riding is an attempt to minimize the risk and maximize the safety in motorbike riding. Family knowledge and behavior related to safety riding are required when giving a ride to a child. Children are exposed to riding injuries, which requires family guidance and control when they are given a ride.

Research Objective: This research was aimed at discovering the correlation of parents’ knowledge of motorbike riding safety standards with the behavior of motorbike riding carrying a child among parents in Annur III Kindergarten, Sleman,Yogyakarta.

Research Methodology: This study was a quantitative research with a cross-sectional method. The data were taken from March 5 through 2 April 2015 from parent taking their children to and picking them up from Annur III Kindergarten. The independent variable was the parents’ knowledge of riding safety standards, whilethe dependent variable was their safety-riding behavior when carrying their children on their motorbike. A bivariate analysis was conducted with the Fisher Exact Test.

Research Result: The parents’ knowledge of riding safety standards was categorized as high (76.5%) while their safety-riding behavior was also categorized as high (76.5%) too. The analysis result a p-value of 0.047 (<0.05).

Conclusion: There is a significant correlation of parents knowledge of motorbike ridng safety standards and their motorbike riding behavior when carrying a child among parents in Annur III Kindergarten, Sleman, Yogyakarta.

Keywords: Childs, Parents’ Knowledge, Bahavior, Safety Riding

1. Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty

2. Lecturer of the Undergraduate Public of Health Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty

3. Lecturef of the Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty

iv

Page 5: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

PENDAHULUAN

Global Status Report on Road Safety 2013 menunjukkan bahwa sekitar 1,24 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kecelakaan di jalan raya Sebagian besar terjadi pada usia anak-anak sekolah yang rentang terhadap pengawasan dan bimbingan orangtua dan 35 juta korban luka-luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas pertahun, Sebanyak 85% korban meninggal akibat kecelakaan terjadi di negara-negara berkembang1. Kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari Ditjen Perhubungan Darat 2008 Kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terus meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2007 sebanyak 109.319 kasus, tahun 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus dan terus meningkat menjadi 109.776 pada tahun 2011 dengan angka pertumbuhan rata-rata 11,64%, prevalensi cedera di Provinsi DI Yogyakarta sendiri berada pada urutan ke-14 yang mempunyai prevalensi cidera oleh sepeda motor (39,2%) dari 33 provinsi di Indonesia2.

Penyebab tingginya kecelakaan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia pengemudi, penumpang, dan pemakai jalan lain, faktor kelengkapan berkendara misalnya SIM (surat izin mengemudi), STNK, kendaraan bisa karena faktor jenis kendaraan itu sendiri, jalanan terjadi pada kondisi jalan, sarana jalan, fator lingkungan pada padat transportasi, cuaca, geografik adanya kabut, hujan, jalan licin akan membawa resiko Kecelakaan lalu lintas3.

Manusia merupakan faktor yang berkontribusi terbesar dengan kontribusi sebesar 75-80% pada kecelakaan lalu lintas. Faktor manusia berperan besar terhadap terjadinya kecelakaan karena kelalaian dan ketidaksadaran terhadap apa yang sedang diperbuat dalam

menggunakan safety riding baik pengendara, penumpang dan pengguna jalan lain4.

Tingginnya angka kejadian cidera karena kecelakaan mengharuskan perawat mempunyai peran sebagai promosi kesehatan dan edukator dalam bidang keperawatan komunitas, perawat mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatanya kesehatan masyarakat misalnya sekolah, keluarga dan individu maupun kelompok dalam komunitas dengan intervensi Vehichile promotion safety 5.

Dampak kecelakaan kepada keluarga yaitu psikologis, cidera, ketidaktahuan, ketidakpatuhan dan pengabaian manajemen keamanan dan keselamatan, yang menyebabkan anak-anak masuk dalam kategori rentan terjadinya kecelakaan6. Orang tua menjadi role model yang baik dan benar bagi keluarga khususnya anak dalam keamanan dan keselamatan agar menurunkan resiko cidera5.

Hasil penelitian Damayanti (2014), menunjukan hasil bahwa pemahaman resiko kecelakaan terbukti mempunyai hubungan dengan penggunaan perlengkapan keselamatan, hal ini terlihat dari keeratan hubungan sebesar 0,228 dengan p value 0,000 < 0,05 uji Spearman rho bahwa 55% pengguna memiliki pemahaman resiko kecelakaan yang rendah dan 45% pengguna mempunyai kesadaran penggunaan perlengkapan keselamatan yang kurang tepat serta 53% pengguna sepeda motor memilih menampilkan perilaku berkendara yang masih tidak memperhitungkan resiko kecelakaan7.

Hasil studi pendahuluan menunjukan dari 20 anak yang diantar, dari hasil wawancara pengetahuan ke 20 keluarga, tujuh keluarga menggunakan helm tetapi tidak mengetahui fungsi dari helm, kelengkapan jumlah spion semua lampu sein harus berfungsi, jacket, sarung tangan dan masker, empat

1

Page 6: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

keluarga selalu memberikan peringatan dan edukasi ke anak sebelum berkendara, enam keluarga mengetahui sebagian perlengkapan berkendara da mampu meyebutkan 5 yaitu fungsi helm, sarung tangan, jacket, spion dan sabuk ikat anak (safety belt), dan tiga keluarga kurang tahu mengetahui perlengkapan berkendara sepeda motor dan dapat menyebutkan 2 indikator yaitu fungsi helm dan lampu sein. Untuk perilaku safety riding yaitu dari hasil pengamatan, terdapat 16 keluarga yang kurang dalam safety riding yaitu keluarga tidak memakai helm dan tidak memasangkan helm ke anak, spion motor hanya satu, lampu motor tidak dinyalakan, tidak menggunakan sabuk untuk penumpangna anak, dan keluarga maupun anak tidak memakai jacket dan sarung tangan, namun terdapat 4 keluarga yang memiliki safety riding baik yaitu pengendara saat membonceng anak menggunakan helm, spion dua, menyalakan lampu utama, memakai jacket, sarung tangan, sepatu, masker, memarkir pada tempatnya, memakai sabuk pengaman dan mengecek kembali kondisi kendaraan sebelum berangkat.

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III di Sleman, Yogyakarta”.

METODE PENELITIAN

Jenis dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Observasional Analitik dan pendekatan waktu penelitian Cross Sectional. Penelitian cross sectional adalah sesuatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama8. Waktu

penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret- 5 April 2015 di TK Annur III.

Sampel penelitian ini adalah keluarga yang membonceng anak mengendarai sepeda motor di TK Annur III Sleman Yogyakarta berjumlah 51 responden dipilih menggunkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara pengisian kuesioner oleh responden yang telah dipilih sesuai tujuan penelitian. Analisis uji menggunakan fisher exact dengan tingkat kepercayaan yang digunakan peneliti adalah 95% maka nilai kesalahan 5%. Apabila nilai p value < α (α = 0,05), maka Ha diterima artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga tentang standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III Sleman Yogyakarta.

HASIL PENELITIAN

a. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Tabel 4.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Standart Kemanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor di TK Annur III Pada Bulan Maret-April 2015 (n:51).

2

Page 7: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa gambaran karakteristik responden berdasarkan pengetahuan, kategori pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA dengan pengetahuan tinggi sebanyak 24 (77,4%). Sebagian besar pendidikan Perguruan Tinggi dengan kategori perilaku baik menggunakan sebanyak 10 (71,4%). Sebagian besar pekerjaan karyawan swasta dengan pengetahuan tinggi sebanyak 11 (84,6%). Sebagian besar kategori umur > 30 tahun dengan pengetahuan tinggi sebanyak 32 (80,0%). Sebagian besar jenis kelamin perempuan dengan pengetahuan tinggi sebanyak 15 (57,7%). Hubungan pengendara dengan anak yang dibonceng memiliki pengetahuan yang tinggi.

b. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Sleman, Yogyakarta Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak Responden di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51).

3

Karakteristik Responden

Kategori PengetahuanTotalSedang Tinggi

n (%) n (%) n (%)Pendidikan TerakhirSMPSMAPerguruan Tinggi

174

16,722,628,6

52410

83,377,471,4

63114

100,0

100,0

100,0

Total 12

23,5 39

76,5 51

100,0

Jenis KelaminLaki-lakiPerempuan

111

4,042,3

2415

96,057,7

2526

100,0

100,0

Total 12

23,5 39

76,5 51

100,0

PekerjaanTidak BekerjaKaryawan SwastaIbu Rumah TanggaPetaniBuruhWiraswastaPNSLainnya

0

25

00500

0,0

15,445,5

0,00,0

35,70,00,0

1

116

11973

100,0

84,654,5

100,0

100,0

64,3100,

0100,

0

1

1311

111473

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

Total 12

23,0 39

76,5 51

100,0

Umur< 20 Tahun21-30 Tahun> 30 Tahun

138

100,0

30,020,0

0732

0,070,080,0

11040

100,0

100,0

100,0

Total 12

23,5 39

76,5 51

100,0

Kekerabatan Pengendara Dengan AnakKeluarga 1

223,5 3

976,5 5

1100,

0Total 1

223,5 3

976,5 5

1100,

0

Page 8: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa gambaran karakteristik responden berdasarkan perilaku, sebagian besar pendidikan terakhir berpendidikan SMA dengan perilaku baik ada menggunakan sebanyak 22 (43,2%) dan pendidikan perguruan tinggi dengan perilaku baik sebanyak 13 (92,9%).Sebagian besar pekerjaan karyawan swasta dengan perilaku baik sebanyak 10 (76,9%). Sebagian bersar berumur > 30 tahun dengan perilaku baik sebanyak 30 (75,0%). Sebagian besar jenis kelamin perempuan dengan perilaku baik sebanyak 24 (92,3%). Kategori kekerabatan pengendara dengan anak memiliki perilaku yang baik. c. Pengetahuan Keluarga Standart

Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi

Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51).

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui sebagian besar pengetahuan keluarga standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor kategori tinggi sebanyak 39 (76,5%) responden

c. Perilaku Safety Riding Membonceng AnakTabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51).

No Kategori Frekuensi (n)

Persentase (%)

Perilaku

1. Baik 39 76,52. Tidak Baik 12 23,5

Total 51 100,0

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui sebagian besar perilaku safety riding membonceng anak kategori baik yaitu ada menggunakan sebanyak 39 (76,5%).

Tabel 4.6 Indikator perlaku safety riding Membonceng Anak di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51).

4

Karakteristik Responden

Kategori Perilaku Safety Riding

TotalTidak Baik Baikn (%) n (%) n (%)

Pendidikan TerakhirSMPSMAPerguruan Tinggi

291

33,329,07,1

42213

66,771,092,9

63114

100,0100,0100,0

Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0Jenis KelaminLaki-lakiPerempuan

102

40,07,7

1524

60,092,3

2526

100,0100,0

Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0PekerjaanTidak BekerjaKaryawan SwastaIbu Rumah TanggaPetaniBuruhWiraswastaPNSLainnya

03

100611

0,023,1

9,10,00,0

42,914,333,3

110

1011862

100,076,9

90,9100,0100,057,185,766,7

113

1111

1473

100,0100,0

100,0100,0100,0100,0100,0100,0

Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0Umur< 20 Tahun21-30 Tahun> 30 Tahun

02

10

0,020,025,0

18

30

100,080,075,0

11040

100,0100,0100,0

Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0Kekerabatan Pengendara Dengan AnakKeluarga

12 23,5 39 76,5 51 100,0

Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0

No Kategori Frekuensi (n)

Persentase (%)

Indikator Cara Mengendarai1. Baik 40 78,42. Kurang

Baik11 21,6

Total 51 100,0Total 51 100,0Indikator Alat Pelindung1. Baik2. Kurang Baik

447

86,313,7

Total 51Indikator Kelengkapan Kendaraan1. Baik2. Kurang Baik

456

88,211,8

Total 51 100,0Kepemilikan SIM C1. Memiliki SIM C2. Tidak Memiliki SIM C

447

86,313,7

Total 51 100,0

No

Kategori Frekuensi (n)

Persentase (%)

1. Tinggi 39 76,5

2. Sedang 12 23,5Total 51 100,0

Page 9: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

Berdasarkan Tabel 4.6 kategori indikator kepemilikan SIM C sebagian besar memiliki SIM C sebanyak 44 (86,3%), dan tidak memiliki SIM C sebanyak 7 (13,7%). Hal ini menunjukan bahwa perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta pada responden baik dengan kepemilikan SIM C sebagian besar pada memiliki SIM C kategori indikator cara mengendara sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 40 (78,4%), indikator alat pelindung diri sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 44 (86,3%), indikator kelengkapan kendaraan sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 45 (88,2%).

d. Analisis BivariatTabel 4.6 Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Dengan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Sleman, Yogyakarta Maret-April 2015 (n:51).

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil Uji fisher exact diperoleh p value 0,047 (<0,05), maka hipotesis alternatif diterima. Artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng

anak TK Annur III Sleman Yogyakarta.

PEMBAHASAN

Hasil analisis data gambaran pengetahuan berdasarkan karakteristik responden penelitian diketahui bahwa sebagian responden berpengetahuan tinggi memiliki pendidikan SMA, sebagian besar pengetahuan tinggi bekerja sebagai karyawan swasta, sebagian besar pengetahuan tinggi pada usia dewasa akhir, sebagian besar pengetahuan tinggi berjenis kelamin laki-laki. Kekerabatan dengan anak sebagai keluarga memiliki pengetahuan tinggi. Gambaran perialaku safet riding berdasarkan karakteristik diketahui bahwa sebagian besar responden perilaku baik memiliki pendidikan SMA, sebagian besar perilaku baik memiliki Pekerjaan sebagai karyawan swasta, sebagian besar perilaku baik dalam safety riding pada umur dewasa akhir, sebagian besar perilaku baik pada jenis kelamin laki-laki, Kekerabatan dengan anak sebagai keluarga memiliki perilaku baik dan hasil analisis fisher exact test diperoleh p value 0,047 (< 0,05), maka hipotesis alternatif diterima. Artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta.

Notoatmodjo (2012), pengetahuan adalah merupaan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,

5

Pengetahuan keluarga

Perilaku Safety Riding

Total P-valueTidak Baik Baik

n (%) n (%) n (%)Sedang 0 0,0 1

223,5 12 23,5

0,047Tinggi 12

23,5 27

52,9 39 76,5

Total 12

23,5 39

76,5 51 100,0

Page 10: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai mengahasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan didukung oleh penelitian Damayanti (2014), menunjukkan pemahaman resiko kecelakaan terbukti mempunyai hubungan dengan penggunaan perlengkapan keselamatan. Hal ini dibuktikan dengan keeratan hubungan sebesar sebesar 0,228 dan nilai p value 0, 000< 0,05 uji korelasi Spearman. Pemahaman resiko juga mempunyai hubungan dengan perilaku berkendara. Bahwa 55% pengguna memiliki pemahaman resiko kecelakaan yang rendah dan 45% pengguna mempunyai kesadaran penggunaan perlengkapan keselamatan yang kurang tepat serta 53% pengguna sepeda motor memilih menampilkan perilaku berkendara yang masih tidak memperhitungkan resiko kecelakaan9.

Hasil penelitian yang telah dilaksanaakan contra oleh Asdar (2013) yaitu hubungan perilaku safety riding dengan pengetahuan siswa yang memiliki pengetahuan “cukup” lebih tinggi yakni 107 orang (61,1%) dibandingkan siswa yang berpengetahuan “kurang” yang hanya 68 orang (38,9%). Hasilnya variabel pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku p=0,18 (>1%)10.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, maka

kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Pengetahuan keluarga standart

keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor sebagian besar dalam kategori tinggi.

2. Perilaku safety riding membonceng anak sebagian besar dalam kategori baik (ada digunakan).

3. Ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta.

SARAN

1. Khususnya untuk tenaga keperawatan komunitas atau OHN (Occupational Health Nurse)

Agar memberikan pendidikan kesehatan mengenai Vehichile promotion safety ke sekolah, masyarakat desa, kota, pekerja, dan tempat-tempat komunitas yang cenderung beresiko penurunan keamanan dan transportasi mengenai memakai Helm SNI dan kepemilikan SIM untuk pengendara maupun penumpang dalam hal ini keluarga dan anak. Khususnya untuk tenaga keperawatan gawat darurat agar meningkatkan pertolongan awal dengan penatalaksanaan yang tepat dan cepat saat awal kejadian kecelakaan lalu lintas untuk menurukan angka kejadian SCI spinal cord injury.

2. Bagi Puskesmas PembinaSesuai dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan bahwa masih terdapat sebagian keluarga yang tidak mempunyai SIM dan telah berkendara, masih rendahnya perilaku tidak memakaiakan helm SNI kepada anak dan pengendara sendiri, kesadaran akan memasan spion 2 masih kurang maka perlu

6

Page 11: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

kampanye dan promosi kesehatan keamanan dan keselamatan di jalan ditujukan kepada anak sekolah dan keluarga dan orang tua untuk peningkatan kemanan dan keselamatan berkendara dengan memiliki SIM, memasang dua spion kendaraan, membonceng anak dengan menggunakan safety harnes, dan memakai helm SNI ketika berkendara baik pengendara maupun penumpang.

3. Bagi Peneliti SelanjutnyaAgar dapat melakukan

penelitian pada faktor lain yang menyebabkan perilaku safety riding yang dapat menyebabkan kecelakaan kendaraan sepeda motor karena pada penelitian yang telah dialakukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi dan perilaku yang baik.

4. Bagi Penegak Hukum Lalu Lintas Khususnya Polisi jalan raya agar

memberikan pelatihan tentang bagaimana berkendara yang aman, mengatur, mentertibkan dan mengayomi masyarakat dijalan raya, khususnya departemen perhubungan ditjen perhubungan darat dengan pemerintah daerah agar memberikan bimbingan berkendara dan menghimbau dalam kepemilikan SIM sebelum berkendara karena dapat meningkatkan pengetahuan sehingga memiliki perilaku safety riding yang baik, lalu memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, menambah alat pengatur lalu lintas, mengamankan dan membersihkan lingkungan jalan raya, memperbaiki kondisi jalan, serta ikut berpartisipasi memberikan penyuluhan terkait kemanan dijalan.

5. Bagi Guru TK

Agar memberikan pengawasan dan menghimbau ke keluarga mengenai keamanan dalam berkendara dan safety riding dalam membonceng anak.

6. Bagi Orang TuaAgar meningkatkan pengetahuan tentang satandart keamanan dan keselamatan berkendara sehingga mampu memberikan perilaku keamanan dan keselamatan berkendara. Orang tua yang membonceng anak diharuskan memiliki SIM sehingga telah mendapatkan bimbingan dan pelatihan berkendara.

DAFTAR PUSTAKA

1. DepHub RI DitJen Perhubungan Darat. (2012). Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda Motor Di Indonesia. http://mdpanjaitan.files.wordpress.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2014.

2. Riskesdas. (2013). (Riset Kesehatan Dasar Nasional Indonesia). Cidera.

3. Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.

4. POLRI diolah kembali oleh Direktorat Keselamatan Transportasi Darat. Ditjen. Hubdat/ National Traffic Police (NTP) Indonesia be recompiled by  Directorate of Road Transportation Safety. Directorate of Land Transportation, 2013) diakses di gis.DepHub.go.id pada tanggal 15 Oktober 2015.

5. Potter dan Perry. 1997. (2005). Fundamental Of Nursing Concepts, Process, And Practice. Vol.1. Philadelphia: EGC, Mosby.

7

Page 12: Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

6. Elliott, M. A. Baughan, C. J, Broughton, J. Chinn. B. Grayson, G. B, Knowles, J. Smith, L. R and Simpson, H. (2010), Motorcycle safety: a scoping study, Prepared for Road Safety Division, Department for Transport,USA. Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

7. Damayanti,T.A. (2014). Analisis Hubungan Pemahaman Resiko Kecelakaan Dengan Penggunaan Perlengkapan Keselamatan Dan Perilaku Berkendara Serta Usulan Peningkatan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor. Jurnal Ugm. Diakses pada 24 Oktober 2014.

8. Notoatmodjo. S. (2012). Metidologi Penelitian. Cet. Ke-2. Jakarta : Reneka Cipta. Dan Nasir., A, Muhith, A Dan Ideputri, M.E. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuhamedika.

9. Damayanti,T.A. (2014). Analisis Hubungan Pemahaman Resiko Kecelakaan Dengan Penggunaan Perlengkapan Keselamatan Dan Perilaku Berkendara Serta Usulan Peningkatan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor. Jurnal Ugm. Diakses pada 24 Oktober 2014.

10. Asdar., M. R. dan Sidik, D. (2013). Perilaku Safety Riding Pada Siswa SMA di Kabupaten Pangkep. Jurnal Fakultas Kesehatan masyarakat. Universitas Hasanuddin Makasar.

8