Aladin dan Batu Akik Ajaib

Dalam Persia, ada kastil bernama " Agrabah Castle ". Di sana, hidup seorang puteri dan sultan. Suatu hari, Sultan Agrabah meminta Princess Jasmine menikahi pangeran sebagai suaminya.

Sultan : kau selalu mengabaikan mereka. Cepet nikah sebelum hari ulangtaunmu!

Jasmine : Tapi ayah ...

Sultan : ayah tidak peduli. ayah ingin kau menikah dengan pangeran secepatnya!

Sultan Agrabah meninggalkan Princess Jasmine sendirian di ruangan itu. Tapi beberapa orang mendengar dialog tadi. Dia menteri kerajaan ini, Ja’far.

Ja’far : Hahaha ... Princess Jasmine mencari suami. Aku akan menjadi suaminya, aku akan mengambil alih dari kerajaan ini, dan aku akan menjadi pemimpin negara. Hahaha ...

Iago : A’a’a’a’…That, itu benar.

Ja’far akan menjadi pemenang permainan ini!

Suatu malam, Princess Jasmine lari dari kastil dengan membantu dari Rajah, harimau. Princess Jasmine naik keluar tembok.

Jasmine : Selamat tinggal, Rajah! Bawa perawatan ayahku. Aku akan pergi ke dekat desa dan melihat saya ... hidup.

Rajah : ( muka sedih )

Jasmine : Oh Rajah, jangan sedih. Aku akan kembali dengan cepat, aku janji!

Rajah : ( tersenyum )

Ketika Princess Jasmine tiba di pasar desa itu, dia melihat anak yang menyedihkan. Dia mengambil sebuah apel dan memberikannya kepada anak itu.

Jasmine : Hei de! Ini satu buat kamu. (memberikan apple )

Anak : Terima kasih! ( jatuh bahagia dan berlari setelah itu )

Jasmine : ( tersenyum )

Seller : Hei kau! Kemari! ( marah )

Jasmine : Maaf? Apakah Anda berbicara dengan saya? ( melihat buah penjual )

Seller : Tentu saja Anda! Kemari!

Jasmine : Apa yang terjadi?

Seller : bayar untuk itu apel! ( untuk membuka banyak )

Jasmine : Tapi aku tidak punya uang untuk membayarnya. Maafkan aku! ( muka sedih )

Seller : Itu urusanmu. Aku tidak peduli

Seller : Itu urusanmu. Aku tidak peduli tentang itu. Sekarang, membayarnya!

Jasmine : Tolong! ( menangis )

Seller : Tolong menangkap pencuri? Tolong aku?

Tiba-tiba, Aladin datang untuk membantu Jasmine.

Aladin : Terima kasih. Anda sangat baik. Terima kasih banyak, Anda membantu saya untuk menemukan adikku. Dia gila (Berbisik).

Jasmine : Oh, pangeran! yang paling pangeran tampan di dunia! ( berbicara monyet )

Abu : U’u’k…a’a’k.

Aladin : Lihat! saudara perempuanku gila. Jadi maafkan dia!

Seller : Jangan pernah! Prajurit, datang ke sini!

Aladin : Hei, ayolah! Lari lebih cepat! Se cepat Anda bisa! ( lari )

Jasmine. Tunggu aku tolong! ( lari mengikuti Aladin )

Mereka melalui banyak jalan. Akhirnya, mereka tiba di rumah Aladin

Jasmine : Fiuhh ... Terima kasih untuk Anda!

Aladin : selamat datang! ( tersenyum ). Hai, namakuadalah Aladin. Siapa namamu?

Jasmine : Namaku Jasmine.

Aladin : Di mana Anda berasal?

Aladin : Maaf. Maksudku ...

Jasmine Tidak apa-apa! Aku tahu itu.

Aladin : ( tersenyum )

Aladin berbicara dengan Jasmine jika dia benar-benar ingin tinggal di istana. Jasmine baru mendengar bahwa tanpa ada komentar. Tiba-tiba, kuil tentara datang dan ditangkap Aladin, mereka menempatkan dia ke penjara.

Ja’far : Hei nak!

Aladin : Apa? Apakah Anda tahu jika saya tidak ingin berbicara dengan semua orang? ( marah )

Ja’far akan memberikan gratis, tapi kau harus mengambil batu akik ajaib dari Agrabah Treasure Gua.

Aladin kah kau melakukan itu jika aku mengambilnya?

Ja’far : Tentu saja aku akan.

Akhirnya, Aladin punya bebas dari penjara dan dia pergi ke gua untuk mengambil batu akik ajaib.

Aladin : Abu, di mana batu akik ajaib?

Abu : U’u’k…...

Aladin : Bagus nak! ( mengambil batu akik ajaib dengan gosok berulang kali)

Genie : Hoaamh..mmh, Oh terima kasih Anda Mulia. Anda membebaskan saya dari batu akik ini

Aladin : Oh, sudahlah! Ini tidak berarti apa-apa bagi saya.

Genie : Terima kasih banyak, Anda Mulia.

Aladin : Jangan panggil aku seperti itu. Harus baik jika Anda hanya menyebut namaku, Alladin.

Genie : Ok, Al. Sekarang, aku memberikan 3 permintaan.

Aladin : Mmh ... ( pemikiran ). Aku ingin keluar dari gua ini.

Genie : Tidak masalah. Sangat mudah bagi saya.

Setelah itu, mereka keluar dari gua dan Aladin meminta 1 permintaan lagi.

Aladin : Genie, 1 permintaan lagi kepada Anda.

Genie : Saya akan melakukannya. Itu kehormatanmu Al.

Aladin : Saya ingin menjadi pangeran!

Genie : Triiiing ...

Aladin : Oh tuhan. Mimpikudatang benar! Sekarang, aku bisa prupose Jasmine. Terima kasih Jin!

Genie : ( tersenyum )

Hari berikutnya, Aladin datang ke Agrabah Castle dengan besar parade. Dia berpura-pura menjadi pangeran. Dia melakukannya dengan menarik jas

Jasmine : Ja’far, setelah ini Anda akan menjadi pemimpin negara.

Ja’far : Hahaha. Kau benar putri.

Aladin, Aku akan saya kembali lampu. ( Berbisik )

Jasmine : Ok.

Aladin : Oh Tuhan! Dimana lampu?

Jasmine : ( beritahu Aladin dengan matanya )

Aladin : Terima kasih.

Ja’far : Putri, apa yang kau lakukan?

Jasmine : Apa? Mm ... aku hanya berpikir tentang ayahku, Ja’far.

Ja’far : Oh, jangan khawatir tentang hal itu putri. Sultan akan baik-baik saja.

Abu : ( jatuh sesuatu )

Ja’far : Hei Aladin, Kau membuatku lampu! Berikan padaku!

Aladin : Ja’far, lebih baik jika Anda telah permintaan untuk jin jika anda ingin menjadi super jin di dunia.

Ja’far : Itu ide yang baik. Betapa pintarnya kalian. Tapi, sebelum aku akan menjadi super jin. Aku akan menaruh Jasmine pada jam pasir.

Jasmine : Tolong, jangan lakukan itu.

Ja’far : Hahaha ...

Jasmine : Aladin, tolong aku!

Aladin : Sebentar Jasmine. Aku akan membantumu.

Abu : U’u’u’k ...

Ja’far : ( mengambil lbatu akik dengan gosok berulang kali )

Genie : Oh paduka... apa yang anda inginkan?

Ja’far : Saya ingin menjadi super jin.

Genie : Tringgggg ...

Ja’far : Hahaha ... Sekarang, aku bisa mendapatkan apa yang saya inginkan.

Aladin : Hei, Ja’far! Jangan lupa. Kau jin, aku bos kalian. Jadi, kau harus melakukan apa yang aku minta padamu! aku ingin kau tinggal di lampu sampai ada seseorang memberi Anda bebas.

Tiba-tiba, muncul sebuah lampu ajaib menyedot Ja’far. Ja’far merasa menyesal atas ketika dia ingin mengubah dirinya menjadi jin. Pertama jin punya bebas hidup dari permintaan Aladin. Akhirnya, Aladin dan Jasmine tinggal happilyand selamanya.