MAKALAH DONGENG ALADIN DAN LAMPU AJAIB
-
Upload
achmad-darodjat -
Category
Documents
-
view
1.792 -
download
11
description
Transcript of MAKALAH DONGENG ALADIN DAN LAMPU AJAIB
KAJIAN AMANAT DONGENG ALADIN DAN LAMPU AJAIB DAN
PENERAPANNYA PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI,
Karya Tulis Ilmiah Ini Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Ujian Nasional
2012-2013
Guru Pembimbing :
Bpk. Nuron Rhamdani S.Pd
Disusun Oleh :
Agung Widana
Ahmad Suryadi
Akbar Suhada
Fauzi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SEKOLAH MENENGAH ATAS
SMA AL-QONA’AH BALEENDAH
BALEENDAH-BANDUNG
2013
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 2
Bab II Teori................................................................................................... 4
2.1 Definisi Dongeng.............................................................................. 4
2.2 Ciri-Ciri Dongeng............................................................................. 5
2.3 Jenis-Jenis Dongeng........................................................................ 5
Bab III Kajian Teori....................................................................................... 6
3.1 Contoh Dongeng.............................................................................. 6
3.2 Unsur Intrinsik dan Amanat yang Terkandung Dalam Dongeng..... 11
3.3 Cara Penerapan Amanat Dari Dongeng
Pada Kehidupan Sehari-hari............................................................ 12
Bab IV Penutup............................................................................................. 13
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 13
4.2 Saran............................................................................................... 13
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur yang tidak
terhingga kepada Allah Ta’ala. Karena berkat rahmatNya jua kami berhasil
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami,
sahabat-sahabat kami dan bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai
sebagai data pada pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. kami juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah
ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Untuk itu segala kritik dan saran
akan kami terima dengan lapang dada, demi perbaikan di masa-masa
mendatang.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 7 Januari 2013
Penyusun
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang serba canggih ini, banyak masyarakat yang kurang
pengetahuannya akan pengertian dongeng, karena masyarakat, remaja, anak-
anak lebih mengenal film kartun dengan animasi seperti naruto, spongebob,
doraemon dan lain-lain yang ada di televisi.
Banyak masyarakat atau siswa yang kurang mampu mengidentifikasi ciri-
ciri dari dongeng itu sendiri. Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi yang
mendunia, yang membawa pengaruh besar terhadap seluruh aspek kehidupan,
sehingga masyarakat terlupakan akan ciri-ciri dongeng yang terkandung
didalamnya.
Dan tidak hanya hal itu yang terlupakan oleh masyarakat, tetapi
masyarakat juga terlupakan mengenai jenis-jenis dongeng yang ada di Indonesia
maupun di dunia.
Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap
dongeng, dan mengurangi juga perhatian masyarakat pada dongeng itu sendiri,
masyarakat yang acuh tak acuh terhadap cerita rakyat baik yang berasal dari
daerahnya maupun dunia. sehingga masyarakat tidak mengetahui dan
memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam dongeng. Hal ini akan
menyebabkan beberapa jenis cerita rakyat menjadi terasingkan.
Dengan berbagai kekurangan masyarakat, baik itu kurang pengetahuan,
dan kurang pemahaman akan pentingnya amanat yang terkandung dalam
dongeng, sehingga masyarakat kurang menerapkan amanat dan nilai-nilai positif
yang terkandung dalam dongeng pada kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami kemukakan diatas, kami
menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan dongeng ?
2. Ada berapa ciri dongeng ?
3. Apa saja jenis-jenis dongeng ?
4. Berikan contoh dongeng !
5. unsur intrinsik apa saja yang terkandung dalam dongeng ?
6. Bagaimana cara penerapan amanat dari dongeng pada kehidupan sehari-
hari ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini, kami berharap siswa dapat
mengetahui definisi dari dongeng. Karena dengan seiring perkembangan
zaman, siswa hampir tidak mengetahui pengertian dari dongeng. Dan
dongeng-dongeng daerah terlupakan, baik dongeng yang berasal dari
Indonesia maupun dunia.
Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri dongeng, agar siswa lebih
mengetahui dan menambah wawasannya mengenai dongeng.
Agar siswa mampu memahami dan mengetahui jenis-jenis dongeng, baik
dongeng-dongeng yang ada di Indonesia maupun yang ada di dunia.
Dengan diberikannya contoh dongeng ini, kami bermaksud agar siswa
dapat mengetahui salah satu dari dongeng, dan siswa dapat mengambil nilai
positifnya dari dongeng itu sendiri.
Dengan dijelaskannya teori ini, kami bermaksud agar siswa mampu
memahami amanat-amanat yang terkandung dalam dongeng.
Dan kami juga berharap dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini siswa
dapat menerapkan amanat-amanat dan nilai-nilai positif yang terkandung
dalam dongeng pada kehidupan sehari-hari.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini, kami berharap karya tulis ilmiah
ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Terutama bagi
kita sebagai siswa untuk meningkatkan kreativitas, menambah wawasan,
meningkatkan pembelajaran dan juga sebagai motivator bagi siswa. Agar
siswa mampu mendefinisikan sebuah dongeng dan untuk mengetahui ciri-
ciri, jenis-jenis dongeng,dan mempelajarinya, serta untuk bekal siswa dalam
pembuatan dongeng.
Selain itu, karya tulis ilmiah ini bukan hanya sebagai hiburan semata,
melainkan sebagai ilmu pengetahuan yang harus kita ketahui, agar dapat
menerapkan amanat dan nilai-nilai positif yang terkandung dalam dongeng
pada kehidupan sehari-hari, agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.
Semoga dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
guru-guru dan sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas dalam
pembelajaran.
Bab II Teori
2.1 Definisi Dongeng
Menurut Woolfson ( dalam Puspita: 2009) menyatakan hasil riset
menunjukkan bahwa dongeng merupakan aktivitas tradisional yang jitu bagi
proses belajar dan melatih aspek emosional dalam kehidupan anak-anak.
Sebab ketika seseorang masih kanak-kanak, keadaan psikologisnya masih
mudah dibentuk dan dipengaruhi. Oleh sebab itu ketika faktor yang
memengaruhi adalah hal yang positif maka emosi anak akan positif juga.
Menurut Poerwadarminto (dalam Handajani, 2008: 13) menyatakan
bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman dahulu yang
aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama
untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran,
berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran. Pengisahan dongeng
mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang
tersirat maupun tersurat.
Menurut Handajani (2008: 14) mengemukakan bahwa dongeng dikemas
dengan perpaduan antara unsur hiburan dengan unsur pendidikan. Unsur
hiburan dalam dongeng dapat ditemukan pada penggunaan kosa kata yang
bersifat lucu, sifat tokoh yang jenaka, dan penggambaran pengalaman tokoh
yang jenaka, sedangkan dongeng memiliki unsur pendidikan ketika dongeng
tersebut mengenalkan dan mengajarkan kepada anak mengenai berbagai
nilai luhur, pengalaman spiritual, petualangan intelektual, dan masalah-
masalah sosial di masyarakat.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, kami menyimpulkan bahwa
dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman dahulu yang
menceritakan aktivitas tradisional yang dikemas dengan perpaduan antara
unsur hiburan dengan unsur pendidikan.
2.2 Ciri-Ciri Dongeng
Adapun ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut :
1. Dipengaruhi oleh agama hindu atau Islam
2. Banyak terdapat pepatah dan petitih
3. Menggunakan bahasa klise
4. Bersifat kurang dinamis
5. Nama pengarang tidak tertulis
6. isi banyak khayalan
2.3 Jenis-Jenis Dongeng
Adapun jenis-jenis dongeng adalah sebagai berikut :
1).Dongeng Binatang/Fabel
Dongeng Binatang atau Fabel merupakan dongeng yang
mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk binatang.
Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia. Hal tersebut
menggambarkan watak dan budi pekerti manusia. Dongeng Kancil dan
Buaya, dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang.
Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik dan, licik, dan
jenaka.
2).Dongeng Biasa
Dongeng biasa merupakan cerita tentang tokoh suka dan duka.
Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka
Tarub.
3).Dongeng Lelucon
Dongeng lelucon berisi cerita lucu tentang tokoh tertentu. Contoh
dongeng lelucon yaitu Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang, Pak
Pandir, Pak Belalang, Lucai dari Melayu, dan Pan Balangtamak dari Bali.
Bab III Kajian Teori
3.1 Contoh Dongeng
Aladin dan Lampu Ajaib
Aladin adalah seorang laki-laki yang berasal dari
Negara Persia. Dia tinggal berdua dengan ibunya.
Mereka hidup dalam kesederhanaan. Hingga pada
suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kerumah
Aladin. Laki-laki itu berkata kalau dia adalah saudara
laki-laki almarhum bapaknya yang sudah lama
merantau ke Negara tetangga. Aladin dan ibunya
sangat senang sekali, karena ternyata mereka masih
memiliki saudara.
“Malang sekali nasibmu saudaraku”, kata laki-laki itu
kepada aladin dan ibunya. “Yang penting kita masih
bisa makan,paman”, jawab Aladin. Karena merasa
prihatin dengan keadaan saudaranya tersebut, maka
laki-laki itu bermaksud untuk mengajak Aladin ke luar
kota. Dengan seijin ibunya,lalu Aladin mengikuti
pamannya pergi ke luar kota.
Perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh sekali,
dan pamannya tidak mengijinkan Aladin untuk
beristirahat. Saat Aladin meminta pamannya untuk
berhenti sejenak, pamannya langsung memarahinya.
Hingga akhirnya mereka sampai di suatu tempat di
tengah hutan. Aladin lalu diperintahkan pamannya
untuk mencari kayu bakar. “Nanti ya paman, Aladin
mau istirahat dulu”, kata Aladin. Pamannya sangat
marah setelah mendengar jawaban Aladin tersebut.
“Berangkatlah sekarang, atau kusihir engkau menjadi
katak”, teriak pamannya. Melihat pamannya sangat
marah,lalu Aladin bergegas berangkat mencari kayu.
Setelah mendapatkan kayu, pamannya lalu membuat
api dan mengucapkan mantera. Aladin sangat terkejut
sekali, karena setelah pamannya membacakan
mantera, tiba-tiba tanah menjadi retak dan membentuk
lubang. Aladin mulai bertanya pada dirinya sendiri,
“Apakah dia benar pamanku? Atau dia hanya seorang
penyihir yang ingin memanfaatkan aku saja?”
“Aladin, turunlah kamu kelubang itu. Ambilkan aku
lampu antic di dasar gua itu”, suruh pamannya. “AKu
takut paman”, kata Aladin. Pamannya lalu memberikan
cincin kepada Aladin. “Pakailah ini, cincin ini akan
melindungimu”, kata pamannya. Kemudian Aladin
mulai turun kebawah.
Setelah sampai di bawah, Aladin sangat takjub
dengan apa yang dia lihat. Di dasar gua tersebut Aladin
menemukan pohon yang berbuahkan permata dan
banyak sekali perhiasan. “Cepat kau bawa lampu
antiknya padaku, Aladin. Jangan perdulikan yang lain”,
teriak pamannya dari atas. Aladin lalu mengambil
lampu antik itu, dan mulaimemanjat ke atas. Tetapi
setelah hamper sampai di atas, Aladin melihat pintu
gua sudah tertutup dan hanya terbuka sedikit. Aladin
mulai berpikir kalau pamannya akan menjebaknya.
“Cepat Aladin, lemparkan saja lampunya”, teriak
pamannya. “Tidak, aku tidak akan memberikanlampu
ini, sebelum aku sampai di atas”,jawab Aladin.
Setelah berdebat, paman Aladin menjadi tidak sabar
dan akhirnya “Brak!” pintu lubang ditutup, dan
pamannya meninggalkan Aladin terkurung di dalam
lubang bawah tanah. Aladin menjadi sedih, dan duduk
termenung. Kini dia tau kalau sebenarnya laki-laki
tersebut bukanlah pamannya, dan dia hanya diperalat
oleh laki-laki itu. Aladin lalubmencari segala cara
supaya dapat keluar dari gua, tetapi usahanya selalu
sia-sia. “Aku sangat lapar, dan ingin bertemu ibuku, ya
Tuhan, tolonglah hambamu ini !”, ucap Aladin.
Sambil berdoa, Aladin mengusap-usap lampu antik
dan berpikir kenapa laki-laki penyihir itu ingin sekali
memiliki lampu itu. Setelah digosok-gosok, tiba-tiba di
sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung.
Bersamaan dengan itu muncul seorang raksasa. Aladin
sangat ketakutan. “Maafkan saya, karena telah
mengagetkan Tuan”, saya adalah Jin penunggu lampu.
Apa perintah tuan padaku?”, kata raksasa “Oh, kalau
begitu bawalah aku pulang kerumah.” “Baik Tuan,
naiklah kepunggungku, kita akan segera pergi dari
sini”, kata Jin lampu. Dalam waktu singkat, Aladin
sudah sampai di depan rumahnya. “Kalau tuan
memerlukan saya, panggillah saya dengan menggosok
lampu itu”.
Aladin menceritakan semua hal yang di alaminya
kepada ibunya. “Mengapa penyihir itu menginginkan
lampu kotor ini ya ?”, kata Ibu Aladin. “Ini adalah lampu
ajaib Bu!”, jawab Aladin. Karena ibunya tidak percaya,
maka Aladin lalu menggosok lampu itu. Dan setelah Jin
lampu keluar, Aladin meminta untuk disiapkan
makanan yang enak-enak. Taklama kemudian ibunya
terkejur,karena hidangan yang sangat lezat sudah
tersedia di depan mata.
Demikian hari, bulan, tahunpun berganti, Aladin hidup
bahagia dengan ibunya. Aladin sekarang sudah menjadi
seorang pemuda. Suatu hari lewat seorang Putri Raja di
depan rumahnya. Ia sangat terpesona dan merasa jatuh
cinta kepada Putri Cantik itu. Aladin lalu menceritakan
keinginannya kepada ibunya untuk memperistri putri
raja. “Tenang Aladin, Ibu akan mengusahakannya”. Ibu
pergi ke istana raja dengan membawa permata-
permata kepunyaan Aladin. “Baginda, ini adalah hadiah
untuk Baginda dari anak laki-lakiku.” Raja amat senang.
“Wah…, anakmu pasti seorang pangeran yang tampan,
besok aku akan datang ke Istana kalian dengan
membawa serta putriku”. Setelah tiba di rumah Ibu
segera menggosok lampu dan meminta Jin lampu untuk
membawakan sebuah istana. Aladin dan ibunya
menunggu di atas bukit. Tak lama kemudian jin lampu
datang dengan Istana megah di punggungnya. “Tuan,
ini Istananya”. Esok hari sang Raja dan putrinya datang
berkunjung ke Istana Aladin yang sangat megah.
“Maukah engkau menjadikan anakku sebagai istrimu ?”,
Tanya sang Raja. Aladin sangat gembira
mendengarnya. Lalu mereka berdua melaksanakan
pesta pernikahan.
Tidak disangka, ternyata si penyihir ternyata
melihat semua kejadian itu melalui bola kristalnya. Ia
lalu pergi ke tempat Aladin dan pura-pura menjadi
seorang penjual lampu di depan Istana Aladin. Ia
berteriak-teriak, “tukarkan lampu lama anda dengan
lampu baru !”. Sang permaisuri yang melihat lampu
ajaib Aladin yang usang segera keluar dan
menukarkannya dengan lampu baru. Segera si penyihir
menggosok lampu itu dan memerintahkan jin lampu
memboyong istana beserta isinya dan istri Aladin ke
rumahnya.
Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia sangat
terkejut karena istananya hilang. Aladin lalu teringat
dengan cincin pemberian laki-laki penyihir. Digosoknya
cincin tersebut, dan keluarlah Jin cincin. Aladin bertanya
kepada Jin cincin tentang apa yang sudah terjadi
dengan istananya. Jin Cincin kemudian menceritakan
semuanya kepada Aladin. “Kalau begitu tolong
bawakan istana dan istriku kembali lagi kepadaku”,
seru Aladin. “Maaf Tuan, kekuatan saya tidaklah
sebesar Jin lampu,” kata Jin cincin. “Kalau begitu,
Tolong Antarkan aku ke tempat penyihir itu. Aku akan
ambil sendiri”, seru Aladin. Sesampainya di Istana,
Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang
Putri dikurung. Putri lalu bilang kalau penyihir itu
sedang tidur karena kebanyakan minum Bir. Setelah
mengetahui kalau penyihir itu tidur, maka Aladin
menyelinap ke dalam kamar laki-laki penyihir tersebut.
Setelah berhasil masuk dalam kamar, Aladin lalu
mengambil lampu ajaibnya yang penyihir dan segera
menggosoknya. “Singkirkan penjahat ini”, seru Aladin
kepada Jin lampu. Penyihir terbangun, lalu menyerang
Aladin. Tetapi Jin lampu langsung membanting penyihir
itu dan melemparkan ke luar istana. “Terima kasih Jin
lampu, bawalah kami dan Istana ini kembali ke
tempatnya semula”. Sesampainya di Persia Aladin
hidup bahagia. Ia mempergunakan sihir dari peri lampu
untuk membantu orang-orang miskin dan kesusahan.
3.2 Unsur Intrinsik yang Terkandung Dalam Dongeng
Berdasarkan dongeng yang tertera diatas, kami mengemukakan unsur
intrinsik yang terkandung dalam dongeng tersebut, yaitu :
- Tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok
pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya. Tema
dalam dongeng aladin dan lampu ajib ini adalah bertemakan sosial.
- Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai
akhir. Alur dalam dongeng ini adalah alur maju.
- Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Adapun tokoh-tokohnya adalah
sebagai berikut : Aladin, Ibu Aladin, Penyihir, Jin Lampu, Jin Cincin,
Raja, dan Putri Raja.
- Latar merupakan tempat peristiwa berlangsung, tempat yang
dimaksud tidak hanya lokasi, tetapi juga waktu dan suasana.
Latar tempat : Persia, Rumah, Hutan, dan Istana.
Latar waktu : -
Latar suasana : mengharukan, menegangkan, bahagia.
- Gaya bahasa merupakan cara khas seseorang mengarang dalam
menyampaikan pemikiran dan persoalannya.
Gaya bahasa : -
- Sudut Pandang adalah cara pengarang dalam menyampaikan
gagasannya.
Sudut pandang : Pengarang sebagai pengamat serba tahu, (kata
ganti orang ketiga)
- Amanat adalah kesan atau harapan pengarang kepada pembaca
melalui ceritanya.
Amanat :
Bahwasanya kita sebagai manusia harus berusaha keras dalam
menggapai sebuah kebahagiaan.
Jangan mudah putus asa jika menghadapi kesulitan, sebab setiap
kesulitan pasti ada jalan keluarnya dan juga pasti ada akhirnya. Oleh
karena itu, tidak pantas orang yang beriman berputus asa. Seperti yang
dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya : “Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir”.(QS. Yusuf : 87)
Jangan bersedih ketika tertimpa kesulitan, karena kesulitan itu
sebenarnya akan menguatkan hati, menghapuskan dosa, menghapuskan
rasa ujub, menyalakan lentera dzikir kepada Allah swt, merupakan upaya
untuk menjaga hati dengan bersabar.
Jangan bersedih jika mendapat musibah, hadapilah musibah itu
dengan tenang, tidak gusar, tidak panik, tidak meratapi, apalagi sampai
menyalahkan takdir Allah. Sebab semua musibah yang kita terima itu
sudah menjadi ketentuan Allah swt.
Jangan terlalu cepat mempercayai orang yang baru kita kenal,
karena hal itu dapat menimbulkan masalah bagi kita. Dan juga jangan
merasa angkuh kepada orang lain ketika kita sedang berada diatas,
karena semua itu hanya amanat yang diberikan kepada kita untuk kita
manfaatkan sebaik mungkin, maka dari itu jangan sombong dengan apa
yang telah kita punya sekarang ini, karena semua itu hanya titipan Illahi.
3.3 Cara Penerapan Amanat Dari Dongeng Pada Kehidupan Sehari-hari.
Kita sebagai manusia, hendaknya menanamkan ketaqwaan dan
keimanan yang kuat pada diri kita, agar dapat bersosialisasi dengan orang
banyak, dan dapat menjalani hidup dengan baik.
Allah memerintahkan kepada kita selaku manusia untuk senantiasa
berusaha dan bekerja keras dalam menjalani kehidupan. Misalnya kita
sebagai seorang pelajar, kita seharusnya berusaha dan bekerja keras dalam
mencari ilmu, demi menggapai sebuah kesuksesan, dan tidak mudah putus
asa ketika kita tidak bisa atau tidak mengerti.
Setiap manusia pasti tidak akan terlepas dari yang namanya musibah,
baik berupa azab, teguran maupun cobaan berupa kesulitan. Kita sebagai
orang yang beriman hanya bisa bertawakal kepada Allah swt, dan
berprasangka baik kepada Allah swt, karena Allah telah mengatur
ketentuannya. Maka dari itu terapkanlah ketawakalan itu pada kehidupan
sehari-hari, dengan cara untuk senantiasa beribadah, bertasbih kepada Allah.
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
diambil kesimpulan bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian
zaman dahulu yang menceritakan aktivitas tradisional yang dikemas dengan
perpaduan antara unsur hiburan dengan unsur pendidikan.
Jadi, dongeng bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
ketika kita bersosialisasi dengan orang lain, ketika kita mengalami kesulitan,
mendapat musibah, kita dapat menyikapinya dengan tenang, dengan cara
menerapkan hal-hal positif dari dongeng itu sendiri.
4.2 Saran
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. kami juga menyadari bahwa karya tulis
ilmiah ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Untuk itu segala kritik
dan saran akan kami terima dengan lapang dada, demi perbaikan di masa-
masa mendatang.
Daftar Pustaka
http://awanadec.wordpress.com/2011/05/13/dongeng-sebagai-media-belajar/
http://herdianwibisono.blogspot.com/2009/06/tentang-dongeng.html
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/12/jenis-jenis-dongeng.html
http://misbahmunir.wordpress.com/tag/aladin-adalah-seorang-laki-laki-yang-
berasal-dari-negara-persia-dia-tinggal-berdua-dengan-ibunya-mereka-
hidup-dalam-kesederhanaan-hingga-pada-suatu-hari-ada-seorang-laki-
laki-yang-datang-kerumah-al/