NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi

55
GANGGUAN TERHADAP SISTEM KOORDINASI

Transcript of NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi

Page 1: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

GANGGUAN TERHADAP SISTEM KOORDINASI

Page 2: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

NAPZAMerupakan akronim dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif

Napza adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikolog seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikolog. Yang termasuk dalam napza adalah Narkotik, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya .

Dampak positif dari napza dalam bidang kedokteran yaitu digunakan sebagai obat bius dan antiseptik . Dampak negatif dari napza yaitu dapat merusak tubuh secara perlahan dan mengakibatkan ketergantungan yang dapat menyebabkan kematian.

Page 3: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

PENGGUNA NAPZA

Pengguna NAPZA dibagi pada 4 kategori :

1. Coba-coba- Karena rasa ingin tau- Ingin diakui oleh lingkungan.

2. Sosial/rekreasi- Untuk bersenang-senang- Santai- Biasanya ketika rekreasi- Dilakukan secara berkelompok

3. Situasional (pada situasi tertentu)- Saat tegang- Sedih

4. Kecanduan/ketergantungan- Tidak bisa tidak- Hanya berfikir untuk terus pakai- Rela melakukan apa saja untuk pakai

Page 4: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

PENYEBAB PENGGUNAAN NAPZA

1. Internal (dari dalam)

• Perasaan yang buruk atau terlalu senang

• Tegang• Gugup• Dorongan perasaan yang kuat

2. External (dari luar)

• Dorongan sosial• Suasana• Benda• Tempat

Page 5: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
Page 6: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

NAPZA(MENURUT JENIS)

NARKOTIKA

GOLONGAN I

GOLONGAN III

GOLONGAN III

PSIKOTROPIKA

GOLONGAN I

GOLONGAN II

GOLONGAN III

GOLONGAN IV

ZAT ADIKTIF

ALKOHOL

INHALASI

NARKOTIKA

Page 7: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

NAPZA(MENURUT EFEK)

DEPRESAN(DOWNER)

SIFATNYA MENEKAN KERJA SARAF PUSAT

MENGURANGI AKTIFITAS FUNGSIONAL TUBUH

MEMBUAT PEMAKAI TIDUR/TIDAK SADARKAN

DIRI

CONTOH :OBAT TIDUR, OBAT PENENANG,

MORFIN, KODEIN DLL

STIMULAN(UPPER)

SIFATNYA MERANGSANG KERJA SARAF PUSAT

MERANGSANG FUNGSI TUBUH DAN

MENINGKATKAN KEGAIRAHAN KERJA

MEMBUAT PEMAKAINYA SEGAR, AKTIF, DAN

BERSEMANGAT

CONTOH : AMPHETAMIN (SHABU-SHABU, EKSTASI),

KOKAIN DLL

HALUSINOGEN

SIFATNYA MENIMBULKAN HALUSINASI

MERUBAH PERASAAN,PIKIRAN, DAN

SERINGKALI MENCIPTAKAN PRESEPSI

YANG BERBEDA

MEMBUAT TERGANGGUNYA

PERASAAN OLEH SI PEMAKAINYA

CONTOH : GANJA

Page 8: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

NARKOTIKAMenurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika yang berasal dari tanaman

Ganja Kokain

Narkotika yang berasal dari sintetis

Amphetamin Metadon

Narkotika yang berasal dari semi sintetis

Kodein Heroin

Page 9: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya :

1. Narkotika AlamiZat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya proses fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko. Contoh narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka.

2. Narkotika SintetisNarkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan medis dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya yaitu seperti amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan sebagainya.

Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :a. Depresan b. Stimulan c. Halusinogen

3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetisyaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.

Page 10: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Golongan narkotika berdasarkan jenisnya :

Golongan II• Untuk pengobatan

pilihan terakhir• Untuk pengembangan

ilmu pengetahuan• Potensi ketergantungan

sangat tinggi• Contoh : fentanil,

petidin, morfin

Golongan I• Hanya digunakan untuk

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan

• Tidak digunakan dalam terapi

• Potensi ketergantungan sangat tinggi

• Contoh : Heroin (putauw), kokain, ganja

Golongan III

• Digunakan dalam terapi

• Potensi ketergantungan ringan

• Contoh : kodein, difenoksilat

Page 11: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
Page 12: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
Page 13: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Beberapa contoh Narkotika Golongan I

Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buahdan jeraminya, kecuali bijinya

Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.

Opium masak terdiri dari : • Candu, hasil yang diperoleh dari

opium mentah melalui suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.

• Jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain.

• Jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

OPIUM

Page 14: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Efek samping penggunaan ini, yaitu; mual dan muntah, kebingungan, pernafasan lambat,, sembelit, penglihatan ganda atau kabur, pupil mengecil, pusing, pingsan, rasa mengambang, otot kaku, ruam, gatal dan bintik merah pada kulit, wajah memerah, mulut kering, lemah, agitasi, nafsu makan berkurang dan hilang daya ingat atau melemah.

Page 15: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.

KOKAIN

Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia.

Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.

Page 16: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Kokain, bentuknya berupa bubuk berwarna putih. Amfetamin berbentuk kapsul atau tablet, contohnya ekstasi. Metafetamin biasanya berupa tepung atau gumpalan Kristal berwarna putih kekuningan, tidak berbau dan rasanya pahit, contoh zat; Sabu-sabu.

Kokain digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dihisap, disuntikan. Efek kokain yang digunakan dengan cara disedot atau dihirup dapat berlangsung 15 – 30 menit, tapi jika dihisap dengan rokok hanya berlangsung 5 – 10 menit. Untuk mempertahakan rasa mabuk, seseorang harus menambah dosisnya, inilah yang menyebabkan penyalahgunaan berlebihan, menggunakan berulang kali dalam tempo relatif singkat dan dengan dosis yang semakin meningkat.

Efek samping:• Keletihan (fatigue) • Insomnia atau hipersomnia • Agitasi psikomotor • Ide-ide bunuh diri dan paranoid • Mudah tersinggung atau iritabel

Perasaan depresif -

Page 17: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Gejala Putus Obat :

• Kongesti hidung, walaupun peradangan, pembengkakan, perdarahan dan ulserasi berat pada mukosa hidung juga dapat terjadi.

• Pemakaian kokain jangka panjang menyebabkan perforasi septum hidung• Crack bebas basa dan yang dihisap seperti rokok dapat menyebabkan

kerusakan pada saluran bronchial dan paru-paru.• Pengguna kokain intravena adalah disertai dengan infeksi, embolisme dan

penularan Sindroma Imunodefisiensi di dapat (AIDS)• Komplikasi neurologist ringan adalah perkembangan distonia akut, nyeri

kepala mirip migraine• Pasien pengguna kokain menderita waham kejaran, berprilaku ganas dan

bermusuhan.• Komplikasi terberat adalah efek serebrovaskuler, epileptic dan jantung.

Dan kematian

Page 18: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.

GANJA

Acetil – alfa – metil fentanil : N-[1-( -αmetilfenetil)-4-piperidil] asetanilida

dll

Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya.

Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo kimianya.

. Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7 -α(1-hidroksi-1-metilbutil)-6, 14-endoeteno-oripavina

Page 19: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Beberapa contoh Narkotika Golongan II

MORFIN

Gejala putus obat karena morfin berupa kegelisahan, tubuh berkeringat, nyeri otot, dan mual. Untuk mengatasinya dokter akan mengurangi dosis secara bertahap hingga pasien benar-benar lepas dari morfin

Jenis obat : Analgesik opium/narkotikGolongan : Obat resepManfaat Meredakan rasa sakit yang parahDikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anakBentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang diminum, dan suntik

Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan rasa sakit.

Efek samping : • Mengantuk• Pusing atau sakit kepala• Mual• Sembelit• Sulit buang air kecil• Gangguan tidur• Mulut terasa kering• Tubuh berkeringat

Page 20: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Benzilmorfina : 3-benzilmorfina

dll

Alfasetilmetadol : Alfa-3-asetoksi-6-dimetil amino-4,4-difenilheptana

Alfameprodina : Alfa-3-etil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

Alfametadol : alfa-6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanol

Alfaprodina : alfa-l, 3-dimetil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

Alfentanil : N-[1-[2-(4-etil-4,5-dihidro-5-okso-l H-tetrazol-1-il)etil]-4-(metoksimetil)-4-pipe ridinil]-Nfenilpropanamida

Allilprodina : 3-allil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina

Anileridina : Asam 1-para-aminofenetil-4-fenilpiperidina)-4-karboksilat etil ester

Asetilmetadol : 3-asetoksi-6-dimetilamino-4, 4-difenilheptana

Benzetidin : asam 1-(2-benziloksietil)-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester

Page 21: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Beberapa contoh Narkotika Golongan III

Kodein adalah sejenis obat golongan opiat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, batuk (antitusif), diare, dan irritable bowel syndrome.Pengubahan kodein menjadi morfin berlangsung di hati, dan dikatalisis oleh enzim sitokrom P450 dan CYP2D6, sedangkan enzim CYP3A4 akan mengubah kodein menjadi norkodeina.

KODEIN

Efek samping yang umumnya terjadi akibat menggunakan kodein meliputi eforia (perasaan senang/bahagia), gatal-gatal, mual, muntah, mengantuk, mulut kering, miosis, hipotensi ortostatik, penahanan urin, depresi, dan sembelit

Page 22: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

• Asetildihidrokodeina• Dekstropropoksifena : -(+)-α

4-dimetilamino-1,2-difenil-3-metil-2-butanol propionat

• Dihidrokodeina• Etilmorfina : 3-etil morfina• Kodeina : 3-metil morfina• Nikodikodina : 6-

nikotinildihidrokodeina• Nikokodina : 6-

nikotinilkodeina• Norkodeina : N-

demetilkodeina• Polkodina :

Morfoliniletilmorfina

dll

• Propiram : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-N-2-piridilpropionamida

• Buprenorfina : 21-siklopropil-7- -α[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-6,14-endo-entano-6,7,8,14-tetrahidrooripavina

• Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut diatas

• Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika

• Gampuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika

Page 23: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

GANJA

HEROIN

Beberapa Jenis Narkotika dan Efek Penggunaannya

Page 24: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

PSIKOTROPIKAMenurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.

Page 25: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat resiko ketergantungan

PSIKOTROPIKA

GOLONGAN I :

Tujuan iptek potensi kuat

mengakibatkan sindrom

ketergantungan

GOLONGAN II :

Tujuan iptek & untuk terapi potensi kuat

mengakibatkan sindrom

ketergantungan

GOLONGAN III :

Obat, terapi dan Tujuan iptek potensi sedang

dalam mengakibatkan

sindrom ketergantungan

GOLONGAN IV :

Obat, terapi dan Tujuan iptek potensi ringan mengakibatkan

sindrom ketergantungan

Page 26: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan :

Golongan I• Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan• Tidak digunakan dalam terapi• Potensi sindrom ketergantungan amat

kuat• Contoh : LSD, MDMA/ekstasi

Golongan II• Untuk pengobatan• Untuk pengembangan ilmu pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan kuat• Contoh : metamfetamin (shabu),

sekobarbital

Golongan III• Untuk pengobatan atau terapi• Untuk pengembangan ilmu

pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan

sedang• Contoh : amobarbital, pentazosine

Golongan IV• Untuk pengobatan atau terapi• Untuk pengembangan ilmu

pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan

ringan• Contoh : diazepam, halozepam,

triazolam, klordiazepoksida

Page 27: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Contoh Psikotropika :LSD (Lysergic Acid Diethylamide)0 Menimbulkan Halusinasi untuk orang gangguan jiwa dan

sakit ingatan0 Cara kerja : membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks

Page 28: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Contoh Psikotropika :

Amfetamin :0 Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu0 Gejala : siaga, percaya diri, gembira berlebihan, banyak

bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tensi menurun, napas cepat

Page 29: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

0 OD : jantung berdebar, panik, mengamuk, paranoid, tensi naik, kejang, pendarahan otak, suhu badan naik, kerusakan ujung syaraf otak kematian

Page 30: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Ekstasy

Obat Penenang

Beberapa Jenis Psikotropika dan Efek Penggunaannya

Page 31: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

METHAMPHETAMINE

Beberapa Jenis Psikotropika dan Efek Penggunaannya

Page 32: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

ZAT ADIKTIF

NARKOTIKA ALKOHOLOBAT

PENENANG

Obat atau zat yang berasal dari

tanaman

Obat dalam dunia kedokteran yang

dipakai dalam dosis kecil untuk

membuat tenang dan tertidur

Zat yg diperoleh melalui fermentasi (peragian) bahan

tertentu

Page 33: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

PENGERTIANZAT ADIKTIF : Zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan

fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang

Page 34: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

NARKOTIKA GANJA

OPIUM

KOKAINNIKOTIN

Cannabis sativaMARIYUANA

Daun, bunga, biji, ranting

Getah buah :Papaver sommiverum

(Candu, morfin, putaw, heroin, kodein)

Daun :Erythroxylum coca

Koka

Nicotiana spTembakau

Page 35: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN

Dipakai dalam bentuk : lintingan rokok

Gejala pemakaian : gembira, tertawa tanpa sebab, santai, lemah, bicara sendiri mengantuk, menguap, susah tidur, pengendalian diri kurang.

Dipakai dalam bentuk : Dihisap

Gejala pemakaian : gembira, tertawa berlebihan, bicara sendiri ,cenderung berbuat kerusuhan, mual, susah bab, pupil mengecil, nafas berat

Dipakai dalam bentuk : Serbuk

Gejala pemakaian : suka bicara, gembira berlebihan dan gaduh, gelisah, detak jantung meningkat, demam, nyeri perut, mual dan muntah.

Dipakai dalam bentuk : irisan tembakau dalam rokok

Gejala pemakaian : gelisah, mengamuk, mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.

Page 36: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN

Gejala putus

pemakaian : sukar tidur, hiperaktif, hilang nafsu makan

Gejala OD pemakaian :Ketakutan, daya pikir turun, denyut nadi tak teratur, dan gangguan jiwa

Gejala putus pemakaian : sering menguap, kepala berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, menggigil, dan kejang

Gejala OD pemakaian :Tertawa tak wajar, kulit lembab, napas pendek, dan tersengal

Gejala putus pemakaian : Gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat

Gejala OD pemakaian :Gelisah, pengendalian diri turun, mengguman tak jelas, sempoyongan, suka bertengkat, turun kesadaran, pingsan

Gejala putus pemakaian : Pusing, sulit bepikir

Page 37: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

ALKOHOL0 Diperoleh dari proses peragian / fermentasi sejumlah bahan.

0 Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras ketan, singkong, perasan anggur

0 Fungsi utama : mensterilkan alat-alat kedokteran

Page 38: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Kandungan alkohol / etanol dalam MIRAS

1. A etanol 1 - 5 %2. B etanol 5 - 20 %3. C etanol 20 - 50 %

Page 39: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Gejala pemakaian alkohol :0 Gembira0 Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh)0 Muka kemerahan

Page 40: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Gejala Putus Alkohol :0 Gemetar0 Muntah0 Kejang-kejang0 Susah tidur0 Gangguan jiwa

Page 41: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Gejala OD Alkohol0 Gelisah0 Tingkah laku kacau0 Kendali diri turun0 Bicara sendiri

Page 42: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

ALKOHOL

TINNER,BENSIN, LEM DLL

Page 43: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

JAMUR KOTORAN KERBAU DAN

SAPI

Page 44: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

GANGGUAN PADA SISTEM SARAF

adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.

Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy )

Penyebab Penyakit Stroke

1. Faktor risiko medis Hipertensi KolesteroL Arteriosklerosis Penyakit jantung Diabetes Riwayat stroke dalam keluarga

2. Faktor risiko perilaku Gaya hidup tidak sehat Pola makan yang tidak sehat Obesitas Kebiasaan merokok Mengkonsumsi alkohol

Page 45: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
Page 46: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

Tanda-tanda serangan stroke :

• Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja

• Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti

• Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah

• Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak

• Satu mata atau kedua matamendadak kabur

• Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan

• Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya

Upaya pencegahan Stroke :

Hindari dan hentikan kebiasaan merokok

Periksakan tensi darah secara rutin

Kendalikan penyakit jantung Atasi dan kendalikan stres dan

depresi Makanlah dengan sehat Kurangi garam Pantau berat badan Anda Berolahraga dan aktif Kurangi alkohol

Pengobatan : Terapi, pengobatan tradisional, danalternatif

Page 47: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. 2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). 3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan). 4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.

Page 48: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12. 8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak. 9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung. 

 5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang. 6. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan. 

Page 49: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenissindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yangsinonim dengan orang tua. 11. Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. 12. Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.

Page 50: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

13. Ayan atau Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan, berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 14. Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat kerusakan padaotak. 15. Leukoaraiosis (bahasa Inggris: leukoencephalopathy, White matter changes, WMC) adalah perubahan pada bagian ganglia basal dari otak besar. WMC dapat disebabkan oleh hipoperfusi atau iskemia pada otak, khususnya pada area sub-cortical dari ganglia basal. 16. Leukoensefalopati multifokal progresif atau progressive multifocal leukoencephalopathy (PML),  adalah penyakit yang jarang dan fatal yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikarakterisasikan sebagai kerusakan progresif atau peradangan pada massa putih otak pada dua lokasi. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang, contohnya pasien yang terinfeksiHIV.

Page 51: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

17. Lumpuh otak (Inggris: cerebral palsy, spastic paralysis, spastic hemiplegia, spastic diplegia, spastic quadriplegia, CP) adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak danjaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir. 18. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges). Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. 19. Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. 20. Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi sarafyang disebabkan oleh keracunan akut air raksa. 21. Sklerosis multipel, merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otakdan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.

Page 52: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

 24. Radang otak (bahasa Inggris: encephalitis) adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksibakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies(disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).  25. Sindrom Adie atau sindrom Holmes-Adie adalah sindrom yang dikerenakan kerusakan pada serat pascaganglionik pada sistem saraf parasimpatik pada matadan ditandai dengan pupil yang terdilatasi atau midriasis. 

22. Sindrom Kleine-Levin (Inggris: Kleine-Levin Syndrome disingkat KLS) adalah penyakitsyaraf yang langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh. 23. Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan kemanusia.

Page 53: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

26. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia adalah keadaan disorientasi saraf yang memengaruhi persepsi penglihatan pada manusia, penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Secara umum, objek yang dipersepsi muncul sangat jauh atau sangat dekat pada waktu bersamaan. Sindrom Alice di Wonderland ini dapat merupakan gejala utama dari mononukleosis atau dapat menyebabkan epilepsisebagian kompleks. dan akibat obat psikoaktif.

27. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan bundel serat saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan kehilangan penglihatan sementara adalah gejala umum dari optic neuritis. 28. Hidrosefalus (kepala air) adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Page 54: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi

29. Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:v  Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.v  Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.v  Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang belakang.v  Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah, bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.v  Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak.v  Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.v  Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis.v  Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.v  Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.

Page 55: NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi