NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor...

78
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK PADA TOKO ROTI MAHKOTA DI SURAKARTA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Oleh : SITHA PUSPITA SARI NIM : F 3200138

Transcript of NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor...

Page 1: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

PRODUK PADA TOKO ROTI MAHKOTA

DI SURAKARTA

TUGAS AKHIRUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya

Program Studi D3 Manajemen Pemasaran

Oleh :

SITHA PUSPITA SARINIM : F 3200138

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2003

Page 2: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

ABSTRAKSI

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK

PADA TOKO ROTI MAHKOTA DI SURAKARTA

SITHA PUSPITA SARI F 3200138

Pengertian dari perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsungterlibat dalam usaha memperoleh dan menggunkakan barang-barang dan jasa ekonomis, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh adanya peran konsumen, sehingga masalah konsumen mendapat perhatian khusus, dan perusahaan berusaha untuk dapat mencapai serta memuaskan konsumen atau pasar sasarannya.

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dan pemesanan di Toko Roti Mahkota, serta mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada konsumen di antara keempat faktor pembelian yang ada (harga, kelengkapan jenis kue, cita rasa kue, dan pelayanan).

Pada pelaksanakan penelitian ini, penulis memberikan kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, di mana keseluruhan responden adalah konsumen dari toko roti Mahkota. Dalam kuesioner tersebut responden diberikan pertanyaan dan pilihan jawaban beserta alasannya, yang meliputi karakteristik konsumen, variabel pembelian yang paling berpengaruh, serta frekuensi konsumen dalam melakukan pemesanan kue taart dan pembelian produk-produk toko roti Mahkota.

Dari hasil survey responden, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa variabel pembelian yang ada pada toko roti Mahkota sudah baik, yang berarti konsumen mampu menerima, kecuali pada pelayanan wiraniaga dari toko roti Mahkota. Sebagian besar dari responden berpendapat bahwa pelayanan dari wiraniaga toko roti Mahkota tidak baik, dalam arti kurang ramah kepada konsumen / pelanggan. Hal ini dapat dijadikan sebagai kritik dan masukan bagi toko roti Mahkota unuk memperbaiki kualitas sumber daya manusianya, terutama dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen / pelanggan.

Penulis juga memberikan bebrapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi toko roti Mahkota dalam menghadapai persaingan usaha sejenis yang semakin ketat, khususnya di kota Solo.

2

Page 3: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bertambahnya toko roti baru yang berada di wilayah Kota Surakarta,

baik itu toko roti untuk kalangan ekonomi atas, menengah, maupun bawah,

akan menambah tingkat persaingan di antara toko roti pada situasi

perekonomian Indonesia pada saat ini.

Keadaan seperti ini bagi sebuah toko roti yang tidak kuat (baik

manajemen maupun modal), akan merupakan suatu kekhawatiran, karena

tidak mampu bersaing, sehingga dapat semakin menurun maupun sekedar

dapat bertahan hidup. Sedangkan bagi toko roti yang lain, persaingan

dijadikan pendorong untuk bekerja lebih efisien dan lebih kreatif, untuk

mencapai tujuan seperti melakukan perbaikan baik pada manajemen, modal,

pelayanan, penataan, fasilitas, penambahan produk selain roti, dan lain-lain.

Sebenarnya tantangan dari toko roti ini tidak hanya persaingan diantara

mereka saja, tetapi juga ada kemungkinan kurangnya pemahaman mengenai

perilaku konsumen, yaitu apa yang dicari konsumen, dan apa yang diharapkan

oleh konsumen dari suatu produk, seperti harga, kemasan, citarasa, dan lain-

lain. Pertanyaan ini merupakan masalah yang harus dijawab oleh pengusaha

atau pemilik toko roti agar dapat mengetahui perilaku konsumen yang

sesungguhnya. Hal ini penting karena sifat dari bisnis toko roti itu, di mana

tidak saja menjual produk secara fisik, yaitu berbagai macam roti dan roti

yang dihias (kue taart), tetapi juga nikmatnya cita rasa dan kepuasan

3

Page 4: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

konsumen setelah mengkonsumsi roti tersebut. Toko roti Mahkota adalah

toko roti yang menjual roti dan kue taart produksi sendiri, disamping produk-

produk lain seperti permen, makanan kecil, susu dan lain sebagainya. Selain

itu, Mahkota juga menerima pesanan kue taart secara langsung dari konsumen

dengan berbagai macam model hiasan.

Permasalahan yang ada di atas kemungkinan juga dihadapi oleh toko

roti Mahkota, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul :

“ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK

PADA TOKO ROTI MAHKOTA DI SURAKARTA”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:

Bagaimana perilaku konsumen dalam pembelian produk pada toko roti

Mahkota , yang menyangkut harga, kelengkapan jenis kue, cita rasa kue dan

pelayanan, terhadap frekuensi pembelian dan pemesanan ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap faktor-faktor yang paling

mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk

melakukan pembelian dan pemesanan di Toko Roti Mahkota, sehingga

berguna sebagai dasar penelitian untuk menentukan kebijaksanaan.

2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada konsumen

diantara keempat faktor yang ada (harga, kelengkapan jenis kue, citarasa

kue, dan pelayanan).

D. MANFAAT PENELITIAN

4

Page 5: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

1. Dari penelitian ini akan diketahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi

perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan

pembelian dan pemesanan di toko roti Mahkota, sehingga berguna sebagai

dasar penelitian untuk menentukan kebijaksanaan.

2. Sebagai referensi ilmiah yang dapat digunakan oleh pihak yang

memerlukan untuk bahan pertimbangan.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, definisi pemasaran

telah mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan historis

pemasaran itu sendiri. Pemasaran berasal dari kata pasar. Namun pasar

di sini bukannya dalam pengertian yang konkrit, akan tetapi lebih

ditunjukkan pada pengertian abstrak. Banyak definisi yang diberikan

para ahli, tetapi umumnya mereka berpendapat bahwa kegiatan

pemasaran bukan sekedar menjual produk atau jasa. Adapun definisi

pemasaran menurut Philip Kottler (Philip Kottler dalam Basu Swastha,

1986 : 5) sebagai berikut :

Pemasaran adalah suatu kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia melalui proses pertukaran.

Menurut definisi tersebut, kegiatan pemasaran diciptakan oleh

pembeli dan penjual. Pembeli berusaha memenuhi kebutuhan dan

penjual berusaha mendapatkan laba. Kedua kepentingan tersebut dapat

5

Page 6: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

dipertemukan dengan cara mengadakan pertukaran yang saling

menguntungkan. Sedangkan pengertian pemasaran menurut William J.

Stanton (William J. Stanton dalam Basu Swastha, 1985 : 10) sebagai

berikut :

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha ditujukan untuk merencanakan. menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk

menciptakan hubungan pertukaran. Tetapi, pemasaran bukanlah

merupakan suatu cara yang sederhana sekedar untuk menghasilkan

penjualan saja. Dalam hal ini pertukaran hanyalah merupakan satu

tahap dalam proses pemasaran. Sebenarnya pemasaran itu dilakukan

baik sebelum maupun sesudah pertukaran.

b. Konsep Pemasaran

Menurut definisinya, konsep pemasaran adalah :

Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (William J. Stanton dalam Basu Swastha, 1986 : 17)

Penggunaan konsep pemasaran bagi perusahaan dapat

menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah

bisnis, ada tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar dalam

konsep pemasaran, yaitu :

1) Orientasi Konsumen

6

Page 7: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Perusahaan yang berorientasi pada konsumen berusaha dengan

cara :

a) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan

dipenuhi keinginan dan kebutuhannya.

b) Menentukan kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualan.

c) Menentukan produk dan program pemasarannya.

d) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,

menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap serta melaksanakan

tingakah laku mereka.

e) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling

menitikberatkan pada mutu tinggi, harga yang murah, atau

model yang menarik.

2) Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap

orang dan bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam

suatu usaha yang terkordinasi untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi.

3) Mendapatkan Laba Melalui Kepuasan Konsumen

Faktor yang menyebabkan perusahaan dalam jangka

panjang akan mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya

kepuasan konsumen dapat terpenuhi.

7

Page 8: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan

kepuasan konsumen, tetapi perusahaan mendapatkan laba dengan

cara memberikan kepuasan konsumen.

c. Marketing Mix / Bauran Pemasaran

Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,

yakni : product (produk), price (harga), place (lokasi), promotion

(promosi). Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut

saling berhubungan.

1) Product / Produk

Dalam pengelolaan produk, perlu adanya suatu pedoman untuk

mengubah produk yang ada, menambah produk baru atau

mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan

dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan juga perlu diambil

menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna, dan

bentuk produk lainnya.

2) Price / Harga

Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga

dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan

menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-

hal lain yang berhubungan dengan harga.

3) Place / Lokasi

8

Page 9: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Pemilihan lokasi yang tepat akan sangat berpengaruh pada

perolehan pasar sasaran / konsumen, dengan kemudahan untuk

dijangkau.

4) Promotion / Promosi

Merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan

mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Kegiatan yang

termasuk dalam promosi adalah : periklanan, personal selling,

promosi penjalan, publisitas, hubungan masyarakat.

d. Pranata Eceran

Pranata eceran mencakup segala macam bentuk penjualan

kepada konsumen akhir. Agar suatu toko menjadi toko yang laris, maka

kita harus dapat mengelola dan mengembangkan toko tersebut dengan

baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola toko diantaranya

adalah sebagai berikut (Alex S. Nitisemito, 1981 : 171-174) :

1) Lokasi Toko

Lokasi besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan barang-

barangnya. Semakin strategis letaknya, semakin besar kemungkinan

untuk laris.

2) Kelengkapan Barang

Toko sebaiknya menyediakan barang selengkap mungkin sesuai

dengan sifat toko tersebut.

3) Ketepatan Harga

9

Page 10: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Seringkali harga merupakan acuan bagi konsumen untuk

berbelanja pada suatu toko. Pengusaha harus menetapkan harga

sebaik mungkin, cukup murah bagi konsumen dan memberikan

keuntungan yang cukup bagi pengusaha.

4) Window Display

Dalam setiap toko hendaknya mempunyai window display

meskipun dalam bentuk sederhana, misalnya lemari kaca yang

diletakkan di muka toko. Window display harus diatur sedemikian

rupa sehingga menarik bagi orang yang melihatnya dan dapat

menarik orang untuk berbelanja di toko tersebut.

5) Keramahan dan kecepatan melayani

Dalam usaha pertokoan terkenal suat ungkapan yang terkenal,

yaitu “pembeli adalah raja”. Service adalah hal yang sangat penting

dalam menarik dan atau mempertahankan pelanggan.

6) Ketepatan janji keuangan

Suatu toko yang ingin melengkapi barang-barangnya sulit untuk

melaksanakan hal tersebut dengan modalnya sendiri. Mereka

memerlukan kredit yang dapat berupa kredit penjual, konsinyasi,

dan sebagainya. Kita dapat memperhatikan banyak toko yang

lengkap barang dagangannya, tetapi sebagian adalah kredit atau

konsinyasi karena toko tersebut selalu menepati janji keuangan.

7) Reputasi

10

Page 11: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Setiap perusahaan dapat meningkatkan reputasinya sehingga

kepercayaan masyarakat terhadap toko tersebut semakin

meningkat.

11

Page 12: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen menurut James F. Angel adalah :

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

b. Perilaku Konsumen Dalam Pemasaran

Telah diketahui betapa penting peran konsumen bagi tercapainya

tujuan-tujuan organisasi yang berarti pula untuk kelangsungan hidup

perusahaan, sehingga masalah-masalah konsumen mendapat perhatian

khusus dengan adanya departemen pemasaran yang antara lain bertugas

menangani masalah perilaku konsumen. William J. Stanton (1985 : 12)

mengatakan filsafat pemasaran berpandangan bila sebuah perusahaan

harus :

1) Berorientasi konsumen.

2) Berusaha keras mempunyai volume penjualn yang menghasilkan

laba.

3) Mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan.

Dengan mengadakan penelitian pada konsumen, perusahaan

dapat memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas mengenai perilaku

konsumen. Siapakah pembeli itu ? Sehingga perusahaan dapat

mencapai dan memuaskan konsumen atau pasar sasarannnya. Sebagai

contoh, pengaruh perilaku konsumen pada pemasaran ialah bahwa

12

Page 13: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

perubahan perilaku konsumen sekarang tidak hanya memperhatikan

harga saja dalam pembeliannya, tetapi juga sifat-sifat barang yang ada

seperti komunikasi pemasaran, servis yang memuaskan, dan

penyaluran yang intensif. Ini berarti strategi pemasaran harus

memperhatikan lebih banyak kepada unsur-unsur bukan harga (non

price strategy) dari strategi pemasaran, bukan hanya terus

menggunakan strategi harga yang tradisional dalam persaingan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

1) Kebudayaan

Perilaku manusia ditentukan oleh kebudayaan yang

melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah sesuai

dengan perkembangan jaman dari masyarakat tersebut.

2) Kelas Sosial

Dalam hal ini sama dengan istilah lapisan sosial, tanpa

membedakan pembagian kelas baik itu uang, tanah, kekuasaan atau

dasar lainnya.

3) Kelompok Sosial dan Kelompok Referensi

Kelompok sosial didefinisikan sebagai kesatuan sosial yang

menjadi tempat individu-idividu berinteraksi satu sama lain

(Soerjono Soekanto dalam Basu Swastha dan Hani Handoko,

1987 : 66). Sedangkan kelompok referensi adalah kelompok sosial

yang menjadi ukuran sesorang untuk membentuk kepribadian dan

perilakunya.

13

Page 14: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

4) Keluarga

Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu masyarakat

yang terkecil, yang perilakunya sangat mempengaruhi dan

menentukan dalam pengambilan keputusan pembeli (AA. Prabu

Mangkunegara : 47).

Dalam menganalisa perilaku konsumen, faktor keluarga dapat

berperan sebagai berikut :

a) Initiator / Pengambil inisiatif , yaitu siapa yang mempunyai

inisiatif membeli tetapi tidak melakukan proses pembelian.

b) Influencer / Pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi

keputusan membeli.

c) Decider / Pengambil keputusan, yaitu siapa yang menentukan

keputusan yang diambil, bagaimana cara membelinya, dan

dimana tempat membelinya.

d) Buyer / Pelaku pembelian, yaitu siapa yang akan melakukan

proses pembelian.

e) User / Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk

yang dibeli.

5) Motivasi

Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan orang tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu guna mencapai tujuan. Motif yang ada dalam diri

seseorang akan mendorong untuk berperilaku dalam mencapai

14

Page 15: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

kepuasan. Oleh karena itu, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat

dilihat, tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang tampak.

6) Pengamatan

Pengamatan adalah suatu proses dimana manusia

menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya.

Sedangkan persepsi adalah proses seorang individu memilih,

mengorganisasi dan menafsirkan masukan-masukan informasi.

7) Belajar

Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi

sebagai hasil akhir adanya pengalaman. Proses belajar pada suatu

pembelian terjadi apabila konsumen ingin menanggapi dan

memperoleh suatu kepuasan atau sebaliknya tidak terjadi apabila

konsumen dikecewakan oleh produk yang kurang baik.

8) Kepribadian

Kepribadian didefinisikan sebagai pola sifat individu yang

dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku, yang juga

mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli.

9) Konsep Diri

Konsep diri didefinisikan sebagai individu yang diterima

oleh individu itu sendiri dalam rangka kehidupannya dalam suatu

masyarakat yang menentukan. Setiap orang mempunyai pandangan

yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan adanya pandangan

yang berbeda terhadap usaha pemasaran perusahaan.

15

Page 16: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

10) Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk

bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang

baik atau kurang baik secara konsekuen. Sikap inii dilakukan

konsumen berdasarkan pandangan terhadap produk dan proses

belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain.

d. Teori Perilaku Konsumen

Untuk mengetahui dan memahami serta daoat mengarahkan

perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, perlu dipelajari

beberapa teori perilaku konsumen (Basu Swastha, DH dan T. Hani

Handoko, 1987 : 27), yaitu :

1) Teori Ekonomi Mikro

Keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis

rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan

barang-barang yang akan memberikan kepuasan paling banyak

sesuai dengan selera dan harga-harga selektif.

2) Teori Psikologis

Merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam

menganalisa perilaku konsumen. Dapat dibagi dalam 2 bagian :

a) Teori Belajar

Teori ini menekankan pada penafsiran dan permasalahan

terhadap proses belajar konsumen.

16

Page 17: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

b) Teori Psikoanalitis

Perilaku manusia dipenggaruhi oleh adanya keinginan yang

terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi.

3) Teori Sosiologis

Menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antar individu yang

dikaitkan dengan perilaku mereka.

4) Teori Antropologis

Menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat

yang ruang lingkupnya lebih luas.

F. KERANGKA PEMIKIRAN

Secara skematis, kerangka pemikiran untuk penelitian tentang perilaku

konsumen dalam melakukan pembelian produk pada Toko Roti Mahkota ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

-

17

Perilaku Konsumen

Karakteristik Konsumen :UsiaJenis kelaminPendidikanBiaya konsumsi

Variabel Pembelian :HargaKelengkapan jenis kueCita rasa kuePelayanan

Keputusan Pembelian

Page 18: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Sebagai gambaran kerangka pemikiran diatas, maka berdasarkan data

dan informasi dari konsumen tentang harga, kelengkapan jenis kue, citarasa

kue, dan pelayanan, dapat diketahui apakah keempat faktor tersebut

berpengaruh dalam keputusan pembelian dan pemesanan yang dilakukan

konsumen pada Toko Roti Mahkota. Dari keempat faktor tersebut dapat

diketahui faktor apakah yang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan

pembelian produk-produk dan pemesanan kue taart oleh konsumen yang

mempunyai karakteristik seperti diatas.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan populasi konsumen

toko roti Mahkota.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini dianalisa hubungan antara variabel independen, yaitu

karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, jenis kelamin, biaya

konsumsi yang dikeluarkan, serta pendidikan. Sedangkan variabel

dependennya adalah variabel pembelian, yang terdiri dari harga, citarasa

kue, kelengkapan jenis kue dan pelayanan.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara

dengan pembeli (konsumen) Toko Roti Mahkota, pemberian kuesioner

kepada responden, dan juga hasil pengamatan langsung.

18

Page 19: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

b. Data sekunder

Yaitu data dari literature, dengan membaca atau mempelajari buku

kepustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian, untuk dijadikan

sebagai landasan teori dalam mencari alternatif pemecahan yang

dihadapi.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple

random sampling, yaitu cara pengambilan sampel di mana memberikan

kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dipilih sebagai

sampel. Populasi yang diambil adalah konsumen toko roti Mahkota.

Jumlah sampel 100 responden.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan :

a. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara

langsung, baik dengan pihak Toko Roti Mahkota, maupun dengan

pembeli (konsumen).

b. Daftar Pertanyaan / Kuesioner

Metode pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan kepada

responden sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian

ini, kuesioner atau pertanyaan bersifat campuran, dengan terbuka dan

tertutup, yaitu pertanyaan yang kemungkinan jawabannya sudah

19

Page 20: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

ditentukan, dan responden tetap diberi kesempatan untuk memberi

alasan dan jawaban lain.

c. Observasi

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung

ke lokasi perusahaan.

d. Studi Kepustakaan

Mengumpulkan materi dari sumber-sumber kepustakaan yang ada

hubungannya dengan penelitian.

6. Teknik Penganalisaan Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif. Cara yang digunakan adalah distribusi frekuensi relatif,

yaitu data yang diperoleh dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan

atau diukur dalam persentase (Dr. M. Suparmoko, M.A., Metode

Penelitian Praktis, 1991 : 63). Hasil dari pengukuran berdasarkan

persentase tersebut dijelaskan dengan disertai interpretasi berdasarkan

fakta yang tampak sebagaimana adanya. Selain itu, pada bagian akhir

penulisan atau pada kesimpulan, akan ditambahkan analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), yaitu memaparkan

kelebihan, kelemahan, peluang, serta ancaman bagi perusahaan, jika

dilihat dari hasil survey responden. Analisis tersebut merupakan

kesimpulan akhir dari survey responden dan pengamatan langsung pada

objek penelitian.

20

Page 21: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

BAB II

GAMBARAN UMUM TOKO ROTI MAHKOTA

A. SEJARAH SINGKAT TOKO ROTI MAHKOTA

Toko roti Mahkota adalah toko roti yang menyediakan kue taart dan

roti-roti basah produk sendiri, selain produk-produk dari luar seperti makanan

dan minuman ringan, permen, susu, dan lain-lain, serta alat-alat keperluan

pesta ulang tahun. Toko roti Mahkota didirikan pada bulan Juni tahun 1993

oleh Bapak Sugeng Herdiyanto, dan beralamat di Jl. RM. Said No. 196

Surakarta. Semua produk dari toko roti Mahkota diberi merk / nama

“Maharani”, yang identik dengan nama dari toko roti tersebut.

Pada awal berdirinya, toko roti Mahkota hanya terbatas menjual roti

hasil produksinya sendiri, antara lain kue taart, roti mandarijn, roti tawar, dan

roti manis. Kue taart merupakan spesialisasi produk dari toko roti Mahkota,

dengan menyediakan berbagai ukuran dan model hiasan, sesuai dengan

pesanan konsumen. Pada saat itu, sesuai dengan produk utamanya, nama toko

roti ini adalah “Mahkota Cake Decoration”.

Sebagai langkah untuk meraih konsumen lebih banyak, pada tahun

1994 toko roti Mahkota mengadakan perkembangan, yaitu dengan

diversifikasi produk dan menyediakan produk-produk dari luar, seperti

makanan kecil, permen, susu, minuman ringan, dan lain-lain. Produk-produk

dari luar tersebut diperoleh dengan cara tunai, kredit, maupun konsinyasi dari

masing-masing distributor. Sesuai dengan perkembangan yang telah

Page 22: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

dijelaskan, toko roti Mahkota menambah namanya menjadi “Toko P & D

Mahkota”, di mana tidak saja menjual produk-produknya sendiri, tetapi juga

menyediakan produk makanan dan minuman dari luar.

Perkembangan toko roti Mahkota sangat disambut baik oleh

konsumen, terbukti dengan semakin banyaknya konsumen yang datang dan

membeli produk-produk toko roti Mahkota. Perkembangan tersebut tidak

hanya dilakukan pada produknya saja, tetapi juga pada tokonya sendiri. Pada

tahun 1996, toko roti Mahkota merenovasi bangunannya menjadi lebih besar

dan lebih megah, dengan sistem keamanan yang lebih baik. Perbaikan juga

dilakukan pada tata letak ruang agar terkesan lebih eksklusif, ditambah dengan

window display yang semakin menarik, dan sistem swalayan bagi konsumen

yang berbelanja. Sistem tersebut digunakan dengan pertimbangan untuk

memberikan keleluasan kepada konsumen dalam memilih dan membeli

produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Pada toko roti Mahkota, terdapat struktur organisasi dan pembagian

tugas serta tanggung jawab kepada seluruh karyawan / pegawainya. Bagan

dari struktur organisasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

PIMPINAN

PENANGGUNG JAWAB

KARYAWAN

22

Page 23: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Pimpinan dalam hal ini adalah pemilik dari toko roti Mahkota,

menyerahkan pengelolaan keseluruhan kegiatan Mahkota kepada seorang

penanggung jawab, yang merangkap juga sebagai bagian administrasi

Penanggung jawab tersebut mengawasi dan ikut serta dalam keseluruhan

tanggung jawab para karyawan / pegawainya,

Toko roti Mahkota mempunyai pegawai sebanyak 50 orang, yang

dibagi dalam lima unit / bagian. Kelima bagian itu adalah : bagian produksi,

administrasi, keuangan, pelayanan / wiraniaga toko, dan transportasi.

Pembagian pegawai ke dalam kelima bagian tersebut adalah sebagai berikut :

Bagian Produksi : 20

orang

Bagian Administrasi / pelayanan pesanan : 6 orang

Bagian Keuangan / Kasir : 4 orang

Bagian Pelayanan / Wiraniaga : 10 orang

Bagian Transportasi / antar pesanan : 10 orang

Untuk bagian transportasi, tugasnya meliputi mengantar pesanan

kepada konsumen dan membawa bahan-bahan baku untuk keperluan produksi

yang diperoleh dari para distributor.

C. KEGIATAN PRODUKSI

Produksi toko roti Mahkota adalah kue taart dan roti-roti basah, yang

diolah dan diproduksi di tempat yang sama. Untuk memproduksi, Mahkota

mendapatkan bahan-bahan baku seperti tepung, gula, telur, coklat, mentega,

23

Page 24: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

dan lain-lain, yang diperoleh dari beberapa distributor, diantaranya dari Solo,

Semarang dan Yogyakarta.

Keseluruhan bahan baku tersebut digunakan untuk memproduksi kue

taart dan roti basah selama satu periode. Tahap-tahap dalam memproduksi

tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Proses produksi untuk kue taart

Untuk produksi kue taart dibagi menjadi dua, kue taart untuk

pesanan dan untuk persediaan sehari-hari. Untuk kue taart pesanan, kue

akan diproduksi setelah ada pesanan dari konsumen, dengan berbagai

model, hiasan dan ukuran sesuai dengan selera konsumen Sedangkan

untuk kue taart persediaan sehari-hari, toko roti Mahkota memproduksinya

setiap hari dengan bahan yang selalu baru, model dan warna yang

berganti-ganti, sehingga konsumen tidak akan merasa jenuh dan kue taart

yang akan dibelinya masih baru dan bersih.

2. Proses produksi untuk roti basah

Produksi roti basah ada beberapa macam, diantaranya adalah roti

mandarijn, roti tawar, roti manis, roti gulung, dan lain-lain. Untuk

memproduksinya dilakukan setiap hari, sehingga persediaan roti untuk

dijual tidak akan habis. Roti produksi baru akan menggantikan produksi

lama yang tidak terbeli oleh konsumen, sehingga roti yang disediakan

adalah roti yang benar-benar baru dan tidak mungkin kadaluwarsa.

24

Page 25: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Semua hasil produksi kue taart dan roti basah tersebut dijual di

toko roti Mahkota, yang diletakkan dan ditata dalam tempat-tempat yang

bersih, dan dibagi sesuai dengan jenisnya masing-masing.

D. KEGIATAN PEMASARAN

Pada kegiatan pemasarannya, toko roti Mahkota menggunakan sistem

bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi, secara

sederhana.

Untuk produk yang dihasilkan, Mahkota memproduksi kue taart

dengan rancangan bentuk dan model hiasan kreasi sendiri, sesuai dengan

pesanan konsumen. Selain itu, Mahkota juga memproduksi roti-roti basah

yang hampir sama dengan roti yang dijual di pasaran, namun tetap mempunyai

cita rasa dan ciri khas dari toko roti Mahkota. Untuk menambah variasi

produknya, Mahkota menyediakan produk-produk dari luar seperti makanan

dan minuman ringan, serta perlengkapan pesta ulang tahun.

Pada penetapan harga produk, toko roti Mahkota menetapkan

berdasarkan perhitungan keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses

produksi. Penghitungan dimulai dari biaya perolehan bahan baku, biaya

produksi, sampai menjadi produk siap jual. Harga produk ditetapkan setelah

ada perhitungan laba yang akan diperoleh. Pada situasi ekonomi pada saat ini,

di mana harga bahan-bahan baku di pasaran naik, ditambah dengan harga gula

pasir yang juga terus meningkat, mengakibatkan penurunan laba yang

diperoleh oleh toko roti Mahkota. Laba yang sangat kecil, bahkan tidak

25

Page 26: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

mendapatkan laba sama sekali karena harga jual yang seimbang dengan biaya

produksi, merupakan kemungkinan yang diperoleh dalam kondisi perekonomian

seperti saat ini.

Dalam menjual dan memasarkan produknya, toko roti Mahkota hanya

menjual di tokonya saja, yang berlokasi di Jl. RM. Said No. 196 Surakarta.

Lokasi dari toko tersebut strategis, di mana terletak di pinggir jalan raya,

mudah untuk dicari dan dijangkau, mempunyai bentuk bangunan yang bagus,

serta tempat parkir yang tersedia bagi konsumen. Faktor-faktor tersebut

merupakan unsur yang penting bagi sebuah toko agar dikenal lebih dekat oleh

konsumen.

Toko roti Mahkota tidak menggunakan sistem promosi untuk

memperkenalkan produk-produknya kepada konsumen. Mahkota berkeyakinan

bahwa dengan produk yang lengkap, beranekaragam, bangunan yang menarik,

serta cita rasa kue yang nikmat, konsumen akan saling menginformasikan,

sehingga tercipta image yang bagus pada toko roti Mahkota, dan konsumen

akan datang dengan sendirinya untuk mencari produk yang diinginkan.

Dengan cara demikianlah toko roti Mahkota berusaha untuk mendapatkan

konsumen, dan produknya bisa diterima di masyarakat.

26

Page 27: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab III ini akan diterangkan mengenai karakteristik konsumen

dalam variabel pembelian, yang mempengaruhi konsumen dalam perilakunya

untuk membeli produk pada toko roti Mahkota di Surakarta. Karakteristik

konsumen meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, dan biaya konsumsi.

Sedangkan variabel pembelian meliputi harga, kelengkapan jenis kue, cita rasa

kue, dan pelayanan.

A. KARAKTERISTIK KONSUMEN

1. Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua,

yaitu :

a. Laki-laki

b. Perempuan

Klasifikasi jenis kelamin responden dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel III.1

Klasifikasi Jenis Kelamin Responden Toko Roti Mahkota

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki

Perempuan

32

68

32%

68%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Page 28: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 32%

adalah berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya yaitu 68% berjenis kelamin

perempuan. Hal itu berarti bahwa mayoritas pembeli di toko roti Mahkota

adalah berjenis kelamin perempuan.

2. Usia Responden

Usia responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

empat, yaitu :

a. 15 – 25 tahun

b. 26 – 35 tahun

c. 36 – 45 tahun

d. 45 tahun ke atas

Klasifikasi usia responden dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel III.2

Klasifikasi Usia Responden Toko Roti Mahkota

Usia Responden Frekuensi Persentase

15 – 25 tahun

26 – 35 tahun

36 – 45 tahun

45 tahun ke atas

23

42

19

16

23%

42%

19%

16%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Tabel III.2 di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang

melakukan pembelian, tertinggi adalah kelompok usia 26 - 35 tahun, yaitu

42%. Sisanya untuk usia 15 – 25 tahun 23%, 36 – 45 tahun sebanyak 19%,

dan terakhir adalah kelompok usia 45 tahun ke atas, sebanyak 16%.

28

Page 29: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Hasil survey tersebut menjelaskan, bahwa mayoritas pembeli dari

toko roti Mahkota adalah kelompok usia 26 – 35 tahun, dan menunjukkan

bahwa produk di toko roti Mahkota memenuhi selera konsumen dari

berbagai usia.

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dikelompokkan

menjadi empat, yaitu :

a. Tamat SD

b. Tamat SLTP

c. Tamat SLTA

d. Tamat Perguruan Tinggi

Klasifikasi tingkat pendidikan responden dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel III.3

Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden Toko Roti Mahkota

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Tamat Perguruan Tinggi

5

15

48

32

5%

15%

48%

32%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Tabel III.3 di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, yang

paling banyak adalah tamatan SLTA, yaitu sebesar 48%. Posisi kedua

adalah tamat Perguruan Tinggi, sebesar 32%, tamat SLTP 15%, dan

terakhir tamat SD sebesar 5%.

29

Page 30: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Hasil survey di atas mempunyai indikasi bahwa mayoritas

konsumen toko roti Mahkota adalah tamatan SLTA dan Perguruan Tinggi.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa konsumen toko roti Mahkota

termasuk golongan konsumen berpendidikan tinggi, dan produk-produk di

Mahkota mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan selera mereka.

Kesimpulan dari survey di atas adalah, toko roti Mahkota

menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan

selera konsumen dari berbagai latar belakang pendidikan.

4. Biaya Konsumsi

Pengertian biaya konsumsi di sini adalah rata-rata pengeluaran

uang responden dalam membeli produk toko roti Mahkota dalam satu

bulan. Adapun tingkat biaya konsumsi dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Kurang dari Rp 10.000,-

b. Rp 10.000,- sampai Rp 50.000,-

c. Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,-

d. Di atas Rp 100.000,-

Klasifikasi responden menurut biaya konsumsinya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel III.4

Klasifikasi Tingkat Biaya Konsumsi Responden Toko Roti Mahkota

Tingkat Pendidikan Frekuensi PersentaseKurang dari Rp 10.000,-Rp 10.000,- s.d Rp 50.000,-Rp 50.000,- s.d Rp 100.000,-Di atas Rp 100.000,-

284322 7

28%43%22%7%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

30

Page 31: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Dari 100 orang responden, pilihan tertinggi responden yang

memiliki rata-rata pengeluaran uang untuk membeli produk toko roti

Mahkota adalah Rp10.000,- s.d Rp 50.000,-, yaitu sebesar 43% atau 43

orang. Untuk jumlah biaya konsumsi kurang dari Rp 10.000,- responden

sebanyak 28 orang, Rp 50.000,- s.d Rp 100.000,- sebanyak 22 orang, dan

untuk di atas Rp 100.000,- responden berjumlah terkecil, yaitu 7 orang.

Dari hasil survey tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

konsumen toko roti Mahkota mempunyai tingkat kemauan dan

kemampuan finansial yang cukup untuk mengkonsumsi produk-produk di

toko roti Mahkota. Hal ini berarti bahwa produk yang tersedia di Mahkota

mampu menarik minat konsumen untuk mengkonsumsi, meskipun dalam

berbagai tingkat harga.

B. Variabel Pembelian

Pada pembahasan variabel pembelian ini, diuraikan bagaiman

tanggapan responden terhadap harga, kelengkapan jenis kue, cita rasa kue, dan

pelayanan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Harga

Dalam hal ini, harga dikelompokan menjadi empat, yaitu :

a. Mahal sekali

b. Sedang

c. Murah

d. Murah sekali

31

Page 32: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Untuk mengetahui tanggapan reponden terhadap harga produk di toko roti

Mahkota, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.5

Klasifikasi Tanggapan Responden Terhadap Harga Produk

Toko Roti Mahkota

Tingkat Harga Frekuensi Persentase

Mahal sekali

Sedang

Murah

Murah sekali

2

62

33

3

2%

62%

33%

3%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Dari 100 orang respoden, ternyata yang berpendapat bahwa harga

produk toko roti Mahkota sedang, menempati posisi terbesar, yaitu

sebanyak 62 orang, atau 62% dari keseluruhan jumlah responden.

Sedangkan yang memilih murah sebanyak 33%, harga murah sekali 3%,

dan yang memilih harga mahal sekali adalah 2%.

Dari responden yang berpendapat harga produk di toko roti

Mahkota adalah sedang, sebagian dari mereka beralasan produk-produk di

Mahkota lebih murah dibandingkan dari toko roti yang lain, mampu

dijangkau oleh konsumen kelas menengah ke bawah, dan lainnya

berpendapat harga produk sesuai dengan kondisi keuangan mereka.

Dari hasil survey tersebut, menunjukkan indikasi bahwa harga

produk-produk di toko roti Mahkota adalah sedang, yang berarti tidak

terlalu mahal dan mampu dijangkau oleh konsumen dari berbagai

32

Page 33: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

kalangan. Dengan realita seperti di atas, toko roti Mahkota mampu dan

berani bersaing dalam segi harga dengan toko roti sejenis yang lainnya,

dengan keyakinan Mahkota lebih mampu meraih konsumen dari berbagai

kalangan.

2. Kelengkapan Jenis Kue

Dalam hal ini, kelengkapan jenis roti / taart di toko roti Mahkota

menurut pendapat responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :

a. Lengkap

b. Kurang lengkap

c. Tidak lengkap sama sekali

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kelengkapan

jenis kue pada toko roti Mahkota, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel III.6

Klasifikasi Tanggapan Responden

Terhadap Kelengkapan Jenis Kue Toko Roti Mahkota

Kelengkapan Jenis Kue Frekuensi Persentase

Lengkap

Kurang lengkap

Tidak lengkap sama sekali

87

12

1

87%

12%

1%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Dari 100 responden, ternyata 87 orang atau 87% berpendapat jenis

kue/roti di toko roti Mahkota adalah lengkap. 12 orang berpendapat

kurang lengkap, dan hanya 1 orang yang berpendapat produk di toko roti

Mahkota tidak lengkap sama sekali.

33

Page 34: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Sebagian besar alasan responden yang berpendapat produk di toko

roti Mahkota lengkap adalah karena di sana tersedia roti / kue taart dengan

berbagai ukuran, bentuk, rasa, dan hiasannya, sehingga produk yang

dibutuhkan dapat diperoleh di sana. Sedangkan untuk responden yang

berpendapat kurang lengkap, mereka beralasan jenis roti / kue taart yang

diinginkan tidak terdapat di Mahkota.

Dari hasil survey di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa toko roti

Mahkota mampu untuk bersaing dengan toko roti sejenis yang lain,

dengan pertimbangan jenis dari roti / kue taartnya sudah lengkap dan

sesuai dengan selera konsumen. Disamping itu toko roti Mahkota tetap

berusaha menambah atau melengkapi ragam dari produknya menjadi lebih

bervariasi, sehingga mampu untuk memenuhi keinginan dan selera seluruh

konsumen.

3. Cita Rasa Kue

Cita rasa dalam penelitian ini adalah cita rasa kue produk Mahkota

maupun kue bukan produk dari toko roti Mahkota, yang dikelompokkan

menjadi tiga kelompok :

a. Enak / nikmat

b. Kurang enak / kurang nikmat

c. Tidak enak sama sekali

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap cita rasa kue dari toko

roti Mahkota, dapar dilihat pada tabel berikut ini :

34

Page 35: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Tabel III.7

Klasifikasi Tanggapan Responden

Terhadap Cita Rasa Kue Toko Roti Mahkota

Cita Rasa Kue Frekuensi Persentase

Enak / nikmat

Kurang enak / kurang nikmat

Tidak enak sama sekali

87

11

2

87%

11%

2%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Dari 100 orang responden, ternyata yang berpendapat cita rasa kue

di toko roti Mahkota enak sebanyak 87% dari keseluruhan jumlah

responden, atau 87 orang. Sedangkan yang berpendapat kurang enak /

kurang nikmat sebanyak 11 orang, dan yang berpendapat tidak enak sama

sekali hanya 2 orang saja.

Berdasarkan hasil survey, sebagian besar alasan dari responden

yang berpendapat cita rasa kue di toko roti Mahkota enak, karena sesuai

dengan harga dan ukurannya, serta merasakan kepuasan setelah

mengkonsumsinya.

Dari hasil survey tersebut, dapat disimpulkan bahwa cita rasa kue

di toko roti Mahkota adalah enak / nikmat. Hal itu merupakan keberhasilan

bagi toko roti Mahkota, karena cita rasa produknya mampu memenuhi

keinginan konsumen dan sesuai dengan selera mereka. Hal ini dapat

dijadikan sebagai acuan bagi toko roti Mahkota untuk terus meningkatkan

mutu atau kualitas dari roti dan kue taart produksinya.

35

Page 36: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

4. Pelayanan

Pelayanan dalam penelitian ini adalah pelayanan wiraniaga, yang

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Ramah

b. Kurang ramah

c. Tidak ramah sama sekali

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelayanan wiraniaga

toko roti Mahkota, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel III.8

Klasifikasi Tanggapan Responden

Terhadap Pelayanan Wiraniaga Toko Roti Mahkota

Pelayanan Frekuensi Persentase

Ramah

Kurang ramah

Tidak ramah sama sekali

24

63

13

24%

63%

13%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Dari 100 orang responden, ternyata yang berpendapat pelayanan

wiraniaga toko roti Mahkota kurang ramah berjumlah terbanyak, yaitu 63

orang, atau 63% dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan yang

berpendapat pelayanannya ramah sebanyak 24 orang, dan tidak ramah

sama sekali sebanyak 13 orang.

Hampir keseluruhan alasan dari responden yang berpendapat

pelayanan wiraniaga toko roti Mahkota kurang ramah adalah karena

mereka kurang tersenyum, kurang sabar, kurang komunikatif, serta tidak

36

Page 37: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

mengucapkan terima kasih kepada konsumen, terutama untuk bagian

kasir.

Dari hasil survey responden tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa pelayanan dari wiraniaga toko roti Mahkota kurang baik / kurang

ramah. Hal ini merupakan kritik dan masukan bagi toko roti Mahkota

untuk memperbaiki pelayanannya kepada konsumen, karena pelayanan

merupakan unsur terpenting dalam faktor pembelian.

Setelah mengklasifikasi karakteristik konsumen dan variabel

pembelian, perusahan harus memahami apa yang terjadi dalam tiap tahap

yang menunjukkan perilaku konsumen dalam proses pembelian, sehingga

dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih baik.

Berikut ini adalah klasifikasi responden yang menunjukkan

frekuensi pembelian dan pemesanan produk pada toko roti Mahkota.

Tabel III.9

Klasifikasi Frekuensi Responden Dalam Melakukan Pemesanan

Taart Produksi Toko Roti Mahkota

Frekuensi Pemesanan Frekuensi Persentase

1 kali dalam 1 tahun

2 kali dalam 1 tahun

3 kali dalam 1 tahun

Lebih dari 3 kali dalam 1 tahun

77

14

6

3

77%

14%

6%

3%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

Dari hasil survey responden, tidak ada yang melakukan pemesanan

taart dalam bulanan dan mingguan. Seluruh responden melakukan

37

Page 38: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

pemesanan dalam satu tahun sebanyak satu, dua, atau tiga kali. Hasil

survey responden tersebut adalah sebagai berikut :

Untuk responden yang melakukan pemesanan taart sebanyak satu kali

dalam satu tahun sebanyak 77 orang, dua kali dalam satu tahun sebanyak 19

orang, dan pemesanan tiga kali dalam satu tahun adalah 4 orang.

Sebagian besar alasan dari konsumen melakukan pemesanan taart

hanya dalam tahunan, karena mereka memesan hanya pada saat perayaan

ulang tahun, yaitu satu tahun sekali. Sedangkan konsumen yang

melakukan pemesanan taart lebih dari tiga kali dalam satu tahun,

kebanyakan adalah konsumen dengan biaya konsumsi yang tinggi, dan

berusia dewasa, dalam hal ini 36 tahun ke atas.

Hasil survey di atas dapat dijadikan acuan bagi toko roti Mahkota

untuk terus menambah jenis roti taartnya, dengan variasi ukuran, rasa,

bentuk, dan tentu saja harga yang sesuai dan mampu dijangkau oleh

konsumen, baik kelas atas maupun golongan menengah ke bawah.

Tabel III.10

Klasifikasi Responden Dalam Melakukan Pembelian Produk

Pada Toko Roti Mahkota

Frekuensi Pembelian Frekuensi Persentase1 kali dalam 1 bulan2 kali dalam 1 bulan3 kali dalam 1 bulan1 kali dalam 1 tahun2 kali dalam 1 tahun3 kali dalam 1 tahunLebih dari 3 kali dalam 1 tahun

312310341118

31%23%10% 3% 4%11%18%

JUMLAH 100 100%Sumber : Survey Responden Konsumen Toko Roti Mahkota

38

Page 39: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

Dari hasil survey responden, keseluruhan responden tidak ada yang

melakukan pembelian produk di toko roti Mahkota dalam mingguan.

Responden melakukan pembelian selama satu atau beberapa kali dalam

satu bulan, dan dalam satu tahun.

Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil perhitungan survey

responden. Untuk frekuensi yang terbanyak adalah pembelian satu kali

dalam satu bulan, yaitu sebesar 31 orang, dan dua kali dalam satu bulan

sebanyak 23 orang. Sedangkan untuk frekuensi yang terkecil adalah

pembelian produk satu kali dalam satu tahun, yaitu sebanyak 3 orang.

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

sebagian besar konsumen mempunyai frekuensi yang sering dalam

melakukan pembelian produk di toko roti Mahkota.

Klasifikasi di atas merupakan tahap terakhir yang menunjukkan

ketertarikan konsumen terhadap segala bentuk produk yang tersedia pada

toko roti Mahkota, sehingga konsumen melakukan pembelian.

Dari keterangan di atas, telah dijelaskan mengenai hasil survey

responden yang merupakan konsumen pada toko roti Mahkota. Data-data

tersebut merupakan hasil perhitungan, analisis serta pembahasan perilaku

konsumen dalam pembelian produk di toko roti Mahkota.

39

Page 40: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis penelitian ini, dapat disimpulan bahwa

100 orang responden yang merupakan konsumen toko roti Mahkota,

mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Dalam kaitannya dengan pembelian produk, sebagian besar konsumen

berjenis kelamin perempuan, yaitu sebesar 68 %.

2. Tingkat usia responden dalam kaitannya dengan pembelian produk,

sebagian besar adalah usia 26 – 35 tahun, yaitu sebesar 42 %.

3. Tingkat pendidikan responden dalam kaitannya dengan pembelian produk,

sebagian besar adalah tamatan SLTA, yaitu sebesar 48 %.

4. Tingkat biaya konsumsi respnden dalam kaitannya dengan pembelian

produk, sebagian besar adalah Rp 10.000,- s.d Rp 50.000,-, yaitu sebesar

43 %.

5. Dalam variabel pembelian, untuk tingkat harga, sebagian besar konsumen

berpendapat bahwa harga produk di toko roti Mahkota adalah sedang,

yaitu sebesar 62 %.

6. Pada faktor kelengkapan jenis kue, sebagian responden berpendapat

lengkap, sebesar 87 %.

7. Faktor cita rasa kue, responden berpendapat enak / nikmat merupakan

jumlah terbanyak, yaitu 87 %.

Page 41: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

8. Pada variabel pembelian yang terakhir, yaitu pelayanan, survey responden

menunjukkan kekurang ramahan wiraniaga, sebesar 63 %.

9. Pada umumnya responden melakukan pemesanan taart sebanyak satu kali

dalam satu tahun, yaitu sebesar 77 %.

10. Untuk pembelian produk di toko roti Mahkota, sebagian besar responden

melakukannya sebanyak satu kali dalam satu bulan, yaitu 31 %.

Melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan

Threat), berdasarkan kesimpulan di atas, dapat terlihat kelebihan, kelemahan,

peluang, serta ancaman yang terdapat pada toko roti Mahkota.

1. Kelebihan Perusahaan

a. Penetapan harga produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Dalam hal ini, toko roti Mahkota menetapkan harga pada produk-

produknya dengan tidak terlalu tinggi, sesuai dengan harga pada

umumnya, dan sesuai dengan ukuran dan cita rasanya. Harga produk

di toko roti Mahkota mampu dijangkau oleh konsumen dari berbagai

kalangan.

b. Ketersediaan produk dalam dua kriteria.

Dalam hal ini adalah ketersediaan roti / kue produksi toko roti

Mahkota sendiri, dan roti / kue produksi perusahaan lain.

c. Ketersediaan produk selain roti dan kue taart.

Dalam hal ini tersedia produk lain seperti makanan dan minuman

ringan, susu, permen, perlengkapan pesta ulang tahun, dan lain

sebagainya.

41

Page 42: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

d. Ketersediaan perangkat dekorasi kue.

Dalam hal ini toko roti Mahkota menyediakan produk kue taart untuk

dijual dan dipesan, selain itu juga menyediakan perangkat dekorasi

untuk kue taart tersebut.

e. Ketersediaan sarana komunikasi dan transportasi.

Dalam hal ini sarana komunikasi yang bisa digunakan untuk menerima

pesanan kue taart secara langsung melalui telepon. Untuk sarana

transportasinya adalah mobil box untuk sarana pengantar pesanan kue

taart dan kue lainnya ke tampat tujuan.

f. Ketersediaan jenis ragam / corak dekorasi roti dan kue taart, berikut

cita rasanya.

Dalam hal ini dilihat pada beragamnya bentuk-bentuk kue taart yang

diproduksi, demikian pula dengan beragamnya cita rasa kue lain

produksi sendiri selain kue taart, sehingga konsumen dapat melakukan

pilihan dengan leluasa.

2. Kelemahan Perusahaan

Mayoritas dari responden berpendapat bahwa pelayanan wiraniaga toko

roti Mahkota adalah kurang baik, dalam hal ini adalah kurang ramah. Hal

ini bisa disebabkan karena kurang optimalnya pelayanan wiraniaga pada

jam sibuk, atau saat pengunjung sedang ramai, dan jumlah wiraniaga yang

terbatas, sehingga pengunjung merasa kurang diperhatikan.

42

Page 43: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

3. Peluang Perusahaan

a. Memperoleh konsumen yang lebih banyak, karena variabel pembelian

yang tersedia mampu memenuhi selera konsumen, yaitu harga yang

terjangkau bagi semua kalangan, jenis kue yang lengkap, serta cita rasa

kue yang enak / nikmat

b. Menarik konsumen dari berbagai daerah, dengan berdasarkan

pengalaman seorang konsumen, yang diharapkan akan

menginformasikan kepada calon konsumen lain, yang didukung

dengan sarana komunikasi dan transportasi, sebagai bentuk jasa

pemesanan dan pengantar kue pesanan.

c. Terpenuhinya kepuasan konsumen, dicerminkan sebagai suatu

keberhasilan bagi toko roti Mahkota, sehingga persaingan dengan toko

roti sejenis yang lain bukan merupakan suatu hambatan, karena

produk-produk yang tersedia sudah lengkap, khususnya untuk kue

taart, yang dilengkapi dengan dekorasinya, serta alat-alat perlengkapan

pesta ulang tahun.

4. Ancaman Perusahaan

a. Dengan melihat hasil survey responden tentang kurangnya optimalisasi

pelayanan/keramahan wiraniaga toko roti Mahkota kepada konsumen,

terdapat ancaman bahwa konsumen akan beralih ke toko roti sejenis

yang lain, yang memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik, di mana

hal ini merupakan unsur yang utama bagi konsumen.

b. Berkurangnya pangsa pasar toko roti Mahkota, karena semakin banyak

bermunculan toko roti sejenis dalam wilayah yang hampir berdekatan,

43

Page 44: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

yang menerapkan model atau sistem hampir sama dengan toko roti

Mahkota.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang didukung dengan adanya kelebihan,

kelemahan, peluang, serta ancaman perusahaan yang terdapat pada toko roti

Mahkota, maka sebaiknya perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan. Untuk menerapkan strategi

tersebut, diperlukan beberapa kebijaksanaan, antara lain :

1. Peningkatan pelayanan.

Peningkatan optimalisasi pelayanan kepada konsumen, terutama saat jam

sibuk atau pengunjung sedang ramai, serta melengkapi pelayanan fasilitas

toko, sehingga dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada konsumen.

2. Potongan penjualan.

Bila memungkinkan, toko roti Mahkota mengadakan diskon dan

pemberian bonus, jika konsumen melakukan pembelian dalam jumlah

besar, atau keduanya dapat diberikan pada saat-saat tertentu. Dengan

demikian, semakin banyak konsumen melakukan pembelian, berarti

semakin banyak pelanggan, dan volume penjualan akan meningkat.

3. Menerapkan sistem promosi untuk meningkatkan volume penjualan.

Untuk lebih meningkatkan volume penjualan, sebaiknya toko roti Mahkota

mengadakan sistem promosi melalui brosur, sponsorship, atau dengan

mobil keliling, yang bertujuan agar konsumen dari berbagai daerah tahu

dan lebih mengenal produk-produk dari toko roti Mahkota.

44

Page 45: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

DAFTAR PUSTAKA

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, Bandung, PT. Eresco, 1988.

Alex S. Nitisemito, Marketing, Jakarta, Ghalia Indonesia,1981.

Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, Yogyakarta, Liberty, 1984.

Basu Swastha DH dan T. Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta, Liberty, 1987.

Dr. M. Suparmoko, MA, Metode Penelitian Praktis, BPFE Yogyakarta, 1991.

William J. Stanton, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta, Erlangga, 1985, Jilid 1.

45

Page 46: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

LAMPIRAN

Page 47: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KONSUMEN TOKO ROTI MAHKOTA

I. KARAKTER RESPONDEN

1. Nama : _______________________

2. Alamat Kota : _______________________

3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

4. Berapa usia anda :a. 15 – 25 thb. 26 – 35 thc. 36 – 45 thd. 45 th keatas

5. Pendidikan terakhir anda :a. Tamat SDb. Tamat SLTPc. Tamat SLTA d. Tamat Perguruan Tinggi

6. Berapakah rata-rata anda mengeluarkan uang untuk membeli produk-produk toko roti Mahkota dalam satu bulan ? a. Kurang dari Rp 10.000,-b. Rp 10.000,- sampai Rp 50.000,-c. Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,-d. Di atas Rp 100.000,-

II. JAJAK TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TOKO ROTI MAHKOTA1. Ketika membeli roti dan bahan lain di toko roti Mahkota, mana yang

paling memuaskan anda di antara faktor-faktor yang ditawarkan oleh toko roti Mahkota :a. Hargab. Kelengkapan jenis kue c. Citarasa kued. Pelayanan

2. Bagaimana menurut anda tentang harga-harga produk di toko roti Mahkota, baik produk roti / taart produksi toko roti Mahkota sendiri maupun jenis makanan dan minuman produk perusahaan lain ?a. Mahal sekalib. Sedangc. Murahd. Murah sekaliAlasan _____________________________________________________

3. Bagaimana menurut anda jenis roti / taart di toko roti Mahkota ?a. Lengkapb. Kurang lengkapc. Tidak lengkap sama sekaliAlasan _____________________________________________________

Page 48: NAGY , 9th EDITION · Web viewPerilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun ekstern, yang keduanya sangat berpengaruh pada konsumen dalam melakukan

4. Bagaimana menurut anda tentang citarasa kue produk Mahkota dan kue

bukan produk Mahkota yang dijual di toko roti Mahkota ?a. Enak / nikmatb. Kurang enak / nikmatc. Tidak enak sama sekaliAlasan ___________________________________________________

5. Bagaimana menurut anda pelayanan wiraniaga toko roti Mahkota ?a. Ramahb. Kurang ramahc. Tidak ramah sama sekaliAlasan ___________________________________________________

6. Berapa kali anda melakukan pemesanan taart di toko roti Mahkota ?a. 1 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *b. 2 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *c. 3 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *d. Lebih dari 3 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *

7. Berapa kali anda melakukan pembelian roti / taart / bahan-bahan makanan atau minuman di toko roti Mahkota ?a. 1 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) * b. 2 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *c. 3 kali dalam (1 minggu / 1 bulan / 1 tahun) *d. Lebih dari 3 kali dalam (1minggu / 1 bulan / 1 tahun) *

* Coret Yang Tidak Perlu