Skripsirepository.uinjambi.ac.id/1709/1/SIP152008_Maghfirotun nafiah_IP... · Kerja (Studi Kasus Di...

69
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Studi Kasus di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi) Skripsi Maghfirotun Nafiah NIM (SIP.152008) PEMBIMBING : Drs. H. Amhar Rasyid, L.sc., MA Irsadunas Noveri, MH KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439 H / 2019 M

Transcript of Skripsirepository.uinjambi.ac.id/1709/1/SIP152008_Maghfirotun nafiah_IP... · Kerja (Studi Kasus Di...

  • IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN

    2017 TENTANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA

    KERJA (Studi Kasus di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi)

    Skripsi

    Maghfirotun Nafiah

    NIM (SIP.152008)

    PEMBIMBING :

    Drs. H. Amhar Rasyid, L.sc., MA

    Irsadunas Noveri, MH

    KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN

    FAKULTAS SYARI’AH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    1439 H / 2019 M

  • MOTTO

    َوَسخََّر َلُكْم َما ِفي السََّماَواِت َوَما ِفي األْرِض َجِميًعا ِمْنُه ِإنَّ ِفي َذِلَك آلَياٍت ِلَقْوٍم َيَتَفكَُّروَن

    Artinya: “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang

    ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada

    yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi

    kaum yang berpikir’’. (Q.S. Al-Jatsiyah: 13)

  • PERSEMBAHAN

    Bismillahirrahmanirrahim...

    Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

    Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk,

    Bapak (Sumidi) terima kasih atas limpahan kasih sayangmu

    Ibu (Nur Safaah) terimakasih atas limpahan Do’a dan kasih sayang yang tak

    terhingga dan selalu memberikan yang terbaik

    Serta Calon Suamiku (Edi Susanto), terima kasih atas dukungan moril dan

    limpahan do’a-do’anya, Kamu adalah penyemangat saya disaat saya mulai

    lelah supaya kembali bersemangat untuk menyelesaikan semuanya, dan selalu

    menemanisaya disaat suka maupun duka.

    Teman-teman sahabat seperjuangan yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu

    (Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2015), Santri Aswaja

    Nusantara, sahabat SMA Al-arief serta seluruh teman-teman sahabat UIN

    STS Jambi.

    Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari Dan memberikan

    kemudahan dalam segala hal.

    Aammiiinn...

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang

    telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga penulis

    dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-

    baiknya. Shalawat beriring salam kepada junjugan kita Nabi Muhammad

    SAW yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

    gelar sarjana Strata Satu (S.1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Implementasi Peraturan

    Daerah No. 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga

    Kerja (Studi Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi)”.

    Dalam rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

    bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

    terhormat:

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

    2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN

    STS Jambi.

    3. Bapak H. Hermanto, Lc, M.HI.,Ph.D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati,

    S.Ag.,M.HI, dan Ibu Dr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI selaku Wakil Dekan I, II

    dan III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

    4. Ibu Mustiah, S.Ag, M.Sy dan Ibu Tri Endah Karya Lestari, S.IP, M.IP

    selaku Ketua dan Sekertari Jurusan Ilmu Pemerintahan.

    v

  • 5. Bapak Drs. H. Amhar Rasyid L,sc,.MA dan Bapak Irsadunnas Noveri

    SH,. MH selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II pada

    skripsi ini.

    6. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, beserta seluruh

    karyawan/karyawati Fakultas Syariah UIN STS Jambi

    7. Sahabat seperjuangan Ilmu Pemerintahan, Kamar Aswaja Nusantara

    yang selalu membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian

    Skripsi ini.

    8. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik

    langsung maupun tidak langsung.

    Disamping itu, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

    memberikan kontribusi pemikiran berupa kritikan maupun saran demi

    kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunan-nya,

    dan kepada sesama manusia kita memohon maaf. Semoga amal baik dari

    semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

    dapat di terima oleh Allah SWT.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    vi

  • \

    ABSTRAK

    Maghfirotun Nafiah (SIP.152008), Implementasi Peraturan Daerah No.

    14Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan produktivitas Tenaga Kerja (Studi

    Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).

    Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui sejauhmana Implementasi Peraturan Daerah No.

    14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja (Studi

    Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi) terhadap pelatihan dan

    produktivitas tenaga kerja dalam meningkatkan sumber daya manusia yang

    berkualitas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif

    dengan melakukan observasi secara langsung dilapangan. menggunakan

    pendekatan survey dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul

    data.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : Observasi,

    Wawancara, Dokumentasi dan Kuisioner. Secara keseluruhan penelitian ini

    menyimpulkan bahwa pelatihan dan produktivitas sangat penting untuk

    meningkatkan sumber daya manusia yang ada di kota jambi agar

    memudahkan dalam mencari kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru

    dengan menjadi wirausaha. Adanya PERDA No. 14 tahun 2017 tentang

    Pelatihan dan Produktivitas sudah berjalan dengan baik hanya saja belum

    berjalan secara maksimal di karenakan masih kurang nya sarana dan

    prasarana, anngarann dalam melakukan pelatihan.

    Kata Kunci : Implementasi, Pelatihan , Tenaga Kerja

    vii

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

    PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR.............................. ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv

    PENGESAHAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR ......................................... v

    MOTTO ...................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

    ABSTRAK .................................................................................................. ix

    DAFTAR ISI .............................................................................................. x

    DAFTAR SINGKATAN............................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3

    C. Batasan Masalah .................................................................................... 3

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................... 4

    E. Kerangka Teori ...................................................................................... 5

    F. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 21

    BAB II METODE PENELITIAN ............................................................ 23

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 23

    B. Pendekatan penelitian ............................................................................ 23

    C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 24

    viii

  • D. Unit Analisis Data ................................................................................. 25

    E. Instrumen Pengumpulan Data................................................................ 26

    F. Teknis Analisis Data........................................................................... ... 30

    H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 29

    BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................ 33

    1. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi ............................................... 33

    2.Visi dan Misi .......................................................................................... 36

    3. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................ 40

    4. Struktur Organisasi………………………………………………….. .. 46

    BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 48

    A. Pelaksanaan Pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi dalam

    meningkatkan pelatihan yang berkualitas. ....................................... 48

    B. Implementasinya Peraturan Daerah no. 14 tahun 2017

    Kota Jambi .............................................................................................. 52

    C. Upaya dan Kendala Pelatihan yang ada di Kota Jambi…………….. 54

    BAB V PENUTUP ..................................................................................... 56

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 56

    B. Saran ................................................................................................. 57

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pelatihan kerja merupakan keseluruhan suatu kegiatan untuk memberi,

    memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,

    produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan

    keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

    Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berusaha untuk melaksanakan

    perbaikan mutu kehidupan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi,

    efektivitas dan kualitas.

    Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan

    huruf c, dalam rangka meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja dan

    produktivitas di Kota Jambi menetapkan Peraturan Daerah tentang Pelatihan dan

    Produktivitas Tenaga Kerja.1

    Karena pelatihan dan produktivitas sangat berperan penting dalam

    meningkatkan mutu kualitas, mengembangkan karir tenaga kerja dan perbaikan

    mutu kehidupan sumber daya manusianya. Pelatihan keterampilan kerja

    dilaksanakan ditempat yang telah disediakan oleh pelaksana kegiatan melalui

    proses pembentukan panitia, proses seleksi dan rekrutmen, pembuatan SK,

    persiapan tempat dan penyediaan ATK peserta. Adapun peserta berasal dari

    pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja,

    1 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas

    Tenaga Kerja

  • Koperasi dan UKM Kota Jambi dan terdaftar di database dari masing-masing

    kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Jambi. Permasalahan yang terjadi

    masih tingginya angka penggangguran yang ada di kota jambi dikarenakan

    sumber daya manusianya yang kurang berkualitas dan memiliki keterampilan

    dalam bekerja. Dan dapat dilihat dari daerah tempat tinggalnya, tingkat

    pengangguran terbuka di perkotaan tercatat lebih tinggi. Pada Februari 2019,

    tingkat pengangguran terbuka di perkotaan sebesar 3,85 persen.

    Tabel 1.1 Data Pencari Kerja Tahun 2018-2019

    No Data pencari kerja 2018 Jumlah Data pencari kerja 2019

    1. Menjahit 50 50

    2. Operator kasir 20 20

    3. Desai grafis 20 20

    4. Tata rias kecantikan 20 50

    5. Perhotelan 20 20

    6. Jumlah keseluruhan 130 160

    Pencari Kerja atau pengangguran yang ada di Kota Jambi secara

    keseluruhan pada Tahun 2019 berjumlah 15.754. Sedangkan dari sekian banyak

    nya para pencari kerja hanya 290 orang yang lulus bahan dan terdaftar di tempat

    pelatihan tenaga kerja Kota Jambi. Tingkat pengangguran terbuka untuk

    pendidikan Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu

    sebesar 6,66 persen. tingkat pengangguran terbuka tertinggi berikutnya terdapat

    pada jenjang Universitas sebesar 6,21 persen dan Sekolah Menengah Kejuruan

    (SMK) sebesar 6,18 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang

  • tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Diploma (I/II/III) dan Universitas

    serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).2

    Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

    sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28D ayat (2) UUD 1945.3Oleh sebab itu

    kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah memberikan

    solusi kepada masyarakat dengan mengikuti pelatihan kerja yang telah disediakan

    seperti menjahit, tata rias, desain grafis, perhotelan dan lain-lain. Agar

    memperoleh kemampuan dalam bekerja, mengembangkan kemampuan sesuai

    dengan bakat yang dimiliki dan dapat menciptakan lapangan pekerjaaan.

    Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

    untuk menyusun skripsi dengan judul: Implementasi Peraturan Daerah Nomor

    14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja (Studi

    Kasus Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis dapat

    merumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi dalam

    meningkatkan pelatihan yang berkualitas ?

    2. Bagaimana implementasi peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang

    Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ?

    2 Http//Badan Pusat Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi No.29/05/15/Th.XIII, 6

    Mei 2019 3 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas

    Tenaga Kerja

  • 3. Bagaimana upaya dan kendala pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota

    Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Oleh karena keterbatasan kemampuan menulis dan waktu penelitian, maka

    penulis memberi batasan masalah yaitu hanya melakukan penelitian tahun 2018 di

    Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi tentang Implementasi Peraturan Daerah

    (PERDA) Nomor. 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga

    Kerja (Studi Kasus Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Berkaitan dengan permasalahan yang tetah dirumuskan sebelumnya, maka

    dalam penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan beberapa tujuan penelitian,

    yaitu :

    a) Tujuan Penelitian

    a. Ingin mengetahui bagaimana Dinas Tenaga Kerja memberikan

    pelatihan dan produktivitas tenaga kerja agar terciptanya sumber daya

    manusia yang berkualitas.

    b. Bagaimana pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jambi no.14 tahun

    2017 tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, untuk

    mengetahui kepatuhan pemerintah dan masyarakat dalam

    melaksanakan peraturan tersebut.

    b) Kegunaan Penelitian

    a. Untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para

    pembaca pada umumnya.

  • b. Menjadi pengetahuan bagaimana meningkatkan pelatihan dan

    produktivitas tenaga kerja yang mampu berdaya saing dan

    menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

    c. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1)

    Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

    d. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari’ah

    khususnya jurusan Ilmu Pemerintahan, dan dosen-dosen Fakultas

    Syari’ah lainnya.

    e. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan

    akademisi dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian

    selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi

    penelitian yang lain.

    E. Kerangka Teori

    Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling

    berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai

    fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud

    menjelaskan fenomena alamiah.

    Kerangka Teori ialah garis besar atau rancangan seperangkat konsep

    sistematis yang saling berhubungan dan berkaitan erat yang membentuk

    pandangan tentang suatu masalah yang menjadi pegangan pokok peneliti untuk

    memprediksi jawaban atau permasalahan penelitian.

  • Teori yang saya gunakan yaitu teori Adam smith (1729-1790) merupakan

    tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik.

    Dalam hal ini teori klasik Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya

    manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi

    tumbuh, akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar

    ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi sumber daya manusia yang efektif

    merupakan syarat perlu bagi pertumbuhan ekonomi.

    1. Implementasi

    Implementasi merupakan penerapan atau pelaksanaan suatu program dapat

    berjalan dengan baik apabila ada komunikasi, dukungan dari sumber daya

    manusia maupun sumber daya non manusianya. Sehingga penerapannya dapat

    membawa hasil sebagaimana diharapkan. Adapun menurut beberapa ahli:

    a. Menurut Merilee S. Grindle (1980 )

    Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle yang menjelaskan

    bahwa implementasi dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan dan

    lingkungan (konteks) implementasi, kedua hal tersebut harus didukung oleh

    program aksi dan proyek individu yang didesain dan dibiayai berdasarkan tujuan

    kebijakan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan akan memberikan hasil berupa

    dampak pada masyarakat, individu dan kelompok serta perubahan dan penerimaan

    oleh masyarakat terhadap kebijakan yang terlaksana.

  • b. Menurut Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn

    Menurut meter dan horn, ada enam variable yang memengaruhi kinerja

    implementasi, yakni:

    a. Standar dan sasaran kebijakan jelas dan terukur sehingga dapat

    direalisir.

    b. Sumber daya implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya

    baik sumber daya manusia (human resources) maupun sumberdaya

    non-manusia (non-human resourse).

    c. Hubungan antar Organisasi dalam banyak program, implementasi

    sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan intansi

    lain.

    d. Karakteristik agen pelaksana yang dimaksud karakteristik agen

    pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan

    pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya

    itu akan memengaruhi implementasi suatu program.

    e. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi variable ini mencakup

    sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung

    keberhasilan implementasi kebijakan. Disposisi implementor ini

    mencakup tiga hal yang penting, yakni: respon implementor

    terhadap kebijakan, yang akan memengaruhi kemaunnya untuk

    melaksanakan kebijakan dan intensitas disposisi implementor,

    yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor.4

    4 Http://Administrasi Negara dan Politik.blogspot.com./2017/04/ Kumpulan Teori Implementasi

    http://administrasi/

  • 2. Pelatihan

    Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja

    seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Pelatihan dapat membantu

    dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna

    meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan organisasi

    dalam usaha mencapainya. Pelatihan menurut ahli:

    a. Menurut Siagian pelatihan proses belajar mengajar dengan menggunakan

    teknik dan metode tertentu konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan

    dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja

    seseorang atau sekelompok orang.

    b. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan yang

    dimaksud dengan pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk

    memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi

    kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat

    keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi

    jabatan atau pekerjaan

    c. Menurut Mangkuprawira, adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan

    dan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil dan

    mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai

    dengan standar. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan

    keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera.5

    5 Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan 3, STIE Yogyakarta hal.17

  • Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh lima komponen:

    1. Sasaran pelatihan atau pengembangan: Setiap pelatihan harus

    mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan kedalam

    perilaku perilaku yang dapat diamati dan di ukur supaya bisa

    diketahui evektifitas dari pelatihan itu sendiri.

    2. Pelatihan (TrainerJ) : pelatih harus bisa mengajarkan bahan bahan

    pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan

    memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang diperlukan

    sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

    3. Bahan bahan latihan: Bahan bahan latihan harus disusun

    berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan

    4. Metode latihan (termasuk alat bantu): setelah bahan dari latihan

    ditetapkan maka langkah berikutnya menyusun metode latihan

    yang tepat.

    5. Peserta ( trainer): peserta merupakan komponen yang cukup

    penting, sebab keberhasilan suatu program pelatihan tergantung

    juga pada pesertanya.

    Dan dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya pelatihan, maka

    diharapkan terjadi perubahan. Perubahan yang terjadi dimaksudkan dalam

    rangka meningkatkan produktivitas peserta yang mengikuti pelatihan, selain itu

    dengan diadakannya pelatihan maka permasalahan ketenagakerjaan dapat

    diminimalisir.

  • 1. Tujuan pelatihan dan pengembangan

    Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan diarahkan untuk

    membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna

    meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuannya

    sebagai berikut :

    a. Meningkatkan produktivitas.

    b. Meningkatkan mutu tenaga kerja

    c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM

    d. Meningkatkan semangat kerja

    e. Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik:

    f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja:

    g. Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growht)

    2. Manfaat pelatihan dan pengembangan

    Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi

    organisasi. Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan dan pengembangan

    adalah:

    1. Manfaat Umum

    a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas

    b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai

    standar kinerja yang dapat diterima

    c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.

    d. Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia

    e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

  • f. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi

    mereka.

    2. Manfaat Bagi Perusahaan

    a. Mengarahkan kemampuan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi

    pada keuntungan

    b. Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat

    perusahaan

    c. Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan

    d. Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik

    e. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan

    3. Manfaat bagi individual

    a. Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan

    pemecahan masalah yang efektif.

    b. Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan,

    prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan

    dan dilaksanakan.

    c. Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan

    kepercayaan diri.

    d. Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan

    konflik.

    e. Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan,

    keterampilan berkomunikasi dan sikap.

  • 4. Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan

    a. Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual

    b. Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan

    pekerjaan baru melalui pengalihan atau promosi

    c. Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang

    disepakati

    d. Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal

    e. Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat

    dilaksanakan

    3. Jenis pelatihan dan pengembangan

    Terdaftar banyak pendekatan untuk pelatihan ada lima jenis-jenis pelatihan

    yang dapat diselenggarakan:

    1. Pelatihan Keahlian (skill training)

    2. Pelatihan Ulang (retraining)

    3. Pelatihan Lintas Fungsional (cros fungtional training)

    4. Pelatihan Tim.

    5. Pelatihan Kreatifitas(creativitas training).

    3. Produktivitas

    Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu

    berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.6 Beberapa pengertian menurut

    ahli:

    6 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatiahan dan Produktivitas Tenaga Kerja

    hal.6

  • a. Greenberg dalam Sinungan mendefinisikan produktivitas sebagai

    perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi

    totalitas masukan selama periode tersebut.

    b. Dalam doktrin pada Konferensi Oslo, tercantum definisi umum

    produktivitas semesta yaitu, produktivitas adalah suatu konsep yang

    bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang

    dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-

    sumber riil yang makin sedikit.

    c. Dewan Produktivitas Nasional mendefinisikan produktivitas sebagai

    suatu sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan

    bahwa mutu kehidupan hari ini (harus) lebih baik dari hari ini.7

    Beberapa hal yang menjadi indikator adanya peningkatan produktivitas

    misalnya :

    a. Perbaikan metode atau prosedur kerja sehingga menjadi lebih efisien.

    b. Peningkatan keterampilan sehingga membuat pekerjaan diselesaikan

    dengan cepat dan tepat.

    c. Peningkatan motivasi kerja sehingga mau melakukan berbagai upaya

    untuk mencapai keberhasilan.

    7 Simungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Karyawan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.98

  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

    Menurut Tohari , faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara

    lain adalah:

    1. Pendidikan dan latihan, pada umumnya orang yang pendidikan akan

    mempunyai wawasan pula terutama penghayatan akan pentingnya arti

    produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat

    mendorong yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.

    2. Keterampilan, pada aspek tertentu apabila karyawan semakin terampil,

    maka karyawan akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai

    kecakapan dan pengalaman yang cukup.

    3. Displin kerja, dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi karyawan memiliki

    sikap mental yang baik dan mampu menyelsaikan tugas dengan hasil yang

    maksimal.

    4. Budaya dan etika kerja, dalam sebuah perusahaan harus memiliki budaya

    dan etika kerja yang baik karena budaya organisasi merupakan dasar dari

    terbentuknya perusahaan.

    5. Manajemen, disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh

    pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staff

    atau bawahannya.

    6. Tingkat penghasilan, apabila tingkat penghasilan memadai dapat

    menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat

    dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.

  • 7. Kesempatan berprestasi, karyawan yang bekerja tentu mengharapkan

    peningkatan karier atau pengembangan potensial pribadi yang nantinya

    akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun organisasi. Apabila terbuka

    kesempatan berprestasi maka akan menimbulkan dorongan psikologis

    untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki

    untuk meningkatkan produktivitasnya.

    8. Beban pekerjaan, beban kerja yang sesuai dengan kemampuan karyawan

    dapat mempermudah karyawan menyelesaikan pekerjaan sehingga

    produktivitas dapat meningkat.

    9. Lingkungan kerja, lingkungan yang baik akan mendorong karyawan agar

    senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan

    dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.

    10. Teknologi, degan teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju maka akan

    dapat mendukung peningkatan produktivitas.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas sebagai perbandingan antara

    apa yang dihasilkan dan masukkan dan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu

    yang meliputi peningkatan efisiensi dan kecepatan menghasilkan suatu produk.

    4. Tenaga Kerja

    Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja

    dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang

    Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka

    yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Pasal 1 angka 2 Undang-

    Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan disebutkan bahwa tenaga

  • kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam

    maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk

    memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.8 Adapun menurut beberapa

    ahli:

    a. Adam Smith

    Adam smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi

    yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Dalam hal ini teori klasik Adam

    Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah

    pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal (fisik)

    abaru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain,

    alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu bagi

    pertumbuhan ekonomi.

    b. Keynes

    John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa dalam kenyataan

    pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para

    pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha

    memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah.

    Kalaupun tingkat upah diturunkan tetapi kemungkinan ini dinilai keynes

    kecil sekali, tingkat pendapatan masyarakat tentu akan turun. Turunnya

    pendapatan sebagian anggota masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli

    masyarakat, yang pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara

    8 https://id.m. Wikipedia.org/wiki/Tenaga Kerja.com

    https://id.m/

  • keseluruhan berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong

    turunya harga-harga.

    Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal labor (

    marginal value of productivity of labor) yang dijadikan sebagai patokan oleh

    pengusaha dalam mempekerjakan labor akan turun. Jika penurunan harga tidak

    begitu besar maka kurva nilai produktivitas hanya turun sedikit. Meskipun

    demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil dari jumlah

    tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun drastis, ini

    menyebabkan kurva nilai produktivitas marjinal labor turun drastis pula, dan

    jumlah tenaga kerja yang tertampung menjadi semakin kecil dan pengangguran

    menjadi semakin luas. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan

    dari pembangunan masyarakat pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan

    masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga

    kerja sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya

    dan dikembangkan daya gunanya. Sesuai dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja

    Nomor: PER-04/MEN/1994 pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang

    bekerja pada perusahaan yang belum wajib mengikuti program jaminan social

    tenaga kerja karena adanya pentahapan kepesertaan.

    Tenaga Kerja berdasarkan keahliannya, dibagi menjadi:

    a. Tenaga Kerja Terdidik, Tenaga Ahli, Tenaga Mahir

    Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu

    keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau

    pendidikan formal dan non formal.

  • b. Tenaga Kerja Terlatih

    Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam

    bidang tertentu yang di dapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih

    ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan

    dan , melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan

    tersebut.

    c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

    Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih adalah tenaga kerja kasar

    yang hanya mengandalkan tenaga saja.

    f. Tinjauan Pustaka

    Penelitian- penelitian mengenai analisis pelatihan dan produktivitas tenaga

    kerja banyak dibahas oleh beberapa peneliti baik yang dituangkan dalam skripsi

    maupun thesis. Seperti penelitian yang ditulis oleh Skripsi Muhammad Riksa

    Aditya yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap

    Produktivitas Kerja Karyawan. Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2015.9

    Yang mana didalam skripsinya membahas bahwa pelatihan yang belum dapat

    merangsang karyawan untuk bekerja secara lebih baik dikarenakan lingkungan

    kerja yang kurang nyaman.

    Pembahasan yang di bahas dalam Skripsi Khairul Akhir Lubis yang

    berjudul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT

    Perkebunan Nusantara iv Persero Medan, Universitas Sumatera Utara, Medan,

    9 Skripsi Muhammad Riksa Aditya yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja

    Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2015

  • Tahun 2008.10

    Yang mana dalam skripsinya membahas bahwa masih kurangnya

    motivasi kerja baik dari diri sendiri ataupun dari perusahaaan tersebut.

    Pembahasan Skripsi Safitri Indriyani yang berjudul Pengaruh Pelatihan Kerja

    dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Paradise

    Island Furniture, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Tahun 2015.11

    Yang mana dalam skripsinya membahas pelatihan kerja dengan disiplin kerja

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

    Dari hasil penelitian diatas berbeda dengan penelitian penulis yaitu Pelatihan

    dan Produktivitas Tenaga Kerja, akan memperjelas bagaimana daerah mengatasi

    permasalahan melalui Peraturan Daerah (PERDA) No.14 Tahun 2017 Tentang

    Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja. Yang mana di Dinas Tenaga Kerja

    masih kurangnya sarana untuk pelatihan karena sarana dan prasarana merupakan

    kebutuhan dalam melakukan pelatihan. Dan Dengan adanya pelatihan dan

    produktivitas tenaga kerja maka akan menciptakan sumber daya manusia yang

    berkualitas dan mampu berdaya saing terutama khususnya bagi Kota Jambi.

    10

    Skripsi Khairul Akhir Lubis yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap

    Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara iv Persero Medan, Universitas Sumatera Utara,

    Medan, Tahun 2008 11

    Skripsi Safitri Indriyani yang berjudul Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Paradise Island Furniture, Universitas Negeri

    Yogyakarta, Yogyakarta, Tahun 2015.

  • BAB II

    PROSEDUR PENELITIAN

    A. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan sebuah pelajaran dilapangan yang penulis

    tuangkan dalam sebuah tulisan berbentuk karya ilmiah, tentunya merupakan

    sebuah penelitian yang harus di pertanggungjawabkan dengan baik. Maka dalam

    penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:

    1. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas

    Tenaga Kerja Kota Jambi. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan Adanya

    kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai keterangan yang

    diperlukan untuk menyusun proposal skripsi ini. Adapun lokasi yang ditentukan

    penulis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam melaksanakan

    penelitian yaitu di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi.

    2. Pendekatan Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

    untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang

    diteliti.Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif

    dalam rangka mengetahui penelitian ini tentang Analisis Peraturan Daerah No.14

    tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga

    Kerja Kota Jambi. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian

    kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

    20

  • objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah

    sebagai

  • Analisis Pemerintah Daerah No.14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan

    Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil

    Menengah Kota Jambi .

    3. Unit Analisis

    Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

    tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.

    Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun

    organisasi swasta atau sekelompok orang.12

    Unit analisis juga menjelaskan kapan

    waktu (tahun berapa, atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian

    tidak secara jelas menggambarkan mengenai batasan waktu tersebut.Dalam

    penelitian ini, unit analisisnya Analisis Pemerintah Daerah No.14 Tahun 2017

    Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota

    Jambi . Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang dilakukan tidak

    menggunakan popupasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-

    dokumen dari Pemerintah Daerah Kota Jambi dan informasi- informasi yang

    berasal dari aparat-aparatnya saja.

    Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan menggunakan teknik

    purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan pertimbangan

    informasi. Penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai

    pada taraf kelebihan artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya

    boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru.13

    Informan adalah

    orang yang memberi atau orang yang menjadi sumber data dalam penelitian

    12

    Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi,

    (2012), hlm. 62. 13

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,hlm.85.

  • (narasumber). Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh

    peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi informan ini menguasai dan

    memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian. Informan dalam

    penelitian ini dipilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan yang terkait dengan

    penelitian ini, mereka diantaranya:

    a. Pegawai Dinas Tenaga Kerja.

    b. Handphone

    c. Pena

    d. Kamera

    e. Buku

    f. questionair

    4. Instrumen Pengumpulan Data

    a. Observasi

    Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

    yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

    Martinis Yamin menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti

    mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,

    dan berpartisipasi aktif dalam aktivitas mereka.”14

    Dalam penelitian ini, sesuai

    dengan objek penelitian maka, penulis memilih observasi partisipan. Observasi

    partisipan yaitu suatu teknik pengamatan di mana penulis ikut ambil bagian dalam

    kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki.

    14

    Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,

    (Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79.

  • b. Wawancara

    Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

    melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

    tertentu.Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama

    (primer), pelengkap teknik pengumpulan lainya, menguji hasil pengumpulan data

    lainya.15

    Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi

    terstruktur (semistructure interview) di mana pelaksanaannya lebih bebas bila

    dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang digunakan penulis

    dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan camera karena penulis

    menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal ini bermanfaat untuk mencatat

    dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data, di mana

    kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui berbagai jenis tulisan, baik

    berupa arsip-arsip, buku, surat kabar, majalah, pendapat, teori, hukum-hukum dan

    lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian. Teknik

    dokumentasi ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang

    berhubungan dengan penelitian.16

    Analisis dokumen dilakukan untuk

    mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen. Dalam hal ini

    dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga

    yang di teliti. Adapun di dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data mengenai

    sejarah, visi-misi, profil, serta bukti-bukti.

    15

    Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hlm.155. 16

    Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktek,Jakarta : Rineka Cipta, Hlm.158.

  • 5. Metode/ Tehnik Analisis Data

    Setelah data terkumpul maka dilakukan suatu alisis melalui data kualitatif

    dengan menggunakan analisis Model Milles dan Huberman sebagai berikut:

    a. Reduksi Data

    Reduksi data adalah proses penyederhanaan, merangkum, memilih hal-

    hal yang pokok, memfokuskan padahal-hal yang penting, transformasi data

    yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan, data dihimpun dari

    berbagai sumber dilapangan, disederhanakan kemudian mencari tema dan

    polanya.

    b. Penyajian Data

    Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun,

    memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

    tindakan. Setelah dilakukan penyajian data, peneliti dapat memahami apa

    yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk

    memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau

    bagian-bagian tertentu dari data penelitian, sehingga dari data tersebut

    dapat ditarik kesimpulan.

    c. Penarikan Kesimpulan

    Penarikan kesimpulan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan selama

    penelitian berlangsung. Maka yang muncul harus diuji kebenarannya dan

    kesesusaian melalui proses pemeriksaan dan keabsahan data sehingga

    validitasnya terjamin. Dalam penarikan kesimpulan awal yang

  • dikemukakan dalam tahap awal, didukung oleh data-data yang valid dan

    konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

    kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kreadibel.

    B. Sistematika Penulisan

    Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pembahasan dalam

    penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

    Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada

    hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi, baik mencakup background,

    pemikiran tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah,

    Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka

    Teori, Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka.

    BAB II dipaparkan, metode Penelitian yang mencakup Pendekatan

    Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analisis dan

    Alat Analisis Data, Sistematika Penulisan.

    BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

    Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana

    BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

    pembahasan dan hasil penelitian.

    BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang

    terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan

    Daftar Pustaka, Lampiran dan Curiculum Vitae.

  • C. Jadwal Penelitian

    Penelitian dilakukan dengan pembuatan proposal,kemudian dilanjutkan

    dengan perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan

    riset ,maka penulisan mengadakan pengumpulan data ,vertifikasi dan analisis

    waktu yang berurutan. Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian

    di lapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada

    tabel jadwal penelitian sebagai beriku:

  • Jadwal Penelitian

    NN

    OO

    Kegiatan

    Bulan 2019

    Januari Februari mMaret AApril mMei

    11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44

    1 Pengajuan Judul x xx

    2 2 Pembuatan Proposal Xx

    3 3 Perbaikan Proposal Dan

    Seminar

    x

    x

    x x

    X

    x

    X

    x

    x

    x

    4 4 Surat Izin Riset xx

    5 5 Pengumpulan Data xx

    6 6 Pengolahan Data xx

    7 7 Pembuatan Laporan Xx

    8 8 Bimbingan Dan Perbaikan Xx

    9 9 Agenda Ujian Skripsi

    110 Perbaikan Dan Perjilidan

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

    A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1986, luas wilayah administratif

    Pemerintah Kota Jambi adalah 205.38 km2, secara geomorfologis Kota Jambi

    terletak di Bagian Barat cekungan Sumatera Bagian Selatan yang disebut sub-

    cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Bagian Timur.

    Secara topografi, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 M diatas

    permukaan laut . Bagian bergelombang terdapat di Utara dan Selatan Kota,

    sedangkan daerah rawa terdapat disekitar aliran Batanghari, yang merupakan

    sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan 1.700 Km ( 11

    Km yang berada di wilayah Kota Jambi dengan lebar sungai 500 m).

    Kota Jambi secara geografis terletak pada 103o40 1,67-103

    o40 0,22 Bujur

    Timur dan 1030 2,98-1040 1,07 Lintang Selatan, dengan batas wilayah:17

    1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

    3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

    4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

    Kota Jambi yang beribukota di Kota Baru terbagi dalam 11 Kecamatan, dan

    62 Kelurahan. Adapun Kecamatan dimaksud yaitu; Telanaipura, Pasar, Jambi

    Selatan, Jambi Timur, Kota Baru, Jelutung, Danau Teluk, Pelayangan, Alam

    Barajo, Paal Merah dan Danau Sipin.

    17

    Buku Pedoman Sejarah Dinas Tenaga Kerja Koprasi, dan UKM, Kota Jambi

    3030

  • Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di

    Provinsi Jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk Provinsi Jambi.

    Secara Kriteria statistik, jumlah Penduduk Kota Jambi pada tahun 2017 (s.d bulan

    Desember) sebanyak 667.837 jiwa dengan 170.243 KK, usia produktif adalah

    penduduk yang berusia 15 s.d 55 tahun. 64,06% dari keseluruhan total penduduk

    yang tergolong dalam usia produktif.

    Dinas Tenaga Kerja dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi di bentuk pada

    tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 48 Tahun 2016

    tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada

    Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi. Tugas dan

    fungsi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sesuai dengan

    Peraturan Daerah tersebut adalah: membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan

    urusan Pemerintah dibidang tenaga kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan

    Usaha Kecil Menengah Kota Jambi mempunyai fungsi yaitu:

    a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang penempatan dan produktivitas

    tenaga kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi

    dan Usaha Kecil Menengah;

    b. Penyusunan perencanaan dibidang penempatan dan produktivitas tenaga

    kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi dan

    Usaha Kecil Menengah;

    c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup urusan tenaga kerja,

    koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

  • d. Penyusunan program dan anggaran;

    e. Pengelolaan administrasi keuangan;

    f. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang

    milik Negara;

    g. Pengelolaan Urusan ASN;

    h. Pelaksanaan kebijakan pelayanan penempatan dan produktivitas tenaga

    kerja;

    i. Pelaksanaan kebijakan pelayanan hubungan industrial, persyaratan kerja

    dan pengawasan koperasi;

    j. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perkoperasian;

    k. Pelaksanaan kebijakan pelayanan Usaha Kecil Menengah;

    l. Pembinaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan bidang urusan

    tenaga, koperasi dan usaha kecil menengah.

    B. Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil

    Menengah

    1. VISI

    “ Mewujudkan Peningkatan Pelayanan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil

    Menengah yang Berkualitas”.

    Dalam kaitan rumusan visi, maka ditetapkan batasan konsep yang berkaitan dengan

    masing- masing ide yang terdapat dalam visi, yaitu:

    a. Terwujudkan merupakan komitmen dan kehendak bersama mengenai kondisi

    yang diinginkan pada masa mendatang dengan suatu perencanaan yang terarah,

    bertahap dan berkesinambungan melalui serangkaian, strategis, sasaran dan

    program kegiatan.

  • b. Pelayanan merupakan wujud kerja sebagai aparatur Negara atau Daerah guna

    memberikan kepuasan atas kebutuhan masyarakat terhadap Dinas Tenaga Kerja,

    Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi.

    c. Berkualitas merupakan ukuran keberhasilan bagi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi

    dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi dalam melaksanakan tugas pokok dan

    fungsi baik baik bidang tenaga kerja, koperasi dan UMKM sebagaimana

    ketentuan yang berlaku.

    2. MISI

    Agar misi dapat diwujudkan dan dapat mendorong @ lokasi sumber daya diseluruh

    unsure organisasi, maka dirumuskan Misi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM

    Kota Jambi, yang didalamnya mengandung tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Misi

    Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi sebagai berikut:

    a. Meningkatkan penyebar luasan sistem informasi pasar kerja dalam rangka

    menekan pertambahan tingkat penganguran;

    b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja berbasis kompetensi,

    kewirausahaan dan kemasyarakatan yang berdaya saing;

    c. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan jaminan social ketenaga kerjaan;

    d. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi.

    e. Mewujudkan pengawasan terhadap koperasi yang efektif dan efisien;

    f. Mewujudkan UMKM yang berkualitas;

    g. Mewujudkan sumber daya aparatur, sarana dan prasarana dalam rangka

    meningkatkan pelayanan public.18

    18

    VISI, MISI Kantor Dinas Tenaga Kerja Koprasi, dan UKM, Kota Jambi

  • C. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

    A. Rencana Program dan Kegiatan

    Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan

    keuangan daerah. Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM menetapkan program yang

    masing- masing terdiri dari beberapa kegiatan.

    a. Program Utama Urusan Ketenagakerjaan

    Program peningkatan kualitas, perlindungan, dan produktivitas tenaga kerja

    1. Pemberian fasilitasi dan pengadaan pelatihan tenaga kerja berbasis

    kompetensi dan berbasis masyarakat

    2. Penyusunan dan perluasan informasi tenaga kerja

    3. Fasilitasi penyeleaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan

    industrial

    4. Fasilitasi penyelesaian prosedur perlindungan hukum dan jaminan social

    ketenagakerjaan.

    b. Program pelayanan administrasi perkantoran

    1. Penyediaan jasa surat menyurat

    2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,

    3. Penyediaan jasa administrasi keuangan

    4. Penyediaan jasa kebersihan kantor

    5. Penyediaan alat tulis kantor

    6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

    7. Penyediaan komponen instalasi listrik atau penerangan bangunan kantor

    8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan

  • 9. Penyediaan makanan dan minuman

    10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

    c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    1. Pembangunan gedung kantor

    2. Pengadaan kendaraan dinas atau operasional

    3. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

    4. Pengadaan mebeleur

    5. Pengadaan peralatan perkantoran

    6. Pemeliharaan rutin atau berkala gedung kantor

    7. Pemeliharaan rutin atau berkala kendaraan dinas atau operasional

    8. Pemeliharaan rutin atau berkala perlengkapan gedung kantor

    9. Pemeliharaan rutin atau berkala alat-alat kantor

    10. Rehabilitas sedang atau berat gedung kantor

    B. Indikator Kinerja

    1. Urusan Ketenagakerjaan

    2. Peningkatan Kualitas kemampuan sumber daya tenaga kerja produktiv,

    professional, handal dan berdaya saing.

    3. Peningkatan perluasan kesempatan kerja bagi melalui LPK, Bursa Kerja online,

    berbasis kompetensi, masyarakat, dan kewirausahaan.

    4. Peningkatan Penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial dan

    perlindungan ketenagakerjaan

    5. Peningkatan pembinaan, pemantauan, pemeriksaan dan penilaian kesehatan

    koperasi oleh pemerintah.

    6. Urusan Koperasi dan UKM

  • C. Kelompok Sasaran

    Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan

    UKM Kota Jambi, yaitu: hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan

    yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai, serta dalam kurun

    waktu yang lebih pendek dari tujuan, maka ditetapkan sasaran dinas Tenaga

    Kerja, Koperasi, dan UKM Kota Jambi, yaitu:

    1. Terciptanya lapangan kerja baru

    2. Terciptanya tenaga kerja yang berkualitas, produk kompetitif, berwawasan

    wirausaha dan berdaya saing;

    3. Terciptanya keselarasan hubungan industrial antara pengusaha dan pencari

    kerja maupun antara pengusaha dan tempat kerja lainnya sesuai dengan

    informasi yang akurat;

    4. Terciptanya koperasi yang berkualitas

    5. Terciptanya sistem pengawasan koperasi yang efektif dan efisien;

    6. Terciptanya pelayanan prima

    Sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai

    berikut:

    a. Peningkatan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan hubungan

    industrial kondusif

    b. Peningkatan produktivitas koperasi dan UMKM

    c. Terciptanya pelayanan prima

  • D. Tugas Pokok dan Fungsi Setiap Bagian di Dinas Tenaga Kerja,

    Koperasi dan UKM

    Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 48 Tahun 2016 ttg SOTK

    DTKK UKM tentang susunan dan tata kerja dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan

    Usaha Kecil Menengah Kota Jambi, maka tugas pokok dan fungsi untuk semua

    struktur dalam lingkup dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah

    Kota Jambi, . Untuk menjalankan tugas pokok tersebut struktur yang ada dalam

    organisasi dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota

    Jambi, mempunyai fungsi sebagai berikut:

    a. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam rangka

    melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di semua

    bidang yang ada di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM. Kepala

    Dinas mempunyai tugas:

    1. Membuat rumusan kebijakan tekhnis bidang ketenagakerjaan berdasarkan

    kewenangan yang ada;

    2. Memberikan pelayanan perijinan di bidang;

    3. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sesuai bidang

    tugasnya;

    4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas

    bawahan sesuai dengan bidangnya masing masing;

    5. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis serta pengawasan kepada

    bawahan;

    6. Memeriksa hasil kerja bawahan;

  • 7. Mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan;

    8. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kinerja kepada Bupati;

    9. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan

    b. Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam melaksanakan

    penyusunan program dan laporan keuangan, kepengawaian, keprotokolan,

    perlengkapan dan rumah tangga, penyusunan rencana kerja, pengelolaan

    dan pengendalian serta penatausahaan. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja,

    Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas:

    1. Melaksanakan urusan surat menyurat, rumah tangga, dan memberikan

    penerangan, pelaksanaan kegiatan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan

    Transmigrasi;

    2. Melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan di lingkungan dinas;

    3. Melaksanakan urusan mutasi, kenaikan pangkat dan gaji berkala

    lingkungan dinas;

    4. Menyusun program kerja sekretariat sebagai bahan program kerja Dinas

    Tenaga Kerja Dan Transmigrasi berdasarkan rencana kegiatan masing

    masing sub bagian;

    5. Menyusun laporan pertanggung jawaban kinerja sekretariat sebagai bahan

    pertanggung jawaban Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi berdaasarkan

    laporan hasil kegiatan masing masing sub bagian;

    6. Mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas bawahan

    sesuai dengan bidangnya masing masing;

  • 7. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis serta pengawasan kepada

    bawahan;

    8. Memeriksa hasil kerja bawahan;

    9. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian;

    10. Melaksanakan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan;

    11. Melaksanakan urusan keuangan;

    12. Mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan

    13. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.

    Bagian Sekertariat mempunyai sub bagian umum dan sub bagian

    kepegawaian yang mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Menginventarisir surat masuk dan keluar

    2. Memfasilitasi tamu-tamu kantor sesuia dengan kepentingannya

    3. Mengkoordinir petugas kebersihan kantor

    4. Mengkoordinir bagian legalisasi

    5. Mengkoordinir acara protokoler dinas

    6. Melaksanakan pengetikan surat menyurat dan penggandaan naskah dinas

    7. Melaksanakan urusan hubungan masyarakat, perjalanan dinas dan

    protokol

    8. Membuat rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

    diajukan dalam penyusunan program dinas tahun yang akan datang

    selambat lambatnya pada bulan Juli tahun berjalan.

  • Sub bagian kepegawaian Memiliki tugas :

    1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi kepegawaian

    2. Menyiapkan rencana formasi penerimaan dan pengangkatan dan

    pemerataan pengawas di lingkungan kerja dinas

    3. Menyiapkan usulan mutasi antara lain kenaikan pangkat, pemindahan,

    pemberhentian dan pensiunan tenaga administrasi dan fungsional

    4. Menyusun daftar urut kepangkatan pegawai

    5. Mengelolah kenaikan gaji berkala tenaga administrasi dan tenaga

    fugnsional

    6. Melaksanakan urusan tata usaha pengawas

    7. Penyiapan koordinasi pelaksanaan ujian dinas

    8. Pengurusan pemberian tanda pengahargaan kepada pegwai

    9. Pengurusan tabungan asuransi pegawai dan kartu kesehatan

    10. Pelaksanaan bimbingan penyaluran dana subsidi guru serta peningkatan

    kesejahteraan pegawai

    11. Menyusun laporan sub bagian

    12. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan

    13. Sub bagian keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas

    14. Menyusun rencana dan program sub bagian keuangan

    15. Melakukan pengelolaan keuangan dinas yang meliputi penerimaan,

    penyimpanan, pengeluaran, pertanggungjawaban dan pembukuan

    16. Meneliti, menguji kebenaran setiap dokumen bukti penerimaan,

    penyimpanan dan pengeluaran uang

  • 17. Melakukan pencatatan dan pengarsipan dokumen bukti pengeluaran uang

    18. Melakukan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalaan dinas, rekening

    telepon dan air serta borongan dan pembelian

    19. Melakukan tuntunan ganti rugi

    20. Mempersiapkan laporan periodik tentang pengeluaran keuangan

    21. Memonitor pelaksanaan anggaran

    22. Mencatat, mengolah dan menganalisis data hasil monitor pelaksanaan

    anggaran

    23. Mempersiapkan penyusunan anggaran belanja dinas

    24. Menyusun pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran dinas

    25. Menerima, menyimpan, dan menguangkan surat berharga

    26. Mengumpulkan data perkembangan pelakanaan anggaran dinas

    27. Menyusun identifikasi masalah yang menyangkut anggaran Dinas

    28. Mempersiapkan bahan penyusunan, saran penyesuaian pelaksanaan

    anggaran dinas

    29. Melakukan pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan yang

    bersumber dari APBD

    30. Melakukan pengurusan gedung dan perabot

    31. Melakukan infentarisasi dan mempersiapkan penghapusan barang dan

    perlengkapan

    32. Melakukan rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan

    inventaris

  • 33. Melakuakan stock volume barang barang kebutuhan ATK dan barang

    barang lainnya masing masing bidang

    34. Melakukan pendistribusian barang perlengkapan yang meliputi perabot,

    peralatan tekhnis, alat kantor dan pembukuan

    35. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris kantor

    36. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

    c. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja

    Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang

    penempatan dan produktivitas tenaga kerja serta melaksanakan tugas lain yang

    diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

    Berikut pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat khususnya

    bagi pencari kerja :

    1. Pendidikan dan pelatihan tatarias kecantikan

    2. Pendidikan dan pelatihan menjahit

    3. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

    4. Pendidikan dan pelatihan perhotelan

    Pelayanan yang diberikan oleh bidang penempatan dan produktivitas tenaga kerja

    kepada masyarakat kususnya bagi pencari kerja yaitu:

    1. Pembuatan kartu pencari kerja AK1

    d. Bidang HI, Persyaratan Kerja dan Was Koperasi

    Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan HI,

    persaratan kerja dan pengawasan koperasi serta melaksanakan tugas lainyang

    diberikan kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

    e. Bidang Perkoperasian

  • Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang

    perkoperasian , serta melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai

    dengan bidang tugas dan fungsinya.

    f. Bidang UKM

    Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang

    usaha mikro kecil dan menengah , serta melaksanakan tugas lainyang diberikan

    kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

    E. STRUKTUR ORGANISASI

    a. Kepala Dinas

    b. Sekretariat, terdiri dari:

    a. Subbag perencanaan program dan pelaporan

    b. Subbag pengelolaan administrasi keuangan

    c. Subbag administrasi umum dan kepegawaian

    c. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri dari:

    1. Seksi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja

    2. Seksi penempatan tenaga kerja

    3. Seksi perluasan kesempatan kerja

    d. Bidang Hubungan Industrial, Persyaratan Kerja dan Pengawasan Koperasi, terdiri

    dari:

    1. Seksi persyaratan kerja, kelembagaan dan jaminan social

    2. Seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan

    kerja

    3. Seksi pengawasan dan pemeriksaan koperasi

    d. Bidang Perkoperasian, terdiri dari:

    1. Seksi perizinan dan kelembagaan koperasi

  • 2. Seksi pengembangunan, penguatan usaha dan perlindungan koperasi

    3. Seksi fasilitasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kopersai

    e. Bidang UMKM, terdiri dari:

    1. Seksi penguatan pemasaran dan fasilitas UMKM

    2. Seksi pengembangan, peningkatan dan perlindungan UMKM

    3. Seksi peningkatan kualitas produk dan kewirausahaan

    f. Unit Pelaksana Teknis Dinas

    g. Kelompok Jabatan Fungsional

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    A.Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi

    dalam meningkatkan pelatihan yang berkualitas

    Pada bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang ditanya dan

    diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung di Dinas Tenaga Kerja

    Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi. Ada beberapa pertayaan yang

    diajukan oleh penulis kepada Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga

    Kerja sekaligus dari para pegawai dan masyarakat yang bersangkutan.

    Pelatihan kerja merupakan keseluruhan suatu kegiatan untuk memberi,

    memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,

    produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan

    keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

    Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berusaha untuk melaksanakan

    perbaikan mutu kehidupan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi,

    efektivitas dan kualitas.Wawancara : “Kepala Seksi (KASI) Pelatihan dan

    Produktivitas Tenaga Kerja

    Peniwati., SE. meningkatkan pelatihan yang berkualitas yaitu dengan meningkatkan

    kompetensi dan daya saing tenaga kerja dan memberikan pelatihan yang diberikan

    kepada masyarakat khususya bagi para pencari kerja seperti pelatihan tata rias

    kecantikan, pelatihan menjahit, pelatihan kewirausahaan, pelatihan perhotelan,

    pelatihan desain grafis dan lain-lain , dengan diberikan pelatihan agar dapat

    menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran yang ada di Kota

    Jambi”.19

    Dapat di simpulkan prinsipnya untuk meningkatkan pelatihan yang berkualitas

    yaitu dengan meningkatkan pembangunan perluasan kerja dan penempatan tenaga

    19

    Wawancara, Ibu Peniwati., SE. Selaku Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

    21 Maret 2019

    45 45

  • kerja seperti yang termuat dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

    tentang ketenagakerjaan yang mana memiliki tujuan untuk memberdayakan dan

    mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan

    pemerataan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja yang sesuai dengan

    kebutuhan pembangunan nasional daerah.

    Sehubungan dengan tujuan tersebut diatas Dinas Tenaga Kerja koperasi dan

    UKM Kota Jambi mengemban tugas dan berupaya menurunkan tingkat

    pengangguran melalui kegiatan pelatihan yang ada di Dinas Tenaga Kerja

    koperasi dan UKM Kota Jambi. Program pelatihan peningkatan kualitas,

    perlindungan dan produktivitas tenaga kerja kegiatan pemberian fasiltasi dan

    pengadaan pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat.

    Salah satu kegiatan pada program perluasan perluasan peningkatan

    kesempatan kerja yang dilaksanakan adalah pendidikan dan pelatihan

    keterampilan bagi pencari kerja yang dilaksanakan dengan metode klasikal dan

    praktek langsung. Kegiatan pelatihan bagi pencari kerja dilaksanakan selama 15

    hari atau 120 jam pelajaran. Berbagai komponen telah disiapkan mulai dari

    pembentukan panitia, pelaksanaan kegiatan proses seleksi dan rekrutmen,

    pembuatan SK, persiapan tempat dan penyediaan ATK peserta.

    Peserta berasal dari pencari kerja yang terdaftar di dinas tenaga kerja koperasi

    dan usaha kecil menengah kota jambi dan terdaftar di database PPLS dari masing-

    masing kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Jambi. Yang diharapakan

    setelah mengikuti pelatihan keterampilan dapat diterima atau terserap di pasar

    kerja.

  • Adanya Pembinaan dan Pengawasan yang tercantum di Pasal 28

    1. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan kerja dan

    produktivitas di laksanakan oleh pemerintah daerah.

    2. Pembinaan pelatihan kerja dan produktivitas oleh pemerintah daerah

    sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi pengembangan standar

    kompetensi penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi

    kompetensi dan pengembangan sistem informasi pelatihan kerja daerah.

    3. Pemerintah daerah wajib melakukan monitoring dan evaluasi secara

    berkala terhadap kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga

    pelatihan kerja.

    4. Ketentuan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana

    dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan walikota.

    Maksud dilaksanakan pelatihan yaitu untuk meningkatkan kuwalitas sumber

    daya manusia disektor formal maupun informal.20

    Bapak Doni Hermawan juga menambahkan dalam wawancara berikut:

    “Dilaksanakan pelatihan agar setelah selesai mengikuti pelatihan peserta

    pelatihan dapat mempunyai keterampilan dalam bekerja sesuai dengan

    kemampuannya dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan seperti

    berwirausaha”.21

    Dapat disimpulkan bahwa baik pihak pemerintah maupun masyarakat

    berharap setelah mengikuti pelatihan kerja dapat memiliki pekerjaan yang layak

    sesuai dengan bakat yang dimiliki ataupun dapat menciptakan lapangan pekerjaan

    sendiri dengan hasil yang di peroleh selama mengikuti pelatihan.

    20

    Perda No 14 Tahun 2017 tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 21

    Wawancara Bapak Doni Hermawan Peserta Pelatihan 30 Maret 2019

  • B.Bagaimana implementasi peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017

    Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

    Penerapan peraturan daerah nomor 14 tahun 2017 tentang pelatihan dan

    produktivitas tenaga kerja Kota Jambi,

    wawancara : Ibu Peniwati., SE “ Penerapannya sudah berjalan baik tapi

    belum maksimal masih tertatih. Yang mana penerapanya masih sangat

    kurang yaitu dibidang penyiapan sarana dan prasarana di bidang pelatihan

    desain grafis, masih minimnya computer untuk pelatihan”.22

    Dapat di jelaskan bahwa Penerapan peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017

    Tentang Pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, perlunya perhatian lebih dari

    pemerintah bagaimana meningkatkan minat sumber daya manusia nya agar

    mampu berdaya saing dan rendahnya tingkat pengangguran. Dengan adanya

    pelatihan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia

    yang pada akhirnya dapat terserap di pasar kerja atau mampu membuka lapangan

    kerja baru dengan menjadi wirausaha.

    Selanjutnya masih wawancara dengan ibuk Diah menambahkan bahwa

    sesungguhnya “ Pelatihan dan produktivitas yang ada di dinas tenaga kerja

    Kota Jambi sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017

    yaitu berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat.23

    Dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang ada di Dinas Tenaga kerja Kota Jambi

    sudah sesuai dengan peraturan daerah hanya saja bagaimana meningkatkan minat

    sumber daya manusia nya yang ada di Kota Jambi agar memiliki kemauan untuk

    mengikuti pelatihan yang telah disediakan agar dapat menurunkan pengangguran

    yang ada di Kota Jambi.

    22

    Wawancara, Ibu Peniwati., SE Kepala Seksi Penta kerja kota jambi 22 Maret 2019 23

    Wawancara, Ibu Diah Selaku Staf Pegawai Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 21 Maret

    2019

  • C.Bagaiamana Upaya dan Kendala Pelatihan yang ada di Dinas Tenaga

    Kerja Kota Jambi

    Adapun upaya yang telah dilakukan yaitu dengan dilaksanakan melalui proses

    rekruitmen dan seleksi yang dilaksanakan secara terbuka, objektif, adil, dan tidak

    diskriminatif. Peserta pelatihan kerja dapat berasal dari pencari kerja, pekerja,

    penyandang disabilitas, dan unsur masyarakat lainnya yang bertujuan untuk

    meningkatkan kompetensi kerja. Pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang

    disabilitas dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat disabilitas dan

    kemampuan tenaga kerja penyandang disabilitas yang bersangkutan.

    Mekanisme pelaksanakan proses rekruitmen dan seleksi sebagaimana di

    maksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. Peserta pelatihan kerja

    harus memenuhi persyaratan dan peraturan lembaga pelatihan kerja sesuai dengan

    jenis dan program pelatihan kerja yang akan diikuti:

    1. Pelatihan kerja dilakukan dengan pelatihan di lembaga pelatihan kerja dan

    pelatihan di tempat kerja

    2. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan metode yang memungkinkan peserta

    untuk memulai dan mengakhiri program pelatihan pada waktu dan jenjang

    yang berbeda sesuai penguasaan peserta terhadap program pelatihan kerja.

    3. Pelaksanaan pelatihan di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1),

    dilakukan melalui kerjasama antara unit pelaksana teknis latihan kerja

    daerah atau lembaga pelatihan kerja swasta dengan perusahaan

    4. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3wajib menerima peserta

    pelatihan di tempat kerja

  • 5. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan

    6. Peserta pelatihan dengan sistem pemagangan dapat ditempatkan diluar jam

    kerja normative pada jam tertentu setelah mendapatkan persetujuan dari

    dinas

    Pelaksanaan pelatihan kerja dengan sistem pemagangan di maksud pada

    ayat 5, disahkan oleh kepala dinas paling lama 5 hari kerja setelah

    permohonan diterima dengan persyaratan lengkap.

    “Wawancara Peniwati SE, Banyak yang sudah di lakukan Kota Jambi dalam

    mengupayakan pelatihan yaitu dengan memberikan pengumuman kepada

    masyarakat seperti adanya job fair, namun kendala yang masih sering terjadi

    masyarakat mengganggap pelatihan tidak berdampak apa-apa dalam mencari

    kerja.24

    Adapun kendala internal yang terjadi adalah kendala yang disebabkan oleh faktor

    dari dalam baik dari pihak Pemerintah Daerah sendiri maupun dari pusat,

    diantaranya:

    a. Pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan keterampilan yang biasanya

    dilaksanakan tidak tepat waktu, hal ini disebabkan karena minimnya

    sumber dana sedangkan untuk melaksanakan pelayan ini diperlukan dana

    yang terbilang besar.

    b. Tidak meratanya proses informasi kepada masyarakat setiap melakukan

    kegiatan pelatihan, yang diakibatkan minimnya sumber daya yang ada.

    c. Dalam Pelayanan Penempatan tenaga kerja masih minim informasi yang

    diperoleh oleh Pemda.

    24

    Wawancara Peniwati SE, Kepala Seksi Pentakerja 4 April 2019

  • d. Rekomendasi perpanjangan ijin penggunaan tenaga kerja biasanya juga

    lamban hal ini karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki pemda.

    e. Syarat-syarat dan Norma Kerja Pemda dalam hal ini kurang mampu

    memperoleh informasi yang akurat, baik mengenai kesepakatan waktu

    kerja, PHK dan Kesepakatan Kerja bersama. Kemudian informasi

    mengenai izin penyimpangan waktu kerja dan izin kerja malam wanita

    sehingga Pemda dinilai lamban dalam menyikapi pelanggaran yang

    berkaitan dengan pelayanan tersebut.

    f. Dalam pelayanan Kartu AK I atau Kartu Pencari Kerja, dalam menerapkan

    standar operasional pelayanan kadang belum maksimal disebabkan juga

    karena minimnya sumber daya dan bantuan dari pusat.

    Sedangkan kendala External merupakan kendala yang disebabkan oleh faktor dari

    luar yaitu Masyarakat dan kondisi diluar pengaruh Pemerintah Daerah.

    a. Dalam Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan yang dilakukan oleh

    pemerintah daerah Kota Jambi, ada sebagian masyarakat menganggap

    kegiatan pelayanan ini tidak memberikan dampak apa-apa sehingga

    kurangnya antusiasme menyebabkan menurunnya target kinerja

    Pemerintah daerah Kota Jambi.

    b. Masyarakat tidak antusi untuk melakukan pendataan sebagai angkatan

    kerja sehingga dinas ketenagakerjaan tidak mampu melakukan distribusi

    lapangan kerja dengan baik, kecenderungan masyarakat angkatan kerja

    seenaknya saja melamar pekerjaan tanpa melaporkan diri.

  • c. Perusahaan tidak mengurus Rekomendasi perpanjangan izin penggunaan

    tenaga asing sehingga merugikan pemda Kota Jambi.

    d. Para calon tenaga kerja tidak memperhatikan dan mengikuti Syarat dan

    Norma kerja sehingga sering terjadi pelanggaran pada saat bekerja, dan

    tentunya ini merugikan para tenaga kerja.

    e. Tenaga kerja kurang sadar terhadap pentingnya mengurus Kartu AK I

    f. sehingga sulit memperoleh pekerjaan yang layak.

    g. Masih adanya budaya konektivitas dalam pengurusan Kartu AK I

    sehingga tidak SOP tidak berjalan dengan semestinya.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat seperti yang di ungkap

    Hariz Ismail sebagai berikut:’’ia mengatakan bahwa masih banyaknya

    pengangguran yang ada di Indonesia di karenakan sumber daya manusianya

    yg masih kurang memiliki keterampilan dalam bekerja dan kurangnya minat

    mengikuti pelatihan .25

    Dari penjelasan di atas yaitu Sosialisasi kepada masyarakat terkait

    membangkitkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi terhadap pelatihan

    sangat penting di lakukan oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi.

    25

    Wawancara Hariz Ismail selaku masyarakat

  • BAB V

    PENUTUP

    Dari penelitian dan pembahasan yang telah ditulis dan dikemukakan, maka

    penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberi saran-saran terkait judul yang

    penulis ambil, yang mana kiranya nanti dapat bermanfaat oleh semua pihak.

    A. Kesimpulan

    Memberikan motivasi kepada masyarakat kota jambi bahwa pentingnya

    pelatihan bagi pencari kerja. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, penulis

    dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

    1. Adapun langkah-langkah yang di lakukan Kantor Dinas Tenaga Kerja

    Kota Jambi dalam meningkatkan pelatihan yang berkualitas yaitu dengan

    meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja dan memberikan

    pelatihan yang mana dilaksanakan melalui proses rekruitmen dan seleksi

    yang dilaksanakan secara terbuka, objektif, adil, dan tidak diskriminatif

    sesuai dengan minat, bakat dan ditempatkan di bidang- bidangnya yang

    telah mereka pilih yaitu seperti pelatihan menjahit, pelatihan perhotelan,

    pelatihan tata rias kecantikan, dan lain-lain.

    2. Penerapan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan

    Produktivitas Tenaga Kerja yaitu sudah berjalan dengan baik hanya saja

    belum maksimal dan masih tertatih- tatih. Yang mana penerapannya masih

    sangat kurang yaitu dibidang penyiapan sarana dan prasarana yaitu seperti

    komputer, alat jahit, tata rias, dan lain- lain serta sumber daya manusianya

    yang melatih.

    45 53

  • 3. Upaya yang telah dilakukan untuk pelatihan yaitu dengan memberikan

    pelatihan secara maksimal dengan tenaga pengajar yang memiliki

    kompetensi sesuai dengan bakatnya yang dimiliki, namun kendala dalam

    pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan itu sendiri yaitu dilaksanakannya

    tidak tepat waktu, hal ini disebabkan karena minimnya sumber dana untuk

    melaksanakan pelayanan ini di perlukan dana yang terbilang besar.

    B. Saran

    Diharapkan dibagian sarana dan prasarana lebih diutamakan karena

    sarana dan prasarana sangat mendukung dalam proses pelatihan dan

    produktivitas tenaga kerja bahwa keefektifan pelatihan ditentukan oleh

    suasana dan keadaan saat pembelajaran berlangsung.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktek,Jakarta : Rineka

    Cipta, 2010

    Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada 2017

    Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif

    dan Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.

    Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

    Ndara Taliziudin,KYBERLOGI Ilmu Pemerintahan Baru, Jilid 2, Jakarta :

    PT Rineka Cipta, 2003.

    Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pelatihan dan

    Produktivitas Tenaga Kerja

    Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN

    STS Jambi, 2012.

    Simamora, Henry, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan 3,

    STIEYKPN, Yogyakarta.

    Simungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Karyawan. Jakarta. : Bumi Aksara.

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

    Alfabeta, 2009.

    Suwatno. 2001. Asas-asas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

    Suci Pres.

    Ulber Silalahi, Metode penelitian Sosial,cet.Ke -3, Bandung, Refika Aditama,

    2012.

  • Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    Dokumentasi Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Kota

    Jambi 20 maret 2019

    Dokumentasi Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil

    Menengah Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 21-22 Maret 2019

    Nara Sumber Wawancara

    - Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ibu Peniwati., SE.

    - Pengawai Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Ibu Diah

    - Peserta Pelatihan Bapak Doni Hermawan

    - Harizal Ismail Masyarakat

    Sejarah Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

  • Lampiran 1

    Wawancara Kepala Seksi Pentakerja Ibu Peniwati S.E

    Wawancara Staf Pegawai Pentakerja Bapak Doni Hermawan

  • Lampiran 11

    Wawancara Kepala Seksi Pentakerja Ibu Peniwati S.E

    Wawancara Hari Ke Dua Kepala Seksi Pentakerja Peniwati S.E

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Maghfirotun Nafiah

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat/ tanggal Lahir : Desa Baru, 22 Juni 1997

    Alamat : Mendalo Darat

    Pekerjaan : -

    Alamat Email : Maghfi [email protected]

    No Kontak : 082350972776

    Pengalaman- Pengalaman Pendidikan Formal:

    1. SDN 113/1X Desa Baru, tamat pada tahun 2009

    2. SMP Islam Al-Arief, tamat pada tahun 2012

    3. SMA Islam Al-Arief, tamat pada tahun 2015

    Motto Hidup: membahagiakan kedua orang tua

    JUDULPERNYATAAN ORISINALITASPERSETUJUAN PEMBIMBINGPENGESAHANMOTTOPERSEMBAHANKATA PENGANTARABSTRAKDAFTAR ISIBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan Masa