Skripsirepository.uinjambi.ac.id/1709/1/SIP152008_Maghfirotun nafiah_IP... · Kerja (Studi Kasus Di...
Transcript of Skripsirepository.uinjambi.ac.id/1709/1/SIP152008_Maghfirotun nafiah_IP... · Kerja (Studi Kasus Di...
-
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 14 TAHUN
2017 TENTANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA
KERJA (Studi Kasus di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi)
Skripsi
Maghfirotun Nafiah
NIM (SIP.152008)
PEMBIMBING :
Drs. H. Amhar Rasyid, L.sc., MA
Irsadunas Noveri, MH
KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1439 H / 2019 M
-
MOTTO
َوَسخََّر َلُكْم َما ِفي السََّماَواِت َوَما ِفي األْرِض َجِميًعا ِمْنُه ِإنَّ ِفي َذِلَك آلَياٍت ِلَقْوٍم َيَتَفكَُّروَن
Artinya: “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berpikir’’. (Q.S. Al-Jatsiyah: 13)
-
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk,
Bapak (Sumidi) terima kasih atas limpahan kasih sayangmu
Ibu (Nur Safaah) terimakasih atas limpahan Do’a dan kasih sayang yang tak
terhingga dan selalu memberikan yang terbaik
Serta Calon Suamiku (Edi Susanto), terima kasih atas dukungan moril dan
limpahan do’a-do’anya, Kamu adalah penyemangat saya disaat saya mulai
lelah supaya kembali bersemangat untuk menyelesaikan semuanya, dan selalu
menemanisaya disaat suka maupun duka.
Teman-teman sahabat seperjuangan yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu
(Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2015), Santri Aswaja
Nusantara, sahabat SMA Al-arief serta seluruh teman-teman sahabat UIN
STS Jambi.
Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari Dan memberikan
kemudahan dalam segala hal.
Aammiiinn...
-
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang
telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat beriring salam kepada junjugan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana Strata Satu (S.1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Implementasi Peraturan
Daerah No. 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga
Kerja (Studi Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi)”.
Dalam rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN
STS Jambi.
3. Bapak H. Hermanto, Lc, M.HI.,Ph.D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati,
S.Ag.,M.HI, dan Ibu Dr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI selaku Wakil Dekan I, II
dan III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Ibu Mustiah, S.Ag, M.Sy dan Ibu Tri Endah Karya Lestari, S.IP, M.IP
selaku Ketua dan Sekertari Jurusan Ilmu Pemerintahan.
v
-
5. Bapak Drs. H. Amhar Rasyid L,sc,.MA dan Bapak Irsadunnas Noveri
SH,. MH selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II pada
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, beserta seluruh
karyawan/karyawati Fakultas Syariah UIN STS Jambi
7. Sahabat seperjuangan Ilmu Pemerintahan, Kamar Aswaja Nusantara
yang selalu membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik
langsung maupun tidak langsung.
Disamping itu, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran berupa kritikan maupun saran demi
kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunan-nya,
dan kepada sesama manusia kita memohon maaf. Semoga amal baik dari
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
dapat di terima oleh Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
vi
-
\
ABSTRAK
Maghfirotun Nafiah (SIP.152008), Implementasi Peraturan Daerah No.
14Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan produktivitas Tenaga Kerja (Studi
Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana Implementasi Peraturan Daerah No.
14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja (Studi
Kasus Di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi) terhadap pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja dalam meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif
dengan melakukan observasi secara langsung dilapangan. menggunakan
pendekatan survey dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul
data.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : Observasi,
Wawancara, Dokumentasi dan Kuisioner. Secara keseluruhan penelitian ini
menyimpulkan bahwa pelatihan dan produktivitas sangat penting untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang ada di kota jambi agar
memudahkan dalam mencari kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru
dengan menjadi wirausaha. Adanya PERDA No. 14 tahun 2017 tentang
Pelatihan dan Produktivitas sudah berjalan dengan baik hanya saja belum
berjalan secara maksimal di karenakan masih kurang nya sarana dan
prasarana, anngarann dalam melakukan pelatihan.
Kata Kunci : Implementasi, Pelatihan , Tenaga Kerja
vii
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR.............................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
PENGESAHAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR ......................................... v
MOTTO ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Batasan Masalah .................................................................................... 3
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................... 4
E. Kerangka Teori ...................................................................................... 5
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 21
BAB II METODE PENELITIAN ............................................................ 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 23
B. Pendekatan penelitian ............................................................................ 23
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 24
viii
-
D. Unit Analisis Data ................................................................................. 25
E. Instrumen Pengumpulan Data................................................................ 26
F. Teknis Analisis Data........................................................................... ... 30
H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 29
BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................ 33
1. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi ............................................... 33
2.Visi dan Misi .......................................................................................... 36
3. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................ 40
4. Struktur Organisasi………………………………………………….. .. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 48
A. Pelaksanaan Pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi dalam
meningkatkan pelatihan yang berkualitas. ....................................... 48
B. Implementasinya Peraturan Daerah no. 14 tahun 2017
Kota Jambi .............................................................................................. 52
C. Upaya dan Kendala Pelatihan yang ada di Kota Jambi…………….. 54
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 56
A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelatihan kerja merupakan keseluruhan suatu kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berusaha untuk melaksanakan
perbaikan mutu kehidupan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi,
efektivitas dan kualitas.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan
huruf c, dalam rangka meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja dan
produktivitas di Kota Jambi menetapkan Peraturan Daerah tentang Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja.1
Karena pelatihan dan produktivitas sangat berperan penting dalam
meningkatkan mutu kualitas, mengembangkan karir tenaga kerja dan perbaikan
mutu kehidupan sumber daya manusianya. Pelatihan keterampilan kerja
dilaksanakan ditempat yang telah disediakan oleh pelaksana kegiatan melalui
proses pembentukan panitia, proses seleksi dan rekrutmen, pembuatan SK,
persiapan tempat dan penyediaan ATK peserta. Adapun peserta berasal dari
pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja,
1 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
-
Koperasi dan UKM Kota Jambi dan terdaftar di database dari masing-masing
kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Jambi. Permasalahan yang terjadi
masih tingginya angka penggangguran yang ada di kota jambi dikarenakan
sumber daya manusianya yang kurang berkualitas dan memiliki keterampilan
dalam bekerja. Dan dapat dilihat dari daerah tempat tinggalnya, tingkat
pengangguran terbuka di perkotaan tercatat lebih tinggi. Pada Februari 2019,
tingkat pengangguran terbuka di perkotaan sebesar 3,85 persen.
Tabel 1.1 Data Pencari Kerja Tahun 2018-2019
No Data pencari kerja 2018 Jumlah Data pencari kerja 2019
1. Menjahit 50 50
2. Operator kasir 20 20
3. Desai grafis 20 20
4. Tata rias kecantikan 20 50
5. Perhotelan 20 20
6. Jumlah keseluruhan 130 160
Pencari Kerja atau pengangguran yang ada di Kota Jambi secara
keseluruhan pada Tahun 2019 berjumlah 15.754. Sedangkan dari sekian banyak
nya para pencari kerja hanya 290 orang yang lulus bahan dan terdaftar di tempat
pelatihan tenaga kerja Kota Jambi. Tingkat pengangguran terbuka untuk
pendidikan Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu
sebesar 6,66 persen. tingkat pengangguran terbuka tertinggi berikutnya terdapat
pada jenjang Universitas sebesar 6,21 persen dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebesar 6,18 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang
-
tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Diploma (I/II/III) dan Universitas
serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).2
Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28D ayat (2) UUD 1945.3Oleh sebab itu
kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah memberikan
solusi kepada masyarakat dengan mengikuti pelatihan kerja yang telah disediakan
seperti menjahit, tata rias, desain grafis, perhotelan dan lain-lain. Agar
memperoleh kemampuan dalam bekerja, mengembangkan kemampuan sesuai
dengan bakat yang dimiliki dan dapat menciptakan lapangan pekerjaaan.
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk menyusun skripsi dengan judul: Implementasi Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja (Studi
Kasus Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi dalam
meningkatkan pelatihan yang berkualitas ?
2. Bagaimana implementasi peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ?
2 Http//Badan Pusat Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi No.29/05/15/Th.XIII, 6
Mei 2019 3 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
-
3. Bagaimana upaya dan kendala pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota
Jambi?
C. Batasan Masalah
Oleh karena keterbatasan kemampuan menulis dan waktu penelitian, maka
penulis memberi batasan masalah yaitu hanya melakukan penelitian tahun 2018 di
Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi tentang Implementasi Peraturan Daerah
(PERDA) Nomor. 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga
Kerja (Studi Kasus Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang tetah dirumuskan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan beberapa tujuan penelitian,
yaitu :
a) Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui bagaimana Dinas Tenaga Kerja memberikan
pelatihan dan produktivitas tenaga kerja agar terciptanya sumber daya
manusia yang berkualitas.
b. Bagaimana pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jambi no.14 tahun
2017 tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, untuk
mengetahui kepatuhan pemerintah dan masyarakat dalam
melaksanakan peraturan tersebut.
b) Kegunaan Penelitian
a. Untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
-
b. Menjadi pengetahuan bagaimana meningkatkan pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja yang mampu berdaya saing dan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
c. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1)
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
d. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari’ah
khususnya jurusan Ilmu Pemerintahan, dan dosen-dosen Fakultas
Syari’ah lainnya.
e. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan
akademisi dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian
selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi
penelitian yang lain.
E. Kerangka Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.
Kerangka Teori ialah garis besar atau rancangan seperangkat konsep
sistematis yang saling berhubungan dan berkaitan erat yang membentuk
pandangan tentang suatu masalah yang menjadi pegangan pokok peneliti untuk
memprediksi jawaban atau permasalahan penelitian.
-
Teori yang saya gunakan yaitu teori Adam smith (1729-1790) merupakan
tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik.
Dalam hal ini teori klasik Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya
manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi
tumbuh, akumulasi modal (fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar
ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi sumber daya manusia yang efektif
merupakan syarat perlu bagi pertumbuhan ekonomi.
1. Implementasi
Implementasi merupakan penerapan atau pelaksanaan suatu program dapat
berjalan dengan baik apabila ada komunikasi, dukungan dari sumber daya
manusia maupun sumber daya non manusianya. Sehingga penerapannya dapat
membawa hasil sebagaimana diharapkan. Adapun menurut beberapa ahli:
a. Menurut Merilee S. Grindle (1980 )
Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle yang menjelaskan
bahwa implementasi dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan dan
lingkungan (konteks) implementasi, kedua hal tersebut harus didukung oleh
program aksi dan proyek individu yang didesain dan dibiayai berdasarkan tujuan
kebijakan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan akan memberikan hasil berupa
dampak pada masyarakat, individu dan kelompok serta perubahan dan penerimaan
oleh masyarakat terhadap kebijakan yang terlaksana.
-
b. Menurut Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn
Menurut meter dan horn, ada enam variable yang memengaruhi kinerja
implementasi, yakni:
a. Standar dan sasaran kebijakan jelas dan terukur sehingga dapat
direalisir.
b. Sumber daya implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya
baik sumber daya manusia (human resources) maupun sumberdaya
non-manusia (non-human resourse).
c. Hubungan antar Organisasi dalam banyak program, implementasi
sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan intansi
lain.
d. Karakteristik agen pelaksana yang dimaksud karakteristik agen
pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan
pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya
itu akan memengaruhi implementasi suatu program.
e. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi variable ini mencakup
sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung
keberhasilan implementasi kebijakan. Disposisi implementor ini
mencakup tiga hal yang penting, yakni: respon implementor
terhadap kebijakan, yang akan memengaruhi kemaunnya untuk
melaksanakan kebijakan dan intensitas disposisi implementor,
yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor.4
4 Http://Administrasi Negara dan Politik.blogspot.com./2017/04/ Kumpulan Teori Implementasi
http://administrasi/
-
2. Pelatihan
Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja
seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Pelatihan dapat membantu
dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna
meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan organisasi
dalam usaha mencapainya. Pelatihan menurut ahli:
a. Menurut Siagian pelatihan proses belajar mengajar dengan menggunakan
teknik dan metode tertentu konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja
seseorang atau sekelompok orang.
b. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan yang
dimaksud dengan pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi
jabatan atau pekerjaan
c. Menurut Mangkuprawira, adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan
dan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil dan
mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai
dengan standar. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan
keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera.5
5 Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan 3, STIE Yogyakarta hal.17
-
Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh lima komponen:
1. Sasaran pelatihan atau pengembangan: Setiap pelatihan harus
mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan kedalam
perilaku perilaku yang dapat diamati dan di ukur supaya bisa
diketahui evektifitas dari pelatihan itu sendiri.
2. Pelatihan (TrainerJ) : pelatih harus bisa mengajarkan bahan bahan
pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan
memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang diperlukan
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Bahan bahan latihan: Bahan bahan latihan harus disusun
berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan
4. Metode latihan (termasuk alat bantu): setelah bahan dari latihan
ditetapkan maka langkah berikutnya menyusun metode latihan
yang tepat.
5. Peserta ( trainer): peserta merupakan komponen yang cukup
penting, sebab keberhasilan suatu program pelatihan tergantung
juga pada pesertanya.
Dan dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya pelatihan, maka
diharapkan terjadi perubahan. Perubahan yang terjadi dimaksudkan dalam
rangka meningkatkan produktivitas peserta yang mengikuti pelatihan, selain itu
dengan diadakannya pelatihan maka permasalahan ketenagakerjaan dapat
diminimalisir.
-
1. Tujuan pelatihan dan pengembangan
Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan diarahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuannya
sebagai berikut :
a. Meningkatkan produktivitas.
b. Meningkatkan mutu tenaga kerja
c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
d. Meningkatkan semangat kerja
e. Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik:
f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja:
g. Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growht)
2. Manfaat pelatihan dan pengembangan
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi
organisasi. Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan dan pengembangan
adalah:
1. Manfaat Umum
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai
standar kinerja yang dapat diterima
c. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
d. Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
-
f. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi
mereka.
2. Manfaat Bagi Perusahaan
a. Mengarahkan kemampuan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi
pada keuntungan
b. Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat
perusahaan
c. Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
d. Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
e. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
3. Manfaat bagi individual
a. Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan
pemecahan masalah yang efektif.
b. Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan,
prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan
dan dilaksanakan.
c. Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan
kepercayaan diri.
d. Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan
konflik.
e. Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan,
keterampilan berkomunikasi dan sikap.
-
4. Manfaat untuk Personal, Hubungan Manusia dan Pelaksanaan Kebijakan
a. Memperbaiki komunikasi antara kelompok dan individual
b. Membantu dalam orientasi untuk karyawan baru dan mendapatkan
pekerjaan baru melalui pengalihan atau promosi
c. Menyediakan informasi tentang kesempatan yang sama dan kegiatan yang
disepakati
d. Memperbaiki keterampilan hubungan lintas personal
e. Memperbaiki kebijakan, aturan dan regulasi perusahaan yang dapat
dilaksanakan
3. Jenis pelatihan dan pengembangan
Terdaftar banyak pendekatan untuk pelatihan ada lima jenis-jenis pelatihan
yang dapat diselenggarakan:
1. Pelatihan Keahlian (skill training)
2. Pelatihan Ulang (retraining)
3. Pelatihan Lintas Fungsional (cros fungtional training)
4. Pelatihan Tim.
5. Pelatihan Kreatifitas(creativitas training).
3. Produktivitas
Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.6 Beberapa pengertian menurut
ahli:
6 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatiahan dan Produktivitas Tenaga Kerja
hal.6
-
a. Greenberg dalam Sinungan mendefinisikan produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
totalitas masukan selama periode tersebut.
b. Dalam doktrin pada Konferensi Oslo, tercantum definisi umum
produktivitas semesta yaitu, produktivitas adalah suatu konsep yang
bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang
dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-
sumber riil yang makin sedikit.
c. Dewan Produktivitas Nasional mendefinisikan produktivitas sebagai
suatu sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini (harus) lebih baik dari hari ini.7
Beberapa hal yang menjadi indikator adanya peningkatan produktivitas
misalnya :
a. Perbaikan metode atau prosedur kerja sehingga menjadi lebih efisien.
b. Peningkatan keterampilan sehingga membuat pekerjaan diselesaikan
dengan cepat dan tepat.
c. Peningkatan motivasi kerja sehingga mau melakukan berbagai upaya
untuk mencapai keberhasilan.
7 Simungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Karyawan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.98
-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Tohari , faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara
lain adalah:
1. Pendidikan dan latihan, pada umumnya orang yang pendidikan akan
mempunyai wawasan pula terutama penghayatan akan pentingnya arti
produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat
mendorong yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.
2. Keterampilan, pada aspek tertentu apabila karyawan semakin terampil,
maka karyawan akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai
kecakapan dan pengalaman yang cukup.
3. Displin kerja, dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi karyawan memiliki
sikap mental yang baik dan mampu menyelsaikan tugas dengan hasil yang
maksimal.
4. Budaya dan etika kerja, dalam sebuah perusahaan harus memiliki budaya
dan etika kerja yang baik karena budaya organisasi merupakan dasar dari
terbentuknya perusahaan.
5. Manajemen, disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan staff
atau bawahannya.
6. Tingkat penghasilan, apabila tingkat penghasilan memadai dapat
menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
-
7. Kesempatan berprestasi, karyawan yang bekerja tentu mengharapkan
peningkatan karier atau pengembangan potensial pribadi yang nantinya
akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun organisasi. Apabila terbuka
kesempatan berprestasi maka akan menimbulkan dorongan psikologis
untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki
untuk meningkatkan produktivitasnya.
8. Beban pekerjaan, beban kerja yang sesuai dengan kemampuan karyawan
dapat mempermudah karyawan menyelesaikan pekerjaan sehingga
produktivitas dapat meningkat.
9. Lingkungan kerja, lingkungan yang baik akan mendorong karyawan agar
senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.
10. Teknologi, degan teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju maka akan
dapat mendukung peningkatan produktivitas.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas sebagai perbandingan antara
apa yang dihasilkan dan masukkan dan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
yang meliputi peningkatan efisiensi dan kecepatan menghasilkan suatu produk.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka
yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Pasal 1 angka 2 Undang-
Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan disebutkan bahwa tenaga
-
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.8 Adapun menurut beberapa
ahli:
a. Adam Smith
Adam smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi
yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Dalam hal ini teori klasik Adam
Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah
pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal (fisik)
abaru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain,
alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.
b. Keynes
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa dalam kenyataan
pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para
pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha
memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah.
Kalaupun tingkat upah diturunkan tetapi kemungkinan ini dinilai keynes
kecil sekali, tingkat pendapatan masyarakat tentu akan turun. Turunnya
pendapatan sebagian anggota masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli
masyarakat, yang pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara
8 https://id.m. Wikipedia.org/wiki/Tenaga Kerja.com
https://id.m/
-
keseluruhan berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong
turunya harga-harga.
Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal labor (
marginal value of productivity of labor) yang dijadikan sebagai patokan oleh
pengusaha dalam mempekerjakan labor akan turun. Jika penurunan harga tidak
begitu besar maka kurva nilai produktivitas hanya turun sedikit. Meskipun
demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil dari jumlah
tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun drastis, ini
menyebabkan kurva nilai produktivitas marjinal labor turun drastis pula, dan
jumlah tenaga kerja yang tertampung menjadi semakin kecil dan pengangguran
menjadi semakin luas. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan
dari pembangunan masyarakat pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan
masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga
kerja sebagai pelaksana pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya
dan dikembangkan daya gunanya. Sesuai dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: PER-04/MEN/1994 pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang
bekerja pada perusahaan yang belum wajib mengikuti program jaminan social
tenaga kerja karena adanya pentahapan kepesertaan.
Tenaga Kerja berdasarkan keahliannya, dibagi menjadi:
a. Tenaga Kerja Terdidik, Tenaga Ahli, Tenaga Mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu
keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau
pendidikan formal dan non formal.
-
b. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang di dapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih
ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan
dan , melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan
tersebut.
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih adalah tenaga kerja kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja.
f. Tinjauan Pustaka
Penelitian- penelitian mengenai analisis pelatihan dan produktivitas tenaga
kerja banyak dibahas oleh beberapa peneliti baik yang dituangkan dalam skripsi
maupun thesis. Seperti penelitian yang ditulis oleh Skripsi Muhammad Riksa
Aditya yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2015.9
Yang mana didalam skripsinya membahas bahwa pelatihan yang belum dapat
merangsang karyawan untuk bekerja secara lebih baik dikarenakan lingkungan
kerja yang kurang nyaman.
Pembahasan yang di bahas dalam Skripsi Khairul Akhir Lubis yang
berjudul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT
Perkebunan Nusantara iv Persero Medan, Universitas Sumatera Utara, Medan,
9 Skripsi Muhammad Riksa Aditya yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2015
-
Tahun 2008.10
Yang mana dalam skripsinya membahas bahwa masih kurangnya
motivasi kerja baik dari diri sendiri ataupun dari perusahaaan tersebut.
Pembahasan Skripsi Safitri Indriyani yang berjudul Pengaruh Pelatihan Kerja
dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Paradise
Island Furniture, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Tahun 2015.11
Yang mana dalam skripsinya membahas pelatihan kerja dengan disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil penelitian diatas berbeda dengan penelitian penulis yaitu Pelatihan
dan Produktivitas Tenaga Kerja, akan memperjelas bagaimana daerah mengatasi
permasalahan melalui Peraturan Daerah (PERDA) No.14 Tahun 2017 Tentang
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja. Yang mana di Dinas Tenaga Kerja
masih kurangnya sarana untuk pelatihan karena sarana dan prasarana merupakan
kebutuhan dalam melakukan pelatihan. Dan Dengan adanya pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja maka akan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mampu berdaya saing terutama khususnya bagi Kota Jambi.
10
Skripsi Khairul Akhir Lubis yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara iv Persero Medan, Universitas Sumatera Utara,
Medan, Tahun 2008 11
Skripsi Safitri Indriyani yang berjudul Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Paradise Island Furniture, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta, Tahun 2015.
-
BAB II
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah pelajaran dilapangan yang penulis
tuangkan dalam sebuah tulisan berbentuk karya ilmiah, tentunya merupakan
sebuah penelitian yang harus di pertanggungjawabkan dengan baik. Maka dalam
penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas
Tenaga Kerja Kota Jambi. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan Adanya
kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai keterangan yang
diperlukan untuk menyusun proposal skripsi ini. Adapun lokasi yang ditentukan
penulis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam melaksanakan
penelitian yaitu di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang
diteliti.Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif
dalam rangka mengetahui penelitian ini tentang Analisis Peraturan Daerah No.14
tahun 2017 Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga
Kerja Kota Jambi. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
20
-
objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah
sebagai
-
Analisis Pemerintah Daerah No.14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil
Menengah Kota Jambi .
3. Unit Analisis
Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian
tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.
Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun
organisasi swasta atau sekelompok orang.12
Unit analisis juga menjelaskan kapan
waktu (tahun berapa, atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian
tidak secara jelas menggambarkan mengenai batasan waktu tersebut.Dalam
penelitian ini, unit analisisnya Analisis Pemerintah Daerah No.14 Tahun 2017
Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota
Jambi . Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang dilakukan tidak
menggunakan popupasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-
dokumen dari Pemerintah Daerah Kota Jambi dan informasi- informasi yang
berasal dari aparat-aparatnya saja.
Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan pertimbangan
informasi. Penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai
pada taraf kelebihan artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya
boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru.13
Informan adalah
orang yang memberi atau orang yang menjadi sumber data dalam penelitian
12
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi,
(2012), hlm. 62. 13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,hlm.85.
-
(narasumber). Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh
peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi informan ini menguasai dan
memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian. Informan dalam
penelitian ini dipilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan yang terkait dengan
penelitian ini, mereka diantaranya:
a. Pegawai Dinas Tenaga Kerja.
b. Handphone
c. Pena
d. Kamera
e. Buku
f. questionair
4. Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Martinis Yamin menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,
dan berpartisipasi aktif dalam aktivitas mereka.”14
Dalam penelitian ini, sesuai
dengan objek penelitian maka, penulis memilih observasi partisipan. Observasi
partisipan yaitu suatu teknik pengamatan di mana penulis ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki.
14
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79.
-
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama
(primer), pelengkap teknik pengumpulan lainya, menguji hasil pengumpulan data
lainya.15
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
terstruktur (semistructure interview) di mana pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang digunakan penulis
dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan camera karena penulis
menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal ini bermanfaat untuk mencatat
dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data, di mana
kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui berbagai jenis tulisan, baik
berupa arsip-arsip, buku, surat kabar, majalah, pendapat, teori, hukum-hukum dan
lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian. Teknik
dokumentasi ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang
berhubungan dengan penelitian.16
Analisis dokumen dilakukan untuk
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen. Dalam hal ini
dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga
yang di teliti. Adapun di dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data mengenai
sejarah, visi-misi, profil, serta bukti-bukti.
15
Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hlm.155. 16
Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktek,Jakarta : Rineka Cipta, Hlm.158.
-
5. Metode/ Tehnik Analisis Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan suatu alisis melalui data kualitatif
dengan menggunakan analisis Model Milles dan Huberman sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan, merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan padahal-hal yang penting, transformasi data
yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan, data dihimpun dari
berbagai sumber dilapangan, disederhanakan kemudian mencari tema dan
polanya.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun,
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Setelah dilakukan penyajian data, peneliti dapat memahami apa
yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau
bagian-bagian tertentu dari data penelitian, sehingga dari data tersebut
dapat ditarik kesimpulan.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan selama
penelitian berlangsung. Maka yang muncul harus diuji kebenarannya dan
kesesusaian melalui proses pemeriksaan dan keabsahan data sehingga
validitasnya terjamin. Dalam penarikan kesimpulan awal yang
-
dikemukakan dalam tahap awal, didukung oleh data-data yang valid dan
konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kreadibel.
B. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pembahasan dalam
penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada
hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi, baik mencakup background,
pemikiran tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka
Teori, Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka.
BAB II dipaparkan, metode Penelitian yang mencakup Pendekatan
Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analisis dan
Alat Analisis Data, Sistematika Penulisan.
BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah
Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana
BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang
pembahasan dan hasil penelitian.
BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan
Daftar Pustaka, Lampiran dan Curiculum Vitae.
-
C. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan dengan pembuatan proposal,kemudian dilanjutkan
dengan perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan
riset ,maka penulisan mengadakan pengumpulan data ,vertifikasi dan analisis
waktu yang berurutan. Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian
di lapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada
tabel jadwal penelitian sebagai beriku:
-
Jadwal Penelitian
NN
OO
Kegiatan
Bulan 2019
Januari Februari mMaret AApril mMei
11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44 11 22 33 44
1 Pengajuan Judul x xx
2 2 Pembuatan Proposal Xx
3 3 Perbaikan Proposal Dan
Seminar
x
x
x x
X
x
X
x
x
x
4 4 Surat Izin Riset xx
5 5 Pengumpulan Data xx
6 6 Pengolahan Data xx
7 7 Pembuatan Laporan Xx
8 8 Bimbingan Dan Perbaikan Xx
9 9 Agenda Ujian Skripsi
110 Perbaikan Dan Perjilidan
-
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1986, luas wilayah administratif
Pemerintah Kota Jambi adalah 205.38 km2, secara geomorfologis Kota Jambi
terletak di Bagian Barat cekungan Sumatera Bagian Selatan yang disebut sub-
cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Bagian Timur.
Secara topografi, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 M diatas
permukaan laut . Bagian bergelombang terdapat di Utara dan Selatan Kota,
sedangkan daerah rawa terdapat disekitar aliran Batanghari, yang merupakan
sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan 1.700 Km ( 11
Km yang berada di wilayah Kota Jambi dengan lebar sungai 500 m).
Kota Jambi secara geografis terletak pada 103o40 1,67-103
o40 0,22 Bujur
Timur dan 1030 2,98-1040 1,07 Lintang Selatan, dengan batas wilayah:17
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi
Kota Jambi yang beribukota di Kota Baru terbagi dalam 11 Kecamatan, dan
62 Kelurahan. Adapun Kecamatan dimaksud yaitu; Telanaipura, Pasar, Jambi
Selatan, Jambi Timur, Kota Baru, Jelutung, Danau Teluk, Pelayangan, Alam
Barajo, Paal Merah dan Danau Sipin.
17
Buku Pedoman Sejarah Dinas Tenaga Kerja Koprasi, dan UKM, Kota Jambi
3030
-
Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di
Provinsi Jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk Provinsi Jambi.
Secara Kriteria statistik, jumlah Penduduk Kota Jambi pada tahun 2017 (s.d bulan
Desember) sebanyak 667.837 jiwa dengan 170.243 KK, usia produktif adalah
penduduk yang berusia 15 s.d 55 tahun. 64,06% dari keseluruhan total penduduk
yang tergolong dalam usia produktif.
Dinas Tenaga Kerja dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi di bentuk pada
tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 48 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi. Tugas dan
fungsi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sesuai dengan
Peraturan Daerah tersebut adalah: membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan
urusan Pemerintah dibidang tenaga kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kota Jambi mempunyai fungsi yaitu:
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang penempatan dan produktivitas
tenaga kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi
dan Usaha Kecil Menengah;
b. Penyusunan perencanaan dibidang penempatan dan produktivitas tenaga
kerja, hubungan industrial, persyaratan kerja, pengawasan koperasi dan
Usaha Kecil Menengah;
c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup urusan tenaga kerja,
koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
-
d. Penyusunan program dan anggaran;
e. Pengelolaan administrasi keuangan;
f. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang
milik Negara;
g. Pengelolaan Urusan ASN;
h. Pelaksanaan kebijakan pelayanan penempatan dan produktivitas tenaga
kerja;
i. Pelaksanaan kebijakan pelayanan hubungan industrial, persyaratan kerja
dan pengawasan koperasi;
j. Pelaksanaan kebijakan pelayanan perkoperasian;
k. Pelaksanaan kebijakan pelayanan Usaha Kecil Menengah;
l. Pembinaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan bidang urusan
tenaga, koperasi dan usaha kecil menengah.
B. Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil
Menengah
1. VISI
“ Mewujudkan Peningkatan Pelayanan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah yang Berkualitas”.
Dalam kaitan rumusan visi, maka ditetapkan batasan konsep yang berkaitan dengan
masing- masing ide yang terdapat dalam visi, yaitu:
a. Terwujudkan merupakan komitmen dan kehendak bersama mengenai kondisi
yang diinginkan pada masa mendatang dengan suatu perencanaan yang terarah,
bertahap dan berkesinambungan melalui serangkaian, strategis, sasaran dan
program kegiatan.
-
b. Pelayanan merupakan wujud kerja sebagai aparatur Negara atau Daerah guna
memberikan kepuasan atas kebutuhan masyarakat terhadap Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi.
c. Berkualitas merupakan ukuran keberhasilan bagi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi baik baik bidang tenaga kerja, koperasi dan UMKM sebagaimana
ketentuan yang berlaku.
2. MISI
Agar misi dapat diwujudkan dan dapat mendorong @ lokasi sumber daya diseluruh
unsure organisasi, maka dirumuskan Misi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM
Kota Jambi, yang didalamnya mengandung tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Misi
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi sebagai berikut:
a. Meningkatkan penyebar luasan sistem informasi pasar kerja dalam rangka
menekan pertambahan tingkat penganguran;
b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja berbasis kompetensi,
kewirausahaan dan kemasyarakatan yang berdaya saing;
c. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan jaminan social ketenaga kerjaan;
d. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi.
e. Mewujudkan pengawasan terhadap koperasi yang efektif dan efisien;
f. Mewujudkan UMKM yang berkualitas;
g. Mewujudkan sumber daya aparatur, sarana dan prasarana dalam rangka
meningkatkan pelayanan public.18
18
VISI, MISI Kantor Dinas Tenaga Kerja Koprasi, dan UKM, Kota Jambi
-
C. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
A. Rencana Program dan Kegiatan
Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah. Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM menetapkan program yang
masing- masing terdiri dari beberapa kegiatan.
a. Program Utama Urusan Ketenagakerjaan
Program peningkatan kualitas, perlindungan, dan produktivitas tenaga kerja
1. Pemberian fasilitasi dan pengadaan pelatihan tenaga kerja berbasis
kompetensi dan berbasis masyarakat
2. Penyusunan dan perluasan informasi tenaga kerja
3. Fasilitasi penyeleaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan
industrial
4. Fasilitasi penyelesaian prosedur perlindungan hukum dan jaminan social
ketenagakerjaan.
b. Program pelayanan administrasi perkantoran
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,
3. Penyediaan jasa administrasi keuangan
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
5. Penyediaan alat tulis kantor
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7. Penyediaan komponen instalasi listrik atau penerangan bangunan kantor
8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan
-
9. Penyediaan makanan dan minuman
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pembangunan gedung kantor
2. Pengadaan kendaraan dinas atau operasional
3. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
4. Pengadaan mebeleur
5. Pengadaan peralatan perkantoran
6. Pemeliharaan rutin atau berkala gedung kantor
7. Pemeliharaan rutin atau berkala kendaraan dinas atau operasional
8. Pemeliharaan rutin atau berkala perlengkapan gedung kantor
9. Pemeliharaan rutin atau berkala alat-alat kantor
10. Rehabilitas sedang atau berat gedung kantor
B. Indikator Kinerja
1. Urusan Ketenagakerjaan
2. Peningkatan Kualitas kemampuan sumber daya tenaga kerja produktiv,
professional, handal dan berdaya saing.
3. Peningkatan perluasan kesempatan kerja bagi melalui LPK, Bursa Kerja online,
berbasis kompetensi, masyarakat, dan kewirausahaan.
4. Peningkatan Penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial dan
perlindungan ketenagakerjaan
5. Peningkatan pembinaan, pemantauan, pemeriksaan dan penilaian kesehatan
koperasi oleh pemerintah.
6. Urusan Koperasi dan UKM
-
C. Kelompok Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan
UKM Kota Jambi, yaitu: hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai, serta dalam kurun
waktu yang lebih pendek dari tujuan, maka ditetapkan sasaran dinas Tenaga
Kerja, Koperasi, dan UKM Kota Jambi, yaitu:
1. Terciptanya lapangan kerja baru
2. Terciptanya tenaga kerja yang berkualitas, produk kompetitif, berwawasan
wirausaha dan berdaya saing;
3. Terciptanya keselarasan hubungan industrial antara pengusaha dan pencari
kerja maupun antara pengusaha dan tempat kerja lainnya sesuai dengan
informasi yang akurat;
4. Terciptanya koperasi yang berkualitas
5. Terciptanya sistem pengawasan koperasi yang efektif dan efisien;
6. Terciptanya pelayanan prima
Sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut:
a. Peningkatan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan hubungan
industrial kondusif
b. Peningkatan produktivitas koperasi dan UMKM
c. Terciptanya pelayanan prima
-
D. Tugas Pokok dan Fungsi Setiap Bagian di Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi dan UKM
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 48 Tahun 2016 ttg SOTK
DTKK UKM tentang susunan dan tata kerja dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan
Usaha Kecil Menengah Kota Jambi, maka tugas pokok dan fungsi untuk semua
struktur dalam lingkup dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah
Kota Jambi, . Untuk menjalankan tugas pokok tersebut struktur yang ada dalam
organisasi dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota
Jambi, mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam rangka
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di semua
bidang yang ada di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM. Kepala
Dinas mempunyai tugas:
1. Membuat rumusan kebijakan tekhnis bidang ketenagakerjaan berdasarkan
kewenangan yang ada;
2. Memberikan pelayanan perijinan di bidang;
3. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sesuai bidang
tugasnya;
4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas
bawahan sesuai dengan bidangnya masing masing;
5. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis serta pengawasan kepada
bawahan;
6. Memeriksa hasil kerja bawahan;
-
7. Mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan;
8. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kinerja kepada Bupati;
9. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan
b. Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam melaksanakan
penyusunan program dan laporan keuangan, kepengawaian, keprotokolan,
perlengkapan dan rumah tangga, penyusunan rencana kerja, pengelolaan
dan pengendalian serta penatausahaan. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja,
Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas:
1. Melaksanakan urusan surat menyurat, rumah tangga, dan memberikan
penerangan, pelaksanaan kegiatan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi;
2. Melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan di lingkungan dinas;
3. Melaksanakan urusan mutasi, kenaikan pangkat dan gaji berkala
lingkungan dinas;
4. Menyusun program kerja sekretariat sebagai bahan program kerja Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi berdasarkan rencana kegiatan masing
masing sub bagian;
5. Menyusun laporan pertanggung jawaban kinerja sekretariat sebagai bahan
pertanggung jawaban Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi berdaasarkan
laporan hasil kegiatan masing masing sub bagian;
6. Mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas bawahan
sesuai dengan bidangnya masing masing;
-
7. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis serta pengawasan kepada
bawahan;
8. Memeriksa hasil kerja bawahan;
9. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian;
10. Melaksanakan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan;
11. Melaksanakan urusan keuangan;
12. Mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan
13. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Bagian Sekertariat mempunyai sub bagian umum dan sub bagian
kepegawaian yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menginventarisir surat masuk dan keluar
2. Memfasilitasi tamu-tamu kantor sesuia dengan kepentingannya
3. Mengkoordinir petugas kebersihan kantor
4. Mengkoordinir bagian legalisasi
5. Mengkoordinir acara protokoler dinas
6. Melaksanakan pengetikan surat menyurat dan penggandaan naskah dinas
7. Melaksanakan urusan hubungan masyarakat, perjalanan dinas dan
protokol
8. Membuat rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
diajukan dalam penyusunan program dinas tahun yang akan datang
selambat lambatnya pada bulan Juli tahun berjalan.
-
Sub bagian kepegawaian Memiliki tugas :
1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan seksi kepegawaian
2. Menyiapkan rencana formasi penerimaan dan pengangkatan dan
pemerataan pengawas di lingkungan kerja dinas
3. Menyiapkan usulan mutasi antara lain kenaikan pangkat, pemindahan,
pemberhentian dan pensiunan tenaga administrasi dan fungsional
4. Menyusun daftar urut kepangkatan pegawai
5. Mengelolah kenaikan gaji berkala tenaga administrasi dan tenaga
fugnsional
6. Melaksanakan urusan tata usaha pengawas
7. Penyiapan koordinasi pelaksanaan ujian dinas
8. Pengurusan pemberian tanda pengahargaan kepada pegwai
9. Pengurusan tabungan asuransi pegawai dan kartu kesehatan
10. Pelaksanaan bimbingan penyaluran dana subsidi guru serta peningkatan
kesejahteraan pegawai
11. Menyusun laporan sub bagian
12. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan
13. Sub bagian keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas
14. Menyusun rencana dan program sub bagian keuangan
15. Melakukan pengelolaan keuangan dinas yang meliputi penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran, pertanggungjawaban dan pembukuan
16. Meneliti, menguji kebenaran setiap dokumen bukti penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran uang
-
17. Melakukan pencatatan dan pengarsipan dokumen bukti pengeluaran uang
18. Melakukan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalaan dinas, rekening
telepon dan air serta borongan dan pembelian
19. Melakukan tuntunan ganti rugi
20. Mempersiapkan laporan periodik tentang pengeluaran keuangan
21. Memonitor pelaksanaan anggaran
22. Mencatat, mengolah dan menganalisis data hasil monitor pelaksanaan
anggaran
23. Mempersiapkan penyusunan anggaran belanja dinas
24. Menyusun pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran dinas
25. Menerima, menyimpan, dan menguangkan surat berharga
26. Mengumpulkan data perkembangan pelakanaan anggaran dinas
27. Menyusun identifikasi masalah yang menyangkut anggaran Dinas
28. Mempersiapkan bahan penyusunan, saran penyesuaian pelaksanaan
anggaran dinas
29. Melakukan pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan yang
bersumber dari APBD
30. Melakukan pengurusan gedung dan perabot
31. Melakukan infentarisasi dan mempersiapkan penghapusan barang dan
perlengkapan
32. Melakukan rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan
inventaris
-
33. Melakuakan stock volume barang barang kebutuhan ATK dan barang
barang lainnya masing masing bidang
34. Melakukan pendistribusian barang perlengkapan yang meliputi perabot,
peralatan tekhnis, alat kantor dan pembukuan
35. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris kantor
36. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
c. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang
penempatan dan produktivitas tenaga kerja serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
Berikut pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat khususnya
bagi pencari kerja :
1. Pendidikan dan pelatihan tatarias kecantikan
2. Pendidikan dan pelatihan menjahit
3. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
4. Pendidikan dan pelatihan perhotelan
Pelayanan yang diberikan oleh bidang penempatan dan produktivitas tenaga kerja
kepada masyarakat kususnya bagi pencari kerja yaitu:
1. Pembuatan kartu pencari kerja AK1
d. Bidang HI, Persyaratan Kerja dan Was Koperasi
Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan HI,
persaratan kerja dan pengawasan koperasi serta melaksanakan tugas lainyang
diberikan kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
e. Bidang Perkoperasian
-
Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang
perkoperasian , serta melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.
f. Bidang UKM
Melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan bidang
usaha mikro kecil dan menengah , serta melaksanakan tugas lainyang diberikan
kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
E. STRUKTUR ORGANISASI
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari:
a. Subbag perencanaan program dan pelaporan
b. Subbag pengelolaan administrasi keuangan
c. Subbag administrasi umum dan kepegawaian
c. Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri dari:
1. Seksi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
2. Seksi penempatan tenaga kerja
3. Seksi perluasan kesempatan kerja
d. Bidang Hubungan Industrial, Persyaratan Kerja dan Pengawasan Koperasi, terdiri
dari:
1. Seksi persyaratan kerja, kelembagaan dan jaminan social
2. Seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan
kerja
3. Seksi pengawasan dan pemeriksaan koperasi
d. Bidang Perkoperasian, terdiri dari:
1. Seksi perizinan dan kelembagaan koperasi
-
2. Seksi pengembangunan, penguatan usaha dan perlindungan koperasi
3. Seksi fasilitasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia kopersai
e. Bidang UMKM, terdiri dari:
1. Seksi penguatan pemasaran dan fasilitas UMKM
2. Seksi pengembangan, peningkatan dan perlindungan UMKM
3. Seksi peningkatan kualitas produk dan kewirausahaan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas
g. Kelompok Jabatan Fungsional
-
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi
dalam meningkatkan pelatihan yang berkualitas
Pada bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang ditanya dan
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung di Dinas Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jambi. Ada beberapa pertayaan yang
diajukan oleh penulis kepada Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga
Kerja sekaligus dari para pegawai dan masyarakat yang bersangkutan.
Pelatihan kerja merupakan keseluruhan suatu kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berusaha untuk melaksanakan
perbaikan mutu kehidupan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi,
efektivitas dan kualitas.Wawancara : “Kepala Seksi (KASI) Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Peniwati., SE. meningkatkan pelatihan yang berkualitas yaitu dengan meningkatkan
kompetensi dan daya saing tenaga kerja dan memberikan pelatihan yang diberikan
kepada masyarakat khususya bagi para pencari kerja seperti pelatihan tata rias
kecantikan, pelatihan menjahit, pelatihan kewirausahaan, pelatihan perhotelan,
pelatihan desain grafis dan lain-lain , dengan diberikan pelatihan agar dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran yang ada di Kota
Jambi”.19
Dapat di simpulkan prinsipnya untuk meningkatkan pelatihan yang berkualitas
yaitu dengan meningkatkan pembangunan perluasan kerja dan penempatan tenaga
19
Wawancara, Ibu Peniwati., SE. Selaku Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
21 Maret 2019
45 45
-
kerja seperti yang termuat dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan yang mana memiliki tujuan untuk memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan
pemerataan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional daerah.
Sehubungan dengan tujuan tersebut diatas Dinas Tenaga Kerja koperasi dan
UKM Kota Jambi mengemban tugas dan berupaya menurunkan tingkat
pengangguran melalui kegiatan pelatihan yang ada di Dinas Tenaga Kerja
koperasi dan UKM Kota Jambi. Program pelatihan peningkatan kualitas,
perlindungan dan produktivitas tenaga kerja kegiatan pemberian fasiltasi dan
pengadaan pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat.
Salah satu kegiatan pada program perluasan perluasan peningkatan
kesempatan kerja yang dilaksanakan adalah pendidikan dan pelatihan
keterampilan bagi pencari kerja yang dilaksanakan dengan metode klasikal dan
praktek langsung. Kegiatan pelatihan bagi pencari kerja dilaksanakan selama 15
hari atau 120 jam pelajaran. Berbagai komponen telah disiapkan mulai dari
pembentukan panitia, pelaksanaan kegiatan proses seleksi dan rekrutmen,
pembuatan SK, persiapan tempat dan penyediaan ATK peserta.
Peserta berasal dari pencari kerja yang terdaftar di dinas tenaga kerja koperasi
dan usaha kecil menengah kota jambi dan terdaftar di database PPLS dari masing-
masing kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Jambi. Yang diharapakan
setelah mengikuti pelatihan keterampilan dapat diterima atau terserap di pasar
kerja.
-
Adanya Pembinaan dan Pengawasan yang tercantum di Pasal 28
1. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan kerja dan
produktivitas di laksanakan oleh pemerintah daerah.
2. Pembinaan pelatihan kerja dan produktivitas oleh pemerintah daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi pengembangan standar
kompetensi penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi
kompetensi dan pengembangan sistem informasi pelatihan kerja daerah.
3. Pemerintah daerah wajib melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala terhadap kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga
pelatihan kerja.
4. Ketentuan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan walikota.
Maksud dilaksanakan pelatihan yaitu untuk meningkatkan kuwalitas sumber
daya manusia disektor formal maupun informal.20
Bapak Doni Hermawan juga menambahkan dalam wawancara berikut:
“Dilaksanakan pelatihan agar setelah selesai mengikuti pelatihan peserta
pelatihan dapat mempunyai keterampilan dalam bekerja sesuai dengan
kemampuannya dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan seperti
berwirausaha”.21
Dapat disimpulkan bahwa baik pihak pemerintah maupun masyarakat
berharap setelah mengikuti pelatihan kerja dapat memiliki pekerjaan yang layak
sesuai dengan bakat yang dimiliki ataupun dapat menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri dengan hasil yang di peroleh selama mengikuti pelatihan.
20
Perda No 14 Tahun 2017 tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 21
Wawancara Bapak Doni Hermawan Peserta Pelatihan 30 Maret 2019
-
B.Bagaimana implementasi peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017
Tentang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Penerapan peraturan daerah nomor 14 tahun 2017 tentang pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja Kota Jambi,
wawancara : Ibu Peniwati., SE “ Penerapannya sudah berjalan baik tapi
belum maksimal masih tertatih. Yang mana penerapanya masih sangat
kurang yaitu dibidang penyiapan sarana dan prasarana di bidang pelatihan
desain grafis, masih minimnya computer untuk pelatihan”.22
Dapat di jelaskan bahwa Penerapan peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2017
Tentang Pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, perlunya perhatian lebih dari
pemerintah bagaimana meningkatkan minat sumber daya manusia nya agar
mampu berdaya saing dan rendahnya tingkat pengangguran. Dengan adanya
pelatihan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia
yang pada akhirnya dapat terserap di pasar kerja atau mampu membuka lapangan
kerja baru dengan menjadi wirausaha.
Selanjutnya masih wawancara dengan ibuk Diah menambahkan bahwa
sesungguhnya “ Pelatihan dan produktivitas yang ada di dinas tenaga kerja
Kota Jambi sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017
yaitu berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat.23
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang ada di Dinas Tenaga kerja Kota Jambi
sudah sesuai dengan peraturan daerah hanya saja bagaimana meningkatkan minat
sumber daya manusia nya yang ada di Kota Jambi agar memiliki kemauan untuk
mengikuti pelatihan yang telah disediakan agar dapat menurunkan pengangguran
yang ada di Kota Jambi.
22
Wawancara, Ibu Peniwati., SE Kepala Seksi Penta kerja kota jambi 22 Maret 2019 23
Wawancara, Ibu Diah Selaku Staf Pegawai Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 21 Maret
2019
-
C.Bagaiamana Upaya dan Kendala Pelatihan yang ada di Dinas Tenaga
Kerja Kota Jambi
Adapun upaya yang telah dilakukan yaitu dengan dilaksanakan melalui proses
rekruitmen dan seleksi yang dilaksanakan secara terbuka, objektif, adil, dan tidak
diskriminatif. Peserta pelatihan kerja dapat berasal dari pencari kerja, pekerja,
penyandang disabilitas, dan unsur masyarakat lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi kerja. Pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang
disabilitas dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat disabilitas dan
kemampuan tenaga kerja penyandang disabilitas yang bersangkutan.
Mekanisme pelaksanakan proses rekruitmen dan seleksi sebagaimana di
maksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. Peserta pelatihan kerja
harus memenuhi persyaratan dan peraturan lembaga pelatihan kerja sesuai dengan
jenis dan program pelatihan kerja yang akan diikuti:
1. Pelatihan kerja dilakukan dengan pelatihan di lembaga pelatihan kerja dan
pelatihan di tempat kerja
2. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan metode yang memungkinkan peserta
untuk memulai dan mengakhiri program pelatihan pada waktu dan jenjang
yang berbeda sesuai penguasaan peserta terhadap program pelatihan kerja.
3. Pelaksanaan pelatihan di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1),
dilakukan melalui kerjasama antara unit pelaksana teknis latihan kerja
daerah atau lembaga pelatihan kerja swasta dengan perusahaan
4. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3wajib menerima peserta
pelatihan di tempat kerja
-
5. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan
6. Peserta pelatihan dengan sistem pemagangan dapat ditempatkan diluar jam
kerja normative pada jam tertentu setelah mendapatkan persetujuan dari
dinas
Pelaksanaan pelatihan kerja dengan sistem pemagangan di maksud pada
ayat 5, disahkan oleh kepala dinas paling lama 5 hari kerja setelah
permohonan diterima dengan persyaratan lengkap.
“Wawancara Peniwati SE, Banyak yang sudah di lakukan Kota Jambi dalam
mengupayakan pelatihan yaitu dengan memberikan pengumuman kepada
masyarakat seperti adanya job fair, namun kendala yang masih sering terjadi
masyarakat mengganggap pelatihan tidak berdampak apa-apa dalam mencari
kerja.24
Adapun kendala internal yang terjadi adalah kendala yang disebabkan oleh faktor
dari dalam baik dari pihak Pemerintah Daerah sendiri maupun dari pusat,
diantaranya:
a. Pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan keterampilan yang biasanya
dilaksanakan tidak tepat waktu, hal ini disebabkan karena minimnya
sumber dana sedangkan untuk melaksanakan pelayan ini diperlukan dana
yang terbilang besar.
b. Tidak meratanya proses informasi kepada masyarakat setiap melakukan
kegiatan pelatihan, yang diakibatkan minimnya sumber daya yang ada.
c. Dalam Pelayanan Penempatan tenaga kerja masih minim informasi yang
diperoleh oleh Pemda.
24
Wawancara Peniwati SE, Kepala Seksi Pentakerja 4 April 2019
-
d. Rekomendasi perpanjangan ijin penggunaan tenaga kerja biasanya juga
lamban hal ini karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki pemda.
e. Syarat-syarat dan Norma Kerja Pemda dalam hal ini kurang mampu
memperoleh informasi yang akurat, baik mengenai kesepakatan waktu
kerja, PHK dan Kesepakatan Kerja bersama. Kemudian informasi
mengenai izin penyimpangan waktu kerja dan izin kerja malam wanita
sehingga Pemda dinilai lamban dalam menyikapi pelanggaran yang
berkaitan dengan pelayanan tersebut.
f. Dalam pelayanan Kartu AK I atau Kartu Pencari Kerja, dalam menerapkan
standar operasional pelayanan kadang belum maksimal disebabkan juga
karena minimnya sumber daya dan bantuan dari pusat.
Sedangkan kendala External merupakan kendala yang disebabkan oleh faktor dari
luar yaitu Masyarakat dan kondisi diluar pengaruh Pemerintah Daerah.
a. Dalam Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah Kota Jambi, ada sebagian masyarakat menganggap
kegiatan pelayanan ini tidak memberikan dampak apa-apa sehingga
kurangnya antusiasme menyebabkan menurunnya target kinerja
Pemerintah daerah Kota Jambi.
b. Masyarakat tidak antusi untuk melakukan pendataan sebagai angkatan
kerja sehingga dinas ketenagakerjaan tidak mampu melakukan distribusi
lapangan kerja dengan baik, kecenderungan masyarakat angkatan kerja
seenaknya saja melamar pekerjaan tanpa melaporkan diri.
-
c. Perusahaan tidak mengurus Rekomendasi perpanjangan izin penggunaan
tenaga asing sehingga merugikan pemda Kota Jambi.
d. Para calon tenaga kerja tidak memperhatikan dan mengikuti Syarat dan
Norma kerja sehingga sering terjadi pelanggaran pada saat bekerja, dan
tentunya ini merugikan para tenaga kerja.
e. Tenaga kerja kurang sadar terhadap pentingnya mengurus Kartu AK I
f. sehingga sulit memperoleh pekerjaan yang layak.
g. Masih adanya budaya konektivitas dalam pengurusan Kartu AK I
sehingga tidak SOP tidak berjalan dengan semestinya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat seperti yang di ungkap
Hariz Ismail sebagai berikut:’’ia mengatakan bahwa masih banyaknya
pengangguran yang ada di Indonesia di karenakan sumber daya manusianya
yg masih kurang memiliki keterampilan dalam bekerja dan kurangnya minat
mengikuti pelatihan .25
Dari penjelasan di atas yaitu Sosialisasi kepada masyarakat terkait
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi terhadap pelatihan
sangat penting di lakukan oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Jambi.
25
Wawancara Hariz Ismail selaku masyarakat
-
BAB V
PENUTUP
Dari penelitian dan pembahasan yang telah ditulis dan dikemukakan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberi saran-saran terkait judul yang
penulis ambil, yang mana kiranya nanti dapat bermanfaat oleh semua pihak.
A. Kesimpulan
Memberikan motivasi kepada masyarakat kota jambi bahwa pentingnya
pelatihan bagi pencari kerja. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, penulis
dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Adapun langkah-langkah yang di lakukan Kantor Dinas Tenaga Kerja
Kota Jambi dalam meningkatkan pelatihan yang berkualitas yaitu dengan
meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja dan memberikan
pelatihan yang mana dilaksanakan melalui proses rekruitmen dan seleksi
yang dilaksanakan secara terbuka, objektif, adil, dan tidak diskriminatif
sesuai dengan minat, bakat dan ditempatkan di bidang- bidangnya yang
telah mereka pilih yaitu seperti pelatihan menjahit, pelatihan perhotelan,
pelatihan tata rias kecantikan, dan lain-lain.
2. Penerapan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja yaitu sudah berjalan dengan baik hanya saja
belum maksimal dan masih tertatih- tatih. Yang mana penerapannya masih
sangat kurang yaitu dibidang penyiapan sarana dan prasarana yaitu seperti
komputer, alat jahit, tata rias, dan lain- lain serta sumber daya manusianya
yang melatih.
45 53
-
3. Upaya yang telah dilakukan untuk pelatihan yaitu dengan memberikan
pelatihan secara maksimal dengan tenaga pengajar yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bakatnya yang dimiliki, namun kendala dalam
pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan itu sendiri yaitu dilaksanakannya
tidak tepat waktu, hal ini disebabkan karena minimnya sumber dana untuk
melaksanakan pelayanan ini di perlukan dana yang terbilang besar.
B. Saran
Diharapkan dibagian sarana dan prasarana lebih diutamakan karena
sarana dan prasarana sangat mendukung dalam proses pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja bahwa keefektifan pelatihan ditentukan oleh
suasana dan keadaan saat pembelajaran berlangsung.
-
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktek,Jakarta : Rineka
Cipta, 2010
Burhan Bungin, Petodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 2017
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif
dan Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Ndara Taliziudin,KYBERLOGI Ilmu Pemerintahan Baru, Jilid 2, Jakarta :
PT Rineka Cipta, 2003.
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN
STS Jambi, 2012.
Simamora, Henry, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan 3,
STIEYKPN, Yogyakarta.
Simungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Karyawan. Jakarta. : Bumi Aksara.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2009.
Suwatno. 2001. Asas-asas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Suci Pres.
Ulber Silalahi, Metode penelitian Sosial,cet.Ke -3, Bandung, Refika Aditama,
2012.
-
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dokumentasi Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Kota
Jambi 20 maret 2019
Dokumentasi Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil
Menengah Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 21-22 Maret 2019
Nara Sumber Wawancara
- Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ibu Peniwati., SE.
- Pengawai Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Ibu Diah
- Peserta Pelatihan Bapak Doni Hermawan
- Harizal Ismail Masyarakat
Sejarah Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
-
Lampiran 1
Wawancara Kepala Seksi Pentakerja Ibu Peniwati S.E
Wawancara Staf Pegawai Pentakerja Bapak Doni Hermawan
-
Lampiran 11
Wawancara Kepala Seksi Pentakerja Ibu Peniwati S.E
Wawancara Hari Ke Dua Kepala Seksi Pentakerja Peniwati S.E
-
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Maghfirotun Nafiah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ tanggal Lahir : Desa Baru, 22 Juni 1997
Alamat : Mendalo Darat
Pekerjaan : -
Alamat Email : Maghfi [email protected]
No Kontak : 082350972776
Pengalaman- Pengalaman Pendidikan Formal:
1. SDN 113/1X Desa Baru, tamat pada tahun 2009
2. SMP Islam Al-Arief, tamat pada tahun 2012
3. SMA Islam Al-Arief, tamat pada tahun 2015
Motto Hidup: membahagiakan kedua orang tua
JUDULPERNYATAAN ORISINALITASPERSETUJUAN PEMBIMBINGPENGESAHANMOTTOPERSEMBAHANKATA PENGANTARABSTRAKDAFTAR ISIBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan Masa