NA+DLP+3+Okt
description
Transcript of NA+DLP+3+Okt
Percepatan Pengembangan Dokter Layanan Primer IndonesiaPokja PP-DLP September 2014
1
Latar Belakang Berkembangnya Dokter Layanan Primer (DLP) di Dunia dan di Indonesia
Deklarasi Alma Alta pada tahun 1978 tidak berhasil Kegagalan Health for all pada tahun 2000 Laporan WHO tahun 2008 menganjurkan reformasi
untuk memperkuat layanan primer
2
Perkembangan Sistem Layanan Primer
Tertiary care
Kualitas pelayanan & pendidikan dokter danDokterspesialis tidak setara.
Pelayanan berorientasi spesialis
Pendidikan menghasilkan dokter dengan mindset, perilaku dan kompetensi yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Dokter spesialis melaksanakan wewenang pekerjaan dokter primer
• Masyarakat diharapkan berperan• Pelayanan Primer harus menjadi gatekeeper• Kualitas layanan dan pendidikan Pelayanan Primer harus setara dengan pelayanan sekunder dan tersier• Berkembang Family Medicine untuk menjawab kebutuhan masyarakat • Lulusan program pendidikan bidang ilmu FM/GM/PCM disebut Dokter Layanan Primer.
Segitiga hirarki pelayanan diputar 90o tidak ada lagi salah pengertian mengenai prioritas pembangunan kesehatan. Sama penting, namun porsinya sesuai dengan jumlah penduduk yang dilayani 3
Dokter
Spesialis
MahalKompetensi
Bidang ilmu kedokteran
Internal Medicine
Obs-Gynecology
Surgery
PediatricsO
phthalmology
Dermatology
Etc
Kedokteran Dasar
Family Medicine Ib
II
IIIIII
II
I
Spesialis
Dokter PelayananPrimer(DK+DU)
TerjangkauIa
Sub-Spesialis
SAAT INI ERA JKNBiaya pelayanan
TRILOGY MEDICAL EDUCATION
BASIC POST GRADUATE CPD
DLP Kedokteran dasar (5 th) + Internsip (1 th) (Ia) PPDS (Ib) CPD
DSP Kedokteran dasar (5 th) + Internsip (1 th) (Ia) PPDS (II+III) CPD
PENDIDIKAN & KOMPETENSI DOKTER DALAM ERA JKN
UU DIKDOKProgram peningkatan kompetensi +80.000 dokter
Primary Care Medicine
Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer
Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program pendidikan dokter
GOAL
Dokter yg mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu & keluarga
NASKAH AKADEMIK DLP
TUJUAN menjadi dasar pemikiran pengembangan kebijakan DLP setara spesialis yang
telah tercantum pada UU Pendidikan Kedokteran no 20/2013
DIGUNAKAN untuk:• Memberikan gambaran kepada para pengandil dan masyarakat tentang
sistem pendidikan dan profesi DLP
• Acuan dalam merumuskan kebijakan
• Indikator/tolok ukur pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan DLP
• Acuan organisasi profesi dokter dalam menetapkan kebijakan pendidikan DLP
5
Landasan Hukum DLP• UUD1945 pasal 28:
• Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
• UU RI no 36 th 2009 tentang Kesehatan.• Pasal 5 ayat 2: Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau
• UU RI no 29 th 2004 tentang Praktik Kedokteran.
• UU RI no 40 th 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
• Perpres RI no 72 th 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
• Peraturan BPJS Kesehatan no 1 th 2012 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
• Perpres RI no 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
• UU RI no 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.
6
Definisi DLP
Dokter Layanan Primer adalah dokter generalis yang
mendapatkan pendidikan setara spesialis, yang
mengintegrasikan Kedokteran Keluarga, Kedokteran
Komunitas dan Kesehatan Masyarakat dan mampu
memimpin serta menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama / primer
7
Pendidikan DLP menurut UU dikdok
8
Kompetensi dokter menurut SKDI 2012
9
Profesionalitas yang luhur, Mawas diri dan pengembangan diri, Komunikasi efektif, Pengelolaan informasi, Landasan ilmiah ilmu kedokteran, Ketrampilan
klinis, Pengelolaan masalah kesehatan
Area Kompetensi DLP
10
Profesionalitas yang luhur, Mawas diri dan pengembangan diri, Komunikasi efektif, Pengelolaan informasi, Landasan ilmiah ilmu kedokteran, Ketrampilan klinis, Pengelolaan masalah
kesehatan
Komunikasi holistik dan komprehensif
}}DLP
Dokter
DOKTER LAYANAN PRIMER
FASYANKES PRIMERPESERTA JAMINAN& PENGGUNA JASA LAINNYA
KEMAMPUAN DOKTER LAYANAN PRIMER
50% di tahap 1, 20% di tahap 230% di tahap 3
10-20% PJJ, 10-20% WPB, 10-20% RPL, 50-60% TM
50% di tahap 1, 20% di tahap 230% di tahap 3
20-30% PJJ, 40-50% WPB, 20-30% RPL, 10-20% TM
60% di tahap 120% di tahap 220% di tahap 3
10-20% PJJ, 30-40% WPB, 30-40 % RPL, 30-40%
TM
20% di tahap 140% di tahap 240% di tahap 3
60-80% PJJ, 20-30% WPB,
10-20 % RPL, 10-20% TM
STRATEGI PENDIDIKAN DLP10% di tahap 120% di tahap 270% di tahap 3
20-30% PJJ, 40-50% WPB, 20-30% RPL, 10-20% TM
30% di tahap 140% di tahap 230% di tahap 3
20-30% PJJ, 40-50% WPB, 20-30% RPL, 10-20% TM
Keterangan:PJJ = pendidikan jarak jauh (e-learning), untuk daerah yang sulit akses internet dapat berbentuk buku modul,WPB = workplacebased learning, dilaksanakan pada tahap 2 dan 3RPL = recognized prior learning, hasil perhitungan/verifikasi kegiatan pendidikan, pelatihan, praktik dan penelitian yang divalidasi sebagai kegiatan yang dapat menggantikan bagian dari pendidikan ditahap 1 dan 2TM = tatap muka, adalah pendidikan yang tidak dapat dilakukan tanpa berada di satu ruangan dengan pengajar, merupakan pelatihan hands-on ketrampilan-ketrampilan klinis dan non klinis
Ketrampilan Klinis
(aplikasi Kedokteran Keluarga)
Unggulan lokal Kepemimpinan &
Manajemen praktik
Kesehatan Masyarakat
(pel kes primer
berorientasi masy)25%
25%
40%
10%
__sks__sks
__sks__sks
Area kompetensi, proses pembelajaran dan wahana pendidikan
Untuk memudahkan perencanaan wahana & dosen, maka:
•Proses pembelajaran dibagi 2:
1.Pembelajran langsung
2.Pembelajaran jarak jauh (dengan supervisi)
•Wahana pendidikan dibagi 3:
1.RS Pendidikan
2.Wahana Pemagangan
3.Wahana praktik peserta didik
Tentukan dulu huruf merah, baru estimasi daya tampung FK, kebutuhan dosen, wahana & biayanya.
Etik, hukum, profesionalism
Komunikasi holistik
komprehensif
METODOLOGI METODOLOGI PENELITIANPENELITIAN
Quality Assurance in Quality Assurance in Primary CarePrimary Care
KOMUNIKASI KOMUNIKASI HOLISTIK & HOLISTIK &
KOMPREHENSIFKOMPREHENSIFEBM in Primary EBM in Primary
CareCare
Intensifikasi keterampilan klinis dokter Layanan Primer
7272SKSSKS
Sumber: KKI, 2006 - SPPDS (Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis), Standar 2.3 – 2.4 KKI no.12 thn 2013 – Penerapan KKNI dalam Pendidikan Kedokteran, Psl.6 (3)
Standar Kompetensi dan Pendidikan Spesialis Famili Medisin – PDKI 2013
PRINSIP LAYANAN PRINSIP LAYANAN PRIMER dgn pendekatan PRIMER dgn pendekatan
KEDOKTERAN KEDOKTERAN KELUARGAKELUARGA
Manajemen kasus dengan pendekatan gejala (simtom)Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya keluarga dan komunitas
Manajemen praktik dokter keluarga: Berperan sebagai koordinator dalam
pengelolaan masalah pasien yang kompleks
Menjadi pendidik dokter keluarga:
Sebagai supervisor bagi peserta yang lebih muda
Tahap Pendidikan DLP
TAHAP MAGANG (2),terdiri dari modul-modul manajemen kasus dengan pendekatan simtom dan masalah kesehatan, serta modul-modul pemberdayaan masyarakat untuk
penatalaksanaan kesehatan . Sepanjang 2 semester. Wahana WPB dengan supervisor terlatih
TAHAP PRAKTIK (3), terdiri dari modul-modul manajemen praktik untuk mengaplikasikan seluruh pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai pimpinan di fasyankes primer. Wahana WPB primer dengan PJJ selama 1 semester. Sekaligus merupakan uji kompetensi dengan cara portfolio
dan karya tulis. Tanpa supervisor namun dengan pembimbing individual.
16
17
Dr DLP Dr.Sp
STR v v vPraktik primer v v -
Provider BPJS v v vSistim pembiayaan Kapitasi Kapitasi INA-CBG
Nilai kapitasi n n + X -
Lama pendidikan setelah SMA (tahun)
5+1int 5+1int+3 5+1int+ (3 s/d 5)
Uji kompetensi CBT + OSCE CBT + Portfolio Portfolio + Board
Tugas akhir Skripsi Evidence Based Case Report (EBCR)
Thesis
Serkom Dokter DLP Dr Spesialis
KKNI 7 8 8-9
18
2014 2016 2019 2022 2025Jumlah penduduk 244,814,900 250,342,100 258,437,000 256,102,800 273,219,200
Perkotaan 51% 124,855,599 127,674,471 131,802,870 130,612,428 139,341,792
Kebutuhan DLP perkotaan(Rasio 1:7500)16,647 17,023 17,574 17,415 18,579
DLP di Puskesmas prioritas110 121 133 146 161
DLP di 183 Kab daerah terpencil183 201 221 244 268
DLP di Pulau terluar berpenduduk34 37 41 45 50
Kebutuhan DLP pedesaan71,649 73,241 75,585 74,859 79,848
Estimasi kebutuhan DLP 88,623 90,624 93,554 92,709 98,905
Estimasi jumlah program studi DLP yang diperlukan
Masa Transisi Masa Transisi adalah masa persiapan sampai penyelenggaraan
program pendidikan DLP pada dokter yang lulus sebelum Agustus
2015
Masa transisi ditentukan mulai tahun 2014 dan berakhir maksimum
15 tahun.
20
TAHAP MAGANG
TAHAP PRAKTIK : uji kompetensi berupa portfolio dengan workplace-based strategy
Recognized Prior Learning pada masa transisi (Konversi)
1 th
1 th
1 th
21
2015 2016 2017 2018 2019 2025 2033 2034Jumlah FK akreditasi A yg diestimasi membuka konversi
8 16 20 22 25 25 25 25
Jumlah FK akreditasi B yg diestimasi membuka konversi
8 24 32 32 32 32 32 32
Jumlah senter pendidikan 16 40 52 54 57 57 57 57Penerimaan peserta setiap institusi 200 200 200 200 200 200 200 200
Estimasi penerimaan program konversi 3200 8000 10400 10800 11400 11400 11400 11400
Dokter baru lulus pertahun 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000
Dokter yang menunggu untuk dikonversi 95812 93812 89412 84612 79212 46812 3612 -1788
Estimasi jumlah program studi DLP yang diperlukan
Untuk awal pendirian, Perhimpunan DLP beranggotakan:
Perhimpunan DLP
Pokja DLP
23
POKJA PP DLP
KOLEGIUM
PERHIMPUNAN
MT/dosen pakar
24