Myoma Uterus

6
Myoma Uterus A.Pendahuluan Saat ini myeloma uterus sering ditemukan pada keganasan ginekologi tetapi sangat sedikit penyebab kematian akibat keganasannya pada wanita. Peningkatan angka kejadian myeloma uterus berhubungan dengan meningkatnya status kesehatan sehingga dengan meningkatnya usia maka kemungkinan terserang penyakit tersebut semakin besar. B. Teori Myoma adalah tumor benigna yang terdiri dari unsur- unsur otot. Jadi, myoma uterus adalah tumor yang terdapat pada jaringan otot dinding rahim wanita. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti C. Pembahasan Tujuan pemerikasaan di patologi anatomi: 1. untuk menentukan diagnosa 2. untuk menentukan prognosa 3. untuk menentukan terapi Pemeriksaan di patologi anatomi ada 2: 1. Histopatologi Bahan pemeriksaan berupa jaringan Jaringannya bisa diambil dari : a frozen section b .operasi besar c. operasi kecil d. biopsi e. autopsi 2. Sitologi Bahan pemeriksaan berupa sel-sel

description

makalah

Transcript of Myoma Uterus

Page 1: Myoma Uterus

Myoma Uterus

A.Pendahuluan Saat ini myeloma uterus sering ditemukan pada keganasan ginekologi tetapi sangat sedikit penyebab kematian akibat keganasannya pada wanita. Peningkatan angka kejadian myeloma uterus berhubungan dengan meningkatnya status kesehatan sehingga dengan meningkatnya usia maka kemungkinan terserang penyakit tersebut semakin besar.

B. Teori Myoma adalah tumor benigna yang terdiri dari unsur-unsur otot. Jadi, myoma uterus adalah tumor yang terdapat pada jaringan otot dinding rahim wanita. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti

C. Pembahasan Tujuan pemerikasaan di patologi anatomi:

1. untuk menentukan diagnosa2. untuk menentukan prognosa3. untuk menentukan terapi

Pemeriksaan di patologi anatomi ada 2:

1. HistopatologiBahan pemeriksaan berupa jaringanJaringannya bisa diambil dari : a frozen section

b.operasi besar c. operasi kecil d. biopsi e. autopsi2. Sitologi

Bahan pemeriksaan berupa sel-sel Sel-sel bisa diambil dari : a. Biopsi aspirasi b. papsmear c. cairan-cairan tubuh d. imprint e. scraping

ad.1. Histopatologi Jaringan-jaringan yang akan diperikasa di patologi anatomi sebelumnya harus

difiksasi terlebih dahulu.

Tujuan fiksasi :1. Mempertahankan morfologi2. Mencegah autolisis

Page 2: Myoma Uterus

3. Mencegah pertumbuahn bakteri / jamur

Efek fiksasi :1. Koagulasi protein jaringan2. Koagulasi kandungan jaringan3. Mencegah difusi selama processing4. Membantu penyebaran zat warna

Fiksasi harus memakai larutan yang sesuai. Rasio volume cairan dengan jarinagn yang difiksasi = 1:10. Hal-hal yang mempengaruhi fiksasi adalah waktu fiksasi dan ketebalan jaringan. Cairan yang dapat digunakan dalam fiksasi adalah :

1. formalinFormalin yang digunakan adalah sekitar 10%. Umumnya mengandung formaldehyde berkisar antara 37-40. Terbaik digunakan dalam bentuk buffer dengan pH antara 7-7.4.

2. alkohol : a. Etanol 45% => papsemear b. Metanol pekat => untuk hapusan darah 3. larutan carnol

Larutan ini sangat cepat. Bahan yang difiksasi dapat dipindahkan ke dalam etanol absolut dengan perbandingn sama.

4. larutan zenkerApabila mau digunakan untuk menfiksas, maka larutan ini perlu ditambah dengan glacial acetic acid sebanyak 5 ml. Jadi larutan stok ini tidak mengandung glacial acetic acid. Lama fiksasinya antara 8 – 18 jam. Larutan fiksasi ini dapat menimbulkan pigmentasi dari merkuri clorida, tapi pigmen ini dapat dihilangkan dengan menggunakan larutan iodin 0.25% - 0.5% dalam 70% etanol. Jadi proses ini dilakukan setelah diparafinisasi, namun sebelum pemberian zat warna.

5. larutan hellyBahan ini juga disebut dengan sebagai zenker formalin (Helly,1903) disebut demikian karena bahan ini dibuat dari larutan Zenker yang kemudian ditambahkan formaldehyde sebanyak 5 ml setiap 100ml larutan,

6. larutan bouin7. larutan susa

Bahan ini umumnya digunakan untuk memfiksasi bahan biopsi, jadi sangat baik untuk memfiksasi bahan yang ukurannya sangat kecil. Lama fiksasi antara 3-24 jam. Setelah itu dapat dipindahkan segera dalam etanol 95%.

8. omiumLarutan ini digunakan sebagai bahan fiksasi sekunder pada pembuatan sediaan mikroskopi elektron, adapun kada4rnya adalah 1-2% dalam aquadestilata. Bahan

Page 3: Myoma Uterus

ini sangat tosik dan uapnya dapat merusak mata oleh karena itu pada pembuatannya harus dikerjakan dalam lemari asam. Oleh karena itu, bahan ini biasanya dibuat dalam stok 2%. Bahan ini rusak bila tampak berwarna hitam, bila jernih masih dalam keadaan baik.

9. GlutaraldehydeLarutan ini merupakan bahan fiksasi yang digunakan untuk menfiksasi bahan yang akan diperiksa dengan mikroskop elektron. Kadar yang paling pekat yang dijual di pasaran adalah 25%, sedangkan kadar yang digunakan untuk memfiksasi adalah antara 2-4% dalam fosfat buffer. Untuk membuat laruatn glutaraldehyde selain fosfat buffer juga dapat digunakan larutan Sorensen Gomori fosfat buffer yang bekerja pada pH 7.4.

Untuk jaringan yang terlalu besar, jaringan diiris–iris terlebih dahulu supaya cairan fiksasi masuk ke dalam jaringan secara merata. Proses ini disebut dengan lamelarisasi. Setelah dilamelarisasi, jaringan yang difiksasi telah siap dikirim untuk pemeriksaan patologi selanjutnya. Sebelum itu, pengirim jaringan harus mengisi formulir isian mengenai data / indentitas pasien, jaringan apa yang dikirim, serta permintaan pemeriksaan.

Setelah jaringan yang ingin diperiksa sampai di laboratorium, proses selanjutnya adalah jaringan didehidrasi. Proses dehidrasi bertujuan untuk menarik air dari dalam jaringan secara perlahan-lahan agar jaringan tidak mengalami pengerutan. Bahan dalam proses dehidrasi adlah etanol dengan konsentrasi yang dinaikkan secara bertahap.

Proses selanjutnya adalah clearing. Proses ini bertujuan untuk menarik cairan-cairan yang digunakan dalam dehidrasi, dalam hal ini, cairan tersebut adalah etanol. Bahan yang digunakan dalam proses ini adalah Xylol, Toluol, Clorofom, dan benzene. Bahan ini juga berfungsi sebagai mediator antara larutan dehidrasi yang digunakan dengan bahan embedding yang akan digunakan. Dalam proses ini akan terjadi infiltrasi larutan embedding ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai impregnasi.

Impregnasi ini ada bermacam-macam tergantung dari bahan embedding yang digunakan. Contoh bahan embedding antara lain:

a. parafinb. carbowaxc. celloidind. epon / aralditee. double embeddingf. metacrilate atau sintetik resin.

Bahan embedding yang paling sering yang digunakan di laboratorium adalah parafin. Proses pertama yang dilakukan adalah menaruh potongan jaringan yang telah dilakukan proses sebelumnya di dalam parafin cair dan selanjutnya dilakukan blocking. Parafin cair dibiarkan dingin, proses selanjutnya adalah pemotongan dengan

Page 4: Myoma Uterus

menggunakan alat pemotong khusus yang mempunyai kemampuan memotong dengan ketebalan 2-5 mikron yang disebut mikrotom.

Hasil potongan tersebut dibiarkan mengapung di air dengan suhu 37 derajat celcius di dalam waterbath. Tujuan diapungkan hasil potongan tersebut adalah untuk mengembangkan potongan tersebut. Setelah itu, hasil potongan diangkat dan dilekatkan ke object glass dengan perekat Ewit gliserin. Komposisi Ewit gliserin adalah Putih telur yang ditambah gliserin. Preparat siap dilakukan pewarnaan.

Sebelum melakukan pewarnaan, parafin tersebut harus dihilangkan. Proses tersebut disebut deparafinisasi. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan Xylol. Setelah parafin lepas dari jaringan yang ingin diamati, maka pewarnaan siap dilakukan. Pewarnaan yang biasa atau rutin dilakukan adalah pewarnaan Hematoksilin Eosin.

Setelah melakukan pewarnaan Hematoksilin Eosin, Dek glass diletakkan diatas jaringan yang telah diwarnai agar spesiman aman. Setelah peletakkan dek glass, dilakukan mounting. Proses mounting dilakukan agar spesimen awet dan mudah dilakukan pengamatan dibawah mikroskop. Salah satu contoh yang biasa digunakan dalam proses mounting adalah Canada balsem. Canada balsem memiliki afinitas dan indeks bias yang tinggi sehingga memudahkan pengamatan dibawah mikroskop.