Mycobacterium

14
MYCOBACTERIUM Mycobacterium adalah genus dari Actinobacteria . Genus ini termasuk patogen diketahui menyebabkan penyakit serius pada mamalia. Ada 2 spesies penting yang pathogen pada manusia, yaitu: Mycobacterium tuberculosa ( M.tbc) Mycobacterium leprae (M.leprae) 1. Mycobacterium tuberculosa Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosa (TBC) Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP). Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis. Kingdom : Bacteria Filum : Actinobacteria Ordo : Actinomycetales Upaordo : Corynebacterineae Famili : Mycobacteriaceae Genus : Mycobacterium Spesies :Mycobacterium tuberculosis Morfologi : Bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang langsing, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok,terpisah sejajar, dengan diameter 0,2-0,6 µm dan panjang 1,5-3 µm.

Transcript of Mycobacterium

Page 1: Mycobacterium

MYCOBACTERIUM

Mycobacterium adalah genus dari Actinobacteria. Genus ini termasuk patogen

diketahui menyebabkan penyakit serius pada mamalia. Ada 2 spesies penting yang pathogen

pada manusia, yaitu:

– Mycobacterium tuberculosa ( M.tbc)

– Mycobacterium leprae (M.leprae)

1. Mycobacterium tuberculosa

Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret

1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama

baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit

tuberkulosa (TBC) Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch

Pulmonum (KP).

Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.

Kingdom : Bacteria

Filum : Actinobacteria

Ordo : Actinomycetales

Upaordo : Corynebacterineae

Famili : Mycobacteriaceae

Genus : Mycobacterium

Spesies :Mycobacterium tuberculosis

Morfologi :

Bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang langsing, dapat

berbentuk lurus ataupun bengkok,terpisah sejajar, dengan diameter 0,2-0,6 µm dan

panjang 1,5-3 µm. Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai

bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan

zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun

dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam, dengan

cat Ziehl Nelson (ZN) tampak berwarna merah ( BTA + ). Bakteri ini bersifat aerobik,

tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul dan non motil.

Berikut gambar bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Page 2: Mycobacterium

Kultur :

Bakteri ini dapat di kultur pada Medium Lowenstein – Jensen, yang

mengandung garam, asam oleat, gliserol, kuning telur, tepung kentang, Malachit Green

yg menghambat bakteri lain. pH optimum 6,8 dan suhu optimum 37˚C. Bentuk koloni

Mycobacterium tuberculosis dalam medium ini adalah bulat, kering dengan permukaan

kasar, warna putih kekuningan

Patogenesis :

Perkembangan penyakit TBC ditentukan oleh :

Jumlah bakteri Mycobacterium yang masuk

Virulensi bakteri

Daya tahan Host ( inang)

Sumber infeksi dari penyakit ini ada beberapa macam seperti droplet dari dahak,

aerosol dari pernafasan, susu yang tercemar, makanan dan minuman tercemar, isi

saluran pencernakan dan leleran dari saluran urogenital (Mudihardi, 2005).

Menurut sari (2004), TBC dapat menular melalui beberapa cara yaitu inhalasi,

ingesti, kontak langsung, peralatan yang terkontaminasi, dan infeksi silang.

Inhalasi:

Penularan terjadi karena adanya aerosol yang dikeluarkan melalui batuk oleh

penderita atau material tinja kering yang terhirup oleh manusia dan hewan.

Penularan seperti ini sangat cepat apabila hewan sakit berada satu kandang dengan

hewan sehat (Sari 2004). Jika terhirup dalam bentuk debu kering, bakteri tuberkel

dapat lewat secara langsung ke dalam rongga udara paru-paru dan sampai di

alveolus (Davies 1947). Di dalam paru-paru mikroorganisme ini ditangkap oleh

makrofag dan dibawa ke nodus limfatikus, tempat dimana mikroorganisme

memulai penyebarannya.

Ingesti

Manusia dan hewan dapat tertular penyakit TBC dari air susu yang terinfeksi,

pakan atau air yang terkontaminasi oleh discharge, urin atau feses yang terinfeksi.

Page 3: Mycobacterium

Kontak dengan manusia atau hewan yang terinfeksi juga dapat memberikan

penularan yang timbal balik. Organisme mikobakteria akan menembus mukosa

tenggorokan sehingga akan tampak perlukaan pada daerah tenggorokan atau

limfoglandula submaxillary, atau dapat menjangkau mukosa usus dan melewati

vena mesenterika. Pada kasus yang lebih luas, organisme menembus mukosa tanpa

memproduksi luka makroskopik pada titik masuk (Davies 1947).

Kontak langsung

Penularan TBC dapat juga terjadi melalui gigitan hewan yang sakit terhadap hewan

yang sehat. Kuman yang terdapat pada air liur masuk ke dalam tubuh hewan yang

tergigit melalui jaringan (Sari 2004).

Tempat Predileksi

a) Paru : TBC Paru / Kp (Koch Pulmonum)

b) Lymfonodi : TBC Kelenjar

c) Kulit : TBC Kulit/ Cutis

Di Limf. + Kulit Scrofuloderma

d) Vertebra : Spondilitis TB

e) Mening : Meningitis TBC

f) Usus

g) Ginjal

Gejala Klinis

Page 4: Mycobacterium

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang

timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas

terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara

klinik Gejala-gejala tersebut adalah :

a. Gejala umum (Sistemik)

– Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam

hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza

dan bersifat hilang timbul.

– Penurunan nafsu makan dan berat badan.

– Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

– Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

b. Gejala khusus (Khas)

– Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian

bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah

bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas

melemah yang disertai sesak.

– Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai

dengan keluhan sakit dada.

– Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada

suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada

muara ini akan keluar cairan nanah.

– Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut

sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,

adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Diagnosis

1) Klinis

2) Radiologis

3) Bacteriologis

Diagnosis secara bakteriologis yaitu dengan pemeriksaan mikroskopik.

ditemukannya bakteri BTA + dari spesimen yang berasal dari sputum, kerokan

ulkus, cairan pleura, liquor cerebro spinalis (LCS), kumbah lambung. Dengan

melakukan pengecatan ZN ( ziehl nelson).Cat ZN terdiri: - ZN A (Fuchsin base),

ZN B (HCl atau H2SO4), ZN C (Methylen blue. Pewarnaan Ziehl-Neelsen dapat

Page 5: Mycobacterium

dilakukan identifikasi bakteri tahan asam), dimana bakteri akan terbagi menjadi

dua golongan:

– Bakteri tahan asam, adalah bakteri yang pada pengecatan ZN tetap mengikat

warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu

mengikat warna kedua. Dibawah mikroskop tampak bakteri berwarna merah

dengan warna dasar biru muda.

– Bakteri tidak tahan asam, adalah bakteri yang pada pewarnaan ZN, warna

pertama, yang diberikan dilunturkan oleh asam dan alkohol, sehingga bakteri

akan mengikat warna kedua. Dibawah miskroskop tampak bakteri berwarna

biru tua dengan warna dasar biru yang lebih muda.

4) Histopatologis

5) Imunologis

Salah satu metode yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis infeksi TBC

adalah tes mantoux. Test mantoux adalah  suatu cara yang digunakan untuk

mendiagnosis TBC. Tes mantoux itu dilakukan dengan menyuntikan suatu protein

yang berasal dari kuman TBC sebanyak 0,1ml dengan jarum kecil di bawah lapisan

atas kulit lengan bawah kiri.

Indurasi ini ditandai dengan bentuk kemerahan dan benjolan yang muncul di

area sekitar suntikan. Bila nilai indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-

9 mm dinilai meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif. Namun hasil

tes Mantoux saja tidak bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis karena kadang

hasil tes ini memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Hasil pemeriksaan tes

mantoux ini harus didukung dengan keluhan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan

laboratorium yang ada seperti yang telah disebutkan.

Pengobatan Penyakit Tuberculosis

Page 6: Mycobacterium

Pengobatan TBC harus dilakukan secara tepat sehingga secara tidak langsung

akan mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa obat yang biasanya

digunakan dalam pengobatan penyakit TBC:

1) Isoniazid (INH)

Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini

merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk

menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel

mikrobakteri

2) Rifampisin / Rifampin

Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah

transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri

3) Pirazinamid

Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak

yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri

4) Streptomisin

Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba

dengan cara menghambat sintesis protein

5) Ethambutol

Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel

bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding

Dalam terapi TBC, biasanya dipilih pemberian dalam bentuk kombinasi dari 3-

4 macam obat tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari terjadinya resistensi

bakteri terhadap obat. Karena bakteri tuberkulosa sangat lambat pertumbuhannya,

maka penanganan TBC cukup lama, antara 6 hingga 12 bulan yaitu untuk membunuh

seluruh bakteri secara tuntas.

Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit

Terhadap Penderita

o Diagnosis Dini

o Pengobatan Dini Dan Adequat. Adequat maksudnya pengobatan harus

dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus, walaupun pasien telah merasa

lebih baik / sehat. Pengobatan yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan

bakteri menjadi resisten. Jika hal ini terjadi, maka TBC akan lebih sukar untuk

disembuhkan dan perlu waktu yang lebih lama untuk ditangani

Page 7: Mycobacterium

o Isolasi penderita, Misalnya di Sanatorium, Rumah sakit.Paru.

Terhadap orang sekitar penderita

o Balita : imunisasi BCG

o Dewasa : profilaksis dengan INH

Masyarakat

o penyuluhan TBC kepada masyarakat.

2. Mycobacterium leprae

Mycobacterium leprae, juga disebut Basillus Hansen, adalah bakteri yang

menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen). Bakteri ini merupakan bakteri

intraselular.[2] M. leprae merupakan gram-positif berbentuk tongkat. Mycobacterium

leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam besar dan bentuknya.

Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium leprae:

Kingdom           : Bacteria

Filum                 : Actinobacteria

Ordo                  : Actinomycetales

Upaordo            : Corynebacterineae

Famili                : Mycobacteriaceae

Genus                : Mycobacterium

Spesies              : Mycobacterium leprae

Bakteri Mycobacterium leprae yang berbentuk batang panjang, sisi paralel

dengan kedua ujung bulat, ukuran 0,3-0,5 mikron x 1-8 mikron. Basil ini berbentuk batang

gram positif, tidak bergerak, tidak berspora, dapat tersebar atau dalam berbagai ukuran

bentuk kelompok. Pada pemeriksaan langsung secara mikroskopis, tampak bentukan khas

adanya basil yang mengerombol seperti ikatan cerutu, sehingga disebut packet of cigars

(globi). Organisme ini tidak tumbuh pada perbenihan buatan. Pada tahun. 1960 Sphephar

berhasil membiakkan Mycobacterium leprae pada telapak kaki tikus putih.

Tempat masuk kuman kusta ke dalam tubuh host sampai saat ini belum dapat

dipastikan. Diperkirakan cara masuknya adalah melalui saluran pernafasan bagian atas dan

melalui kontak kulit yang tidak utuh. Sumber infeksi dari eksudat dari lesi penderita lepra.

Masa inkubasi lepra berlangsung lama, antara beberapa bulan sampai 12 tahun, rata-rata 2-

7 tahun. Bakteri yang masuk, menyebar secara hematogen kemudian menimbulkan

penyakit lepra / kusta/ morbus Hansen (MH).

Page 8: Mycobacterium

Organ Predileksi

1) Kulit. Di tandai dengan bentukan makula, biasanya seperti warna panu (achromi).

Bisa timbul nodul-nodul di wajah, hidung, telinga dan menyebabkan facies leonina.

2) Syaraf

Di saraf perifer, yaitu N. Auricularis magnus, N. Facialis, N. Trigeminus,N.

Radialis,N. Ulnaris, N. Medianus, N. Peroneus communis, N. Tibialis posterior

Mengganggu fungsi saraf motorik (menyebabkan atropi otot), saraf sensorik

(menyebabkan anastesiatraumainfeksimutilasi), gangguan otonom

(menyebabkan anhidrosis).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyakit lepra dapat menimbulkan syndroma 4 A,

yaitu :

• Achromia : tidak berwarna

• Anestesi : tidak terasa

• Atrophy : otot mengecil

• Anhidrosis : kering, tidak berkeringat

Gejala klinis

Secara klinis, penyakit lepra dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :

1) Lepromatosa (L)

Kelainan kulit berupa bercak-bercak menebal yang difus, bentuk tidak jelas.

Berbentuk bintil-bintil (nodule), macula-makula tipis yang difus di badan, merata di

seluruh badan, besar dan kecil bersambung simetrik.

2) Tuberkuloid (T)

Terdapat makula atau bercak tipis bulat yang tidak teratur dengan jumlah lesi 1 atau

beberapa. Batas lokasi terdapat di pantat,punggung, lengan, kaki, pipi. Permukaan

kering, kasar sering dengan penyembuhan di tengah.

3) Borderline (B)

Page 9: Mycobacterium

Kelainan kulit bercak agak menebal yang tidak teratur dan tersebar. Batas lokasi

sama dengan Tuberkuloid.

Diagnosis

1) Klinis

Dengan cara pemeriksaan kulit, lesi kulit harus diperhatikan,juga kerusakan kulit

dan juga pemeriksaan saraf tepi.

2) Bakteriologis

Pemeriksaan bakterioskopik digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan

pengamatan pengobatan. Sediaan dibuat dari kerokan kulit,Transudat dari cuping

telinga (REITZ Serum) atau mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan basil

tahan asam, yaitu dengan ZN.

3) Histopatologis

Pemeriksaan histopatologik pada penyakit kusta biasanya dilakukan untuk

memastikan gambaran klinik, misalnya kusta intermedietatau penentuan klasifikasi

kusta. Disini umumnya dilakukan pewarnaan Hematoxylin-Eosyn (H.E) dan

pengecatan tahan asam untuk mencari basil tahan asam (BTA)

4) Imunologis

Terapi

Untuk pengobatan lepra dibagi 2, yaitu:

Page 10: Mycobacterium

1) Multi baciller (MB): bila BTA +. Diberikan rifampicin, DDS ( diamino diphenil

sulfon), klofazimin (lamprene) dalam 12 – 18 bulan

2) Pausi baciller (PB): bila BTA –. Diberikan rifampicin, DDS dalam 6 – 9 bulan.

Pencegahan

Penyakit kusta adalah penyakit yang memberi stigma yang sangat besar besar

pada masyarakat, sehingga penderita kusta menderita tidak hanya kerena penyakitnya

saja, juga dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat. Hal tersebut sebenarnya lebih

banyak disebabkan karena cacat tubuh yang tampak menyeramkan. Cacat tubuh

tersebut sebenarnya dapat dicegah apabila diagnosis, penanganan penyakit dilakukan

secara dini dan pengobatan secara adequat. Diperlukan pula edukasi anggota keluarga.

Menjaga kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal juga penting dilakukan.

Epidemiologi

Penderita lepra merupakan sumber infeksi dari penyakit ini. Penularannya

melalui kontak langsung, lama dan erat. Penularan penyakit lepra mudah terjadi pada

dan orang yang kurang asupan gizi, wilayah dengan kondisi sosioekonomi rendah,

pemukiman penduduk yang padat, rumah yang tidak sehat.