MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG BERAS...

71
MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG BERAS HITAM DAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL SKRIPSI ENJELINA HUTAGALUNG P01031214018 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI 2018

Transcript of MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG BERAS...

  • MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG BERAS

    HITAM DAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI

    PANGAN FUNGSIONAL

    SKRIPSI

    ENJELINA HUTAGALUNG

    P01031214018

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

    PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI

    2018

  • MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG

    BERAS HITAM DAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI

    PANGAN FUNGSIONAL

    Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV di Jurusan Gizi Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Medan

    ENJELINA HUTAGALUNG

    P01031214018

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

    PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI

    2018

  • PERNYATAAN SURAT PERSETUJUAN

    Judul :Mutu Fisik dan Mutu Kimia Klepon dari

    Tepung Beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu

    Sebagai Pangan Fungsional

    Nama Mahasiswa/I :Enjelina Hutagalung

    NIM :P01031214018

    Program Studi :Diploma IV

    Menyetujui :

    Tiar Lince Bakara,SP,M.Si

    Pembimbing Utama

    Rumida,SP,M.Kes Yenni Zuraidah,SP.M.Kes

    Penguji I Penguji II

    Mengetahui Ketua Jurusan Gizi

    Dr.Oslida Martony,SKM,M.kes Nip.196403121987031003

    Tanggal Lulus : 7 Agustus 2018

  • ABSTRAK

    ENJELINA HUTAGALUNG “MUTU FISIK DAN MUTU KIMIA KLEPON DARI TEPUNG BERAS HITAM DAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL”

    (DIBAWAH BIMBINGAN TIAR LINCE BAKARA)

    Pangan fungsional adalah pangan yang telah diformulasikan yang dapat meningkatkan kesehatan. Salah satu pangan fungsional adalah beras hitam.Beras hitam mengandung antosianin yang merupakan komponen bioaktif yang mempunyai fungsi fisiologis bagi kesehatan.selain itu adalah ubi jalar ungu.Ubi Jalar Ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang mengandung pigmen antosianin dengan memiliki kulit daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat).beras hitam diolah menjadi tepung. selanjutnya tepung beras hitam dan ubi jalar ungu dijadikan klepon yang dimodifikasi.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik dan mutu kimia klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional.

    Metode penelitian ini adalah bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL),dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan.Untuk Uji mutu fisik dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Gizi Lubuk Pakam dengan jumlah panelis 25 mahasiswa,sedangkan untuk Uji mutu kimia dilakukan di Fakultas Pertanian Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Sumatera Utara (USU).

    Hasil penelitian yang diperoleh bahwa klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu yang paling disukai adalah perlakuan dengan penggunaan tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr dan memiliki kadar antosianin sejumlah 1,9520 ppm. Kata Kunci : Tepung Beras Hitam,Ubi Jalar Ungu,Pangan Fungsional

  • ABSTRACT

    ENJELINA HUTAGALUNG “PHYSICAL QUALITY AND PHONE CHEMICAL QUALITY FROM BLACK RICE FLOUR AND PURPLE SWEET POTATO AS A FUNCTIONAL FOOD”

    (UNDER THE GUIDANCE OF THE TIAR LINCE BAKARA) Functional food is food that has been formulated that can improve health.one

    functional food is black rice.black rice contains anthocyanin which is a bioactive

    component that has physiological functions for health.besides that is purple

    sweet potato.purple sweet potato is one type of sweet potato sweet potato which

    contains anthocyanin pigment with black purple tuber skin (thick purple).black

    rice is processed into flour.then black rice flour and purple sweet potato are made

    into modified klepon.

    The purpose of this study was to determine the physical quality and chemical

    quality of klepon from black rice flour and purple sweet potato as functional food.

    This research method is experimental with a completely randomized design

    (CRD),with 3 treatments and 3 repetitions.for physical quality testing conducted

    at the Lubuk pakam Nutrition Technology Food Laboratory with a total of 25

    student panelists,while for the Chemical Quality Test conducted at the Faculty of

    Agriculture Food Technology Laboratory Universitas Sumatera Utara (USU).

    The results of this study showed that the most preferred klepon from black

    rice flour and purple sweet potato was the treatment with the use of 125 gr black

    rice flour and purple sweet potato 125 gr and had an anthocyanin level of 1,9520

    ppm.

    Keywords: Black Rice Flour,Purple Sweet Potato,Functional Food

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa

    karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi yang berjudul Mutu Fisik dan Mutu Kimia Klepon dari

    Tepung Beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu Sebagai Pangan Fungsional

    Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

    pihak.oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

    terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Dr. Oslida Martony,SKM,M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi

    Poltekkes Kemenkes RI Medan

    2. Tiar Lince Bakara SP.M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan masukan,saran dan motivasi.

    3. Rumida,SP,M.Kes selaku penguji I yang telah banyak memberikan

    saran,masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

    4. Yenni Zuraidah,SP,M.Kes selaku penguji II yang telah banyak

    memberikan saran,masukan dan motivasi dalam penyusunan

    skripsi ini.

    5. Kedua orang tua Tobok Hutagalung dan Rosdiana br.Hombing

    yang telah banyak memberikan dukungan moril dan motivasi

    kepada saya.

    6. Seluruh dosen dan pegawai yang bekerja di Jurusan Gizi Politeknik

    Kesehatan Medan.

    7. Teman-teman mahasiswa semester VII Jurusan Gizi yang turut

    membantu dalam penelitian ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

    banyak kekurangan,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

    yang berguna untuk penyempurnaan dan perbaikan penelitian ini.atas

    perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................ i

    ABSTRAK…………………… ................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

    DAFTAR ISI ......................................................................................... v

    DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix

    BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

    A. Latar Belakang ...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................ 3

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

    1. Tujuan Umum ................................................................... 3

    2. Tujuan Khusus .................................................................. 3

    D. Manfaat penelitian ................................................................. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

    A.Tepung Beras Hitam .................................................................. 5

    1.Pengertian Tepung Beras Hitam ............................................ 5

    2.Bagan pembuatan Tepung Beras Hitam ................................ 5

    3.Bahan pembuatanTepung Beras Hitam ................................. 6

    4.Alat pembuatan Tepung Beras Hitam .................................... 6

    5.Kandungan Zat Gizi Tepung Beras Hitam .............................. 6

    6.SNI Tepung Beras................................................................. 7

    7.Hasil Olahan Tepung Beras Hitam ......................................... 8

    B.Ubi Jalar Ungu ........................................................................ 10

    1.Pengertian Ubi JalarUngu ................................................... 10

    2.Kandungan Zat Gizi Ubi Jalar Ungu .................................... 11

    3.Hasil Olahan Ubi Jalar Ungu ............................................... 11

    C.Pangan Fungsional ................................................................. 12

    1.Pengertian Pangan Fungsional ............................................. 12

    2.Kriteria Pangan Fungsional ................................................... 13

    3.Fungsi Pangan Fungsional .................................................. 13

    4.Syarat-syarat Pangan Fungsional ......................................... 14

    5.Komponen Bioaktif Pangan Fungsional dan Efeknya

    terhadap Kesehatan .............................................................. 14

    6.Jenis-jenis Pangan Fungsional ............................................ 15

    D.Klepon ..................................................................................... 15

    1.Pengertian Klepon................................................................... 15

    2.SNI Kue Basah........................................................................ 16

  • 3.Bahan Pembuatan Klepon ...................................................... 17

    4.Alat Pembuatan Klepon .......................................................... 17

    5.Prosedur Pembuatan Klepon ................................................. 17

    E.Antosianin ............................................................................... 18

    F.Uji Organoleptik/ uji kesukaan ................................................ 19

    G.Kerangka Teori ....................................................................... 20

    H.Kerangka Konsep ................................................................... 20

    I. Definisi Operasional ................................................................ 21

    J.Hipotesis ................................................................................. 22

    BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23

    A. Lokasi dan Waktu penelitian ................................................ 23

    B. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 23

    C. Desain Penelitian ................................................................. 23

    D. Penentuan Bilangan Acak .................................................... 24

    E. Bahan dan Alat .................................................................... 25

    F. Prosedur Penelitian ............................................................... 26

    1.Prosedur pembuatan Tepung Beras Hitam Modifikasi ...... 26 2.Prosedur pembuatan Klepon Tepung Beras Hitam dan

    Ubi Jalar Ungu Modifikasi ................................................... 26 3.Prosedur penilaian mutu fisik ............................................. 27 4.Prosedur penilaian mutu kimia ........................................... 27 G.Jenis dan Cara pengumpulan Data ....................................... 28

    1. Jenis data.......................................................................... 28

    2. Prosedur pengumpulan Data Uji Organoleptik .................. 28

    H.Pengolahan dan Analisis Data............................................. 29

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 30

    1. Warna.................................................................................... 30

    2. Tekstur .................................................................................. 31

    3. Rasa ...................................................................................... 32

    4. Aroma.................................................................................... 32

    5. Rekapitulasi Uji Organoleptik ................................................ 33

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 41

    A. Kesimpulan ........................................................................... 41

    B. Saran..................................................................................... 41

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 42

    LAMPIRAN........................................................................................... 45

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Hal

    1. Bahan Pembuatan Tepung Beras Hitam ..................................... 6

    2. Alat Pembuatan Tepung Beras Hitam ......................................... 6

    3. Kandungan Zat Gizi Tepung Beras Hitam ................................... 6

    4. Syarat Mutu Tepung Beras (SNI 3549-2009) .............................. 7

    5. Kandungan Zat Gizi Ubi Jalar Ungu ........................................ …11

    6. SNI Kue Basah ........................................................................ …16

    7. Bahan Pembuatan Klepon ...................................................... …17

    8. Alat Pembuatan Klepon ........................................................... …17

    9. Variabel Perlakuan .................................................................. …21

    10. Persentase Perlakuan ............................................................. …23

    11. Bilangan Acak Penelitian ......................................................... …24

    12. Layout Percobaan Penelitian .................................................. …25

    13. Bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan Klepon

    TepungBeras Hitam dan Ubi Jalar Ungu ................................. …25

    14. Alat yang diperlukan dalam proses pembuatan Klepon Tepung

    Beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu ............................................. …26

    15. Hasil mutu fisik terhadap warna klepon dari tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu .................................................................... …30

    16. Hasil mutu fisik terhadap tekstur klepon dari tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu .................................................................... ….31

    17. Hasil mutu fisik terhadap rasa klepon dari tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu .................................................................... …32

    18. Hasil mutu fisik terhadap aroma klepon dari tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu .................................................................... …33

    19. Rekapitulasi uji mutu Organoleptik pada perlakuan klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu .................................... ….34

  • DAFTAR GAMBAR

    NO Halaman

    1. Diagram alir proses pembuatan Tepung Beras Hitam ................. 5

    2. Kerangka teori ........................................................................... 20

    3. Kerangka konsep ...................................................................... 20

  • DAFTAR LAMPIRAN

    NO Halaman

    1. Surat Pernyataan Bersedia menjadi Panelis Penelitian

    (InformedConsent)…………………………………………………… 45

    2. Formulir Isian Untuk Uji Mutu Fisik Klepon ………………………….46

    3. Rekapitulasi Data Rata-rata Skor Kesukaan Panelis Terhadap

    Warna Klepon Tepung Beras Hitam Dan Ubi Jalar Ungu………….47

    4. Rekapitulasi Data Rata-rata Skor Kesukaan Panelis Terhadap

    Tekstur Klepon Tepung Beras Hitam Dan Ubi Jalar Ungu…………49

    5. Rekapitulasi Data Rata-rata Skor Kesukaan Panelis Terhadap

    Rasa Klepon Tepung Beras Hitam Dan Ubi Jalar Ungu……………51

    6. Rekapitulasi Data Rata-rata Skor Kesukaan Panelis Terhadap

    Aroma Klepon Tepung Beras Hitam Dan Ubi Jalar Ungu………….53

    7. Gambar Hasil Penelitian……………………………………………….55

    8. Pernyataan………………………………………………………………56

    9. Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………...57

    10. Bukti Bimbingan Skripsi………………………………………………...58

    11. Hasil Mutu Kimia………………………………………………………...60

    12. Surat Keterangan Mutu Kimia………………………………………….61

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Beras sebagai bahan makanan pokok berfungsi sebagai sumber

    energi,protein,vitamin,dan mineral (Indrasari et al.2008).beras juga dapat

    dimanfaatkan sebagai pangan fungsional,yaitu bahan pangan yang

    mengandung satu atau lebih komponen pembentuk,yang mempunyai

    fungsi fisiologis tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan (Widjayanti

    2004).

    Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen,

    berbeda dengan beras putih atau beras warna lain (Edi Hermawan 2016).

    Beras hitam adalah tanaman pangan yang berasal dari family

    Graminae.sesuai dengan namanya,beras ini memiliki ciri khas yaitu bulir

    beras (karnel) ungu pekat hingga mendekati hitam.masyarakat lebih

    mengenal ketan hitam dibandingkan beras hitam.meskipun warnanya

    sama-sama hitam beras hitam dengan ketan hitam memiliki

    perbedaan,jika beras dipotong melintang akan menghasilkan beras yang

    berwarna jernih dan jika dimasak akan sedikit pera dibandingkan beras

    biasa.sedangkan ketan hitam jika dipotong melintang akan menghasilkan

    warna putih susu pada beras tersebut dan jika dimasak akan lengket

    seperti ketan (Maspary,2014).

    Fenomena pangan fungsional telah melahirkan paradigma baru

    bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan,yaitu dilakukannya

    berbagai modifikasi produk olahan pangan menuju sifat fungsional.pangan

    fungsional menurut BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

    adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,

    mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian

    ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang

    bermanfaat bagi kesehatan.

    Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai

    fungsi fisiologis tertentu didalam tubuh,misalnya untuk antioksidan,

  • menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan

    kadar gula darah, meningkatkan penyerapan kalsium, dan lain-lain (Eka

    Herlina,2014)

    Beras Hitam dapat digunakan sebagai bahan baku pangan

    fungsional karena mengandung antosianin yang merupakan komponen

    bioaktif yang dapat mempunyai fungsi fisiologis bagi kesehatan.

    Pigmen antosianin yang terkandung dalam beras hitam menjadikan

    bulir beras berwarna ungu pekat.kandungan antosianin pada beras hitam

    berfungsi sebagai antioksidan,antimutagenik,hepatoprotektif,antihipertensi

    dan antihiperglisemik (Reddy 1996,Suardi 2005).

    Hasil penelitian Kristamtini dkk.(2014) menjelaskan bahwa kadar

    antosianin dari 11 kultivar padi beras hitam di Indonesia berkisar antara50-

    600 mg/100 gr.kandungan antosianin yang tergolong tinggi hampir sama

    dengan kandungan dalam 100 gram anggur segar (Wrolstad dalam

    Kristamtini,2014).

    Terdapat faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dapat mempengaruhi

    stabilitas antosianin selain suhu pemanasan dalam pengolahan,antara lain

    PH,suhu penyimpanan,struktur kimia, dan konsentrasi antosianin yang

    ada,cahaya,oksigen,enzim,protein,dan ion logam (Suhartatik dkk,2013).

    Beras hitam mempunyai kandungan serat pangan (dietary fiber)

    dan hemiselulosa masing-masing sebesar 7,5% dan 5,8%,sedangkan

    beras putih hanya sebesar 5,4% dan 2,2% (Edi Hermawan,2016).

    Beberapa penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya mengenai

    aktivitas antioksidan pada berbagai varietas beras hitam yang

    dibudidayakan di indonesia dan berdasarkan penelitian sebelumnya

    tentang beras hitam yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi

    kesehatan sehingga beras hitam dapat dijadikan salah satu pangan

    fungsional,maka peneliti merasa tertarik untuk mengembangkan

    pengetahuan mengenai pangan fungsional dalam aktivitas dan stabilitas

    antioksidan yang terkandung dalam beras hitam (Oryza sativa

    L.).Karakteristik dari beras hitam yang memiliki kandungan antosianin dan

  • serat yang tinggi muncul inisiatif peneliti untuk menjadikan beras hitam

    sebagai bahan untuk pembuatan klepon.

    Pada umumnya bahan utama pembuatan klepon adalah tepung

    ketan putih.karena beras ketan putih mengandung kadar amilopektin lebih

    banyak dibandingkan amilosanya,maka ketan memberikan sifat pulen

    yang khas,sehingga terbentuk klepon.akan tetapi karena lebih tinggi

    kandungan antosianin dan serat pangan pada beras hitam menurut

    penelitian Kristamtini, maka dilakukan penelitian mengenai pembuatan

    klepon dengan berbahan tepung beras hitam.

    Dalam penelitian yang akan dilaksanakan juga memanfaatkan

    komoditas lain seperti ubi jalar ungu yang dapat diperoleh secara

    lokal,harga yang lebih murah,dan bergizi (Mikmari,2000).Menurut Anon

    (2007),kelebihan yang dimiliki ubi jalar ungu adalah kandungan

    karbohidrat yang cukup tinggi dalam peranannya sebagai penyumbang

    zat gizi,maka penganekaragaman produk olahan ubi jalar ungu ini perlu

    ditingkatkan dalam pengolahan pangan tradisional seperi klepon.

    Hasil uji pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober

    2017 dengan 6 perlakuan yakni perlakuan A penggunaan tepung beras

    hitam 250 gr dan ubi jalar ungu 0 gr,perlakuan B penggunaan tepung

    beras hitam 225 gr dan ubi jalar ungu 25 gram,perlakuan C penggunaan

    tepung beras hitam 200 gr dan ubi jalar ungu 50 gram,perlakuan D

    penggunaan tepung beras hitam 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr,perlakuan

    E penggunaan tepung beras hitam 150 gr dan ubi jalar ungu 100

    gr,perlakuan F penggunaan tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar ungu

    125 gr.hasil yang diperoleh diantara 6 perlakuan dengan 10 panelis

    bahwa yang paling disukai adalah perlakuan D dengan penggunaan

    tepung beras hitam 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr,perlakuan E dengan

    penggunaan tepung beras hitam 150 gr dan ubi jalar ungu 100

    gr,perlakuan F dengan penggunaan tepung beras hitam 125 gr dan ubi

    jalar ungu 125 gr.

    Oleh karena itu dari kedua bahan yaitu Beras Hitam dan Ubi Jalar

    Ungu tersebut dapat di lakukan pembuatan kue tradisional seperti

  • klepon.dari kedua bahan Beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu tersebut

    diperoleh zat antosianin yang sangat tinggi untuk sebagai antioksidan.

    Sesuai latar belakang diatas maka saya tertarik melakukan

    penelitian yang berjudul mutu fisik dan mutu kimia klepon dari tepung

    beras hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional.

    B.Rumusan Masalah

    Bagaimanakah mutu fisik dan mutu kimia klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional?

    C.Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Mengetahui mutu fisik dan mutu kimia klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional

    2.Tujuan Khusus

    1.Menilai mutu fisik klepon yang diolah dari tepung beras hitam dan ubi

    jalar ungu secara organoleptik meliputi : warna, aroma, tekstur, dan rasa.

    2.Menentukan mutu kimia klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu dengan kategori suka oleh panelis yang meliputi : kadar antosianin.

    D.Manfaat Penelitian

    1.Bagi Masyarakat

    -Memberikan informasi bagi masyarakat khususnya kepada ibu rumah

    tangga tentang manfaat penggunaan tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu sebagai bahan pembuatan klepon yang digunakan sebagai

    pangan fungsional.

    -Sebagai penganekaragaman pangan untuk produk baru yang

    pembuatannya dari bahan baru juga seperti beras hitam yang

    ditepungkan,dan sekaligus memberikan informasi tentang kandungan

    zat gizi pada beras tersebut untuk kesehatan

    2.Bagi penulis

    Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan dan

    wawasan penulis dalam menyusun skripsi

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Tepung Beras Hitam

    1.Pengertian Tepung Beras Hitam

    Tepung beras hitam merupakan tepung yang didapat dari

    penggilingan beras hitam sampai kelembutan 100 mesh.beras hitam

    memiliki karakteristik fisik bulir beras berwarna hitam,warna hitam tersebut

    diatur secara genetik oleh warna aleuron dan komposisi pati pada

    endospermia.pada beras hitam aleuron dan endospermia memproduksi

    antosianin yang menyebabkan warna ungu menjadi terlihat hitam

    (Damaiyanti dan Risnandar 2014).

    2.Bagan Pembuatan Tepung Beras Hitam

    Beras hitam

    Perendaman

    Ditiriskan

    Penepungan

    Sumber : (Muchtadi dalam Sutrisno,2009)

    Gambar 1.Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Beras Hitam

  • 3. Pembuatan Tepung beras Hitam

    Tepung beras merupakan hasil penggilingan beras, sampai

    kelembutan 100 mesh, teknik penggilingan beras sebagai berikut:

    a. Penentuan bahan baku beras. Bahan baku yang digunakan

    beras hitam. Aroma beras hitam khas beras hitam, bentuk utuh

    dan beras hitam yang masih baru.

    b. Proses perendaman. Beras yang sudah dicuci bersih

    dimasukkan kedalam karung plastik diikat kemudian diletakkan

    kedalam Waskom berisi air ± 2 liter selama ± 15 menit.

    c. Proses penirisan. Setelah proses perendaman ± 15 menit

    kemudian beras diangkat dan ditiriskan selama ± 10 menit.

    d. Proses penepungan. Proses penepungan dengan hamer mill

    dengan engine 23 PK selama 8 menit. Maksudnya proses

    penggilingan beras menjadi tepung beras dengan alat hamer

    mill selama 8 menit.

    e. Proses pengayakan. Pengayakan dilakukan dengan

    menggunakan mesh ukuran 100.

    f. Pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan kantong plastik

    kemudian Disaeler.

    5.Kandungan Zat Gizi Tepung Beras Hitam

    Tabel.1 Kandungan zat Gizi Tepung Beras Hitam

    No Komponen Tepung Beras Hitam Satuan

    1. Kadar air 8,412 %

    2. Kadar abu 0,860 %

    3. Kadar protein 10,377 %

    4. Kadar pati 65,167 %

    5. Aktivitas 57,156

    6. Antioksidan

    Kadar Antosianin

    (ppm)

    1843,043 %

    Sumber : Latifah dkk,2017

  • 6.SNI Tepung Beras

    Tabel.2 Syarat Mutu Tepung Beras (SNI 3549-2009)

    No Kriteria uji Satuan Persyaratan

    1. Bentuk - Serbuk halus

    2. Bau - Normal

    3. Warna - Putih,khas

    tepung beras

    4. Benda asing - Tidak boleh ada

    5. Serangga dalam semua

    bentuk stadia dan potong-

    potongannya yang tampak

    - Tidak boleh ada

    6. Jenis pati lain selain pati

    beras

    - Tidak boleh ada

    7. Kehalusan,lolos ayakan 80

    mesh (b/b)

    % Min. 90

    8. Kadar air (b/b) % Maks.13

    9. Kadar abu (b/b) % Maks. 1,0

    10. Belerang dioksida (SO2) - Tidak boleh ada

    11. Silikat (b/b) % Maks.0,1

    12. Ph - 5-7

    13. Cemaran logam

    14. Kadmium (Cd) Mg/kg Maks.0,4

    15. Timbal (Pb) Mg/kg Maks.0,3

    16. Merkuri (Hg) Mg/kg Maks.0,05

    17. Cemaran Arsen (As) Mg/kg Maks.0,5

    18. Cemaran mikroba

    19. Angka lempeng total Koloni/g Maks.1 x 106

    20. Escherichia coli APM/g Maks.10

    21. Bacillus cereus Koloni/g Maks.1 x 104

  • 7.Hasil Olahan Tepung Beras Hitam

    1.Brownies kukus beras hitam

    Brownies kukus yang dibuat dengan tepung terigu kalori yang

    dihasilkan tinggi yaitu 434kkal (per 100 gram brownies) dan kurang

    kandungan antioksidan.Sehingga pembuatan brownies menggunakan

    substitusi tepung beras hitam sebagai bahan utamanya,untuk

    memperoleh brownies dengan kalori yang cukup dan kandungan

    antioksidan yang tinggi. (Frida Zuhriani,2015).

    Sehingga Frida menjelaskan bahwa kandungan antioksidan yang

    tinggi pada beras hitam dapat dimanfaatkan untuk pembuatan Brownies

    Kukus.karena Brownies Kukus yang dibuat hanya dengan tepung terigu

    menghasilkan kalori yang tinggi tetapi kandungan antioksidan kurang oleh

    karena itu Frida melakukan penelitian tentang Brownies Kukus dari

    Tepung beras.

    2.Roti Tawar beras hitam

    Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang mampu

    membentuk sponge yang sebagian besar tersusun dari gelembung–

    gelembung gas.Adonan roti tawar dapat mengembang karena adanya gas

    karbondioksida sebagai hasil fermentasi oleh yeast. Gas karbondioksida

    tersebut ditahan oleh protein gluten sehingga roti menjadi mengembang

    (Mudjisihono 1993).Bahan baku utama dalam pembuatan roti tawar

    adalah tepung terigu sedangkan bahan dasar pembuatan tepung terigu

    adalah gandum. Gandum sampai saat ini masih diimpor dari luar negeri.

    Salah satu cara untuk mengurangi kebutuhan tepung terigu pada

    pembuatan roti tawar yaitu dengan menggantikan sebagian atau seluruh

    tepung terigu dengan tepung lain (Suhartini,2006).

    Sehingga Suhartini menjelaskan bahwa untuk mengurangi

    penggunaan kebutuhan tepung terigu pada pembuatan roti tawar

    digunakan tepung lain sebagai pengganti tepung terigu.karena pemasok

    dari bahan dasar pembuatan tepung terigu yaitu gandum masih diimpor

    dari luar negeri dan masih sulit didapatkan.oleh karena itu Suhartini

  • melakukan penelitian tentang roti tawar yang terbuat dari tepung beras

    hitam yang merupakan substitusi tepung terigu.

    3.Roll cake

    Roll cake merupakan sejenis cake yang dibuat dari telur, terigu,

    gula, dicetak di loyang agak pipih sehingga menghasilkan lembaran cake

    tipis yang dioles bahan isian kemudian digulung.Keistimewaan Roll cake

    terletak pada tampilannya yang unik, tekstur lembut, rasa lezat, dan

    isian/olesan variatif. Pada umumnya roll cake dibuat dengan bahan dasar

    tepung terigu berprotein rendah.Dalam rangka kegiatan penelitian sebagai

    gerakan penganekaragaman pangan maka dapat dipilih salah satu

    alternatif pembuatan roll cake menggunakan tepung beras hitam yang

    memiliki banyak kandungan antosianin dan serat untuk menciptakan

    produk roll cake memiliki variasi kandungan gizi dan bermanfaat untuk

    kesehatan. (Marita Anggiet Artaty,2015)

    Sehingga Marita menjelaskan bahwa pada dasarnya pembuatan

    Roll Cake terbuat dari tepung terigu karena tepung terigu mengandung

    gluten maka sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan Roll

    Cake.akan tetapi pada penelitian Marita Roll Cake terbuat dari tepung

    beras hitam yang bertujuan untuk mendapatkan kandungan gizi yang

    bervariasi dan bermanfaat untuk kesehatan.

    4.Lemang beras hitam

    Lemang sebagai salah satu makanan tradisional yang berasal dari

    Sumatera Barat, umumnya dibuat menggunakan bahan dasar beras ketan

    hitam atau ketan putih.Di daerah Talang Babungo lemang dibuat

    menggunakan bahan dasar beras hitam (bukan ketan hitam) dan masih

    dikonsumsi oleh masyarakat meskipun telah disimpan beberapa hari dan

    ditumbuhi kapang. (Syovia Osnita dkk,2013)

  • B.Ubi Jalar ungu (Ipomoea Batatas)

    1.Pengertian Ubi Jalar Ungu

    Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang

    mengandung pigmen antosianin dengan memiliki kulit daging umbi yang

    berwarna ungu kehitaman (ungu pekat).Menurut Anon(2007), kelebihan

    yang dimiliki ubi jalar ungu adalah kandungan karbohidrat yang cukup

    tinggi dalam peranannya sebagai penyumbang zat gizi, maka

    penganekaragaman produk olahan ubi jalar ungu ini perlu ditingkatkan

    dalam pengolahan pangan tradisional termasuk “klepon”.Ubi jalar ungu

    mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi dari pada ubi jalar jenis

    lain (Kumalaningsih, 2007).

    Menurut Suprapti and Lies (2003) kedudukan tanaman ubi jalar

    dalam tatanama (sistematika) sebagai berikut:

    Divisio :Spermatophyta

    Sub-diivisio :Angiospermae

    Kelas :Dicotyledoneae

    Bangsa :Tubiflorae

    Famili :Convolvulaceae

    Genus :Ipomoea

    Spesies :Ipomoea batatas (L.)

    Ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) memiliki prospek cerah pada

    masa yang akan datang, karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan

    pangan lokal. Ubi jalar ungu mempunyai potensi sebagai bahan baku

    tepung mengingat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi.

    Pemanfaatan ubi jalar ungu dalam bentuk tepung dapat menggantikan

    tepung terigu, sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan tepung

    terigu yang cukup tinggi. (Sandi Eka Putra dkk,2015).

  • 2.Kandungan Zat Gizi Ubi Jalar Ungu

    Tabel.3 Kandungan Zat Gizi Ubi jalar Ungu

    No Sifat kimia dan fisik Jumlah Satuan

    1. Kadar abu 67.77 (%b/b)

    2. Kadar air 3.28 (%b/k)

    3. Kadar pati 55.27 (%b/k)

    4. Gula reduksi 1.79 (%b/k)

    5. Kadar lemak 0.43 (%b/k)

    6. Kadar antosianin 923.65 (mg/100g)

    7. Aktivitas antioksidan 61.24 (%)

    8. Warna (L) 37.50

    9. Warna (a) 14.20

    10. Warna (b) 11.50

    Sumber : Saidatul dalam Widjanarko,2008

    3.Hasil Olahan Ubi Jalar Ungu

    1.Bubur bayi instan Ubi Jalar Ungu

    Bubur bayi instan terbuat dari campuran tepung beras, susu skim,

    gula halus, dan minyak nabati (Rustanti dkk., 2012; Larasati dkk., 2008).

    Bahan baku tepung beras secara umum dapat disubstitusi dengan tepung

    lain berbahan umbi-umbian. Tepung ubi jalar (Ipomoea batatas)

    merupakan salah satu umbi-umbian yang dapat digunakan sebagai

    alternatif pengganti tepung beras.Ubi jalar ungu memiliki komposisi

    betakaroten 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan wortel dan memiliki

    kandungan antosianin yang tinggi (110-210mg/100gr tepung) bila

    dibandingkan dengan jenis ubi jalar yang lain (Nintami, 2012; Lila, 2004).

    Sehingga Nintami dan Lila menjelaskan bahwa bubur bayi instan

    dapat dibuat dari tepung ubi jalar ungu sebagai substitusi tepung

    beras.dari hasil penelitian Nintami dan Lila ubi jalar ungu memiliki kadar

    antosianin yang tinggi yaitu berkisar 110-210mg/100 gr tepung.

    2.Mie basah Ubi Jalar Ungu

  • Mie basah merupakan salah satu bahan pangan yang potensial

    sebagai pengganti sumber karbohidrat. kandungan karbohidrat yang

    terdapat pada ubi jalar ungu termasuk karbohidrat kompleks dengan

    klasifikasi indeks glikemik (IG) 54 yang rendah.(Ayudya dkk,2012).

    Sehingga Ayudya menjelaskan bahwa kandungan karbohidrat pada

    ubi jalar ungu termasuk karbohidrat kompleks yang dapat digunakan

    sebagai bahan subtitusi pembuatan mie basah.

    3.Cookies Ubi Jalar Ungu

    Cookies merupakan sejenis kue yang diperoleh dari

    pemanggangan adonan campuran tepung, gula, mentega, bumbu-bumbu

    dan bahan-bahan pengembang (Nugraha, 2009).Secara umum cookies

    terbuat dari tepung terigu namun cookies yang terbuat dari bahan terigu

    tidak baik dikonsumsi anak autis.Anak autis harus menghindari olahan

    berbahan dasar yang berasal dari tepung terigu karena mengandung

    gluten yang tidak dapat dicerna oleh penderita autis. Akibatnya, protein

    yang tidak dicerna ini akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut

    opiate yang bekerja sebagai racun (toksin) perlu dilakukan upaya untuk

    menggantikan tepung terigu dengan tepung yang lain salah satunya yaitu

    tepung ubi jalar ungu. (Sandi Eka putra dkk,2015)

    C.Pangan Fungsional

    1.Pengertian Pangan Fungsional

    Menurut BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), pangan

    fungsional adalah pangan yang secara alamiah maupun telah diproses,

    mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian

    ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang

    bermanfaat bagi kesehatan. Untuk dapat dikategorikan sebagai pangan

    fungsional, maka pangan tersebut haruslah bisa dikonsumsi sebagaimana

    layaknya makanan atau minuman dengan karakteristik sensori seperti

    penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh

    konsumen serta tidak memberikan kontra indikasi maupun efek samping

    terhadap metabolisme zat gizi lainnya pada jumlah penggunaan yang

    dianjurkan. Pangan fungsional mengandung gizi dan zat-zat nongizi yang

  • sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.pangan fungsional

    dapat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh,mencegah

    penyakit,memulihkan kondisi tubuh dan menghambat proses penuaan

    (Khomsan,2008 dalam Gardjito,2013).

    2.Kriteria Pangan Fungsional

    Kriteria pangan fungsional berdasarkan peraturan Badan POM

    NOMOR HK 00.05.52.0685 adalah sebagai berikut (Anonim,2005dalam

    Gardjito,2013).

    a. Wajib memenuhi kriteria produk pangan sesuai dengan ketentuan

    b. Menggunakan bahan yang memenuhi standar mutu dan

    persyaratan keamanan serta standard dan persyaratan lain yang

    ditetapkan

    c. Mempunyai manfaat bagi kesehatan yang dinilai dari komponen

    pangan fungsional berdasarkan kajian ilmiah Tim Mitra Bestari

    d. Disajikan dan dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau

    minuman, serta memiliki karakteristik sensori seperti penampakan,

    warna,tekstur atau konsistensi dan cita rasa yang dapat diterima

    konsumen. Selain itu komponen pangan fungsional tidak boleh

    memberikan interaksi yang tidak diinginkan dengan komponen lain.

    3.Fungsi Pangan Fungsional

    Pangan secara umum dapat dikatakan memiliki 3 sifat penting

    1. Fungsi utama : sebagai asupan zat gizi yang sangat esensial untuk

    keberlangsungan hidup manusia.

    2. Fungsi kedua : sebagai sensori atau pemuasan sensori seperti rasa

    yang enak,rasa,dan tekstur yang baik.

    3. Fungsi ketiga : secara fisiologis menjadi regulasi bioritme,sistem

    saraf,sistem imunitas,dan pertahanan tubuh.

    4.Syarat-syarat Pangan Fungsional

    Adapun menurut (Yamada,dkk.2008 dalam Gardjito,2013) suatu

    pangan dapat dikategorikan menjadi pangan fungsional jika memilki 3

    syarat utama yang harus dipenuhi,yaitu :

  • a.Merupakan makanan atau minuman (bukan kapsul,tablet atau serbuk)

    yang mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan

    alami.

    b.Harus merupakan bahan yang dikomsumsi dari bagian diet sehari-hari.

    c.Memiliki fungsi tertentu setelah dikonsumsi,seperti meningkatkan

    mekanisme pertahanan biologis,mencegah dan memulihkan penyakit

    tertentu,mengontrol fisik dan mental,serta memperlambat proses penuaan

    dini.

    5.Komponen Bioaktif Pangan Fungsional dan Efeknya terhadap

    Kesehatan.

    Komponen Bioaktif adalah senyawa aktif dalam pangan fungsional

    yang bertanggung jawab atas berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme

    yang menguntungkan kesehatan (Subroto,2008 Dalam Suter,2013).

    Contoh komponen bioaktif :

    a.Serat pangan

    Serat pangan merupakan bagian dari tanaman yang tidak bisa

    dicerna oleh enzim pencernaan dalam usus halus manusia sehat terutama

    terdiri dari polisakarida bukan pati dan lignin.sumber serat pangan antara

    lain bekatul,sayur,buah,serealia,dan rumput laut.

    b.Antioksidan

    Banyak jenis antioksidan alami terdapat di berbagai bahan pangan

    antara lain kelompok karotenoid dan flavonoid (Marsono,2007).ada

    beberapa macam karotenoid,terdapat pada bahan pangan misalnya

    wortel,labu kuning,ketela rambat(beta karoten),jeruk,telur,tomat serta

    semangka dan anggur (lycopen).antioksidan sekelompok karotenoid telah

    diklaim memiliki efek menyehatkan antara lain dapat menetralkan radikal

    bebas yaitu suatu senyawa yang dapat merusak sel dan mengakibatkan

    timbulnya penyakit kanker.

    6.Jenis-jenis pangan fungsional

    Pangan fungsional dapat dikelompokkan berdasarkan jenis

    pangan, penyakit dapat dicegah, efek fisiologis serta komponen bioaktif

    yang dikandung.Contoh kelompok pangan fungsional berdasarkan

  • komponen bioaktif misalnya pangan fungsional yag mengandung mineral,

    antioksidan, omega-3, prebiotik, probiotik. Beberapa jenis komponen

    yang tergolong sebagai pangan fungsional

    a. Probiotik

    Probiotik didefinisikan sebagai mikroba hidup yang ditambahkan

    pada makanan untuk kebutuhan diet dan memberi efek kesehatan

    bagi inangnya dengan cara meningkatkan keseimbangan

    mikroflora usus. Sedangkan menurut (WHO 2002 dalam Marsono,

    2007), probiotik adalah mikroba hidup yang masuk dalam jumlah

    cukup sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi

    inangnya.

    b. Prebiotik

    Prebiotik merupakan ingredien bahan pangan yang tidak tercerna

    yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan dan atau aktivitas dari

    satu atau lebih bakteri tertentu dalam usus besar, yang dapat

    memperbaiki kesehatan inangnya (Sekhon dan Jairath, 2010)

    c. Antioksidan

    Antioksidan adalah molekul yang dapat dengan aman berinteraksi

    denganradikal bebas dan menghentikan reaksi berantai sebelum

    molekul penting rusak. Ada beberapa sistem enzim endogen dan

    zat dalam sel yang mengikat radikal bebas. Sel juga dapat

    mencapai antioksidan melalui sirkulasi setelah mengkonsumsi

    minuman dan makanan kaya antioksidan (Panglossi, 2006)

    D.Klepon

    1.Pengertian Klepon

    Pengertian Klepon adalah sejenis makanan tradisional Indonesia

    yang termasuk ke dalamkelompok jajanan pasar. Makanan ini terbuat dari

    tepung beras yang dibentuk seperti bola-bola kecildan diisi dengan gula

    merah lalu direbus dalam air mendidih, “Klepon” mempunyai tekstur

    kenyal,padat, manis, tidak memiliki masa simpan yang cukup lama (Ari,

    2011).

  • 2.SNI Kue Basah

    Tabel.4 Syarat mutu Kue Basah ( SNI 01-4309-1996)

    No Kriteria Uji Satuan Persyaratan

    1. Keadaan :

    1.1 Kenampakan - Normal tidak berjamur

    1.2 Bau - Normal

    1.3 Rasa - Normal

    2. Air %b/b Maks.40

    3. Abu (tidak termasuk

    garam) dihitung atas

    dasar bahan kering

    %b/b Maks. 3

    4. Abu yang tidak larut

    dalam asam

    %b/b Maks.3,0

    5. NaCI %b/b Maks.2,5

    6. Gula %b/b Min.8,0

    7. Lemak %b/b Maks.3,0

    8. Serangga/belatung - Tidak boleh ada

    9. Bahan tambahan

    makanan

    9.1 Pengawet

    9.2 Pewarna

    9.3 Pemanis buatan

    9.4 Sakarin siklamat Negatif

    10 Cemaran logam

    10.1 Raksa (Hg) Mg/kg Maks.0,05

    10.2 Timbal (Pb) Mg/kg Maks.1,0

    10.3 Tembaga (Cu) Mg/kg Maks.10,0

    (Sumber : SNI 01-4309-1996)

  • 3.Bahan pembuatan klepon

    Tabel.5 Bahan yang diperlukan untuk pembuatan klepon

    No Nama bahan Berat Satuan

    1. Tepung ketan 250 Gr

    2. Gula merah 150 Gr

    3. Garam 5 gr Gr (1 sdt)

    4. Kelapa parut 150 Gr

    5. Air matang 150 Ml

    Sumber : Elsa dkk,2014

    4.Alat pembuatan klepon

    Tabel.6 Alat pembuatan klepon

    No Nama alat Jumlah Satuan

    1. Waskom 1 Buah

    2. Sendok 1 Buah

    3. Piring Besar 1 Buah

    4. Parut kelapa 1 Buah

    5. Saringan 1 Buah

    6. Kompor 1 Buah

    7. Pisau 1 Buah

    8. Gelas 1 Buah

    Sumber : (Elsa dkk,2014)

    5.Prosedur pembuatan klepon

    Menurut Warisno,2008

    1) Tepung ketan dibentuk seperti bola-bola kecil

    2) Dibentuk bulat-bulat

    3) Diisi dengan gula merah

    4) Siapkan air mendidih

    5) Setelah itu masukkan adonan klepon kedalam air mendidih

    tersebut.

    6) Setelah terapung,klepon ditiriskan dengan menggunakan

    saringan.

  • 7) Setelah tiris hidangkan dengan parutan kelapa dan garam

    halus.

    E.Antosianin

    Antosianin termasuk golongan senyawa flavonoid,merupakan

    kelompok terbesar pigmen alami pada tumbuhan yang larut dalam air

    yang bertanggung jawab untuk memberikan warna pada bunga,buah,dan

    sayuran.antosianin dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam

    minuman penyegar,kembang gula,produk susu,roti,kue,jelli,produk

    awetan,dan sirup (Gross 1991 dalam Natalia Samber 2012).

    Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga

    flavonoid,dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar

    yaitu polifenol.beberapa senyawa antosianin paling banyak ditemukan

    adalah pelargonidin,peonidin,sianidin,malvidin,petunidin,dan delfinidin

    (Karnjanawipagul dkk.2010).fungsi antosianin sebagai antioksidan

    didalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis,

    penyakit penyumbatan pembuluh darah.

    Antosianin memiliki kemampuan yang tinggi sebagai antioksidan

    karena kemampuannya menangkap radikal bebas dan menghambat

    peroksidasi lemak,penyebab utama kerusakan pada sel yang berasosiasi

    dengan terjadinya penuaan dan penyakit degenerative (Cevallos-Casals

    dan Cisneros-Zevallos Suda 2003 dalam Ginting 2011).

    Fenomena pangan fungsional telah melahirkan paradigma baru

    bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan,yaitu dilakukannya

    berbagai modifikasi produk olahan pangan menuju sifat fungsional.saat ini

    banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai fungsi fisiologis

    tertentu didalam tubuh, misalnya untuk antioksidan, menurunkan tekanan

    darah, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah,

    meningkatkan penyerapan kalsium,dan lain-lain (Eka Herlina,2014).

    Pigmen antosianin yang terkandung dalam beras hitam menjadikan

    bulir beras berwarna ungu pekat.kandungan antosianin pada beras hitam

    berfungsi sebagai antioksidan,antimutagenik,hepatoprotektif,antihipertensi

    dan antihiperglisemik (Reddy 1996,Suardi 2005).

  • F.Uji Organoleptik

    Uji kesukaan merupakan salah satu uji penerimaan.dalam uji ini

    panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan

    atau sebaliknya ketidaksukaan,disamping itu mereka juga mengemukakan

    tingkat kesukaan/ketidaksukaan.tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala

    hedonik (Rahayu,1998 dalam Lubis,2010)

    Penilaian organoleptik yang disebut juga penilaian indera atau

    penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian yang sudah sangat

    lama dikenal dan masih sangat umum digunakan.metode ini banyak

    digunakan karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung.dalam

    beberapa hal penilaian dengan indera bahkan memiliki ketelitian yang

    lebih baik dibandingkan dengan alat ukur yang paling sensitive.penerapan

    penelitian organoleptik pada prakteknya disebut uji organoleptik yang

    dilakukan dengan prosedur tertentu.uji ini akan menghasilkan data

    penganalisian selanjutnya menggunakan metode statistika (Soekarto,2002

    dalam Lubis,2010)

    Syarat minimum uji organoleptik yaitu panelis yang sudah terlatih

    yaitu:jujur,tidak dalam keadaan sakit, tidak dalam keadaan

    lapar,perempuan/laki-laki yang tidak merokok. panel yang digunakan pada

    penelitian ini ada pada panel agak terlatih.

    Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan

    cukup baik.untuk menjadi panelis terlatih perlu didahului dengan seleksi

    dan latihan-latihan.panelis ini dapat menilai beberapa rangsangan

    sehingga tidak terlampau spesifik.

    Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumnya dilatih

    untuk mengetahui sifat-sifat tertentu.panel agak terlatih dapat dipilih dari

    kalangan terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu.sehingga data

    yang menyimpang boleh tidak digunakan dalam keputusannya.Aspek

    yang dinilai dari uji kesukaan yaitu warna,tekstur,rasa,dan aroma.

  • G.Kerangka Teori

    Sumber : (Gardjito,Murdijati 2013)

    Gambar 2.Kerangka Teori

    H.Kerangka konsep

    Variabel bebas Variabel terikat

    Gambar 3.Kerangka Konsep

    Bahan pangan lokal (beras

    hitam) dan ubi jalar ungu

    Kandungan senyawa

    bioaktif beras hitam

    (antosianin) dan ubi jalar

    ungu

    Penganekaragaman

    pangan lokal

    Fungsi dasar pangan

    fungsional

    Pangan

    Fungsional

    Uji mutu fisik dan uji mutu

    kimia klepon dari tepung

    beras hitam dan ubi jalar

    ungu

    Mutu fisik :

    warna,tekstur,rasa,aroma

    Mutu kimia:

    Kadar antosianin

    Antosianin adalah salah

    satu pigmen alami dengan

    sifat antioksidan

  • I.Definisi Operasional

    Tabel.7 Variabel perlakuan

    No Variabel Definisi Operasional

    1. Tepung

    beras hitam

    Tepung beras hitam diperoleh dari beras hitam

    yang diproses melalui perendaman, ditiriskan,

    pengeringan,setelah itu penggilingan, dan

    pengayakan sampai ke proses penepungan.

    2. Ubi jalar

    ungu

    Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi

    jalar yang mengandung pigmen antosianin

    dengan memiliki kulit daging umbi yang

    berwarna ungu kehitaman (ungu pekat)

    (Anon,2007).ubi jalar diperoleh dari pajak

    delimas lubuk pakam.

    3. Klepon

    tepung

    beras hitam

    dan ubi jalar

    ungu

    Klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    merupakan makanan tradisional yang di

    modifikasi dari tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu dan bahan pendukung lainnya seperti : air

    hangat,gula aren,garam dan tepung tapioka.

    4. Mutu Fisik Penilaian organoleptik klepon tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu yang dimodifikasi

    meliputi warna,tekstur,rasa,dan aroma.

    5. Mutu Kimia Nilai klepon tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu yang paling disukai oleh panelis meliputi :

    kadar antosianin.

  • J.Hipotesis

    Ho : Tidak ada pengaruh variasi penambahan jumlah tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu terhadap mutu fisik dan mutu kimia

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Ha : Ada pengaruh variasi penambahan jumlah tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu terhadap mutu fisik dan mutu kimia klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.Lokasi dan Waktu penelitian

    Penelitian uji mutu fisik klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu meliputi : warna,tekstur,rasa,aroma dilaksanakan di Laboratorium

    Teknologi Pangan Jurusan Gizi Lubuk Pakam.

    Penelitian uji mutu kimia klepon dari tepung beras hitam dan ubi

    jalar ungu yaitu : kadar antosianin dilaksanakan di Laboratorium Teknologi

    Pangan Universitas Sumatera Utara (USU).

    Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai

    bulan Maret 2018

    B.Jenis dan Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental dengan 3

    perlakuan dan 3 pengulangan dalam uji mutu fisik dan uji mutu kimia

    klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional.

    C.Desain Penelitian

    Jenis penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak

    Lengkap (RAL),dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan :

    1.Perlakuan

    Tabel.8 Persentase Perlakuan

    No Perlakuan Tepung Beras

    Hitam

    Ubi Jalar Ungu

    1. Perlakuan A 175 gr 75 gr

    2. Perlakuan B 150 gr 100 gr

    3. Perlakuan C 125 gr 125 gr

    2.Pengulangan

    Jumlah unit percobaan (n) dalam penelitian dihitung dengan rumus :

    ∑ unit percobaan N= r x t

  • Keterangan :

    n = jumlah unit percobaan

    r = jumlah pengulangan (replikasi)

    t = jumlah perlakuan ( treatment)

    maka : n = r x t

    = 3 x 3

    = 9 unit percobaan

    D.Penentuan Bilangan Acak

    Penentuan bilangan acak dengan menggunakan kalkulator

    dengan cara menekan tombol “2ndf” “RND”.(titik) sebanyak 9 kali

    dengan hasil : 0,110, 0,365, 0,381, 0,406, 0,462, 0,605, 0,884, 0,898,

    0,928 dan bilangan acak tersebut diurutkan hasil nilai terendah

    sampai nilai tertinggi.

    Tabel.9 Bilangan acak penelitian

    No Bilangan acak Rangking Unit percobaan

    1. 0,898 8 A1

    2. 0,605 6 A2

    3. 0,928 9 A3

    4. 0,365 2 B1

    5. 0,406 4 B2

    6. 0,462 5 B3

    7. 0,381 3 C1

    8. 0,884 7 C2

    9. 0,110 1 C3

  • Tabel.10 Layout percobaan penelitian

    1

    C3 (0,110)

    2

    B1 (0,365)

    3

    C1 (0,381)

    4

    B2 (0,406)

    5

    B3 (0,462)

    6

    A2 (0,605)

    7

    C2 (0,884)

    8

    A1 (0,898)

    9

    A3 (0,928)

    Keterangan :

    A1,A2.A3 = Perlakuan A,ulangan ke-1,ke-2,ke-3 yaitu tepung beras hitam

    175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr

    B1,B2,B3 = Perlakuan B,ulangan ke-1,ke-2,ke-3 yaitu tepung beras hitam

    150 gr dan ubi jalar ungu 100 gr

    C1,C2,C3 = Perlakuan C,ulangan ke-1,ke-2,ke-3 yaitu tepung beras hitam

    125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr

    E.Bahan dan Alat

    Tabel.11. Bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    No Bahan Perlakuan Total

    Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C

    1 Tepung Beras

    hitam

    175 gr 150 gr 125 gr 450

    gr

    2 Ubi jalar ungu 75gr 100 gr 125 gr 300gr

    3 Tepung

    tapioca

    25 gr 25 gr 25 gr 75 gr

    4 Garam 5 gr 5 gr 5 gr 15 gr

    5 Air hangat 40gr

    (1/3 gls)

    40gr

    (1/3 gls)

    40 gr

    (1/3 gls)

    185

    gr

  • 2.Alat

    Tabel.12 Alat yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    No Nama Alat Jumlah Satuan

    1 Waskom 1 Buah

    2 Sendok 1 Buah

    3 Piring besar 1 Buah

    4 Parut kelapa 1 Buah

    5 Saringan 1 Buah

    6. Kompor 1 Buah

    7. Pisau 1 Buah

    8. Gelas 1 Buah

    F.Prosedur penelitian

    1.Prosedur Pembuatan Tepung Beras Hitam (Modifikasi)

    1.Beras hitam dibeli di swalayan, kemudian disortasi.

    2.Lalu direndam selama 3 jam dengan airbersih ,kemudian tiriskan

    dan jemur dibawah sinar matahari

    3.Setelah kering kemudian digiling dengan menggunakan blender.

    4.Kemudian di ayak sehingga diperoleh tepung beras hitam.

    5.Simpan dalam tempat yang kering/kedap udara atau toples

    2.Prosedur Pembuatan Klepon Tepung Beras Hitam dan Ubi Jalar

    Ungu (Modifikasi).

    1.Persiapkan dan timbang bahan untuk pembuatan klepon dari

    tepung beras hitam meliputi: perlakuan A 175 gr & 75 gr (70%:30 %),

    perlakuan B 150 gr & 100 gr (60%:40%), dan perlakuan C 125 gr& 125 gr

    ( 50%: 50%).

    2.Selanjutnya untuk bahan pendukung dipersiapkan pada masing-

    masing wadah perlakuan A, B, dan C. campur tepung beras hitam sesuai

    perlakuan dan ubi jalar ungu serta tepung tapioka dan garam. Kemudian

    bentuk bulat-bulat,diisi dengan gula merah.masukkan kedalam air

    mendidih,setelah terapung angkat,dan hidangkan dengan parutan kelapa

  • 3.Prosedur penilaian Mutu fisik

    a. Penilaian mutu fisik yang dilakukan dengan cara uji mutu fisik

    terhadap klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    b. Peneliti mempersiapkan bahan-bahan untuk melakukan uji

    organoleptik klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    diruang panelis Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Jurusan Gizi

    c. Peneliti menjelaskan dan mendistribusikan cara pengisian formulir

    klepon dari tepung beras hitam dalam melakukan uji mutu

    fisik.penilaian yang dilakukan meliputi kesukaan terhadap

    warna,tekstur,rasa,dan aroma.skala hedonik yang digunakan

    mempunyai rentang dari tidak suka sampai dengan skala amat

    suka (1,2,3,4,5)

    d. Setelah uji mutu fisik,formulir dikumpulkan kembali

    e. Data yang diperoleh diolah dengan komputer dan diuji dengan

    menggunakan Analysis of variance (Anova) dan dilanjutkan

    dengan uji lanjut Duncan.

    4. Prosedur Penilaian Mutu Kimia

    A. Penentuan Kadar Antosianin

    Pengukuran total kadar konsentrasi antosianin dilakukan dengan

    metode perbedaan pH menurut steed (2008).disiapkan 2 sampel

    larutan,larutan pertama adalah larutan untuk pH 1,0 menggunakan buffer

    KC1 – HC1 (0,025 M) dan larutan kedua untuk pH 4,5 menggunakan

    buffer Na- Asetat - HCI (0,4 M).diambil masing-masing 1 mL ekstrak

    klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu dan diencerkan

    menggunakan larutan buffer masing-masing sampai volume 10 mL (faktor

    pengenceran = 10).dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang

    gelombang 530 ran dan 700 nm untuk sampel hasil pengenceran,dan

    untuk menentukan total konsentrasinya digunakan persamaan berikut:

    Total Antosianin (m g)= A X MW X DF X 10³ Lƹ X 1

    Keterangan : A : (Abs530 nm- Abs700 nm) pH 1- (Abs530 nm – Abs700 ran) pH 4,5 Ƹ : Koefisien ekstingsi molar (29.600 L x mol-1 x cm-1)

  • MW : Bobot molekul ( 449,2) DF : Faktor pengenceran 1 : Tebal Kuvet ( 1 cm)

    G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

    1.Jenis Data

    Jenis data adalah data primer meliputi mutu fisik klepon dari tepung

    beras hitam dan ubi jalar ungu.data mutu fisik yaitu berupa tingkat

    kesukaan panelis (skala hedonik yaitu angka 1=tidak suka,2=kurang

    suka,3=suka,4=sangat suka,5= amat sangat suka)yang diisi ke formulir

    instrument terhadap warna,tekstur,rasa,dan aroma klepon yang dilakukan

    panelis yaitu mahasiswa/i Jurusan Gizi.data yang diperoleh kemudian

    diolah dengan Komputer menggunakan analysis of variance (Anova) dan

    uji lanjut Duncan.

    Selanjutnya untuk uji mutu kimia adalah nilai klepon tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu yang paling disukai oleh panelis yang diuji yaitu :

    kadar antosianin

    2.Prosedur pengumpulan Data Uji Organoleptik

    Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan uji organoleptik oleh

    25 orang penelis yang diambil dari mahasiswa Jurusan Gizi Lubuk Pakam

    dengan kriteria sudah lulus mata kuliah ITP,tidak dalam keadaan

    sakit,tidak merokok,dan bersedia untuk melakukan uji organoleptik.

    Sampel disediakan dalam piring kecil dengan setiap piring diberi

    kode sesuai dengan banyaknya perlakuan.setiap panelis diberi formulir uji

    organoleptik dengan masing-masing 1 lembar untuk setiap percobaan.

    Penilaian dinyatakan dalam skala hedonik dengan kriteria sebagai

    berikut :

    a. Amat sangat suka : 5

    b. Sangat suka : 4

    c. Suka : 3

    d. Kurang suka : 2

    e. Tidak suka : 1

  • H.Pengolahan dan Analisis Data

    Analisis data dilakukan melalui tahap editing yaitu pengecekan

    isian formulir kuesioner,memasukkan data (entry),membuat kode

    (coding),dan membersihkan data (cleaning) yaitu pengecekan kembali

    data yang sudah dientry dan dianalisis dengan menggunakan uji sidik

    ragam atau analysis of variance (anova) pada derajat kemaknaan atau

    signifikan (a) = 95 % jika P hitung ≤ 5 % artinya ada pengaruh uji mutu

    fisik dan uji mutu kimia klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    sebagai pangan fungsional.hasil akhir dari analisis yang paling disukai

    akan ditunjukkan secara kimia.

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1.Warna

    Hasil penelitian terhadap mutu fisik klepon dari tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu terhadap warna dapat dilihat pada tabel 13

    Tabel 13. Hasil Mutu Fisik Terhadap Warna Klepon dari Tepung beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu

    Perlakuan Rata-rata Kategori

    A 3,06 Suka

    B 3,27 Suka

    C 4,04 Sangat suka

    Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa rata-rata kesukaan terhadap

    warna dalam pembuatan Klepon pada perlakuan A yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr dengan nilai (3,06) kategori

    suka.perlakuan B yaitu tepung beras hitam sejumlah 150 gr dan ubi jalar

    ungu 100 gr dengan nilai (3,27) kategori suka.perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr dengan nilai (4,04)

    kategori sangat suka.

    Berdasarkan uji statistik terhadap warna dalam pembuatan klepon

    dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-rata

    kesukaan terhadap warna yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap warna klepon

    dengan variasi penambahan tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi warna adalah perlakuan C yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan nilai

    (4,04)

    2.Tekstur

  • Hasil penelitian terhadap mutu fisik tekstur klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu dapat dilihat pada tabel 14.

    Tabel 14. Hasil Mutu Fisik Terhadap Tekstur Klepon Dari Tepung beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu

    Perlakuan Rata-rata Kategori

    A 3,15 Suka

    B 3,12 Suka

    C 4,08 Sangat suka

    Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa rata-rata kesukaan terhadap

    tekstur dalam pembuatan klepon pada perlakuan A yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr dengan nilai (3,15) kategori

    suka.perlakuan B yaitu tepung beras hitam sejumlah 150 gr dan ubi jalar

    ungu 100 gr dengan nilai (3,12) kategori suka.perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr dengan nilai (4,08)

    kategori sangat suka.

    Berdasarkan hasil uji statistik terhadap tekstur dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap tekstur yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap tekstur klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi tekstur adalah perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan

    nilai (4,08).

    3.Rasa

    Hasil penelitian terhadap mutu fisik rasa klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu dapat dilihat pada tabel 15.

  • Tabel 15. Hasil Mutu Fisik Terhadap Rasa Klepon Dari Tepung beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu

    Perlakuan Rata-rata Kategori

    A 3,02 Suka

    B 3,12 Suka

    C 4,07 Sangat suka

    Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata kesukaan terhadap rasa

    dalam pembuatan Klepon pada perlakuan A yaitu tepung beras hitam

    sejumlah 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr dengan nilai (3,02) kategori

    suka.perlakuan B yaitu tepung beras hitam sejumlah 150 gr dan ubi jalar

    ungu 100 gr dengan nilai (3,12) kategori suka.perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr dengan nilai (4,07)

    kategori sangat suka.

    Berdasarkan hasil uji statistik terhadap rasa dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap rasa yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap rasa klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi rasa adalah perlakuan C yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan nilai

    (4,07).

    4.Aroma

    Hasil penelitian terhadap mutu fisik aroma klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu dapat dilihat pada tabel 16.

  • Tabel 16. Hasil Mutu Fisik Terhadap Aroma Klepon Dari Tepung beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu

    Perlakuan Rata-rata Kategori

    A 3,03 Suka

    B 3,07 Suka

    C 4,09 Sangat suka

    Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa rata-rata kesukaan terhadap

    aroma dalam pembuatan Klepon pada perlakuan A yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr dengan nilai (3,03) kategori

    suka.perlakuan B yaitu tepung beras hitam sejumlah 150 gr dan ubi jalar

    ungu 100 gr dengan nilai (3,07) kategori suka.perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr dengan nilai (4,09)

    kategori sangat suka.

    Berdasarkan hasil uji statistik terhadap aroma dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap aroma yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap aroma klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi aroma adalah perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan

    nilai (4,09).

    5.Rekapitulasi Uji Organoleptik

    Rata-rata dari hasil uji organoleptik yang meliputi warna, aroma,

    tekstur, dan rasa terhadap klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu yang dihasilkan setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 17.

    Berikut tabel 17 rekapitulasi uji mutu organoleptik Klepon

  • Tabel 17. Rekapitulasi Uji Mutu Organoleptik Pada Perlakuan klepon Dari Tepung Beras Hitam dan Ubi Jalar Ungu.

    No.

    Komponen yang dinilai

    Nilai uji organoleptik

    Perlakuan Variasi penambahan tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu

    1. Warna 4,04 C Tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar

    ungu 125 gr

    2. Tekstur 4,08 C Tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar

    ungu 125 gr

    3. Rasa 4,07 C Tepung beras hitam 125 gr dan ubi

    jalar ungu 125 gr

    4. Aroma 4,09 C Tepung beras hitam 125 gr dan ubi

    jalar ungu 125 gr

    Dari tabel 17 dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata perlakuan

    yang paling disukai pada penelitian ini adalah dengan variasi penambahan

    tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr meliputi

    warna,tekstur,rasa,aroma yang disukai panelis diambil dari nilai rata-rata

    mutu organoleptik.Klepon dari tepung beras hitam pada perlakuan C

    (tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar ungu 125 gr) yaitu Klepon

    dengan perlakuan terbaik yang disukai oleh panelis dari hasil uji

    organoleptik dengan skor rata-rata 4,02 kategori sangat suka.

    6.Analisis Mutu Kimia

    Uji kimia adalah uji dimana kualitas produk diukur secara objektif

    berdasarkan kandungan kimia yang terdapat dalam suatu produk

    (Clarissa,2012).nilai gizi suatu produk makanan merupakan faktor yang

    sangat rentan terhadap perubahan perlakuan sebelum,selama,dan

    sesudah proses pengolahan.umumnya selama proses pengolahan terjadi

    kerusakan gizi secara bertahap pada bahan pangan,misalnya protein

    mengalami proses kerusakan atau denaturasi.tetapi dengan adanya

    proses pengolahan dapat meningkatkan aroma dan cita rasa suatu produk

    makanan.analisis mutu kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi

    suatu bahan pangan atau produk makanan.pada penelitian ini uji mutu

  • kimia yang dilakukan adalah kadar antosianin.untuk mengetahui kadar

    antosianin pada Klepon tersebut diujikan sebanyak 10 gr Klepon yaitu

    perlakuan C dengan tepung beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar

    ungu 125 gr.produk klepon dtempatkan di wadah yang kedap udara,agar

    tidak mempengaruhi stabilitas antosianin pada klepon.setelah dilakukan

    uji panelis sebanyak 25 panelis pemeriksaaan kadar mutu kimia dilakukan

    di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Sumatera Utara

    (USU).hasil mutu kimia yang diperoleh dari klepon tepung beras hitam dan

    ubi jalar ungu dengan berat sampel 10 gr menghasilkan 1,9520 ppm.

    B.PEMBAHASAN

    1.Uji Mutu Fisik

    Uji mutu fisik adalah uji dimana kualitas produk diukur secara

    objektif berdasarkan hal-hal fisik yang Nampak dari suatu produk.prinsip

    uji mutu fisik yaitu pengujian dilakukan dengan kasat mata,penciuman,

    perabaan,dan pengecapan dan alat-alat tertentu yang sudah diakui secara

    akademis.uji penelitian ini meliputi warna,tekstur,rasa,dan aroma.

    1.Warna

    Warna merupakan faktor kualitas yang penting bagi makanan. kita

    mengaitkan warna-warna tertentu dengan makanan tertentu dan

    cenderung menolak makanan yang tidak dipenuhi (Shewfelt, Robert,

    2014).baik tidaknya cara pencampuran atau cara pengolahan dapat

    ditandai dengan perpaduan warna yang seragam dan merata.

    Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat

    bergantung pada beberapa faktor diantaranya cita rasa,warna, tekstur,dan

    nilai gizinya.disamping itu ada beberapa faktor lain,misalnya sifat

    mikrobiologis.tetapi sebelum faktor lain dipertimbangkan faktor warna

    tampil lebih dahulu dan kadang sangat menentukan.selain faktor yang ikut

    menentukan mutu suatu makanan,warna juga dapat digunakan sebagai

    indikator kesegaran dan kematangan (Winarno,1991 dalam Mukarromah,

    Laelatul,2013).

    Dari penelitian ini hasil uji organoleptik pada indikator warna klepon

    dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu yang paling disukai adalah

  • perlakuan C.menghasilkan warna yaitu warna hitam keungu-unguan

    pekat.warna yang dihasilkan klepon disebabkan karena tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu sama-sama mengandung pigmen antosianin

    Antosianin adalah metabolit sekunder dari famili flavonoid,dalam

    jumlah besar ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran

    (Supriyono 2008). beberapa industri pewarna dan minuman berkarbonat

    menggunakan ubi ungu sebagai bahan mentah penghasil antosianin

    (Sarwono,2005 dalam Fitriani Ibrani,Meilisa,2012).manfaat antosianin

    diantaranya sebagai indikator alami pH (Bondre dkk.,2012).antosianin

    mempunyai stabilitas yang rendah,pada pemanasan yang tinggi,

    kestabilan dan ketahanan zat warna antosianin akan berubah.

    Berdasarkan uji statistik terhadap warna dalam pembuatan klepon

    dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-rata

    kesukaan terhadap warna yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap warna klepon

    dengan variasi penambahan tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi warna adalah perlakuan C yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan nilai

    (4,00).hal ini disebabkan oleh warna yang dihasilkan oleh tepung beras

    hitam itu sendiri.

    2.Tekstur

    Tekstur merupakan salah satu parameter fisik untuk uji kesukaan

    konsumen terhadap produk pangan.tekstur dari makanan ringan

    dipengaruhi oleh kandungan amilosa dan amilopektin.pati yang memiliki

    kandungan amilopektin tinggi cenderung memberi karakter produk yang

    mudah pecah,sedangkan amilosa akan memberikan tekstur yang lebih

    kompak tidak rapuh tapi mudah pecah.

    Makanan yang berkonsistensi padat atau kental akan memberikan

    rangsangan lebih lambat terhadap indera kita.semakin kental suatu

    bahan,penerimaan terhadap intensitas rasa,bau,dan cita rasa semakin

  • berkurang (Winarno,2004).Kartika,1988 dalam Apriliyanti,Tina,2010

    menyatakan tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati

    dengan menggunakan mulut (pada waktu digigit,dikunyah,dan

    ditelan),ataupun dengan perabaan jari.

    Berdasarkan hasil uji statistik terhadap tekstur dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap tekstur yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap tekstur klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi tekstur adalah perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan

    nilai (3,93).

    Dalam penelitian ini ketiga perlakuan menghasilkan tekstur yang

    berbeda-beda.pada perlakuan A dan perlakuan B tekstur lebih keras

    karena perbandingan tepung beras hitam lebih banyak daripada ubi jalar

    ungu,yaitu tepung beras hitam 175 gr dan ubi jalar ungu 75 gr.pada

    perlakuan B tepung beras hitam 150 gr dan ubi jalar ungu 100 gr.pada

    perlakuan C tekstur lebih kenyal karena perbandingan tepung beras hitam

    dan ubi jalar ungu seimbang.

    3.Rasa

    Rasa dapat dipakai sebagai indikator kesegaran dan

    penyimpangan bahan pangan. rasa lebih banyak melibatkan panca

    indera yaitu lidah. rasa merupakan bagian yang paling penting dari segi

    cita rasa suatu produk makanan yang dapat menimbulkan daya tarik bagi

    seseorang dan dapat menimbulkan suatu kesan dari produk olahan

    makanan.rasa dapat dirasakan oleh indera pengecap (Cahyadi, Wisnu,

    2012) rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia,suhu,

    konsentrasi dan interaksi dengan rasa yang lain.rasa makanan

    merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah

    penampilan makanan itu sendiri.

  • Berdasarkan hasil uji statistik terhadap rasa dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap rasa yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap rasa klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi rasa adalah perlakuan C yaitu tepung beras

    hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan nilai

    (4,07).

    Menurut hasil penelitian uji mutu fisik klepon dari tepung beras

    hitam dan ubi jalar ungu yang paling disukai yaitu perlakuan C dengan

    penambahan variasi tepung beras hitam 125 gr dan ubi jalar ungu 125

    gr.penambahan tepung dan ubi yang seimbang menghasilkan rasa klepon

    yang nikmat dan manis.

    Tepung beras hitam memiliki pati yang terdiri dari amilosa dan

    amilopektin.pati merupakan bagian terbesar dari karbohidrat.karbohidrat

    berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan

    (Mangiri,2014).semakin banyak penambahan tepung beras hitam,maka

    semakin terasa manis pula rasa yang dihasilkan.

    4.Aroma

    Aroma merupakan bagian terpenting dari segi cita rasa suatu

    produk makanan dan salah satu yang menentukan kualitas makanan

    sehingga dapat mempengaruhi daya terima seseorang terhadap suatu

    makanan.aroma makanan merupakan interaksi yang ditimbulkan oleh

    suatu makanan.aroma makanan merupakan interaksi yang ditimbulkan

    oleh suatu bahan pangan yang dibedakan oleh indera pembau

    (Shewfelt,2014).aroma yaitu bau yang diukur sehingga biasanya

    menimbulkan pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas aromanya.

    perbedaan pendapat disebabkan tiap orang memiliki perbedaan

    penciuman meskipun mereka dapat membedakan aroma namun setiap

  • orang mempunyai kesukaan yang berlainan.(Kartika dalam Mustika

    Murni,2015).

    Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa

    yang mudah menguap dan sebagai akibat dari reaksi enzim. (Sumiyati,

    2008).

    Berdasarkan hasil uji statistik terhadap aroma dalam pembuatan

    klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu diketahui bahwa rata-

    rata kesukaan terhadap aroma yaitu nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho

    ditolak,yang artinya ada pengaruh mutu fisik terhadap aroma klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu.

    Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukkan bahwa kesukaan panelis

    terhadap perlakuan C lebih disukai dibandingkan perlakuan A dan

    B.dengan demikian,klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    yang paling disukai dari segi aroma adalah perlakuan C yaitu tepung

    beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar ungu sejumlah 125 gr dengan

    nilai (4,09).

    2.Uji Mutu Kimia

    Uji kimia adalah uji dimana kualitas produk diukur secara objektif

    berdasarkan kandungan kimia yang terdapat dalam suatu produk

    (Clarissa,2012).

    Nilai gizi suatu produk makanan merupakan faktor yang sangat

    rentan terhadap perubahan perlakuan sebelum,selama,dan sesudah

    proses pengolahan.umumnya selama proses pengolahan terjadi

    kerusakan gizi secara bertahap pada bahan pangan,misalnya protein

    mengalami proses kerusakan atau denaturasi.tetapi dengan adanya

    proses pengolahan dapat meningkatkan aroma dan cita rasa suatu produk

    makanan.analisis mutu kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi

    suatu bahan pangan atau produk makanan.pada penelitian ini uji mutu

    kimia yang dilakukan adalah kadar antosianin.untuk mengetahui kadar

    antosianin pada Klepon tersebut diujikan sebanyak 10 gr Klepon yaitu

    perlakuan C dengan tepung beras hitam sejumlah 125 gr dan ubi jalar

    ungu 125 gr..

  • Hasil penelitian tentang klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar

    ungu untuk mutu kimia sebagai berikut:

    1.Antosianin

    Hasil uji mutu kimia pada tabel 20 dapat dilihat bahwa Klepon dari

    tepung beras hitam dan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional meliputi

    Antosianin,dalam 10 gr Klepon dari tepung beras hitam adalah 1,9520

    ppm

    Antosianin memiliki kemampuan yang tinggi sebagai antioksidan

    karena kemampuannya menangkap radikal bebas dan menghambat

    peroksidasi lemak,penyebab utama kerusakan pada sel yang berasosiasi

    dengan terjadinya penuaan dan penyakit degenerative (Cevallos-Casals

    dan Cisneros-Zevallos Suda 2003 dalam Ginting 2011).

    Pigmen antosianin yang terkandung dalam beras hitam menjadikan

    bulir beras berwarna ungu pekat. kandungan antosianin pada beras

    hitam berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektif,

    antihipertensi, dan antihiperglisemik (Reddy 1996, Suardi 2005).

    Menurut Yoshinaga yang dikutip oleh Winarti (2010) bahwa ubi

    ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi daripada varietas

    lain.warna ungu yang kuat menunjukkan tingginya kadar antioksidan dan

    antosianin didalamnya (Krisnawati,2009 dalam Rahayu Paramitha 2012)

    ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin dalam jumlah cukup

    besar.warna ini didapat dari daging maupun kulitnya.selain mengandung

    antosianin,ubi jalar ungu juga merupakan sumber antioksidan dan

    beberapa zat lain yang berguna untuk kesehatan.ubi jalar ungu dapat

    berwarna ungu karena akumulasi senyawa antosianin (Terahara,2004

    dalam Gardjito Murdjito 2013).

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan

    1. Mutu fisik klepon untuk warna dengan nilai 4,04 kategori sangat

    suka,tekstur dengan nilai 4.08 kategori sangat suka,rasa dengan

    nilai 4.07 kategori sangat suka,dan aroma dengan nilai 4.09

    kategori sangat suka diperoleh dari penambahan 125 gr tepung

    beras hitam dan 125 ubi jalar ungu (perlakuan C).

    2. Mutu kimia klepon dari tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    memiliki kadar antosianin 1,9520 ppm..

    B.SARAN

    1. Diharapkan agar klepon tepung beras hitam dan ubi jalar ungu

    pada perlakuan C dengan penggunaan tepung beras hitam 125 gr

    dan ubi jalar ungu 125 gr dapat dijual dipasar tradisional dan

    menjadi makanan selingan serta makanan tambahan pada anak

    sekolah.

    2. Diharapkan adanya uji mutu kimia lanjutan seperti uji karbohidrat,

    protein,lemak pada produk Klepon dari tepung beras hitam dan ubi

    jalar ungu.

    3. Sebaiknya penelitian ini dilanjutkan dengan mengubah beras hitam

    ke beras ketan hitam.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.2006. Serat Makanan dan Kesehatan.Online.Ebookpangan.com.

    (diakses 20/091014 19:16). Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur

    Penelitian Suatu.

    Ari, S. 2011. “klepon”. Pendidikan Indonesia Berbasis Teknologi. Kendal.

    Artaty,Marita Anggiet,2015.Eksperimen pembuatan Roll Cake bahan dasar tepung beras hitam (Oryza Sativa L.Indica) subtitusi tepung terigu.

    Astawan, M. 2007. Antosianin penghancur radikal bebas yang

    ampuh.Gaya Hidup Sehat No. 396, 16-22 Februari.p.16-17.

    Beras hitam, pangan berkhasiat yang belum popular. WartaPenelitian dan

    Pengembangan Pertanian .2009;31:910. [cited2015Oct03].

    Bondre,Sushma,Patil,Pallavi,Kulkarni,Amaraja.,Pillai,M.M..,2012.Study on

    Isolation and Purification.

    Damaiyanti, A. Dan Cecep Risnandar. n.d. Beras hitam kaya akan

    manfaat. Online.Sumber http://alamtani.com//. (diakses

    21/09/1014/09:08)

    Gardjito,Murdijati.2013.Pangan Nusantara.Prenada Media.Yogyakarta. Hermawan,Edi dan Vita Meylani,2016.Analisis Karakteristik Fisikokimia

    Beras Putih,Beras Merah,dan Beras Hitam (Oryza sativa L.,Oryza Nivana.,Oryza Sativa L.Indica).Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada,Volume 15 Nomor 1 Februari 2016.

    Herlina,Eka dan Farida Nuraeni,2014 Pengembangan Produk Pangan

    Fungsional berbasis Ubi Kayu (Manihot Esculenta) dalam Menunjang Ketahanan Pangan

    Herawati Netti,Sandi Eka Putra dkk,2015.Kandungan zat besi dan

    konsumsi kukis ubi jalar ungu dengan Rasio tepung tempe dan tepung udang rebon.

    Indrasari, S.D., P. Wibowo, dan Aan A. Daradjat. 2008. Kandunganmineral

    beras varietas unggul baru. Disampaikan padaSeminar Nasional Padi.Sukamandi, 23-24 Juli 2008 (dalamproses publikasi).

  • Karaivanova, M., Denska, D., and Ovcharov, R., 1990, A Modification of

    the Toxic Effect of Platinum Complexes with Anthocyanin, Eksperimentalna meditsina morfologiia, 29: 19-24.

    Kristamtini, Taryono, Basunanda, Panjisakti., Murti, Rudi Hari., 2014,

    Keragaman Genetik dan Korelasi Parameter Warna Beras dan

    Kandungan Antosianin Total Sebelas Kultivar Padi Beras Hitam

    Lokal, Ilmu Pertanian 17(1): 57-70.

    Kristamtini.2009. Mengenal Beras Hitam dari Bantul.Tabloid Sinar Tani.

    Maspary.(2014). Inilah Fakta Tentang Beras Hitam.Online.Sumber :

    http://www.gerbangpertanian.com (diakses :2/11/2014/11:10).

    Marsono Y.2007.Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Muchtadi, D, Palupi, N. S., dan Astawan, M..1992. Metoda Kimia Biokimia

    dan Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan.Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB. Bogor.

    Mikmari, M. 2000. Evaluasi Kualitas Tepung Beras. Skripsi. Jurusan

    Teknologi Hasil Pertanian.Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

    Nintami, A.L. 2012.Kadar serat, aktivitas antioksidan, amilosa dan uji

    kesukaan mie basah dengan substitusi tepung ubi jalar ungu (ipomea batatas var ayamurasaki) bagi penderita Diabetes Melitus tipe-2. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang

    Periadnadi,Syovia Osnita,dkk,2013.jenis-jenis kapang yang ditemukan

    pada Lemang beras hitam(Oryza Sativa Siarang). Purwani, E.Y., S. Yuliani, S. Dewi Indrasari, S. Nugraha, dan R.Thahir.

    2007. Sifat fisiko-kimia beras dan indeks glikemiknya.Jurnal Teknologi dan Industri Pangan XVIII (1):59-66.

    Reddy, A.R. 1996.Genetic and Molecular Analisis of Anthocyanin

    Pigmentation Pathway in Rice. Dalam Suliartini, N.W.S., Gusti

    R. Sadimantara, Teguh Wijayanto, dan Muhidin. 2011.