MULTIMEDIA HUKUM ADAT.ppt

71
TIM TEACHING : RINI FIDIYANI 1

Transcript of MULTIMEDIA HUKUM ADAT.ppt

  • TIM TEACHING :RINI FIDIYANI *

  • *

  • Arti adat*

  • ARTI ADAT ISTIADATATURAN YANG BERASAL DARI KETETAPAN LELUHUR DIBUAT OLEH PEMUKA ADAT YANG MENURUNKAN MASYARAKAT SEKARANG/GENERASI BERIKUTNYA

    *

  • *

  • *

  • 1. NILAI GOTONG-ROYONG2. FUNGSI SOSIAL MANUSIA DAN MILIK DLM MASY3. PERSETUJUAN SBG DASAR KEKUASAAN UMUM4. NILAI PERWAKILAN & PERMUSYAWARATAN

    NILAI/SIFAT UNIVERSAL HUKUM ADAT*

  • a.Asas ketetanggaanRukumb. Asas fungsi sosial mns & hak milik Pribadi c.Asas musyawarah mufakatd. Asas perwakilane. Asas anti ekstrimisme*

  • *

  • DASAR HUKUM BERLAKUNYA HUKUM ADAT VIA HUKUM NEGARA1. AMANDEMEN UUD 1945 : PASAL 18B(2); PASAL 24; PASAL 32.

    2. UU NO. 14 TH. 1970 : PASAL 23 (1) & PASAL 27 (1) JO. UU NO. 4 TAHUN 2004 PASAL 25 (1) & 28 (1).

    3.UU No. 14 th. 1970 : pasal 23 (1) Segala putusan Pengadilan selain harus memuat alasan2x dan dasar2x putusan itu, juga harus memuat pasal2x tertentu dari peraturan2x ybs. atau sumber hukum tak tertulis yg dijadikan dasar untuk mengadili.

    4. UU No. 14 th. 1970 : pasal 27 (1) Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yg hidup dalam masyarakat.

    *

  • SEJARAH PERTUMBUHAN HUKUM ADAT DI INDONESIA*

  • TEORI LAHIRNYA HUKUM ADAT1. SNOUCK HURGRONJE :TEORI RECEPTIO IN COMPLEXU (PENERIMAAN SELURUHNYA HUKUM AGAMA YG DIANUT MASY. SETEMPAT., KRN RISETNYADI ACEH

    2. MENDUKUNG DG SNOUCK HURGRONJE OLEH VAN DEN BERG & SOLOMON KEYSER BHWHUKUM ADAT SAMA PERSIS DENGAN HUKUM AGAMA 3. MENENTANG 2 PENDAPAT TADI OLEH MR. SOEPOMO : HK ADAT MRPK HK NON STATUTAIR YG SEBAG BESAR HUKUM KEBIASAAN DAN SEBAG KECIL HUKUM AGAMA.

    4. SOERJONO SOEKANTODASAR HUKUM ADAT DI INDONESIA: HUKUM ASLI PENDUDUK YAKNI HUKUM MELAYU POLINESIADITAMBAH PENGARUH HUKUM AGAMA

    *

  • *

  • A.MASA VOCB.MASA KOLONIAL BELANDAC. MASA KOLONIAL JEPANGMASA ORDE LAMAMASA ORDE BARU*

  • *Th. 1609 dibuat peraturan khusus terkait hk. AdatTh. 1757-1765 Mr. Hasselar berencana membuat Kitab Hk Adat utk pedoman HakimMasa VOC

  • MASA KOLONIAL BELANDA Pasal 131 ayat 2 sub b Indische Staatsregeling (IS): Pedoman bagi pembentuk ordonansi utk hk perdata materiil bagi org Indonesia dan Timur Asing dg asas bhw hukum adat mereka dihormati

    Pasal 131 ayat 6 IS: Selama ordonansi dimaksud psl 131 ayat 2 sub b tsb blm terbentuk bagi org bukan Eropa berlaku hukum adatnya

    *

  • *Pemberlakuan Agrarische Wet (UU Agrria) milik kolonial Belanda yg diterapkan di tanah jajahannya/Indonesia :a.Penduduk Bumi Putera atas tanahnya sendiri wajib membayar pajak ke pemerintah kolonial Belanda;b.Memperluas tanah perkebunan dg sistem tanah paksa dan pengklaiman status tanah hak milik versi hukum barat

  • MASA KOLONIAL JEPANGDgn Peraturan Peralihan UU No. 1 th.1942 pasal 3 : Semua badan pemerintah dan kekuasaannya, hukum dan perat UU- an dr pemerintah dahulu tetap diakui sah utk sementara waktu selama tdk bertentangan dgn aturan pemerintah militer.

    *

  • MASA KEMERDEKAAN = MASA ORDE LAMA*

  • *MASA ORDE BARU1.UU No.5 Thn 1960 ttg Ketentuan Pokok Agraria: menghormati hak MaHA & hukum adat(Pasal 3 , 5, 22)

    2.UU No.5 Thn 1967 ttg ketentuan Pokok Kehutanan; Pasal 17 pembatasan hak MaHAtdk konsisten dg UU No.5 Thn 19653.UU No. 14 th. 1970 : pasal 23 (1) & pasal 27 (1) jo. UU No. 4 tahun 2004 pasal 25 (1) & 28 (1).

    4.UU No. 14 th. 1970 : pasal 23 (1) Segala putusan Pengadilan selain harus memuat alasan2x dan dasar2x putusan itu, juga harus memuat pasal2x tertentu dari peraturan2x ybs. atau sumber hukum tak tertulis yg dijadikan dasar untuk mengadili.

    5.UU No. 14 th. 1970 : pasal 27 (1) Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yg hidup dalam masyarakat.

  • *6. Pasal 37 UU No.1 Thn 19747. UU No.5 Thn 1979Pasal 1 huruf a = mempersempit ruang wil desa sbg wil MaHA

  • MASA REFORMASI1.AMANDEMEN UUD 1945pasal 18B(2) jo pasal 28 I (3)Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI.

    3.PENGAKUAN MASY HUKUM ADAT SESUAI TUNTUTAN KONVENSI INTERNASIONALUU NO.12 THN 2005*2.UU No.32 Thn 2004 Jo PP No.72 Thn 2005 = hak desa dipulihkan kembali4.UU Kehutanan dan PemerintahanDesa terbaru

  • SIMPULANMasa reformasi masih baru perlindungan hukum Negara bersifat pasif via hukum tertulis belum direalisasikan secara aktif, spt masa orde baru. Krn banyak konflik lahan antara masy hukum adat dg Korporasi/perusahaan dan lemb pemerintah yg mendpt ijin pengelolaan lahan tanpa melibatkan persetujuan masy hukum adat. Contoh lahan kelapa sawit di Pulau Sumatera & Kalimantan yang dikuasai korporasi, hak pengelolaan hutan telah merusak ekosistem dan terpinggirnya hak dari MaHA, kasus pencurian mbok Minah di kec. Ajibarang Kab.Banyumas dg perusahaan kakao, dsb*

  • MASYARAKAT/PERSEKUTUAN HUKUM ADATADL PAGUYUBAN SOSIAL MANUSIA YG BERSATU KARENA :6.TAK MEMPUNYA KEINGINAN UNTUK MEMISAHKAN DIRI4.DIPIMPIN SEORANG/SEHIMPUN ORANG YG PUNYA KEWIBAWAAN & KEKUASAAN*

  • FUNGSI MASYARAKAT HUKUM ADAT/MaHAVERSI VAN VOLLENHOVENSELARAS DG PENDAPAT CICERO (AHLI HK MASA ROMAWI) : UBI SOCIETAS, UBI IUS/ TIAP KEHIDUPAN MASYARAKAT TERDAPAT HUKUM DIDALAMNYA.*

  • a.PATRILINEALbPARENTAL/BILATERALc.MATRILINEAL*

  • SISTEM HUKUM ADAT*

  • *Individu dapat memperolehHak milik tanah dan hak pengelolaan berpuluh thn berupa pulau, hasil hutan, dsbIndividu cukup memperoleh hak pakai, hak menikmati spt memengut, memetik hasil hutan dg kriteria hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari & dilarang menimbun, maka anggota MaHa boleh memetik & memungut hasil hutan tanpa ijin (bukan sbg tindak pidana pencurian versi hk pidana barat)

  • PEMBIDANGAN HUKUM ADAT VERSI VAN VOLLENHOVEN10. SISTEM SANSKISUMBER : Soerjono Soekanto, 2002, Hukum Adat Indonesia, RajaGrafindo, Jakarta, hal.118*

  • HK KELUARGA*

  • *3.Tingkatan keturunan = derajat keturunan Tiap kelahiran adalah satu tingkatan / satu derajat.b. Silsilah adalah suatu bagan dimana digambarkan dengan jelas garis-garis keturunan dari seseorang (suami istri), baik lurus keatas, ke bawah, dan menyimpang.

    4. GARIS KETURUNANa. PATRILINEAL : hanya melewati garis laki-laki;b. MATRILINEAL : hanya melewati garis perempuanc. PARENTAL : melewati garis laki dan perempuan / bapak ibu

  • *ARTI PENTING HUBUNGAN KEKELUARGAANMASALAH PERKAWINAN

    MASALAH PEWARISAN

  • *

  • TUJUAN UPACARA ADAT BG ANAK*Perhatian ortu terhadap anak

    Anak mendapat perlindungan dan berkah dari yang maha kuasa, leluhur, segala kekuatan gaib disekililingnya

    Realisasi dari asas hukum relijuis

  • ANAK LAHIR DILUAR NIKAH/KAWINDi Mentawai, Timor, minahasa, Ambon : dianggap biasa seperti wanita melahirkan anak dalam perkawinan yang sah.Jaman dulu: ibu+anak dicela; dibuang dari persekutuan; dijadikan budak; dibunuh.Sumsel, Bali : pria yg menghamili dipaksa untuk menikahi.Jawa, Bugis: nikah tambelan; pattongkog sirig.

  • ANAK LAHIR HUB ZINAHHukum adat: suami menjadi bapak dari anak yg lahir.Hukum Islam : bila anak lahir lebih dari 6 bulan sejak nikah sebagai anak sah

    *

  • HUB ANAK DAN ORTULarangan kawin anak-bapak atau anak-ibu/hubungan incest/kawin sedarahSaling wajib memelihara dan memberi nafkah

    Anak dibuang oleh bapaknya di Bali pegat mapianak

    *

  • HUBUNGAN ANAK DENGAN ORTUGARIS KETURUNANHUBUNGAN DENGAN KELUARGA

    *PATRILINEAL

    2. MATRILINEAL

    3. BILATERAL/PARENTALKeluarga dari pihak bapak lebih erat / penting

    Keluarga dari pihak ibu lebih erat / penting

    Keluarga dari pihak bapak dan pihak ibu sama erat / penting

  • MEMELIHARA ANAK PIATU*Garis KeturunanIbu MeninggalBapak MeninggalKeduanya MeninggalPatrilinealMatrilinealParental/BilateralBapakIbu & lingkungan keluarga Bapak

    Kerabat Bapak

    Kerabat Ibu

    IbuKerabat IbuBapak

    IbuKeluarga yg terdekat atau mampu

  • SELESAI MATERI UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)*

  • MATA KULIAH : HUKUM ADATMATERI UJIAN AKHIR SEMESTERRini Fidiyani

    *

  • PERDATA ADAT/HUKUM PEREKONOMIAN ADATHASIL SEMINAR PAKAR HUKUM ADAT SEINDONESIA THN 1975 DI FH UGMADALAH: HK INDONESIA YG MENGATUR HUB HK TENTANG HAK-HAK KEBENDAAN & PEREKONOMIAN YANG TIDAK TERTULIS DALAM BENTUK PER-UU-AN RI YANG DISANA-SINI TERDAPAT UNSUR-UNSUR AGAMA *1.HAK-HAK KEBENDAAN3.PERIKATAN2.TOLONG MENOLONG & KERJASAMA4.PEMBUKTIAN, PERSELESIHAN & PERDAMAIAN

  • ASAS HK PADA HAK-HAK KEBENDAANFILSAFAT TIMURFILSAFAT BARATBERTUMPU PADA :

  • *

  • TANAH & TANAM TUMBUH*

  • BIDANG-BIDANG TANAH*Timbul konflik terbuka antaraNegara dengan masyarakatHukum adat tentangPengelolaan & status kepemilikanTanah masa kini

  • Contoh *

  • VERSI HUKUM ADAT YANG OTENTIK & MASIH DIJUMPAI DIBANYAK WILAYAH INDONESIA YANG MEMICU KONFLIK DENGAN PEMAHAMAN HUKUM NASIONAL(HUKUM AGRARIA NASIONAL)Hak ulayat/milik bersama dapat disisipi dengan hak menikmati/hak pakai dengan memanen tumbuh tanam secara pribadi, misal hak atas hasil pohon damar, pohon nira penghasil gula aren, pohon sialang penghasil madu lebahTanah/ladang/sungai/rawa/bahan galian bagian dari belantara hutan yang ditinggalkan oleh penghuni karena berpindah tempat, maka tanah dan hasil hutan tersebut merupakan kembali menjadi hak ulayat bersifat temurun. Termasuk tanah makam juga milik bersamaAsalkan telah dberi tanda mebali, misalkanRutin membersihkan & merawat sekitar pohonAgar lebat berpanen.

  • PEMAHAMAN*

  • Hewan & Ternak*Dikonsumsi sebagai hasil buruanDipelihara :a.Dikonsumsi;b. Dijadikan sbg jasa angkut;c.Pengawas keamananAlam pikiran filsafat masyarakat hukum adat tak mengenal ekonomi modern (profit motif semata-mencari keuntungan dengan alat tukar uang) diutamakan kemanfaatan yang Dapat dinikmati bersama. Jual beli versi mereka melalui barter (tanpa alat tukar) dan alat tukar menukar bukan untuk mencari keuntungan semata melainkan menambah jejaring persaudaraan tuna sathak bathi sanak (tak mendapat keuntungan materi melainkan keuntungan menambah persaudaraan).a.Sistem Kandang & b.penggembalaanc.Pemeliharaan lepas dengan diberi tanda tertentu terhadap hewan ternak oleh pemiliknyaCara berternak

  • Bangunan & Alat Perlengkapan*

  • Terjadinya hak kebendaan*1. PEMILIKANa.Penemuan = tanah & tanam tumbuhanHewan & ternak

    b. Penempatan = jika yang bersangkutan tak meninggalkan tempat akan menjadi miliknya / pemilik lama telah meninggalkan tempat & benda maka penemu baru menjadi pemilikc. Pembagian = sbg anggota kerabat/diangkat bagian dari masyarakat adatJika penemu bukan warga masy hk adatYang bersangkutan maka penemuanDibagi 3 (tiga) =2 bagian untuk penemu &1 bagian untuk pemilik tanah

  • *2. Pewarisana.Pewarisan kolektif = harta peninggalan di-teruskan & dialihkan pemilikannya dari pewaris ke para warisnya sebagai kesatuan yang tak dapat dibagi-bagi penguasaan dan pemilikannya, setiap waris berhak mengusahakan menggunakan/mendapatkan hasil dari harta peninggalan dengan cara musyawarah mufakat

    b.Pewarisan mayorat = penerus Tanggung jawab untuk mengurus dan mengelola diserahkan anak tertua berupa hak memakai dan menikmati diberikan pada saudara-saudaranya agar kehidupanna tidak terlunta-lunta, dengan cara musyawarah mufakat. Terbagi dua = mayorat lelaki (anak sulung laki-laki) Batak dan mayorat perempuan (anak sulung perempuan)-Minangkabau

    c. Pewarisan individual = sistem pewarisan setiap individu mendapatkan pembagian untuk menguasai dan/atau memiliki harta warisanmenurut bagian masing-masing. Setelah diadakan pembagian masing-masing waris dapat menguasai & memiliki untuk diusahakan, dinikmati, dalihkan/dijual ke pihak lain; di Jawa

    Lebih rinci pada materiMata kuliah hukumWaris adat

  • *

  • Macam-macam kebendaan*Masa abad 21 M menjadi konflik terbuka antara negara/badan hukum seperti perseroan terbatas dengan warga masyarakat hukum adat & Badan Pertanahan Nasional tak dapat sendirian bekerja.

  • *

  • 3. Hak pakai*

  • Tolong menolong & kerjasama*1.Sejak kedatangan bangsa asing baik bertujuan non kolonial dan kolonial telah mempesonakan akan perilaku bangsa Indonesia dan pemilikan hukum adat;2.Abad 21 M peluang membangkitkan kembali penggunaan hukum adat yang lama terbuai oleh kelebihan hukum barat oleh segenap pengguna & ahli hukum, pilihan hukum (chioce of law) terhadap hukum adat lebih dihormati, diakui dan dilindungi segenap pemerhati dan akademisi hukum serta masyarakat global via riset dan interaksi saling membuka diri antara hukum negara dengan hukum adat dalam memberikan problem solving.

  • Perikatan Menurut Hukum Adatlebih detil dalam analisis antropologi ekonomi*Kebisaan hukum adat ini juga diadopsi oleh hukum Perdata barat, karena pengaruh dari hukum kebiasaan perdagangan dan common law dari negara Inggris & Amerika Serikat, seperti uang muka

  • Pembuktian Menurut Hukum Adat*

  • HUKUM PIDANA ADATsecara historis

    *

  • Alam pikiran filsafat hukum pidana adat*1.Aspek bentuk hukum:Tak selalu dalam bentuk tertulis & rinci inilah yang menjadi biang kelemahan versi pemahaman alam pikiran filsafat hukum pidana barat/nasional2. Aspek aparat hukum =Tak selalu terbagi-bagi kewenangan dari aparat hukum, cukup ditangani oleh pemangku adat yang dibantu oleh beberapa pihak yang kadang rangkap jabatan ini pula menjadi biang kelemahan versi pemahaman alam pikiran filsafat hukum pidana barat/nasional3.Aspek pengenaan sanksi hukum : rangkap baik fisik dan psikis sosial. Tak ada ukuran yang sama ini pula menjadi biang kelemahan versi pemahaman alam pikiran filsafat hukum pidana barat/nasional 4. Aspek kasus bersifat kasusistis karena mencermati pihak yang berperkara, bobot perkara , situasi perkara dan lokasi perkara

  • Mengapa muncul hukum pidana adat (bagian dari hukum adat)*Maka dicari cara bagaimana masalah yang menganggukeseimbangan masyarakatItu diselesaikan

  • Pengertian hukum pidana adat*Versi Soerojo Wignjdipuro = hukum pidana adat /ongesrcheven strafrecht merupakan bagian dari hukum adat dan sekarang terdesak oleh eksistensi hukum kolonial/hukum pidana barat yang diadopsi menjadi hukum pidana nasionalVersi Soepomo = hukum pidana adat tak mengenal dan tak membedakan hukum pidana adat dan hukum pelanggaran adat. Dengan demikian hukum adat tak mengenal dan tak mebagi hukum perdata adat dan hukum pidana adatPolitik hukum pidana barat merugikan kepentingan dan meniadakan perlindungan hukumBagi golongan pribumi/inlaanders, seperti pasal subversi yang sudah dicabut masa reformasi juga unsur-unsur pencurian versi KUHPidanaYang hingga sekarang mata pisau tajam bagi masyarakat marginal Secara praktis untuk memudahkan boleh saja membagi hukum adat menjadi hukum perdata adat dan hukum pidana adat, akan tetapi perlu mengerti dan menaruh hormat terhadap alam pikiran Filsafat hukum adat (filsafat timur) bagi mahasiswa. Abad 20 M hukum perdata adat materiil masih eksis, sedangkan abad 21 M untuk hukum pidana adat berpeluang eksis dalam jagad hukum nasional.

  • Lintas opini istilah hukum pidana adat*

  • Kekhasan hukum pidana adat yang berbeda dengan konsepsi hukum pidana barat/hukum pidana nasional*

  • Contoh hukum pidana adat masyarakat Baduydi desa KanekesKecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten (Banten Selatan)

    1. Dilarang membunuh orang;2. Dilarang memarahi orang lain;3. Dilarang menikah lebih dari satu orang/poligami & poliandri;4. Dilarang makan diwaktu malam;5. Dilarang makan minum yang memabukan; 6. Dilarang berduaan berlainan jenis;7. Dilarang berjinah;8. Dilarang mencuri;9. Dilarang berbohong;10.Dilarang melanggar adat;11.Dilarang meminta-minta atau mengemis;12.Dilarang menyiksa binatang, dsb.Sumber : Ahmad Yani. Etnografi Suku Baduy. Banten. Himpunan Pramuwisata Indonesia. 2008 dikutip Ferry Fathurokhman, Tesis, Hukum Pidana Adat Baduy dalam Pembaharuan Hukum Pidana, Program Magister Ilmu Hukum Undip, 2010.*

  • Contoh Sanski hukum pidana adat Baduysumber : Ferry Fathurokhman, Tesis, Hukum Pidana Adat Baduy dalam Pembaharuan Hukum Pidana, Program Magister Ilmu Hukum Undip, 2010.*

  • Larangan umumBagi warga Baduy Dalam & orang asing/wisatawanLarangan mandi, mencuci dan lain-lain memakai sabun/ berbahan kimia;Larangan mengambil foto & video di wilayah masyarakat Baduy*

  • SimpulanMarc Ancel bahwa tiap masyarakat terorganisir memiliki sistem hukum pidana yang terdiri dari: 1. peraturanperaturan hukum pidana; pada hukum pidana adat berupa aturan2. sanksinya; pada hukum pidana adat berupa kerja sosial, denda, diasingkan/dikebiri3.prosedur hukum pidana; pada hukum pidana adat tdklah seketat/sekaku hukum pidana barat krn seseorang/pemangku adat dapat merangkap aparat hukum4. mekanisme pelaksanaan pidana; pada hukum pidana adat diserahkan pada pemangku adat dengan menyimak bobot perkara pidana adat.Sumber : Barda Nawawi Arief. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru. Jakarta. Kencana Prenada Media. 2008. Hlm. 24

    *

  • selesai

    Selamat belajar & berdoa (ora et labora)*

    *