MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

39
STUDI KECEPATAN KAPAL FERRY PENUMPANG CEPAT AKIBAT PENAMBAHAN STERN FLAP : PENGARUH DIMENSI DAN BENTUK STERN FLAP MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2021

Transcript of MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

Page 1: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

STUDI KECEPATAN KAPAL FERRY PENUMPANG CEPAT AKIBAT

PENAMBAHAN STERN FLAP : PENGARUH DIMENSI DAN BENTUK

STERN FLAP

MUH.TASLIM

D311 16 002

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA 2021

Page 2: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

ii

LEMBAR PENGESAHAN (TUGAS AKHIR)

Studi Kecepatan Kapal Ferry Penumpang Cepat Akibat Penambahan Stern Flap :

Pengaruh Dimensi Dan Bentuk Stern Flap

Disusun dan diajukan oleh:

MUH.TASLIM

D311 16 002

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian yang dibentuk dalam rangka Penyelesaian

Studi pada Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Gowa, 12 Juli 2021

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Rosmani, MT. Dr. Eng. Suandar Baso, ST.,MT

NIP. 19600620 198802 2 001 NIP. 19730206 200012 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Dr. Eng. Suandar Baso, ST.,MT

NIP. 19730206 200012 1 002

Page 3: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muh.Taslim

NIM : D311 16 002

Program Studi : Teknik Perkapalan

Jenjang : S1

Menyatakan dengan ini bahwa karya tulisan saya berjudul:

Studi kecepatan Kapal Ferry Penumpang Cepat Akibat Penambahan Stern Flap :

Pengaruh Dimensi Dan Bentuk Stern Flap

Adalah karya tulisan saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan

tulisan orang lain bahwa skripsi yang saya tulis ini benar - benar merupakan hasil

karya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau

keseluruhan skripsi ini hasil orang lain, maka saya bersedia mengenai sanksi atas

perbuatan tersebut

Gowa, 12 Juli 2021

Yang menyatakan,

Muh.Taslim

Page 4: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

iv

ABSTRACT

Muh.Taslim/D311 16 002. "STUDY OF THE SPEED OF FAST

PASSENGER BOAT FERRY DUE TO ADDING STERN FLAP: EFFECT

OF STERN FLAP DIMENSIONS AND FORM". (Supervised by Ir.

Rosmani, M.T. and Dr. Eng. Suandar Baso, S.T., M.T.)

One type of semi-planing hull ship is a passenger fast boat or speed boat.

Because the pace of speed boat is high, to minimize ship accidents in

planning the hull design should pay attention to the aspects of resistance

produced by speed boat, the faster the ship the higher the resistance produced

by the ship so that the ship experiences trim at the stern or lifting of the front

of the ship caused by ship thrust force. One effort that is said to be able to

increase resistance is by adding a stern flap to the ship stern. The principle of

using a stern flap is to increase the value of the ship resistance. The stern flap

is positioned at the stern of the ship precisely at the ship draught with a stern

flap scale of 2%Lwl. The shape of the stern flap is designed in 2 forms,

namely the I and 2V shapes with various degree variations, namely 10°, 20°

and 30°. This research was conducted in the ship hydrodynamics laboratory

through the experimental method and the Wyman method. Based on the

experimental results and the maxsurf stern flap will work optimally at high

speed values. This is evidenced by the resistance value of 10.5 N to 11.03 N

where the stern flap I angle of 30° has a greater velocity value as the

resistance value increases. The magnitude of the speed achieved by the ship

model using a stern flap is 1.5% greater than that of not using a stern flap.

This happens because of the influence of the force system that acts on the

stern flap so that it inhibits porpoising.

Keywords: Semi planning hull, Stern flap, Speed, Resistance, Experiment

and Wyman method

Page 5: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

v

ABSTRAK

Muh.Taslim/D311 16 002. ” STUDI KECEPATAN KAPAL FERRY

PENUMPANG CEPAT AKIBAT PENAMBAHAN STERN FLAP :

PENGARUH DIMENSI DAN BENTUK STERN FLAP ”. (Dibimbing oleh Ir.

Rosmani, M.T. dan Dr. Eng. Suandar Baso, S.T., M.T.)

Salah satu jenis kapal semi planing hull adalah kapal cepat penumpang

atau speed boat. Karena kecepatan kapal cepat tergolong tinggi maka

untuk meminimalisir kecelakaan kapal dalam merencanakan desain

lambung harus memperhatikan aspek tahanan yang dihasilkan oleh kapal

cepat, semakin cepat kapal semakin tinggi pula tahanan yang dihasilkan

oleh kapal tersebut sehingga kapal mengalami trim di bagian buritan atau

terangkatnya bagian depan kapal karena gaya dorong kapal. Salah satu

usaha yang dikatakan mampu menambah tahanan adalah dengan

penambahan stern flap pada buritan kapal. Prinsip dari penggunaan stern

flap adalah dapat menambah nilai tahanan pada kapal. Stern flap

diposisikan di buritan kapal tepatnya pada sarat kapal dengan skala stern

flap 2%Lwl. Bentuk stern flap didesain dengan 2 bentuk yaitu bentuk I

dan 2V dengan berbagai variasi sudut Penelitian ini

dilakukan dilabo Hidrodinamika kapal melalui metode eksperimen dan

metode wyman. Berdasarkan hasil eksperimen dan maxsurf stern flap

akan bekerja secara optimum pada nilai kecepatan yang tinggi. Hal ini

dibuktikan pada nilai tahanan 10,5 N sampai dengan 11,03 N dimana

stern flap I sudut 30° memiliki nilai kecepatan yang lebih besar seiring

dengan bertambahnya nilai tahanan. Besarnya kecepatan yang dicapai

model kapal dengan menggunakan stern flap lebih besar 1,5%

dibandingkan dengan tidak menggunakan stern flap. Hal ini terjadi

karena adanya pengaruh sistem gaya yang bekerja pada stern flap

sehingga menghambat terjadinya porpoising.

Kata Kunci : Semi planning hull, Stern flap, Kecepatan, Tahanan,

Eksperimen dan Metode Wyman

Page 6: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

ALHAMDULILLAH, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas

limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul

STUDI KECEPATAN KAPAL FERRY PENUMPANG CEPAT AKIBAT

PENAMBAHAN STERN FLAP : PENGARUH DIMENSI DAN BENTUK

STERN FLAP

Pengerjaan tugas akhir ini merupakan persyaratan bagi setiap mahasiswa

untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada program Studi Teknik Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Penyusun menyadari bahwa penyelesaian tugas akhir ini adalah suatu

kebanggaan tersendiri bagi penyusun karena tantangan dan hambatan yang

menghadang selama mengerjakan tugas akhir ini dapat terlewati dengan usaha dan

upaya yang sungguh-sungguh dari penulis.

Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat

membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima

kasih sedalam – dalamnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sappe dan Ibu Sumina atas kesabaran,

pengorbanan, nasehat dan yang terutama doa yang tak putus – putusnya

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik dan untuk

saudara tercinta yang telah memberikan support dan semangat tiada henti:

Idawati, Diana, Surianti, Nurjannah dan adik tercinta Afif effendi dan Iksan

khaliq atas perhatian dan dukungannya.

2. Ibu Ir. Rosmani, MT selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Eng. Suandar Baso,

ST., MT., selaku pembimbing II sekaligus Kepala Laboratorium

Hidrodinamika Teknik Perkapalan dan juga Ketua Departemen Teknik

Perkapalan Universitas Hasanuddin yang telah banyak memberikan

Page 7: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

vii

bimbingan dan kesabaran dalam membimbing dan mendidik penulis dalam

pengerjaan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Ir. Mansyur Hasbullah, M.Eng dan Bapak Wahyuddin, ST., MT

selaku dosen laboratorium hidrodinamika dan dosen Departemen Teknik

Perkapalan sekaligus penguji dalam tugas akhir ini.

4. Ibu Dr. A. Sitti Chairunnisa M., ST., MT selaku Penasehat Akademik yang

selalu membimbing dan mendidik penulis selama masa perkuliahan ini..

5. Seluruh Dosen Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin atas segala kebaikan dan kemurahan hatinya.

6. Ibu Uti, Pak Afif, kak yudi dan Pak Rio selaku staff Jurusan Teknik

Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin atas segala kebaikan dan

kesabarannya selama penulis mengurus segala persuratan di kampus.

7. Kepada teman-teman Program Studi Teknik Perkapalan Angkatan 2016

terkhusus saudara fadel Muhammad, ainun Chandra dan untuk teman-teman

keluarga E12, terima kasih atas bantuan dan segala suka dan duka yang kita

alami bersama yang menjadikan penulis bisa tumbuh dewasa dalam pikiran

dan perbuatan.

8. Kepada teman-teman seperjuangan skripsi (Tora, Sunar, Awalia, Mila, Ainun,

Trias, Wandi dan Eca), untuk memperoleh gelar sarjana memang tidak mudah

kawan tapi kita dapat melewatinya.

9. Kepada kanda-kanda senior dan adik-adik junior yang penulis tak bisa

sebutkan satu persatu.

10. Saudara Seperantauan, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima

kasih atas segala kebaikannya selama ini.

11. Yang terakhir penulis ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung yang memiliki peranan dan kontribusi di

dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari dengan sepenuh hati bahwa didalam tugas akhir ini

masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Untuk itu peneliti

memohon maaf dan meminta kritikan yang bersifat membangun demi

Page 8: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

viii

kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini

dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri maupun bagi semua pihak yang

berkenan untuk membaca dan mempelajarinya.

Gowa, Juni, 2021

Muh.Taslim

Page 9: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Ukuran Utama Kapal ..............................................................................................26

Tabel 3.2 Kebutuhan / material pembuatan model .................................................................27

Tabel 3.3 Matriks waktu pengujian ........................................................................................32

Tabel 3.4 Matriks kebutuhan pengujian .................................................................................35

Tabel 4.1 Ukuran utama model ..............................................................................................50

Tabel 4.2 Ukuran stern flap ....................................................................................................51

.........................................65

Tab .........................................66

.........................................68

Tabel 4.6 Tabel Nilai Tahanan dan Kecepatan Kapal Stern Flap I .........................................69

................................................71

................................................72

Tabel 4.9 Nilai Tahanan Kapal P ................................................74

Tabel 4.10 Nilai Tahanan dan Kecepatan Kapal Stern Flap 2V .............................................75

Tabel 4.11 Nilai Kecepatan model Kapal pada dua variasi model Stern Flap ........................77

Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Kecepatan tanpa stern flap dan dengan stern flap .................82

Page 10: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hovercraft ............................................................................................................7

Gambar 2.2 Hidrofoil ...............................................................................................................7

Gambar 2.3 Catamaran ............................................................................................................8

Gambar 2.4 Monohull ..............................................................................................................9

Gambar 2.5 Bentuk-bentuk lambung kapal untuk kategori Displacement hull, planning hull,

semi-planing hull ...................................................................................................................11

Gambar 2.6 Kapal Kondisi Even Keel ...................................................................................12

Gambar 2.7 Kapal Kondisi Trim by Stern ..............................................................................12

Gambar 2.8 Kapal Kondisi Trim by Head ..............................................................................13

Gambar 2.9 Lokasi Stern Flap ................................................................................................17

Gambar 2.10 Towing tank ......................................................................................................25

Gambar 3.1 ukuran utama kapal.............................................................................................25

Gambar 3.2 section pada material frame ...............................................................................28

Gambar 3.3 frame direkatkan pda waterline...........................................................................28

Gambar 3.4 pemasangan kulit dan proses pendempulan .......................................................29

Gambar 3.5 pengaplikasian serat met ke cetakan ..................................................................29

Gambar 3.6 pelepasan model dari cetakan ............................................................................30

Gambar 3.7 proses pemasangan sekat ...................................................................................30

Gambar 3.8 proses pengecetan model ...................................................................................30

Gambar 3.9 pemasangan tabung shaft,shaft dan propeller ....................................................31

Gambar 3.10 menghubungkan alat penggerak ......................................................................31

Gambar 3.11 ESC ( electronic speed control) ........................................................................33

Gambar 3.12 remote control ..................................................................................................33

Gambar 3.13 receiver ............................................................................................................33

Gambar 3.14 baterai ..............................................................................................................34

Gambar 3.15 motor DC brushless ..........................................................................................34

Gambar 3.16 propeller 3 blade ..............................................................................................34

Gambar 3.17 shaft dan universal joint ....................................................................................35

Gambar 3.18 tampilan model awal kapal tanpa stern flap pada maxsurf modeller ...............38

Gambar 3.19 tampilan model awal kapal tanpa stern flap pada maxsurf modeller ................39

Gambar 3.20 tampak atas kapal penambahan stern flap I ......................................................39

Gambar 3.21 proses penentuan sudut pada variasi stern flap dengan aplikasi autocad ...........40

Gambar 3.22 tampak samping kapal dengan sudut 30° stern flap I ........................................41

Gambar 3.23 tampilan model kapal stern flap I pada sudut 30° .............................................41

Gambar 3.24 tampilan menu rotate surface ............................................................................42

Gambar 3.25 tampilan profile model kapal stern flap I sudut 30° ..........................................43

Page 11: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

xi

Gambar 3.26 tampilan awal maxsurf resistance .....................................................................44

Gambar 3.27 tampilan pemilihan surface ...............................................................................44

Gambar 3.28 pemilihan metode wyman .................................................................................45

Gambar 3.29 pemilihan kecepatan model kapal .....................................................................45

Gambar 3.30 pemilihan efficiency .........................................................................................46

Gambar 3.31 data nilai tahanan dan daya hasil perhitungan dengan metode wyman .............46

Gambar 3.32 kurva nilai tahanan ...........................................................................................47

Gambar 3.33 kerangka pikir penelitian ..................................................................................48

Gambar 4.1 pemodelan 3D (dimensi) kapal ferry cepat dengan stern flap .............................50

Gambar 4.2 Model Stern Flap Bentuk I .................................................................................50

Gambar 4.3 Model stern flap Bentuk 2V ...............................................................................51

Gambar 4.4 ..................................52

Gambar 4.5 ..................................52

Gambar 4.6 ngan V sebesar 1,927 m/s ..................................52

Gambar 4.7 ..................................53

Gambar 4.8 ..................................53

Gambar 4.9 ..................................53

Gambar 4.10 ................................54

Gambar 4.11 Model Stern flap I sudut 20 dengan V sebesar 1,550 m/s ................................54

Gambar 4.12 ................................55

Gambar 4.13 ................................55

Gambar 4.14 ................................55

Gambar 4.15 ................................55

Gambar 4.16 Model Stern flap I ................................56

Gambar 4.17 ................................56

Gambar 4.18 ................................57

Gambar 4.19 ................................57

Gambar 4.20 ................................57

Gambar 4.21 Model Stern ................................57

Gambar 4.22 .............................58

Gambar 4.23 .............................59

Gambar 4.24 .............................59

Gambar 4.25 .............................59

Gambar 4.26 .............................59

Gambar 4.27 .............................59

Gambar 4.28 ar 1,389 m/s .............................61

Gambar 4.29 .............................61

Gambar 4.30 .............................61

Page 12: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

xii

Gambar 4.31 .............................61

Gambar 4.32 .............................61

Gambar 4.33 engan V sebesar 3,774 m/s .............................61

Gambar 4.34 .............................63

Gambar 4.35 .............................63

Gambar 4.36 .............................63

Gambar 4.37 .............................63

Gambar 4.38 Model Stern flap 2V .............................63

Gambar 4.39 .............................63

Gambar 4.40 Kondisi kapal pada stern flap I saat trim buritan ..............................................64

Gambar 4.41 Kondisi kapal pada stern flap 2V saat trim buritan ...........................................64

Gambar 4.42 Hubungan kecepatan x ˚....65

Gambar 4.43 Hubungan Kecepatan x ˚ ..67

Gambar 4.44 Hubungan kecepatan x ˚....68

Gambar 4.45 Kurva Kcepatan model kapal stern flap I dengan setiap variasi sudut ..............70

Gambar 4.46 Hubungan kecepatan x ˚ 71

Gambar 4.47 Hubungan kecepatan terhadap Tahanan maxsurf p ˚ 73

Gambar 4.48 Hubungan Kcepatan x ˚ .74

Gambar 4.49 Kurva Kecepatan model kapal stern flap 2V dengan setiap variasi sudut .........76

Gambar 4.50 Kurva kecepatan model kapal pada variasi dua model stern flap .....................78

Gambar 4.51 Kurva perbandingan Kecepatan model kapal pada variasi stern flap I dan 2V

pada sudut kemiringan 10° .....................................................................................................79

Gambar 4.52 Kurva perbandingan Kecepatan model kapal pada variasi stern flap I dan 2V

pada sudut kemiringan 20° .....................................................................................................80

Gambar 4.53 Kurva perbandingan Kecepatan model kapal pada variasi stern flap I dan 2V

pada sudut kemiringan 30° .....................................................................................................81

Gambar 4.54 Kurva perbandingan Kecepatan model kapal tanpa stern flap dan dengan stern

flap .........................................................................................................................................83

Page 13: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

xiii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... x

DAFTAR ISI............................................................................................................................. xiii

BAB I .........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2

1.3 Batasan Masalah ...............................................................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................................3

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................................4

BAB II ........................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................5

2.1 Kapal Ferry.......................................................................................................................5

2.2 Kapal Cepat (High Speed Craft) .......................................................................................6

2.3 Karakteristik Kapal Cepat ................................................................................................9

2.4 Karakteristik Semi Planing Hull .....................................................................................11

2.5 Trim Kapal .....................................................................................................................11

2.6 Tahanan Kapal................................................................................................................13

2.7 Stern Flap .......................................................................................................................17

2.8 Efek Hidrodinamis Pada Stern Flap................................................................................18

2.9 Perbandingan Model.......................................................................................................19

2.10 Metode Wyman ..............................................................................................................21

2.11 Tangki Percobaan (Towing tank) ....................................................................................24

BAB III .....................................................................................................................................25

Page 14: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

xiv

METODE PENELITIAN .............................................................................................................25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................................25

3.2 Jenis Penelitian ...........................................................................................................25

3.3 Metode Pengambilan Data..............................................................................................25

3.4 Metode Pengolahan Data ................................................................................................26

3.4.1 Data Kapal ......................................................................................................26

3.5 Pembuatan Model Kapal ................................................................................................27

3.6 Persiapan Pengujian .......................................................................................................32

3.6.1 Matriks waktu pengujian ................................................................................32

3.6.2 Matriks kebutuhan pengujian .........................................................................33

3.6.3 SOP Pengujian................................................................................................36

3.7 Analisis Data ..................................................................................................................37

3.7.1 Analisis Kecepatan dan Derajat Trim Model Kapal Variasi Stern Flap ..................37

3.7.2 Pemodelan Model Kapal Variasi Stern Flap Menggunakan Maxsurf .....................37

3.7.3 Pengkondisian Trim Model Kapal ..........................................................................42

3.7.4 Menghitung Tahanan dan Daya Model Kapal dengan Maxsurf Resistance ............43

3.8 Penarikan Kesimpulan ....................................................................................................47

3.9 Kerangka Pemikiran .......................................................................................................47

BAB IV ....................................................................................................................................49

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................49

4.1 Dimensi Dan Bentuk Stern Flap .....................................................................................49

4.2 Analisa Kecepatan Dan Derajat Trim Model kapal ........................................................51

4.2.1 ........51

4.2.2 ........53

4.2.3 ........55

4.2.4 .....58

4.2.5 .....60

4.2.6 Analisa Kecepatan dan Derajat Trim kapal pada Stern Flap 2V Sudut .....62

4.3 Kondisi Trim Kapal ........................................................................................................64

Page 15: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

xv

4.4 Perhitungan Tahanan dan Kecepatan kapal ...................................................................64

4.4.1 .......64

4.4.2 .......66

4.4.3 .......67

4.4.4 ....70

4.4.5 ....72

4.4.6 Perhitungan Tahanan dan Kecepatan Kapal Pada Stern Flap ....73

4.5 Hasil Analisa ..................................................................................................................77

4.5.1 Hasil Nilai Kecepatan Model Kapal Stern Flap I dan Stern Flap 2V .............77

4.5.2 Perbandingan model kapal tanpa stern flap dan dengan menggunakan stern

flap 82

BAB V KESIMPULAN ...............................................................................................................84

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................84

5.2 Saran ..............................................................................................................................85

J Z “Ex R

Angle on Double- H H ” ..................................86

Page 16: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang perencanaan lambung kapal terdapat tiga kategori antara lain

tipe displacement hull, tipe semi planing hull, dan tipe planing hull. Salah satu

jenis dari model semi planing hull adalah kapal cepat yang merupakan kapal

yang difungsikan untuk mengangkut penumpang, barang maupun keduanya

secara bersamaan dalam tempo waktu yang lebih singkat dibanding kapal jenis

yang lain. Hal itu disebabkan oleh perbedaan mendasar yang dimiliki oleh kapal

cepat dibanding kapal-kapal yang lain yaitu soal kecepatannya. Kapal cepat

memiliki kecepatan yang relatif lebih besar dibanding kapal yang lain,

disebabkan karena model rancangan dari kapal cepat di rancang untuk

meminimalisir tahanan. Namun, kecelakaan dikarenakan performa Kapal Cepat

ini masih saja terjadi dan menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah. Oleh

karena itu, kesesuaian antara kecepatan tinggi dengan bentuk lambung kapal

menjadi pertimbangan sangat penting dalam menjamin keselamatan kapal.

Karena kecepatan kapal cepat tergolong tinggi maka untuk meminimalisir

kecelakaan kapal dalam merencanakan desain lambung harus memperhatikan

aspek tahanan yang dihasilkan oleh kapal cepat. Tahanan berperan penting dalam

pengoperasian kapal cepat, semakin cepat kapal semakin tinggi pula tahanan

yang dihasilkan oleh kapal tersebut sehingga kapal mengalami trim di bagian

buritan atau terangkatnya bagian depan kapal karena gaya dorong kapal. Salah

satu usaha yang dikatakan mampu menambah tahanan adalah dengan

penambahan stern flap pada buritan kapal.

Flap buritan juga dikenal sebagai stern flap atau stern baffle. Stern flap

adalah salah satu penambahan appendage yang berupa penambahan panjang pada

buritan kapal. Interaksi dengan lambung terjadi pada trim kapal menambah

Page 17: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

2

tahanan dan meningkatkan kecepatan kapal, misalnya dengan menghambat

dimulainya porpoising. Keuntungan dasar pada kapal dengan penambahan stern

flap adalah perubahan alur aliran disekitar propeller. Aliran ini memberikan

pengurangan drag pada bagian buritan dan merubah tahanan gelombang pada

kapal. Stern flap menyebabkan aliran pada bawah lambung menurun pada lokasi

penambahan panjang. Penurunan flow velocity akan meningkatkan tekanan pada

bawah lambung, hal ini menyebabkan pengurangan gaya hisap afterbody atau

pengurangan bentuk drag.

Berdasarkan peristiwa diatas, maka penulis memandang perlu dilakukan

penelitian ini, akan di uji pengaruh penambahan stern flap pada kapal jenis semi

planning hull agar dihasilkan suatu kecepatan yang optimum dari kapal.

Diharapkan dari pengujian model di towing tank akan didapatkan pembuktian

adanya pengaruh stern flap dalam penambahan tahanan kapal agar menghasilkan

kecepatan yang optimum dari kapal.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang terkait dengan penelitian ini adalah, sebagai

berikut :

1. Bagaimana model fisik stern flap yang sesuai untuk mencapai kecepatan

model optimum?

2. Bagaimana pengaruh bentuk dan kemiringan stern flap terhadap kecepatan

model kapal pada nilai tahanan model kapal yang sama?

Page 18: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

3

1.3 Batasan Masalah

Beberapa hal yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Kapal yang digunakan adalah kapal ferry cepat SS 44 Kaltara.

2. Pengujian model model kapal semi planing hull dilakukan di tangki percobaan

(towing tank) untuk mendapatkan kecepatan model kapal dan kondisi trim.

3. Pengujian di lakukan di Laboratorium Hidrodinamika Kapal, Departemen

Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Unhas.

4. Perhitungan tahanan model kapal semi planing hull menggunakan Software

Maxsurf Resistance.

5. Daya propeller dan daya mesin model kapal diabaikan.

6. Dua jenis variasi model stern flap yaitu bentuk I & 2v .

7.

8. Skala model kapal yaitu 1:15.

9. Kecepatan dan kondisi trim yang digunakan berdasarkan hasil pengujian.

10. Tidak memperhitungkan sudut oleng.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Memilih dan membuat model stern flap yang optimum pada kapal semi

planning hull dalam meningkatkan kecepatan dan menambah nilai tahanan

berdasarkan software maxsurf resistance.

2. Menjabarkan pengaruh bentuk dan kemiringan stern flap dengan kecepatan

model kapal terhadap nilai tahanan yang sama.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat pada Penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh kenaikan trim dan hubungannya

dengan tahanan kapal cepat.

Page 19: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

4

2. Mengetahui bagaimana pengaruh perubahan nilai kecepatan model kapal

terhadap tahanan model kapal dengan menggunakan stern flap.

3. Mengetahui bagaimana perbandingan nilai kecepatan kapal dengan

menggunakan stern flap dan tidak menggunakan stern flap.

1.6 Sistematika Penulisan

Hasil penelitian akan dituang dalam tulisan secara terperinci dan tersusun

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menguraikan dengan singkat tentang teori-teori yang

digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai lokasi atau daerah penelitian, waktu

penelitian, jenis penelitian, jenis data, metode pengolahan data dan kerangka

pikir penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai pembahasan permasalahan yang diteliti

yaitu hubungan antara kenaikan trim dengan nilai tahanan yang dihasilkan kapal

cepat dengan metode percobaan model

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang

direkomendasikan penulis terkait penelitian ini.

Page 20: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapal Ferry

Kapal Ferry atau yang juga biasa dikenal dengan kapal penyebrangan

adalah sebuah kapal transportasi jarak dekat yang memenuhi syarat-syarat

pelayaran di laut yang digunakan untuk menyelenggarakan perhubungan tetap

misalnya saja pelayaran antar pulau. Kapal Ferry memiliki peranan yang sangat

penting dalam sistem pengangkutan terutama bagi kota-kota yang berada di

pesisir pantai. Selain itu juga dengan adanya kapal Ferry memungkinkan Anda

untuk membuat transit secara langsung diantara kedua tempat tujuan anda

dengan biaya yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan jembatan atau pun

terowongan. Oleh karena itu kegunaan yang utama dari kapal Ferry ini adalah

digunakan sebagai sarana penyebrangan termasuk dalam menyeberangkan

kendaraan atau alat transportasi darat, misalnya saja seperti mobil, truk, dan lain

sebagainya. (https://infopelaut.com/kapal-ferry/)

Banyak ferry melayani selat-selat antara pulau yang berdekatan, terutama

antara pulau Sumatra dan Jawa, dan juga antara pulau Jawa dan pulau-pulau

di Kepulauan Sunda Kecil. Di pelabuhan penyeberangan kapal-kapal sibuk

melayani antara Sumatra, Jawa, dan Bali, ferry yang mengangkut kapal

dioperasikan 24 jam per hari. Ada juga beberapa ferry internasional yang

melayani Selat Malaka antara Sumatra dan Malaysia, dan juga Singapura, dan

pulau-pulau kecil Indonesia seperti Batam. (https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_

ferry)

Tak hanya kapal ferry yang di gunakan sebagai moda transportasi

penyeberangan antar pulau, tetapi ada juga kapal penumpang cepat (high speed

ferry) yang hadir secara langsung dan memberikan alternatif pilihan moda

transportasi kapal laut kepada calon penumpang transportasi laut. Kapal cepat

Page 21: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

6

sering digunakan sebagai transportasi penyeberangan antara pulau-pulau kecil

yang tidak terjangaku oleh kapal feri di Indonesia.

2.2 Kapal Cepat (High Speed Craft)

Kapal cepat atau dalam bahasa inggrisnya disebut high-speed craft

merupakan kapal yang dirancang untuk memiliki kecepatan tinggi untuk tujuan

komersil. Kapal cepat pertama yang dibangun adalah jenis hydrofoils dan

hovercraft, tetapi pada tahun 1990 jenis kapal cepat catamaran dan monohull

menjadi lebih populer. Kebanyakan kapal berkecepatan tinggi berfungsi sebagai

kapal feri penumpang, tetapi untuk jenis catamaran dan monohull yang terbesar

juga membawa mobil, bus, truk besar, dan lain-lain.

Kapal cepat menggunakan sistem waterjet atau tekanan udara yang tinggi

untuk bergerak dengan cepat di air. Adapun jenis-jenis kapal cepat atau high-

speed craft antara lain:

1. Hovercraft

Kapal cepat yang pertama kali diperkenalkan adalah jenis hovercraft.

Sebuah hovercraft menggunakan sistem bertekanan udara untuk mendorong

badan kapal. Hovercraft merupakan alat transportasi yang paling disukai dan

digunakan terutama sebagai kendaraan penyelamat jika terjadi bencana alam.

Nama hovercraft digunakan karena kapal ini melayang di atas permukaan air

karena tekanan udara yang mendorong kapal keatas.

Page 22: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

7

Gambar 2.1 Hovercraft

Sumber (Majalah teknologi dan strategi militer 26)

2. Hidrofoil

Hidrofoil adalah sebuah kapal dengan bagian seperti sayap yang

dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal. Ketika kapal

meningkatkan kecepatannya, hidrofoil memproduksi gaya angkat sehingga

lambungnya terangkat dan keluar dari air. Hal ini menyebabkan

pengurangan gesekan antara lambung kapal dengan air dan oleh karena itu

terjadi peningkatan kecepatan.

Gambar 2.2 Hidrofoil

Sumber (The international hydrofoil society)

Page 23: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

8

3. Katamaran

Kapal cepat berjenis katamaran muncul pada tahun 90-an. Kapal

katamaran adalah kapal yang memiliki 2 lambung kapal atau memiliki 2

badan kapal. Bila dibandingkan dengan kapal berbadan tunggal, banyak

sekali kelebihan dari kapal katamaran ini yaitu stabilitas melintang yang

lebih baik, hambatan yang nilainya kecil, dan area geladak yang lebih luas.

Katamaran berasal “Kattumaram”

lambung yang berarti kapal yang mempunyai dua lambung. Sampai saat ini

jenis kapal ini banyak digunakan untuk kapal-kapal penumpang, perahu-

perahu layar, bahkan beberapa perahu-perahu nelayan. Keuntungan lain dari

katamaran selain stabil adalah kapal jenis ini memiliki badan yang sangat

lebar karena jembatan (bridge) antara satu lambung dengan lambung yang

lainnya digunakan sebagai tempat muatan. Pada kapal ro-ro, muatan mobil

dan penumpang akan lebih banyak dibanding dengan kapal berjenis lain

dengan kapasitas muatan yang sama besar.

Gambar 2.3 Catamaran

Sumber (Aero-hydrodynamics of sailing)

Page 24: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

9

4. Monohull

Seperti namanya jenis kapal cepat ini memiliki lambung tunggal atau

mono. Kapal monohull menjadi populer di samping katamaran dalam

periode waktu yang sama dengan demikian menambahkan banyak variasi

untuk jenis kapal cepat yang ada. Alasan terpenting mengapa monohull

digunakan adalah karena aspek stabilitas dari ballast (berat air yang

ditambahkan untuk membuat kapal seimbang akibat gaya oleng).

Gambar 2.4 Monohull

Sumber (Doctoral thesis from delft University of teknology)

2.3 Karakteristik Kapal Cepat

Karakteristik high-speed craft dipengaruhi oleh froude number-nya.

Froude number yang besar menyebabkan kapal dapat mencapai kecepatan tinggi.

Untuk high-speed craft, luas bidang basah efektif berkurang seiring dengan

meningkatnya kecepatan kapal. Oleh karena itu, Froude Number (Fn) sering

digunakan sebagai parameternya. (Rosmani, A. Haris Muhammad, Muh. Algan,

2013)

Fn didefinisikan sebagai berikut:

Page 25: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

10

………………… ( )

Dimana :

v : kecepatan kapal ( ⁄ )

g : percepatan gaya gravitasi (9,81 m/s²)

l : panjang kapal (m)

FnV didefinisikan sebagai berikut:

………………… ( )

Dimana :

v: kecepatan kapal ( ⁄ )

g : percepatan gaya gravitasi (9,81 m/s²)

V : volume kapal (m3)

Secara umum, high-speed craft membutuhkan daya yang besar. Hal ini

karena resistance kapal merupakan suatu fungsi yang sangat berpengaruh dengan

kecepatan.

Bilangan Froude juga merupakan merupakan bilangan yang menunjukkan

penggolongan sebuah kapal, antara lain :

: ≤

Hambatan gelombang (Rw) = 0

Kapal sedang : jika 0,20 < Fn <0,35

Hambatan gesek (Rf) = 70-75% Rt

Hambatan gelombang (Rw) = 25-30% Rt

: ≥

Hambatan gelombang = 50% Rt

Untuk kapal jenis semi-displacement nilai Froude Number (Fn) biasanya

berkisar antara 0,4 sampai 1.

Page 26: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

11

2.4 Karakteristik Semi Planing Hull

Bentuk lambung untuk kapal-kapal seperti ini yakni tampak dari bentuk

lambung di bagian bawah air umumnya diklasifikasikan dalam tiga kategori

antara lain a). tipe displacement hull untuk kecepatan rendah, b). tipe semi-

planing hull untuk rentang kecepatan menengah, dan c). tipe planing hull untuk

rentang kecepatan tinggi. Bentuk-bentuk tersebut disajikan pada Gambar 2.5

Gambar 2.5 Bentuk-bentuk lambung kapal untuk kategori Displacement hull,

planning hull, semi-planing hull

Sumber ; ( Shahros khan, 2017 )

Tipe semi-planing hull sangat cocok untuk kecepatan menengah pada

rentang kecepatan antara tipe displacement hull dan tipe planing hull. Luasan

penampang lambung secara lateral di bawah garis air sedikit turun dari bagian

tengah kapal ke bagian belakang kapal dimana menunjukkan antara tipe

displacement hull dan planing hull. Dengan kata lain, tipe semi-planing hull

menunjukkan performa yang kurang pada kecepatan rendah dibandingkan

dengan tipe displacement hull dan pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan

tipe planing hull.

2.5 Trim Kapal

Hind (1967) menyatakan bahwa trim adalah perbedaan antara draft depan

Page 27: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

12

dan draft belakang. Trim merupakan sudut kemiringan kapal secara membujur.

Trim biasanya diukur dalam ukuran inci yang dinyatakan sebagai positif dan

negatif. Trim terbagi menjadi 3 bagian, yaitu even keel, trim by the head, dan

trim by the stern.

Gambar 2.6 Kapal Kondisi Even Keel

Sumber (http://www.maritimeworld.web.id).

Gambar 2.6 menunjukkan kapal trim even keel yaitu draft depan sama

dengan draft belakang ( a = c ) dimana b = ( a + c ) / 2 , hanya terjadi bilamana

kapal tidak hogging atau sagging.

Gambar 2.7 Kapal Kondisi Trim by Stern

Sumber (http://www.maritimeworld.web.id).

Gambar 2.7 menunjukkan kapal trim by stern yaitu draft balakang lebih

besar dari draft depan ( a tidak sama dengan c ).

Page 28: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

13

Gambar 2.8 Kapal Kondisi Trim by Head

Sumber (http://www.maritimeworld.web.id)

Gambar 2.8 menunjukkan kapal trim by Head yaitu draft balakang lebih

kecil dari draft depan ( a tidak sama dengan c ).

2.6 Tahanan Kapal

Tahanan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang

bekerja pada kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut.

Tahanan tersebut sama dengan gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu

gerakan kapal. Sedangkan suatu tahanan kapal ini adalah sama dengan suatu

gaya karena dihasilkan oleh air, maka ini disebut gaya hidrodinamika. Gaya

hidrodinamika semata-mata disebabkan oleh pergerakan relatif kapal terhadap

air.

Untuk mengatasi tahanan tersebut, maka kapal membutuhkan sejumlah

gaya dorong sehingga dapat melewati air laut dengan kecepatan tertentu sesuai

dengan kebutuhan operasinya. Daya dorong ini berupa gaya yang bekerja untuk

melawan hambatan pada badan kapal yang tercelup di air, hambatan gelombang

dan hambatan dari angin yang mengenai badan kapal yang berada di atas

permukaan air laut. Hambatan-hambatan tersebut merupakan komponen tahanan

kapal yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal.

Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada

di atas permukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan air.

Tahanan yang di atas permukaan air adalah yang bekerja pada bagian badan

Page 29: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

14

kapal yang kelihatan di atas permuakaan air, disini pengaruh adanya udara yang

mengakibatkan timbulnya hambatan.

Komponen tahanan yang bekerja pada kapal dalam gerakan mengapung di

air adalah :

A. Tahanan gesek (Friction resistance)

Tahanan gesek timbul akibat kapal bergerak melalui fluida yang

memiliki viskositas seperti air laut, fluida yang berhubungan langsung

dengan permukaan badan kapal yang tercelup sewaktu bergerak akan

menimbulkan gesekan sepanjang permukaan tersebut, inilah yang disebut

sebagai tahanan gesek. Tahanan gesek terjadi akibat adanya gesekan

permukaan badan kapal dengan media yang di lalulinya. Oleh semua fluida

mempuyai viskositas, dan viskositas inilah yang menimbulkan gesekan

tersebut. Penting tidaknya gesekan ini dalam suatu situasi fisik tergantung

pada jenis fluida dan konfigurasi fisik atau pola alirannya (flow pattern).

Viskositas adalah ukuran tahanan fluida terhadap gesekan bila fluida tersebut

bergerak. Jadi tahanan Viskos (RV) adalah komponen tahanan yang terkait

dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos.

Tahanan gesek ini dipengaruhi oleh beberapa hal, sebagai berikut :

a. Angka Renold (Renold’s number, Rn)

Rn = ………………… ( )

Dimana :

V : Volume (m³)

L : Panjang (m)

v : Kecepatan ( ⁄ )

b. Koefisien gesek (friction coefficient, Cf )

Cf = ………………………(2.3)

(Merupakan formula dari ITTC)

Page 30: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

15

c. Rasio kecepatan dan panjang kapal (speed length ratio, Slr)

Slr = …… …………………(2.4)

Dimana L adalah panjang antara garis tegak kapal (length between

perpendicular) dan Vs adalah kecepatan kapal.

B. Tahanan sisa (Residual Resistance)

Tahanan sisa didefenisikan sebagai kuantitas yang merupakan hasil

pengurangan dari hambatan total badan kapal dengan hambatan gesek dari

permukaan kapal. Hambatan sisa terdiri dari ;

a. Tahanan gelombang (Wave Resistance)

Tahanan gelombang adalah hambatan yang diakibatkan oleh adanya

gerakan kapal pada air sehingga dapat menimbulkan gelombang baik

pada saat air tersebut dalam keadaan tenang maupun pada saat air tersebut

sedang bergelombang.

b. Tahanan udara (Air Resistance)

Tahanan udara diartikan sebagai Tahanan yang di alami oleh bagian

badan kapal utama yang berada diatas air dan bangunan atas

(Superstrukture) karena gerakan kapal di udara. Tahanan ini tergantung

pada kecepatan kapal dan luas serta bentuk bangunan atas tersebut. Jika

angin bertiup maka tahanan tersebut juga akan tergantung pada kecepatan

angin dan arah relatif angin terhadap kapal.

c. Tahanan bentuk (Form Resistance)

Tahanan ini erat kaitannya dengan bentuk badan kapal, dimana

bentuk lambung kapal yang tercelup di bawah air menimbulkan suatu

tahanan karena adanya pengaruh dari bentuk kapal tersebut.

Page 31: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

16

d. Tahanan tambahan (Added Resistance)

Tahanan ini mencakup tahanan untuk korelasi model kapal. Hal ini

akibat adanya pengaruh kekasaran permukaan kapal, mengingat bahwa

permukaan kapal tidak akan pernah semulus permukaan model. Tahanan

tambahan juga termasuk tahanan udara, anggota badan kapal dan kemudi.

Komponen tahanan tambahan terdiri dari :

1) Tahanan anggota badan (Appendages Resistance)

Yaitu tahanan dari bos poros, penyangga poros, lunas bilga, daun

kemudi dan sebagainya.

2) Tahanan kekasaran

Yaitu terjadi akibat kekasaran dari korosi air, pengotoran pada

badan kapal, dan tumbuhan laut.

3) Hambatan kemudi (Steering Resistance)

Yaitu akibat pemakaian kemudi mengakibatkan timbulnya

hambatan kemudi. (Agung, 2019).

C. Tahanan Total (Total Resistance)

Tahanan total kapal terdiri dari beberapa komponen tahanan. Menurut

Guldahammer dan Harvald (harvald, 1983), komponen tahanan dapat

dihitung dengan menggunakan perhitungan di bawah ini:

RT = ½ CT S v2 …..……………… ( 6)

Dimana:

RT = Tahanan Total (N)

= Massa jenis fluida (Kg.det2/m)

CT = Koefisien tahanan total

S = Luas bidang basah (m2)

v = Kecepatan (m/s)

Page 32: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

17

2.7 Stern Flap

Stern flap adalah salah satu penambahan appendage yang berupa

penambahan panjang pada buritan kapal. Interaksi dengan lambung terjadi pada

trim kapal, menambah tahanan propulsi dan meningkatkan kecepatan kapal.

Parameter paling penting dari stern flap adalah panjang chord (Lf ) (α)

dan flap span sepanjang transom. Dari berbagai penelitian stern flap memiliki

efek dalam performa kapal seperti stern wedge. Semua stern flap tergantung pada

ukuran dan tipe dari kapal yang digunakan.

Stern flap menyebabkan gaya angkat keatas pada transom dan merubah

distribusi tekanan pada buritan kapal. Pada kapal planning hull stern flap

berpengaruh pada sudut trim 4 – 5 derajat. Sedangkan pada displacement hull

stern flap mengakibatkan kenaikan sudut trim 0,1 – 0,3 derajat. Hala ini tidak

berpengaruh signifikan pada pengurangan tahanan kapal. Keuntungan dasar

pada kapal dengan penambahan stern flap pada kapal dengan perubahan alur

aliran disekitar propeller. Aliran ini memberikan pengurangan draft pada bagian

buritan dan mengubah tahanan gelombang pada kapal.

Gambar 2.9 Lokasi Stern Flap

Keuntungan dasar pada penambahan stern flap adalah:

Menambah tahanan pada powering.

Meningkatkan kecepatan maksimum.

Mengubah sistem gelombang transom.

Page 33: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

18

Prinsip kerja stern flap yaitu pada area flap span menyebabkan gaya angkat

dan mengubah distribusi tekanan air yang terjadi diarea bawah buritan. Stern flap

menyebabkan aliran pada lokasi penambahan panjang. Penurunan flow velocity

akan meningkatkan tekanan pada bawah lambung, hal ini menyebabkan

pengurangan gaya hisap afterbody (pengurangan bentuk drag). Tinggi

gelombang dan energi gelombang pada buritan dapat dikurangi dengan adanya

stern flap. Untuk pengaruh panjang stern flap, secara umum pada kecepatan

rendah semakin panjang stern flap menghasilkan hambatan total yang lebih kecil,

sedangkan sebaliknya pada kecepatan tinggi ukuran panjang stern flap yang lebih

pendek menghasilkan hambatan total yang lebih kecil. Untuk pengaruh sudut,

secara umum pada semua kecepatan semakin besar sudut stern flap menghasilkan

hambatan total yang lebih kecil.

2.8 Efek Hidrodinamis Pada Stern Flap

a. Perubahan Aliran Buritan

Stern flap mengurangi kecepatan aliran dan meningkatkan tekanan

dinamis pada bawah lambung. Peningkatan daerah tekanan menyebabkan

gaya angkat yang lebih besar yang menghasilkan efek positif dalam

pergerakan arah kapal. Stern flap meningkatkan kecepatan aliran keluar pada

trailing edge dibandingkan dengan transom tanpa flap. Peningkatan

kecepatan ini akan mengurangi kecepatan aliran perpisahan dan menjadikan

aliran perpisahan yang lebih bersih yang menghasilakn pengurangan pada

tahanan viscous pressure.

b. Perubahan Sistem Gelombang

Pemindahan aliran disekitar daerah buritan tanpa stern flap

diakibatkan oleh hilangnya energi seperti eddy-making turbulensi dan

adanya white water. Pada kecepatan yang sama stern flap menyebabkan

daerah aliran dengan mengurangi : tinggi, slope dan gelombang pecah.

Page 34: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

19

Dengan adanya stern flap dapat mengurangi tinggi gelombang pada sistem

gelombang daerah dekat buritan dan daerah jauh buritan.

c. Gaya Angkat dan Drag

Stern flap dapat menghasilkan gaya angkat dan drag pada semua

kecepatan dan kondisi. Keuntungannya adalah interaksi dengan lambung dan

propeller sehingga dapat menguranggi tahanan kapal. Gaya angkat dan drag

meningkat lebih besar seiring dengan peningkatan panjang chord, span dan

sudut.

2.9 Perbandingan Model

Zohuri B (2015) menuliskan bahwa dalam pembuatan model kapal harus

memenuhi Hukum perbandingan sebagai berikut:

a. Kesamaan Geometris

Pada dasarnya kesamaan geometri antara model dan kapal dapat

diperoleh jika rasio semua dimensi model dan kapal adalah sama. Secara

matematika maka dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Lratio =

atau

= Lr (2.7)

Dimana :

Lr = skala model

Lm = panjang model (m)

Ls = panjang Kapal (m)

b. Kesamaan Kinematis

Kesamaan kinematis merujuk pada persamaan gerakan. Karena

gerakan dideskripsikan oleh jarak dan waktu, itu menunjukkan kesamaan

panjang (kesamaan geometri) dan kesamaan interval waktu. Jika panjang

model dan prototipe memiliki rasio tetap kecepatannya harus memiliki rasio

tetap terhadap interval waktu. Kesamaan kinematis dapat diketahui melaui

Page 35: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

20

persamaan berikut:

√ =

√ (2.8)

Dimana :

VM = kecepatan model (m/det)

VS = kecepatan kapal (m/det)

c. Kesamaan Dinamis

Kesamaan dinamis adalah kesamaan gaya. Perbedaan gaya antara

kapal dan model harus memiliki rasio skala yang sama. Gaya yang dimaksud

adalah tekanan, gaya grafitasi, viskositas, elastisitas dan tegangan

permukaan. Selain itu, sifat fisik yang mempengaruhi adalah massa jenis,

viskositas, elastisitas, dan lainnya. Sebagai contoh, gaya yang yang bekerja

pada inersia fi = V2l2 dan yang bekerja pada viskositas fv = Vl, dan

memiliki rasio konstan pada semua homologous points model dan prototipe,

memberikan persamaan berikut:

=

(2.9)

Atau

(

)

= (

)

= (

)

= (

)

=

Dimana:

Re = Reynold number, ⁄

V = Kecepatan

= Panjang

= Viskositas kinematis (m2/det)

Page 36: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

21

= Massa jenis (kg/m3)

Untuk menghindari terjadinya ombak pada dinding tangki atau biasa

disebut dengan blockage effect maka ukuran model harus disesuaikan

dengan ukuran tangki serta tinggi air dalam tangki dengan sarat model.

Menurut harvald, penentuan lebar model (Bm) adalah sebagai berikut:

Bm < 1/10 B tangki

2.10 Metode Wyman

Formula universal yang digunakan untuk menghitung hambatan lambung

model lambung planning dan displasmen. Metode seperti ini ditetapkan oleh

wyman untuk menghasilkan power engine yang sedang dihitung. Dengan

demikian untuk menghitung hambatan, maxsurf secara akurat memprediksi

hambatan lambung, efisiensi keseluruhan harus ditmbahkan pada pemilihan

efisien power.

Metode perhitungan ini ditemukan oleh David B. Wyman pada tahun

1998. David B. Wyman adalah seorang naval architecture yang saat ini tinggal

di Maine, Amerika Serikat. Beliau pernah mengenyam pendidikan di US

Merchant Marine Academy dan saat ini menjadi tenaga pengajar di Maine

Maritime Academy (Eric W. Sponberg, 2010). Koefisen Wyman dijabarkan

sebagai berikut :

(

√ )

Dimana :

Cw : Koefisien Wyman

v : Kecepatan ( ⁄ )

Lwl : Panjang garis air (m)

…………………(2.6)

Page 37: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

22

Koefisien Cw digunakan untuk mencari nilai SHP (Shaft Horse Power)

kapal.

(

) (

√ )

Dimana :

Displ. : Displacement (ton)

v : kecepatan ( ⁄ )

Cw : Koefisien Wyman

Lwl : Panjang garis air (m)

SHP : Power Shaft (HP)

Dalam hubungannya dengan perhitungan tahanan kapal menggunakan

metode Wyman, nilai SHP (Shaft Horse Power) atau disebut juga dengan PS

(Power Shaft) adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung

poros (stern tube) dari sistem perporosan penggerak kapal. Sedangkan DHP

(Delivery Horse Power) atau PD (Power Delivery) adalah daya yang diserap

oleh baling-baling kapal guna menghasilkan gaya dorong atau dengan kata lain

Power Delivery merupakan daya yang disalurkan oleh motor penggerak ke

baling-baling kapal (propeller) yang kemudian dirubah menjadi gaya dorong

kapal. Adapun untuk persamaannya dijabarkan sebagai berkut:

Dimana :

DHP : Power Delivery (HP)

: Efisiensi poros dan baling-baling

…………………(2.7)

……..…………………(2.8)

Page 38: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

23

Selanjutnya setelah nilai dari Power Delivery sudah didapatkan kemudian

nilai Power Delivery digunakan untuk mencari nilai EHP (Effective Horse

Power) atau biasa juga disebut Power Effective (PE) adalah besarnya daya yang

dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat (resistance), agar kapal dapat

bergerak. Adapun persamaannya diuraikan sebagai berikut:

……………………… ( )

Untuk nilai Pc atau koefisien propulsif dicari dengan menggunakan

persamaan sebagai beriku:

……………………… ( )

Dimana :

: Efisiensi relatif rotatif (1,02-1,05)

: Efisiensi propeller saat open water test (40% - 70%)

: Efisiensi lambung kapal

…………………( )

Dimana :

t : Thrust deduction power

w : Wake friction ( [ ] )

Cb : Koefisien blok

Karena Power Effective (PE) adalah daya yang digunakan untuk

menggerakkan badan kapal, maka terdapat hubungan antara tahanan total (Rt)

dengan PE. Maka persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

……………………( )

Page 39: MUH.TASLIM D311 16 002 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN ...

24

Dimana :

EHP : Power Effective (HP)

Rt : Tahanan total (kN)

v : Kecepatan ( ⁄ )

2.11 Tangki Percobaan (Towing tank)

Towing tank adalah tanki percobaan yang berisikan air tawar (tidak

digunakan air asin dengan alasan kerusakan alat / model), berbentuk persegi

panjang. Towing tank umumnya digunakan untuk mengetes tahanan dengan

menggunakan model yang bergerak dalam tangki pada kecepatan tertentu

sepanjang tangki. Ada beberapa tipe towing tank yang biasa digunakan dalam

percobaan model, yakni sebagai berikut : (Djabbar, 2011)