MUDIK LEBARAN Polisi Gagalkan Modus Baru...tersebut hendak diselundupkan ke Singapura melalui jalur...

1
K O M P A S , S E N I N, 3 JUNI 2019 11 KOMPAS/ANGGER PUTRANTO Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepas ribuan bayi lobster hasil tangkapan Subdirektorat Unit IV Tindak Pidana Ekonomi Tertentu Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Timur di Perairan Pulau Menjangan, Selat Bali, Sabtu (1/6/2019). Sebanyak 37.000 bayi lobster tersebut hendak diselundupkan ke Singapura melalui jalur udara. Nusantara Polisi Gagalkan Modus Baru Penyelundupan Bayi Lobster Puluhan ribu benih atau bayi lobster sitaan dilepasliarkan di perairan Pulau Menjangan di Selat Bali. MUDIK LEBARAN Bertaruh Keselamatan dari Bus Berekor Sepeda Motor D engan alasan keterbatasan infrastruktur, bus yang mengangkut sepeda motor dengan diikat di bagian belakang masih menjelajahi jalanan dengan kondisi berat di Sulawesi Tengah. Meski unik karena tak banyak dijumpai di daerah lain, bus berekor sepeda motor ini tetap rentan berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan lain. Di Terminal Induk Mamboro, Palu, Sulteng, Kamis (30/5/2019), buntut bus-bus jurusan Palu-Luwuk berukuran sedang itu seperti tengah menggendong hingga lima sepeda motor yang dipasang vertikal. Hanya berharap pada ikatan tali, tangga besi, dan kayu yang melintang, sepeda motor itu bakal menempuh perjalanan sekitar 15 jam menuju Luwuk. Jaraknya tak tanggung-tanggung, mencapai 500 kilometer atau hampir mendekati jarak Jakarta-Yogyakarta. Di dalam bus, pemilik sepeda motor duduk manis me- nunggu bus tiba di tempat tujuan. Seorang penumpang dan sepeda motor yang diangkut dikenai tarif Rp 360.000. Pa- dahal, ongkos setiap penumpang hanya Rp 170.000. Selain maksimal lima sepeda motor, bus juga mengangkut banyak barang di atap. ”Dulu pernah (mudik) tidak bawa sepeda motor, ternyata repot di sananya,” ujar Iqbal (22), pemudik tujuan Desa Bumiharjo, Kecamatan Toili, Banggai. Dengan sepeda motor, Iqbal mengatakan, bisa leluasa bersilaturahmi saat Lebaran. Soal ”keselamatan” sepeda motor, ia tidak cemas karena selama ini sepeda motornya tak rusak saat diangkut bus. ”Meskipun tak ada jaminan kalau rusak diganti PO (per- usahaan otobus), sejauh ini aman,” ucapnya. David, petugas di agen salah satu bus, membenarkan selama ini tak ada sepeda motor yang rusak atau lepas di jalan saat diangkut di bus. Namun, ia mengakui, pihaknya pernah ditegur Dinas Perhubungan Sulteng karena tidak melapor tentang pengangkutan sepeda motor itu. Ditoleransi Di Terminal Induk Mamboro, awak bus pengangkut sepe- da motor harus melapor petugas. Pengecekan tetap dilaku- kan, tetapi tak membatalkan pengangkutan sepeda motor itu. Dwi Risdianto, penguji kendaraan dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XX Sulteng, menyatakan, peng- angkutan sepeda motor dengan bus masih ditoleransi. Na- mun, beberapa persyaratan harus ditaati. Pengelola bus ha- rus memastikan ikatannya benar-benar kuat dan tangki bahan bakar sepeda motor mesti kosong. Selain itu, pe- muatan sepeda motor juga tak menghalangi fungsi instru- men bus, seperti lampu rem, sein, dan lampu mundur. Minimnya pilihan transportasi di Sulteng diduga mem- buat aktivitas ini masih saja terus dilakukan. Berbahaya, tetapi tetap saja dilakukan dan diizinkan aparat. Alasannya, saat ini belum banyak angkutan khusus sepeda motor ke tempat-tempat mudik. Padahal, sepeda motor lepas dari ikatan dan menghantam pengguna jalan lain bisa saja ter- jadi. Dosen transportasi di Fakultas Teknik Universitas Ta- dulako, Palu, yang juga Ketua Masyarakat Transportasi In- donesia Sulteng Arief Setiawan menilai, pengangkutan se- peda motor dengan bus seperti itu menyalahi regulasi yang mengatur keselamatan penumpang. Pasal 307 Undang-Un- dang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Ang- kutan Jalan mengatur fungsi setiap jenis angkutan. ”Angkutan harus dikembalikan sesuai fungsinya. Ang- kutan penumpang, ya, untuk penumpang,” katanya. Arief berharap perlu ada koordinasi antar-pemangku ke- pentingan untuk mencari jalan keluar terbaik. Pada prin- sipnya, regulasi tetap harus ditegakkan sebagai antisipasi dan jaminan keselamatan penumpang. Tiada yang tahu kapan kecelakaan lalu lintas bakal terjadi. Namun, lebih baik mencegah sebelum naas terjadi. (VDL) BANYUWANGI, KOMPAS — Upaya penyelundupan 40.000 bayi lobster dengan modus baru di- gagalkan Polda Jawa Timur. Ba- yi lobster yang dikumpulkan oleh pengepul di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lombok ter- sebut disembunyikan di antara nener bandeng dan akan di- kirim Singapura melalui jalur udara. ”Para penyelundup bayi lobster memiliki banyak upaya dan modus untuk memanipu- lasi kami. Ada yang disimpan di antara baju anak-anak, sayur, dan lainnya. Bentuk kemasan- nya juga berbeda-beda,” kata Menteri Kelautan dan Perikan- an Susi Pudjiastuti saat me- mimpin pelepasliaran 37.000 bayi lobster di Perairan Pulau Menjangan, Sabtu (1/6/2019). Perairan Pulau Menjangan di- pilih untuk lokasi pelepasliaran karena di sana tidak ada ke- biasaan menangkap bayi lobster. Susi mengatakan, pintu pe- nyelundupan melalui jalur uda- ra ada di hampir seluruh ban- dara internasional. Penyelun- dup bayi lobster biasanya ber- pindah-pindah bandara jika ada penangkapan di satu bandara. Selain jalur udara, penyelun- dupan juga biasa dilakukan me- lalui jalur laut. Namun, para penyelundup biasa merangkai perjalanan bayi lobster ilegal melalui jalur darat. ”Kami juga memantau ada penyelundupan dari Sumatera Barat dikirim ke Jambi melalui jalur darat. Lalu dari Jambi di- kirim menggunakan jalur laut ke Singapura dan kemudian di- kirim ke Vietnam,” kata Susi. Susi menilai, upaya pence- gahan penyelundupan bayi lob- ster sudah mulai menunjukkan hasil. Ia menyebut, produksi lobster nasional naik dalam em- pat tahun terakhir. Pada 2014, produksi lobster nasional hanya 300 ton, se- karang jumlah produksi lobster nasional bisa mencapai 3.000 ton per tahun. Kendati me- ningkat, jumlah tersebut masih di bawah potensi produksi lob- ster yang diprediksi bisa tembus 5.000 ton sampai 6.000 ton per tahun ”Saya mendukung terus upa- ya aparat keamanan dalam menjaga ekosistem laut. Pe- nangkapan penyelundupan bayi lobster dan pelepasliaran bayi lobster merupakan usaha me- ngembalikan potensi kelautan Indonesia,” ujarnya. Tujuh tersangka Perwira Unit Subdirektorat Unit IV Tindak Pidana Eko- nomi Tertentu Direktorat Kri- minal Khusus Polda Jawa Ti- mur Inspektur Satu Imam Mu- jali mengatakan, pihaknya me- nyita 40.000 bayi lobster dari sebuah ruko di Sidoarjo. Na- mun, hanya sekitar 37.000 yang hidup dan bisa dilepasliarkan. ”Modus penyelundupan yang dilakukan tergolong baru. Me- reka menyembunyikan bayi lobster di dalam styrofoam dan ditutupi dengan nener ban- deng,” katanya. Nener bandeng dan bayi lob- ster tersebut dalam pengepakan sebelum dikirim ke Singapura. Menurut pengakuan tersangka, pengiriman tersebut hendak di- lakukan melalui jalur udara. Imam menjelaskan, pihaknya juga telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini. Para tersangka terdiri dari enam karyawan dan satu pengendali. (GER) klik.kompas.id/lepaslobster KOMPAS/VIDELIS JEMALI Sepeda motor pemudik diangkut dengan bus seperti terlihat di Terminal Induk Mamboro, Kota Palu, Sulteng, Kamis (30/5/2019). Meski membahayakan, mengangkut sepeda motor di belakang bus masih diteloransi.

Transcript of MUDIK LEBARAN Polisi Gagalkan Modus Baru...tersebut hendak diselundupkan ke Singapura melalui jalur...

  • K O M P A S , S E N I N , 3 J U N I 2 0 1 9

    11

    KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

    Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepas ribuan bayi lobster hasil tangkapanSubdirektorat Unit IV Tindak Pidana Ekonomi Tertentu Direktorat Kriminal Khusus Polda JawaTimur di Perairan Pulau Menjangan, Selat Bali, Sabtu (1/6/2019). Sebanyak 37.000 bayi lobstertersebut hendak diselundupkan ke Singapura melalui jalur udara.

    Nu s a nt a r a

    Polisi Gagalkan Modus BaruPenyelundupan Bayi LobsterPuluhan ribu benih atau bayi lobster sitaan dilepasliarkan di perairan PulauMenjangan di Selat Bali.

    MUDIK LEBARAN

    Bertaruh Keselamatan dariBus Berekor Sepeda Motor

    Dengan alasan keterbatasan infrastruktur, bus yangmengangkut sepeda motor dengan diikat di bagianbelakang masih menjelajahi jalanan dengan kondisiberat di Sulawesi Tengah. Meski unik karena tak banyakdijumpai di daerah lain, bus berekor sepeda motor ini tetaprentan berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan lain.

    Di Terminal Induk Mamboro, Palu, Sulteng, Kamis(30/5/2019), buntut bus-bus jurusan Palu-Luwuk berukuransedang itu seperti tengah menggendong hingga lima sepedamotor yang dipasang vertikal. Hanya berharap pada ikatantali, tangga besi, dan kayu yang melintang, sepeda motor itubakal menempuh perjalanan sekitar 15 jam menuju Luwuk.Jaraknya tak tanggung-tanggung, mencapai 500 kilometeratau hampir mendekati jarak Jakarta-Yogyakarta.

    Di dalam bus, pemilik sepeda motor duduk manis me-nunggu bus tiba di tempat tujuan. Seorang penumpang dansepeda motor yang diangkut dikenai tarif Rp 360.000. Pa-dahal, ongkos setiap penumpang hanya Rp 170.000. Selainmaksimal lima sepeda motor, bus juga mengangkut banyakbarang di atap.

    ”Dulu pernah (mudik) tidak bawa sepeda motor, ternyatarepot di sananya,” ujar Iqbal (22), pemudik tujuan DesaBumiharjo, Kecamatan Toili, Banggai. Dengan sepeda motor,Iqbal mengatakan, bisa leluasa bersilaturahmi saat Lebaran.

    Soal ”ke s e l a m a t a n ” sepeda motor, ia tidak cemas karenaselama ini sepeda motornya tak rusak saat diangkut bus.”Meskipun tak ada jaminan kalau rusak diganti PO (per-usahaan otobus), sejauh ini aman,” u c a p ny a .

    David, petugas di agen salah satu bus, membenarkanselama ini tak ada sepeda motor yang rusak atau lepas dijalan saat diangkut di bus. Namun, ia mengakui, pihaknyapernah ditegur Dinas Perhubungan Sulteng karena tidakmelapor tentang pengangkutan sepeda motor itu.

    D i to l e ra n s iDi Terminal Induk Mamboro, awak bus pengangkut sepe-

    da motor harus melapor petugas. Pengecekan tetap dilaku-kan, tetapi tak membatalkan pengangkutan sepeda motoritu.

    Dwi Risdianto, penguji kendaraan dari Balai PengelolaTransportasi Darat Wilayah XX Sulteng, menyatakan, peng-angkutan sepeda motor dengan bus masih ditoleransi. Na-mun, beberapa persyaratan harus ditaati. Pengelola bus ha-rus memastikan ikatannya benar-benar kuat dan tangkibahan bakar sepeda motor mesti kosong. Selain itu, pe-muatan sepeda motor juga tak menghalangi fungsi instru-men bus, seperti lampu rem, sein, dan lampu mundur.

    Minimnya pilihan transportasi di Sulteng diduga mem-buat aktivitas ini masih saja terus dilakukan. Berbahaya,tetapi tetap saja dilakukan dan diizinkan aparat. Alasannya,saat ini belum banyak angkutan khusus sepeda motor ketempat-tempat mudik. Padahal, sepeda motor lepas dariikatan dan menghantam pengguna jalan lain bisa saja ter-jadi.

    Dosen transportasi di Fakultas Teknik Universitas Ta-dulako, Palu, yang juga Ketua Masyarakat Transportasi In-donesia Sulteng Arief Setiawan menilai, pengangkutan se-peda motor dengan bus seperti itu menyalahi regulasi yangmengatur keselamatan penumpang. Pasal 307 Undang-Un-dang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Ang-kutan Jalan mengatur fungsi setiap jenis angkutan.

    ”Angkutan harus dikembalikan sesuai fungsinya. Ang-kutan penumpang, ya, untuk penumpang,” k a t a ny a .

    Arief berharap perlu ada koordinasi antar-pemangku ke-pentingan untuk mencari jalan keluar terbaik. Pada prin-sipnya, regulasi tetap harus ditegakkan sebagai antisipasidan jaminan keselamatan penumpang.

    Tiada yang tahu kapan kecelakaan lalu lintas bakal terjadi.Namun, lebih baik mencegah sebelum naas terjadi. ( VDL)

    BANYUWANGI, KOMPAS — U p ay apenyelundupan 40.000 bayilobster dengan modus baru di-gagalkan Polda Jawa Timur. Ba-yi lobster yang dikumpulkanoleh pengepul di Jawa Barat,Jawa Timur, dan Lombok ter-sebut disembunyikan di antaranener bandeng dan akan di-kirim Singapura melalui jalurudara.

    ”Para penyelundup bayilobster memiliki banyak upayadan modus untuk memanipu-lasi kami. Ada yang disimpan diantara baju anak-anak, sayur,dan lainnya. Bentuk kemasan-nya juga berbeda-beda,” kataMenteri Kelautan dan Perikan-an Susi Pudjiastuti saat me-mimpin pelepasliaran 37.000bayi lobster di Perairan PulauMenjangan, Sabtu (1/6/2019).Perairan Pulau Menjangan di-pilih untuk lokasi pelepasliarankarena di sana tidak ada ke-biasaan menangkap bayil o b st e r.

    Susi mengatakan, pintu pe-nyelundupan melalui jalur uda-ra ada di hampir seluruh ban-dara internasional. Penyelun-dup bayi lobster biasanya ber-pindah-pindah bandara jika adapenangkapan di satu bandara.

    Selain jalur udara, penyelun-dupan juga biasa dilakukan me-lalui jalur laut. Namun, parapenyelundup biasa merangkai

    perjalanan bayi lobster ilegalmelalui jalur darat.

    ”Kami juga memantau adapenyelundupan dari SumateraBarat dikirim ke Jambi melaluijalur darat. Lalu dari Jambi di-kirim menggunakan jalur lautke Singapura dan kemudian di-kirim ke Vietnam,” kata Susi.

    Susi menilai, upaya pence-gahan penyelundupan bayi lob-ster sudah mulai menunjukkanhasil. Ia menyebut, produksilobster nasional naik dalam em-pat tahun terakhir.

    Pada 2014, produksi lobsternasional hanya 300 ton, se-karang jumlah produksi lobsternasional bisa mencapai 3.000ton per tahun. Kendati me-ningkat, jumlah tersebut masihdi bawah potensi produksi lob-ster yang diprediksi bisa tembus5.000 ton sampai 6.000 ton pertahun

    ”Saya mendukung terus upa-ya aparat keamanan dalammenjaga ekosistem laut. Pe-nangkapan penyelundupan bayilobster dan pelepasliaran bayilobster merupakan usaha me-ngembalikan potensi kelautanIndonesia,” u j a r ny a .

    Tujuh tersangkaPerwira Unit Subdirektorat

    Unit IV Tindak Pidana Eko-nomi Tertentu Direktorat Kri-minal Khusus Polda Jawa Ti-

    mur Inspektur Satu Imam Mu-jali mengatakan, pihaknya me-nyita 40.000 bayi lobster darisebuah ruko di Sidoarjo. Na-mun, hanya sekitar 37.000 yanghidup dan bisa dilepasliarkan.

    ”Modus penyelundupan yangdilakukan tergolong baru. Me-reka menyembunyikan bayi

    lobster di dalam styrof oam danditutupi dengan nener ban-deng,” k a t a ny a .

    Nener bandeng dan bayi lob-ster tersebut dalam pengepakansebelum dikirim ke Singapura.Menurut pengakuan tersangka,pengiriman tersebut hendak di-lakukan melalui jalur udara.

    Imam menjelaskan, pihaknyajuga telah menetapkan tujuhtersangka dalam kasus ini. Paratersangka terdiri dari enamkaryawan dan satu pengendali.

    (GER)

    k l i k . ko m p a s . i d / l e p a s l o b s t e r

    KOMPAS/VIDELIS JEMALI

    Sepeda motor pemudik diangkut dengan bus sepertiterlihat di Terminal Induk Mamboro, Kota Palu, Sulteng,Kamis (30/5/2019). Meski membahayakan, mengangkutsepeda motor di belakang bus masih diteloransi.

    11 Nasional (Right) - 19KO030610