Mrt

14
TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI MRT (Mass Rapid Transid) MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari MRT antara lain: Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid Transit) Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem improvantasi yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi dengan sistem BRT yang lain. Hasil dart sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih menikmati keamanan dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara, di Eropa dan Australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di Indonesia, sedangkan negara lain memanggilnya quality bus atau servis bus mudah saat mencapai kualitas tinggi. Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa memanggilnya right-of-way. Kereta rapid transit memakai SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

description

mrt

Transcript of Mrt

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

MRT (Mass Rapid Transid)

MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan

yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari

MRT antara lain: 

Berdasarkan jenis fisik :

BRT (Bus Rapid Transit)

Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman,

aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk

melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain. Setiap sistem

BRT pasti menggunakan sistem improvantasi yang berbeda, walaupun improventasinya

berbagi dengan sistem BRT yang lain. Hasil dart sistem tadi untuk mendekati rail transit jika

masih menikmati keamanan dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara,

di Eropa dan Australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di Indonesia,

sedangkan negara lain memanggilnya quality bus atau servis bus mudah saat mencapai

kualitas tinggi.

Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan

transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa memanggilnya right-of-way. Kereta rapid

transit memakai terowongan bawah tanah, dan tipikal kereta berbadan panjang dalam jalur

pendek dalam beberapa menit.

Ironisnya, kecepatan dari bus rapid transit tidak mengikutsertakan kecepatan dari bus-

bus BRT. Kecepatan transit tipikal dari sistem BRT rata-rata dari 19-48 km/jam dimana

mengkomparasikan dengan permukaan jalan.

Fitur utama BRT

Fitur ideal dari servis bus rapid transit termasuk dari fitur-fitur berikut ini:

Jalur khusus bus, jalur khusus (atau di jalur ekslusif) right-of-way: Fitur utama BRT

adalah jalur khusus dimana jalur tersebut bebas dari jangkauan mobil pribadi. Hal ini

menyebabkan bus dioperasikan di level kualitas tinggi sejak hanya pengendara bis

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

profesional yang hanya ada di busway. Sebuah sisi benefit bisa direndahkan biaya

konstruksinya sejak busway diengineered untuk memasuki zona aman bila

dikomparasikan dengan untuk jalan yang dibuka untuk pengemudi non profesional.

o Terdiri dari jalur yang bisa dielevasikan, dalam permukaan aspal, jalur sebelah

kanan bisa dimodifikasi rel right-of-way.

o Sebuah jalan bus atau street mall bisa dibuat di tempat urban dengan

mendedikasikan semua jalur dari jalan kota untuk digunakan ekslusif untuk

bus.

o Elemen infrastruktur rendah bisa mengurangi kecepatan dan kendala servis bus

termasuk bus yang keluar jalur, bus melanggar peraturan dan bus yang

kecepatannya terlalu tinggi.

Jalur komperhensif: Tambahan untuk menggunakan busway, BRT bisa mengambil

bagian dari jalan-jalan di setiap kota dan mempunyai network jalan untuk mobil

pribadi. Servis ini bisa membuat waktu menjadi lebih effisien dan cepat dibandingkan

sistem bus biasa yang memakan waktu lebih lama.

Melayani market tertentu dengan frekuensi tinggi servis setiap hari: Network BRT bisa

melayani market tertentu (semua penumpang) dengan mengangkut penumpang dari

lokasi sekarang menuju tujuan mereka dengan frekuensi tinggi dan waktu yang lebih

cepat bisa membuat level kekaguman konsumen meningkat. Dibandingkan dengan

sistem transit yang lain sistem ini bisa berjalan dengan baik. Jika sistem ini berjalan

dengan kacau maka servis tidak akan melayani market tertentu.

Prioritas bus / Jalur bus: Setiap jalur bus pasti ada rambu tertentu. Bila lampu hijau di

interseksi yang memiliki sinyal pasti akan mendeteksi bila melewati bus. Prioritas

interseksi seharusnya bisa dioptimalkan dan bisa membantu saat pertemuan antara jalur

bus dan jalan, karena lalu lintas bisa kacau di antara bus dan sinyal lalu lintas.

Kendaraan yang punya karateristik tram

Sistem ini kadang-kadang juga melibatkan teknnologi terbaru di antaranya bus tempel

dan bus tempel ganda. Hal utama yang diprioritaskan adalah:

o Kualitas berkendara yang terjamin (bus pandu dan electronic drivetrain control

untuk jaminan kontrol yand smooth saat beroperasi)

o Kapasitas besar (bus tempel ganda dan bus tingkat)

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

o Mengurangi ongkos operasi (hybrid electric power train)

Gambar spesifik dengan nama perusahaan: (Viva, TransMillenio, TransJakarta dan

lain sebagainya) dan stasiun yang spesifik dengan fitur seni dari negara-negara yang

menggunakan BRT.

Koleksi penumpang off-bus: Koleksi on board konvensional tanpa penumpang bisa

menurunkan proses boarding, biasanya bila ada penumpang yang tujuannya atau kelas

penumpangnya. Alternatif lain adalah bila penumpang masuk lewat stasiun bis yang

tidak ditutup atau area shelter sebelum kedatangan bus. Sistem ini mencegah

penumpang berdiri di semua pintu pemberhentian bus.

Lantai Boarding: Banyak sistem BRT yang menggunakan sistem low-floor (atau sistem

high-floor bila bus yang digunakan adalah high-floor bus) untuk mempermudah

penumpang masuk bus.

Halte: BRT berkualitas tinggi bisa membuat haltenya menjadi berkualitas tinggi dan

menghadirkan fitur yang berkualitas tinggi pula seperti pintu geser yang terbuat dari

kaca, konter tiket yang dijaga dan tempat informasi, dan masih banyak fitur lain di

daftar ini di antaranya off-bus fare collection dan lantai boarding.

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Light Rail Transit (LRT)

Light Rail Transit (LRT) adalah salah satu jenis urban passenger transportation yang

beroperasi di permukaan jalan baik memiliki jalur khusus maupun memakai jalur umum. LRT

merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil

dan bentuk armada yang lebih kompak dan ringan. LRT sudah banyak diterapkan di negara-

negara di dunia, di Asia Tenggara sendiri terdapat di Filipina dan Singapura. LRT di

Singapura termasuk dari bagian Singapore Mass Rapid Transit (SMRT) dan mencakup di

beberapa wilayah Singapura.

Di Indonesia istilah LRT tidak begitu populer, lain halnya dengan istilah trem. Selain

itu LRT di Indonesia merupakan sistem yang independen dan tidak terintegrasi dengan MRT,

karena tidak adanya MRT. LRT di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak sebelum tahun

1900-an semasa kolonial Belanda, tepatnya di Jakarta dan Surabaya. Pada masa itu dibangun

LRT dengan tenaga uap dan pada tahun 1930-an diganti dengan tenaga listrik. Tetapi

akhirnya LRT tersebut digusur karena rencana pengembangan lebih ke metro atau subway.

Pada masa sekarang, di Indonesia akan terdapat LRT yaitu di kota Solo. Dengan jalur LRT

yang masih ada, walikota Solo berencana mengembangkannya kembali untuk membangun

sistem LRT. Dengan rencana investasi sebesar 10 miliar rupiah maka diharapkan

pengembangan LRT ini bisa dikembangkan lagi menjadi MRT di Solo Raya.

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Berdasarkan Area Pelayanan

Commuter Rail

Kereta api komuter adalah sebuah layanan transportasi kereta api penumpang antara

pusat kota dan pinggiran kota yang menarik sejumlah besar orang yang melakukan perjalanan

setiap hari. Kereta beroperasi mengikuti sebuah jadwal, pada kecepatan yang berbeda-beda

mulai dari 50 sampai 200 km/jam. Jarak biaya atau harga zona kadang digunakan.

Pengembangan jalur komuter menjadi populer saat ini, dengan meningkatnya

perharian publik terhadap kemacetan, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan masalah

lingkungan lain ditambah meningkatnya biaya kepemilikan kendaraan bermotor.

Karakteristik

Kebanyakan kereta komuter dibangun di jalur kereta antar kota, perbedaan dengan sistem

light rail dan rapid transit adalah:

Ukurannya lebih besar

Menyediakan tempat duduk lebih besar dan sedikit tempat berdiri, karena jarak

tempuh yang lebih jauh

Memiliki frekuensi lebih sedikit

Memiliki layanan berjadwal (kereta tiba di stasiun dalam jadwal tertentu, bukan

interval waktu tertentu)

Melayani daerah yang kepadatannya rendah, umumnya menghubungkan daerah

pinggiran dengan pusat kota

berbagi jalur atau bersebelahan dengan kereta utama dan kereta barang

melintasi perlintasan kereta api

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Heavy Rail Transit

Contohnya yaitu MRT Jakarta. Perkiraan Jakarta macet total : Saat ini pertumbuhan

jalan di Jakarta kurang dari 1 persen per tahun dan setiap hari setidaknya ada 1000 lebih

kendaraan bermotor baru turun ke jalan di Jakarta (Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta).

Studi Japan International Corporation Agency (JICA) 2004 menyatakan bahwa bila tidak

dilakukan perbaikan pada sistem transportasi,  diperkirakan lalu lintas Jakarta akan macet

total pada 2020 (Study on Integrated Transportation Master Plan (SITRAMP II). Kerugian

ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan hasil penelitian Yayasan Pelangi

pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan

biaya kesehatan. Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila

sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan

kerugian ekonomi mencapai Rp 65 triliun/tahun. Polusi udara akibat kendaraan bermotor

memberi kontribusi 80 persen dari polusi di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga

listrik sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 diperkotaan. Berdasarkan studi tersebut, maka

jelas DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal yang lebih andal seperti MRT yang

dapat menjadi alternatif solusi transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan.

Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan ekonomi dan

finansial saja, tetapi lebih dari itu membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota.

Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain tergantung dari seberapa mudah

warga kota melakukan perjalanan/mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya

ke berbagai tujuan dalam kota. Tujuan Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan

kesempatan kepada warga kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

perjalanan/mobilitasnya dengan lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih

ekonomis.

Berbeda dengan proyek monorel yang dikerjakan oleh pihak swasta (business to

business), MRT Jakarta adalah proyek yang dibiayai oleh pemerintah melalui pinjaman

pinjaman luar negeri Jepang/Japan International Cooperation Agency/JICA (Government to

Government). Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

menjamin ketersediaan dana dan kesinambungan operasional sistem MRT ini. Selain itu MRT

Jakarta juga memiliki jalur dan kualifikasi yang berbeda dibanding monorel.

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) yang berbasis rel  rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km , yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat  sepanjang kurang lebih ±87 km. Penetapan jalur ini sebagai prioritas didasarkan pada pertimbangan, jalur Selatan- Utara Jakarta bersama dengan jalur Timur-Barat adalah jalur perekonomian yang cukup pesat untuk masa kini dan masa depan. 

Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam

2 tahap:

Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai

dengan Bundaran HI sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6

stasiun bawah tanah) ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. Saat ini sedang

dalam pembuatan basic design (sejak November 2009) dan ditargetkan selesai akhir

tahun ini dan pembangunan fisik dimulai 2012

Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan

(8.1 Km) yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan

beroperasi paling lambat 2018 (dipercepat dari target awal 2020). Studi kelayakan

untuk fase ini sudah selesai dilaksanakan. Pendanaan proyek sebesar kurang lebih

83% berasal dari pinjaman JICA (JBIC)

Jalur Lebakbulus-Bundaran HI ini terdiri dari jalan layang dan terowongan bawah tanah

dengan 13 stasiun. Tujuh di antaranya merupakan stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah

yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti bus kota, busway, dan kereta api.

Untuk jarak tempuh Stasiun Lebakbulus-Bundaran HI diperkirakan hanya memakan

waktu 30 menit, jauh lebih cepat dengan kondisi saat ini sekitar 1 sampai 2 jam pada saat-saat

jam sibuk. Pada tahun pertama operasi nanti, tiap rangkaian MRT terdiri dari 6 gerbong.

Masing-masing gerbong mampu memuat sekitar 250 penumpang. Sekali jalan, MRT mampu

mengangkut sekitar 1.500 penumpang.

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT ini adalah mampu mengurangi

kepadatan kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan

masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal. Selain  itu, MRT

juga memberikan kontribusi dalam meningkatan kapasitas transportasi publik. Kapasitas

angkut MRT (Lebak Bulus ke Bundaran HI) diharapkan mencapai sekitar 412 ribu

penumpang per hari (tahun ketiga operasi dengan TOD dan TDM).

Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi

Jakarta dan warganya antara lain:

o Penciptaan lapangan kerja: selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta

diharapkan dapat menciptakan sekitar 48.000 pekerjaan baru

o Penurunan waktu tempuh & meningkatkan mobilitas: Waktu tempuh antara Lebak

Bulus sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi

30 menit, sedangkan dari Lebak Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh

sekitar 52.5 menit. Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga

Jakarta.  Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada

peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga

kota

o Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun

akan dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT

System  2005)

o Transit - Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk

merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung

kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078

TUGAS TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

SVITA EKA RISTIE RAMADHAN 100211078