Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

56
1 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 248 Juta jiwa(BPS, 2009). Dari jumlah tersebut berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) sebanyak 110 Juta jiwa (44,5%) belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 55 Juta jiwa (22,1%) belum memiliki akses terhadap air minum, penduduk perdesaan, diperkirakan 153 Juta jiwa (61,5%) yang belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 77 Juta Jiwa (31%) yang tidak memiliki akses terhadap air minum. Pada sektor sanitasi, di perdesaan dilaporkan 38,5% penduduk yang memiliki akses sanitasi dasar, angka ini diperkirakan lebih rendah karena data ini tidak mencantumkan kepemilikan sarana dan bagaimana standar tehnis dan kesehatannya. Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang rendah, berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Data SDKI tahun 2002 menunjukkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia sebesar 35 per 1000 kelahiran, angka tertinggi terjadi pada masyarakat miskin yaitu 121 per 1000 kelahiran. Dua dari empat penyakit penyebab kematian Balita adalah diare dan typhus (Depkes 2001, Renstra 2004). Keduanya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh permasalahan air dan sanitasi. Untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap air minum dan sanitasi perlu dilakukan pendekatan yang tepat bagi masyarakat terutama di perdesaan yaitu dengan menggunakan Demand Responsive Approach (DRA) sebagai upaya untuk menjamin sustainabilitas atau keberlangsungan program, selain harus berbasis masyarakat agar program berjalan secara efektif (”Cost Effective”), maka pembangunan infrastruktur harus sinergis dengan upaya perubahan nilai dan perilaku hidup bersih masyarakat. Hasil negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan World Bank telah disepakati penerapan suatu program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) untuk meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pelaksanaannya dimulai tahun 2008 hingga tahun 2013. Diharapkan program PAMSIMAS memberikan kontribusi peningkatan akses air minum dan sanitasi terhadap pencapaian target MDGs 2015. Program PAMSIMAS diimplementasi secara lintas sektor, Kementerian Pekerjaan Umum bertindak sebagai executing agency (EA) dan Kementerian Kesehatan bertindak sebagai Implementing Agency (IA).

Transcript of Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

Page 1: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

1 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 248 Juta jiwa(BPS, 2009). Dari

jumlah tersebut berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) sebanyak

110 Juta jiwa (44,5%) belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 55 Juta jiwa

(22,1%) belum memiliki akses terhadap air minum, penduduk perdesaan,

diperkirakan 153 Juta jiwa (61,5%) yang belum memiliki akses terhadap sanitasi dan

77 Juta Jiwa (31%) yang tidak memiliki akses terhadap air minum.

Pada sektor sanitasi, di perdesaan dilaporkan 38,5% penduduk yang memiliki akses

sanitasi dasar, angka ini diperkirakan lebih rendah karena data ini tidak

mencantumkan kepemilikan sarana dan bagaimana standar tehnis dan kesehatannya.

Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang rendah, berdampak terhadap

kesehatan masyarakat. Data SDKI tahun 2002 menunjukkan bahwa angka kematian

bayi di Indonesia sebesar 35 per 1000 kelahiran, angka tertinggi terjadi pada

masyarakat miskin yaitu 121 per 1000 kelahiran. Dua dari empat penyakit penyebab

kematian Balita adalah diare dan typhus (Depkes 2001, Renstra 2004). Keduanya

merupakan penyakit yang diakibatkan oleh permasalahan air dan sanitasi.

Untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap air minum dan sanitasi perlu dilakukan

pendekatan yang tepat bagi masyarakat terutama di perdesaan yaitu dengan

menggunakan Demand Responsive Approach (DRA) sebagai upaya untuk menjamin

sustainabilitas atau keberlangsungan program, selain harus berbasis masyarakat agar

program berjalan secara efektif (”Cost Effective”), maka pembangunan infrastruktur

harus sinergis dengan upaya perubahan nilai dan perilaku hidup bersih masyarakat.

Hasil negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan World Bank telah disepakati

penerapan suatu program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat (PAMSIMAS) untuk meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pelaksanaannya

dimulai tahun 2008 hingga tahun 2013.

Diharapkan program PAMSIMAS memberikan kontribusi peningkatan akses air minum

dan sanitasi terhadap pencapaian target MDGs 2015.

Program PAMSIMAS diimplementasi secara lintas sektor, Kementerian Pekerjaan

Umum bertindak sebagai executing agency (EA) dan Kementerian Kesehatan

bertindak sebagai Implementing Agency (IA).

Page 2: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

2 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

2

Dalam indikator keluaran PAMSIMAS (KPI = key performance indikator) dinyatakan

bahwa sebanyak 6-7 juta penduduk mendapatkan akses air minum dan sebanyak 3-6

juta jiwa mendapatkan akses sanitasi. Target 80% juga telah dicanangkan dalam KPI

dimana masyarakat tidak buang air besar di sembarang tempat (stop BABS) dan

menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.

Hasil monitoring dan eveluasi pelaksanaan kegiatan hingga tahun ke-empat (tahun

2011) pencapaian target PAMSIMAS masih sangat jauh dari harapan, berdasarkan

tampilan Management Information System (MIS) belum ada data yang

memperlihatkan kenaikan sesuai dengan target di KPI. Menurut World Bank

pencapaian KPI PAMSIMAS Komponen B dinilai moderate satisfactory.

Kementerian Kesehatan selaku IA telah membentuk Sekretariat PAMSIMAS Komponen

B yang bertugas mengkoordinasikan bantuan tehnis dan keuangan pada 15 Provinsi

dan 109 Kabupaten/Kota, melakukan dan mengkoordinir pemantauan proyek,

asistensi perencanaan, mengelola administrasi, melakukan monitoring, evaluasi dan

pembinaan tehnis berskala nasional.

Kesekretariatan memberikan support/dukungan pelaksanaan kegiatan program

PAMSIMAS Komponen B agar kegiatan dapat berlangsung efektif dan efisien, tepat

waktu, tepat sasaran dan tepat pembiayaan sesuai dengan kaidah-kaidah peraturan

dan perundangan yang berlaku.

1.2 TUJUAN

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS Komponen B ini disusun sebagai acuan

para pelaksana Program PAMSIMAS Komponen B dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang teralokasi dalam DIPA PAMSIMAS Dekonsentrasi Dinas Kesehatan

Provinsi Tahun 2012.

1.3 DASAR HUKUM

Dasar hukum perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS tahun 2012 antara

lain :

1. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Anggaran

terpadu, Kerangka Pembangunan Jangka Menengah, Penganggaran berbasis

kinerja)

2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Page 3: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

3 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

3

3. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

5. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah

6. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat

dan Daerah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negera Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2004 tentang Urusan Kesehatan

Merupakan Urusan Wajib yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi dan

kabupaten/Kota

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian

Dan Evaluasi Rencana Pembangunan.

11. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN

sebagaimana telah diubah dengan Keppres Nomor 72 Tahun 2004

12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah

13. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang tentang Tata Cara

Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerus Pinjamanan

dan/atau Hibah LN

14. Permenkeu Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Penyusunan dan Penelaahan

Rencana Kerja dan Anggaran kementeria/Lembaga.

15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-33/PB/2008 tentang

Pedoman Penggunaan Akun Pendapatan Belanja Pegawai, Belanja Barang dan

belanja Modal

16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun

Standar

Page 4: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

4 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

4

17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan.

18. Permenkeu Nomor 84/PMK.02/2011, tentang Standar Biaya Tahun Anggaran

2012.

19. Pedirjen. Nomor 35 tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan

Pencairan Dana Pinjaman IDA Credit Number 4204-IND (Third Water Supply

and Sanitation for Low-Income Communities Project-PAMSIMAS)

20. Perdirjen Nomor PER-08/PB/2009 Tentang Penambahan dan Perubahan Bagan

Akun Standar.

21. Project Appraisal Document Third Water Supply and Sanitation for Low-

Income Communities Project-PAMSIMAS, tanggal 1 Juni 2006

22. Negosiation Document Third Water Supply and Sanitation for Low-Income

Communities Project-PAMSIMAS (Costing Table) (Juni 2006)

23. Financing Agreement Third Water Supply and Sanitation for Low-Income

Communities Project-PAMSIMAS, Tanggal 27 Desember 2008.

24. Dokumen Anggaran Dekonsentrasi Dinas Kesehatan Tahun 2012.

1.4 ACUAN TEKNIS

Referensi yang dapat digunakan sebagai acuan tehnis dalam pelaksanaan kegiatan

PAMSIMAS antara lain :

1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/ PER/VII/2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/Kota

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1428/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/VI/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata

Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum

Page 5: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

5 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

5

8. Buku saku Pamsimas (Cetakan Tahun 2010 sd 2011)

9. Pedoman Umum PAMSIMAS Komponen B (Cetakan Tahun 2010 sd 2011)

10. Panduan verifikasi desa implementasi STBM & stop BABS di Komunitas

(Cetakan Tahun 2010 sd 2012)

11. Pedoman Umum Sanitasi dan Higiene Sekolah (Cetakan Tahun 2010 sd 2012)

12. Pansuan verifikasi desa implementasi STBM & Stop BABS di komunitas

(Cetakan Tahun 2010 sd 2012)

13. Petunjuk tehnis monitoring dan evaluasi program PAMSIMAS komponen B

(Cetakan Tahun 2011 sd 2012)

14. Modul Stop BABS (Cetakan Tahun 2010 sd 2012)

15. Modul PHAST Sekolah (Cetakan Tahun 2010 sd 2011)

16. Buku Saku CTPS (Cetakan Tahun 2010 sd 2012)

17. SOP Klinik Sanitasi (Tahun 2004)

18. Petunjuk Tehnis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (edisi Tahun 2012)

19. Petunjuk Tehnis Pemeliharaan dan Keberlanjutan (edisi Tahun 2012)

Page 6: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

6 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

6

BAB 2. PEMBELAJARAN

Empat tahun pelaksanaan Program PAMSIMAS belum memperlihatkan hasil yang

menggembirakan. Menurut World Bank pencapaian KPI PAMSIMAS Komponen B dinilai

moderate satisfactory (belum menggembirakan). Hasil monitoring yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa hal tersebut disebabkan karena :

2.1 PENENTUAN DESA DEFINITIF TERLAMBAT & KURANG AKURAT

ISU DAN TANTANGAN

Proses Penentuan desa definitif pada tahun sebelumnya terjadi keterlambatan

sehingga berpengaruh terhadap terlambatnya implementasi kegiatan PAMSIMAS

Komponen B. Idealnya implementasi PAMSIMAS Komponen B harus dilakukan sedini

mungkin, karena perubahan perilaku membutuhkan waktu lebih lama dan lebih

intensif dalam implementasinya. Pada level Pusat SK desa definitif yang ditetapkan

oleh CPMU seringkali berubah ubah hingga pertengahan tahun berjalan, begitu pula

di level Pemerintah Daerah sering pula terjadi desa definitif yang sudah ditetapkan

dengan SK Bupati, ditengah jalan direvisi atau dilakukan pengantian desa lain

dengan SK Bupati yang baru. Akibatnya untuk desa definitif yang telah ditetapkan

dengan SK bupati yang baru tidak dapat dilakukan implementasi secara maksimal

karena dukungan pendanaan telah terpakai sebagian atau seluruhnya untuk desa

yang ditetapkan dengan SK Bupati yang pertama kali (SK lama).

Hasil monitoring ditemukan desa yang tidak memenuhi kriteria PAMSIMAS akan

tetapi terpilih menjadi target lokasi PAMSIMAS.

STRATEGY PENENTUAN DESA DEFITINIF

Dalam penentuan desa definitif, sejak awal diperlukan kebersamaan pengelola

program, di tingkat pusat sampai ke daerah. 8 langkah pelaksanaan program,

dimana butir (d) adalah seleksi dan penentuan desa/kelurahan sasaran, harus

dipersiapkan dengan baik untuk menjamin kelancaran komponen-komponen

program Pamsimas.

Page 7: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

7 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

7

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Menggunakan metoda pentahapan proses yang sesuai kriteria kelayakan,

seperti: tinggi angka insiden diare; tinggi indeks kemiskinan dan rendah jangkauan

pelayanan air minum dan sanitasi; ditambah tidak adanya proyek sejenis selama 2

tahun terakhir;

- Tim pengelola kabupaten / kota bersama tim pengelola tingkat kecamatan,

dibantu Tim Fasilitator Masyarakat berkoordinasi terkait dengan distribusi dan

geografi desa/kelurahan sasaran di wilayahnya;

- Tim pengelola tingkat kabupaten / kota dapat Melakukan advokasi dan

sosialisasi kepada pemerintah daerah, melalui Bupati terkait dengan langkah-

langkah yang harus diikuti didalam proses penentuan lokasi program;

- Memasuki 2012, Tim pengelola tingkat kabupaten / kota dapat meminta

Bupati agar menerbitkan SK Bupati/Walikota untuk penetapan desa definitif yang

seharusnya sudah diterbitkan paling lambat bulan januari 2012.

- CPMU harus lebih tegas lagi dalam menentukan desa definitif pada saat

penandatangan DIPA.

2.2 KETERLAMBATAN REKRUITMEN / PENYERAHAN FASILITATOR DAN MINIMNYA

PENGETAHUAN FASILITATOR KESEHATAN BERKAITAN DENGAN IMPLEMENTASI

PENINGKATAN KESEHATAN, PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA

LAYANAN SANITASI

ISU DAN TANTANGAN

Tantangan pencapai tujuan komponen kesehatan adalah masyarakat sasaran secara

bertahap telah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini adalah tujuan

antara yang harus dicapai, Pada tahun 2012 diharapkan kegiatan pelatihan CLTS

(Community Lead Total Sanitation) dan pelaksanaan pemicuan di desa melibatkan

perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader kesehatan.

Pada tahun 2011 penyerahan fasilitator kesehatan pada bulan Mei, akibatnya dalam

melakukan aktifitas perubahan perilaku di masyarakat sangat sulit karena proses

perubahan perilaku membutuhkan pendampingan yang intensif dan terus menerus

dalam jangka waktu yang cukup lama. Seharusnya fasilitator bidang kesehatan

turun ke desa bersama-sama dengan sanitarian paling lambat bulan Februari pada

Page 8: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

8 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

8

tahun anggaran yang sesuai. Penyerahan fasilitator pada bulan Mei jika

diperuntukkan untuk mengejar target fisik air minum masih bisa tercapai.

Karena itu jika penyerahan fasilitator kesehatan terjadi keterlambatan, sanitarian

hendaknya dapat melaksanakan aktifitas pemicuan di desa definitif tahun 2012

(berdasarkan SK Bupati/Walikota) terlebih dahulu.

Issue lainnya yaitu kurang intensifnya TFM kesehatan untuk tinggal di desa. Hal ini

menyebabkan pendampingan semangat masyarakat untuk berubah perilaku hidup

bersih dan sehat tidak berjalan dengan baik.

STRATEGY PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR PERUBAHAN PHBS

Pencapaian indikator komponen kesehatan, yaitu 80% dari masyarakat sasaran yang

telah ODF (Stop BABS); 95% dari masyarakat sasaran yang telah menerapkan

kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dan 80% dari sekolah yang memiliki sarana air

minum, sanitasi yang improved, serta program kebersihan dan kesehatan. Guna

mencapai tujuan tersebut, perlu pemantauan peningkatan akses dan efektivitas

penggunaan sarana sanitasi yang improved oleh masyarakat dan sekolah sasaran,

disamping itu secara berkelanjutan dilakukan penilaian perubahan perilaku hidup

bersih dan sehat.

Page 9: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

9 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

9

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Meningkatnya peran lembaga pelaksana di daerah, termasuk Tim Teknis, Tim

Koordinasi, dan Konsultan / Fasilitator Kesehatan didalam upaya pencapaian

target dan capaian kinerja;

- Melakukan intervensi melalui kegiatan-kegiatan seperti: pemicuan

perubahan perilaku dan pendekatan CLTS di masyarakat dan sekolah; pelatihan

PHBS di masyarakat dan sekolah; promosi PHBS di masyarakat dan sekolah;

- Melibatkan pelaku-pelaku di tingkat kecamatan dan masyarakat seperti:

natural leader, TFM, sanitarían/staf Puskesmas, Kasi PMD, Komite CLTS, Pokja

AMPL, Unit Kerja Teknis Kesehatan, Diknas, Tim Penggerak PKK desa/kelurahan;

dasawisma PKK; aparat desa/ kelurahan.

2.3 MONITORING SETELAH PELAKSANAAN PEMICUAN (CLTS)

ISU DAN TANTANGAN

Monitoring setelah pelaksanaan pemicuan adalah kegiatan yang bertujuan

mendapatkan kepastian bahwa pembangunan jamban di masyarakat sudah

dilaksanakan sesuai dengan janji dan rencana yang dibuat pada saat proses

pemicuan. Secara umum hasil monitoring menemukan bahwa kemajuan

pelaksanaan pemicuan belum menggembirakan, walaupun ada beberapa yang

menunjukkan kemajuan yang cukup baik seperti Sumedang, Rokan Hulu, Ogan

Komering Ilir, Karanganyar, Tana Toraja, Pemalang dan Boyolali. Dari hasil

pengamatan menunjukkan bahwa kerjasama/koordinasi/ kolaboratif yang baik

antara fasilitator Kesehatan (TFM) dan Sanitarian sangat membantu pencapaian

tersebut. Namun, kemajuan masih terlalu lambat karena CF Kesehatan dan

sanitarian kurang menindaklanjuti hasil pemicuan di masyarakat untuk mencapai

status ODF. Pendampingan terhadap masyarakat yang merupakan alat efektif untuk

mempertahankan semangat masyarakat dalam perubahan perilaku masih kurang

intensif.

MIS (Monitoring Information System) sebagai sumber data resmi PAMSIMAS belum

menggambarkan kondisi di lapangan, hal ini disebabkan tidak terinputnya secara

kontinyu data dasar dan data kemajuan pelaksanaan kegiatan terutama yang

terkait dalam pengukuran Key Performance Indikator komponen kesehatan.

Page 10: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

10 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

10

STRATEGY PENINGKATAN PENDAMPINGAN PASCA PEMICUAN

Masyarakat dapat melaksanakan pembangunan fisik jamban keluarga serta aktifitas

perilaku hidup bersih lainnya melalui proses pendampingan intensif dan monitoring

dari fasilitator/sanitarían puskesmas.

Page 11: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

11 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

11

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Menggunakan metoda Participatory Rural Assesment (PRA) untuk melakukan

monitoring paska pemicuan, khususnya untuk mengukur keberlanjutan, efektifitas

penggunaan, kepuasan penggunaan sarana yang dibangun.

- Mengoptimalkan trainer provincial CLTS dalam membina fasilitator kesehatan.

- Memastikan adanya kegiatan pemantauan oleh masyarakat dengan cara yang

lebih inovatif, seperti menggunakan media peta sosial, stiker untuk menandai

rumah tangga (baik, unimproved/tidak punya kakus, dll) atau mekanisme lain

yang disepakati oleh masyarakat.

- Mengajak masyarakat dan Natural Leader melakukan perbaikan PETA SANITASI

/ PETA SOSIAL, sebagai alat control / monitoring

- Verifikasi data MIS harus dilakukan secara berkesinambungan, sehingga setiap

saat dapat diketahui progress dari pencapaian KPI PAMSIMAS sesuai dengan fakta

di lapangan.

- Mengajak masyarakat mempersiapkan proses penyelesaian Stop BABS, melalui

proses verifikasi dan deklarasi, dilanjutkan dengan sertifikasi

- Mengajak pimpinan atau Kepala Puskesmas dan Kepala Desa / Kepala Dusun

melakukan advokasi ke Bupati untuk rencana persiapan Replikasi

2.4 LEMAHNYA KOORDINASI DAN KURANGNYA RASA MEMILIKI

ISU DAN TANTANGAN

Koordinasi antar instansi yang terlibat dalam program PAMSIMAS masih menjadi

kendala karena beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kota kurang memahami tupoksi

masing-masing. Koordinasi antara CF Kesehatan dan sanitarian di kecamatan sudah

baik namun sinkronisasi fasilitator dan sanitarian masih terbatas pada koordinasi

belum sampai pada implementasi di desa.

Komitmen pemerintah daerah dalam memberikan kontribusi pendanaan terhadap

kegiatan operasional (koordinasi, monitoring, evaluasi dll) program PAMSIMAS

sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa PAMSIMAS belum menjadi program

prioritas pemerintah daerah. Perlu pemahaman dan penyadaran bagi pemerintah

daerah bahwa PAMSIMAS adalah program untuk membantu pemerintah daerah

memenuhi target pembangunan masyarakat.

Page 12: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

12 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

12

STRATEGY DUKUNGAN PELAKSANAAN DAN MANAJEMEN PROYEK

Pelaksanaan pembangunan fisik dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di

masyarakat butuh dukungan pelaksanaan yang meliputi kegiatan pelatihan,

pengelolaan administrasi keuangan, monitoring dan evaluasi, pelaksana kegiatan,

fasilitator pendamping, supervisi, audit dan alih tanggung jawab program ke

pemerintah local.

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Menggunakan forum pertemuan regional lintas program dan lintas sector, dimana

Tim pengelola program di tingkat kabupaten/kota dapat membicarakan dan

membahas perencanaan strategis dan implementasi progam PAMSIMAS Komponen

B melalui pengalokasian dana operasional

- Melaksanakan roadmap dan mengembangkan rencana strategis yang telah disusun

untuk mencapai tujuan/target Komponen B serta mengeksplorasi sumber daya

yang tersedia.

- Melaksanakan pelatihan bagi tim pengelola administrasi keuangan;

- Melaksanakan monitoringdan evaluasi kegiatan secara periodic, guna memastikan

kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan;

- Melaksanakan pendampingan, dibantu TFM dan fasiltator kesinambungan;

- Melaksanakan supervise dan audit secara periodic

- Melakukan serah terima progam yang telah selesai dan dilanjutkan oleh

pemerintah local.

Page 13: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

13 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

13

2.5 PRIORITAS IMPLEMENTASI KEGIATAN

ISU DAN TANTANGAN

Implementasi kegiatan PAMSIMAS di lapangan lebih memprioritaskan pembangunan

fisik air minum, sementara aspek perubahan perilaku higienis dan akses sanitasi

kurang mendapatkan perhatian serius baik oleh konsultan maupun fasilitator. Pada

proses keberrlanjutan, BPSPAMS lebih memprioritaskan mengelola sarana air

minum, kurang memperhatikan perubahan perilaku menuju hidup bersih dan sehat.

Hal ini terindikasi dari stuktur organisasi BPSPAMS tidak mengakomodir bidang

kesihatan.

STRATEGY: Sama dengan 2.4.

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

Tambahan kegiatan yang terkait dengan pembahasan BPSPAMS, bahwa telah

disusun acuan kegiatan dalam Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM). Acuan kegiatan ini penting bagi pelaku,

terutama di daerah yaitu sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan teknis,

perecanaan dan pemrograman serta pelaksanaan kegiatan. Formatur kepengurusan

BPSPAMS harus mengakomodir bidang kesehatan

2.6 PROMOSI KESEHATAN

ISU DAN TANTANGAN

Kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat dapat dikolaborasi dengan kesenian

dan budaya lokal seperti di Kabupaten Sumedang pencanangan desa ODF

dikolaborasikan dengan gebyar seni budaya sunda yang berisikan kampanye perilaku

hidup bersih dan sehat.

Pemanfaatan Media komunikasi melalui pemasangan stiker STOP BABS pada rumah-

rumah yang sudah memiliki jamban dan stiker CTPS bagi masyarakat yang sudah

mengadopsi Cuci Tangan Pakai Sabun. Media Komunikasi kepada anak-anak sekolah

melalui lagu-lagu berirama gembira yang berisikan pesan PHBS, lomba-lomba

dengan tema PHBS.

Page 14: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

14 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

14

STRATEGY PROMOSI KESEHATAN

Komunikasi bertujuan menambah pengetahuan, kesadaran, merubah perilaku,

menarik perhatian dan minat, menumbuhkan kemauan dalam mencoba dan

meningkatkan kemampuan untuk memutuskan dan melakukan. Dalam menentukan

Media komunikasi, dibutuhkan pilihan teknik yang effektif sesuai dengan potensi

dan kearifan lokal.

Page 15: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

15 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

15

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Tim pengelola progam di tingkat kabupaten / kota dibantu oleh fasilitator

kesehatan dapat menentukan desain pilihan-pilihan teknik media komunikasi dan

promosi kesehatan yang effektif, seperti repetitif (mengulang-ulang pesan);

canalizing (merubah pola pikir sasaran); informatif (pesan sesuai dan mudah);

persuasif (membujuk); edukatif (mendidik) dan koersif (memaksa).

- Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam rangka peningkatan

kesadaran masyarakat terhadap program PAMSIMAS,

- Melakukan advokasi kepada pimpinan daerah guna mendapatkan komitmen

terutama pengalokasian biaya dan dukungan program;

- Melakukan bina suasana dan gerakan pemberdayaan petugas serta pemberdayaan

di tingkat masyarakat.

2.7 LAPORAN (KEUANGAN DAN PROGRAM)

ISU DAN TANTANGAN

Sampai dengan tahun kelima ini masih terjadi permasalahan yang berkaitan dengan

pelaporan keuangan dan program. Masih ada SP2D backlog, sebagian Provinsi

peserta PAMSIMAS belum menyelesaikan backlog SP2D, padahal SP2D tersebut

merupakan prasyarat wajib dalam replenisment/pengisian ulang rekening BI. Begitu

juga dengan pelaksanaan program dan realisasi keuangan (IFR) juga belum

terlaporkan dengan baik secara berkala.

Dari hasil Audit BPKP memperlihatkan adanya temuan di berbagai daerah. Hal ini

membuktikan masih terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan dan

implementasi Pamsimas. Ke depan hal tersebut tidak boleh terjadi lagi karena

temuan-temuan dari auditor mengindikasikan bahwa program pamsimas tidak

dikelola dan diimplementasikan dengan baik dan benar. Dilain pihak temuan-

temuan dari auditor harus ditindaklanjuti dengan baik hingga tuntas.

Page 16: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

16 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

16

STRATEGY PENYELESAIAN BACKLOG DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT BPKP

Menyelesaikan pekerjaan seperti SP2D backlog, membutuhkan kerjasama semua

pihak untuk melaksanakannya.

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Tim pengelola progam di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dapat melakukan

inventarisasi daftar backlog SP2D dan prioritas permasalahan yang perlu

diselesaikan;

- Secara repetitif, pesan yang perlu diingat dan dilaksanakan bahwa SP2D

merupakan prasyarat replenisment rekening BI.

- Membuat laporan pelaksanaan program secara berkala.

- Realiasasi keuangan (IFR) dilaporkan secara berkala.

- Dinas kesehatan Provinsi selaku KPA dan PK Satuan Kerja Dekonsentrasi

(Satker Dekon) PAMSIMAS Komponen B harus memastikan pendanaan komponen

kesehatan mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga desa

tersalurkan dan terlaksana dengan benar.

- Mekanisme pencairan dana baik dari provinsi Ke Kabupaten/Kota maupun ke

Kecamatan/desa harus dilakukan melalui transfer antara rekening bendahara

Satker Dekon yang berada di Provinsi ke rekening pemegang uang muka cabang

(PUMC) yang berada di Kabupaten/Kota, tidak dilakukan melalui pembayaran

secara cash (tunai) oleh bendahara satker di Provinsi ke PUMC di Kabupaten/Kota.

Hal tersebut dilakukan agar kegiatan terlaksana secara transparan dan akuntabel.

- Dinas kesehatan provinsi diharapkan melakukan pengawasan yang ketat dan

cross check terhadap pelaksanaan kegiatan di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan

hingga desa guna memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan terimplemantasi

dengan benar.

- Temuan-temuan dari auditor BPKP harus ditindaklanjuti sampai tuntas.

Page 17: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

17 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

17

2.8 KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

ISU DAN TANTANGAN

Tahun 2011 keterlambatan pencairan lebih disebabkan karena faktor ekternal

maupun internal di masing-masing Provinsi. Faktor internal disebabkan karena

adanya rotasi jabatan maupun pengelola pamsimas, keterlambatan penerbitan SK

pengelola satker Dekonsentrasi Dinas Kesehatan Provinsi.

Faktor eksternal, keterlambatan-keterlambatan yang terjadi disebabkan karena

lokasi PAMSIMAS sebagian besar berada di daerah terpencil dan berjauhan sehingga

membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar dari Kab/Kota ke desa, apalagi

dari Provinsi ke kecamatan atau desa. Rantai pelaksanaan kegiatan yang panjang

menyebabkan keterlambatan implementasi kegiatan dan membutuhkan biaya

transportasi melebihi yang telah ditetapkan dalam SBU (standar biaya umum) dari

Kementerian Keuangan. Alokasi pendanaan ada di Provinsi, sementara kegiatan

sebagian besar berada di Kabupaten/Kota hingga desa.

Page 18: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

18 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

18

STRATEGY PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Dalam mewujudkan prinsip pendekatan pelaksanaan program Pamsimas yaitu:

berbasis masyarakat; kemitraan; partisipatif; transparant; tanggap kebutuhan;

penghargaan dan pengembangan; tepat mutu; kesinambungan/ keberlanjutan

sarana; keberpihakan pada masyarakat miskin; kesetaraan gender, dan dapat

dipertanggung jawabkan, semua membutuhkan perencanaan, pemrograman dan

pelaksanaan yang melibatkan tim pengelola progam mulai tingkat pusat sampai

tingkat kabupaten/kota dan masyarakat.

LANGKAH YANG DIPERLUKAN:

- Tim pengelola program tingkat pusat: yang terdiri dari TPKP, Tim Teknis, CPMU,

CPIU (dalam hal ini CPIU Kemenkes), berperan memfasilitasi tercapainya tujuan

antara dan indikator kinerja program sesuai Financing Agreement serta dokumen

proyek, dalam hal ini pelaksanaan komponen pelayanan dan perbaikan perilaku

sanitasi dan higiene;

- Tim pengelola program tingkat provinsi: mengkoordinasikan dan memfasilitasi

kerjasama antar berbagai lembaga, memonitoring perkembangan dan hasil,

identifikasi lesson learn, melakukan advokasi pada pengambil keputusan tingkat

kabupaten/kota terkait keberlanjutan, serta perluasan dan pengarustamaan;

- Menetapkan dan menjalankan kontrak konsultan yang ditunjuk dalam Pamsimas

serta mengelola dan memonitor program secara efektif serta menjamin kualitas

seluruh kegiatan program, khususnya penyiapan, proses persetujuan dan

pelaksanaan RKM di wilayahnya.

- Tim pengelola program tingkat kabupaten, memantau peningkatan akses dan

efektifitas penggunaan sarana sanitasi yang improved oleh masyarakat dan

sekolah sasaran; menilai perubahan perilaku hidup bersih dan sehat secara

berkesinambungan.

Page 19: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

19 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

19

BAB 3. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 PELAKSANAAN KEGIATAN

Petunjuk pelaksanaan ini diperuntukkan bagi Satuan Kerja (Satker) PAMSIMAS

Komponen B yang terdiri dari Satker Pusat dan 15 (lima belas) Satker Provinsi

(Dekonsentrasi) pada tahun 2012. Satker Pusat dikelola oleh Central Project

Implementing Unit (CPIU) PAMSIMAS Komponen B Pusat. Satker Dekonsentrasi

dikelola oleh Pengelola PAMSIMAS Komponen B di 15 Provinsi peserta PAMSIMAS.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berjenjang mulai Pusat, Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga desa.

Tahun 2012 merupakan tahun ke-5 atau tahun terakhir pelaksanaan kegiatan

PAMSIMAS. Dana yang diberikan untuk implementasi PAMSIMAS Komponen

Kesehatan pada tahun 2012 sebesar Rp.60.268.176.000,- yang terdiri dari uang

pinjaman bank dunia (PLN) sebesar Rp. 27.268.176.000,- dan rupiah murni

pendamping (GOI) sebesar Rp. 33.000.000.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk

membiayai kegiatan dekonsentrasi di 15 (lima belas) provinsi peserta PAMSIMAS

dengan tujuan mencapai target indikator kinerja utama (KPI) Pamsimas yaitu :

Bertambahnya 4 juta penduduk dapat mengakses layanan sanitasi yang

dibedakan menurut status sosial ekonomi

80% target masyarakat yang tidak buang air besar di sembarang tempat (Stop

BABS).

80% target masyarakat yang menerapkan program Cuci Tangan Pakai Sabun

(CTPS)

95% target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan

Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Implementasi PAMSIMAS komponen kesehatan tahun 2012 dirinci dalam beberapa

output dan sub output serta komponen kegiatannya sebagai berikut:

Page 20: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

20 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

20

3.2 DESKRIPSI KEGIATAN

2063 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya

Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan.

2063.002 Dokumen Perencanaan dan Anggaran

2063.002.001 Data laporan & dokumentasi perencanaan anggaran.

011 Dalam rangka mengikuti penyusunan rencana kerja dan

anggaran yang dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B

Pusat

Tujuan Melakukan konsultasi, advokasi dan evaluasi penyusunan

rencana kerja dan kegiatan pamsimas komponen B sehingga

diperoleh suatu rencana kerja dan anggaran yang sinergis dan

harmonis antara pusat dan daerah.

Sasaran Pengelola Program pamsimas di 15 Provinsi peserta Pamsimas.

Output Dokumen rencana kerja pelaksanaan Program Pamsimas dan

evaluasi kontrak kinerja dalam mencapai KPI Pamsimas

Komponen B tahun 2012.

Pelaksana CPIU Pamsimas Komponen B, Dit. PL, Ditjen. PP & PL,

Kementerian Kesehatan RI.

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport dari Provinsi ke lokasi pertemuan.

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN.

012 Dalam rangka mengikuti konsolidasi dan koordinasi

program Pamsimas yang dilaksanakan CPIU Pamsimas

Komponen B Pusat

Tujuan Melakukan koordinasi antar stakeholder dalam rangka

konsolidasi dan koordinasi Program Pamsimas serta evaluasi

rencana tindak lanjut akselerasi pencapaian KPI Pamsimas

Komponen B tahun 2012 dan kontrak kinerja PENUNTASAN

pencapaian target KPI Pamsimas Komponen B pada akhir

implementasi project tahun 2012

Page 21: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

21 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

21

Sasaran Pengelola Program pamsimas di 15 Provinsi dan

Kabupaten/Kota terpilih.

Output 1. Dokumen strategis pendampingan dan pengendalian percepatan pencapaian target KPI Pamsimas komponen B masing-masing penanggungjawab dan pengelola Pamsimas Komponen B tahun 2012

2. Dokumen Kontrak Kinerja pelaksanaan pendampingan dan pengendalian penanggungjawab dan pengelola program untuk pencapaian target/out put yang telah disusun dari masing-masing pengelola dan pelaku Pamsimas Komponen B tahun 2012

Pelaksana CPIU Pamsimas Komponen B, Dit. PL, Ditjen. PP & PL,

Kementerian Kesehatan RI.

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport dari Provinsi/Kabupaten/Kota ke

lokasi pertemuan. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN (Permenkeu).

013 Dalam rangka mengikuti penyusunan rencana kerja

Pamsimas Komponen B di Provinsi

Tujuan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS Tahun 2011 di

Provinsi dan Kabupaten

Menyusun rencana kerja PAMSIMAS Tahun 2012

Tersusunnya petunjuk teknis dan mekanisme pelaksanaan

kegiatan PAMSIMAS di provinsi dan kabupaten tahun 2012

Menyusun rencana kegiatan dan pembiayaan PAMSIMAS

Tahun 2013

Sasaran Pengelola Pamsimas Komponen B di Kabupaten/Kota Peserta

Program Pamsimas

Output Tersusun dan terdokumentasinya progress KPI pamsimas

masing-masing Provinsi dan Kabupaten sampai dengan tahun

2012

Tersusun dan terdokumentasinya rencana tindak lanjut dan

kesepakatan (komitment) dalam melakukan langkah-langkah

percepatan pencapaian KPI Pamsimas Komponen Kesehatan

Tersusun dan terdokumentasinya Rencana Kerja kegiatan

Page 22: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

22 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

22

PAMSIMAS tahun 2012

Tersusun dan terdokumentasinya petunjuk teknis dan

mekanisme pelaksanaan PAMSIMAS Tahun 2012

Pelaksana Pengelola Pamsimas Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas.

Pembiayaan Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) terdiri

dari biaya paket meeting, uang saku

narasumber/fasilitator/panitia, bahan ATK,serta laporan

dan dokumentasi

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri

dari transport dan uang saku peserta. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam

APBN.

014 Dalam rangka pertemuan program manajemen report yang

dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B Pusat

Tujuan Konsultasi, advokasi dan evaluasi penyusunan laporan

manajemen proyek sehingga diperoleh suatu sistem pelaporan

keuangan yang sinergis dan harmonis antara pusat dan daerah

Sasaran Pengelola Program pamsimas di 15 Provinsi.

Output Tersusun dan terdokumentasinya laporan manajemen proyek

(IFR) Pamsimas Komponen B tahun 2012

Pelaksana CPIU Pamsimas Komponen B, Dit. PL, Ditjen. PP & PL,

Kementerian Kesehatan RI.

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport dari Provinsi ke lokasi pertemuan.

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN (Permenkeu).

2063.003 Dokumen data dan informasi

2063.003.001 Data & dokumen laporan surveilan kualitas air minum dan lingkungan

011.A Surveilan kualitas air dan lingkungan oleh Provinsi

Page 23: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

23 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

23

Tujuan Monitoring sarana dan fasilitas sanitasi (inspeksi sanitasi)

serta pemeriksaan sampel kualitas air minum dalam upaya

penyehatan lingkungan di lokasi PAMSIMAS dan pencapaian

target MDG’s bidang air minum dan sanitasi

Sasaran Sasaran kegiatan adalah Kabupaten/Kota/ Kecamatan/desa-

desa lokasi PAMSIMAS

Output Termonitornya sarana dan fasilitas sanitasi (inspeksi sanitasi)

serta terperiksanya sampel kualitas air minum sebagai

informasi untuk menentukan rencana tindak lanjut di

Kabupaten/Kota/Kecamatan/Puskesmas/Desa.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis program yang terkait implementasi Pamsimas.

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk bahan ATK & penggandaan

instrumen serta laporan dan dokumentasi

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri

dari uang harian, penginapan dan transport untuk

melakukan surveilans sarana (inspeksi sanitasi) dan kualitas

air minum serta penyehatan lingkungan (sebelum dan

sesudah pembangunan fisik sarana air minum) untuk

mengidentifikasi hasil surveilans sarana dan kualitas air

minum di masing-masing Kabupaten/Kota. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam

APBN (Permenkeu).

011.B dst Surveilan kualitas air dan lingkungan oleh

Kab/Kota/Kecamatan/Puskesmas

Tujuan Monitoring sarana dan fasilitas sanitasi (inspeksi sanitasi)

serta pemeriksaan sampel kualitas air minum dalam upaya

penyehatan lingkungan di lokasi PAMSIMAS dan pencapaian

target MDG’s bidang air minum dan sanitasi.

Sasaran Sasaran kegiatan adalah Kecamatan/desa-desa peserta

PAMSIMAS.

Output Termonitornya sarana dan fasilitas sanitasi (inspeksi sanitasi)

Page 24: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

24 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

24

serta terperiksanya sampel kualitas air minum sebagai

informasi untuk menentukan rencana tindak lanjut di

Kabupaten/Kota/Kecamatan/Puskesmas/Desa.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota dengan melibatkan

pelaksana tehnis program yang terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk ATK, penggandaan

instrumen serta laporan dan dokumentasi

Belanja Jasa Lainnya (522119) terdiri dari Biaya

pemeriksaan sampel kualitas air secara bakteriologis.

Pemeriksaan dilakukan ketika opsi sarana air telah definitif

ditentukan yaitu satu kali sebelum fisik sarana air dibangun

dan satu kali lagi setelah air mengalir (dapat diakses)

masyarakat. Bagi desa-desa pasca implementasi (tahun

2008-2011) biaya pengambilan dan pemeriksaan sampel air

minum secara bakteriologis menjadi tanggungjawab

pemerintah daerah, sedangkan pemeriksaan secara kimia

terbatas menggunakan peralatan WTK yang telah diberikan

oleh Pusat.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari transport

bagi petugas Kab/Kota/ Kec/Puskemas untuk melakukan

surveilans (inspeksi sanitasi) dan pengambilan sampel ke

desa lokasi PAMSIMAS. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN (Permenkeu).

2063.003.002 Data laporan & dokumentasi desa stop BABS

011.A Village CLTS Activities oleh Provinsi

Tujuan Mengidentifikasi hasil pemicuan dan kualitas pemicuan serta

melakukan pemicuan perubahan perilaku masyarakat sehingga

mendapatkan data desa/dusun stop BABS (SBS).

Sasaran Masyarakat di Kabupaten / Kota / Kecamatan / desa-desa

sasaran lokasi PAMSIMAS

Output Tercapainya target desa/dusun stop buang air besar di

Page 25: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

25 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

25

sembarang tempat (SBS) tahun 2012

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis program yang terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk ATK, laporan dan

dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri

dari uang harian, penginapan dan transport untuk

monitoring/ pemicuan/implementasi ke desa sasaran

PAMSIMAS di masing-masing Kabupaten/Kota. Pencairan

dana mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

dalam APBN.

011.B dst Village CLTS Activities oleh Kab/Kota/Kecamatan/

Puskesmas/Desa

Tujuan Melaksanakan pemicuan untuk merubah perilaku masyarakat

agar tidak buang air besar di sembarang tempat sehingga

terwujud desa Stop Buang Air Besar di Sembarang tempat

(SBS).

Sasaran Masyarakat di desa-desa sasaran PAMSIMAS

Output Tercapainya desa/dusun stop buang air besar di sembarang

tempat (SBS) tahun 2012.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota/ Kecamatan/Desa

dengan melibatkan pelaksana tehnis program yang terkait

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) terdiri dari biaya ATK/peraga

pemicuan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari transport

bagi petugas Kab/Kota/Kec/Puskemas/Desa untuk

melakukan pemicuan ke desa sasaran PAMSIMAS.

Pelaksanaan pemicuan dilakukan secara terstruktur dan

berkesinambungan sesuai dengan filosofi pelaksanaan CLTS

serta sinergis dengan aktifitas fasilitator masyarakat (TFM)

bidang kesehatan. Pencairan dana mengikuti peraturan

Page 26: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

26 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

26

perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.003.003 Data laporan & dokumentasi fasilitasi implementasi desa

011.A Implementing village fasilitation process oleh Provinsi

Tujuan Melaksanakan proses fasilitasi implementasi desa pasca

pemicuan agar berperilaku tidak buang air besar di sembarang

tempat dan masyarakat mengadopsi perilaku CTPS sehingga

terwujud desa/dusun Stop Buang Air Besar di Sembarang

tempat (SBS) dan periaku CTPS.

Sasaran Masyarakat di Kabupaten / Kota / Kecamatan / desa-desa

lokasi PAMSIMAS

Output Tercapainya target desa/dusun yang stop buang air besar di

sembarang tempat tahun 2012 dan adopsi periaku CTPS.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis program yang terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Biaya Belanja Bahan (521211) untuk ATK, penggandaan,

laporan dan dokumentasi

Belanja Perjalanan Lainnya (DN) (521219) terdiri dari

uang harian, penginapan dan transport untuk proses

fasilitasi implementasi desa, minimal 2 kali setahun ke

Kabupaten/Kota/Kecamatan/Puskesmas/ Desa. Pencairan

dana mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

dalam APBN.

011.B dst Implementing village fasilitation process oleh

Kab/Kota/Kecamatan/ Puskesmas/Desa

Tujuan Melaksanakan proses fasilitasi implementasi desa pasca

pemicuan agar berperilaku tidak buang air besar di sembarang

tempat (SBS) dan masyarakat mengadopsi perilaku CTPS.

Sasaran Masyarakat di Kecamatan/desa-desa lokasi implementasi

PAMSIMAS.

Output Pencapaian target desa/masyarakat yang stop buang air besar

di sembarang tempat dan praktek CTPS tahun 2012.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota/ Kecamatan/Desa

Page 27: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

27 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

27

dengan melibatkan tenaga tehnis program yang terkait

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/Kec/ Puskemas/Desa

dalam melakukan pendampingan meningkatkan dan

mempertahankan semangat masyarakat pasca pemicuan

untuk berperilaku Stop buang air besar sembarangan dan

mempraktekan cuci tangan pakai sabun ke desa Sasaran

Pamsimas. Pelaksanaan pendampingan dilakukan secara

terstruktur dan berkesinambungan serta sinergis dengan

aktifitas fasilitator masyarakat (TFM) bidang kesehatan.

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN.

2063.003.004 Data laporan & dokumentasi monitoring perubahan perilaku

dan akses sanitasi

011.A Monitoring Village for Sanitarian oleh Provinsi

Tujuan Melakukan monitoring implementasi program Pamsimas

khususnya komponen Kesehatan serta melakukan promosi

sanitasi dan hygiene dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

di masyarakat, sekolah dan mencari solusi yang tepat dalam

mencapai keberhasilan target, indikator hygiene dan sanitasi

masyarakat, sekolah sesuai target KPI Pamsimas Komponen B

Sasaran Masyarakat di Kabupaten/Kota/Puskesmas/Kec/ desa-desa

lokasi implementasi Pamsimas

Output Tercapaianya target perubahan perilaku hidup bersih dan

sehat di masyarakat sesuai dengan KPI Pamsimas Komponen B

tahun 2012.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis program yang terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

Page 28: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

28 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

28

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (DN) (521219) terdiri dari

uang harian, penginapan dan transport untuk proses

monitoring, ke Kabupaten/Kota/Kecamatan/

Puskesmas/Desa. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN.

011.B dst Monitoring Village for Sanitarian oleh

Kab/Kota/Kecamatan/Puskesmas/Desa

Tujuan Melakukan monitoring implementasi program Pamsimas

komponen Kesehatan serta melakukan promosi sanitasi dan

hygiene dalam berperilaku hidup bersih dan sehat di

masyarakat, sekolah dan mencari solusi yang tepat dalam

mencapai keberhasilan target, indikator hygiene dan sanitasi

masyarakat, sekolah (adopsi perilaku CTPS dan akses yang

improve) sesuai target KPI Pamsimas.

Sasaran Masyarakat di Puskesmas/Kecamatan/desa-desa lokasi

implementasi Pamsimas

Output Tercapaianya target perubahan perilaku hidup bersih dan

sehat di masyarakat sesuai KPI Pamsimas Komponen B tahun

2012.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota/ Kecamatan/Desa

melibatkan tenaga tehnis program terkait implementasi

Pamsimas.

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/Kec/ Puskemas/Desa

dalam melakukan melakukan monitoring implementasi

program Pamsimas khususnya komponen Kesehatan serta

melakukan promosi sanitasi dan hygiene dalam berperilaku

hidup bersih dan sehat di masyarakat, sekolah dan mencari

solusi yang tepat dalam mencapai keberhasilan target,

Page 29: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

29 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

29

indikator hygiene dan sanitasi masyarakat, sekolah sesuai

target KPI Pamsimas. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.003.005 Data laporan & dokumentasi hasil pelaksanaan awareness for

school communities

011.A Awareness for school communities oleh Provinsi

Tujuan Melakukan kampanye penyadaran tentang hygiene dan

sanitasi di komunitas (masyarakat) sekolah untuk membangun

perilaku hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap

kebutuhan sanitasi di lingkungan sekolah.

Sasaran Masyarakat di Kabupaten/Kota/Puskesmas/ Kecamatan/desa-

desa lokasi Pamsimas

Output Tercapaianya target perubahan perilaku hidup bersih dan

sehat di masyarakat sesuai dengan KPI Pamsimas Komponen B

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan pelaksana

tehnis program yang terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (DN) (521219) terdiri dari

uang harian, penginapan dan transport untuk melakukan

kampanye penyadaran tentang hygiene dan sanitasi di

komunitas sekolah. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN.

011.B dst Awareness for school communities oleh

Kab/Kota/Kecamatan/Puskesmas/ Desa

Tujuan Melakukan kampanye penyadaran tentang hygiene dan

sanitasi di komunitas (masyarakat) sekolah untuk membangun

perilaku hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap

kebutuhan sanitasi di lingkungan sekolah.

Sasaran Masyarakat di Puskesmas/Kecamatan/desa-desa lokasi

implementasi Pamsimas

Output Tercapaianya target perubahan perilaku hidup bersih dan

Page 30: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

30 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

30

sehat di masyarakat sesuai dengan KPI Pamsimas Komponen B

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota/ Kecamatan/Desa

melibatkan pelaksana tehnis program terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/Kec/ Puskemas/Desa

dalam melakukan melakukan kampanye penyadaran tentang

hygiene dan sanitasi di sekolah untuk membangun perilaku

hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap kebutuhan

sanitasi di lingkungan sekolah. Pencairan dana mengikuti

peraturan perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.003.006 Data laporan & dokumentasi progres KPI Pamsimas Komponen

B

011.A Monitoring and evaluation of village implementation oleh

Provinsi

Tujuan Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pemicuan, kualitas

pemicuan sekaligus melakukan pemicuan pada kelompok

masyarakat yang belum berperilaku SBS (Stop Buang Air Besar

di Sembarang tempat) dan memonitor progress KPI Pamsimas

Komponen B

Sasaran Masyarakat di Kabupaten / Kota / Kecamatan / desa-desa

sasaran lokasi implementasi PAMSIMAS

Output Tercapainya target dusun/desa SBS di daerah Pamsimas tahun

2012.

Pelaksana Pengelola Program pamsimas di Provinsi melibatkan tenaga

tehnis program dan sektor yang terkait dengan implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (DN) (521219) terdiri dari

Page 31: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

31 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

31

uang harian, penginapan dan transport untuk melakukan

monitoring dan evaluasi hasil pemicuan, kualitas pemicuan

sekaligus melakukan pemicuan pada kelompok masyarakat

yang belum berperilaku SBS dan memonitor progress KPI

Pamsimas Komponen B. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN.

011.B dst Monitoring and evaluation of village implementation oleh

Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Puskesmas/Desa

Tujuan Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pemicuan, kualitas

pemicuan sekaligus melakukan pemicuan pada kelompok

masyarakat yang belum berperilaku SBS dan memonitor

progress KPI Pamsimas Komponen B

Sasaran Masyarakat di Kecamatan/Puskesmas/desa-desa sasaran lokasi

implementasi PAMSIMAS.

Output Tercapainya target dusun/desa SBS di daerah Pamsimas tahun

2012.

Pelaksana Pengelola Program pamsimas di Kabupaten/

Kota/Kecamatan/Desa melibatkan tenaga tehnis program dan

sektor yang terkait dengan implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/ Kec/Puskemas/Desa

dalam melakukan melakukan monitoring dan evaluasi hasil

pemicuan, kualitas pemicuan sekaligus melakukan pemicuan

pada kelompok masyarakat yang belum berperilaku SBS

(Stop Buang Air Besar sembarangan) dan memonitor

progress KPI Pamsimas Komponen B. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam APBN

(Permenkeu).

2063.003.007 Data laporan & dokumentasi Promosi higiene dan sanitasi

011.A Promotion Hygiene and Sanitation oleh Provinsi

Page 32: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

32 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

32

Tujuan: Melakukan monitoring promosi agar masyarakat berperilaku

hidup bersih dan sehat seperti praktek perilaku cuci tangan

pakai sabun (CTPS), peduli terhadap kebutuhan sanitasi, baik

di masyarakat maupun sekolah. Hal ini dimaksudkan sebagai

upaya menjadikan anak-anak usia sekolah sebagai agen

perubahan masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan

sehat di sekolah dan masyarakat.

Sasaran: Masyarakat dan sekolah di Kabupaten/Kota/

Kecamatan/desa-desa sasaran lokasi PAMSIMAS.

Output: Tercapainya target praktek perilaku CTPS dan akses sanitasi

improve di masyarakat dan sekolah tahun 2012.

Pelaksana: Pengelola Program pamsimas di Provinsi melibatkan tenaga

tehnis program dan sector yang terkait dengan implementasi

Pamsimas

Biaya /

Pembiayaan:

Belanja Bahan (521211) terdiri dari bahan ATK,

pembuatan laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari uang harian, penginapan dan transport untuk

monitoring promosi/kampanye agar masyarakat berperilaku

hidup bersih dan sehat seperti praktek perilaku cuci tangan

pakai sabun (CTPS), peduli terhadap kebutuhan sanitasi,

baik di masyarakat maupun lingkungan sekolah di masing-

masing Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Desa. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam

APBN.

011.B dst Promotion Hygiene and Sanitation Kab/Kota/

Kecamatan/Puskesmas/Desa

Tujuan: Melakukan promosi/kampanye agar masyarakat berperilaku

hidup bersih dan sehat seperti praktek perilaku cuci tangan

pakai sabun (CTPS), peduli terhadap kebutuhan sanitasi, baik

di masyarakat maupun lingkungan sekolah, hal ini

dimaksudkan sebagai upaya menjadikan anak-anak usia

Page 33: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

33 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

33

sekolah sebagai agen perubahan masyarakat menuju perilaku

hidup bersih dan sehat di sekolah dan di masyarakat.

Sasaran: Masyarakat dan sekolah di Kecamatan/ Puskesmas/desa-desa

sasaran lokasi implementasi PAMSIMAS.

Output: Tercapainya target praktek perilaku CTPS dan akses sanitasi

improve di masyarakat dan sekolah tahun 2012.

Pelaksana: Pengelola Program pamsimas di

Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa dengan melibatkan tenaga

tehnis program dan sector yang terkait dengan implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/Kec/ Puskemas/Desa

dalam melakukan melakukan promosi agar masyarakat

berperilaku hidup bersih dan sehat seperti praktek perilaku

cuci tangan pakai sabun (CTPS), peduli terhadap kebutuhan

sanitasi, baik di masyarakat maupun lingkungan sekolah.

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN.

2063.003.007 Data laporan & dokumentasi perubahan perilaku dan

peningkatan akses sanitasi

011.A Monitoring for higiene behaviour change and sanitation Access

oleh Provinsi

Tujuan Melakukan monitoring untuk mendorong terjadinya perubahan

perilaku yang permanen dan kesadaran akan peningkatan

kebutuhan sanitasi termasuk hasil-hasil pemicuan CLTS /

STBM, Promosi & kampaye perilaku higiene dan sanitasi,

Penggunaan media Rencana Aksi Masyarakat, Komite/Tim

Kerja masyarakat, Mekanisme penghargaan terhadap

masyarakat/institusi. Peningkatan penyediaan sanitasi di

masyarakat hingga tercapai target KPI Pamsimas Komponen B

Page 34: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

34 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

34

termasuk opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai

kebutuhan dan terjangkau melalui pengembangan jaringan

pasar sanitasi pedesaan (ketersediaan wirausaha sanitasi).

Sasaran Masyarakat di Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Puskesmas/desa-

desa lokasi implementasi Pamsimas.

Output Tercapainya target perubahan perilaku dan peningkatan akses

sanitasi sesuai dengan KPI Pamsimas Komponen B tahun 2012.

Pelaksana Pengelola Program pamsimas di Provinsi dengan melibatkan

tenaga tehnis program dan sektor yang terkait dengan

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) terdiri dari bahan ATK,

pembuatan laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari uang harian, penginapan dan transport untuk

monitoring untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku

dan kesadaran akan kebutuhan sanitasi di masyarakat

hingga tercapai target KPI Pamsimas Komponen B di masing-

masing Kabupaten/Kota/Kecamatan/Puskesmas/Desa.

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN.

011.B dst Monitoring for higiene behaviour change and sanitation Access

oleh Kabupaten/Kota/ Kecamatan/Puskesmas/Desa

Tujuan Melakukan monitoring untuk mendorong terjadinya perubahan

perilaku yang permanen dan kesadaran akan peningkatan

kebutuhan sanitasi termasuk hasil-hasil pemicuan CLTS /

STBM, Promosi & kampaye perilaku higiene dan sanitasi,

Penggunaan media Rencana Aksi Masyarakat, Komite/Tim

Kerja masyarakat, Mekanisme penghargaan terhadap

masyarakat/institusi. Peningkatan penyediaan sanitasi di

masyarakat hingga tercapai target KPI Pamsimas Komponen B

termasuk opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai

kebutuhan dan terjangkau melalui pengembangan jaringan

Page 35: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

35 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

35

pasar sanitasi pedesaan.

Sasaran Masyarakat di Kecamatan/Puskesmas/desa-desa lokasi

implementasi Pamsimas.

Output Tercapainya perubahan perilaku dan peningkatan akses

sanitasi sesuai dengan KPI Pamsimas Komngaponen B tahun

2012

Pelaksana Pengelola Program pamsimas di Kabupaten/

Kota/Kecamatan/Desa dengan melibatkan tenaga tehnis

program dan sektor yang terkait dengan implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Bahan (521211) untuk biaya ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Lainnya (524119) terdiri dari

transport bagi petugas Kab/Kota/Kec/ Puskemas/Desa

dalam melakukan melakukan monitoring untuk mendorong

terjadinya perubahan perilaku dan kesadaran akan

kebutuhan sanitasi di masyarakat hingga tercapai target KPI

Pamsimas Komponen B. Pencairan dana mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.004 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan

2063.004.001 Dokumen laporan hasil identifikasi masalah dan kendala serta

RTL dalam implementasi CLTS

011 Advocacy and workshop at provincial level for CLTS for local

opinión and decisión makers

Tujuan Mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi serta

komitment tindak lanjut percepatan pencapaian SBS di desa

Pamsimas

Sasaran Tenaga Tehnis dan pengelola PAMSIMAS di Dinas

Kabupaten/Kota lokasi PAMSIMAS

Output Teridentifikasinya masalah dan kendala serta strategi

percepatan pencapaian SBS melalui implementasi program

CLTS di masyarakat untuk mencapai target indikator

Page 36: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

36 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

36

keberhasilan program Pamsimas tahun 2012

Pelaksana Pengelola Program pamsimas di Provinsi dengan melibatkan

tenaga tehnis program dan sektor yang terkait dengan

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

012 Dalam rangka mengikuti pertemuan nasional program

pamsimas yang dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B

Pusat

Tujuan Mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi

implementasi program PAMSIMAS serta komitment dalam

pencapaian KPI Pamsimas Komponen B

Sasaran Pengelola Pamsimas Kompone B di Provinsi dan

Kabupaten/Kota terpilih

Output Teridentifikasinya masalah dan kendala serta strategi

implementasi program PAMSIMAS dalam pencapaian KPI

Pamsimas Komponen B tahun 2012

Pelaksana Ditjen. PP & PL, Kementerian Kesehatan menyampaikan surat

pemberitahuan ke masing-masing Provinsi

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport peserta pertemuan.

2063.004.002 Dokumen laporan hasil identifikasi masalah dan kendala serta

RTL dalam implementasi pemasaran sanitasi

011 Advocacy and workshop at provincial level for marketing

approach

Tujuan i) Mengidentifikasi dan merumuskan kegiatan pemasaran

sanitasi berdasarkan hambatan, potensi, kesempatan dan

Page 37: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

37 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

37

karakter daerah untuk mengembangkan strategi pemasaran

sanitasi dalam rangka mendukung akses dan layanan sanitasi

untuk pasar sanitasi pedesaan

ii) Merumuskan dan mengembangkan komitmen

pemerintah daerah untuk dapat menyiapkan sebuah media

komunikasi perubahan perilaku masyarakat menuju

(sanitasi sehat) PHBS, melalui rencana promosi kabupaten

propinsi yang tertuang dalam rencana aksi masing-masing

propinsi/ kabupaten/kota.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Kabupaten/Kota di wilayah kerja Provinsi

bersangkutan.

Output Rencana aksi Kabupaten/Kota dalam mengembangkan

mekanisme pasar sanitasi pedesaan.

Variasi materi media komunikasi daerah yang bertujuan

menyampaikan pesan ke target masyarakat dengan tepat

Rencana promosi Kabupaten/Kota dalam mendukung dan

mengembangkan mekanisme pasar sanitasi pedesaan

mencakup rencana kerja, rencana waktu, materi komunikasi

dan rencana alokasi anggaran daerah.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan tenaga

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN (Permenkeu).

012 Dalam rangka mengikuti advocacy for marketing approach

yang dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B Pusat

Page 38: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

38 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

38

Tujuan Peserta dapat mengidentifikasikan dan merumuskan

kegiatan pemasaran sanitasi.

Peserta mengetahui dan mampu memanfaatkan media

materi komunikasi yang bertujuan menyampaikan pesan ke

target masyarakat

Peserta mampu membuat usulan promosi sanitasi

daerah, mencakup rencana kerja, rencana waktu, materi

komunikasi dan rencana alokasi anggaran pendanaan daerah

.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih.

Output Rencana aksi Provinsi dalam mengembangkan

mekanisme pasar sanitasi pedesaan.

Variasi materi media komunikasi daerah yang

bertujuan menyampaikan pesan ke target masyarakat /

khalayak dengan tepat

Rencana promosi propinsi dalam mendukung dan

mengembangkan mekanisme pasar sanitasi pedesaan

termasuk mencakup rencana kerja, rencana waktu, materi

komunikasi dan rencana alokasi anggaran pendanaan

daerah.

Pelaksana Pengelola Pamsimas dengan melibatkan tenaga tehnis lintas

program dan sektor terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport peserta pertemuan. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.004.003 Mengidentifikasi dan menyusun rencana strategis serta

menjalin komitment masing-masing pelaksana program

Pamsimas di semua tingkatan dalam mencapai target MDG’s

(Stop BABS, adopsi perilaku CTPS dan akses sanitasi yang

improve) tahun 2013

011 Workshop at Provincial level for monitoring and MDG targets

Tujuan Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan suatu program

Page 39: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

39 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

39

(Input dan Output), proses yang dijalankan dan berbagai

permasalahan yang dihadapi serta mencari solusi dan

merumuskan strategi serta tindak lanjut kesepakatan/

komitmen masing-masing Kabupaten/Kota peserta Pamsimas

di wilayah kerja Provinsi setempat untuk mencapai target

MDG’s.

Sasaran Pengelola dan pelaksana tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Kabupaten/Kota di wilayah kerja Provinsi

bersangkutan.

Output Teridentifikasinya rencana strategis, serta tindak lanjut

kesepakatan bersama dalam mencapai target MDGs di tingkat

Provinsi.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan tenaga

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

2063.004.004 Dokumen laporan hasil identifikasi masalah dan kendala serta

RTL dalam implementasi CLTS

011.A dst Advocacy and workshop at district level for CLTS for local

opinión and decisión makers

Tujuan Mengidentifikasi masalah dan merumuskan strategi

percepatan pencapaian SBS.

Sasaran Petugas Puskesmas dan tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki

potensi membangkitkan lingkungan yang kondusif (enabling

empowerment) dalam percepatan pencapaian desa stop BABS.

Output Teridentifikasinya masalah dan kendala serta strategi

percepatan pencapaian target SBS tahun 2012.

Page 40: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

40 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

40

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi/Kabupaten/Kota dengan

melibatkan tenaga tehnis lintas program dan sector terkait

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

2063.004.005 Dokumen laporan hasil identifikasi masalah dan kendala serta

RTL dalam implementasi pemasaran sanitasi

011.A dst Advocacy and workshop at district level for marketing

approach

Tujuan i) Mengidentifikasi dan merumuskan kegiatan pemasaran

sanitasi berdasarkan hambatan, potensi, kesempatan dan

karakter daerah untuk mengembangkan strategi pemasaran

sanitasi dalam rangka mendukung akses dan layanan sanitasi

untuk pasar sanitasi pedesaan

ii) Merumuskan dan mengembangkan komitmen

pemerintah daerah untuk dapat menyiapkan sebuah media

komunikasi perubahan perilaku masyarakat menuju

(sanitasi sehat) PHBS, melalui rencana promosi kabupaten

propinsi yang tertuang dalam rencana aksi masing-masing

propinsi/ kabupaten/kota.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Kecamatan/Puskesmas/ desa di wilayah kerja

Kabupaten/Kota bersangkutan.

Output Rencana aksi Kecamatan/Puskesmas/ Desa dalam

mengembangkan mekanisme pasar sanitasi pedesaan.

Variasi materi media komunikasi daerah yang bertujuan

menyampaikan pesan ke target masyarakat / khalayak

dengan tepat

Page 41: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

41 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

41

Rencana promosi Kecamatan/Puskesmas/ Desa dalam

mendukung dan mengembangkan mekanisme pasar sanitasi

pedesaan termasuk mencakup rencana kerja, rencana

waktu, materi komunikasi dan rencana alokasi anggaran

pendanaan daerah.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Kabupaten/Kota dengan melibatkan

tenaga tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

2063.006 Laporan keuangan

2063.006.001 Data laporan & dokumentasi manajemen dan program

pelaksanaan kegiatan Pamsimas Komponen B

011 Administrasi kegiatan

Tujuan Mengelola/mamanaje keuangan dan program PAMSIMAS secara

transparan dan akuntabel untuk mencapai KPI PAMSIMAS

Komponen B

Sasaran Pengelola/penanggungjawab PAMSIMAS Komponen B tingkat

Provinsi/Kab/Kota/Kec/Puskesmas/ Desa

Output Dokumen data laporan program dan manajemen PAMSIMAS

Komponen B

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi/Kabupaten/Kota dengan

melibatkan tenaga tehnis lintas program dan sektor terkait

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Honor Operasional Satuan Kerja (521115) terdiri dari

honor untuk :

1. KPA di Provinsi

Page 42: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

42 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

42

2. PK di Provinsi

3. Penguji tagihan dan penanda tangan SPM di Provinsi

4. Bendahara pengeluaran Satker Provinsi

5. Bendahara pengeluaran pembantu (PUMC) di Kab/Kota

6. Staf pengelola di Provinsi

Dalam implementasinya honor pengelola keuangan

(menejemen) dan honor tim tehnis bisa dibuat SK

gabungan atau dipisahkan/ dibuat SK berbeda yaitu :

Honor no 1 s/d 6 diperuntukkan bagi penanggung jawab

dan pengelola keuangan (manajemen) dan personil

pembantunya di Provinsi dan Kabupaten/ Kota sebanyak

12 bulan dalam setahun, dibuat SK Penetapan pejabat

pengelola anggaran dan belanja negara (APBN) satuan

kerja dekonsentrasi Provinsi ……....

Belanja Bahan (521211) terdiri dari bahan ATK dan

penggandaan serta laporan dan dokumentasi.

Honor Output Kegiatan (521213) terdiri dari :

1. Honor tim tehnis Provinsi (2 Or x 10 bl x 250.000)

2. Honor tim tehnis Kab/Kota (2 Or x 10 bl x jml kab/kota

x 250.000)

Honor tim tehnis Provinsi dan Kabupaten/Kota

diperuntukkan bagi penanggungjawab dan staf tehnis di

Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 10 bulan dalam

setahun, dibuat SK penetapan personil pelaksana tehnis

PPIU dan DPIU Pamsimas Komponen B di Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya pertemuan kordinasi di Provinsi dan biaya

pertemuan koordinasi di Kabupaten/Kota, minimal sebanyak

8 kali dalam setahun.

Belanja Perjalanan Dinas (DN) (524119) terdiri dari

uang harian, penginapan dan transport untuk petugas

provinsi dan Kab/Kota dalam rangka konsultasi program dan

manajemen keuangan di provinsi dan monitoring bersama

petugas pusat, misi WB dan pemutakhiran data pamsimas.

Page 43: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

43 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

43

Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan yang

berlaku dalam APBN.

2063.065 Tenaga kesehatan terlatih

2063.065.001 Tersedianya Tenaga tehnis/fasilitator pemasaran sanitasi di

tingkat Kabupaten/ Kota

011 Advocacy orientation at Provincial level for marketing

aapproach

Tujuan i) Mengembangkan rantai supply dan distribusi material

sanitasi guna pengembangan strategi komunikasi,

ii) Pengembangan model sanitasi tepat guna atau opsi

sanitasi masyarakat untuk mendekatkan akses dan layanan

sanitasi sehat ke masyarakat bekerja sama dengan

perguruan tinggi,

iii) Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan

pemasaran sanitasi termasuk menyiapkan dan

mengembangkan modul pelatihan dalam rangka mendukung

penyediaan pelayanan sanitasi yang efektif.

iv) Mensupervisi kegiatan pelaksanaan pelatihan dalam

rangka mendukung akses dan penyediaan pelayanan sanitasi

yang efektif.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis Kabupaten/Kota Peserta

Pamsimas di Provinsi setempat. Masing-masing

Kabupaten/Kota mengirimkan 2 orang peserta yang terdiri

dari 1 orang tenaga tehnis dan 1 orang pengelola Pamsimas

Komponen B.

Page 44: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

44 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

44

Output Teridentifikasinya jejaring supply sanitasi pada masing-

masing daerah lokasi PAMSIMAS

Pemerintah Daerah dan pelaku sanitasi dapat

mengidentifikasi masalah, potensi, peluang dan

karakter/lokal spesifik untuk mengembangkan strategi

pemasaran untuk mendukung akses sanitasi dan pelayanan

sanitasi.

Terjadinya peningkatan kapasitas yang akan melibatkan

seluruh peserta pasar dari tingkat Provinsi sampai dengan

tingkat Kaabupaten/Kota yang mendukung proses

mekanisme pasar sanitasi melalui formulasi strategi

pemasaran.

Meningkatnya kapasitas pelaku sanitasi pada tingkat

daerah dan alokasi pendanaan daerah dalam mendukung

dan mengembangkan mekanisme pasar sanitasi melalui

pelatihan

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan tenaga

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

012 Dalam rangka mengikuti advocacy orientasi for marketing

approach yang dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B

Pusat

Tujuan Mengembangkan rantai supply sanitasi dan distribusi

material sanitasi, termasuk didalamnya distributor, tukang,

lembaga keuangan mikro serta merekomendasikan

pengembangan strategis komunikasi.

Page 45: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

45 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

45

Bekerjasama dengan swasta dan perguruan tinggi setempat

untuk mengembangkan model tepat guna dalam

pengembangan sanitasi agar masyarakat mendapatkan

akses dan opsi sanitasi yang layak.

Menyusun petunjuk teknis dan mendukung pemerintah

daerah dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan pemasaran sanitasi termasuk anggaran dana,

pelaksanaan dan pengawasannya.

Mengembangkan modul pelatihan dan mensupervisi

kegiatan pelatihan dalam rangka mendukung akses dan

penyediaan pelayanan sanitasi yang efektif.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih.

Output Teridentifikasinya jejaring supply sanitasi pada masing-

masing daerah lokasi PAMSIMAS

Pemerintah Daerah dan pelaku sanitasi dapat

mengidentifikasi masalah, potensi, peluang dan lokal

spesifik untuk mengembangkan strategi pemasaran untuk

mendukung akses sanitasi dan pelayanan sanitasi.

Terjadinya peningkatan kapasitas yang melibatkan seluruh

peserta pasar dari tingkat pusat sampai dengan tingkat

lokal yang mendukung proses mekanisme pasar sanitasi

melalui formulasi strategi pemasaran.

Meningkatnya kapasitas pelaku sanitasi pada tingkat daerah

dan alokasi pendanaan daerah dalam mendukung dan

mengembangkan mekanisme pasar sanitasi melalui

pelatihan

Pelaksana CPIU Pamsimas Komponen B, Dit. P, Ditjen. PP & P,

Kementerian Kesehatan RI

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport peserta pertemuan. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.065.002 Tersedianya Tenaga tehnis/fasilitator dalam monitoring dan

Page 46: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

46 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

46

supervisi program higiene sanitasi sekolah

011 Training at Provincial level for monitoring and supervisión of

school programme

Tujuan Peserta mampu memonitor pelakasanaan dan pencapaian KPI

program higiene dan sanitasi di sekolah.

Sasaran Sasaran orientasi adalah Aparat Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota lokasi Pamsimas

Output Fasilitator/tenaga Tehnis yang terampil dalam memfasilitasi

dan memonitor program sanitasi dan hiene sekolah

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan tenaga

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

2063.065.003 Tersedianya Tenaga tehnis/fasilitator dalam peningkatan

kinerja dan akses sanitasi

011 Training district staff (sanitarían, pustu, bidan desa for

sanitation and higiene program performance and Access)

Tujuan i) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pelaku

daerah dalam merumuskan media komunikasi perubahan

perilaku hidup bersih dan sehat melalui pilihan katalog

komunikasi.

ii) Mengembangkan promosi kesehatan sanitasi melalui

peningkatan media cetak maupun elektronik semakin

bervariatif dalam mendorong proses perubahan perilaku ,

iii) Mengembangkan model pilihan improved sanitasi yang

appropriate ke masyarakat miskin pedesaan dan sekolah.

Page 47: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

47 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

47

Sasaran Sasaran orientasi adalah Aparat Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota lokasi Pamsimas

Output Teridentifikasinya jejaring supply sanitasi pada masing-

masing daerah lokasi PAMSIMAS

Pemerintah Daerah dan pelaku sanitasi dapat

mengidentifikasi masalah, potensi, peluang dan lokal

spesifik untuk mengembangkan strategi pemasaran untuk

mendukung akses sanitasi dan pelayanan sanitasi.

Terjadinya peningkatan kapasitas peserta pasar tingkat

lokal yang mendukung proses mekanisme pasar sanitasi

melalui formulasi strategi pemasaran.

Meningkatnya kapasitas pelaku sanitasi pada tingkat daerah

dan alokasi pendanaan daerah dalam mendukung dan

mengembangkan mekanisme pasar sanitasi melalui

pelatihan

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi dengan melibatkan tenaga

tehnis lintas program dan sector terkait implementasi

Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, laporan dan dokumentasi.

Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119)

terdiri dari pengganti transport dan uang saku peserta

workshop. Pencairan dana mengikuti peraturan perundangan

yang berlaku dalam APBN.

012 Dalam rangka mengikuti advocacy orientasi for district staff

yang dilaksanakan CPIU Pamsimas Komponen B Pusat

Tujuan Mengembangkan rantai supply sanitasi dan distribusi

material sanitasi, termasuk didalamnya distributor, tukang,

lembaga keuangan mikro serta rekomendasikan

pengembangan strategis komunikasi.

Bekerjasama dengan swasta & perguruan tinggi setempat

untuk mengembangkan model tepat guna dalam

Page 48: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

48 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

48

pengembangan sanitasi agar masyarakat mendapatkan

akses dan opsi sanitasi yang layak.

Menyusun petunjuk teknis dan mendukung pemerintah

daerah dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan pemasaran sanitasi termasuk anggaran,

pelaksanaan & pengawasan.

Mengembangkan modul pelatihan dan mensupervisi

kegiatan pelatihan dalam rangka mendukung akses dan

penyediaan pelayanan sanitasi yang efektif.

Sasaran Pengelola dan tenaga tehnis terkait dengan implementasi

Pamsimas di Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih.

Output Peningkatan kemampuan layanan dan PHBS dalam

kehidupan perorangan, keluarga dan masyarakat.

Peningkatan kemampuan layanan dan promosi perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui institusi lokal desa,

fasilitas umum (sekolah, tempat ibadah), media massa

cetak maupun elektronik.

Peningkatan kemampuan layanan dan promosi kebutuhan

sanitasi improved dalam mendorong kesehatan lingkungan

masyarakat & promosi kesehatan masyarakat dan sekolah.

Pelaksana Pengelola Pamsimas dengan melibatkan tenaga tehnis lintas

program dan sektor terkait implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Perjalanan Dinas Lainnya (DN) (524119) terdiri dari

uang saku dan transport peserta pertemuan. Pencairan dana

mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dalam APBN.

2063.065.004 Tersedianya Tenaga tehnis/fasilitator dalam bidang pemicuan

di tingkat Kecamatan/Desa

011.A dst Training of CLTS for sub district/village team/social

intermediaries

Tujuan Peserta mampu memotivasi/memicu masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan sanitsinya sendiri dan tidak buang air

besar di sembarang tempat (SBS)

Sasaran Sasaran orientasi adalah petugas Kec/Puskesmas/ Desa lokasi

Page 49: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

49 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

49

Pamsimas

Output Peserta Training of CLTS for sub district/village team/social

intermediaries mampu dan terampil memotivasi/memicu

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sanitsinya sendiri.

Pelaksana Pengelola Pamsimas di Provinsi/Kabupaten/ Kota dengan

melibatkan peaksana tehnis lintas program dan sector terkait

implementasi Pamsimas

Pembiayaan Belanja Barang Non Opersional Lainnya (521219)

terdiri dari biaya paket meeting, uang saku, bahan ATK,

penggandaan, transport, laporan dan dokumentasi.

Belanja Sewa (52241) untuk sewa mobil praktek

lapangan.

BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN

4.1 SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN

Program PAMSIMAS sebagai program yang dibiayai dari pinjaman luar negeri (PLN)

dan Rupiah Murni Pendamping (RMP), maka sistem pengelolaan keuangan dilakukan

berdasarkan peraturan pemerintah/APBN (Peraturan Menteri Keuangan RI) yang

berlaku, juga harus mengacu pada : Minute of Negotiation, Financing Agreements

Nomor 4204 IND, Project Appraisal Document (PAD), Aide Memoire, Cost Table,

Progress Kegiatan dan Annual Work Plan. Hal ini agar anggaran memang

diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran yang telah disetujui oleh Bank Dunia

sebagaimana tertera dalam Financing Agreement.

Untuk pencairan dana anggaran tahun 2012 mengacu pada :

1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya

Umum Tahun Anggaran 2012.

2) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-35/PB/2008

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Dan Pencairan Dana Pinjaman IDA

CREDIT NUMBER 4204-IND (THIRD WATER SUPPLY AND SANITATION FOR LOW-

INCOME COMMUNITIES PROJECT-PAMSIMAS)

Page 50: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

50 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

50

3) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-21/PB/2008 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat

Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap.

Namun demikian apabila diterbitkan peraturan perundangan yang lebih baru lagi

dari peraturan perundangan tersebut, maka harus menggunakan peraturan

perundangan yang terbaru.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pencairan dana

dekonsentrasi PAMSIMAS Komponen B adalah sebagai berikut :

1. Dinas Kesehatan Provinsi selaku KPA dan PK Satker Dekonsentrasi PAMSIMAS

Komponen B harus memastikan pendanaan komponen kesehatan mulai dari

provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga desa tersalurkan dan terlaksana

dengan benar. Dana yang teralokasi melalui sumber dana GOI dan pinjaman

Bank Dunia harus memiliki arti yang bermakna dalam menunjang keberhasilan

pembangunan kesehatan.

2. Mekanisme pencairan dana baik dari provinsi Ke Kabupaten/Kota maupun

ke Kecamatan/desa harus dilakukan melalui transfer antara rekening

berdahara pengeluaran Satuan Kerja (Satker) dekonsentrasi (dekon) yang

berada di Provinsi ke rekening pemegang uang muka cabang (PUMC) yang

berada di Kabupaten/Kota, tidak dilakukan melalui pembayaran secara

cash (tunai) dari Provinsi ke Kabupaten/Kota. Hal tersebut dilakukan

agar kegiatan terlaksana secara transparan dan akuntabel.

3. Dinas kesehatan provinsi diharapkan melakukan pengawasan melekat secara

ketat dan cross check terhadap pelaksanaan kegiatan di Provinsi, Kabupaten,

Kecamatan hingga desa guna memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan

terimplemantasi dengan benar.

4.2 PENCEGAHAN / ANTI KORUPSI

Rencana Tindakan Pencegahan Korupsi dalam program PAMSIMAS dilakukan sesuai

dengan 6 (enam) pilar/elemen utama yang sudah diidentifikasi oleh tim Bank Dunia

untuk Pencegahan Anti Korupsi di Indonesia meliputi:

1. Penguatan Keterbukaan dan Transparansi,

2. Pencegahan Risiko Kolusi,

Page 51: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

51 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

51

3. Pencegahan Risiko Penyalahgunaan Wewenang dan Pemalsuan,

4. Pengawasan oleh Masyarakat Madani

5. Sistim Penanganan Keluhan, dan

6. Ketentuan Sanksi dan Tindakan Perbaikan yang jelas

Tindakan anti korupsi ini mengacu pada pengalaman program sebelumnya.

Berdasarkan dari pengalaman tersebut tindakan anti korupsi sebagian besar

difokuskan pada aspek proyek yang berhubungan pelatihan, workshop dan

kampanye serta perjalanan dinas.

Penyediaan dokumen proyek yang dapat diakses oleh publik merupakan rencana

Pencegahan Korupsi ini dipublikasikan di dalam situs www.pamsimas.org, dan telah

disepakati oleh Executing Agency (Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian

Pekerjaan Umum) dan para Implemeting Agencies (Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan;

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Ditjen Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, dan Kementerian Dalam Negeri untuk dipergunakan dalam

PAMSIMAS.

Page 52: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

52 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

52

4.3 PELAKSANAAN PENGAWASAN (AUDITOR)

1. Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan untuk kegiatan yang dibiayai dari APBN/PLN selama implementasi

kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengendalian.

2. Eksternal

Pengawasan eksternal dilakukan oleh BPK / BPKP. Dalam rangka pengawasan

internal dan eksternal seluruh program komponen B dikoordinaskan antara

sekretariat CPIU PAMSIMAS komponen B Kementerian Kesehatan R.I dengan

pengelola program PAMSIMAS komponen B di Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

4.4 PELAPORAN

Pelaporan penggunaan dana PAMSIMAS komponen B yang berasal dari APBN dan

LOAN yang di dekonsentrasikan wajib disampaikan kepada Direktorat Jenderal

PP&PL.

1. Untuk memenuhi aspek akuntabilitas, wajib dilaksanakan setiap bulan melalui

Sistim Akuntansi Keuangan (SAK) ke Bagian Keuangan Setditjen. PP & PL dan

Sistim Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) ke Bagian Umum dan Kepegawaian

Setditjen. PP & PL.

Aspek akuntabilitas meliputi : laporan dan realisasi anggaran, neraca, catatan

atas laporan keuangan, IFR, serta laporan barang.

2. Untuk memenuhi aspek manajerial, wajib dilakukan pelaporan setiap bulan ke

Bagian Program & Informasi Setditjen. PP & PL, sesuai PP 39 tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Aspek Manajerial meliputi: perkembangan realisasi penyerapan dana,

pencapaian target keluaran (pencapaian KPI),kendala yang dihadapi, tindak

lanjut kesepakatan.

Untuk point 1 dan 2 pelaporan juga ditembuskan kepada Sekretariat CPIU

PAMSIMAS Komponen B Pusat (Direktorat Penyehatan Lingkungan Gedung D

lantai 3, Jl. Percetakan Negara Nomor 29 Jakarta Pusat). Pengiriman

Page 53: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

53 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

53

tembusan laporan, pengaduan, konfirmasi dan klarifikasi juga bisa disampaikan

melalui melalui e-mail : [email protected], [email protected],

telp/fax. (021) 4227194.

BAB 5. MONITORING & EVALUASI

5.1 TUJUAN

Monitoring dalam progam Pamsimas bertujuan untuk memantau pelaksanaan

program mengenai input dan output yang sudah ditetapkan. Program monitoring ini

akan mengidentifikasi berbagai hal yang muncul dalam pelaksanaan program

sehingga memberi kesempatan kepada pelaksana program untuk melaksanakan

perbaikan yang diperlukan berdasarkan rekomendasi dari hasil pemantauan.

Evaluasi program bertujuan untuk melihat apakah intervensi input yang dilakukan

telah mencapai target KPI dan memberikan dampak sesuai harapan program yang

telah ditetapkan.

5.2 INDIKATOR

Indikator program Pamsimas Komponen Kesehatan:

1. Peningkatan akses: Bertambahnya 4 juta penduduk yang mempunyai akses

terhadap perbaikan fasilitas sanitasi yang dibesakan berdasarkan status social

ekonomi.

2. Stop BABS: 80% dari masyarakat sasaran yang telah Stop BABS (tidak ada BAB

di sembarang tempat).

3. Perilaku CTPS: 80% dari masyarakat sasaran yang telah menerapkan kebiasaan

cuci tangan pakai sabun.

4. Sanitasi & hygiene Sekolah: 95% sekolah sasarn yang mempunyai fasilitas

sanitas iyang layak dan menerapkan polah hidup bersih dan sehat (PHBS)

Fungsi Indikator:

Memantau peningkatan akses dan efektifitas pengagunaan sarana sanitasi yang

improved oleh masyarakat dan sekolah sasaran.

Penilaian perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Lihat buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Program Pamsimas Komponen

B

Page 54: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

54 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

54

Lampiran : Uraian Tugas Lampiran 1 : Uraian Tugas Tim Tehnis

I. TIM TEHNIS PROVINSI

1. Mamfasilitasi penyusunan perencanaan tahunan pamsimas Komponen B di

Provinsi

2. Mamfasilitasi penyusunan rencana kerja dan kegiatan Pamsimas Komponen B

di Provinsi

3. Memfasilitasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pamsimas

Komponen B

4. Memfasilitasi pencatatan dan laporan hasil kegiatan Pamsimas Komponen B di

Provinsi

5. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

kegiatan Pamsimas Komponen B di kabupatem/ Kota/Puskesmas

6. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pamsimas Komponen B di Provinsi

7. Mengidentifikasi dan merekap permasalahan-permasalahan yang ada, atas

dasar hasil monitoring evaluasi di lapangan maupun dari laporan yang diterima

8. Memberi masukan kepada Penglola pamsimas Komponen B terhadap

penyelesaian pengaduan yang diterima

9. Memberikan masukan kepada Pengelola Pamsimas Komponen B dalam

pembinaan Konsultasi sesuai hasil Monitoring dan Evaluasi

10. Mamfasilitasi pengelola pamsimas Komponen B dalam merumuskan sistem

monitoring dan evaluasi kegiatan sesuai dengan format dalam buku Petunjuk

Teknis Monitoring dan evaluasi program Pamsimas Komponen B

11. Mengkonsolidasi, mengolah dan menganalisa laporan hasil kegiatan PAMSIMAS

Komponen B tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota

12. Memfasilitasi perumusan dan starategi percepatan pencapaian indikator

Pamsimas Komponen B di Provinsi

13. Mendorong Pengelola Pamsimas Komponen B tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota/Puskesmas untuk menindak lanjuti kesepakatan (Rencana

Tindak lanjut) strategi percepatan pencapaian indikator Pamsimas Komponen

B

14. Memonitor updating data Management Information System (MIS) secara

berkala dan melakukan klarifikasi apabila ada ketidak sesuaian data yang

dimiliki Dinas Kesehatan.

15. Memfasilitasi penyusunan laporan kemajuan keuangan bulanan, triwulan dan

tahunan di Provinsi

Page 55: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

55 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

55

16. Memfasilitasi pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan secara baik, lengkap

dan tepat waktu di Provinsi

17. Mefasilitasi penyampaian laporan hasil kegiatan secara berkala (bulanan,

triwulan, semester dan tahunan) ke CPIU Pamsimas Komponen B Pusat

18. Mengevaluasi hasil kegiatan serta menindaklanjuti

19. Ikut bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program Pamsimas Komponen B

di Provinsi

20. Ikut bertanggungjawab terhadap pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan

21. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan (Pamsimas) di Kabupaten maupun Propinsi

22. Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

Pamasimas Komponen B dilapangan

II. TIM TEHNIS KABUPATEN/KOTA

1. Mamfasilitasi penyusunan perencanaan tahunan pamsimas Komponen B di

Kab/Kota

2. Mamfasilitasi penyusunan rencana kerja dan kegiatan Pamsimas Komponen B

di Kab/Kota

3. Memfasilitasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pamsimas

Komponen B

4. Memfasilitasi pencatatan dan laporan hasil kegiatan Pamsimas Komponen B di

Kab/Kota

5. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

kegiatan Pamsimas Komponen B di kabupatem/ Kota/Puskesmas

6. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pamsimas Komponen B di Kab/Kota

7. Mengidentifikasi dan merekap permasalahan-permasalahan yang ada, atas

dasar hasil monitoring evaluasi di lapangan maupun dari laporan yang diterima

8. Memberi masukan kepada Penglola pamsimas Komponen B terhadap

penyelesaian pengaduan yang diterima

9. Memberikan masukan kepada Pengelola Pamsimas Komponen B dalam

pembinaan Konsultasi sesuai hasil Monitoring dan Evaluasi

10. Mamfasilitasi pengelola pamsimas Komponen B dalam merumuskan sistem

monitoring dan evaluasi kegiatan sesuai dengan format dalam buku Petunjuk

Teknis Monitoring dan evaluasi program Pamsimas Komponen B

11. Mengkonsolidasi, mengolah dan menganalisa laporan hasil kegiatan PAMSIMAS

Komponen B tingkat Kabupaten/Kota

Page 56: Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak

56 JUKLAK MANAJEMEN PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN 2012

56

12. Memfasilitasi perumusan dan starategi percepatan pencapaian indikator

Pamsimas Komponen B di Kab/Kota

13. Mendorong Pengelola Pamsimas Komponen B tingkat

Kabupaten/Kota/Puskesmas untuk menindak lanjuti kesepakatan (Rencana

Tindak lanjut) percepatan pencapaian indikator Pamsimas Komponen B

14. Memonitor updating datang Management Information System (MIS) secara

berkala dan melakukan klarifikasi apabila ada ketidak sesuaian data yang

dimiliki Dinas Kesehatan.

15. Memfasilitasi penyusunan laporan kemajuan keuangan bulanan, triwulan dan

tahunan di Kab/Kota

16. Memfasilitasi pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan secara baik, lengkap

dan tepat waktu di Kab/Kota

17. Mefasilitasi penyampaian laporan hasil kegiatan secara berkala (bulanan,

triwulan, semester dan tahunan) ke Provinsi dengan tembuasan CPIU

Pamsimas Komponen B Pusat

18. Mengevaluasi hasil kegiatan serta menindaklanjuti

19. Ikut bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program Pamsimas Komponen B

di Kab/Kota

20. Ikut bertanggungjawab terhadap pencapaian indikator kinerja yang ditetapkan

21. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan (Pamsimas) di Kabupaten maupun Propinsi

22. Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

Pamasimas Komponen B dilapangan