MPSS BAB II Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi (Repaired).doc
-
Upload
yupripto-turnawan -
Category
Documents
-
view
31 -
download
4
Transcript of MPSS BAB II Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi (Repaired).doc
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
BAB IKERANGKA KERJA LOGIS SANITASI
2.1 UmumDengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 26 Tahun 2008
tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, dilanjutkan dengan
peresmian dan pelantikan Penjabat Bupati Lombok Utara pada tanggal
30 Desember 2008, menjadikan Kabupaten Lombok Utara sebagai
Daerah Otonomi baru di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh)
Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggra Barat, Secara geografis posisi
Kabupaten Lombok Utara terletak antara (115o46-115o28) Bujur Timur
dan antara (8o120-8o550) Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Barat : Selat Lombok Dan Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat Dan Kabupaten
Lombok Tengah
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni
seluas 809,53 Km2, dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima)
Kecamatan, 33 Desa dan 322 Dusun, yang mana Kecamatan Bayan
memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km2 dan
terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09 Km2.
Keadaan topografi Kabupaten Lombok Utara pada bagian utrara
menyusur kebagian tengah terdapat gugusan pegunungan dengan
hutan lindung yang berfungsi sebagai hidrologi, sedangkan sepanjang
pantainya hanya terdapat dataran rendah yang sempit dan terbatas.
Pada bagian tengah membentang dari timur ke barat terdapat suatu
dataran rendah yang cukup luas yang merupakan suatu daerah
pertanian yang subur. Pada wilayah bagian selatan terdapat suatu
dataran perbukitan yang hutannya berfungsi sebagai penyangga
hidrologi.
Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Lombok Utara
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Tabel 2.1.Jumlah Desa dan Dusun Dirinci menurut Kecamatan
Kecamatan Desa Dusun BPDesa
Tanjung 4 33 4
Pemenang 7 64 7
Gangga 5 50 5
Kayangan 8 81 8
Bayan 9 94 9
Total 33 322 33
Tabel 2.2.Luas Wilayah Dirinci Menurut Kecamatan
Kecamatan Luas Persentase
Tanjung 115,64 14,28
Pemenang 81,09 10,02
Gangga 157,35 19,44
Kayangan 126,35 15,63
Bayan 329,1 40,65
Total 809,53 100,00
Letak Kabupaten Lombok utara sangat strategis yaitu terletak
pada daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut
dengan selat lombok sebagai jalur perhubungan laut yang semakin
ramai, dari arah timur tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak dan
dari Australia berupa mineral logam ke asia pasifik. Diwilayah
Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan pulau-pulau kecil
yang cukup terkenal dengan wisata alam laut dan pantainya yakni gili
(pulau), gili air, gili meno dan gili trawangan.
Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG),
Kabupaten Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis
dengan temperatur berkisar 23,1 derajat Celcius dengan temperatur
tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus 32,9 derajat celcius dan
terendah pada bulan April yaitu 20,9 derajat celcius.
Ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara
terbagi menjadi: Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
membentang dari Kecamatan Bayan sampai Kecamatan Pemenang.
Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang mengalir
kewilayah-wilayah daratan dan bermuara disepanjang pesisir pantai.
Daerah berbukit-bukit diwilayah Kecamatan Bayan, Kayangan dan
Gangga dan sebagian dataran rendah terdapat diwilayah Kecamatan
Gangga, Tanjung dan Pemenang.
Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Utara berdasarkan
Luas tanah yakni seluas 62.928 Ha, sebagian besar merupakan tanah
kering yakni 47.653 Ha (75,7 %), tanah sawah 7.449 Ha (11,8 %),
penggunaan untuk bangunan/pekarangan seluas 2.285 Ha (3,7 %) dan
penggunaan lainnya seluas 5.541 Ha (8,8 %).
Tabel 2.3.Luas Tanah Di Kabupaten Lombok Utara Dirinci menurut
Penggunaan Lahan dan Kecamatan
Kecamatan
Penggunaan Lahan (Ha)
Jumlah
Tanah
Sawah
Tanah Kerin
g
Bangunan/Pekaranga
nLainny
aTanjung 721 5.273 444 87 6525
Pemenang 405 3.818 277 61 4561
Gangga 1.171 9.980 226 628 12005
Kayangan 2.740 5.646 942 1.532 10860
Bayan 2.412 22.936 396 3.233 28977
Total 7.449 47.653 2.285 5.541 62.928
Gambar 2.Grafik Proporsi Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Utara
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Besarnya proporsi lahan kering ini mengandung tantangan yang
cukup besar dalam pengelolaannya agar dapat menghasilkan
produktivitas yang optimal.
Secara umum, pembangunan sanitasi di Kabupaten Lombok
Utara masih mengalami banyak kendala dan permasalahan.
Berdasarkan hasil penelaahan buku putih dan hasil studi lainnya,
kendala utama pembangunan sanitasi adalah belum terarah dan
terorganisasinya perencanaan pembangunan sanitasi. Hal ini diiringi
dengan keterbatasan anggaran di bidang sanitasi, terkendalanya
masalah teknis di lapangan, masih rendahnya kesadaran masyarakat
akan arti penting sanitasi sampai pada minimnya keikutsertaan swasta
dalam pengembangan pembangunan sanitasi. Dari hal inilah
diupayakan agar pembangunan sanitasi di Kabupaten Lombok Utara
dapat dilaksanakan secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak
baik Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, sektor swasta maupun
sumber pembiayaan dari donor. Untuk efisiensi dan efektifitas serta
sinkronisasi dengan program nasional inilah dibutuhkan komitmen
yang bersifat terpadu dan berkelanjutan.
Dari hasil identifikasi kondisi sanitasi di lima kecamatan yang
dilaksanakan Pokja Sanitasi Kabupaten Lombok Utara diperoleh 4 desa
beresiko sanitasi sangat tinggi dan 7 desa yang beresiko tinggi, 17
Desa beresiko sanitasi sedang dan 7 desa bersiko sanitasi rendah
seperti pada table 2.5 dan gambar 2.2.
Tabel 5.3.Kecamatan dan Desa Sebagai Area Beresiko di Kabupaten Lombok
Utara
Klasifikasi Skor/Nilai
Kecamatan Desa
Resiko Sanitasi Sangat Tinggi
4Tanjung
1. Tegal Maja2. Tanjung3. Medana
Bayan 4. Senaru
Resiko Sanitasi Tinggi
3
Pemenang 1. Pemenang Barat
Tanjung2. Sokong, 3. Jenggala
Gangga4. Bentek, 5. Gondang
Bayan6. Anyar7. Karang Bajo
Resiko Sanitasi Sedang
2Pemenang
1. Malaka2. Pemenang Timur
Tanjung 3. Sigar Penjalin
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Gangga4. Genggelang5. Rempek6. Sambik Bangkol
Kayangan
7. Santong8. Dangiang 9. Sesait10.Selengen
Bayan
11.Mumbul Sari 12.Akar-akar 13.Sukadana 14.Bayan15.Loloan
Resiko Sanitasi Rendah
1
Pemenang 1. Gili Indah Tanjung 2. Teniga
Kayangan
3. Pendua, 4. Kayangan, 5. Gumantar 6. Salut
Bayan 7. Sambik Elen Sumber: Data Primer Hasil EHRA Kab. Lombok Utara, 2011
Indikator yang digunakan untuk menentukan desa tersebut
berresiko antara lain kepadatan penduduk, ketersediaan sarana dan
prasarana sanitasi serta perilaku masyarakatnya merupakan indikator
yang membuat desa tersebut beresiko. Indentifikasi ini nantinya akan
digunakan sebagai indikator penetapan lokasi strategis kegiatan
pembangunan sanitasi. Namun pembangunan sanitasi secara umum
tidak akan terbatas hanya pada Desa yang ditinjau, tapi pada seluruh
wilayah Kabupaten Lombok Utara.
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Gambar 2.2 Daerah Beresiko Sanitasi di Kabupaten Lombok Utara
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Untuk pencapaian pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten
Lombok Utara telah dijabarkan Visi Sanitasi Lombok Utara 2011-2015
yaitu :
“Mewujudkan Masyarakat Lombok Utara yang Sehat Tahun 2015 dengan Pembangunan Sanitasi”
Sebagai upaya pencapaian Visi tersebut telah pula dijabarkan
Misi Sanitasi Kabupaten Lombok Utara 2011-2015 yaitu:
1. Medekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat
2. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi
3. Membentuk prilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
sanitasi/Sanitasi berbasis masyarkat
5. Menciptakan lingkungan yang sehat dan layak bagi masyarakat
Dari penyampaian visi dan misi sanitasi ini pula telah disusun
program dan kegiatan sektor Sanitasi. Dalam Kerangka Kerja Logis ini
dilakukan review dan penajaman kembali Kerangka Kerja Logis yang
telah disiapkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten Lombok Utara
sehingga dapat dikaji kembali bahwa apa yang telah diusulkan dapat
menjawab visi dan misi sanitasi Kabupaten Lombok Utara. Kerangka
kerja logis ini memaparkan kondisi sanitasi masing-masing sub sektor,
isu strategis, sasaran dan target serta strategi dalam
penangananannya. Kerangka Kerja ini mencakup semua sub sektor
sanitasi yaitu air limbah, persampahan, drainase, air minum dan
hygiene.
2.2 Sub Sektor Air Limbah2.2.1 Kondisi Air Limbah
Saat ini di Kabupaten Lombok Utara sistem sarana dan
prasarana pengelolaan air limbah belum optimal hal ini disebabkan
karenanya belum adanya pola penanganan teknis dari pemerintah
dalam menerapkan pengelolaan air limbah. Hal ini juga dikarenakan
prilaku masyarakat yang masih memilih pola manual/setempat (on-site
system) mengingat potensi lahan yang masih sangat luas, baik di
perkotaan ataupun dikawasan-kawasan pusat perekonomian.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Utara Tahun
2010 dari hasil inspeksi sanitasi, jamban keluarga yang memenuhi
syarat sebesar 39,7 % atau 12.134 dari 34.271 kepala Kepala Keluarga
yang dipantau. Namun demikian keberadaan septictank yang
digunakan sebagai pengolahan limbah ini ada masih perlu ditingkatkan
dimana kebanyakan belum memenuhi Syarat Nasional Indonesia (SNI)
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
atau pun juklak dan juknis yang ada. Sedangkan grey water (limbah cuci dan
mandi serta dapur) biasanya tanpa pengolahan dan cenderung langsung dibuang ke
sungai ataupun saluran drainase.Hingga saat ini Kabupaten Lombok Utara belum memiliki
Study dan Master Plan mengenai Rencana Pengelolaan Air Limbah, sehingga penaganan secara teknis yang tepat guna dan tepat
sasaran belum dapat dilakukan. Kondisi saluran pembuangan air
limbah masih menggunakan sistem saluran terbuka dan fungsinya
saling tumpang tindih dimana sebagai saluran drainase air hujan,
jaringan irigasi dan untuk pembuangan air limbah rumah tangga.
Tingkat derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Lombok Utara
masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh departemen kesehatan
hal ini terjadi akibat kondisi sanitasi yang tidak baik atau penyakit
yang ditularkan melalui air (water borne diseases). Di karenakan
kondisi kualitas sumber air, baik air permukaan maupun air tanah yang
kurang bagus dan kemungkinan ini terjadi juga akibat pencemaran
oleh air limbah rumah tangga/permukiman.
Mengacu pada kondisi tersebut diatas, maka sangatlah
diperlukan perhatian sejak dini terhadap Rencana Pengelolaan Air
Limbah di Kabupaten Lombok Utara sebelum permasalahan terhadap
kebutuhan semakin meningkat dan semakin sukar dalam
penanganannya yang akhirnya akan berdampak negative baik terhadap
kondisi kesehatan masyarakat ataupun terhadap besarnya pembiayaan.
Permasalahan pengelolaan limbah cair di kabupaten Lombok Utara yang dapat di identifikasi antara lain:a. Sebagai Kabupaten yang baru, Kabupaten Lombok Utara belum
memiliki sistem pengelolaan air limbah.
b. Belum adanya Study dan Master Plan Sistem Pengelolaan Air
Limbah.
c. Kurangnya Sumber Dana APBD II.
d. Persepsi dari sebagian masyarakat bahwa sarana sanitasi air limbah
belum menjadi kebutuhan yang mendesak sehingga masyarakat
memilih membuang limbahnya ke saluran/sungai atau karena
keterbatasan ekonominya belum mampu menyediakan sarana
sanitasi sendiri.
2.2.2 Isu Strategis Pengelolaan Air Limbaha. Teknis
1. Kabupaten Lombok Utara belum memiliki masterplan limbah cair untuk
menghindari terjadinya kesalahan pemanfataan ruang untuk menekan
terjadinya penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2. Sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai dalam menunjang pengelolaan limbah cair.
3. Perlunya menggunakan teknologi yang bersifat tepat guna dan ramah lingkungan terhadap limbah cair
4. Sarana pengolahan limbah di tingkat rumah tangga belum memenuhi standar.
b. Non Teknis
1. Instansi yang menangani limbah belum bersinergis dalam pengelolaan limbah
cair sehingga penanganan limbah cair masih bersifat sektoral sehingga tidak
tepat sasaran.
2. Perlunya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
berperan aktif dalam pengelolaan limbah cair melalui pemberdayaan desa
pekraman dan LSM.
3. Persepsi masyarakat yang menganggap bahwa limbah cair bukan merupakan
hal yang vital dan beranggapan lebih mudah jika dibuang ke sungai.
4. Masih terjadinya pembuangan limbah cair secara liar karena lemahnya
pengawasan oleh berbagai pihak (pemerintah, masyarakat, LSM, dan media).
2.2.3 Sasaran dan Target Air Limbaha. Menyelaraskan Institusi yang menangani Pengelolaan Air limbah
baik Pemerintah, Masyarakat dan Pihak Ketiga
b. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
c. Terwujudnya pengelolaan limbah domestik dengan skala komunal di
3 kecamatan
d. Terwujudnya IPAL untuk RS, Puskesmas dan Hotel yang memenuhi
baku mutu buang air limbah mulai tahun 2013
e. Terwujudnya tangki septic yang sesuai standar untuk jamban dan
MCK hingga 70% Rumah Tangga pada tahun 2015
2.2.4 Strategi Air LimbahStrategi Pengelolaan Air Limbah di Kabupaten Lombok Utara
yang meliputi :
1. Perlunya Peningkatan kewenangan kelembagaan dalam pengelolaan
air limbah.
2. Peningkatan Kesadaran dan ketaatan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
3. Terwujudnya lingkungan yang lestari
4. Peningkatan sarana sanitasi ang menggunakan sistem pengelolaan
air limbah setempat (on-site system) baik secara individu maupun
komunal.
5. Penyediaan soft componen sebagai dasar pelaksanaan teknis sub
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
sektor air limbah
6. perlunya pengawasan dan penyediaan pengelolaan limbah medis
7. Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaa air limbah permukiman
2.2.5 Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Air Limbah
Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Air Limbah seperti pada tabel 2.2
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Tabel 2.2 Kerangka Kerja Logis Sub Air Limbah
No Isu Permasalahan Tujuan/ Sasaran Pendekatan/ Strategi
PembangunanKebijakan
Pengembangan Program Ruang Lingkup Kegiatan Idikator Output Outcome
1
Tujuan 1: Meningkatkan Kualitaspelayanan publik dalampengelolaan air limbah hinggatahun 2015
Sasaran 1. Menyelaraskan Institusiyang menangani Pengelolaan Airlimbah baik Pemerintah,Masyarakat dan Pihak Ketiga
Perlunya Peningkatan kewenangan kelembagaan dalam pengelolaan air limbah
Kewenangan kelembagaan dalam pengelolaan air limbah
Program Peningkatan pengelolaan air limbah ditingkat masyarakat
- Membuat rancangan peraturan daerah tentang kelembagaan pengelolaan air limbah
1 Jenis Perda
Tersedianya peraturan pengembangan air limbah
2
Tujuan 2: Membangun kesadaran dan kepatuhan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertanggung jawab untuk pelestarian dan fungsi lingkungan hidup keberlanjutan
Sasaran 1. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Peningkatan Kesadaran dan ketaatan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Melaksanakan penegakan hukum lingkungan terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup
Program pengendalian pencemaran dan Kerusakan lingkungan hidup
- Penyusunan Masterplan air limbah
1 Jenis Perda
Tersedianya dokumen perencanaan air limbah
- Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura
Terkendalinya sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Penentuan kualitas lingkungan
Terkendalinya sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Pemantauan Kualitas
Lingkungan Terkendalinya sumber
pencemaran dan kerusakan lingkungan
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
- Pengawasan
pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
Terkendalinya sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Koordinasi penertiban
kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
Terkendalinya sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Pengelolaan B3 dan
Limbah B3 Terkendalinya sumber
pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Pengkajian dampak
lingkungan Terkendalinya sumber
pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Koordinasi penyusunan
AMDAL Terkendalinya sumber
pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
Terkendalinya sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan
- Monitoring, evaluasi dan
pelaporan Terkendalinya sumber
pencemaran dan kerusakan lingkungan
Terwujudnya lingkungan yang lestari
Terciptanya lingkungan yang lestari
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
-
Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Cair
Terkendalinya lingkungan yang lestari
-
Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran
Terkendalinya lingkungan yang lestari
Terwujudnya lingkungan yang lestari
Terciptanya lingkungan yang lestari
Program Perlindungan dan Konservasi sumber daya alam
-
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
Terkendalinya lingkungan yang lestari
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
- Penyusunan dan analisis data/ informasi pengelolaan RTH
Terkoordinasinya Penataan Ruang Terbuka Hijau
- Penataan RTH Terkoordinasinya Penataan Ruang Terbuka Hijau
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
- Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan RTH
Terkoordinasinya Penataan Ruang Terbuka Hijau
Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan limbah domestik dengan skala komunal di 3 kecamatan
Peningkatan sarana sanitasi ang menggunakan sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site system) baik secara individu maupun komunal
Penyediaan sarana dan pengembangan sistem sanitasi komunal
Program lingkungan sehat permukiman/ perumahan
- Pengadaan Truk Tinja pelayanan di tiap kecamatan
….. Truk Tersedianya sarana pengembangan sistem sanitasi komunal
- Pengembangan pengelolaan limbah skala komunal baik skala desa atau IKK
… Lokasi Tersedianya sarana pengembangan sistem sanitasi komunal
- Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Penyediaan soft componen sebagai dasar pelaksanaan teknis sub sektor air limbah
Penyediaan dokumen perencanaan sub sektor air limbah
Program perencanaan pembangunan Daerah
- Penyusunan masterplan pengelolaan limbah cair di Kabupaten Lombok utara
1 Jenis dokumen
tersedianya perencanaan pengelolaan limbah
- tersusunnya study kelayakan pengelolaan limbah skala Desa
5 Jenis dokumen untuk 5 lokasi
tersedianya perencanaan pengelolaan limbah
- UKL/UPL Pengelolaan limbah komunal
1 Jenis dokumen
tersedianya perencanaan pengelolaan limbah
Sasaran 3: Terwujudnya IPAL untuk RS, Puskesmas dan Hotel yang memenuhi baku mutu buang air limbah mulai tahun 20...
perlunya pengawasan dan penyediaan pengelolaan limbah medis
pengawasan pengelolaan limbah dan pembangunan sarana pengolah limbah
Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Air Murni dan Limbah
- Intensifikasi pengawasan pengelolaan limbah cair medis dan hotel
5 Kecamatan
Terlaksananya pengawasan pengelolaan limbah cair medis dan hotel
- Pembangunan Pengelolaan Limbah terpadu khusus limbah medis
5 Kecamatan tersedianya pengelolaan
limbah terpadu khusus limbah medis
- Rehabilitasi/
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
pemeliharaan sarana dan prasarana air minum
- Rehabilitasi/
pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah
Sasaran 4: Terwujudnya tangki septic yang sesuai standar untuk jamban dan MCK hingga 70% Rumah Tangga pada tahun 20…
Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaa air limbah permukiman
Edukasi bagi masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Kampanye hidup bersanitasi yang baik
5 Kecamatan
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan limbah
- Sosialisasi Pengelolaan air limbah dalam upaya pelestarian kualitas lingkunagn yang baik
10 Desa
- Pelatihan pembuatan septictank bagi aparat desa dan buruh bangunan setempat
30 Orang dari 4 Desa
yang beresiko
tinggi
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan limbah
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2.3. Sub Sektor Persampahan2.3.1. Kondisi Persampahan
Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani
sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut
memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, baik dan sehat.
Pada awalnya, pemukiman seperti di pedesaan memiliki
kepadatan penduduk yang masih sangat rendah. Secara alami
tanah/alam masih dapat mengatasi pembuangan sampah yang dilakukan
secara sederhana (gali urug). Makin padat penduduk suatu pemukiman
atau kota dengan segala aktivitasnya, sampah tidak dapat lagi
diselesaikan di tempat, sampah harus di dibawa keluar dari lingkungan
hunian atau lingkungan lainnya. Permasalahan sampah semakin perlu
dikelola secara professional.
Saat ini pengelolaaan persampahan menghadapi banyak tekanan
terutama akibat semakin besarnya timbulan sampah yang dihasilkan
masyarakat baik produsen maupun konsumen. Hal ini semakin berat
dengan masih dimilikinya paradigma lama pengelolaan yang
mengandalkan kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan,
yang kesemuanya membutuhkan anggaran yang semakin besar dari
waktu ke waktu, yang bila tidak tersedia akan menimbulkan banyak
masalah operasional seperti sampah tidak terangkut, fasilitas yang tidak
memenuhi syarat, cara pengoperasian fasilitas yang tidak mengikuti
teknis.
Untuk dapat mengelola sampah pemukiman atau kota yang
sampahnya semakin banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan
adanya suatu sistem pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi
yang diperlengkapi dengan peraturan, pembiayaan/pendanaan,
peralatan penunjang yang semuanya menjadikan suatu sistem,
disamping kesadaran masyarakat yang semakin tinggi.
Pada dasarnya pengelolaan sampah di Kabupaten Lombok Utara
menggunakan 2 (dua) cara, yaitu pengelolaan/penanganan sampah
setempat (individu) dan pengelolaan sampah terpusat.
Penanganan setempat adalah penanganan yang dilaksanakan
sendiri oleh penghasil sampah dengan menanam dalam galian tanah
pekarangan atau dengan membakar. Sedangkan Pengelolaan
Pesampahan secara terpusat adalah suatu proses atau kegiatan
penanganan sampah yang dikoordinir oleh Dinas PU Tamben Kabupaten
Lombok Utara di Wilayah kota Tanjung dan sekitarnya.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan persampahan di
kabupaten Lombok Utara adalah :
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
1. Belum adanya master plan untuk pengembangan TPA Tanjung yang
± 2 Ha
2. Kondisi luas wilayah Kabupaten Lombok Utara
3. Minimnya jumlah Container yang ada
4. Minimnya Kendaraan Operasional yang ada
5. Belum terdapatnya mesin pengolah sampah
6. Kurangnya Personil Kebersihan yang mendukung kegiatan
operasional.
2.3.2. Isu Strategis Persampahana. Teknis
1. Jumlah sarana yang dimiliki masih minim sehingga membatasi jangkauan pelayanan dan operasional rutin.
2. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam pengelolaan sampah masih belum memadai.
3. Masih rendahnya kinerja tenaga kebersihan dalam pengelolaan sampah.4. Tidak berimbangnya antara peningkatan kemampuan pengelolaan sampah
dengan meningkatnya timbulan sampah.
b. Non Teknis
1. Sebagian besar dari masyarakat menganggap bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna. Dengan adanya pemahaman tersebut menyebabkan masyarakat membuang begitu saja limbah padat yang dihasilkan akibat dari kegiatan yang dilakukan.
2. Belum adanya kegiatan 3R di tingkat rumah tangga.3. Kurangnya kerjasama dengan swasta dan atau kurangnya pengelolaan sampah
berbasis masyarakat.4. Pemberdayaan desa dalam pengelolaan sampah merupakan potensi dimana
dengan melibatkan desa melalui awig (aturan yang ada) pengelolaa sampah akan lebih efektif dan efisen.
5. Belum tergalinya dana yang bersumber dari dana CSR dan atau kerjasama dengan swasta dalam pengelolaan sampah.
6. Lemahnya koordinasi antar instasi dalam pengelolaan persampahan yang disebabkan adanya anggapan bahwa persampahan hanyalah urusan DKP sehingga penanganan sampah bersifat parsial.
7. Sumber pendanaan operasional sangat terbatas akibat minimnya anggaran daerah.
8. Masih kurangnya peran media dalam mengekspose penanganan persampahan.
2.3.3. Sasaran PersampahanBeberapa hal yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara saat ini adalah :
a. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan
b. Mobilisasi sampah yang baik dan lancar dengan memperhatikan :
Menambah Jumlah personil kebersihan
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Menambah jumlah sarana dan prasarana
c. Belum adanya area TPA untuk menunjang proses pengolahan
sampah
d. Menyediakan prosesing untuk mengolah sampah menjadi bahan
lainnya
2.3.4. Strategi Persampahan
Strategi pemecahan permasalahan yang dihadapi dalam
pengelolaan persampahan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai
berikut :
a. Segera dibuat master plan TPA Tanjung Kabupaten Lombok Utara
b. Prasarana dan sarana penunjang dalam pengelolaan persampahan
harus diperhatikan, mengingat area pelayanan yang cukup luas
dan untuk mendukung program pengelolaan persampahan demi
terwujudnya lingkungan yang bersih, hijau dan sehat
c. Capacity dan Capability personil dalam pengelolaan persampahan
d. Meningkatkan peran serta masyarakat
e. Sosialisasi peraturan perundangan tentang pengelolaan
persampahan kepada masyarakat
f. Segera dilakukan studi pengembangan wilayah TPA
g. Program 3R (reduce, reused and recycle) harus dilaksanakan guna
meminimalisasi timbulan sampah dan untuk membuat sampah
menjadi barang yang lebih berguna / bernilai
h. Penerapan Reward and Punishment bagi masyarakat dibidang
pengelolaan persampahan
i. Dukungan dana untuk pengelolaan persampahan baik dari Pemprov.
dan Pemerintah Pusat sangat diharapkan, mengingat keterbatasan
dana di daerah untuk mendukung program pengelolaan
persampahan.
2.3.5. Kerangka Kerja Logis Persampahan
Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Persampahan seperti pada tabel 2.6
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
No Isu Permasalahan Tujuan/ Sasaran Pendekatan/ Strategi
PembangunanKebijakan
Pengembangan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output Penilaian Kinerja
Belum tercakupnya layanan sampah Kabupaten dengan pengelolaan yang lebih baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Tujuan : Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara 3R
Sasaran : Terwujudnya pengelolaan sampah di tiap RT dengan 3R dan Komposing
Mengupayakan pemilihan sampah, meningkatkan partisipasi masyarakat dan pembangunan sarana persampahan 3R
Sosialisasi dan pembangunan sarana dan prasarana persampahan
Program pengembangan pengelolaan sampah 3 R
- Sosialisasi pemisahan sampah organik dan anorganik tingkat rumah tangga
4 Desa Beresiko
tinggi
Penyadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah 3 R
- Pengembangan pelaksanaan 3 R di beberapa desa
2 Desa Tersedianya sarana pengembangan pengelolaan sampah 3 R
- Bantuan teknis pengembangan pengelolaan sampah 3 R
2 Desa Tersedianya sarana pengembangan pengelolaan sampah 3 R
- Pengadaan lahan untuk pengembangan pengelolaan sampah 3 R
2 Lahan Tersedianya sarana pengembangan pengelolaan sampah 3 R
Sasaran 2: Terwujudnya system sanitary lanfill di TPA Sambik Bangkol
Penyiapan lahan, penyiapan dokumen pendukung dan pelaksanaan teknis serta pengelolaan rutin
Pembebasan lahan dan penyusunan dokumen perencanaan untuk mendukung system sanitary landfill
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
- Pembebasan Lahan TPA Sambik Bangkol
1 Lokasi Tersedianya lahan untuk TPA
- Study DED TPA Sambik bangkol
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan sampah
- Penyusunan Dokumen UKL/UPL TPA Sambik Bangkol
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan sampah
- Supervisi Pembnagunan TPA
1 Lokasi Tersedianya system sanitary landfill
- Operasional Rutin Persampahan
1 Kabupaten Pengelola rutin persampahan
- operasional rutin pengangkutan
1 Kabupaten Pengelola rutin persampahan
- Operasioanal Rutin Kebersihan
1 Kabupaten Pengelola rutin persampahan
Sasaran 3: Terwujudnya sarana dan prasarana persampahan yang
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung
Pembelian sarana dan penyiapan lahan
Program peningkatan sarana dan prasarana persampahan
- Pengadaan …..truk sampah, …..truk tangki air dan ……armrool
……Unit Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
memadai untuk melayani 3 Kecamatan
pengelolaan sampah serta pembangunan sarana pengelolaan sampah
- pengadaan alat berat …….Bulldozer, ……..Exavator, ……Wheel Loader)
……Unit Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
- Pengadaan alat penampungan sampah (grobak sampah, Kontainer, Bak sampah 3 R)
Grobak 20 Buah,
Kontainer 10 buah, BS3R
100 Unit
Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
- Pengadaan alat pencacah sampah
5 Unit Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Program pengembangan sarana dan prasarana pengelolaan sampah medis
- Pengembangan tempat pengelolaan sampah medis di tiap puskesmas
6 Unit Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah medis
Sasaran 4: Terwujudnya SDM pengelola sampah yang berkualitas
Penyediaan SDM dan prangkat pendukung pengelola sampah
Pemberian pelatihan dan pembentukan organisasi pengelola persampahan
Program penguatan kelembagaan pengelola sampah
- Pelatihan tenaga teknis pengelola sampah di TPA
1 Kabupaten Tersedianyan pengelola persampahan
Sasaran 5: Terwujudnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat di 3 Kecamatan
Persiapan kelembagaan untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Pembentukan KSM dan bantuan teknis
Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat
- Pembentukan 4 kelompok swadaya masyarakat pengelola sampah
4 Desa Beresiko
tinggi
Terbentuknya lembag pengelola persampahan di tingkat desa
- bantuan teknis pengelolaan sampah di tingkat desa
3 Kecamatan Tersedianya bantuan teknis untuk pengelolaan sampah
Sasaran 6 : Terwujudnya peningkatan kwalitas pengelola persampahan di kabupaten lombok utara mulai tahun 2013
Penyiapan perencanaan dan penyediaan sarana serta operasional lainya
Perencanaan pembangunan sarana dan sarana pengelolaan sampah dan operasional lainya
Program penyusunan dokumen perencanaan persampahan
- Penyusunan Masterplan persampahan Kabupaten Lombok Utara
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen perencanaan persampahan
Perencanaan peningkatan sarana dan prasarana persampahan
- Penyiapan lahan TPA Kecamatan
……Lokasi Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Program penguatan regulasi pengelolaan
- Penyusunan perda pengelolaan persampahan
1 Jenis Perda Tersedianya regulasi pengelolaan persampahan
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
persampahn Sasaran 7 : terwujudnya
pemanfaatan hibahn dan dana corporaten social responsibility untuk pembangunan sanitasi
Peningkatan sarana dan prasarana melalui dana Hibah dan CSR
Penyediaan sarana angkut dan bak sampah serta penyampaian pesan melalui pentas seni
Program pemanfaatan dan hibah dan CSR
- Pengelolaan dana melalui program hibah IEG
5 Truk sampah dan 5
Truk tinja
- Pentas seni lingkungan yang diseponsori dana CSR
2 kali penyelenggar
aan
- Penggalangan dana dari bank-bank, dan hotel untuk pengadaan bak sampah di kawasan objek wisata
…..Unit di Obyek wisata dan …..Unit di 3 Kecamatn
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2.3. Sub Sektor Drainase1.3.1.Kondisi Drainase
Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk dikabupaten
Lombok Utara yang cepat menimbulkan tekanan terhadap ruang dan
lingkungan untuk kebutuhan perumahan kawasan jasa/industri yang
selanjutnya menjadi kawasan terbangun. Kawasan perkotaan yang
terbangun memerlukan adanya dukungan prasarana dan sarana yang
baik yang mejangkau kepada masyarakat berpenghasilan menengah
dan rendah.
Prediksi terhadap perkembangan perumahan dan permukiman
yang akan pesat, mengakibatkan banyak kawasan-kawasan rendah
yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan
bantaran sungai dihuni oleh penduduk. Kondisi ini akhirnya
meningkatkan volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase
dan sungai.
Hal-hal tersebut di atas membawa dampak rendahnya
kemampuan drainase mengeringkan kawasan terbangun, dan
rendahnya kapasitas seluruh prasarana pengendali banjir (sungai,
polder-polder, pompa-pompa, pintu-pintu pengatur) untuk mengalirkan
air ke laut.
Beberapa misi yang di kabupaten Lombok Utara ditempuh untuk
dapat mewujudkan visi penanganan drainase adalah:
Membina penyelenggaraan pelayanan prasarana dan sarana
drainase untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Membina pelaksanaan pembangunan dan mengembangkan
prasarana dan sarana penyehatan lingkungan permukiman
mendukung pencegahan pencemaran lingkungan
Mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah
daerah dan masyarakat yang efektif dan efisien dan
bertanggungjawab
Mendorong terciptanya pengaturan berdasarkan hukum yang
dapat diterapkan pemerintah dan masyarakat untuk
membangun pengelolaan pembangunan penyehatan
lingkungan permukiman
Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan menuju ke
arah kemandirian
Mendorong peran serta aktif masyarakat dalam proses
pembangunan prasarana dan sarana drainase
Mendorong peningkatan peran dunia usaha, perguruan tinggi
melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan
prasarana dan sarana penyehatan lingkungan permukiman
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan Drainase di
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
kabupaten Lombok Utara adalah
1. Alih Fungsi LahanAkibat kebutuhan lahan yang sangat besar untuk pengembangan
permukiman, sering kurang terkendali, tidak sesuai dengan
Rencana Tata Ruang maupun konsep pembangunan berkelanjutan.
Akibatnya banyak kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi
sebagai tempat parkir air (“retarding pond”), lahan basah (“wet
land”) seperti rawa-rawa, situ-situ, embung dan lain-lain ditimbun
sehingga merubah keseimbangan pola tata air. Hal-hal tersebut di
atas akan berdampak rendahnya kemampuan sistem drainase untuk
mengeringkan kawasan terbangun dan rendahnya kapasitas seluruh
prasarana pengendali banjir (sungai, folder-folder, pompa dan pintu-
pintu pengatur) untuk mengalirkan air hujan ke badan air.
Permasalahan tersebut di atas tentunya perlu diminimalisasi dengan
produk pengaturan yang mengatur pembangunan di areal lahan
basah (“wet land”).
2. Belum adanya Ketegasan Fungsi Sistem DrainasePermasalahan drainase masih sering dijumpai di kota-kota berkaitan
dengan kualitas air yang dialirkan. Selama ini belum ada kejelasan
apakah fungsi saluran drainase untuk sistem pematusan air hujan
apakah juga untuk pembuangan air limbah dapur dan cuci (“grey
water”), sementara fungsi dan karakteristik sistem drainase
berbeda dengan sistem air limbah yang tentunya akan membawa
masalah pada daerah hilir aliran.
Apalagi kondisi ini akan diperparah bila ada sampah yang dibuang
ke saluran akibat penanganan sampah secara parsial oleh pengelola
sampah dan masyarakat.
3. Kelengkapan Perangkat PeraturanAspek hukum yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan
rencana penyediaan prasarana dan sarana drainase di daerah
adalah:
Keterlibatan, koordinasi dan peran serta instansi lain yang
bertanggung jawab terhadap utilitas yang ada harus ditetapkan
dalam suatu peraturan. Jalur, posisi dan kedalaman pipa-pipa
gas, minyak, air bersih, listrik, telepon dan utilitas lainnya harus
diketahui agar dapat saling menunjang kepentingan masing-
masing.
Dalam penyusunan rencana pengelolaan prasarana dan sarana
drainase, keterlibatan masyarakat dan swasta harus dapat
dijelaskan. Kedudukan dan status mereka harus tertuang dalam
peraturan daerah sehingga masyarakat dan swasta dapat
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Bentuk dan struktur organisasi, uraian tugas dan kualitas
personil yang dibutuhkan dalam melaksanakan penanganan
drainase harus dirumuskan dalam peraturan daerah.
Peraturan daerah mengenai ketertiban umum yang menyangkut
penanganan drainase perlu disiapkan, seperti pencegahan
pengambilan air tanah secara besar-besaran, pembuangan
sampah di saluran, pelarangan pengurugan dan penggunaan
daerah resapan air (wetland), termasuk sanksi yang diterapkan.
4. Penanganan Drainase Belum TerpaduPembangunan sistem drainase utama dan lokal yang belum terpadu
terutama pada sistem drainase yang dibangun oleh
swasta/pengembang yang tidak selaras dengan pembangunan
drainase makro yang lingkupnya lebih luas dari wilayah tersebut.
Hal itu disebabkan karena tidak adanya Master Plan sebagai acuan
pengembangan drainase
1.3.2. Isu Strategis Drainasea. Teknis
1. Pembangunan drainase di Kabupaten Lombok Utara
masih terkendala karena belum memiliki masterplan
drainase.
2. Minimnya jumlah SDM yang ada dalam pembangunan dan
pemeliharaan saluran drainase sehingga terkendalanya
pemeliharaan dan pembangunan yang telah direncanakan.
b. Non Teknis
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dimana saluran drainase masih kerap dijadikan tempat pembuangan sampah. Selain itu kesadaran ikut serta memelihara saluran drainase masih rendah sehingga pemeliharaan saluran masih bertumpu pada pemerintah daerah.
2. Dana pemeliharaan saluran drainase masih belum memadai terutama pada daerah yang mengalami sumbatan dan pengendapan sehingga saluran yang ada tidak dapat berfungsui maksimal.
3. Tidak seimbangnya pembangunan drainase dengan perkembangan pemanfaatan ruang yang berujung pada ketidakmampuan saluran menampung semua air.
4. Belum adanya kerjasama dengan pihak swasta dan atau pemeliharaan berbasis masyarakat.
1.3.3.Sasaran dan Target Drainase
1. Terwujudnya sistem drainase yang tertata dengan baik dan tidak timbul genangan di 3 Kecamatan
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2. Peningkatan sarana dan prasarana drainase dan trotoar di wilayah perkotaan di tahun 2015
3. Terwujudanya program sanitasi yang inovatif sebagai program prioritas sampai tahun 2015
4. Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan LSM dalam pembangunan sanitasi
1.3.4.Strategi Drainase1. Master Plan dan SIG Drainase Kabupaten Lombok Utara,
khususnya pada wilayah rencana pusat pemerintahan dan
perkotaan Kecamatan Tanjung
2. Pembuatan sarana dan prasarana drainase
3. Sosialisasi pada wilayah rencana pusat pemerintahan dan
perkotaan Kecamatan Tanjung
1.3.5.Kerangka Kerja Logis Sub Bidang Drainase
Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Drainase seperti pada tabel 2.4
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
NoIsu
Permasalahan
Tujuan/ SasaranPendekatan/
Strategi Pembangunan
Kebijakan Pengembangan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output Penilaian Kinerja
Belum tersedianya dokumen perencanaan drainase dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase yang tidak didukung dengan sarana dan prasarana drainase
Meningkatkan dan mengintegrasikan fungsi drainase jalan raya, permukiman dan perumahan untuk mengurangi daerah genangan dan banjir
Sasaran 1 : Terwujudnya sistem drainase yang tertata dengan baik dan tidak timbul genangan di 5 Kecamatan
Penyiapan perencanaan dan penguatan kelembagaan
penyusunan dokumen perencanaan dan pengaturannya
Program penyusunan dokumen rencana pembangunan drainase lingkungan yang kompherensif
- Penyusunan masterplan pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen perencanaan drainase
- Penyusunan DED Drainase
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen perencanaan teknis
-Survey kontur saluran drainase/ gorong-gorong
1 Jenis Dokumen
Tersedianya dokumen/data kondisi saluran pada setia ruas jalan perencanaan teknis
Sasaran 2 : Peningkatan sarana dan prasarana drainase dan trotoar di wilayah perkotaan
Penyediaan sarana drainase dan operasional pengelolaannya
Pembangunan sarana drainase dan operasionalnya
Program Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong -
Pembangunan saluran drainase di daerah perkembangan permukiman perkotaan
1 KabupatenTersedianya saluran drainase/ gorong-gorong lengkap setiap ruas jalan
- Monitoring, Evaluasi dan pelaporan 1 Kabupaten Adanya laporan hasil evaluasi
dan monitoring drainase
Program Normalisasi saluran drainase -
Operasional dan pemeliharaan saluran drainase
1 Kabupaten Pemeliharaan saluran drainse
- Perbaikan trotoar 1 Kabupaten Pemeliharaan saluran drainse
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
2.4. Sub Sektor Air Bersih2.4.1 Kondisi Air Bersih
Sarana air bersih yang digunakan di Kabupaten Lombok Utara
bervariasi dan tergantung dari kondisi geografis masing-masing
kecamatan/desa. Adapun sarana air bersih yang digunakan adalah
PDAM/Ledeng, SPT, SGL, PMA dan perpipaan. KK yang memiliki akses
terhadap air bersih adalah sebesar 64,8 % (22.217 KK), sedangkan
penduduk yang memiliki akses air bersih adalah 62,6 % (130.220 Jiwa)
Untuk tahun 2010 kegiatan survailans kualitas bakteriologis dan
kimia air baik pada sarana air bersih perpipaan dan non perpipaan
belum bias dilaksanakan karena keterbatasan suber daya dan dana.
Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sarana air bersih
yang digunakan oleh masyarakat dapat dilihat dari hasil survailans
kualitas bakteriologis/kimia air bersih dan survailans kualitas fisik
saran air bersih yang dilakukan melalui kegiatan Inspeksi sanitasi
sarana air bersih (IS SAB). Tingkat resiko pencemaran sarana air
bersih berdasarkan jenis sarana yang di inspeksi sanitasi (IS) adalah
sebagai berikut :
a. Jumlah sarana air bersih yang di inspeksi sanitasi adalah
5.535 sarana, yang terdiri dari :
• Sumur Gali (SGL) 2.264 sarana (26,4 %)
• Sumur Pompa Tangan (SPT) 12 sarana (66,7 %)
• Perpipaan/PDAM 3.254 sarana (40,4 %)
• Perlindungan Mata Air ( PMA ) 5 sarana ( 62,5 % )
b. Tingkat resiko pencemaran sumur gali ( SGL ) dari hasil
Inspeksi sanitasi adalah :
Grafik 4.3
Tingkat Resiko Pencemaran Sarana Air bersih
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan Air Bersih di
kabupaten Lombok Utara adalah
1. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kualitas air
minumnya masih rendah
2. Belum ada pemeriksaan kualitas air bakteriologi yang ada di
Kabupaten Lombok Utara
3. Kebutuhan akan air bersih yang sebagian besar dari air
PDAM masih belum mencukupi.
4. Alternative yang ada untuk mendapatkan air bersih seperti
pengadaan sumur galian masih belum bisa terlaksana
sepenuhnya karena kurangnya dana.
2.4.2 Isu dan Masalah Air Bersiha. Teknis
1. Pembangunan air bersih masih terkendala karena belum adanya masterplan pembangunan air bersih di Kabupaten Lombok Utara. Pembangunan air bersih yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan PDAM memiliki fokus dan target yang berbeda, sehingga selama ini kurang bersinergis untuk mencapai pelayanan air bersih yang maksimal.
2. Pemanfaatan teknologi dalam pemanfaatan sumber air masih belum maksimal mengingat keterbatasan pendanaan yang dialami oleh masing-masing kelembagaan. Selama ini teknologi yang digunakan masih konvensional yang terkadang memerlukan biaya produksi yang besar dan di beberapa area sulit dijangkau pelayanan air bersih karena letaknya yang jauh dan sulit dari sumber air.
3. Masih tingginya tingkat kebocoran pada saluran air bersih yang merupakan akibat dari tingginya pencurian air dan masih digunakannya jaringan yang berumur tua.
4. Jangkauan pelayanan air bersih masih belum maksimal dikarenakan terbatasnya pemanfaatan sumber air yang ada dan tersebarnya area permukiman sehingga membutuhkan investasi yang besar dalam perluasan jangkauan pelayanan.
5. Lemahnya perlindungan terhadap sumber air merupakan salah satu hal penting mengingat beberapa titik sumber air masih belum terlindungi dengan baik dari segala bentuk pencemaran.
b. Non Teknis
1. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki instansi terkait mengindikasikan perlunya peningkatan kerjasama dan alih teknologi dengan pihak swasta.
2. Pelayanan air bersih juga masih terkendala karena kurang profesionalnya SDM pengelola air bersih.
3. Lembaga pengelola air bersih masih lemah dari segi managemen sehingga menggangu pelayanan secara umum.
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
4. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air bersih yang berakibat bertumpunya pengelolaan pada lembaga yang ada. Masyarakat memiliki potensi yang sangat besar dalam mengelola kebutuhan mereka di bidang air bersih sehingga pelayanan bisa lebih berkembang lebih cepat.
2.4.3 Sasaran dan Target Air Bersih1. Tercapainya ekstensitas tanaman dan produksi pertanian
serta dalam upaya mengganti areal sawah yang alih fungsi 2. Tercapainya kemandirian kelompok masyarakat/ P3A dalam
pengelolaan jaringan irigasi/ SDA3. Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat
pedesaan maupun perkotaan dalam upaya menuju indonesia sehat
4. Terwujudnya sarana dan prasarana air minum perkotaan dan perdesaan di kabupaten Lombok Utara sampai tahun 2015
5. Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan LSM dalam pembangunan sanitasi
2.4.4 Strategi Air Minum1. Peningkatan ekstensitas tanaman dan produksi pertanian
serta dalam upaya mengganti areal sawah yang alih fungsi 2. Peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
masalah air, selanjutnya penyerahan pengelolaan irigasi kepada P3A, IPAIR dan pembiayaan pengelolaan sistem irigasi serta keberlanjutan sistem irigasi dan pembangunan baru
3. Peningkatan pemerataan dan ibukota kecamatan dalam pelayanan air bersih
4. Peningkatan kapasitas produksi fasilitas insatalasi pengolah air minum yang ada saat ini dengan jalan mengembangkan dan mengoptimalkan sumber-sumber air minum baru yang potensial di Kabupaten Lombok Utara
2.4.5 Kerangka Logis Sub Sektor Air Bersih
Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Air Bersih seperti pada tabel 2.5
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
No Isu Permasalahan Tujuan/ SasaranPendekatan/
Strategi Pembangunan
Kebijakan Pengembangan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output Penilaian
Kinerja
Belum tersedianya perencanaan sistem pengelolaan air bersih yang didukung dengan pemanfaatan sumber air yang didukung dengan teknologi, rendahnya SDM dan manajemen organisasi pengelola air bersih, terbatasnya jangkauan pelayanan dan Rendahnya SDM dan manajemen organisasi pengelola air bersih
Tujuan 1: Meningkatkan jumlah cakupan keluarga yang mempunyai akses terhadap air bersih sampai tahun 2015
Sasaran 1: Tercapainya ekstensitas tanaman dan produksi pertanian serta dalam upaya mengganti areal sawah yang alih fungsi
Terwujudnya ekstensitas tanaman dan produksi pertanian serta dalam upaya mengganti areal sawah yang alih fungsi
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyediaan serta penggunaan air irigasi untuk mendukung ketahanan pangan
Peningkatan Efektifitas pengelolaan, konservasi, dan rehabilitasi sumber daya air
- Pengawasan teknis pemakaian air permukaan dan air bawah tanah
Pengendalian pencemaran dan rehabilitasi kerusakan lingkungan pada DPS dan sumber air
- pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan pada DPS dan sumber air baku permukaan dan pantai
- perbaikan dan pengamanan sungai dan pantai
- Pembuatan sumur resapan dan sumur pantau
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Tujuan 2: Memberdayakan dan meningkatkan kerjasama kelompok masyarakat/P3A dalam pendayagunaan sumber daya air dan pembangunan serta pengelolaan jaringan irigasi
Sasaran 1: Tercapainya kemandirian kelompok masyarakat/ P3A dalam pengelolaan jaringan irigasi/ SDA
Terwujudnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah air, selanjutnya penyerahan pengelolaan irigasi kepada P3A, IPAIR dan pembiayaan pengelolaan sistem irigasi serta keberlanjutan sistem irigasi dan pembangunan baru
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah air, selanjutnya penyerahan pengelolaan irigasi kepada P3A, IPAIR dan pembiayaan pengelolaan sistem irigasi serta keberlanjutan sistem irigasi dan pembangunan baru
Pengusahaan sumber-sumber air dan penyediaan air baku
- Penyusunan Pola induk pengembangan dan konservasi sumber-sumber air
- perencanaan teknis sumber-sumber air baku
- pembangunan saranan dan prasarana air baku
Peningkatan peranan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya air
- pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sarana irigasi
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Tujuan 3 : Meningkatakan derajat kesehatan masyarakat, melalui percepatan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat pedesaan khususnya bagi desa-desa rawan banjir dengan penggunaan teknologi tepat guna dan pendekatan kemitraan dengan masyarakat
Sasaran 1: Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat pedesaan maupun perkotaan dalam upaya menuju indonesia sehat
Terwujudnya pemerataan dan ibukota kecamatan dalam pelayanan air bersih
Mengutamakan pemerataan dan ibukota kecamatan dalam pelayanan air bersih
Penyediaan dan pengelolaan air bersih
- Penyediaan dan pengelolaan air bersih
- Pengadaan dan pemasangan pipa
- Pembangunan isstalasi pengelolaan air sederhana (SIPAS)
- Pembangunan sumur gali
Program Monev sumber air bersih
- Inventarisasi pemanfaatan sumber air
- Pendataan Sistem air minum pedesaan
- Penentuan status mutu kualitas sumber air
- monitoring pemanfaatan sumber-sumber air
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
4.5. Sub Sektor Hygene2.5.1 Kondisi Hygene
Menurut data pada profil kesehatan Tabanan 2010, diare
merupakan penyakit yang banyak di alami oleh masyarakat bahkan
masuk dalam 10 besar jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat.
Dari yang tercatat di dinas kesehatan Kabupaten Lombok Utara,
Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan yang merupakan daerah
dengan kejadian tertinggi. Penyakit DBD juga dapat dikatakan sebagai
penyakit yang salah satu faktor penyebabnya adalah sanitasi yang
buruk. Seperti halnya penyakit diare, Kecamatan Tanjung dan
Kecamatan Pemenang merupakan kecamatan yang tercatat sebagai
jumlah kejadian terbanyak. Selain sanitasi, faktor penting yang harus
mendapat perhatian adalah perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat.
2.5.2 Isu dan Masalah Hygene1. Kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat
masih rendah sehingga memberikan dampak pada lingkungan
sekitarnya
2. Tingkat pemahaman masyarakat akan tingkat hygine masih
rendah. Hal ini akan berdampak pada tingkat kesehatan
masyarakat khususnya penyebaran penyakit akibat buruknya
sanitasi lingkungan.
2.5.3 Sasaran dan Target Hygene1. Terwujudnya Blue print pembangunan sanitasi jangka
menengah 2. Terwujudnya 100% Murid mulai jenjang PAUD sampai dengan
SMA ber - PHBS pada Tahun 20153. Terwujudnya sehat per-PHBS diatas 90 % di Kabupaten
Lombok Utara Tahun 20154. Terwujudnya penyuluhan, kampanye kesehatan, advokasi
penyehatan lingkungan hingga tahun 2013 di seluruh desa area beresiko (4 Desa)
5. Meningkatnya sarana PHBS di tingkat masyarakat dan sekolah di Kabupaten Lombok
6. Meningkatnya partisipasi dan pemahaman masyarakat arti penting PHBS sampai 80% pada Tahun 2015
2.5.4 Strategi Hygene1. Melakukan penelitian dan penyusunan dokumen perencanaan
sanitasi
2. Promosi dan penyuluhan secara intensif dan
berkesinambungan tentang PHBS
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
3. Peningkatan kesadaran masyarakat akan hidup sehat
4. Percepatan pencapaian pembangunan sanitasi melalui
pengembangan program STBM (sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)
5. Penataan dan kebersihan lingkungan pedesaan dan
pemukiman.
2.5.5 Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Hygene
Kerangka Kerja Logis Sub Sektor Hygene seperti pada tabel 2.6
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
No Isu Permasalahan Tujuan/ Sasaran
Pendekatan/ Strategi
Pembangunan
Kebijakan Pengembangan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output Penilaian Kinerja
Rendahnya kesadaran masyarakat akan PHBS yang berdampak pada tingkat kesehatan dan lingkungan sekitar
Tujuan : Meningkatkan budaya Hidup Bersih dan Sehat masyarakat Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013
Sasaran 1: Terwujudnya Blue print pembangunan sanitasi jangka menengah
Melakukan penelitian dan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi
Menyusun Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS)
Prgram perencanaan pembangunan daerah bidang sosial budaya
- Penyusunan BPS dan SSK Kabupaten Tahun 2011
2 Jenis Dokumen
Tersedianya Perencanaan sanitasi
.- Penyusunan MPSS Tahun 2012
1 Jenis Dokumen
Tersedianya Perencanaan sanitasi
Sasaran 2: Terwujudnya 100% Murid mulai jenjang PAUD sampai dengan SMA ber - PHBS pada Tahun 2015
Promosi dan penyuluhan secara intensif dan berkesinambungan tentang PHBS
Kampanye dan sosialisasi PHBS
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
-
Pengembangan Desa Siaga Aktif Percontohan 5 DS
Terbentuknya Sistem atau Mekanisme Keterpaduan dan Kemitraan dalam Pelaksanaan dan Pengembangan Desa Siaga di Semua Desa
-
Pembinaan dan Pengembangan UKS dan Saka Bhakti Husada
5 KEC
Meningkatnya Derajat Kesehatan Anak Sekolah Melalui Peningkatan strata sekolah dengan UKS dari Madya ke Utama
-
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 5 KEC
Menurunnya Angka Kesakitan melaui Peningkatan Promosi dan Pengembangan Media Promosi PHBS
- Survey Cepat PHBS 33 RT Meningkatnya Cakupan Rumah Tangga Sehat terhadap 10 indikator PHBS, sehingga dapat
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
menurunkan angka kesakitan
- Kampanye PHBS di sekolah - sekolah
…Sekolah Terwujudnya kesadaran usia dini akan PHBS
- Sosialisasi pentingnya CTPS bagi kesehatan
…Sekolah PAUD
Terwujudnya kesadaran usia dini akan PHBS
- Pembangunan sarana cuci tangan di sekolah-sekolah
…Sekolah Terwujudnya kesadaran usia dini akan PHBS
Sasaran 3: Terwujudnya sehat per-PHBS diatas 90 % di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015
Peningkatan kesadaran masyarakat akan hidup sehat
Melakukan sosialisasi hidup sehat
Program Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
- Sosialisasi hidup sehat bersanitasi yang baik
33 Desa Terwujudnya kesadaran masyarakat akan PHBS
Sasaran 4 : Terwujudnya penyuluhan, kampanye kesehatan, advokasi penyehatan lingkungan hingga tahun 2013 di seluruh desa area beresiko (4 Desa)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan hidup sehat
Kampanye, sosialisasi dan penyuluhan tentang sanitasi
Program pengembangan lingkungan sehat
-
Pengawasan Kualitas Air 50 Sampel
Terlindunginya dan Meningkatnya Kualitas Sarana Air Bersih yang memenuhi Syarat Fisik
-
Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Perumahan 5 DS
Meningkatnya Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Sanitasi Dasar dan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat
-
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan 5 DS
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan Perumahan untuk Mendukung Tercapainya STBM dan Desa Siaga Aktif
- Kampanye hidup sehat bersanitasi yang baik
4 Desa area
beresiko
Terwujudnya kesadaran masyarakat akan PHBS
- Sosialisasi stop BABS, sampah dan limbah ke saluran drainase
4 Desa area
beresiko
Terwujudnya kesadaran masyarakat akan PHBS
- Penilaian terhadap desa yang memiliki sanitasi yang baik
…..Desa di 3
Terwujudnya kesadaran masyarakat akan PHBS
2121
LOMBOK UTARA
MPSS Kabupaten Lombok Utara 2012
Kecamatan prioritas
Program Membangun PHBS pada lapisan Masyarakat
- Sosialisasi Penyakit Menular/ KLB
Masyarakt Peningktan pengetahuan masyarakat akab PHBS
- Penyuluhan Kelompok terhadap kebersihan lingkungan dan PHBS
TPM Peningkatan penjamah makanan terlatih
- Penilaian dan pembinaan berkala terhadap PHBS
UKBM Peningkatan penjamah makanan terlatih
Tujuan: Meningkatkan pembangunan sarana PHBS di lingkungan masyarakat
Sasaran : Meningkatnya sarana PHBS di tingkat masyarakat dan sekolah di Kabupaten Lombok
Percepatan pencapaian pembangunan sanitasi melalui pengembangan program STBM (sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Pengembangan dan penguatan kelembagaan STBM yang meliputi 5 pilar
- Meningkatkan kebutuhan akses sanitasi dengan mengedepankan prinsio fasilitasi melalui kegiatan pemicuan
- Penguatan kelembagaan program STBM mulai dari tingkat Dusun sampai Kabupaten
Tujuan : Mewujudkan peran aktif dan kesadaran masyarakat untuk PHBS 80% sampai tahun 2015
Sasaran : Meningkatnya partisipasi dan pemahaman masyarakat arti penting PHBS sampai 80% pada tahun 2015
Peningkatan Kampanye/ Promosi PHBS
Program Pengembangan Media Promosi PHBS
- Promosi PHBS semua tatanan terutama tatanan rumah tangga dan tatanan institusi pendidikan
- Peningkatan peran swasta dalam pengembangan media promosi PHBS terutama media elektronik dan media cetak
2121