MPKT B - Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta
-
Upload
farah-salsabila -
Category
Education
-
view
410 -
download
1
Transcript of MPKT B - Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta
PENURUNAN PERMUKAAN TANAH DI JAKARTA
FARAH SALSABILA RIZA ANANDA SANTOSOHILWAH YOSIAFATFARIZ BAGUS PRADANA ANGGINA MARINDA P.HG 4
Penurunan muka tanah (land subsidence) merupakan suatu proses gerakan penurunan muka tanah yang
didasarkan atas suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana terdapat berbagai macam
variabel penyebabnya
(Marfai, 2006).
FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN PERMUKAAN
TANAH
Penurunan muka tanah alami (natural subsidence) yang disebabkan oleh proses-proses geologi seperti aktifitas vulkanik dan tektonik, siklus geologi, adanya rongga di bawah permukaan tanah dan sebagainya.
Pengambilan bahan cair dari dalam tanah seperti air tanah atau minyak bumi.
Adanya beban-beban berat diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan muka tanah ini sering juga disebut dengan settlement.
Pengambilan bahan padat dari tanah (aktifitas penambangan).
TEKNIK PEMANTAUAN PENURUNAN PERMUKAAN
TANAH
GPSGPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan pada pengamatan
satelit- satelit Global Positioning System
GPS
Prinsip studi penurunah tanah dengan metode survei GPS yaitu dengan menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi
yang dipilih, secara periodik atau kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei
GPS.
GPS dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan tingkat presisi sampai beberapa mm, dengan konsistensi yang tinggi baik
secara spasial maupun temporal.
MATERIAL BERBOBOT RINGAN
Ada 3 jenis bahan material bangunan penting yang memiliki bobot yang ringan yang akan mengurangi beban struktur bangunan jika menggunakannya
baja ringan,
bata ringan (hebel)
genting metal zincalume.
Ketiga bahan material tersebut merupakan jenis material bangunan yang ringan, dan yang selama ini banyak digunakan yaitu jenis batu bata merah/batako untuk dinding, kayu
untuk rangka plapond dan rangka atap, dan genting (tanah/beton/keramik) untuk tutup atap
BATA RINGAN
Bata ringan atau hebel memiliki bobot 520 kg/m3. Lebih ringan dari bata biasa atau bata
merah memiliki bobot 1500 kg/m3
Pasangan bata merah menggunakan perekat adukan semen pasir yang tebalnya antara 2 s/d 2,5 cm, dan hebel menggunakan perekat semen
instan yang tebalnya antara 3 s/d 5 m
BAJA RINGAN
Apabila kita menggunakan bahan tersebut untuk plapond dan atap, maka bobotnya jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan bahan
yang biasa digunakan yaitu umumnya kayu.
GENTING METAL
Genting jenis ini sangat ringan, jangankan dibandingkan dengan genting tanah,
genting keramik, atau genting beton, dibandingkan dengan bahan
yang hampir sejenis saja misalnya dengan seng gelombang, maka
genting zincalume jauh lebih ringan dari bobot seng gelombang untuk setiap M2-
nya. Dengan menggunakan genting metal zincalume jelas sangat ringan.
DAMPAK TERJADINYA PENURUNAN PERMUKAAN
TANAH
BANJIR ROB
Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh naiknya permukaan air
laut akibat dari air pasang. Selain air pasang, penurunan permukaan tanah
dan pemanasan global juga memperparah keadaan. Daerah Jakarta
Utara terdapat 27 titik rawan yang terkena dampak banjir rob ini.
KERUSAKAN INFRASTRUKTUR
Biasanya terjadi pada jembatan, jalan, dan gedung-gedung bertingkat. Hal ini terjadi karena
ketidaksesuaian ukuran tanah ketika dibangun hingga setelah terjadi penurunan permukaan tanah
itu sendiri.
Selain itu, banjir rob juga bisa menyebabkan korosi pada peralatan kerja, kendaraan, maupun bangunan
akibat dari air yang mengandung garam sehingga mempercepat pengkorosian.
KONDISI SANITASI DAN KESEHATAN
Hal ini berhubungan dengan kualitas air, karena ketika permukaan tanah turun maka
cadangan air dibawahnya akan semakin sedikit. Daerah Jakarta Utara yang
berdekatan dengan air laut ikut memperparah kualitas air di daerah tersebut.
Hal ini akibat dari salinitas air yang mengandung garam sehingga memperparah
keadaan air tanah di darat.
KERUGIAN EKONOMI
Kerugian ekonomi bisa terdiri dari kehilangan lahan tambak ataupun kehilangan lahan kosong itu sendiri. Selain itu kerusakan infrastruktur juga menjadi alasan kerugian ekonomi karena hal ini akan memperparah kerugian ekonomi dalam suatu negara maupun daerah itu sendiri.
SOLUSI MENGURANGI TERJADINYA PENURUNAN
PERMUKAAN TANAH
Menyeimbangkan Fungsi
Lingkungan
• SUMUR RESAPAN AIR• REBOISASI
Upaya Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
• MEMBATASI BANGUNAN BERTINGKAT• MEMPERKETAT REGULASI
SUMUR RESAPAN AIR
Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :
a) pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar
b) tidak memerlukan lahan yang luas
c) bentuk konstruksi SRA sederhana.
Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai
tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah (Dephut,1994).
MANFAAT SUMUR RESAPAN AIR
Menurut (Dephut, 1995)
(1) mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi
(2) mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah
(3) mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai
(4) mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan
(5) mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah (Dephut, 1995).
REBOISASI
Melakukan penanaman kembali daerah-daerah yang tidak terdapat tumbuhan dan pohon atau reboisasi. Kondisi tanah di wilayah yang tidak terdapat pohon tentu menjadi sangat rapuh karena tidak adanya akar-akar pohon yang memperkuat kondisi tanah. Sehingga hal ini sangat diperlukan
untuk membuat akar-akar tanah dapat menjalar ke seluruh bagian dalam tanah dan mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah.
MEMBATASI BANGUNAN BERTINGKAT
Hal ini harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak dari
bangunan yang terlalu padat yang sering memicu semakin intensnya
penurunan permukaan tanah. Sehingga, ketika hal ini dilakukan,
tentu akan menjaga kondisi tanah ke arah yang baik.
MEMPERKETAT REGULASI
Regulasi mengenai penyedotan air bawah tanah, alih fungsi lahan, dan peningkatan standar infrastruktur.
Sehingga hal ini dapat meminimalisasi dampak penurunan permukaan tanah. Pengawasan terhadap pembangunan
infrastruktur, memilihara infrastruktur, dan memberikan sanksi yang tegas bagi
pelanggar yang bertujuan untuk mencegah dampak yang lebih parah.