MPB-RHA

13
Manajemen Penanggulangan Bencana (MPB) KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA 2015

description

Manajemen Penanggulangan Bencana. Rapid Health Assessment (RHA) dalam Bencana Tanah Longsor.

Transcript of MPB-RHA

Page 1: MPB-RHA

Manajemen Penanggulangan

Bencana(MPB)

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

2015

Page 2: MPB-RHA

RHA

Rapid Health Assessment

Daerah Tanah Longsor

Kelompok B/ D-III/ Semester V

Page 3: MPB-RHA

Latar Belakang

Bencana longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Potensi longsor di Indonesia sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2008, tercatat 647 kejadian bencana, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor. Bencana tanah longsor di Indonesia banyak terjadi di daerah yang memiliki derajat kemiringan lereng tinggi. Tanah longsor di Banjarnegara (Jawa Tengah) pada awal tahun 2006 telah menyebabkan 76 orang meninggal dan 44 hilang tertimbun tanah. Bencana ini juga membuat 104 rumah rusak berat dan menghancurkan areal persawahan.

Page 4: MPB-RHA

Tujuan

• Untuk mengetahui potensi bahaya tanah longsor• Untuk mengetahui proses tanah longsor• Untuk mengetahui ciri – ciri• Untuk mengetahui penyebab tanah longsor• Untuk mengetahui pencegahan tanah longsor• Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan

selama dan sesudah terjadi bencana.

Page 5: MPB-RHA

Potensi Kejadian Tanah Longsor

Indonesia yang sebagian wilayahnya berupa daerah perbukitan dan pegunungan, menyebabkan sebagian wilayah Indonesia menjadi daerah yang rawan kejadian tanah longsor. Intensitas curah hujan yang tinggi dan kejadian gempa yang sering muncul, secara alami akan dapat memicu terjadinyabencana alam tanah longsor. Tanah longsor sangat berpotensi terjadi pada musim penghujan.

Page 6: MPB-RHA

Proses Terjadinya Tanah Longsor

Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah tersebut akan menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Penyebab terjadinya tanah longsor dan upaya pencegahannya sangat perlu kita ketahui sehingga dapat meminimalisir terjadinya tanah longsor maupun akibat-akibat yang ditimbulkannya.

Page 7: MPB-RHA

Kejadian Tanah Longsor di Banjarnegara

Tanah longsor di Banjarnegara (Jawa Tengah) pada awal tahun 2006 telah menyebabkan 76 orang meninggal dan 44 hilang tertimbun tanah. Bencana ini juga membuat 104 rumah rusak berat dan menghancurkan areal persawahan.

Page 8: MPB-RHA

Ciri-Ciri Tanah Longsor

• Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, yang biasanya terjadi setelah hujan.

• Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. • Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. • Air tergenang jika musim hujan, menjelang bencana

itu, airnya langsung hilang. • Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang besar. • Pohon/tiang listrik banyak yang miring.

Halaman/dalam rumah tiba-tiba ambles ke dalam tanah.

Page 9: MPB-RHA

Peyebab Tanah Longsor di Banjarnegara

• Gaya Pendorong: pada lereng lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

• Faktor alam: kondisi geologi, Iklim, keadaan air, getaran.

• Faktor Manusia: Penambangan batu di lereng, kegagalan struktur dinding penahan tanah, sistem pertanian dan sistem drainase daerah.

Page 10: MPB-RHA

Pencegahan Tanah Longsor di Banjarnegara

• Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.

• Membuat terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal jika membangun pemukiman.

• Jika ada retakan tanah, segeralah menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan tersebut.

• Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.

• Jangan menebang pohon di lereng. • Jangan membangun rumah di bawah tebing.

Page 11: MPB-RHA

Hal-hal yang dilakukan selama dan sesudah terjadi bencana

• Tanggap Darurat: Penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah.

• Rehabilitasi: Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga tentang perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannay supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.

Page 12: MPB-RHA

• Rekontruksi : Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.

Page 13: MPB-RHA