Motor Listrik -1

48
MOTOR LISTRIK MOTOR LISTRIK (DTE 3121) (DTE 3121) Secara umum motor listrik Secara umum motor listrik adalah : motor yang berfungsi adalah : motor yang berfungsi untuk mengubah energi listrik untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang menjadi energi mekanik yang berupa tenaga putar. berupa tenaga putar.

description

teknik

Transcript of Motor Listrik -1

Page 1: Motor Listrik -1

MOTOR LISTRIKMOTOR LISTRIK (DTE 3121)(DTE 3121)

Secara umum motor listrik adalah : Secara umum motor listrik adalah : motor yang berfungsi untuk mengubah motor yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik energi listrik menjadi energi mekanik yang berupa tenaga putar.yang berupa tenaga putar.

Page 2: Motor Listrik -1

Silabus :Silabus :

• Konstruksi, prinsip kerja dan belitan MI

• Torsi dan daya MI 3Ø

• Rugi daya MI

• Rangkaian Kesetaraan Motor Induksi

• Pengujian tanpa beban dan blok rotor

• Motor Induksi fase tunggal

• Karakteristik MI

Page 3: Motor Listrik -1

Bahan Bacaan UtamaBahan Bacaan Utama

Mittal, A. and Mittle, V.N., 2004, Design of Electrical Machines, Standard Publishers Distributors.

Chapman, S.J., 1999, Electric Machinery Fundamentals, Mc Graw-Hill.

Theraja, B.L., 1997, A Text Book of Electrical Technology, S.chand & Company Ltd, Delhi.Wildi,

Theodero, 1997, Electrical Machines, Driver and Power System, Prentisce Hall, New Jersey.Stephen,

Fitzgerald, A.E., Kingsley, A.E., Umans, A.E., Achyanto, Djoko, 1986, Mesin-mesin Listrik, Erlangga, Jakarta.

Page 4: Motor Listrik -1

Motor Listrik AC

Gambar 1. Contoh motor listrik AC

Page 5: Motor Listrik -1

Berdasar prinsip kerjanya motor listrik Berdasar prinsip kerjanya motor listrik Alternating CurrentAlternating Current (AC) dibedakan menjadi : (AC) dibedakan menjadi :

• Motor Induksi atau Asinkron (Tak-Serempak)

• Motor Sinkron (Serempak)

Page 6: Motor Listrik -1

Motor Induksi atau AsinkronMotor Induksi atau Asinkron (Tak-Serempak) (Tak-Serempak)

Ditinjau dari jumlah fasenya :

• Motor Induksi Fase Banyak

• Motor Induksi Fase Tunggal

Page 7: Motor Listrik -1

Motor Sinkron (Serempak)Motor Sinkron (Serempak)

• Jenis medan berputar

• Jenis jangkar berputar

Page 8: Motor Listrik -1

Motor InduksiMotor Induksi

Motor induksi dapat diidentikkan dengan transformator yang kumparan primernya sebagai kumparan stator, sedangkan kumparan sekundernya sebagai kumparan rotor.

Page 9: Motor Listrik -1

Motor InduksiMotor Induksi

Motor induksi fese banyak (polyphase) banyak dipakai dikalangan industri, hal ini berkaitan dengan beberapa keuntungan

Page 10: Motor Listrik -1

Keuntungan Motor Induksi Fase BanyakKeuntungan Motor Induksi Fase Banyak::

• Sangat sederhana dan daya tahan kuat (kususnya tipe sangkar)

• Harga relative murah dan perawatan mudah

• Efisiensi tinggi

Page 11: Motor Listrik -1

Kerugian Motor InduksiKerugian Motor Induksi : :

• Kecepatan tidak dapat berubah tanpa pengorbanan efisiensi

• Kopel awal mutunya rendah dibanding dengan motor DC shunt.

Page 12: Motor Listrik -1

Konstruksi Motor InduksiKonstruksi Motor Induksi

Bagian Stator

Pada bagian stator terdapat beberapa alur (slot) yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari ketiga kumparan fasenya yang disebut kumparan stator.

Page 13: Motor Listrik -1

Bagian Stator

Gambar 2. Bagian stator motor induksi tiga fase

Page 14: Motor Listrik -1

Bagian RotorBagian Rotor

Bagian rotor merupakan bagian yang berputar.

Ada 2 jenis rotor motor induksi

a. Rotor Sangkar (Squirrel Cage)

Sebagian besar rotor motor induksi yang digunakan adalah jenis squirrel-cage (sangkar tupai)

Page 15: Motor Listrik -1

Sketsa rotor sangkar tupai

Page 16: Motor Listrik -1

Motor Induksi

Gambar 4. Rotor sangkar tupai buatan Siemens

Page 17: Motor Listrik -1

Motor InduksiMotor Induksi

b. Rotor Lilit (wound-rotor)

Motor induksi rotor lilit umumnya dibuat jika memerlukan tahanan geser sewaktu motor mulai berjalan hingga pengaturan kecepatan putaran motor.

Page 18: Motor Listrik -1

Motor Induksi

Gambar 5. Rotor lilit dengan cincin geser

Page 19: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Belitan stator yang dihubungkan dg sumber tegangan tiga fase, akan menghasilkan medan magnet yang berputar, sehingga kumparan stator berfungsi sebagai kumparan medan.

Page 20: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor Induksi

Gambar 6. Stator dasar yang terhubung ke sumber tiga fase

Page 21: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor Induksi

Gambar 7. Nilai sesaat arus dan posisi fluks pada Gambar 6

Page 22: Motor Listrik -1

Nilai sesaat arus dan posisi fluksNilai sesaat arus dan posisi fluks

• Bentuk gelombang sinusoidal tiga fase di atas adalah terdapat di stator yang berasal dari pembangkit listrik.

• Pada rotor akan ikut berputar searah medan putar yang dihasilkan stator

Page 23: Motor Listrik -1

Medan putar pada stator akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus pada rotor.

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Page 24: Motor Listrik -1

Rotor tidak memperoleh sumber arus tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan arus stator.

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Page 25: Motor Listrik -1

Perbedaan putaran relative antara putaran medan putar stator dan putaran rotor disebut slip (s)

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Page 26: Motor Listrik -1

Medan magnet putar stator ini akan memotong-motong batang-batang konduktor dari kumparan rotor yang mengakibatkan pada ujung-ujung dari masing-masing kumparan rotor timbul gaya-gerak listrik induksi sebesar :

Er = 4,44 f. Nr. Øm

Di mana :Er = tegangan induksi saat rotor start (Volt) f = frekuensi (Hz)Nr = jumlah kumparan rotorØm= fluks putar maksimum (Weber)

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Page 27: Motor Listrik -1

Dari gambar di atas terlihat bahwa ketiga ujung kumparan rotor dihubungkan dengan tiga cincin yang diisolasi satu terhadap yang lainnya. Melalui sikat yang menempel pada cincin tersebut, dihubungkan dengan resistor luar.

Gambar 8. Diagram skema motor induksi rotor lilit

Page 28: Motor Listrik -1
Page 29: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Setelah gaya gerak listrik induksi Er pada motor timbul, ketiga jepitan dirangkai tertutup dan arus rotor Ir akan mengalir.

Dengan adanya arus Ir , yang terdapat di dalam medan magnet putar, maka pada rotor timbul gaya Lorentz (F) sebesar :

F = B.L.IDi mana : F = gaya Lorentz (Newton)B = kerapatan fluks (Weber/m2)L = panjang kumparan rotor (m)I = kuat arus rotor (ampere)

Page 30: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Jika jari-jari kumparan rotor sebesar r, maka pada rotor timbul momen putar sebesar :

σ = F.r (N.m)catatan : 1 N.m = 0,738 lb.ft

Bila kopel awal rotor yang dihasilkan oleh F cukup besar untuk melawan gesekan dan beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.

Page 31: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Adapun besar GGL kumparan rotor saat rotor berputar adalah :

Ers = 4,44 fr. Nr. Øm s

dengan s adalah slip

Page 32: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Timbulnya induksi rotor Ers, karena terpotongnya batang konduktor kumparan rotor oleh medan putar stator.

Artinya agar timbul tegangan induksi rotor Ers , diperlukan perbedaan relatif antara kecepatan putaran medan putar stator (Ns) dan kecepatan putar rotor (Nr).

Page 33: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

Karena pada bagian rotor merupakan rangkaian tertutup, maka pada bagian rotor akan mengalir arus rotor.

Page 34: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

• Aliran arus induksi dalam satu arah pada separoh konduktor rotor dan separohnya yang lain berlawanan arah.

• Hubung singkat pada ujung-unjung ring menjadi jalan arus pada rotor

Page 35: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor Induksi

Gambar 8. Gerakan magnet yang memotong tangga penghantar

Page 36: Motor Listrik -1

Torsi motor akan muncul akibat interaksi arus rotor dan medan putar magnetik sesuai kaidah tangan kanan.

Gambar 9. Prinsip kaidah Tangan Kanan untuk motor

Page 37: Motor Listrik -1

Tujuan inti besi pada rotor adalah untuk mengurangi reluktans dan mengkonsentrasikan fluks magnet yang melalui penghantar rotor.

Gambar 10. Arah putaran medan dan rotor

Page 38: Motor Listrik -1

SlipSlip

• Perbedaan kecepatan putar antara kecepatan putar medan stator Ns dan kecepatan mekanik rotor Nr , disebut kecepatan slip.

• Kecepatan Slip adalah : Ns – Nr

Page 39: Motor Listrik -1

Slip

Dalam prosentase, slip (s) dinyatakan :

Dengan demikian kecepatan Slip dapat dinyatakan :

(Ns – Nr) = s Ns

%100

NNNs

rsS

Page 40: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

• Pada saat kecepatan putar rotor sama dengan kecepatan medan putar stator, tegangan induksi rotor (Ers) tidak ada dan arus rotor Ir juga tidak timbul, sehingga kopel tidak dihasilkan.

Page 41: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor InduksiPrinsip Kerja Motor Induksi

• Kopel akan timbul jika kecepatan putar rotor lebih kecil dari pada kecepatan medan putar stator.

• Karena itu motor induksi disebut juga motor asinkron (tak serempak).

• Bertambahnya beban motor akan memperbesar kopel, sehingga akan memperbesar arus induksi pada rotor, akibatnya slip nya bertambah besar.

Page 42: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor Induksi

Kecepatan Putar Medan PutarKecepatan putar medan stator adalah kecepatan sinkron yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah kutub motor dan besar frekuensi sumber.

dimana : Ns = kecepatan putar medan putar stator (rpm) f = frekuensi arus dan tegangan stator (Hz) p = banyaknya kutub (buah)

p

fN s

120

Page 43: Motor Listrik -1

Prinsip Kerja Motor Induksi

1 2 3 4 5 6 7 8 910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

U S U S U S

Gambar 11. Cara membentuk belitan 6 kutub

Page 44: Motor Listrik -1

Frekuensi Rotor

Frekuensi yang dibangkitkan pada lilitan rotor adalah f2 , dimana :

120

).(2

pNrNsf

Page 45: Motor Listrik -1

Frekuensi Stator

Sedangkan frekuensi medan putar stator adalah f1, dimana

1201

pNsf

dengan p adalah jumlah kutub (buah).

Page 46: Motor Listrik -1

Frekuensi rotor thd stator

Dari persamaan di atas diperoleh persamaan berikut :

Ns

NrNs

f

f

1

2

12 fsf

Page 47: Motor Listrik -1

Frekuensi rotor dan slipFrekuensi rotor dan slip

Besarnya slip berkisar antara 0% sampai dengan 100%.

Apabila slip = 0, maka kecepatan putaran rotor ( Nr ) akan sama dengan kecepatan medan putar stator (Ns).

Hal itu akan berbeda apabila rotor ditahan, maka slip = 1 sehingga putaran motor (Nr) = 0 dan f2 = f1

Page 48: Motor Listrik -1

Frekuensi rotor dan slipFrekuensi rotor dan slip

Dari persamaan f2 = s x f1 , bahwa frekuensi rotor dipengaruhi oleh slip.

Hal itu disebabkan karena ggl induksi dan reaktansi pada rotor merupakan fungsi frekuensi.