MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP …repository.unika.ac.id/16248/7/13.40.0281 Yasmin...

120
MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG SKRIPSI YASMIN YAHYA 13.40.0281 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017 i

Transcript of MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP …repository.unika.ac.id/16248/7/13.40.0281 Yasmin...

MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP

DIRI PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG

SKRIPSI

YASMIN YAHYA

13.40.0281

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

i

MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI

PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

YASMIN YAHYA

13.40.0281

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

ii

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk kedua orang tua,

kakak dan adik saya, untuk keluarga dan juga sahabat-

sahabat saya yang selalu mendukung saya. Serta terimakasih

kepada seluruh dosen Fakultas Psikologi UNIKA

Soegijapranata yang telah membimbing dan memberikan

banyak ilmu untuk saya.

iv

MOTTO

“ Sufficient is ALLAH for us and he is the best

disposer of affairs.” (QS. 3:173)

“Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu,

masuklah kedalamnya sebab ketakutan

menghadapinya lebih mengganggu daripada

sesuatu yang kau takuti sendiri.” ( Imam Ali

Bin Abi Talib)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

berkah dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Motivasi Berprestasi ditinjau dari Konsep Diri Pada Siswa SMP H.

Isriati Semarang”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. M. Sih Setija Utami, M. Kes selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Ibu Dr. Endang Widyorini, MS selaku dosen wali kelas 02 angkatan 2013,

yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis dalam masa

perkuliahan.

3. Ibu Dra. R.A. Praharesti Eriany, M. Si selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran kepada penulis juga

secara penuh kesabaran membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Damasia Linggarjati Novi, S.Psi., MA selaku dosen penguji proposal

skripsi yang telah berkenan memberikan saran dan kritik tentang

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Y. Bagus Wismanto, MS dan Ibu Lucia Trisni Widianingtanti,

S. Psi., M.Si selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran

dan kritik tentang penyusunan skripsi ini.

6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata yang

sudah membagi ilmunya dari awal semester hingga saat ini.

Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Univeristas Katolik

Soegijapranata Semarang (Mba Deo, Mba Rini, Mas Gandhi) yang telah

vi

banyak membantu dalam segala urusan administrasi dan perijinan.

7. Pihak perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang terima

kasih atas bantuannya guna kelancaran penulisan skripsi ini.

8. Kepala Sekolah dan Para Guru SMP H. Isriati Semarang yang telah

memberikan ijin dan bantuan peneliti untuk melakukan penelitian dan

kepada Siswa Kelas VIII reguler SMP H. Isriati Semarang yang telah

bersedia memberikan waktu dan tenaga menjadi subjek penelitian.

9. Babah, Mama, Kak Has, Oby dan keluarga besar terimakasih atas

dukungan, doa , kasih sayang, dan semangat. Semoga skripsi ini dapat

membuat Babah, Mama, Kak Has , dan Oby bangga.

10. Saudara-saudaraku Fatimah dan Sarah (Trio Sawo), yang selalu

memberikan doa, dukungan, semangat, informasi dan bantuan untuk

penulis.

11. Untuk sahabat-sahabatku Nisa, Sella, Lisa, Fera, Ima, Donni, Uli, Diandra,

Inez, Ressa, Savira, Farra, Amel, Zsazsa, Nina dan Puspa yang telah

menghibur, yang bersedia membantu dan selalu memberikan dukungannya

untuk penulis.

12. Mahasiswa yang mengambil skripsi tentang psikologi pendidikan angkatan

2013 dengan dosen pembimbing yang sama Nini, Vena, Glory, Frida, Lita,

Kiky dan Lena, terimakasih atas kerja sama dan bantuan informasi dalam

pengerjaan skripsi.

13. Teman-teman Kelas 02 angkatan 2013 yang telah berjuang bersama-sama

selama masa perkuliahan, kalian teman-teman terbaik.

14. Asisten PPT 2017/2018 yang memberikan dukungan dan juga

semangatnya untuk penulis dalam menyusun skripsi dan juga bekerja di

PPT.

15. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu atas perhatian dan

vii

dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah pada semua pihak

yang penulis sayangi, serta membalas segala kebaikan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semoga

Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Juli 2017

Penulis

viii

MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI

PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG

Yasmin Yahya

13.40.0281

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri

dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang. Hipotesis

penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konsep diri dengan

motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang. Penelitian ini

menggunakan studi kuantitatif dengan teknik studi populasi dengan 46

subjek siswa kelas VIII reguler SMP H. Isriati Semarang. Metode

pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu : skala konsep diri dan

skala motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan teknik korelasi

Product Moment. Hasil analisis data menunjukan nilai korelasi rxy= 0,775

dengan (p<0,01), berarti hipotesis yang diajukan diterima yakni ada

hubungan positif antara konsep diri dan motivasi berprestasi.

Kata Kunci : Konsep Diri, Motivasi Berprestasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR ............................................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................................iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................................ v

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................................vi

ABSTRAKSI ............................................................................................................................ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 10

C. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 12

A. Motivasi Berprestasi .............................................................................................. 12

1. Pengertian Motivasi Berpretasi ................................................................. 12

2. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi ..................................................................... 14

3. Faktor-faktor yang memengaruhi Motivasi Berprestasi ................. 15

B. Konsep Diri ................................................................................................................ 18

1. Pengertian Konsep Diri ................................................................................. 18

2. Dimensi-dimensi Konsep Diri ................................................................... 20

C. Hubungan Antara Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi ..................... 23

x

D. Hipotesis ...................................................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 28

A. Metode Penelitian.................................................................................................... 28

B. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................................... 28

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................................ 28

D. Subjek Penelitian ..................................................................................................... 30

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 31

1. Skala Motivasi Berprestasi .......................................................................... 31

2. Skala Konsep Diri ............................................................................................ 32

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................................... 33

1. Validitas Alat Ukur ......................................................................................... 34

2. Reliabilitas Alat Ukur .................................................................................... 34

G. Metode Analisis Data ............................................................................................ 35

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN ..................... 36

A. Orientasi Kancah Penelitian ............................................................................... 36

B. Persiapan Penelitian................................................................................................ 38

1. Pemohonan Ijin Penelitian ............................................................................ 38

2. Penyusunan Alat Ukur .................................................................................... 38

3. Pelaksanaan Uji Preliminer Alat Ukur ..................................................... 40

C. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 41

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Berprestasi ........................... 41

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Konsep Diri............................................. 42

D. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................... 43

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 44

A. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 44

xi

1. Uji Asumsi ........................................................................................................... 44

a. Uji Normalitas 44

b. Uji Linieritas 45

2. Uji Hipotesis ....................................................................................................... 45

B. Pembahasan ................................................................................................................. 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 51

B. Saran .............................................................................................................................. 51

1. Bagi Siswa .......................................................................................................... 51

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 53

LAMPIRAN ............................................................................................................................ 56

xii

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi....................................................... 32

Tabel. 2 Blue Print Skala Konsep Diri ........................................................................ 33

Tabel. 3 Distribusi Item Skala Motivasi Berprestasi ............................................ 39

Tabel. 4 Distribusi Item Skala Konsep Diri .............................................................. 40

Tabel. 5 Sebaran Item Valid Skala Motivasi Berprestasi ................................... 41

Tabel. 6 Sebaran Item Valid Skala Konsep Diri ..................................................... 42

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Alat Ukur........................................................................................................ 57

A1 Skala Penelitian ............................................................................................... 58

Lampiran B Data Penelitian ............................................................................................. 63

B1-1 Data Penelitian Skala Konsep Diri ...................................................... 64

B1-2 Data Penelitian Skala Motivasi Berprestasi .................................... 68

Lampiran C Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 70

C1 Validitas dan Reliabilitas Skala Konsep Diri...................................... 71

C2 Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi .................... 78

Lampiran D Jumlah Total Data Valid ......................................................................... 86

Lampiran E Uji Asumsi ..................................................................................................... 89

E1 Uji Normalitas ................................................................................................... 90

E2 Uji Linieritas ...................................................................................................... 94

Lampiran F Hasil Penelitian ............................................................................................ 97

Lampiran G Surat Penelitian ........................................................................................... 99

G1 Surat Ijin Penelitian...................................................................................... 100

G2 Surat Bukti Penelitian ................................................................................. 101

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan mungkin

pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan bagi setiap manusia, sebab

tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang untuk menjadi

pribadi yang berwawasan, memiliki moral yang baik dan mampu untuk

bersaing. Pendidikan merupakan upaya-upaya yang diberikan kepada

peserta didik melalui pengajar agar peserta didik dapat mencapai

kemampuan yang optimal. Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi yang merupakan bawaan yang ada

didalam diri masing-masing peserta didik (Supardi, 2012, h. 114).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa potensi–potensi yang dimaksud

diharapkan agar tumbuh dan berkembang selaras dengan nilai-nilai yang

sudah ada di dalam masyarakat dan kebudayaan bangsa. Oleh karena itu

pendidikan bagi manusia merupakan suatu kebutuhan pasti yang harus

terpenuhi sepanjang hidup. Tanpa adanya pendidikan, mustahil manusia

dapat hidup berkembang sesuai dengan aspirasi untuk bahagia, maju dan

sejahtera. Ki Hajar Dewantara “Bapak Pendidikan Nasional” menyatakan

bahwa “.... pendidikan adalah usaha untuk memajukan dan menumbuhkan

budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran dan tubuh anak.” Oleh

karena itu, pendidikan harus benar-benar terarah untuk menghasilkan

manusia yang berkualitas (Supardi, 2012, h. 114).

Bersekolah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak

1

2

mendapatkan pendidikan. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak

yang berasal dari berbagai macam lapisan masyarakat dan beragam latar

belakang keadaan keluarganya. Sebagaimana Desmita (Setiawati dan

Suparno, 2010, h. 56) menyebutkan bahwa sekolah mempunyai peranan

penting bagi perkembangan anak terutama dalam perkembangan sosialnya,

melalui sekolah anak memperoleh pengalaman dari interaksi dengan orang

lain seperti guru, teman sebaya dan juga lingkungan sekitar. Di sekolah

anak belajar berbagai macam mata pelajaran, bagi seorang anak belajar

sangat dibutuhkan karena melalui belajar, anak akan mendapatkan ilmu

tentang apa yang sedang dipelajari dan mengembangkan kemampuan

kognitif anak. Ilmu yang didapat sang anak sangat bermanfaat karena anak

dapat menerapkan hasil belajarnya di sekolah maupun di dalam

kehidupannya.

Selain bersekolah demi mendapatkan pendidikan penting bagi siswa

untuk menanamkan di dalam dirinya untuk dapat meraih prestasi yang

membanggakan di sekolah dan salah satu cara yang dapat dilakukan anak

untuk membalas jasa orang tua yang telah menyekolahkan mereka adalah

dengan menghasilkan prestasi yang baik di sekolah. Namun untuk

menghasilkan prestasi yang baik di sekolah tidaklah mudah anak-anak

harus berusaha dengan bersungguh-sungguh. Dalam usaha untuk

menghasilkan prestasi yang baik di sekolah anak-anak sering dihadapkan

pada kendala-kendala yang berasal dari dalam diri anak –anak itu sendiri.

Kenyataannya banyak siswa yang menganggap sekolah hanya untuk

sekedar dikatakan mampu untuk naik kelas atau lulus saja (Hawadi, 2001,

h. 42).

3

Dalam proses belajarnya mereka juga hanya sekedar tahu tanpa

memahami benar-benar pelajaran yang diajarkan. Tanda-tanda yang sering

terlihat dari para pendidik adalah tidak benar-benar mempersiapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, malas untuk mengikuti

pembelajaran yang berlangsung, dan menunda-nunda atau bahkan tidak

ingin belajar. Hal itu bertambah sulit ketika siswa beranjak remaja, banyak

yang beranggapan bahwa masa remaja adalah masa yang sulit. Adanya

perubahan yang terjadi pada diri remaja sekarang ini baik fisik maupun

psikisnya mempengaruhi semua pola perilakunya (Hawadi, 2001, h. 42-43).

Seiring dengan berkembangnya masa remaja timbul beberapa minat

remaja, minat yang timbul diantaranya yaitu minat pada prestasi dan juga

minat pada pendidikan. Minat pada prestasi menjadi hal yang kuat sepajang

masa remaja karena dapat memberikan kepuasan pribadi dan dapat

menimbulkan harga diri dalam diri remaja dan membuat remaja itu dikenal

di kalangan teman sebaya. Sedangkan minat pada pendidikan sangat

dipengaruhi oleh minat pada pekerjaan, apabila remaja berharap pada

pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang tinggi maka pendidikan

akan dianggap sebagai salah satu cara untuk dapat mencapai pekerjaan

tersebut (Hurlock, 2003, h.220-221).

Ketika berbicara bahwa siswa memiliki minat (interest) pada topik

atau aktivitas tertentu, maksudnya adalah bahwa siswa beranggapan bahwa

topik atau aktivitas tersebut menarik dan menantang. Dengan demikian,

minat merupakan suatu motivasi instriksik. Siswa yang mengejar suatu

tugas yang menarik minatnya mengalami afek positif yang signifikan

seperti kesenangan, kegembiraan dan kesukaan (Ormrod, 2008, h. 101) .

4

Menurut Masfufatun (Arifin dan Ratnasari, 2017, h.81) minat

merupakan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi tindakan individu.

Pada semua usia, minat memerankan peranan yang penting dalam

kehidupan individu dan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap

perilaku dan sikap. Seseorang akan menjadi malas, enggan mengerjakan

sesuatu ketika ia tidak berminat terhadap kegiatan tersebut. Pentingnya

keberadaan minat pada diri manusia adalah karena minat merupakan

sumber motivasi yang kuat, dan menjadi faktor pendorong untuk melakukan

sesuatu.

Namun masih banyak siswa remaja yang tidak memperlihatkan

minatnya dibidang pendidikan maupun minat pada prestasi, kegiatan lain di

luar sekolah dan di luar belajar lebih menarik perhatian mereka. Mereka

lebih senang untuk bermain dengan teman-teman sebaya dibanding harus

mengerjakan tugas atau belajar mengulang mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah (Hawadi, 2001, h. 42). Para remaja yang memiliki minat

pendidikan yang kurang biasanya akan menunjukkan hal-hal yang

memperlihatkan ketidaksenangannya dalam pendidikan dengan cara mereka

menjadi siswa berprestasi rendah, bekerja dan berusaha di bawah

kemampuannya di dalam setiap mata pelajaran yang ada atau didalam mata

pelajaran tertentu yang tidak ia sukai (Hurlock, 2003, h. 221).

Melalui wawancara yang dilakukan pada hari Selasa, 1 November

2016 di SMP H. Isriati Semarang terhadap sembilan siswa, tiga dari

masing-masing kelas VII, VIII, dan IX reguler hasil menunjukkan ada

masalah dalam hal motivasi berprestasi. Siswa yang diwawancarai

mengatakan kadang-kadang malas saat mengikuti pembelajaran yang

5

berlangsung, malas untuk belajar lagi di rumah. Saat diberikan PR atau

tugas mereka kadang menunda bahkan lupa untuk mengerjakannya.

Saat peneliti menanyakan apakah mereka punya target atau keinginan

untuk masuk dalam ranking kelas mereka menjawab menjalani

pembelajaran semampu mereka dan tidak menetapkan target untuk prestasi

mereka, mereka mengatakan untuk mendapatkan ranking mereka merasa

kesulitan karena melihat teman-teman yang lain lebih unggul dan sulit

untuk dikalahkan. Saat ditanya apakah mereka ingin mengikuti lomba-

lomba akademik yang ada atau mengungguli prestasi teman yang lainnya

mereka ragu-ragu dan takut untuk mengikuti lomba-lomba akademik yang

ada mereka memberi alasan karena takut jika nantinya tidak bisa

mengerjakan dengan benar, ada juga yang mengatakan bahwa mereka

belum menguasai pembelajaran yang diberikan, dan tidak yakin bisa

mengikuti lomba-lomba akademik.

Rata-rata dari mereka juga mengatakan bahwa belum bisa untuk

mengungguli teman-teman yang lebih baik prestasinya dibandingkan

dengan mereka, karena keyakinan diri terhadap diri mereka kurang, dan

belum melakukan usaha yang maksimal dalam belajar. Dalam hal ini para

orang tua sudah memberikan nasihat kepada mereka agar mengikuti proses

pembelajaran dengan baik, rajin dalam belajar, dan juga memberikan

dukungan kepada mereka agar dapat meraih prestasi yang baik disekolah.

Di SMP H. Isriati Semarang terdapat 2 jenis kelas yaitu reguler dan

ungulan, berdasarkan hasil wawancara dengan guru seni budaya,

matematika, dan guru BK SMP H. Isriati Semarang mengatakan bahwa

pada siswa kelas unggulan tidak terlihat kendala motivasi berprestasi seperti

6

siswa kelas reguler. Pada siswa kelas regular berdasarkan hasil wawancara,

para guru menjelaskan bahwa siswa-siswa kelas reguler mudah mengeluh

pada materi yang susah, dan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas

yang diberikan. Beberapa siswa tidak mempersiapkan diri untuk mengikuti

pembelajaran yang berlangsung. Siswa-siswa kurang memperhatikan guru

mereka saat menjelaskan materi di kelas, banyak yang mengobrol di kelas.

Saat diberikan PR atau tugas kadang siswa-siswa tidak

mengerjakannya. Saat ada lomba-lomba di sekolah maupun di luar sekolah

siswa-siswa hanya bereaksi biasa saja, kurang adanya keinginan atau

inisiatif dari dalam diri mereka untuk mengikuti lomba yang ada. Siswa-

siswa kurang termotivasi untuk berusaha dengan bersungguh-sungguh,

sekalipun model pembelajaran sudah disesuaikan, dan para orang tua

dirumah juga sudah memberikan dukungan serta nasihatnya kepada siswa-

siswa dirumah. Mereka kurang peduli tentang kompetisi dan bagaimana

jika prestasi mereka tidak baik.

Dari siswa kelas VII, VIII, dan IX reguler, siswa kelas VIII reguler

memiliki kendala motivasi berprestasi yang nampak lebih jelas jika

dibandingkan dengan siswa kelas VII dan IX reguler. Siswa-siswa kelas

VIII reguler lebih santai dalam menjalani proses pembelajaran yang ada dan

tidak menunjukkan usaha yang maksimal dalam belajar, tidak ada usaha

yang dilakukan dari awal, hanya berusaha di akhir saja saat akan

menghadapi UAS, mereka kurang berkonsentrasi saat di kelas, motivasi

dari dalam diri yang kurang dan beranggapan bahwa mendapat prestasi

belum menjadi hal yang penting dan juga kurangnya tuntutan yang ada,

tidak seperti kelas IX reguler yang sedang mempersiapkan ujian nasional

7

sehingga masih terlihat dalam usaha untuk mendapatkan nilai yang baik dan

lebih bijak dalam mengambil sikap, dan berbeda dengan siswa-siswa kelas

VII reguler yang dalam masa peralihan dari SD ke SMP sehingga berusaha

untuk beradaptasi dengan mata pelajaran yang ada di SMP.

Kendala-kendala di atas secara tidak langsung dapat berpengaruh

terhadap prestasi siswa di bidang akademiknya. Oleh karena itu, untuk

dapat meraih prestasi di bidang akademiknya, seorang siswa perlu untuk

memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya agar dapat meraih prestasi yang

diinginkan, dengan adanya motivasi tidak dipungkiri bahwa siswa dapat

meraih prestasi atau bahkan dapat tetap mempertahankan prestasinya.

Motivasi memainkan peranan penting dalam menentukan hal-hal yang

dianggap dapat menguatkan para siswa. Salah satu motivasi yang berperan

penting dalam hal ini adalah motivasi berprestasi. Menurut McClelland dan

Atkinson (Fatwati dan Fakhruddian, 2014, h. 10), motivasi yang paling

penting dalam hal pendidikan adalah motivasi berprestasi, yaitu ketika

seseorang berusaha dan berjuang agar mencapai sukses atau memilih suatu

kegiatan yang mengarah untuk menuju kesuksesan.

Motivasi berprestasi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 43-44)

adalah motif yang mengarahkan tingkah laku individu dengan

menitikberatkan pada bagaimana sebuah prestasi itu dicapai. Motif inilah

yang mendorong individu untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam

bersaing dengan memiliki suatu ukuran standar keunggulan tertentu.

McClelland (Fatwati dan Fakhruddiana, 2014, h.10) menambahkan bahwa

individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memiliki rasa

tanggung jawab dan juga rasa percaya diri yang tinggi, lebih tekun, lebih

8

giat dalam melaksanakan suatu tugas, mempunyai keinginan untuk dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Selanjutnya dijelaskan, Siswa di sekolah yang mempunyai motivasi

berprestasi yang tinggi akan menyadari kewajiban yang sebenarnya

sehingga datang kesekolah tidak sekedar untuk sekolah tetapi bisa belajar

dan bisa berprestasi. Bila motivasi berprestasi seorang siswa tinggi tentunya

siswa tersebut akan memiliki dorongan agar dapat melampaui proses

dengan melakukan upaya-upaya yang sesuai tujuannya sehingga dapat

meraih kesuksesan. Sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi

berprestasi yang rendah, maka siswa tersebut akan kurang memiliki

ketertarikan, kurang ada daya penggerak untuk melakukan upaya-upaya

serta kurang ada keinginan untuk berkompetisi dengan siswa yang lain

sehingga kemungkinan untuk mencapai kesuksesan pun kecil (Fatwati dan

Fakhruddiana, 2014, h.10).

Menurut McClelland (Sahidin dan Jamil, 2013, h. 212) motivasi

berprestasi sebagai suatu upaya untuk mencapai kesuksesan, yang bertujuan

agar berhasil dalam suatu kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.

Dengan adanya motivasi berprestasi yang dimiliki siswa, diharapkan siswa

tersebut bisa mempertahankan prestasi di bidang akademiknya. Salah satu

hal yang bisa terlihat pada diri individu yang mempunyai motivasi

berprestasi, adalah pada konsep diri yang ada dalam diri mereka. Fernald

dan Fernald (Prabadewi dan Widiasavitri, 2014, h. 263-264) mengatakan

dalam menumbuhkan motivasi seseorang untuk berprestasi dapat

dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah konsep diri.

Konsep diri sebagai gagasan tentang diri sendiri yang berisikan cara

9

pandang individu terhadap dirinya sebagai pribadi. Menurut Fitts

(Agustiani, 2006, h.138-139) konsep diri merupakan aspek penting yang

ada di dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan

(frame of reference) bagi seseorang dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Keseluruhan persepsi, pemberian arti dan penilaian

seseorang tentang dirinya sendiri merupakan suatu gambaran tentang diri

atau konsep diri.

Menurut Agustiani (2006, h.138-139) konsep diri merupakan

gambaran yang dimiliki oleh individu mengenai dirinya sendiri, yang

dibentuk dari pengalaman-pengalaman yang didapat melalui interaksi

dengan lingkungan sekitar. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan,

tetapi berkembang seiring pengalaman yang terus menerus dan

terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat- saat

awal kehidupan anak-anak dan menjadi dasar yang berpengaruh pada

tingkah lakunya dikemudian hari. Fitts juga mengatakan bahwa konsep diri

memengaruhi tingkat laku seseorang dengan kuat. Pada dasarnya tingkah

laku seseorang berkaitan dengan gagasan-gagasan mengenai dirinya sendiri.

Konsep diri adalah persepsi diri seseorang. Ini dapat dipahami sebagai

perasaan individu atau tingkat kepercayaan menyelesaikan tugas-tugas

akademik tertentu. Chowdhury dan Pati (dalam Awan, Noureen, dan Naz,

2011, h.73) menegaskan bahwa konsep diri memainkan peran penting

dalam proses pendidikan ketika seorang anak diterima, disetujui, dihormati

dan disukai, satu akan memiliki kesempatan untuk memperoleh sikap

penerimaan diri dan menghormati diri sendiri. Menurut Wang dan Lin

(dalam Awan et al, 2011, h.73), konsep diri dipandang sebagai keyakinan

10

umum bahwa individu merasakan tentang diri mereka sendiri dan tingkat

dari konsep diri individu memprediksi apakah atau sejauh mana dia mampu

menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan berhasil atau tidak berhasil.

Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi

berprestasi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal

adalah yang berasal dari luar diri individu seperti orang tua dan guru, lalu

Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri individu seperti faktor

inteligensi dan faktor penilaian seseorang tentang dirinya sendiri. Melalui

wawancara dan observasi yang dilakukan, para guru dan orang tua sebagai

faktor eskternal sudah cukup baik dalam memotivasi siswa di sekolah,

namun faktor internal yaitu faktor penilaian siswa tentang dirinya sendiri

atau konsep diri siswa dirasa kurang. Hal inilah yang menarik peneliti untuk

meneliti lebih jauh mengenai “Motivasi Berprestasi Dintinjau Dari Konsep

Diri pada Siswa SMP H. Isriati Semarang”.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan

antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati

Semarang.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan

disiplin ilmu psikologi, khususnya pada bidang psikologi pendidikan.

11

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang berguna bagi

sekolah dan siswa-siwa dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa

di sekolah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motivasi Berprestasi

Menurut Woodworth dan Marques motif merupakan suatu tujuan

jiwa yang mendorong seseorang untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan

tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di sekitarnya (Mustaqim dan

Wahib, 2010, h.72).

Motif merupakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu

yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.

Sedangkan motivasi merupakan keadaan dalam diri individu yang

mendorong atau mengarahkan motif untuk perilaku ke arah tujuan

(Walgito, 2004, h. 220).

Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize),

mengarahkan, dan mempertahankan perilaku, motivasi membuat siswa

bergerak, menempatkan siswa ke dalam suatu arah tertentu, dan

menjaga mereka agar terus bergerak. Sering terlihat motivasi siswa

tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif,

emosional, dan perilaku diberbagai aktivitas sekolah (Ormrod, 2008, h.

58) .

Dengan demikian, motif dan motivasi merupakan hal yang

berbeda, motif dapat diibaratkan sebagai pemicu yang melatarbelakangi

seseorang berperilaku, sedangkan motivasi sebagai pengarah yang

mendorong agar seseorang berperilaku ke arah tujuanya.

12

13

Motivasi berprestasi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 43-

44) adalah motif yang mengarahkan tingkah laku individu dengan

menitik beratkan pada bagaimana sebuah prestasi itu dicapai. Motif

inilah yang mendorong individu untuk mencapai sebuah keberhasilan

dalam bersaing dengan memiliki suatu ukuran standar keunggulan

tertentu.

Motivasi berprestasi adalah daya penggerak dari dalam diri siswa

untuk mencapai taraf prestasi yang setinggi mungkin, sesuai dengan

apa yang ditetapkan oleh siswa itu sendiri. Oleh karena itu siswa

dituntut untuk bisa bertanggung jawab tentang taraf keberhasilan yang

akan ia peroleh (Hawadi, 2001, h. 87).

Menurut Heckhausen (Fernald & Fernald, 2004, h. 315), motivasi

berprestasi melibatkan keinginan untuk sukses. Hal ini hadir setiap kali

seseorang berkaitan dengan mencapai semacam standar, ditetapkan

oleh dirinya sendiri atau orang lain. Standar ini menyiratkan tingkat

keunggulan tertentu, sehingga individu senang dengan kompetensi dan

kecewa dengan ketidakmampuan.

Atkinson (Singh, 2011, h. 163) mendefinisikan motivasi

berprestasi sebagai perbandingan kinerja dengan orang lain dan

terhadap standar kegiatan tertentu. Atkinson dan Feather

mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah kombinasi dari dua

variabel kepribadian: kecenderungan untuk mendekati keberhasilan dan

kecenderungan untuk menghindari kegagalan.

Jackson (Wardana, 2013, h. 101) mengatakan bahwa motivasi

berprestasi adalah dorongan yang sangat kuat untuk berupaya dan

14

bekerja keras demi meraih suatu pencapaian keberhasilan dan

keunggulan.

Gesinde (Khan dan Alam, 2015, h. 65) menyatakan bahwa

motivasi berpresrasi adalah penentu diri untuk keberhasilan akademis.

Oleh karena itu motivasi berprestasi didasarkan pada pencapaian

keberhasilan dan mencapai semua cita-cita dalam kehidupan.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

berprestasi adalah dorongan atau daya penggerak dari dalam diri

individu yang mengarahkan individu berperilaku untuk mencapai

keberhasilan dengan suatu ukuran standar keunggulan tertentu.

2. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi

Ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi

menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 87) yaitu;

a. Tanggung jawab. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi

yang tinggi akan merasa bahwa dirinya dapat bertanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan. Ia akan menyelesaikan tugas-tugas

yang ia kerjakan dan tidak akan meninggalkan tugasnya sebelum

tugas itu selesai.

b. Mempertimbangkan risiko. Seseorang yang mempunyai motivasi

berprestasi yang tinggi akan memilih tugas dengan tingkat kesulitan

yang sedang, yang dapat menantang kemampuannya, tetapi masih

memungkinkan untuk dapat menyelesaikannya dengan baik.

c. Mempertimbangkan umpan balik. Seseorang yang mempunyai

motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai pemberian umpan

balik atas apa yang ia kerjakan.

15

d. Kreatif-inovatif. Individu dengan motivasi berprestasi akan memiliki

kecenderungan bertindak kreatif, melauli pencarian cara yang baru

agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan seefisien dan

seefektif mungkin.

Menurut Smith, et al. (Bosse, 2015, h. 2 - 3), seseorang yang

memiliki motivasi yang tinggi mempunyai ciri-ciri yaitu;

a. Orang dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung

memiliki keinginan untuk sukses dengan standar yang melampaui

keunggulan dan ambisius dengan tugas-tugas yang mereka

mencari.

b. Orang dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan mencari tugas

yang cukup sulit, karena mereka ingin memperbaiki diri.

c. Orang dengan motivasi yang tinggi tertarik pada perkerjaan yang

bergengsi, yang melibatkan peningkatan mobilitas dan keuangan.

Dari ciri-ciri yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi

adalah bertanggung jawab, mempertimbangkan risiko,

memepertimbangkan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Dalam

penelitian yang akan dilakukan motivasi berprestasi akan diukur sesuai

dengan teori McClelland karena sesuai dengan teori yang menjadi

acuan dalam penelitian ini.

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi

McClelland (Muslimah dan Wahdah, 2013, h. 45)

mengungkapkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi

motivasi berprestasi, meliputi;

16

a. Faktor Individual (Internal)

Faktor individual yang dimaksud dalam hal ini yaitu faktor

inteligensi dan faktor penilaian seseorang tentang dirinya sendiri.

b. Faktor Lingkungan (Eksternal).

Faktor lingkungan meupakan segala hal yang berada diluar diri

seseorang, yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasinya.

Faktor lingkungan digolongkan menjadi tiga, yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan akademik.

Ada 4 faktor yang dapat memengaruhi motivasi berprestasi

menurut Fernald & Fernald (2004, h. 315-317) yaitu;

a. Keluarga dan kebudayaan

Cara yang dilakukan oleh orang tua dalam mengasuh dan melatih

anaknya dapat mempengaruhi motivasi berprestasi sang anak. Anak-

anak yang didorong untuk menggunakan kemampuan mereka secara

konstruktif dan mengetahui hal-hal untuk mereka sendiri, terutama

pada usia dini, memungkinkan menjadikan anak memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi dikemudian hari. Selain itu, tingkat pekerjaan

orang tua, semakin tinggi tingkat pekerjaan orang tua semakin besar

kemungkinan motivasi berprestasi pada sang anak. Faktor lainnya

adalah urutan kelahiran, semakin banyak jumlah anak, membuat

perhatian orang tua berkurang pada setiap anak. Harapan orang tua

terhadap anak yang terlalu besar juga dapat menurunkan minat

dalam prestasi. Dan faktor yang dapat berpengaruh lainnya adalah

melalui budaya yang tercipta dan berkembang di lingkungan sekitar

sang anak.

17

b. Konsep Diri

Banyak motif yang dapat dipengaruhi oleh kemampuan berpikir.

Seseorang bisa membayangkan dan menafsirkan dunia dan faktor

penting di sini adalah konsep diri, yang merupakan cara seseorang

memikirkan dirinya sendiri secara global. Ini mencakup perasaan diri

dan sikap diri seseorang. Dalam budaya, terutama bagi laki-laki,

konsep diri ditingkatkan melalui pencapaian, namun orang juga

berusaha untuk menganggap dirinya baik dengan amal, sosial,

kreatif, cantik, atau berbeda dari orang lain. Keyakinan seseorang

tentang dirinya dapat memotivasi, dan karenanya memiliki pengaruh

penting terhadap tingkah laku individu. Dalam keseharian dalam

mencapai tujuan beberapa orang akan menetapkan tingkat

pencapaian yang tinggi dan yang lainnya akan berharap bisa

mencapai tujuan yang lebih rendah. Pengamatan umum dan studi

laboratorium menunjukkan bahwa tingkat aspirasi seseorang

dimodifikasi oleh keberhasilan dan kegagalan masa lalu yaitu, oleh

konsep diri.

c. Peran Seks

Prestasi tinggi, identik dengan maskulinitas, dilihat sebagai

pertentangan dari konsep tradisional wanita ideal. Akibatnya

beberapa wanita tidak optimal dan tidak yakin dengan kemampuan

mereka, terumata ketika berada dikalangan yang banyak didominasi

oleh pria. Ditambah lagi dengan banyaknya stereotip yang

beranggapan bahwa laki-laki bekerja diluar rumah sedangkan wanita

bekerja didalamnya membuat adanya kesenjangan diantara laki-laki

18

dan perempuan.

d. Pengakuan dan Prestasi

Seseorang akan lebih meningkatkan motivasinya apabila pekerjaan

atau tugas yang dia kerjakan mendapatkan pengakuan yang baik dan

dipedulikan oleh orang lain. Hal ini sesuai dengan penelitian

Hawthorne, peningkatan kerja karyawan dengan perubahan jam

istirahat, pengaturan ruangan, dan sebagainya tidak sesignifikan

dibandingkan dengan melibatkan perasaan karyawan dengan

memberikan pengakuan atas pekerjaannya.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan faktor yang

memengaruhi motivasi berprestasi adalah keluarga dan kebudayan,

konsep diri, peran seks, dan pengakuan dan prestasi.

B. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Menurut Fitts (Agustiani, 2006, h.138-139) konsep diri

merupakan aspek penting yang ada di dalam diri seseorang, karena

konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) bagi

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Keseluruhan

persepsi, pemberian arti dan penilaian seseorang tentang dirinya sendiri

merupakan suatu gambaran tentang diri atau konsep diri.

Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (dalam Sarwono dan

Meinarno, 2009, h. 53), konsep diri merupakan sekumpulan

kepercayaan dan perasaan seseorang mengenai dirinya sendiri.

Kepercayaan seseorang tentang dirinya dapat berkaitan dengan bakat,

19

minat, kemampuan, penampilan fisik, dan lain sebagainya. Kemudian

seseorangpun mempunyai perasaan terhadap kepercayaan tentang

dirinya tersebut, apakah dia merasa dirinya positif atau negatif, bangga

atau tidak bangga, dan senang atau tidak senang dengan dirinya sendiri.

Berzonsky (Rahmaningsih dan Martani, 2014, h. 180)

mendefinisikan konsep diri adalah sebuah teori pribadi yang mencakup

keseluruhan konsep, asumsi, dan prinsip yang dipercayai oleh

seseorang mengenai dirinya sepanjang kehidupannya.

Erikson (Rahmaningsih dan Martani, 2014, h. 179-180)

menyatakan bahwa konsep diri merupakan penelitian pada masa remaja

tentang identitas, yang khususnya lebih memperhatikan pada cara

pandang seseorang dalam mempersepsikan dirinya.

Menurut Stuart dan Sudeen (Muhith, 2015, h. 64) konsep diri

adalah seluruh ide, pemikiran, kepercayaan, dan pendirian yang

diketahui seseorang tentang dirinya dan yang dapat berpengaruh pada

seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini juga termasuk

dengan persepsi seseorang terhadap sifat dan kemampuan yang

dimilikinya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai

yang berhubungan dengan pengalaman dan objek, tujuan seseorang

serta keiginannya. Usaha seseoarang dalam memandang dirinya

tersebut berbentuk penialaian subjektif seseorang tentang dirinya

sendiri; perasaan sadar atau tidak sadar dan pandangan tentang fungsi,

peran, dan tubuh. Pandangan terhadap diri meliputi: ketertarikan talenta

dan keterampilan, kemampuan, kepribadian dan pembawaan, serta

persepsi tentang moral yang dimilikinya.

20

Menurut Brooks (Muhith, 2015, h. 66) menyebutkan konsep diri

sebagai persepsi-persepsi fisik, sosial, psikologis tentang diri sendiri

yang berasal dari pengalaman-pengalaman dan interaksi yang

dilakukan dengan orang lain.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep

diri adalah keseluruhan pemikiran, persepsi atau cara pandangan

seseorang tentang dirinya sendiri yang dipercayai dan digunakan

sebagai acuan oleh seseorang.

2. Dimensi-Dimensi Konsep Diri

Fitts (1971, h. 14-20) mengelompokkan aspek-aspek konsep diri

individu menjadi dua dimensi besar, yaitu;

a. Dimensi Internal

1) Diri identitas

Yaitu label atau simbol yang digunakan oleh seseorang untuk

menjelaskan tentang dirinya dan membentuk identitas seseorang.

Label- label ini akan terus bertambah dengan seiring bertumbuh

dan meluasnnya kemampuan seseorang didalam segala bidang.

2) Diri pelaku

Adanya kemauan dalam diri individu untuk dapat melakukan

sesuatu yang sesuai dengan dorongan rangsangan internal ataupun

eksternal. Konsekuensi dari perilaku itu dapat berdampak pada

lanjut atau tidaknya perilaku yang dilakukan tersebut, dan juga

dapat menentukan apakah sesuatu perilaku perilaku itu akan

disimbolkan, dan digabungkan dalam diri identitas seseorang.

21

3) Diri penilai

Lebih berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, penghayal,

pembanding, dan juga terutama sebagai penilai. Disamping

sebagai penghubung kedua diri sebelumnya.

b. Dimensi Eksternal

1) Konsep diri fisik, yaitu suatu cara individu dalam memandang

dirinya sendiri melalui beberapa sudut pandang seperti fisik,

kesehatan, penampilan keluar, dan gerak motoriknya.

2) Konsep diri pribadi, yaitu cara individu dalam memberikan

penilaian tentang kemampuannya yang ada pada dirinya dan

menggambarkan tentang identitas yang dimilikinya.

3) Konsep diri sosial, yaitu pandangan, pemikiran, perasaan, dan

evaluasi individu tentang kecenderungan sosial yang dimilikinya

sendiri, berkaitan dengan kapasitas dalam berinteraksi dengan

dunia diluar dirinya, perasaan mampu dan berharga dalam

lingkungan interaksi sosialnya.

4) Konsep diri moral etik, berhubungan dengan pandangan,

pemikiran, perasaan, dan juga penilaian individu tentang moralitas

dirinya yang terkait dengan hubungan personalnya dengan Tuhan,

dan segala sesuatu yang memiliki sifat normatif, baik nilai-nilai

ataupun prinsip-prinsip yang dapat memberikan arti dan arah bagi

kehidupan seseorang.

5) Konsep diri keluarga, berhubungan dengan pandangan, perasaan,

dan pemikiran, dan penilaian individu tentang keluarganya, dan

juga keberadaan dirinya sebagai bagian dari keluarga itu.

22

6) Dalam edisi kedua Tennesse Self Concept Scale milik Fitts

dimensi konsep diri akademik ditambahkan. Konsep diri

akademik, berhubungan dengan pandangan, pemikiran, perasaan,

dan penilaian individu tentang kompetensi akademiknya (Muhith,

2015, h. 75).

Sementara itu, Berzonsky (Rahmaningsih dan Martani, 2014, h.

180-181) menjelaskan bahwa konsep diri memiliki empat dimensi, di

antaranya:

a. Diri fisik (physical self), yaitu mencakup keseluruhan kepemilikan

seseorag yang berwujud benda-benda, seperti tubuh, busana,

benda material dan lain sebagainya.

b. Diri sosial (social self), yaitu mencakup peran sosial yang

dilakukan oleh seseorang dan penilaian seseorang mengenai peran

tersebut.

c. Diri moral (moral self), yaitu meliputi keseluruhan nilai-nilai dan

prinsip yang diyakini seseorang dalam kehidupannya, dan

d. Diri psikis (psycholo-gical self) yaitu meliputi pikiran, perasaan,

serta sikap seseorang terhadap dirinya sendiri.

Dari beberapa dimensi yang disebutkan diatas dapat disimpulkan

bahwa dimensi konsep diri adalah konsep diri identitas, konsep diri

pelaku, konsep diri penilai, konsep diri fisik, konsep diri pribadi,

konsep diri sosial, konsep diri moral etik, konsep diri keluarga, dan

konsep diri akademik. Dalam penelitian yang akan dilakukan konsep

diri akan diukur sesuai dengan teori Fitts karena sesuai dengan teori

yang menjadi acuan dalam penelitian ini, dimensi-dimensi dalam teori

23

fitts lebih beragam dan sudah mewakili dimensi-dimensi dari teori yang

lain.

C. Hubungan antara Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi

Seorang siswa dalam menjalani kegiatan belajar mengajar dibutuhkan

motivasi yang kuat untuk dapat tetap mempertahankan prestasi di bidang

akademiknya. Salah satu motivasi yang berperan penting dalam hal ini

adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi menurut McClelland

(Hawadi, 2001, h. 43-44) adalah motif yang mengarahkan tingkah laku

individu dengan menitik beratkan pada bagaimana sebuah prestasi itu

dicapai. Motif inilah yang mendorong individu untuk mencapai sebuah

keberhasilan dalam bersaing dengan memiliki suatu ukuran standar

keunggulan tertentu. Ciri-ciri seseorang yang mempunyai motivasi

berprestasi yang tinggi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 87) adalah

bertanggung jawab, mempertimbangkan risiko, memepertimbangkan

umpan balik, dan kreatif-inovatif. Salah satu faktor yang mempengaruhi

motivasi berprestasi seseorang adalah konsep diri.

Menurut Fitts (1971, h. 3) konsep diri merupakan diri yang terlihat,

dirasakan, dan dialami oleh diri itu sendiri dan konsep diri juga merupakan

aspek penting yang ada di dalam diri seseorang, karena konsep diri

merupakan kerangka acuan (frame of reference) bagi seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Keseluruhan persepsi, pemberian arti

dan penilaian seseorang tentang dirinya sendiri merupakan suatu gambaran

tentang diri atau konsep diri.

Dimensi-dimensi konsep diri menurut Fitts (1971, h. 14-20) yaitu,

24

konsep diri identitas, konsep diri pelaku, konsep diri penilai, konsep diri

fisik, konsep diri pribadi, konsep diri sosial, konsep diri moral etik, konsep

diri keluarga, dan dalam edisi kedua Tennesse Self Concept Scale milik

Fitts dimensi konsep diri akademik ditambahkan (Muhith, 2015, h.71-75).

Konsep diri sebagai gagasan tentang diri sendiri yang berisikan cara

pandang individu terhadap dirinya sebagai pribadi, termasuk cara pandang

seseorang tentang kemampuan di dalam bidang akademisnya.

Cara pandang dan anggapan siswa tentang dirinya khususnya

kemampuan di bidang akademiknya adalah salah satu dimensi dari konsep

diri yaitu konsep diri akademik, dan konsep diri akademik akan

berpengaruh pada perilaku dan motivasi berprestasi siswa dalam proses

belajar mengajar di sekolah. Pandangan ini dapat berupa pandangan positif

atau negatif tentang dirinya sendiri. Jika siswa mempunyai pandangan yang

baik tentang dirinya maka siswa tersebut akan merasa bisa untuk

termotivasi mencapai prestasi. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh

Prabadewi dan Widiasavitri (2014, h.267) menunjukkan bahwa semakin

positif konsep diri akademik, maka semakin tinggi motivasi berprestasi

yang dimiliki remaja awal panti asuhan di Denpasar, dan sebaliknya,

semakin negatif konsep diri akademik, semakin rendah motivasi berprestasi

yang dimiliki remaja awal panti asuhan di Denpasar.

Pada individu yang memiliki motivasi berprestasi cenderung memiliki

keinginan untuk sukses dengan standar yang melampaui keunggulan, untuk

dapat meraih kesuksesan atau prestasi seseorang harus memiliki pandangan

yang optimis tentang dirinya bahwa dirinya dapat meraih kesuksesannya,

sehingga dapat memutuskan untuk dapat melanjutkan usahanya, perasaan

25

akan keinginan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang inginkan ini

adalah salah satu dimensi dari konsep diri yaitu diri pelaku dan diri pelaku

ini menentukan lanjut atau tidaknya seseorang melanjutkan usahanya.

Konsep diri pelaku yang positif dapat berkontribusi dalam memotivasi

seseorang agar dapat meraih kesuksesan atau prestasi yang baik oleh

harapan pribadi yang optimis dari siswa tentang dirinya. Konsep diri yang

positif dapat berkontribusi untuk motivasi berprestasi yang baik melalui

harapan optimis pribadi siswa tentang dirinya sendiri. Seperti yang

dikatakan Franken (Khan dan Alam, 2015, h. 63) menyatakan bahwa ada

banyak penelitian yang menunjukkan bahwa konsep diri, mungkin dasar

untuk semua perilaku termotivasi. Konsep diri yang menimbulkan

kemungkinan diri, dan kemungkinan diri yang menciptakan motivasi untuk

perilaku.

Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan

merasa bahwa dirinya dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan dan memiliki keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan

dalam dirinya untuk menyelesaikan tugas yang ada, hal ini juga dipengaruhi

oleh konsep diri yaitu konsep diri pribadi berkaitan dengan pandangan

siswa tentang kemampuan yang ia miliki. Seperti hasil penelitian yang

dilakukan oleh Temuan ini juga dalam keselarasan dengan temuan Chetri

(Khan dan Alam, 2015, h. 68) di mana ia melakukan penelitian tentang

konsep diri dan motivasi berprestasi remaja dan hubungannya dengan

prestasi akademik dan menemukan hasil bahwa ada hubungan antara

konsep diri dan motivasi berprestasi. Hal ini disebabkan fakta bahwa para

siswa yang memiliki tingkat konsep diri yang baik dapat mengembangkan

26

motivasi intrinsik yang tinggi dalam diri mereka yang memotivasi mereka

untuk mencapai yang lebih baik. Mereka menyadari kekuatan mereka, bakat

dan kelemahan. Hal ini membuat mereka mampu memperbaiki kelemahan

mereka dan mengembangkan kekuatan mereka untuk mencapai yang lebih

tinggi didalam kompetisi.

Siswa dengan motivasi beprestasi yang tinggi terlihat lebih baik dalam

proses belajar mengajar di sekolah. Hal itu juga tidak terlepas dari peran

konsep diri. Menurut Tella (dalam Awan et al, 2011, h. 73) siswa yang

termotivasi tampil lebih baik secara akademis dari siswa yang bermotivasi

rendah oleh karena itu variabel kepribadian siswa pada umumnya dan

konsep diri dan motivasi berprestasi khususnya, memiliki pengaruh besar

pada pendekatan mereka untuk belajar.

Hasil penelitian Awan et al (2011) menunjukkan bahwa konsep diri

dari siswa dan motivasi berprestasi (sosial, penguasaan, kinerja) secara

signifikan berkorelasi dengan satu sama lain. Hasil penelitian ini cukup

mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh psikolog lain dan peneliti

seperti Barker, McInerney, dan Dowson yang menemukan hubungan yang

positif dan signifikan secara statistik antara dua variabel yaitu konsep diri

dan motivasi berprestasi (Awan et al, 2011, h. 74).

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dapat memperjelas

bahwa konsep diri mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi

berprestasi siswa. Jika ingin memprediksi motivasi berprestasi siswa maka

dapat diketahui melalui konsep diri siswa tersebut. Penelitian diatas

membedakan siswa dengan motivasi berprestasi tinggi dan siswa dengan

motivasi berprestasi yang rendah. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi

27

tinggi lebih percaya pada dirinya, mampu mengontrol dan mengembangkan

diri dengan baik dan berusaha sebaik mungkin untuk hasil prestasi yang

baik, sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah akan

melihat bahwa dirinya kurang memiliki kemampuan dan tidak dapat

bersaing dengan siswa yang lainnya. Konsep diri atau pandangan tentang

dirinya sendiri yang berbeda diantara siswa-siswa tersebut mengenai

dirinya membuat adanya perbedaan dalam motivasi berprestasi dalam diri

mereka.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disusun

suatu hipotesis penelitian : ada hubungan positif antara konsep diri dengan

motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang. Semakin positif

konsep diri maka semakin tinggi motivasi berprestasi dan begitu juga

sebaliknya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitaif menegaskan analisisnya pada data-data

yang bersifat numerikal (angka) yang dapat diolah dengan menggunakan

metode statistika. Pada umumnya, pendekatan kuantitaif dilakukan untuk

penelitian inferensial atau digunakan untuk pengujian hipotesis. Dengan

metode kuantitatif nantinya akan diperoleh signifikansi perbedaan

kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel penelitian yang diteliti

(Azwar, 2013, h. 5).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian menjadi langkah awal sebelum metode

pengumpulan data dan analisis data. Pengidentifikasian variabel penelitian

membantu dalam menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis

data yang akan digunakan. Variabel penelitian yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel tergantung : Motivasi Berprestasi

2. Variabel Bebas : Konsep Diri

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan suatu definisi tentang variabel

penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang

28

29

dimiliki variabel penelitian tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2013, h.

74). Variabel- variabel penelitian yang digunakan adalah :

1. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan atau daya penggerak dari

dalam diri individu yang mengarahkan individu berperilaku untuk

mencapai keberhasilan dengan suatu ukuran standar keunggulan

tertentu.

Motivasi berprestasi diungkapkan dengan menggunakan alat ukur

berupa skala yang disusun peneliti berdasarkan ciri-ciri motivasi

berprestasi yaitu bertanggung jawab, mempertimbangkan risiko,

memepertimbangkan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Diukur

menggunakan skala dengan skor 1-4 semakin tinggi skor yang didapat

dari skala motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula motivasi

berprestasi yang ada pada diri subyek. Sebaliknya, jika semakin rendah

skor yang didapat dari skala motivasi berprestasi maka semakin rendah

pula motivasi berprestasi yang ada pada diri subyek.

2. Konsep Diri

Konsep diri adalah keseluruhan pemikiran, persepsi atau cara

pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang dipercayai dan

digunakan sebagai acuan oleh seseorang.

Konsep diri diungkapkan dengan menggunakan alat ukur berupa

skala yang disusun peneliti berdasarkan dimensi-dimensi konsep diri

yaitu konsep diri identitas, konsep diri pelaku, konsep diri penilai,

konsep diri fisik, konsep diri pribadi, konsep diri sosial, konsep diri

moral etik, konsep diri keluarga, dan konsep diri akademik. Diukur

30

menggunakan skala dengan skor 1-4 semakin tinggi skor yang

didapatkan dari skala konsep diri maka semakin tinggi pula konsep diri

pada subyek. Sebaliknya, jika semakin rendah skor yang didapat dari

skala konsep diri maka semakin rendah pula konsep diri pada subyek.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber utama data penelitian yang akan

dilakukan, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel penelitian

yang akan diteliti. Subjek penelitian, pada umumnya, adalah yang akan

dikenai kesimpulan oleh hasil penelitian (Azwar, 2013, h. 34-35).

Dalam sebuah penelitian populasi didefinisikan sebagai kelompok

subjek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu

populasi, kelompok subjek haruslah memiliki karakteristik atau ciri-ciri

bersama yang dapat membedakan dari kelompok-kelompok subjek yang

lainnya (Azwar, 2013, h. 77). Populasi yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII reguler SMP H. Isriati Semarang yang

berjumlah 46 siswa, yang terdiri dari siswa kelas VIII B sebanyak 21 siswa

dan kelas VIII C sebanyak 25 siswa. Pengambilan subyek penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik studi populasi dimana seluruh

populasi digunakan sebagai subyek penelitian. Seluruh anggota populasi

dapat digunakan subyek penelitian apabila jumlah anggota populasi sedikit

sehingga tidak perlu melakukan penarikan sampel atau teknik sampling

tertentu (Dhohiri,Wartono dan Wiraatmadja, 2007, h. 96) .

31

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpul data.

Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

sebanyak dua skala yaitu skala motivasi berprestasi dan skala konsep diri.

1. Skala Motivasi Berprestasi

Skala ini digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi siswa

yang disusun sesuai dengan ciri-ciri motivasi berprestasi menurut

McClelland (Hawadi, 2001, h. 43-44) yaitu :

a. Bertanggung jawab.

b. Mempertimbangkan resiko.

c. Mempertimbangkan umpan balik.

d. Kreatif-inovatif.

Skala direncanakan terdiri dari 32 item dengan bentuk favorable

dan unfavorable. Penilaian pada item favorable subyek akan

memperoleh skor empat (4) untuk jawaban Sangat Sesuai; skor tiga (3)

untuk jawaban Sesuai; skor dua (2) untuk jawaban Tidak Sesuai; skor

satu (1) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Penilaian pada item

unfavorable subyek akan memperolah skor empat (4) untuk jawaban

Sangat Tidak Sesuai; skor tiga (3) untuk jawaban Tidak Sesuai; skor

dua (2) untuk jawaban Seuai; skor satu (1) untuk jawaban Sangat

Sesuai. Blue print skala motivasi berprestasi dilihat pada Tabel 1.

32

Tabel 1

Blue Print : Motivasi Beprestasi

Ciri-ciri motivasi Pernyataan

berprestasi

Jumlah

Favorable Unfavorable

Bertanggung jawab. 4 4 8

Mempertimbangkan 4 4 8

resiko.

Mempertimbangkan 4 4 8

umpan balik.

Kreatif-inovatif 4 4 8

Jumlah 16 16 32

2. Skala Konsep Diri

Skala ini digunakan untuk mengukur konsep diri yang disusun

sesuai dengan dimensi-dimensi konsep diri menurut Fitts (1971, h. 14-

20) yaitu :

a. Konsep diri identitas

b. Konsep diri pelaku

c. Konsep diri penilai

d. Konsep diri fisik

e. Konsep diri pribadi

f. Konsep diri sosial

g. Konsep diri moral etik

h. Konsep diri keluarga

i. Konsep diri akademik ini ditambahkan dalam edisi kedua Tennesse

Self Concept Scale milik Fitts (Muhith, 2015, h. 75).

33

Skala direncanakan terdiri dari 36 item bentuk favorable. Penilaian

pada item favorable subyek akan memperoleh skor empat (4) untuk

jawaban Sangat Sesuai; skor tiga (3) untuk jawaban Sesuai; skor dua

(2) untuk jawaban Tidak Sesuai; skor satu (1) untuk jawaban Sangat

Tidak Sesuai. Blue print skala konsep diri dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Blue Print : Konsep diri

Dimensi-dimensi Jumlah

Konsep Diri

Konsep diri identitas 4

Konsep diri pelaku 4

Konsep diri penilai 4

Konsep diri fisik 4

Konsep diri pribadi 4

Konsep diri sosial 4

Konsep diri moral etik 4

Konsep diri keluarga 4

Konsep diri akademik 4

Jumlah 36

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Dalam setiap penelitian yang dilakukan selalu diharapkan untuk dapat

memperoleh hasil yang benar-benar obyektif, artinya hasil yang didapatkan

merupakan hasil yang sebenarnya dari permasalahan yang diteliti. Oleh

34

karena itu didalam setiap penelitian diperlukan suatu alat yaitu uji validitas

dan reliabilitas alat ukur.

1. Validitas

Validitas adalah ukuran yang sesungguhnya mengukur apa yang

akan diukur. Dapat juga dikatakan jika semakin tinggi validitas alat

ukur tes, maka tes tersebut semakin mengenai sasarannya, atau

menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas merujuk

kepada ketepatan tes dalam pengukurannya. Suatu tes yang dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut

memberikan hasil ukur sesuai dengan tujuan tes tersebut (Agustiani,

2006, h. 168).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan tenik korelasi

Product Moment dari Karl Pearson. Angka korelasi yang di dapatkan

akan dikoreksi untuk menghindari adanya over estimate atau kelebihan

bobot. Teknik yang digunakan untuk mengoreksi adalah teknik korelasi

part whole.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap suatu hasil

pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas yang tinggi,

adalah pengukuran yang dapat memberikan hasil ukur yang terpercaya

(reliable). Reliabilitas merupakan salah satu ciri yang utama instrumen

pengukuran yang baik. Ide pokok dalam reliabilitas adalah sejauh mana

suatu hasil pengukuran dapat dipercaya, atau sejauh mana skor hasil

pengukuran dapat terbebas dari kesalahan dalam pengukuran

(Agustiani, 2006, h. 166). Uji reliabilitas dalam penelitian ini

35

menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach yang dikembangkan

oleh Cronbach.

G. Metode Analisis Data

Analisis statistik yang digunakan untuk mengolah data dari penelitian

ini juga melakukan pengujian pada hipotesis penelitian ini adalah teknik

korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Penggunaan teknik Product

Moment dikarenakan korelasi product moment menggambarkan hubungan

antara dua gejala interval. Gejala interval adalah gejala yang menggunakan

skala pengukuran yang berjarak sama (Hadi, 1990, h.273). Perhitungan

analisis data dalam penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan

bantuan program komputer Statistical Packages for Social Sciences (SPSS)

versi 16.

BAB IV

PERSIAPAN PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP H. Isriati Semarang yang beralamat di Jl.

Abdul Rahman Saleh No.285, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa

Tengah. Awal mula SMP H. Isriati masih menempati di Jl. Pandanaran

No.126 atau di kawasan simpang 5 Semarang, satu lokasi dengan TK & SD

HJ. Isriati Semarang. Lalu Pada tahun 2000 SMP H. Isriati Semarang mulai

berpindah di kawasan Islamic centre di Jl. Abdul Rahman Saleh No.285

dan mulai beroperasi, dimulai dengan 2 kelas disetiap angkatannya lalu

berkembang sampai sekarang terdapat 11 kelas dan pada tahun 2013

mendapatkan “AKREDITASI A”.

Jumlah kesuluruhan siswa SMP H. Isriati Semarang berjumlah 254

siswa yang terdiri dari kelas VII: 4 kelas, kelas VIII: 3 kelas dan kelas IX: 4

kelas. Selain itu juga ada Ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang

BP/BK, ruang guru, ruang UKS, ruang OSIS, Lab. IPA, laboratorium

komputer, laboraturium bahasa da multimedia, gedung perpustakaan

berlantai 2, toilet/ kamar mandi siswa dan beberapa toilet/ kamar mandi

yang menyatu, lapangan basket/ tennis, lapangan voley, lapangan upacara,

dan masjid Islamic Centre.

Visi dari SMP H. Isriati adalah cerdas, terampil, berdasarkan iman dan

taqwa. Sedangkan Misi SMP H. Isriati Semarang adalah:

a. Mempelajari dan mengkaji ilmu pengetahuan yang selalu didasari

Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah serta taat kepada Rosul-Nya.

36

37

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efisien.

c. Meiaksanakan pembelajaran yang penuh keseimbangan antara aspek

moral dan intelektual.

d. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi modern.

e. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam

dan luar sekolah.

f. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi,

bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan

mandiri.

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.

h. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,

komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.

Penentuan kancah penelitian tersebut didasarkan pada pertimbangan

yang ada sebagai berikut:

a. Jumlah dan ciri-ciri subjek yang diteliti memenuhi syarat guna

tercapainya tujuan dalam penelitian ini.

b. Pada hasil wawancara ditemui adanya masalah dalam motivasi

berprestasi siswa pada kelas VIII reguler.

c. Di tempat penelitian khususnya di kelas VIII reguler belum pernah

dilakukan penelitian dengan topik “ Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari

Konsep Diri”.

d. Pihak sekolah bersedia dan mengijinkan peneliti untuk mengadakan

penelitian di SMP H. Isriati Semarang.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka peneliti

38

memutuskan untuk mengadakan penelitian di SMP H. Isriati Semarang.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian ini diawali dengan melakukan persiapan

administrasi atau perijinan penelitian, penyusunan alat ukur (skala) dan uji

preliminer alat ukur.

1. Permohonan Ijin Penelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu penulis meminta

informasi dan kesediaan dari SMP H. Isriati Semarang, selanjutnya

sesuai prosedur peneliti mengajukan surat permohonan ijin peneliti dari

Dekan Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata yang dikeluarkan

pada tanggal 11 April 2017 dengan nomor surat 2874/B.7.3/FP/IV/2017

yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP H.Isriati Semarang. Surat

ijin penelitian tersebut selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah

SMP H. Isriati Semarang.

2. Penyusunan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan alam penelitian ini berupa skala yang

terdiri dari skala morivasi berprestasi dan skala konsep diri. Uraian lebih

lanjut dari kedua skala tersebut adalah sebagai berikut:

a. Skala Motivasi Berprestasi

Skala motivasi berprestasi disusun berdasarkan ciri-ciri

motivasi berprestasi, yaitu bertanggung jawab, mempertimbangkan

resiko, mempertimbangkan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Jumlah

item skala motivasi berprestasi adalah 32 item, yang terdiri dari 16

item favorable dan 16 item unfavorable.

39

Distribusi item skala motivasi berprestasi dapat dilihat pada

tabel 3 berikut ini:

Tabel 3

Distribusi Item Skala Motivasi Berprestasi

Ciri-ciri motivasi

berprestasi Jumlah Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable

Bertanggung jawab. 1,9,17,25 5,13,21,29 8

Mempertimbangkan 2,10,18,26 6,14,22,30 8

resiko.

Mempertimbangkan 3,11,19,27 7,15,23,31 8

umpan balik.

Kreatif-inovatif 4,12,20,28 8,16,24,32 8

Jumlah 16 16 32

b. Konsep Diri

Skala konsep diri disusun berdasarkan dimensi-dimensi konsep

diri, yaitu diri identitas, diri pelaku, diri penilai, diri fisik, diri pribadi,

diri sosial, diri moral etik, diri keluarga, dan diri akademik. Jumlah

item skala konsep diri adalah 36 item yang terdiri dari 36 item

favorable. Sebaran item skala konsep diri dapat dilihat pada tabel 4

berikut ini:

40

Tabel 4

Distribusi Item Skala Konsep Diri

Dimensi-dimensi Jumlah Pernyataan

Konsep Diri

Jumlah

Favorable

Konsep diri identitas 1,4,7,10 4

Konsep diri pelaku 3,6,9,12 4

Konsep diri penilai 2,5,8,11 4

Konsep diri fisik 13,16,19,22 4

Konsep diri pribadi 15,18,21,24 4

Konsep diri sosial 14,17,20,23 4

Konsep diri moral etik 25,28,31,34 4

Konsep diri keluarga 27,30,33,36 4

Konsep diri akademik 26,29,32,35 4

Jumlah Item 36 36

3. Pelaksanaan Uji Preliminer Alat Ukur

Uji preliminer alat ukur atau uji bahasa dilakukan dengan

tujuan untuk mendapatkan skala dengan susunan kalimat dan konten

yang lebih sederhana dan dapat dimengerti oleh siswa kelas VIII

sehingga dalam proses pengisian skala subjek dapat mengerti benar

pernyataan-pernyataan yang ada. Uji preliminer dilakukan pada

tanggal 14 dan 15 April 2017 terhadap 2 siswa kelas VIII, 1 siswa

laki-laki dan 1 siswa perempuan. Dan didapatkan perubahan pada

pernyataan skala motivasi berprestasi pada nomer item

1,3,9,10,23,25,27, dan 30 sehingga dari 24 pernyataan terdapat 8

pernyataan yang dirubah.

41

C. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas kedua alat ukur dilakukan

melalui bantuan program komputer Statistical Packages for Social Sciences

(SPSS) versi 16. Perhitungan validitas alat ukur dilakukan dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment oleh Pearson, sedangkan

untuk uji reliabilitas dilakukan melalui teknik Alpha Cronbach.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Berprestasi

Hasil uji validitas skala motivasi berprestasi yang dilakukan oleh

peneliti menunjukan bahwa dari 32 item pernyataan terdapat 4 item yang

gugur (tidak valid) dan terdapat 28 yang valid. Koefisien korelasi untuk

item yang valid antara 0,288-0,816. Untuk uji reliabilitas ditemukan

Alpha Cronbach sebesar 0,926 yang berarti skala tersebut layak

digunakan dalam penelitian. Rincian item yang valid dan gugur pada

skala motivasi berprestasi dapat dilihat tabel 5, sedangkan hasil

perhitungan uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran C2.

Tabel 5

Sebaran Item Valid Skala Motivasi Berprestasi

Ciri-ciri motivasi

Jumlah Pernyataan

berprestasi Jumlah

Favorable Unfavorable Item

Valid

Bertanggung jawab. 1,9,17,25 *5,13,*21,29 6

Mempertimbangkan 2,10,18,26 6,14,22,30 8 resiko.

Memepertimbangkan 3,11,19,27 7,*15,23,31 7

umpan balik.

Kreatif-inovatif 4,12,20,28 *8,16,24,32 7

Jumlah Item 16 12 28

Keterangan: (*) item gugur

42

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Konsep Diri

Hasil uji validitas skala konsep diri yang dilakukan oleh peneliti

menunjukan bahwa dari 36 item pernyataan terdapat 2 item yang gugur

(tidak valid) dan terdapat 34 yang valid. Koefisien korelasi untuk item

yang valid antara 0,252-0,726. Untuk uji reliabilitas ditemukan Alpha

Cronbach sebesar 0,937 yang berarti skala tersebut layak digunakan

dalam penelitian. Rincian item yang valid dan gugur pada skala motivasi

berprestasi dapat dilihat tabel 6, sedangkan hasil perhitungan uji validitas

dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran C1.

Tabel 6

Sebaran Item Valid Skala Konsep Diri

Dimensi-dimensi Pernyataan

Konsep Diri

Jumlah

Favorable

Konsep diri identitas 1,4,7,10 4

Konsep diri pelaku 3,6,9,12 4

Konsep diri penilai *2,5,8,11 3

Konsep diri fisik 13,16,19,22 4

Konsep diri pribadi 15,18,21,24 4

Konsep diri sosial 14,17,*20,23 3

Konsep diri moral etik 25,28,31,34 4

Konsep diri keluarga 27,30,33,36 4

Konsep diri akademik 26,29,32,35 4

Jumlah Item 34 34

Keterangan: (*) item gugur

Setelah dilakukannya uji validitas dan reliabilitas selanjutnya data

dijumlah lagi dan dilampirkan di lampiran D.

43

D. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan subjek penelitian diakukan dengan menggunakan

teknik studi populasi. Teknik studi populasi adalah dimana seluruh populasi

digunakan sebagai subyek penelitian. Oleh karena itu, tidak perlu

melakukan penarikan sampel atau teknik sampling tertentu. Peneliti

mengambil subjek kelas VIII reguler SMP H. Isrtiati Seamarang. Penelitian

dilakukan pada hari Selasa, 16 Mei 2017, jam 8:40 pagi. Peneliti meminta

izin kepada guru BK kelas VIII untuk menyebarkan angket kepada siswa

kelas VIII reguler. Sebelum menyebarkan angket peneliti mengenalkan diri

lalu memberitahukan cara pengisian angket dan membagikan angket kepada

masing-masing siswa. Penelitian dilakukan pada kelas VIII B dan VIII C

dengan jumlah keseluruhan siswanya 46, yang hadir pada hari itu berjumlah

46 siswa, sehingga semua angket dapat dibagikan.

Peneliti melakukan skoring terhadap jawaban dari pernyataan angket

dan membuat tabulasi skor setelah pengumpulan data yang dilakukan. Hasil

tabulasi skor akan digunakan untuk melakukan uji alat ukur yang dapat

dilihat pada lampiran B ( B1-1 & B1-2). Setelah dilakukan uji validitas dan

diketahui item yang valid dan item yang gugur, maka skor item yang gugur

disisihkan dari item yang valid, lalu item yang valid ditabulasi ulang. Hasil

uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat dilampiran C (C1-C2).

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji

asumsi dan uji linieritas terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan

dalam penenlitian ini adalah uji normalitas sebaran variabel penelitian,

dan selanjutnya uji linieritas hubungan variabel bebas dengan variabel

tergantung.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan agar dapat membuktikan apakah

sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Z (K-S-Z).

Pengujian normalitas terhadap alat ukur yang dilakukan ini dengan

menggunakan program komputer Statistical Packages for Social

Sciences (SPSS) versi 16.

1) Motivasi Berprestasi

Berdasarkan uji normalitas terhadap data motivasi

berprestasi diperoleh nilai data K-S-Z = 0,546 dengan nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,927. Hasil tersebut diketahui

bahwa sebaran data motivasi berprestasi memiliki distibusi

normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat

dilampiran E1.

44

45

2) Konsep Diri

Berdasarkan uji normalitas terhadap data konsep diri

diperoleh nilai data K-S-Z = 0,794 dengan nilai Asymp.Sig. (2-

tailed) sebesar 0,554. Hasil tersebut diketahui bahwa sebaran data

konsep diri memiliki distibusi normal. Hasil uji normalitas

selengkapnya dapat dilihat dilampiran E1.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk melihat hubungan antara kedua

variabel. Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan menggunakan

program komputer Statistical Packages for Social Sciences (SPSS)

versi 16.

Kedua variabel memiliki hubungan dengan nilai F hitung

sebesar 66,384 dengan p < 0,05 yang berarti bahwa hubungan antara

konsep diri dengan motivasi berprestasi adalah linier. Hasil uji

linieritas selengkapnya dapat dilihat dilampiran E2.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, maka selanjutnya dilakukan uji

hipotesis. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara konsep diri dengan motivasi berprestasi. Pengujian hipotesis ini

menggunakan teknik Product Moment dengan menggunakan Statistical

Packages for Social Sciences (SPSS) versi 16. Hasil uji analisis data

Product Moment yang menguji hubungan antara konsep diri dengan

motivasi berprestasi menghasilkan rxy = 0,775 dengan p < 0,01, artinya

ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan

motivasi berprestasi. Hasil analisis tersebut diketahui bahwa hipotesis

46

“Ada hubungan positif antara konsep diri dengan motivasi berprestasi”

diterima. Hasil dari uji hipotesis selengkapnya dapat dilihat pada pada

lampiran F.

B. Pembahasan

Melalui hasil analisis data diketahui adanya hubungan positif yang

sangat signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa

SMP H. Isriati Semarang sehingga hipotesis yang telah dibuat diterima. Hal

ini dapat dilihat melalui nilai rxy= 0,775 dengan p < 0,01, sehingga semakin

positif konsep diri maka akan semakin tinggi motivai berprestasi, begitu

juga sebaliknya.

Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Pan & Guha (2015, h. 7) pada subyek siswa SMP di India

yang menyatakan bahwa konsep diri dan motivasi berprestasi berkorelasi

secara signifikan satu sama lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

konsep diri dan motivasi berprestasi memiliki hubungan positif yang

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dengan konsep diri yang baik

memiliki motivasi berprestasi yang baik. Jika Konsep diri siswa

berangsung-angsur meningkat, maka motivasi berprestasi mereka sekaligus

meningkat.

Brook dan Emmert (Putri, Monika, dan Ninawati, 2016 h. 94)

menjelakan dapat juga dikatakan bahwa penilaian individu yang positif

terhadap dirinya erat kaitannya dengan dorongan atau kemauan individu

tersebut untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi dari prestasi yang

sebelumnya, atau mencapai prestasi yang lebih unggul dari orang lain.

47

Konsep diri memiliki andil yang penting dalam meraih sebuah prestasi

dimana siswa yang memandang positif dirinya dengan mengetahui

kemampuannya secara baik, merasa setara dengan orang lain, mampu

memperbaiki diri dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik, serta

bagaimana individu memandang atau menilai dirinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk (2016, h. 94) menunjukkan

adanya hubungan konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMA

akselerasi dan siswa reguler. Hal ini menunjukkan semakin positif konsep

diri yang ada pada diri siswa maka semakin tinggi motivasi berprestasinya,

begitu juga sebaliknya jika siswa memandang negatif dirinya maka semakin

rendah motivasi berprestasinya.

Siswa yang memiliki konsep diri yang baik akan merasa bahwa

dirinya memiliki potensi dan percaya pada kemampuannya sendiri dalam

mengikuti pembelajaran disekolah, sehingga mereka dapat mengerjakan

tugas dan ulangan harian secara mandiri tanpa bergantung pada siswa yang

lainnya, mereka lebih mampu mengambil sikap, adanya keinginan untuk

berusaha dengan lebih baik dan tidak mudah menyerah pada tugas-tugas

yang sulit dan lebih termotivasi untuk berprestasi. Sedangkan pada

penemuan di lapangan pada siswa yag memiliki konsep diri yang negatif

beranggapan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan, tidak dapat

mengungguli siswa yang lainnya, sehingga mereka menjadi kurang

termotivasi dan terpacu untuk melakukan usaha yang lebih demi mencapai

prestasi yang lebih tinggi dari biasanya, mereka sudah ragu-ragu terlebih

dahulu untuk memulai hal-hal atau tugas yang mereka anggap sulit dan

tidak dapat untuk mereka kerjakan dan takut berkompetisi dalam lomba-

48

lomba yang diadakan.

Besarnya sumbangan efektif variabel konsep diri terhadap motivasi

berprestasi adalah sebesar 60,06%. Hal itu mengindikasikan bahwa variabel

konsep diri mempengaruhi motivasi berprestasi sebesar 60,06% dan

39,94% yang lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel

penelitian ini, seperti pengaruh keluarga dan kebudayaan, peran seks, dan

pengakuan dan prestasi.

Dari hasil perhitungan data variabel motivasi berprestasi diperoleh

Mean Empirik (Me) = 84, 76 dengan standar deviasi empirik (SDe) 12,297.

Dalam Penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat 13 siswa yang

memiliki motivasi berprestasi dalam kategori tinggi, 26 siswa dalam

kategori sedang, dan 7 siswa dalam kategori rendah. Melalui hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi siswa SMP H. Isriati

Semarang dalam kategori sedang.

Hal ini disebakan oleh sekolah sendiri merupakan salah satu sekolah

yang baik, SMP H. Isriati merupakan sekolah yang memiliki akreditasi A,

sehingga dalam usahanya memperbaiki kualitas sekolah tentunya juga

diperhatikan bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi berprestasi

siswa-siswanya, seperti yang dilakukan dengan adanya evaluasi

perbandingan hasil tes dan juga adanya sistem pengamatan untuk hasil

belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar beberapa guru juga

menggunakan reward agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar dan

mau untuk berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya, dengan menggunakan

reward beberapa siswa menjadi semangat untuk mau mengerjakan tugas

dengan baik, termotivasi dengan mencoba maju kedepan kelas untuk

49

mengerjakan soal-soal yang diberikan dan berusaha untuk mengerjakan dan

mengumpulkan tugas dan PR tepat waktu. Menurut Purwanto (Musfiroh,

2012, h. 34) pemberian hadiah (Reward) merupakan salah satu cara untuk

dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa, dengan motivasi berprestasi

yang sudah ada itulah prestasi belajar siswa akan meningkat, sebab motivasi

merupakan syarat mutlak untuk belajar.

Sementara hasil perhitungan data variabel konsep diri diperoleh

Mean Empirik (Me) = 105,8 dengan standar deviasi empirik (SDe) 13,005.

Dalam Penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat 7 siswa yang memiliki

konsep diri dalam kategori tinggi, 28 siswa dalam kategori sedang, dan 11

siswa dalam kategori rendah. Hasil tersebut diketahui bahwa konsep diri

subyek pada kategori sedang.

Hal ini disebabkan oleh, dalam perkembangan siswa disekolah

pastilah tidak luput dari peran orang-orang yang ada disekitar mereka,

seperti guru dan juga orang tua dirumah. Guru disekolah dapat memberikan

arahan dan bimbingan untuk siswa ditambah lagi dengan adanya bimbingan

konseling yang diarahkan oleh guru BK, dan orang tua yang tidak ada

hentinya memberikan dukungan dan juga nasihatnya kepada sang anak

sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik bagi diri siswa, siswa

dapat mengembangkan konsep diri mereka yang selanjutnya akan mengarah

pada pemahaman tentang kelebihan, kekurangan, minat dan bakat, sikap,

emosi, dan pengetahuan, sehingga siswa dapat memiliki pemikiran yang

lebih baik dan positif mengenai dirinya.

Menurut Stuart dan Sunden (Muhith, 2015, h. 77) The significant

others, yaitu orang lain yang kita anggap penting atau biasa merupakan

50

salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri. Pengaruh orang dekat

atau orang penting sepanjang kehidupan kita akan mempengaruhi konsep

diri kita. Pertama-tama orang yang mempengaruhi konsep diri kita adalah

orang tua kita. Semua manusia memandang penting orang tua sehingga

orang tua dapat dikatakan sebagai pemberi pengaruh yang utama dan

pertama bagi pembentukan konsep diri kita. Lalu saat masuk dalam

lingkungan sekolah kita mengenal significant others lain , yaitu guru.

Pada pelaksanaan penelitian ini, secara keseluruhan penelitian ini

dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan dari peneliti.

Namun penelitian ini tentunya juga tidak luput dari kelemahan-kelemahan

yang mungkin dapat mempengaruhi hasil dalam penelitian ini, antara lain:

1. Jarak waktu pengambilan data di kedua kelas berdekatan, sehingga

kemampuan peneliti dalam mengelola kelas kurang.

2. Pada penelitian ini tidak menggunakan try out terlebih dahulu, tetapi

langsung menggunakan try out terpakai, sehingga item yang kurang

tepat tidak dapat dihilangkan dalam skala penelitian.

3. Sumber pustaka terbatas terkait dengan teori konsep diri milik Fitts.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMP H. Isriati

Semarang, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri

dengan motivasi berprestasi. Semakin positif konsep diri siswa SMP. H

Isriati Semarang maka semakin tinggi motivasi berprestasi dan begitu

juga sebaliknya.

2. Konsep diri tergolong sedang dan motivasi berprestasi tergolong sedang

pada siswa SMP H. Isriati Semarang.

3. Sumbangan efektif konsep diri terhadap motivasi berprestasi yaitu

sebesar 60,06% .

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan beberapa saran yaitu:

1. Bagi siswa SMP H. Isriati Semarang

Siswa SMP H. Isriati Semarang khususnya kelas VIII reguler

hendaknya tetap mengembangkan konsep diri yang positif dan tetap

berusaha untuk meningkatkan motivasi berprestasi yang lebih baik lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat mengamati dan

mengontrol secara langsung jalannya proses pengisian skala agar

51

52

subyek dapat mengisi skala dengan lebih baik. Dan juga perlu

diperhatikan untuk jumlah item yang ada pada tiap skalanya hendaknya

dirasa cukup untuk dapat menggali setiap variabelnya.

Bagi peneliti yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai

motivasi berprestasi agar mempertimbangkan faktor-faktor lain yang

dapat memberikan pengaruh pada motivasi berprestasi, seperti faktor

eksternal yaitu meliputi faktor keluarga dan kebudayaan, pengakuan

dan prestasi dan faktor lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung: PT Refika Aditama

Arifin,A. A., & Ratnasari,S. (2017). Hubungan Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi dengan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(1), 77-82

Awan, R.U., Noureen, G., & Naz, A. (2011). A Study of Relationship

between Achievement Motivation, Self Concept and Achievement in

English and Mathematics at Secondary Level. International Education

Studies, 4(3), 72-79

Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bosse, A. (2015). Need for Achievement (n Ach) and Occupation. The Huron University College Journal of Learning and Motivation, 53

(1), 1-16

Dhohiri, T.R., Wartono, T., & Wiraatmadja, D. (2007). Sosiologi 3. Jakarta:

Yudhistira

Fatwati, A.M., & Fakhruddiana, F. (2014). Kecenderungan Polas Asuh Permisif dan Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa. Humanitas, 11(1), 9-18

Fernald, D.L., & Fernald P.S. (2004). Munn’s Introduction to Psychology Fifth Edition. Delhi: A. I. T. B. S. Publishers and Distributors

Fitts, W.H. (1971). The Self Concept and Self Actualization. California:

Western Psychological Services

Hadi, S. (1990). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Ofset

Hawadi, R.A. (2001). Psikologi Perkembangan Anak Mengenal Sifat,Bakat,

dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

53

54

Hurlock, E.B. (2003). Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Istiwidayanti

dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Khan, A., & Alam, S. (2015). Self-Concept in Relation to Achievement Motivation of High School Students. The International Journal of Indian Psychology, 2(4), 63-71

Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Andi Offset

Musfiroh, K. (2012). Pengaruh pemberian Reward dan Punishment

terhadap Minat Belajar Siswa (Studi pada SMP Negeri 03 Kota Salatiga Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012) (Skripsi tidak

dipublikasi). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Salatiga.

Muslimah, A.I., & Wahdah, N. (2013). Hubungan Antara Attachment dan

Self Esteem dengan Need for Achievement pada Siswa Madrasah

Aliyah Negeri 8 Cakung Jakarta Timur. Jurnal Soul. Jakarta, 6(1),

44-56

Mustaqim, & Wahib, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang. Jakarta: Erlangga

Pan, A., & Guha, A. (2015). A Study on Self Concept and Achievement Motivation of English Medium School Student of Hooghly District. International Journal of Teacher Educational Research, 4(3), 1-9

Prabadewi, K.D.L., & Widiasavitri, P.N. (2014). Hubungan Konsep Diri

Akademik dengan Motivasi Berprestasi pada Remaja Awal yang

Tinggal di Panti Asuhan di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana,

1(2), 261-270

Putri, F. A, Monika, S., & Ninawati. (2016). Hubungan Konsep diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Akselerasi dan Siswa Reguler. Provitae Jurnal Psikologi Pendidikan, 7(1), 78-98

Rahmaningsih, N.D., & Martani, W. (2014). Dinamika Konsep Diri pada Remaja Perempuan Pembaca Teenlit. Jurnal Psikologi, 41(2), 179-189

Sahidin, L., & Jamil, D. (2013). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Persepsi Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika, 4(2), 211-222

55

Sarwono, S.W., & Meinarno, E.A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta:

Salemba Humanika

Setiawati, E., & Suparno. (2010). Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya pada Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler. Jurnal Ilmiah Berskala Psikologi, 12(1), 55-65

Singh, K. (2011). Study of Achievement Motivation in Relation to

Academic Achievement of Students. International Journal of Educational Planning & Administration, 1(2), 161-171

Supardi. (2012). Arah Pendidikan Di Indonesia Dalam Tataran Kebijakan dan Implementasi. Jurnal Formatif, 2(2), 111-121

Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Wardana, D. S. (2013). Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru yang Sudah Disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 98-109

LAMPIRAN

56

57

LAMPIRAN A

Alat Ukur

58

I. Identitas Responden

Jenis Kelamin

Siswa Kelas

Tanggal Pengisian

: Laki-laki/ Perempuan *)

: :

*) coret yang tidak sesuai

Instruksi/ Petujuk Mengerjakan

• Tuliskan terlebih dahulu identitas anda diatas.• Bacalah pernyataan dibawah ini dengan baik dan teliti.• Isilah dengan jujur, sesuai dengan kondisi diri anda yang sebenarnya,

tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar asal sesuai dengan

kondisi anda.• Berikan tanda silang (X) pada salah satu kolom alternatif jawaban yang

disediakan ;

STS: Bila Pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan

TS

S

kondisi anda.

: Bila Pernyataan “Tidak Sesuai” dengan kondisi anda.

: Bila Pernyataan “Sesuai” dengan kondisi anda.

SS : Bila Pernyataan “Sangat Sesuai” dengan kondisi anda.

Cara membetulkan bila terjadi kesalahan

1. Jawaban Sebelum

STS TS S SS

X

2. Bila jawaban ingin dibenarkan, coret tanda silang (X) dengan dua garis

sejajar (=)

STS TS S SS

X X

Terimakasih atas kerjasamanya.

59

SKALA 1

No. Pernyataan STS TSSSS

1. Saya akan segera mengerjakan PR.

2. Saya merasa tertarik saat guru mengadakan tanya jawab di kelas.

3. Kalau guru memberikan nilai tambahan, saya ingin menjawab soal yang diberikan.

4. Saya bersemangat pada tugas yang dapat memberikan ide baru.

5. Saya kurang percaya pada kemampuan saya sendiri dalam mengerjakan tugas.

6. Mendapat nilai jelek tidak mengganggu pikiran saya.

7. Saya sering mengabaikan nasihat dari guru. 8. Saya mengerjakan tugas namun lama.

9. Pada saat kerja kelompok saya suka membantu teman-teman mengerjakan tugas.

10. Jika saya tidak bisa mengerjakan pelajaran, saya akan terus berusaha sampai bisa.

11. Saya ingin mengikuti lomba karena dapat menguji kemampuan saya.

12. Saya dapat mengatur tugas dengan cara saya sendiri.

13. Saya lebih suka bermain dengan teman-teman daripada mengerjakan PR.

14. Bagi saya lupa mengerjakan PR adalah hal yang biasa.

15. Saya tidak suka jika ada teman yang memberikan kritik untuk tugas saya.

16. Saya malas mencari cara baru untuk mengerjakan tugas.

17. Saya akan mengerjakan ulangan dengan usaha saya sendiri.

18. Ketika saya di kelas saya akan terus memperhatikan guru. Kalau ada kesempatan untuk dapat meraih

19. prestasi saya pasti mencobanya.

60

20. Saya menetapkan target untuk mencapai prestasi saya.

21. Saya pernah menyontek PR teman saya karena saya lupa mengerjakan.

22. Saya malas untuk belajar lagi dirumah.

23. Saya tidak suka saat guru mencoret-coret tugas saya.

24. Saya tidak belajar terlebih dahulu materi yang akan diajarkan disekolah.

25. Walaupun badan saya capek saya akan tetap mengerjakan PR sampai selesai.

26. Saya akan berusaha lebih keras lagi ketika prestasi teman saya melebihi saya.

27. Saat guru memberikan motivasi saya jadi semangat mengikuti pembelajaran.

28. Saya tertarik untuk mencari tahu tentang pengetahuan yang tidak saya ketahui.

29. Saya akan belajar giat ketika UAS saja.

30. Saya tidak suka dengan tugas yang agak sulit.

31. Saya tidak suka saat guru memperingatkan saya agar memperhatikan pelajaran.

32. Saya tidak tertarik belajar hal-hal yang baru.

61

SKALA 2

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya adalah siswa yang tekun.

2. Saya jarang bersedih.

3. Saya berusaha dengan sebaik

mungkin.

4. Saya adalah siswa yang disiplin.

5. Saya lebih unggul dari teman-teman

yang lain.

6. Saya merasa nyaman dengan apa yang

saya lakukan.

7 Saya memiliki bakat tertentu.

8. Saya mengerjakan sesuatu dengan

baik.

9. Saya berani untuk mencoba hal-hal

yang baru.

10. Saya adalah pribadi yang baik.

11. Saya orang yang percaya diri.

12. Saya tidak pernah merasa kesulitan

dalam melakukan segala sesuatu.

13. Saya memiliki tubuh yang sehat.

14. Saya memiliki banyak teman.

15. Saya memiliki potensi dalam tubuh

saya yang bisa saya kembangkan.

16. Saya menjaga baik penampilan fisik

saya.

17. Teman-teman saya menghargai saya.

18. Saya mampu mengontrol diri.

19. Saya tidak merasa malu dengan

penampilan fisik saya.

20. Mudah bagi saya untuk berbicara

didepan kelas.

21. Saya cepat beradaptasi dengan

lingkungan yang baru.

22. Saya aktif berkegiatan.

Saya mudah bergaul dengan teman

23. baru.

62

24. Saya bangga dengan kemampuan

yang saya miliki.

Apa yang saya lakukan sehari-harinya

25. sesuai dengan keyakinan yang saya

anut.

26. Mudah bagi saya untuk mempelajari

materi-materi baru.

27. Keluarga mendukung saya.

28. Saya berkata jujur.

29. Mudah bagi saya untuk mengerti apa

yang saya baca.

30. Keluarga membantu ketika saya

menghadapi kesulitan.

31. Saya suka melakukan hal-hal baik.

32. Saya yakin dapat mengikuti lomba-

lomba yang ada disekolah.

33. Keluarga saya bangga dengan saya.

34. Saya patuh pada peraturan.

Dalam hal kemampuan akademik

35. saya mengungguli teman-teman saya

yang lain.

36. Saya nyaman berhubungan dengan

keluarga saya.

63

LAMPIRAN B

Data

B1-1 – Data Penelitian Skala Konsep Diri

B1-2 – Data Penelitian Skala Motivasi Berprestasi

64

B1-1 – DATA PENELITIAN KONSEP DIRI

65

No JK X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

1 L 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4 2 1

2 L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 L 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3

4 L 2 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 2 1 3 4 3 3 4 4

5 L 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2

6 L 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3

7 L 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 L 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4

10 L 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3

11 L 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

12 L 2 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 1 2 4 4 3 3 3 1

13 L 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

14 L 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

15 P 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

16 P 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

17 P 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

18 P 3 4 4 3 1 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4

19 P 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4

20 P 3 1 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3

21 P 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

22 L 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3

23 L 3 2 4 2 2 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4

24 L 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

25 L 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4

26 L 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

27 L 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3

28 L 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3

29 L 2 1 4 2 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4

30 L 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3

31 L 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4

32 L 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3

33 L 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4

34 L 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 4 3 2 2 3 3

35 L 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3

36 L 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2

37 L 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2

38 P 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4

39 P 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

40 P 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 3 1 4 3 2 4 3 4 4

41 P 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4

42 P 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3

43 P 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

44 P 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4

45 P 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 2

46 P 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3

Keterangan : cetak tebal dan garis bawah adalah item yang gugur

66

Total

No JK X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 Total Valid

1 L 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 110 105

2 L 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 100 96

3 L 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 96 92

4 L 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 114 111

5 L 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 91 86

6 L 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 90 85

7 L 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 132 126

8 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 141 133

9 L 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 111 106

10 L 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 111 105

11 L 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136 134

12 L 2 2 4 3 4 4 2 2 3 2 1 4 4 2 4 4 3 100 95

13 L 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 97 92

14 L 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 102 97

15 P 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 122 117

16 P 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 91 87

17 P 1 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 129 125

18 P 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 119 113

19 P 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131 125

20 P 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 107 104

21 P 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 100 95

22 L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 94 89

23 L 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 4 107 103

24 L 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 119 114

25 L 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 130 125

26 L 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 130 123

27 L 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 4 103 98

28 L 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 112 106

29 L 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 120 116

30 L 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 102 97

31 L 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2 4 99 92

32 L 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 97 91

33 L 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 114 108

34 L 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 99 94

35 L 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 113 108

36 L 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 108 102

37 L 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 97 92

38 P 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 122 118

39 P 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 96 92

40 P 2 4 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 3 2 3 3 114 110

41 P 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 120 113

42 P 2 2 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 120 116

43 P 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 120 114

44 P 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 109 104

45 P 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 121 115

46 P 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 104 98

67

B1-2 – DATA PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI

68

No. JK Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

1 L 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 4 3 4

2 L 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3

3 L 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3

4 L 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 1 1 4 4

5 L 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2

6 L 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2

7 L 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4

8 L 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3

9 L 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 L 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3

11 L 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4

12 L 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 4 3 2 2 1 3

13 L 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2

14 L 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2

15 P 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4

16 P 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2

17 P 3 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4

18 P 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4

19 P 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

20 P 3 3 4 3 2 4 4 1 4 4 2 4 3 3 3 4

21 P 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3

22 L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3

23 L 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3

24 L 3 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4

25 L 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

26 L 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3

27 L 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3

28 L 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3

29 L 3 3 3 4 2 1 3 3 2 4 4 3 3 4 1 3

30 L 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 4

31 L 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3

32 L 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2

33 L 4 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 4 2 2 3 4

34 L 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3

35 L 3 3 4 3 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4

36 L 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3

37 L 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2

38 P 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2

39 P 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3

40 P 4 2 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4

41 P 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3

42 P 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4

43 P 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 4

44 P 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3

45 P 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4

46 P 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4

Keterangan : cetak tebal dan garis bawah adalah item yang gugur

69

Total No JK Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Total Valid

1 L 3 3 4 3 1 3 1 2 2 3 3 4 2 3 2 3 91 82

2 L 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 91 82

3 L 3 3 4 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 97 86

4 L 4 2 4 4 1 2 1 1 3 4 4 4 2 1 4 4 95 82

5 L 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 75 66

6 L 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 71 62

7 L 4 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 101 91

8 L 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 1 3 2 2 106 96

9 L 3 2 3 2 4 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 88 75

10 L 3 4 3 4 2 4 2 4 2 3 3 4 1 1 4 4 91 80

11 L 4 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 113 103

12 L 3 2 4 3 1 1 1 3 3 3 4 3 2 1 4 4 81 76

13 L 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 75 66

14 L 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 75 67

15 P 3 4 4 3 1 4 4 3 4 1 4 3 1 2 4 3 98 89

16 P 2 3 4 3 1 2 1 2 2 3 3 3 1 2 3 3 84 76

17 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 116 105

18 P 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 113 102

19 P 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 114 102

20 P 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 104 96

21 P 3 3 3 3 1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 90 82

22 L 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 89 80

23 L 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 105 95

24 L 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 109 103

25 L 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 107 96

26 L 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 99 89

27 L 4 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 3 4 75 66

28 L 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 1 1 3 3 95 85

29 L 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 96 88

30 L 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 78 69

31 L 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 1 3 3 76 65

32 L 3 3 4 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 87 77

33 L 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 107 98

34 L 4 3 3 4 1 2 1 2 2 3 4 3 3 2 4 3 88 80

35 L 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 102 91

36 L 3 2 4 4 1 3 1 2 2 4 3 2 2 2 3 4 89 79

37 L 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 82 73

38 P 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 110 98

39 P 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 80 70

40 P 2 2 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 1 2 4 3 99 90

41 P 4 3 4 3 2 4 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 110 98

42 P 3 3 4 1 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 96 83

43 P 3 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 103 92

44 P 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 84 75

45 P 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 118 107

46 P 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 1 3 3 4 97 86

70

LAMPIRAN C

Uji Validitas dan Reliabilitas

C1 – Validitas dan Reliabilitas Skala Konsep Diri

C2 – Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Beprestasi

71

C1 – Validitas dan Reliabilitas

Skala Konsep Diri

72

C1 – UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KONSEP DIRI

PUTARAN PERTAMA

Reliability

Scale: KONSEP DIRI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 100.0

Excludeda

0 .0

Total 46 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.930

36

73

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha

Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X

1 108.04 164.398 .517 .928

X

2 108.17 172.858 -.032 .935

X

3 107.35 163.165 .670 .927

X

4 108.04 162.487 .605 .927

X

5 108.50 165.367 .452 .929

X

6 107.61 165.755 .455 .929

X

7 107.83 162.858 .485 .929

X

8 107.65 164.099 .645 .928

X

9 107.61 160.688 .676 .927

X1

0 107.74 162.819 .610 .928

X1

1

107.96 158.176 .685 .926

X1

2 108.46 164.920 .383 .930

X1

3 107.72 160.607 .581 .928

X1

4 107.35 165.210 .567 .928

X1

5 107.72 167.763 .253 .931

X1

6 107.43 163.007 .637 .927

X1

7 107.67 164.669 .489 .929

X1

8 107.72 167.318 .335 .930

X1

9 107.65 163.121 .452 .929

X2

0 108.50 169.056 .159 .933

X2 107.96 156.620 .692 .926

1

X2

2 107.76 161.475 .636 .927

X2

3 107.72 161.807 .565 .928

X2

4 107.48 163.277 .585 .928

X2

5 107.54

165.543

.929

.484

X2

6 108.20 161.939 .532 .928

X2

7 107.43 161.896 .714 .927

X2

8 107.67 164.536 .533 .928

74

X29

107.91

166.081

.930

.390

X30

107.50

161.189

.928

.589

X31 107.46 164.387 .588 .928

X32 107.87 162.560 .500 .929

X33

107.67

162.625

.928

.586

X34 107.72 162.918 .482 .929

X35

108.39

163.977

.929

.450

X36 107.43 163.451 .534 .928

75

C1 – UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KONSEP DIRI

PUTARAN KEDUA

Reliability

Scale: KONSEP DIRI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 100.0

Excludeda

0 .0

Total 46 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.937 34

76

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha

Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 102.98 160.866 .513 .936

X3 102.28 159.452 .679 .935

X4 102.98

.935 158.955 .603

X5 103.43 161.451 .472 .936

X6 102.54 161.898 .472 .936

X7 102.76 159.030 .498 .936

X8 102.59 160.337 .658 .935

X9 102.54 156.787 .697 .934

X10 102.67 159.114 .618 .935

X11 102.89

.934 154.410 .697

X12

103.39 161.666 .364 .938

X13 102.65 157.521 .556 .936

X14 102.28 161.763 .554 .936

X15 102.65 164.143 .252 .939

X16 102.37 159.305 .645 .935

X17 102.61 161.177 .482 .936

X18 102.65 163.610 .340 .937

X19 102.59 159.448 .457 .937

X21 102.89 153.210 .687 .934

X22 102.70 158.039 .628 .935

X23 102.65 158.099 .573 .935

X24 102.41 159.537 .595 .935

X25 102.48 161.811 .492 .936

X26 103.13 158.516 .524 .936

X27 102.37 158.149 .726 .934

X28 102.61 160.777 .544 .936

X29 102.85 162.265 .403 .937

X30 102.43 157.496 .596 .935

77

X31

102.39

.589

.935

160.777

X32 102.80 158.650 .518 .936

X33 102.61 159.043 .586 .935

X34 102.65 159.610 .467 .936

X35 103.33 160.625 .437 .937

X36 102.37 160.149 .516 .936

78

C2 – Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Beprestasi

79

C2 – UJI COBA VALIDITAS DAN

RELIABILITAS MOTIVASI BERPRESTASI

PUTARAN PERTAMA

Reliability

Scale: MOTIVASI BERPRESTASI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 100.0

Excludeda

0 .0

Total 46 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.918 32

80

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if

Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted

Y

1 91.63 154.816 .607 .914

Y

2 91.76 156.186 .416 .916

Y

3 90.98 155.711 .632 .914

Y

4 91.43 156.296 .533 .915

Y

5 91.91 159.592 .252 .918

Y

6 91.65 152.899 .432 .916

Y

7 91.26 155.130 .530 .915

Y

8 92.07 160.373 .159 .920

Y

9 91.39 154.332 .603 .914

Y1

0 91.43 151.096 .691 .912

Y1

1 91.59 152.870 .519 .915

Y1

2 91.50 155.144 .512 .915

Y1

3 91.98 149.355 .579 .914

Y1

4 91.83 152.369 .546 .914

Y1

5 91.83 161.258 .094 .921

Y1

6 91.35

153.254

.556 .914

Y1

7 91.30 153.372 .591 .914

Y1

8 91.52 153.677 .557 .914

Y1

9 91.09 152.970 .606 .914

Y2

0 91.39 152.199 .558 .914

Y2 92.65 160.676 .142 .920

1

Y2

2 91.74 145.530 .827 .910

Y2

3 92.15 155.510 .263 .920

Y2

4 91.78 152.263 .542 .914

Y2

5 91.78 147.152 .733 .911

Y2

6 91.22 150.618 .670 .913

Y2

7 91.15 155.999 .557 .915

Y2

8

91.33 152.936 .626 .914

Y2

9 91.93

153.840

.353 .918

81

Y30

92.20

153.494

.915

.489

Y31 91.43 157.007 .349 .917

Y32 91.26 154.464 .513 .915

82

C2 – UJI COBA VALIDITAS DAN

RELIABILITAS MOTIVASI BERPRESTASI

PUTARAN KEDUA

Reliability

[DataSet0]

Scale: MOTIVASI BERPRESTASI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 100.0

Excludeda

0 .0

Total 46 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.925

29

83

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if

Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted

Y

1 84.48 146.122 .614 .922

Y

2 84.61 147.221 .436 .924

Y

3 83.83 147.169 .624 .923

Y

4 84.28 147.807 .520 .923

Y

5 84.76 151.208 .228 .926

Y

6 84.50 144.433 .427 .925

Y

7 84.11 146.588 .525 .923

Y

9 84.24 145.830 .597 .922

Y10 84.28 142.296 .709 .921

Y11 84.43 143.985 .536 .923

Y12 84.35 146.321 .526 .923

Y13 84.83 140.725 .587 .922

Y14 84.67 143.602 .558 .923

Y16 84.20 144.739 .554 .923

Y17 84.15 144.843 .589 .922

Y18 84.37 145.171 .553 .923

Y19 83.93 144.329 .612 .922

Y20 84.24 143.208 .582 .922

Y22 84.59 137.448 .814 .918

Y23 85.00 146.533 .275 .929

Y24 84.63 143.705 .543 .923

Y25 84.63 138.994 .721 .920

Y26 84.07 142.418 .653 .921

Y27 84.00 147.333 .559 .923

Y28 84.17 144.591 .613 .922

Y29 84.78 145.374 .348 .927

Y30 85.04 144.487 .512 .923

Y31 84.28 148.118 .362 .925

Y32 84.11 145.788 .518 .923

84

C2 – UJI COBA VALIDITAS DAN

RELIABILITAS MOTIVASI BERPRESTASI

PUTARAN KETIGA

Reliability

Scale: MOTIVASI BERPRESTASI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 46 100.0

Excludeda

0 .0

Total 46 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.926

28

85

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if

Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted

Y1 81.83 142.458 .615 .923

Y2 81.96 143.687 .428 .925

Y3 81.17 143.525 .623 .924

Y4 81.63 144.283 .509 .924

Y6 81.85 141.021 .417 .926

Y7 81.46 142.920 .526 .924

Y9 81.59 142.159 .599 .923

Y10 81.63 138.460 .724 .921

Y11 81.78 140.218

.924 .544

Y12 81.70 142.661 .526 .924

Y13 82.17 136.991 .594 .923

Y14 82.02 140.022 .556 .924

Y16 81.54 141.143 .552 .924

Y17 81.50 141.278 .585 .923

Y18 81.72 141.541 .553 .924

Y19 81.28 140.918

.923 .598

Y20 81.59 139.803 .571 .923

Y22 81.93 133.885 .816 .919

Y23 82.35 142.543 .288 .930

Y24 81.98 139.888 .553 .924

Y25 81.98 135.400 .723 .921

Y26 81.41 138.914 .648 .922

Y27 81.35 143.743 .553 .924

Y28 81.52 141.100 .604 .923

Y29 82.13 141.671 .350 .928

Y30 82.39 140.688 .521 .924

Y31 81.63 144.371 .366 .926

Y32

81.46 142.254 .511 .924

86

LAMPIRAN D

Jumlah Total Data Falid

87

88

89

LAMPIRAN E

Uji Asumsi

E1- Uji Normalitas

E2- Uji Linearitas

90

E1- UJI NORMALITAS

91

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MOTIVASI_BER

KONSEP_DIRI PRESTASI

N 46 46

Normal Parametersa Mean 105.80 84.76

Std. Deviation 13.005 12.297

Most Extreme Differences Absolute .117 .081

Positive .117 .067

Negative -.060 -.081

Kolmogorov-Smirnov Z .794 .546

Asymp. Sig. (2-tailed) .554 .927 a. Test distribution is Normal.

92

93

94

E2- UJI LINEARITAS

95

Model Description

Model Name MOD_1

Dependent 1 MOTIVASI_BERPREST

Variable ASI

Equation 1 Linear

Independent Variable KONSEP_DIRI

Constant Included

Variable Whose Values Label Observations Unspecified in Plots

Case Processing Summary

N

Total Cases 46

Excluded Casesa

0

Forecasted Cases 0

Newly Created

0 Cases

a. Cases with a missing value

in any variable are excluded

from the analysis.

Variable Processing Summary

Variables

Dependent Independent

MOTIVASI_

BERPRESTA KONSEP_DI

SI RI

Number of Positive Values 46 46

Number of Zeros 0 0

Number of Negative Values 0 0

Number of Missing User-Missing 0 0

Values System-Missing 0 0

96

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:MOTIVASI_BERPRESTASI

Model Summary Parameter Estimates

Equation R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .601 66.384 1 44 .000 7.181 .733

The independent variable is KONSEP_DIRI.

97

LAMPIRAN F

Hasil Penelitian

Uji Korelasi Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi

98

Analisis Data

Korelasi Product Moment

Correlations

KONSEP_DIRI

MOTIVASI_BERPRESTASI

KONSEP_DIRI Pearson 1

.775**

Correlation

Sig. (1-tailed) .000

N 46 46

MOTIVASI_BERPRES Pearson .775

**

1 TASI Correlation

Sig. (1-tailed) .000

N 46 46 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

99

LAMPIRAN G

G1 – Surat Ijin Penelitian

G2 – Surat Bukti Penelitian

100

101

Filename:

YASMIN_YAHYA_13.40.0281_MOTIVASI_BERPRESTASI_DITINJAU_DARI_KONSEP_DIRI__PADA_SISWA_SMP_H._ISRIATI_SEMARANG.docx

Date: 2017-07-03 15:08 UTC Results of plagiarism analysis from 2017-07-03 15:15 UTC

2881 matches from 107 sources, of which 5 are online sources. PlagLevel: 9.8%/26.3%

[0] (120 matches, 8.6%/14.9%) from a PlagScan document of your organisation...bary Giantara.pdf" dated 2016-02-24 [1] (60 matches, 3.1%/6.1%) from a PlagScan document of your organisation...ika Wesareak.docx" dated 2016-06-21 [2] (54 matches, 1.8%/5.2%) from a PlagScan document of your organisation "JOSHEPINE.docx" dated 2016-02-26 [3] (48 matches, 1.5%/4.5%) from a PlagScan document of your organisation...tella Inggar.docx" dated 2016-09-14 [4] (46 matches, 1.5%/4.5%) from a PlagScan document of your organisation...tella Inggar.docx" dated 2016-09-13 [5] (40 matches, 1.5%/3.2%) from a PlagScan document of your organisation...129 Eleonora.docx" dated 2016-05-25 [6] (39 matches, 1.9%/3.4%) from a PlagScan document of your organisation... Budiono.pdf.docx" dated 2016-03-18 [7] (44 matches, 2.1%/3.5%) from your PlagScan document "Gloryanti_R...sif_Orangtua.docx" dated 2017-06-07 [8] (37 matches, 2.5%/3.5%) from a PlagScan document of your organisation...1 ADE PERMATA.pdf" dated 2016-07-27 [9] (26 matches, 0.2%/3.2%) from journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/article/download/2323/1463 [10] (37 matches, 1.9%/3.1%) from a PlagScan document of your organisation...071 widowati.docx" dated 2016-03-16 [11] (37 matches, 1.8%/3.0%) from a PlagScan document of your organisation...nti Nuarisha.docx" dated 2016-04-28 [12] (34 matches, 1.0%/3.0%) from a PlagScan document of your organisation...PROPOSAL DEWA.doc" dated 2016-06-03 [13] (32 matches, 1.1%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation....0057 YENITA.docx" dated 2016-10-04 [14] (32 matches, 1.2%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...g 09.40.0076.docx" dated 2016-03-03 [15] (32 matches, 1.9%/2.8%) from a PlagScan document of your organisation...07 Regina Ayu.doc" dated 2016-06-23 [16] (34 matches, 1.7%/2.8%) from a PlagScan document of your organisation...0.0071 Nimas.docx" dated 2016-05-03 [17] (36 matches, 0.7%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...as Duhita P.A.doc" dated 2016-06-24 [18] (37 matches, 1.5%/2.7%) from a PlagScan document of your organisation...a Eka Pratiwi.pdf" dated 2016-05-23 [19] (30 matches, 1.9%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...Puspa Ariani.docx" dated 2016-06-21 [20] (35 matches, 1.5%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...lda Kharisma.docx" dated 2016-09-05 [21] (29 matches, 1.6%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...BAB 1 kartika.doc" dated 2016-07-14 [22] (36 matches, 1.5%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...umen_di_BKPM.docx" dated 2016-02-09 [23] (29 matches, 1.5%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...ira Pusparani.pdf" dated 2016-05-23 [24] (35 matches, 1.5%/2.5%) from a PlagScan document of your organisation...UMEN_DI_BKPM.docx" dated 2016-03-03 [25] (31 matches, 1.4%/2.4%) from your PlagScan document "Irene_Novit...a_Remaja_SMP.docx" dated 2017-06-21 [26] (28 matches, 1.5%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation....0108 Vira P.docx" dated 2016-03-14 [27] (29 matches, 1.7%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...0102 BUNGA A.docx" dated 2016-03-17 [28] (27 matches, 1.9%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...I FIX wisuda.docx" dated 2016-03-02 [29] (28 matches, 1.3%/2.5%) from a PlagScan document of your organisation...4 CLAUDIA AYU.pdf" dated 2016-06-01 [30] (33 matches, 1.1%/2.5%) from a PlagScan document of your organisation... Veti Aristi.docx" dated 2016-07-19 [31] (30 matches, 1.6%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation....0139 Anggun.docx" dated 2016-09-26 [32] (29 matches, 1.2%/2.4%) from a PlagScan document of your organisation...ela Sarasima.docx" dated 2016-03-14 [33] (26 matches, 1.6%/2.4%) from a PlagScan document of your organisation...15 Adella AW.docx" dated 2016-05-16 (+ 1 documents with identical matches) [35] (25 matches, 0.9%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation... Abdul Haris.docx" dated 2016-03-04 [36] (26 matches, 1.6%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...cia Wicaksana.pdf" dated 2016-07-14 [37] (31 matches, 1.4%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...i Sellen 1701.pdf" dated 2016-10-17 [38] (26 matches, 1.3%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation... CLAUDIA AYU2.pdf" dated 2016-06-01 [39] (29 matches, 0.8%/2.2%) from your PlagScan document "Maharani_Pe...a_Pada_Siswa.docx" dated 2017-06-06 [40] (28 matches, 1.4%/2.3%) from a PlagScan document of your organisation...40.0056 Feby.docx" dated 2016-03-29 [41] (26 matches, 1.2%/2.2%) from a PlagScan document of your organisation....0154 Angela.docx" dated 2016-03-29 [42] (30 matches, 1.0%/2.1%) from a PlagScan document of your organisation...n Ekstraversi.doc" dated 2016-06-21 [43] (27 matches, 1.2%/2.0%) from a PlagScan document of your organisation... Purnamasari.docx" dated 2016-04-04 [44] (28 matches, 1.3%/2.4%) from a PlagScan document of your organisation...strid Rosari.docx" dated 2016-07-20 [45] (30 matches, 1.3%/2.1%) from a PlagScan document of your organisation...0.0153 Bagas.docx" dated 2016-03-29 [46] (24 matches, 1.4%/2.1%) from a PlagScan document of your organisation... LAURENSIA K.docx" dated 2016-03-16 [47] (19 matches, 0.0%2.1%) from repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4212/1/NETA SEPFITRI-FPS.PDF [48] (23 matches, 1.2%/2.0%) from a PlagScan document of your organisation...orista Alika.docx" dated 2016-07-25 [49] (25 matches, 0.7%/2.0%) from a PlagScan document of your organisation...1 Maria Alin.docx" dated 2016-07-20 [50] (21 matches, 0.3%/2.2%) from dokumen.tips/food/jurnal-uji-linearitas-2.html [51] (24 matches, 1.4%/2.0%) from your PlagScan document "Anastasia_L...Pada_Mahasisw.doc" dated 2017-06-05 [52] (27 matches, 1.1%/2.1%) from a PlagScan document of your organisation... Febrian Ayu.docx" dated 2016-03-29 [53] (23 matches, 1.2%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation...RDY unePUTTY.docx" dated 2016-02-22 [54] (24 matches, 1.2%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation..._ADREA ROSITA.doc" dated 2016-04-04 [55] (27 matches, 0.9%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation...ora Prestina.docx" dated 2016-03-29 [56] (24 matches, 0.8%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...lina Putri S.docx" dated 2016-10-04 [57] (24 matches, 0.8%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...ur Afitiandi.docx" dated 2016-09-05 [58] (25 matches, 1.4%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation...ria Gabriela.docx" dated 2016-05-27 [59] (22 matches, 1.1%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...Y unePUTTY 2.docx" dated 2016-02-22

[60] (24 matches, 0.8%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...40.0171 Ayu C.doc" dated 2016-07-13 [61] (24 matches, 0.8%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation...IA ADININGSIH.pdf" dated 2016-10-21 [62] (21 matches, 1.0%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...Jordy Daniel.docx" dated 2016-02-12 [63] (23 matches, 1.3%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...ANTO SAPUTRA.docx" dated 2016-07-20 [64] (21 matches, 1.3%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...Anggi Nugroho.pdf" dated 2016-05-23 [65] (24 matches, 1.4%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation....42.0042 Geby.doc" dated 2016-03-29 [66] (21 matches, 1.3%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...AR REMAJA (1).pdf" dated 2016-03-02