MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB...

46
MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI BAWAH VEGETASI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) DAN KARET ALAM (Hevea brasiliensis) DI DESA KALIBALANGAN LAMPUNG UTARA (Skripsi) Oleh DERTA RISTI ILYIN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI BAWAHVEGETASI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) DAN

KARET ALAM (Hevea brasiliensis) DI DESAKALIBALANGAN LAMPUNG UTARA

(Skripsi)

Oleh

DERTA RISTI ILYIN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

ABSTRAK

MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI BAWAHVEGETASI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) DAN KARET ALAM

(Hevea brasiliensis) DI DESA KALIBALANGAN LAMPUNG UTARA

OlehDerta Risti Ilyin

Tanah merupakan tubuh dipermukaan bumi yang tersusun atas horizon atau

lapisan. Faktor- faktor pembentuk tanah yaitu iklim, organisme, bahan induk,

relief, dan waktu. Proses pembentukan tanah berlangsung dengan berbagai reaksi

fisik, kimia, biologi dan proses pembentukan tanah berlangsung dengan tiga

tahapan (1) mengubah bahan mentah menjadi bahan induk tanah, (2) mengubah

bahan induk tanah menjadi bahan penyusun tanah, dan (3) menata bahan

penyusun tanah menjadi tubuh tanah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengidentifikasi morfologi dan sifat fisika tanah pada lahan yang ditanami

vegetasi ubikayu secara monokultur dan karet alam akibat dari pola penggunaan

kedua lahan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman

ubikayu milik PT. Triharto dan kebun karet alam milik masyarakat di Desa

Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara pada bulan

November 2015 sampai dengan selesai. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode survei dengan tahapan (1) Pra Survei, (2) Survei dan (3)

Analisis sifat fisika tanah. Analisis data dilakukan dengan membandingkan sifat-

Page 3: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

sifat tanah antara kebun ubikayu dan kebun karet alam. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Warna tanah pada lahan karet alam cendrung lebih gelap

dibandingkan pada lahan pertanaman ubikayu, memiliki struktur Angular blocky

(gumpal bersudut) pada lapisan pertama di lahan ubi kayu serta pada lapisan

pertama lahan karet alam memiliki struktur tanah Crumb (remah). Sifat fisik tanah

pada pertanaman ubikayu memiliki kerapatan isi dan permeabilitas lebih rendah

dan kandungan liat total lebih tinggi dibandingkan di pertanaman karet alam dan

pada pertanaman karet alam kandungan pasir dan debu lebih tinggi. Distribusi

ruang pori drainase lambat dan cepat pada lapisan pertama di pertanaman ubikayu

dan karet alam memiliki nilai drainase rendah dan pada lapisan pertama untuk

pori air tersedia pada pertanaman ubikayu memiliki nilai yang lebih rendah

dibandingkan pada pertanaman karet alam serta kandungan C-organik pada

pertanaman ubi kayu lebih rendah dibandingkan pada pertanaman karet alam.

Kata kunci : Tanah, Morfologi, Fisika Tanah

Page 4: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI BAWAHVEGETASI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) DAN

KARET ALAM (Hevea brasiliensis) DI DESAKALIBALANGAN LAMPUNG UTARA

Oleh

DERTA RISTI ILYIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan
Page 6: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan
Page 7: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan
Page 8: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lamapung pada tanggal 08 Februari 1992 sebagai

anak kelima dari tujuh bersaudar dari pasangan Sayuti M.S dan Rohidah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 1 Surabaya pada tahun 2005.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MTS Al- Hikmah Bandar Lampung

yang diselesaikan pada tahun 2008 dan penulis menyelesaikan pendidikan di

SMK Negeri 4 Bandar lampung pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Umum di PT Great Giant Pineapple

Terbanggi Besar Lampung Tengah pada bulan Juli sampai Agustus 2014.

Pada bulan Januari sampai Februari 2015, penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) Tematik di Desa Bumi Nabung Timur, Kecamatan Bumi Nabung,

Lampung Tengah. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Lampung.

Page 9: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya

skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis persembahkan karya kecil ini buah perjuangan dan kerja keras untuk:

Ayahanda tercinta Sayuti M.S dan ibunda tercinta Rohida yang

telah memberikan doa dan dukungan serta kasih sayang yang tidak

ternilai, kakak tersayang Manggare Candrah Kirana, Agus Rohman, Balkis

Sahara, Amd., Hamim Pratiswa, dan adik tersayang Launa Puspa Loka, S.A.B.

dan Nuzul Rahmat.

Serta

Almamater TercintaFakultas Pertanian

Universitas Lampung

Page 10: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

‘‘Jika Hanya Fokus Pada Masalahmu Saja, Kamu Tidak Akan MendapatkanSolusi. Maka Fokuslah Pada Tuhan Mu, Dia Akan Memberikan Solusi”

(Derta Risti Ilyin)

‘‘Jangan Sekali-Kali Kamu Meremehkan Kebaikan Sedikitpun, Meskipun(Hanya) Kamu Bertemu Dengan Saudaramu Dalam Keadaan Tersenyum”

(HR. Muslim)

Page 11: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Didin Wiharso, M.Si., selaku Pembimbing Utama atas bantuan,

bimbingan, semangat, nasehat, kesabaran, dan waktu dalam membimbing

penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Bapak Dr. Ir. Afandi, M.P., selaku Pembimbing Kedua atas bimbingan,

bantuan, nasehat, motivasi, dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Penguji atas saran,

pengarahan, dan nasehat untuk perbaikan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. F.X. Susilo, M.Sc, selaku Pembimbing Akademik atas

ilmu, bimbingan, nasehat, dan motivasi kepada penulis selama menjadi

mahasiswa.

5. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

6. Ibu Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr.Sc., selaku Ketua Bidang

Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas koreksi, saran,

dan persetujuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang telah mensahkan skripsi ini.

Page 12: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

8. PT.Triharto dan bapak Triyono yang telah mengizinkan penulis untuk

melaksanakan penelitian di lokasi.

9. Keluarga tersayang : Ayahanda .tercinta Sayuti M.S dan ibunda tercinta

Rohida yang telah memberikan doa dan dukungan serta kasih sayang yang

tidak ternilai, kakak tersayang Manggare Candrah Kirana, Agus Rohman,

Balkis Sahara, Amd., Hamim Pratiswa, dan adik tersayang Launa Puspa

Loka, S.A.B. dan Nuzul Rahmat.

10. Terima kasih untuk Rusdiyan Inantha, S.P., yang telah memberikan kasih

sayang, motivasi dan dukungan, serta nasehat-nasehatnya kepada penulis.

11. Teman seperjuangan penulis, Hidayati Putri Utami Aziz, S.P dan

Lindawati Indrian Manan, S.P atas bantuan dan semangatselama

pelaksanaan penelitian.

12. Sahabat tercinta: Desna Herawati, S.P, Defika Dwi Pertiwi, S.P dan Dera

Fungky Ellezandi, S.P., yang selalu setia menemani penulis serta

memberikan bantuan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman Agroteknologi: Novri D.Damayanti, S.P., Retta

Ramadiyana,S.P,. Irene, Dina, Akbar, Dika, Diki, Ruby, Reza, Sidiq, yang

telah menemani penulis serta memberikan semangat.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung, 28 Oktober 2016Penulis

Derta Risti Ilyin

Page 13: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

2.1 Morfologi Tanah ........................................................................... 8

2.1.1 Warna Tanah ......................................................................... 8

2.1.2 Struktur Tanah ................................................................... 9

2.1.3 Konsistensi Tanah ................................................................ 10

2.2 Sifat Fisik Tanah ........................................................................... 10

2.2.1 Tekstur Tanah ...................................................................... 10

2.2.2 Permeabilitas ........................................................................ 11

2.2.3 Distribusi Ruang Pori Total ................................................... 12

2.3 Vegetasi ......................................................................................... 13

2.3.1 Vegetasi Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) ................. 13

2.3.2 Pengolahan Tanah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) .... 15

2.3.3 Vegetasi Karet Alam (Hevea brasiliensis) .......................... 15

2.4 Pengaruh Pemadatan Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanah .......... 16

2.4.1 Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Akar ............................ .. 17

2.4.2 Penyerapan Air dan Unsur Hara oleh Akar .......................... 17

2.4.3 Beberapa Usaha untuk Mengurangi Pemadatan Tanah ........ 18

III. BAHAN DAN METODE ................................................................. 19

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 19

3.2 Bahan dan Alat .............................................................................. 19

3.3 Metode Penelitian ........................................................................... 19

Page 14: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

ii

3.3.1 Pra Survei ............................................................................. 20

3.3.2 Survei ................................................................................... 20

3.3.3 Analisis Sifat Fisika Tanah ................................................... 21

3.3.3.1 Penetapan Tekstur Tanah menggunakan

Hydrometer . ............................................................ 21

3.3.3.2 Penetapan Kerapatan Isi .......................................... 22

3.3.3.3 Permeabilitas ............................................................ 22

3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah .................... 23

3.3.3.5 Penetapan C-organik Tanah ..................................... 23

3.3.4 Analisis Data ........................................................................ 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 25

4.1 Keadaan Umum Wilayah ............................................................. 25

4.1.1 Letak Wilayah ................................................................... 25

4.1.2 Iklim .................................................................................. 25

4.1.3 Vegetasi dan Penggunaan Lahan ...................................... 26

4.2 Morfologi Tanah .......................................................................... 28

4.2.1 Warna Tanah ...................................................................... 29

4.2.2 Sturktur Tanah ................................................................... 32

4.2.3 Konsistensi Tanah .............................................................. 33

4.3 Sifat Fisik Tanah ......................................................................... 33

4.3.1 Kekerasan Tanah ................................................................ 34

4.3.2 Tekstur Tanah .................................................................... 35

4.3.3 Kerapatan Isi ..................................................................... 39

4.3.4 Permeabilitas Tanah ......................................................... 40

4.3.5 Distribusi Ruang Pori Tanah .............................................. 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 45

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 45

5.2 Saran ........................................................................................... 46

PUSTAKA ACUAN ................................................................................ 47

LAMPIRAN .............................................................................................. 50

Page 15: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Segitiga Tekstur menurut USDA(Soil Survey Staff, 1990) ...................................................................... 11

2. Grafik Curah Hujan Rata-Rata Bulanan dalam 8 Tahun terakhirDi Kabupaten Lampung Utara ............................................................. 26

3. Grafik Tingkat Kekerasan Tanah pada lahan pertanamanubikayu dan karet alam ......................................................................... 34

4. Grafik penyebaran kandungan partikel (a) Liat, (b) Debudan (c) Pasir pada lahan pertanaman ubikayu dan karet alam ............. 37

5. Grafik kerapatan isi (Bulk Density) pada lahan pertanamanubikayu dan karet alam ......................................................................... 40

6. Grafik nilai permeabilitas tanah pada lahan pertanamanubikayu dan karet alam ......................................................................... 41

7. Grafik nilai pori drainase lambat, pori drainase cepat danair tersedia pada lahan pertanaman ubikayu dan karet alam ................ 43

8. Foto profil tanah pada lahan pertanaman Ubikayu dan Karet Alam ..... 56

9. Foto Clay Film pada profil tanah pertanaman Ubika ........................... 57

10. Foto Tanah terganggu yang sudah lolos ayakan 2 mm pada pertanaman

Ubikayu dan Karet Alam ..................................................................... 57

11. Peta satuan lahan dan tanah lembar batu raja Sumatra ........................ 69

Page 16: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil deskripsi lapisan tanah pada lahan ubikayu dankaret alam ....................................................................................... 29

2. Hasil deskripsi warna tanah pada lapisan tanah di lahanubikayu dan karet alam .................................................................. 29

3. Hasil deskripsi struktur tanah pada lapisan tanah di lahanubikayu dan karet alam .................................................................. 32

4. Hasil deskripsi profil tanah (vegetasi ubikayu) di desaKalibalangan, Kec. Abung Selatan, Kab. Lampung Utara ............ 51

5. Hasil deskripsi profil tanah (vegetasi karet alam) di desaKalibalangan, Kec. Abung Selatan, Kab. Lampung Utara ............ 52

6. Kepadatan atau kekerasan tanah pada tanah di bawahvegetasi ubikayu dan karet alam .................................................... 53

7. Tekstur tanah pada tanah di bawah vegetasi ubikayu dankaret alam ....................................................................................... 53

8. Kepadatan isi (bulk density) pada tanah di bawah vegetasiubikayu dan karet alam .................................................................. 54

9. Nilai permeabilitas pada tanah di bawah vegetasi ubikayudan karet alam ................................................................................ 54

10. Tingkat pori air tanah pada tanah di bawah vegetasi ubikayudan karet alam ................................................................................ 55

11. Kadar lengas tanah pada tanah di bawah vegetasi ubikayudan karet alam ................................................................................ 55

Page 17: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

iv

12. Kandungan C-organik pada tanah di bawah vegetasi ubikayudan karet alam ................................................................................ 56

13. Data curah hujan rata-rata 8 tahun terakhir KabupatenLampung Utara .............................................................................. 58

Page 18: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tanah merupakan tubuh dipermukaan bumi yang tersusun atas horizon atau

lapisan yang berada di atas bahan induk atau batuan yang terbentuk sebagai hasil

interaksi faktor- faktor pembentuk tanah yaitu iklim, organisme, bahan induk,

relief, dan waktu (Tarigan dkk., 2014). Ilmu tanah memandang tanah dari dua

konsep utama, yaitu (1) sebagai hasil pelapukan bahan induk melalui proses

biofisika-kimia, dan (2) sebagai habitat tumbuhan. Waktu dimasukan faktor

karena semua proses maju sejalan dengan waktu sehingga tidak ada proses yang

mulai dan selesai secara seketika. Tetapi evaluasi yang dicapai tanah tidak selalu

bergantung pada lama kerja berbagai faktor, karena intensitas faktor dan

interaksinya berubah-ubah sepanjang perjalanan waktu. Tanah yang belum lama

terbentuk memperlihatkan perkembangan profil yang jauh. Sebaliknya, ada tanah

yang sudah lama menjalani proses pembentukan akan tetapi perkembangan

profilnya masih terbatas (Notohadiprawiro, 2006).

Faktor pembentuk tanah ialah keadaan lingkungan yang berfungsi menggerakkan

proses pembentukan tanah. Proses pembentukan tanah berlangsung dengan

berbagai reaksi fisik, kimia dan biologi. Reaksi menghasilkan sifat-sifat tanah

dan karena memiliki sifat maka tanah dapat menjalankan fungsi-fungsi tertentu.

Proses pembentukan tanah berlangsung dengan tiga tahapan (1) mengubah bahan

Page 19: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

2

mentah menjadi bahan induk tanah, (2) mengubah bahan induk tanah menjadi

bahan penyusun tanah, dan (3) menata bahan penyusun tanah menjadi tubuh tanah

(Notohadiprawiro, 2006).

Bahan induk tanah dapat berasal dari batuan atau longgokan biomassa mati

sebagai bahan mentah yang berasal dari batuan akan menghasilkan tanah mineral,

sedangkan yang berasal dari longgokan biomassa mati akan menghasilkan tanah

organik (Notohadiprawiro, 2006). Vegetasi adalah sumber utama bahan organik

tanah. Pengaruh tidak langsung lewat vegetasi menentukan seberapa besar

pengaruh yang dapat dijalankan oleh faktor organisme. Faktor ini terbagi dua,

yaitu hidup di dalam tanah dan hidup di atas tanah. Berlainan dengan batuan

induk dan iklim yang merupakan faktor mandiri (independen), vegatasi

bergantung pada hasil interaksi antara batuan, iklim dan tanah (Notohadiprawiro,

2006). Iklim berpengaruh langsung atas suhu tanah dan kelembaban tanah serta

berdaya pengaruh tidak langsung pula lewat vegetasi. Hujan dan angin dapat

menimbulkan degradasi tanah karena pelindian (hujan) dan erosi (hujan dan

angin) dan semua proses kimia dan biologi tergantung pada suhu. Air merupakan

pelaku proses utama di alam, menjalakan proses transformasi dan translokasi

dalam tubuh tanah, pengayakan sedimentasi, dan penyingkiran bahan dari tubuh

tanah dengan erosi, perkolasi dan pelindian (Notohadiprawiro, 2006).

Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk

perbedaan kecuraman dan bentuk lereng. Peran topografi dalam proses genesis

dan perkembangan profil tanah adalah melalui empat cara, yaitu lewat

pengaruhnya dalam menentukan (1) jumlah air hujan yang dapat meresap atau

Page 20: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

3

disimpan oleh massa tanah, (2) kedalaman air tanah, (3) besarnya erosi yang dapat

terjadi, dan (4) arah pergerakan air yang membawa bahan-bahan terlalut dari

tempat yang tinggi ke tempat yang rendah (Hanafiah, 2007).

Tanaman secara tidak langsung dapat melindungi tanah dari kerusakan sifat

fisiknya, terutama kerusakan akibat aliran permukaan dan erosi. Adanya tanaman

akan menyebabkan air hujan yang jatuh tidak menghantam permukaan tanah

melainkan terlebih dahulu ditangkap oleh tajuk daun tanaman (Arifin, 2010).

Besarnya intersepsi hujan oleh tajuk daun tanaman juga sangat ditentukan oleh

populasi dalam hal ini berhubungan dengan jumlah dan kerapatan tanaman.

Vegetasi berperan sebagai pemantap agregat tanah karena akar akarnya dapat

mengikat partikel partikel tanah dan juga mampu menahan daya tumbuk butir

butir air hujan secara langsung ke permukaan tanah sehingga penghancuran tanah

dapat dicegah. Selain itu seresah yang berasal dari daun-daun yang dapat

meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Hal inilah yang dapat

mengakibatkan perbaikan terhadap sifat fisik tanah, yaitu pembentukan struktur

tanah yang baik maupun peningkatan porositas yang dapat meningkatkan

perkolasi, sehingga memperkecil erosi (Kartasapoetra, 1988).

Menurut Wargiono dkk. (2000) dalam Muddarisna, (2009) area produksi ubikayu

umumnya berada dilahan kering yang umumnya didominasi oleh tanah dengan

status unsur hara yang rendah dan bahan organik yang rendah serta rentan

terhadap erosi. Pertanaman ubikayu dilakukan para petani umumnya dilakukan

secara monokultur dengan pengolahan tanah intensif.

Page 21: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

4

Sistem olah tanah intensif akan memberikan dampak yang baik apabila dilihat

dalam jangka waktu yang pendek namun apabila dilakukan secara terus menerus

tanpa penerapan teknik pengolahan lahan yang tepat maka akan menurunkan

produktivitas lahan yang akan tercermin pada morfologi tanahnya dan

produktivitas yang semakin menurun (Foth, 1991).

Pengolahan tanah harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Sebab

kesalahan dalam pengolahan tanah dapat merusak struktur tanah, mempercepat

terjadi erosi, terjadinya perombakan bahan organik dengan cepat dan memadatkan

tanah (Al-Hadi, 2012).

Apabila terjadi pemadatan pada tanah, disamping sulit di tembus akar, tanah akan

memiliki volume pori aerasi yang lebih sedikit karena jumlah pori-pori aerasi

relatif rendah dan dapat meningkatkan kekuatan tanah. Tanah yang padat

merupakan pembatas mekanis pertumbuhan akar sehingga pertumbuhan tanaman

akan terganggu dan menurunkan produksi (Sarief, 1989).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah yaitu

apakah terdapat perbedaan morfologi dan sifat fisik tanah pada profil tanah di

lahan pertanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz) monokultur dan karet alam

(Hevea brasiliensis).

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi dan sifat fisika tanah

pada lahan yang ditanami vegetasi ubikayu secara monokultur dan karet alam

Page 22: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

5

akibat dari pola penggunaan kedua lahan yang berbeda di Desa Kalibalangan

Kabupaten Lampung Utara.

1.4 Kerangka Pemikiran

Tanah merupakan media yang amat penting untuk pertumbuhan vegetasi. Tanah

menyediakan nutrisi untuk tanaman yang digunakan untuk pertumbuh dan untuk

menyimpan air. Jenis tanah yang berbeda akan memiliki perbedaan karakteristik

dalam hal sifat fisik, biologi, maupun kimiawi tanah. Sifat-sifat tanah dapat

menentukan jenis nutrisi atau zat makanan dalam tanah, banyak air yang dapat

disimpan dalam tanah, dan sistem perakaran yang mencerminkan sirkulasi

pergerakan air di dalam tanah (Setyowati, 2007).

Pola pertanaman ubikayu umumnya dilakukan secara monokultur. Tanah pada

lahan pertanian monokultur memiliki kandungan bahan organik yang rendah

karena pengolahan tanah intensif tanpa tambahan bahan organik dan penanaman

yang terus menerus sepanjang musim dapat mengakibatkan tanah tersebut

kehilangan bahan organik yang cepat terutama setelah penanaman dimulai (Arifin,

2010).

Salah satu faktor produksi tanaman yang tergolong sangat penting adalah sifat

fisik tanah. Meskipun suatu jenis tanah mempunyai sifat kimia yang baik, tanpa

disertai dengan sifat fisik yang baik maka produksi tanaman tidak akan mencapai

maksimal. Hal ini disebabkan karena perkembangan akar tanaman akan

terganggu karena sulitnya akar tersebut menembus tanah atau berkembang dalam

tanah sehingga menghambat penyerapan unsur-unsur hara yang berada di sekitar

tanaman (Haridjaja, 2010).

Page 23: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

6

Pengalaman para peneliti menunjukkan bahwa pengolahan tanah terlalu sering

cenderung menyebabkan tanah kehilangan air lebih banyak, hal ini disebabkan

tanah menjadi terlalu jarang, daya pegang air oleh butir butir tanah menjadi lemah

sehingga air mudah menguap oleh sinar matahari yang terik. Penguapan

merupakan salah satu faktor penyebab terbesar kehilangan air dari permukaan

tanah yang menyebabkan berkurangnya air tersedia bagi tanaman budidaya

sehingga hasil tanaman tidak memuaskan (Endriani, 2010).

Ubikayu memiliki luas kanopi daun yang rendah sehingga dianggap kurang

mampu melindungi tanah dari pukulan air dan menjadikan lahan ubikayu peka

terhadap erosi. Di sisi lain, ubikayu dianggap sebagai tanaman yang

menguruskan tanah, karena terlalu banyak menyerap unsur hara lebih banyak

dibandingkan dengan tanaman lain (Muddarisna, 2009).

Tanaman karet termasuk vegetasi stratum A dan B yaitu jenis vegetasi yang

tingginya lebih dari 10 meter, sehingga tanah yang dinaunginya tidak terlindungi

dengan baik sehingga akan mengakibatkan terjadinya proses erosi dan pencucian

intensif. Kebun karet rakyat umumnya masih berupa hutan karet dan belum

dikelola dengan teknologi budidaya yang baik seperti yang diterapkan oleh

perusahaan perkebunan besar. Kerusakan paling cepat terjadi pada saat

penanaman karet generasi pertama, sebab pada saat itu tanah terbuka sehingga

pencucian hara-hara berjalan dengan sangat insentif (Sihotang, 1989 dalam

Purnomo 2003).

Petani karet rakyat melakukan penanaman karet dengan sistem tumpang sari

karena dapat membantu pada masa tanaman karet belum produktif (4-5 tahun).

Page 24: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

7

Penanaman karet tumpang sari dapat meningkatkan produktivitas persatuan lahan

karet yang dikelola petani, selain itu juga sebagai pengganti resiko kegagalan

panen (Budiman, 2012).

Secara sederhana, kebun campuran berarti kebun yang ditanami berbagai jenis

tanaman dengan minimal satu jenis tanaman berkayu. Beberapa tanaman jenis

lain, berupa tanaman tahunan atau tanaman setahun yang tumbuh sendiri maupun

ditanam, dibiarkan hidup di kebun campuran selama tidak mengganggu tanaman

pokok (Martini dkk., 2010). Vegetasi karet mempunyai sistem perakaran yang

besar-besar dan menembus jauh kelapisan bawah tanah. Kemudian jumlah

serasah yang dihasilkan hanya sedikit sehingga lapisan atas tanahnya tidak

terlindungi dari pukulan air hujan.

Lahan yang ditanami dengan beberapa macam vegetasi, dalam hal ini vegetasi

campuran menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan lahan yang ditanami

dengan satu jenis vegetasi, sebab vegetasi campuran secara langsung

mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah melalui penutupan tanah sehingga mencegah

kerusakan tanah akibat erosi dan pencucian, sistem perakaran yang memperbaiki

struktur tanah, meningkatkan laju infiltrasi dan memperlambat aliran permukaan

(Sihotang,1989 dalam Purnomo, 2003).

Page 25: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tanah

Menurut Darmawijaya (1992) morfologi bukan suatu ilmu melainkan sarana suatu

ilmu, merupakan cara yang digunakan dalam penyelidikan-penyelidikan ilmiah.

Morfologi merupakan suatu keahlian yang memerlukan pengamatan tajam dan

kemampuan untuk melukiskan dan melaporkan dengan kata-kata dan gambar-

gambar suatu obyek yang dibahas. Sedangkan tujuan morfologi tanah yang utama

adalah menggambarkan mengenai kemampuan-kemampuan, ciri-ciri, dan sifat-

sifat umum yang diperhatikan oleh profil tanah.

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan

cara mengalami lubang dengan ukuran (panjang dan lebar serta kedalaman)

tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Profil tanah yang

akan diamati ciri-cirinya harus memenuhi syarat-syarat: (1) tegak, (2) baru,

artinya belum terpengaruh dengan keadaan luar, (3) jangan memantulkan cahaya

(profil tanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena sinar matahari)

(Darmawijaya, 1992).

2.1.1 Warna Tanah

Salah satu sifat tanah yang tampak jelas baik di permukaan lahan maupun pada

penampang horizon, adalah warnanya. Warna tanah sangat dipengaruhi oleh

Page 26: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

9

kadar kelembaban di dalamnya. Perubahan warna sehubungan dengan

kelembaban itu terjadi karena koloid-koloid kehilangan air oleh pengaruh

drainase, penguapan (evaporasi) dan daya serap akar tumbuhan. Perbedaan warna

tanah pada dasar empat bahan penting, yaitu oleh (1) persenyawaan besi, (2)

kandungan bahan organik, (3) persenyawaan kuarsa dan (4) persenyawaan

mangan (Rafi’i, 1985).

Pengukuran warna didasarkan kepada tiga sifat, yaitu sifat warna cahaya (colour

of light); yaitu heu, value dan chroma. Heu adalah panjang gelombang dominan

atau disebut juga warna cahaya (colour of light). Value disebut juga

kecemerlangan (brilliance) cahaya ialah jumlah berkas cahaya (total quantity of

light). Value ini ditunjukan dengan peningkatan nilai dari warna gelap (dark)

kenilai terang (light). Chroma ialah kemurnian (purity) nisbi (relatif) panjang

gelombang cahaya dominan. Peningkatannya didasarkan kepada susutnya

perimbangan cahaya putih (Rafi’i, 1985).

2.1.2 Struktur Tanah

Struktur tanah adalah susunan atau agregasi atau partikel tanah primer (pasir, debu

liat) menjadi berbagai kelompok partikel yang satu sama lain berbeda dalam

ukuran, bentuk dan warnanya. Struktur tanah dari berbagai macan horizon

penampang tanah dapat berbeda-beda dan hal ini salah satu ciri khas penting,

karena komposisi kimia, warna dan teksturnya itu sendiri adalah faktor

pembedanya (Rafi’i, 1985).

Page 27: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

10

2.1.3 Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah adalah ketahanan tanah terhadap perubahan bentuk atau

perpecahan. Sedangkan struktur menentukan bentuk, ukuran dan agregat tanah

tertentu. Konsistensi tanah tetap menentukan kekuatan dan keadaan alami gaya-

gaya diantara partikel. Konsistensi itu penting untuk dipertimbangkan dalam

pengolahan tanah. Konsistensi digambarkan untuk tiga tingkat kelembaban: (1)

tanah basah tidak lekat, lekat, tidak plastis dan plastis, (2) tanah lembab: mudah

lepas, mudah pecah, teguh, dan (3) tanah kering: lepas halus keras (Foth, 1991).

2.2 Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman. Sering kali sifat fisik tanah lebih penting daripada sifat kimia tanah

dalam menentukan pengolahan tanah, karena sifat fisik tanah relatif sulit

diperbaiki. Sifat fisik tanah mempunyai kemampuan untuk menjadi keras dan

menyangga. Kapasitas drainase dan kapasitas untuk melakukan drainase dan

menyimpan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan

kemampuan menahan retensi unsur-unsur hara tanaman (Foth, 1991).

2.2.1 Tekstur Tanah

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang

dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand)

(berdiameter 2,00-0,20 µm atau 200-2 µm) dan liat (clay) (<2µm). Tekstur tanah

dibagi menjadi 12 kelas (Hanafiah, 2007).

Page 28: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

11

Gambar 1. Diagram segitiga tekstur menurut USDA (Soil Survey Staff, 1990).

Tekstur merupakan sifat fisik tanah yang relatif stabil dan tidak berubah. Tanah

dikatakan bertekstur pasir jika kandungan pasirnya lebih dari 70%, tanah yang

termasuk tekstur ini mempunyai kemampuan menahan air dan hara yang rendah.

Sedangkan tanah digolongkan tekstur liat jika kandungan liatnya lebih dari 35%,

tanah ini mempunyai kemampuan menahan air dan hara sangat lambat serta

sirkulasi udaranya kurang lancar (Islami dan Utomo, 1995).

2.2.2 Permeabilitas

Permeabilitas adalah sifat yang menyatakan laju pergerakan suatu fluida di dalam

tanah melalui suatu media berpori-pori yang berhubungan, makro maupun mikro

baik daerah vertikal maupun horizontal. Besaran permeabilitas tanah tergantung

pada beberapa faktor, yaitu: viskositas, tekstur, struktur, kekerasan permukaan

Page 29: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

12

butiran tanah, dan derajat kejenuhan tanah (Halauddin dan Suhendra,.2011) serta

kadar bahan organik (Syarif, 1989).

2.2.3 Distribusi Ruang Pori Total

Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Ketika

partikel-partikel pasir menyatu membentuk sebuah agregat tanah, akan terbentuk

rongga-rongga diantara partikel tanah yang tidak ditempati oleh padatan tanah.

Pori tanah terdiri dari berbagai ukuran. Secara kualitatif pori tanah dibagi

menjadi tiga kelompok yaitu: pori mikro, pori meso dan pori makro. Secara teori,

dalam keadaan normal (Kapasitas Lapang), air menempati pori mikro dan

sebagian pori meso, sedangkan udara mengisi sebagian pori meso dan pori makro.

Dalam keadaan basah, misalnya pada saat dan setelah hujan , seluruh pori diisi

oleh air. Udara yang sebelumnya mengisi pori tanah terdesak keluar oleh pori

tanah. Sebaliknya dalam keadaan kering seluruh pori tanah berisi udara.

Keberadaan air dan udara dalam pori tanah sangat dinamis, sehingga berubah dari

waktu ke waktu dipengaruhi oleh keberadaan air tanah (Salam, 202).

Distribusi ruang pori tanah sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah dimana semakin

tinggi kandungan liat semakin tinggi pula kandungan airnya pada setiap pF.

Sebaliknya semakin tinggi kandungan pasirnya maka semakin rendah kandungan

airnya (Sarief, 1989).

Kurva pF adalah kurva yang menggambarkan kemampuan tanah memegang air.

Dari kurva ini dapat diketahui apakah tanah tersebut lebih cepat meloloskan air

atau dapat menahan air dalam waktu yang lebih lama. Semakin curam kurva pF,

semakin cepat tanah tersebut meloloskan air, dan semakin landai kurva pF,

Page 30: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

13

semakin bagus tanah tersebut menahan air. Kurva pF dapat dibuat dengan cara

memplot data kadar air tanah pada saat kapasitas lapang dan titik layu permanen

(sumbu X) terhadap masing-masing tegangan matriknya yang dicerminkan oleh

nilai minus logaritma dari hisapan matrik (pF) pada saat kondisi kapasitas

lapangan (pF 2,54) dan titik layu permanen (pF 4,2) (sumbu Y). Dengan

demikian data kadar air tersebut sangat diperlukan untuk menilai kemampuan

tanah memegang air (Anonim. 2006).

2.3 Vegetasi

Vegetasi merupakan kumpulan komunitas tumbuhan penutup tanah, yang

mempengaruhi tanah melalui sumbangan bahan organik, siklus unsur hara,

penutupan tanah agar terhindar dari erosi, pencucian dan memperbaiki struktur

tanah. Disamping itu vegetasi mempengaruhi tanah melalui pembentukan suhu

tanah melalui pembentukan suhu tanah yang relatif konstan, intersepsi air hujan,

memperlambat aliran air dipermukaan tanah, mempengaruhu evaporasi dan sifat-

sifat air tanah (Sarief, 1989).

2.3.1 Vegetasi Ubikayu (Manihot esculenta Crantz)

Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu komoditas andalan

Indonesia. Berdasarkan urutan produsen ubikayu di dunia, Indonesia adalah

produsen ubikayu terbesar ke-4 di dunia setelah Nigeria, Brazil, dan Thailand.

Provinsi Lampung merupakan produsen ubikayu terbesar Indonesia yang

memiliki luas areal tanam 31% dari total areal tanam ubikayu (BPS, 2012). Pada

tahun 2011, produksi ubikayu nasional sebesar 23,9 juta ton dengan areal seluas

1,18 juta hektar dan produktivitas 20,2 ton/ha (BPS, 2011).

Page 31: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

14

Menurut Sundari (2010) Permintaan ubikayu dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan maupun industri. Peran

ubikayu dalam bidang industri akan terus mengalami peningkatan seiring dengan

adanya program pemerintah untuk menggunakan sumber energi alternatif yang

berasal dari hasil pertanian. Untuk dapat mendukung program pemerintah

tersebut, maka produksi ubikayu harus ditingkatkan. Peningkatan produksi

ubikayu dapat dilakukan melalui peningkatan luas panen dan penerapan teknik

budidaya yang tepat.

Ubikayu merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat tumbuh dan

berproduksi pada lingkungan dimana tanaman pangan yang lain seperti padi dan

jagung tidak dapat. Meskipun demikian, untuk dapat tumbuh, berkembang dan

menghasilkan umbi dengan baik, ubikayu menghendaki kondisi lingkungan

tertentu, baik kondisi lingkungan di atas permukaan tanah (iklim) maupun di

bawah permukaan tanah (Sundari, 2010).

Ubikayu dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Pada daerah di mana jagung dan

padi tumbuh kurang baik, ubikayu masih dapat tumbuh dengan baik dan mampu

berproduksi tinggi apabila ditanam dan dipupuk tepat pada waktunya. Sebagian

besar pertanaman ubikayu terdapat di daerah dengan jenis tanah Aluvial, Latosol,

Podsolik dan sebagian kecil terdapat di daerah dengan jenis tanah Mediteran,

Grumusol dan Andosol. Tingkat kemasaman tanah (pH) untuk tanaman ubikayu

minimum 5 (Sundari, 2010) dan tanaman ubikayu memerlukan struktur tanah

yang gembur untuk pembentukan dan perkembangan umbi. Pada tanah yang

berat, perlu ditambahkan pupuk organik (Wargiono, 1979)

Page 32: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

15

2.3.2 Pengolahan Tanah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz)

Pengolahan tanah merupakan manipulasi mekanis tanah yang bertujuan untuk

menciptakan keadaan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman yang

bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah untuk pentrasi akar, infiltrasi air dan

peredaaran udara, menyiapkan tanah untuk irigasi permukaan dan pengendalian

hama serta menghilangkan sisa-sisa tanaman yang menggaanggu pertumbuhan

tanaman (Prasetyo, 2014).

Pengolahan tanah berdasarkan jenis tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu:

1. Tanah ringan atau gembur : tanah cukup dibajak atau dicangkul satu kali,

kemudian diratakan dan dapat langsung ditanami.

2. Tanah agak berat : tanah dibajak atau dicangkul 1-2 kali, kemudian diratakan

dan ibuat bedengan atau guludan, untuk selanjutnya ditanami.

3. Tanah berat dan berair : tanah dibajak atau dicangkul sebanyak dua kali atau

lebih, kemudian dibuat bedengan atau guludan sekaligus sebagai saluran

drainase. Penanaman dilakukan di atas guludan (Wargiono, 1979).

2.3.3 Vegetasi Karet Alam

Di Indonesia, areal pertanaman karet tersebar hampir di seluruh nusantara. Dari

sebaran itu, sebanyak 83% dikelola oleh rakyat (perkebunan rakyat), 8% dalam

bentuk perkebunan negara, dan 9% dalam bentuk perkebunan swast. Data ini

menunjukkan bahwa perkebunan karet yang dikelola rakyat memberikan

kontribusi dominan dalam ekspor nasional (Siregar, 2013).

Page 33: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

16

Tanaman karet tidak membutuhkan persyaratan jenis tanah tertentu untuk tumbuh

dengan baik. Faktor pembatas pertumbuhannya, yaitu kesamaan dan topografi.

Karet dapat tumbuh baik di pH tanah yang sangat variatif, yakni kisaran 3 -8,

dalam kondisi nutrisi tanah yang subur sampai marginal. Pada dasarnya tanaman

karet tidak layak dikelola pada topografi dengan bukit terjal >40% dan tinggi

tempat >600m dpl. Karet tumbuh baik pada curah hujan 1.500-3.000 mm/tahun.

Tanaman karet dilaporkan toleran pada suhu 23,1o-27,5 oC dengan rata-rata suhu

pada 25 lokasi perkebunan karet 25,6 oC. Suhu yang ideal bagi karet adalah 18-33

oC (Siregar, 2013).

Tanah di bawah vegetasi karet mengalami proses perkembangan yang lebih lanjut,

yang ditunjukan oleh warna tanah yang cenderung lebih merah dan horizon

penampang profil yang semakin kompleks. Menurut Soepandi (1983) dalam

Purnomo (2003) tanah yang ditutupi lahan bervegetasi karet, termasuk kedalam

katagori tanah dewasa dimana tanah yang berada dalam keseimbangan dinamik

dengan iklim dan vegetasi serta profil tanah yang tidak cepat berubah baik secara

fisik daripada secara kimia.

2.4 Pengaruh Pemadatan Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan didalam tanah

karena ada daya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi

sempit (Pamungkas, 2004 dalam Haridjaja, 2010). Pemadatan tanah merupakan

hal yang tidak diinginkan dalam pertanian karena dapat mengurangi aerasi tanah,

mengurangi ketersediaan air bagi tanaman dan menghambat pertumbuhan akar

dan perkecanbahan tanaman. Tanah yang padat akan mengurangi kapasitas

Page 34: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

17

memegang air, mengurangi kandungan udara, memberikan hambatan fisik yang

besar pada penerobosan akar hingga mengendalikan kapasitas kemampuannya

memanen air, udara, dan hara (Haridjaja, 2010).

Pada awalnya aspek pemadatan tanah pada lahan pertanian dianggap sebagai

konsep yang sederhana, dianggap sebagai sifat tanah yang mudah diukur atau

diuraikan, akan tetapi pada kenyataannya pemadatan tanah mempunyai hubungan

nyata dengan sifat fisika, mekanika, kimia, biologi dan termasuk faktor

lingkungan seperti iklim, cuaca, perlakuan pengolahan tanah, agronomos dan

pertumbuhan tanaman (Al-Hadi, 2012).

2.4.1 Pengaruh Terhadap Perkembangan Akar

Akar merupakan bagian tanaman yang masuk menembus tanah, dengan demikian

pemadatan tanah berpengaruh langsung terhadap perkembangan akar. Dalam

pertumbuhannya, akar akan menembus tanah melalui lubang pori-pori tanah.

Ujung-ujung akar tanaman akan masuk menembus tanah sambil menghisap air

dan unsur hara yang terlarut.

2.4.2 Penyerapan Air dan Unsur Hara oleh Akar

Penyerapan air dan unsur hara dipengaruhi oleh faktor-faktor tersedianya hara,

temperatur tanah, air yang tersedia, suplai oksigen, dan konsentrasi CO2 dalam

tanah. Akar akan menyerap hara yang larut dalam air pada kedalaman tanah

tertentu, tergantung pada perkembangan akar yang tidak normal akibat adanya

rintangan dalam menembus tanah, maka unsur hara yang terdapat jauh di bawah

jangkauan daya isap akar tidak akan terserap.

Page 35: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

18

2.4.3 Beberapa Usaha untuk Mengurangi Pemadatan Tanah

Usaha untuk mengurangi dan mencegah pemadatan tanah ialah dengan sistem

pengolahan tanah yang baik, yaitu dengan cara pengolahan tanah yang dalam

dengan menggunakan sub-soiler. Sub-soiler akan menghancurkan tanah-tanah

yang dalam, sehingga lapissan-lapisan tanah yang memadat akan hancur.

Beberapa ahli telah menyebutkan cara-cara untuk mengurangi pemadatan tanah,

yaitu:

1. Menghindari tanah-tanah lembab bila mesin akan beroperasi.

2. Mengurangi traffic mesin-mesin selama pertumbuhan tanaman.

3. Mengurangi bahan yang tidak diperlukan pada mesin-mesin yang akan

beroprasi.

4. Menggunakan traktor dengan roda rantai, bila hal tersebut memungkinkan.

5. Mempergunakan roda sangkar untuk mengurangi tekanan pada tanah,

(Sarief, 1989).

Page 36: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman ubikayu milik PT. Triharto dan

kebun karet alam milik masyarakat di Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung

Selatan, Kabupaten Lampung Utara pada bulan November 2015 sampai dengan

selesai. Pengamatan contoh tanah dilaksanakan pada bulan November 2015, dan

selanjutnya contoh tanah dianalisis di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan

Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan berupa contoh tanah terganggu dan contoh tanah utuh

dengan menggunakan ring sampel. Alat yang digunakan adalah bor tanah,

cangkul, gancu, pisau pandu, Munsell Soil Color Chart, kantong plastik, karet,

karung, kardus, spidol, label, penetrometer saku, meteran, GPS, ayakan 2 mm,

stop watch, alat tulis, serta alat-alat yang digunakan untuk analisis sifat fisik tanah

di laboratorium.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan tahapan

sebagai berikut :

Page 37: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

20

3.3.1 Pra survei

Pertama-tama dilakukan penentuan lokasi dengan kondisi yang telah ditentukan

yaitu lahan pertanaman ubikayu secara monokultur yang ditanam jangka panjang

serta kebun karet alam yang terletak tidak jauh dari lahan pertanaman ubi kayu.

Selanjutnya dilakukan pengumpulan data melalui wawancara langsung kepada

pemilik lahan meliputi sejarah penggunan lahan, teknik pengolahan tanah dan

pemupukan. Pengamatan kondisi lingkungan dengan mengukur kordinat masing-

masing lahan, ketinggian dari permukaan laut, kemiringan bentuk wilayah dan

vegetasi.

Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mengumpulkan informasi mengenai

kondisi daerah tempat penelitian. Informasi dari peta geologi dan peta topografi

digunakan untuk melihat letak dan formasi geologi di daerah yang akan dilakukan

penelitian dan memastikan lahan ubikayudan karet alam yang akan digunakan

adalah lahan yang memiliki formasi geologi yang sama sehingga keduanya dapat

dibandingkan.

Setelah kedua lahan tersebut dinyatakan berbeda pada kondisi yang relatif sama,

selanjutnya dikalukan pengeboran ditiga titik sekitar tempat yang akan dibuat

profil dimasing-masing lahan untuk mengetahui homogenitas. Setelah itu

dilanjutkan dengan pembuatan satu buah profil tanah pada masing-masing lahan

yaitu ubikayudan karet alam.

3.3.2 Survei

Diskripsi profil tanah dilakukan dengan pengamatan morfologi tanah dimulai dari

melihat warna tanah pada profil, kemudian dilakukan pembatasan pada setiap

Page 38: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

21

lapisan agar dapat mengetahui jumlah lapisan yang terdapat pada profil, kongkresi

dan karat, clay skin, struktur, tekstur, dan perakaran. Penampang yang diamati

adalah penampang yang mendapat pencahayaan cukup namun tidak terpapar sinar

matahari secara langsung dan juga tidak ternaungi. Pengamatan dilakukan pada

pagi hari, namun tidak terlalu pagi atau sore ketika sinar matahari masih lemah.

Setelah itu dilakukan pengambilan sampel tanah terganggu secukupnya dan

pengambilan contoh tanah utuh dengan menggunakan ring sampel pada setiap

horizon di masing-masing profil tanah. Contoh tanah terganggu yang telah

diambil dikering udarakan kemudian ditumbuk dan diayak dengan menggunakan

ayakan 2 mm sedangkan contoh tanah utuh yang diambil disiapkan untuk analisis

di Laboratorium.

3.3.3 Analisis sifat fisika tanah

Dalam penelitian ini sifat fisik tanah yang dianalisis yaitu tekstur tanah,

kerapatan isi (bulk density), permeabilitas, karakteristik lengas tanah pada (pF1,

pF 2, pF 2,54 dan pF4,2), dan C-Organik.

3.3.3.1 Penetapan Tekstur Tanah menggunakan Hydrometer

Menimbang 50 g tanah dan dimasukkan kedalam gelas enlenmeyer 250 ml lalu

menambahkan 100 ml calgon dikocok dan dibiarkan selama 10 menit kemudian

memasukan suspensi tanah tersebut kedalam gelas pengadukdan menambahkan

400ml air aquades lalu dikocok selama 5 menit. Selanjutnya memindahkan

suspensi tersebut kedalam gelas ukur 100 ml dan menambahkan air aquades

sampai volume mencapai 100 ml kemudian diaduk sampai 2 menit. Setelah

diaduk selama 2 menit lalu masukkan hydrometer dan termometer kedalam gelas

Page 39: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

22

ukur secara bergantian selama 40 detik kemudian baca angka yang ditunjukkan

oleh hydrometer dan termometer. Ulangi langkah tersebut setelah 2 jam

kemudian.

3.3.3.2 Penetapan Kerapatan Isi

Cara penentuan kerapatan isi tanah ialah menentukan volume tanah terlebih

dahulu dengan mengukur tinggi ring (t), diameter (d) dan tentukan volume (V).

Volume tanah = volume ring = 3,14 x (d/2)2 x t

Menentukan kerapatan isi yaitu = g/cm3

3.3.3.3 Permeabilitas

Mengambil contoh tanah dengan menggunakan ring sampel selanjutnya tanah

dengan ring sampel direndam dalam wadah air sampai setinggi 3 cm dari dasar

wadah tersebut selama 24 jam, kemudian setelah perendaman selesai contoh tanah

disambung dengan satu ring sampel lagi kemudian ring sampel dipindahkan kealat

penetapan permeabilitas lalu menambahkan air secara hati-hati setinggi ring

sampel dan dipertahankan tinggi air tersebut. Kemudian, melakukan pengukuran

volume air yang mengalir melalui alat penetapan permeabilitas tanah tersebut

dalam waktu tertentu dan melakukan pengukuran volume air tersebut sbanyak

lima kali, kemudian hasilnya dirata-ratakan. Menghitung permeabilitas tanah

dengan rumus : K = × ×Ket :K = Permeabilitas tanah (cm/jam)Q = Banyak air yang mengalir setiap pengukuran (ml)t = Waktu pengukuran ( jam)L = Tebal contoh tanah (cm)h = Tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm)A = Luas permukaan contoh tanah (cm2)

Page 40: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

23

3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah

Penetapan kadar lengas menggunakan metode piring sarang tekan yaitu dengan

cara mengambil tanah dari ring sampel menjadi tiga bagian masing-masing untuk

pF1 (tekanan 10 cm air), pF2 (tekanan 100 cm air) dan pF 2,54 (tekanan 1/3

atmosfir), untuk pF 4,2 ( tekanan 15 atmosfir) digunakan contoh tanah kering

udara < 2 mm. Kemudian contoh tanah diletakkan diatas piringan dalam alat

Pressure Plate Apparatus, sesuai dengan nomor piringan dan dijenuhi dengan air

sampai kelebihan dan biarkan selama 24 jam, lalu tutup alat tersebut rapat-rapat,

kemudian biarkan tekanan sesuai dengan pF yang dikehendaki. Keseimbangan

akan tercapai setelah kira-kira 48 jam tekanan tersebut berkerja. Setelah

keseimbangan tersebut tercapai, contoh tanah dikeluarkan untuk menentukan

kandungan airnya lalu membuat kurva pF di atas kertas grafik sebagai absis

setelah kandungan air dan sebagai ordinat adalah pF.

3.3.3.5 Penetapan C-organik tanah

Menimbang 0,5 g tanah kering udara kemudian dimasukkan kedalam elenmeyer

250 ml kemudian menambahkan 5 ml K2Cr2O7 1N sambil menggoyangkan

elenmeyer perlahan lahan agar berlangsung pencampuran dengan tanah. Lalu

segera tambahkan 10 ml H2SO4 pekat dengan gelas ukur di ruang asap sambil

digoyang perlahan selama 2 menit hingga tercampur rata. Kemudian biarkan

campuran tersebut di ruang asap selama 30 menit hingga dingin. Setelah itu

nemanbahkan perlahan lahan 100 ml aquades dan biarkan hingga dingin, lalu

menambahkan 5 ml asam fospat pekat ; 2,5 ml larutan Na-F 4% dan lima tetes

indikator difenilamin. Kemudian dititrasi sampel dengan larutan ferro amonium

sulfat 0,5 N hingga warna larutan berubah dari coklat kehijauan menjadi biru

Page 41: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

24

keruh, lalu titrasi tetes demi tetes dan goyang labu terus menerus hingga mencapai

titik akhir yaitu pada saat warna berubah dengan tajam menjadi hijau terang.

Penetapan blangko dilakukan sama seperti cara kerja diatas tetapi tanpa

menggunakan contoh tanah.

Perhitungan :

%C-organik =×( )

Ketrangan :

T = ml titrasi blangko

S = ml titrasi sampel

% bahan organik = %C-organik x 1,724

3.3.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat tanah antara

pertanaman ubikayu dan kebun karet alam. Kemudian dideskripsikan pada hasil

penelitian dan pembahasan.

Page 42: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Warna tanah pada lahan karet alam cenderung lebih gelap dibandingkan pada

lahan pertanaman ubikayu dan memiliki struktur Angular blocky (gumpal

bersudut) pada lapisan pertama di lahan ubi kayu serta pada lapisan pertama

lahan karet alam memiliki struktur tanah Crumb (remah) hal ini dikarenakan

tingginya kandungan C-organik pada lahan karet alam.

2. Sifat fisik tanah pada pertanaman ubikayu memiliki kerapatan isi,

permeabilitas, kandungan pasir dan kandungan debu lebih rendah serta

kandungan liat total lebih tinggi dibandingkan pada pertanaman karet alam

yang dikarenakan pada lahan ubikayu dilakukan pengolahan tanah yang

intensif.

3. Distribusi ruang pori drainase lambat dan cepat pada lapisan pertama di

pertanaman ubikayu dan karet alam memiliki nilai drainase rendah dan pada

lapisan pertama untuk pori air tersedia pada pertanaman ubikayu memiliki

nilai yang lebih rendah dibandingkan pada pertanaman karet alam.

Page 43: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

46

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa lahan dalam penelitian ini memiliki

kandungan liat di atas 65% sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk

memperoleh potensi lain yang lebih baik selain dari pemanfaatan lahan yang

digunakan untuk penanaman ubikayu dan karet alam saat ini.

Page 44: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

DAFTAR PUSTAKA

Afandi. 2005. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Jurusan Ilmu Tanah.Universitas Lampung.

Al- Hadi, B.,Yunus, dan Y., Idkham, M. 2012. Analisis Sifat Fisika Tanah AkibatLintasan dan Bajak Traktor Roda Empat. J. Manajemen SumberdayaLahan 1(1): 43-53.

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor. IPB Press.

Arifin, M. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan LahanDalam Hubungannya dengan Pendugaan Erosi Tanah. J. PertanianMAPETA 12 (2): 72 – 144.

Anonim. 2006. Sifat Fisik Tanah dab Metode Analisisnya. Balai Besar Penelitiandan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitan danPengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor.

Balai Penelitian Tanah. 2004. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Juknispetunjuk Tanah (1: 140).

BPS. 2011. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

BPS. 2012. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Budiman, H. 2012. Budidaya Karet Unggul. Pustaka Baru Press.

Damanik, P. 2007. Perubahan Kepadatan Tanah dan Produksi Tanaman KacangTanah Akibat Intensitas Lintasan Traktor dan Dosis Lokasi. Skripsi.Departemen Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. InstitutPertanian Bogor.

Darmawijaya. 1992. Klasifikasi Tanah. Penerbit Fakultas Pertanian UniversitasGajah Mada.

Endriani. 2010. Sifat Fisik dan Kadar Air Tanah Akibat Penerapan Olah TanahKonservasi. J. Hidrolitan. 1 (1): 26-34.

Page 45: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

48

Foth, H.D. 1991. Dasar – Dasar Ilmu Tanah, diterjemahkan oleh E.D.Purbayanti., D.R Lukiwati., dan R. Trimulatsih. Yogyakarta. Gajah MadaUniversity Press. 782 hlm.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa., A.M. Lubis., S.G. Nugroho., M.A. Diha., Go.B. H.,dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.Jakarta. 488 hlm.

Hanafiah, K. A. 2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Jakarta. Raja GrafindoPersada.

Haridjaja, O., Hidayat, Y., dan Maryamah, L.S. 2010. Pengaruh Bobot Isi TanahTerhadap Sifat Fisik Tanah dan Perkecambahan Benih Kacang Tanah danKedelai. J. Ilmu Pertanian Indonesia 15 (3): 147-152.

Halauddin dan Suhendra. 2011. Pengaruh Penambahan Polimer Emulsi VinylAcecate Co Acrylic pada Tanah Lempung terhadap Uji Permeabilitasmelalui Constant Head Permeability Test. Jurnal Berkala Fisika 14 (2):55-6.

Islami, T. dan W.H. Utomo . 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIPSemarang Press. Semarang.

Kartasapoetra, A. G. 1988. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha untukMemperbaikinya. Swadaya. Jakarta.

Martini.E., Tata, H. L., Mulyoutami, E., Tarigan, J., dan Rahayu, S. 2010.Membangun Kebun Campuran Belajar dari Kebun Pokal Tapanuli danLampoeh di Tripa. World Agroforesty Centre.

Margarettha. 2013. Studi Biologi Tanah Dalam Penerapan Beberapa TeknikPengolahan Tanah dan Sistem Pertanaman Pada Ultisol. Jurnal Agronomi 8(2): 117–120.

Muddarisna, N., dan Priyono, S. 2009. Implementasi Pemeliharaan Lahan BudayaUbi Kayu Melalui Perbaikan dan Monitoring Kualitas Tanah. J. BuanaSains 9 (1): 47-56.

Notohadiprawiro, T. 2006. Tanah dan Lingkungan. Yogyakarta. Bahan Ajar IlmuTanah Universitas Gajah Mada. 22 hlm.

Prasetyo, R. A. 2014. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Berbagai Mulsa OrganikPada Pertumbuhan Dan Hasil Pertanaman Kedelai (Glycine Max (L.)Merr.) Var. Grobogan. J. Bdp. Fak. Pertanian. Universitas Brawijaya.Malang 1 (6) : 486 – 495.

Page 46: MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH DI …digilib.unila.ac.id/24663/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.3.3.4 Penetapan Karakteristik Lengas Tanah ... Kepadatan atau kekerasan

49

Prasetyo, B. H. dan D. A Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, danTeknologi Pengolahan Tanah Ultisol untuk Perkembangan PertanianLahan Kering Di Indonesia, J. Litbang Pertanian 25 (2) : 39 – 46.

Purnomo. 2003. Morfologi dan Beberapa Sifat Fisik Tanah di Bawah VegetasiKaret (Hevea brasiliensis) dan Vegetasi Campuran di Sekitar BandarLampung. Skripsi. Universitas Lampung. 55 hlm.

Rafi’i, S. 1985. Ilmu Tanah. Bandung. Angkasa Bandung.

Salam, A.K. 2012. Ilmu Tanah Fundamental. Bandar Lampung. Global MadaniPress.

Sarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana

Setyowati, D.L. 2007. Sifat Fisik Tanah dan Kemampuan Tanah Merespon AirPada Lahan Hutan, Sawah dan Permukiman. J. Geografi FIS UNNES 4(2): 114-128.

Siregar.T.H.S. dan I. Suhendry. 2013. Budidaya Teknologi Karet. PenebarSwadaya.

Soil Survey Staff. 1990. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Kedua Bahasa Indonesia,1999. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian danPengembangan Pertanian.

Sundari, T. 2010. Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik Budidaya Ubi Kayu.Balai Penelitian Kacang kacangan dan Umbi Umbian. Malang.

Tarigan. C. N., Purba. M., dan Kemala. S. L. 2014. Identifikasi Horizon Argilikdengan Metode Irisan Tipis pada Ultisol di Arboretum USU Kuala Bekala.J. Online Agroteknologi. 2 (2): 863- 877.

Wargiono, J. 1979. Ubi kayu dan Cara Bercocok Tanam. Buletin Teknik No.4.36p. Bogor: Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor.

Wargiono, J., dan H. Suyanto. 2006. Teknologi Produksi Ubi kayu MendukungIndustri Bioetanol. Jakarta: Badan penelitian dan PengembanganPertanian.

Wijaya. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Swadaya Gunung Jati.Cirebon. Diakses tanggal 14 April 2016.https://zeamayshibrida.files.wordpress.com/2009/05/01-ilmu-tanah-pendahuluan.pdf.