Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB...

4
EUIS SUNARTI | Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarg Copyright Euis Sunarti [email protected] http://euissunarti.staff.ipb.ac.id/monev-bkb-2011/ Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011 Latar Belakang Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak balita merupakan hal yang sangat penting untuk dipenuhi. Telah tersedia secara berlimpah berbagai kajian dan pembahasan mengenai hal tersebut, dan kajian yang menempatkan bahwa keluarga merupakan institusi pertama dan utama yang mengemban tugas pemenuhan pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar waktu anak balita dihabiskan bersama keluarga. Oleh karena itu, maka penting untuk meningkatkan ketahanan keluarga khususnya dalam peran mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak balita. BKKBN mengimplementasikan pertimbangan tersebut dalam program ketahanan keluarga yang disebut dengan Program Bina Keluarga Balita (selanjutnya disingkat BKB). page 1 / 4

Transcript of Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB...

EUIS SUNARTI | Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011Copyright Euis Sunarti [email protected]://euissunarti.staff.ipb.ac.id/monev-bkb-2011/

Monitoring dan Evaluasi Program KetahananKeluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011

Latar Belakang 

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pertumbuhan dan perkembangan anakbalita  merupakan hal yang sangat penting untuk dipenuhi. Telah tersedia secaraberlimpah berbagai kajian dan pembahasan mengenai hal tersebut, dan kajian yangmenempatkan bahwa keluarga merupakan institusi pertama dan utama yangmengemban tugas pemenuhan pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Haltersebut dikarenakan sebagian besar waktu anak balita dihabiskan bersamakeluarga.  Oleh karena itu, maka penting untuk meningkatkan ketahanan keluargakhususnya dalam peran mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anakbalita. BKKBN mengimplementasikan pertimbangan tersebut dalam programketahanan keluarga yang disebut dengan Program Bina Keluarga Balita (selanjutnyadisingkat BKB).

page 1 / 4

EUIS SUNARTI | Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011Copyright Euis Sunarti [email protected]://euissunarti.staff.ipb.ac.id/monev-bkb-2011/

Undang-undang nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan danPembangunan Keluarga Berencana mengamanatkan bahwa untuk mencapaisasaran pembangunan nasional adalah dengan meningkatkan kualitas SDMIndonesia. Pasal 47, Pemerintah dan Pemerintah daerah menetapkan kebijakanpembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukungkeluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal. Kebijakanpembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluargasebagaimana dimaksud dalam pasal 47 dilaksanakan dengan cara : peningkatankualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan danpelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak. Dalam UUD1945 pasal 28b ayat (2) berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi. 

Implementasi kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan ketahanan keluargadalam peningkatan kualitas anak dilakukan melalui Bina Keluarga Balita. BKBmerupakan kelompok kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkanpengetahuan, sikap dan perilaku serta ketrampilan keluarga/orang tua dalampengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak. Peran keluarga/orang tuadalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak sejak dini (0-5 tahun)atau periode emas  adalah sangat penting dan strategis dalam upayamempersiapkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

BKB yang diperuntukkan bagi keluarga Pra Sejahtera,  Sejahtera I dan KeluargaSejahtera II saat ini keberadaannya telah tersebar di seluruh desa. Berdasarkandata terakhir, secara nasional jumlah kelompok BKB yang melapor pada Juli 2011sebanyak 70.111 atau 93,44% dari jumlah kelompok yang ada (sebanyak 75.030).Sedangkan untuk laporan jumlah keluarga yang hadir dalam pertemuan/penyuluhansebanyak 2.680.466 atau 78,69% dari jumlah keluarga yang tercatat menjadianggota kelompok BKB sebesar 3.406.770 keluarga. Rata-rata jumlah keluargayang hadir dalam pertemuan pada bulan Juli 2011 sebanyak 38 keluarga perkelompok kegiatan BKB. Jumlah pertemuan kelompok BKB pada bulan Juli 2011tercatat sebanyak 76.558 kali dengan rata-rata pertemuan sebanyak 1,09 kali.

Berdasarkan data yang dilaporkan dari lapangan, jumlah kelompok dan sasarankeluarga  yang aktif dalam kegiatan BKB  cukup tinggi, namun jika dilihat dari aspekpenyelenggaraan, aktivitas keberadaan kelompok BKB  tersebut sangat bervariasi,bahkan disinyalir terdapat kemungkinan ketidaksesuaian antara data denganrealitanya di lapangan. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan monitoring dan

page 2 / 4

EUIS SUNARTI | Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011Copyright Euis Sunarti [email protected]://euissunarti.staff.ipb.ac.id/monev-bkb-2011/

evaluasi program BKB tersebut secara langsung di lapangan untuk mengetahuisampai sejauh mana kelompok BKB yang ada di suatu daerah dapat melaksanakankegiatan secara memadai (sesuai prosedur dan kebutuhan) secaraberkesinambungan.

 

Simpulan

Monitoring dan evaluasi di lokasi yang terbatas mengkonfirmasi terjadinyapenurunan kinerja Program BKB, sampai pada titik dimana Program BKB digantikanposisinya oleh program lain yang cakupan programnya sama  yaitu ProgramPengasuhan bersama yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Kinerja ProgramBKB saat ini merupakan akumulasi berbagai situasi dan masalah yang terjadi sejakera desentralisasi dan otonomi daerah yang berpengaruh terhadap kelengkapansarana dan prasarana program dan pada akhirnya mengindikasikan penurunankomitmen pengelola program BKB di daerah. Kinerja Program BKB saat inimerupakan dampak dari ketidakterjaminan pemenuhan SDM dan semua sarana danprasarana yang diperlukan agar program berjalan optimal.

Pelaksana program BKB belum menyadari, menangkap, dan tidak melihat besarnyakebutuhan pelatihan, besarnya sarana prasarana, dan konsekuensinya terhadappelaksanaan program. Program BKB belum dipandang sebagai salah satu programprioritas sehingga berdampak dalam pertimbangan pengalokasian dana, termasukpengalokasian DAK yang lebih mengutamakan pembelanjaan fisik dibandingkanuntuk kegiatan pembangunan kelembagaan dan SDM pengelola program di tingkatakar rumput (kader). Pelaksana program BKB belum menunjukkan kegigihan dankreativitas pengelola program dalam mengatasi masalah dan keterbatasan, sertadalam mencari sumberdaya pelaksanaan program  sebagaimana ditunjukkanpelaksana program sejenis di wilayah yang sama. Padahal disisi lain, para kader dilapangan yang langsung berhadapan dengan target program, sangat membutuhkanpelaihan, sarana dan prasarana serta biaya operasional yang sewajarnya agarprogram  dapat berjalan sebagaimana mestinya.

 

page 3 / 4

EUIS SUNARTI | Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga BKB (Bina Keluarga Balita) 2011Copyright Euis Sunarti [email protected]://euissunarti.staff.ipb.ac.id/monev-bkb-2011/

Rekomendasi

Berdasarkan temuan monitoring dan evaluasi program BKB, maka disarankan untukmelakukan penguatan pijakan Kebijakan dan Program BKB melalui evaluasiprogram BKB di wilayah-wilayah yang merepresentasikan keragaman wilayahIndonesia. Hasil monitoring dan evaluasi program BKB di tiga provinsi dan tigakabupaten, diduga dapat mencerminkan keragaan Program BKB di wilayah lainnyadi Indonesia. Namun demikian agar diperoleh data/informasi yang lebih kuat, perluditeruskan kegiatan yang sama di wilayah lain yang bisa mempresentasikankeragaman wilayah di Indonesia, shg dapat menyediakan data/informasi yang lebihkuat untuk dijadikan dasar revitalisasi Program BKB

Hasil temuan yang menunjukkan  luas dan mendalamnya masalah terkaitpelaksanaan program BKB, maka disarankan kepada BKKBN Pusat untuk melakukanbeberapa aksi prioritas berikut ini :

- Pengembangan Program  BKB melalui penyusunan Road Map RevitalisasiProgram BKB dalam 10 tahun yang akan datang

- Peningkatan Motivasi dan Kinerja Pelaksana Program BKB dengan me-refreshpenguasaan visi-misi-tujuan-cakupan-target-outcome akhir program BKB

- Penguatan Pokja/Pokjanal BKB melalui advokasi, perilaku proaktif, koordinasidengan Stakeholder dan Mitra Jejaring program BKB

- Capacity Building Pengelola dan Pelaksana Program BKB di semua lini sampaikader pelaksana, melalui serangkaian workshop dan pelatihan (berbagaitingkatan)

- Penyediaan sarana dan prasarana program yang menjamin programdilaksanakan sebagaimana seharusnya, didalamnya termasuki BKB Kit, dansecara khusus penyediaan KKA yang memadai sesuai jumlah balita sasaranprogram, demikian halnya penyediaan buku-buku pengayaan agar kader dapatmenjalankan fungsinya secara optimal.

page 4 / 4