MONITORING DAN EVALUASI KINERJA ATAS...
Transcript of MONITORING DAN EVALUASI KINERJA ATAS...
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA
ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
Jakarta, 8 September 2016
1. CAPAIAN KINERJA TRIWULAN I
2. MONEV KINERJA PENGANGGARAN
OUTLINE
2
I. Capaian Kinerja Triwulan I
4*) realiasasi S/D 17 Juni 2016
PAGU DAN REALISASI KEMENDAGRI TAHUN 2010 S.D 2016
0
2E+12
4E+12
6E+12
8E+12
1E+13
1.2E+13
1.4E+13
1.6E+13
1.8E+13
2E+13
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pagu Realisasi
5*) realiasasi S/D 5 September 2016
PAGU DAN REALISASI DITJEN. POLITIK $ PUM TAHUN 2010 S.D 2016
0
1E+11
2E+11
3E+11
4E+11
5E+11
6E+11
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pagu Realisasi
Capaian Kinerja Triwulan II TA 2016
Mengingat penyerapan anggaranmasih rendah (52.56), nilai capaiankeluaran sebesar 50.03 tergolongdalam kategori bagus.
Hal tersebut berakibat padapositifnya nilai efisiensi.
Nilai konsistensi yang masih dapatditingkatkan dengan melakukanperbaikan/penyesuaian terhadaprencana penarikan dana.
Partisipasi Satker: Juli100%, Agustus: 2 dari 35 Satker
Satker 040222, capaian keluaran0, progres 0, keterangan ada adapenjelasan, tetapi progres perludiisi
• Dari 51 output pada Ditjen POLPU, sebanyak 38 output memiliki realisasi volume output dibawah 1, yang artinyaberupa pecahan (desimal), sementara output2 tersebutbersifat tidak dapat dipecah Capaian keluaran diisi progres
• Output tersebut antara lain:
– Laporan, Satker010055, 020077, 030233, 040222, 050112, 060047, 070144, 080088, 090057, 100175, 110070, 120128, 130005, 140038, 150018, 160051, 170040, 180040, 190012, 200029, 210004, 220075, 230042, 240051, 250043, 260067, 280099,
290132, 300097, 310024, 320033, 330098, 349904, 353501
– Modul, Satker 027210
– sistem informasi, Satker 0272107
Data Anomali
• Capaian keluaran ada kemungkinan terjadikesalahan pengisian: volume diisi denganprogres:
– Progres diisi dengan persentase capaian keluaranyang dihasilkan bulan tersebut
– Realisasi volume diisi dengan volume yang sudahterealisasi
8
Kesimpulan
II. Monev Kinerja Penganggaran
Dasar Hukum PP No 90 Th 2010 tentang Tata Cara Penyusunan RKA-K/L:
Pasal 19:
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaanRKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA-K/Ldiatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Pasal 20:
(1) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan dankewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerjakementerian/Lembaga.
(2) Hasil pemantauan sebagaimana dimkasud pada ayat (1) dan evaluasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjarandan sanksi dalam penetapan pagu anggaran
Asas Monev Kinerja :
No Blame : Evaluasi yang dilakukan bukan dalam rangka mencari kesalahan
No Judicial : Evaluasi yang dilakukan bukan untuk kepentingan penyidikan danproses hukum lainnya
No Burden : Evaluasi yang dilakukan tidak diarahkan untuk menambah beban bagisiapapun, baik evaluator maupun obyek yang dievaluasi. 10
11
Dasar Hukum dan Asas Monev Kinerja
Dasar Hukum PP No 90 Th 2010 tentang Tata Cara Penyusunan RKA-K/L:
Pasal 19:
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaanRKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA-K/Ldiatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Pasal 20:
(1) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan dankewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerjakementerian/Lembaga.
(2) Hasil pemantauan sebagaimana dimkasud pada ayat (1) dan evaluasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjarandan sanksi dalam penetapan pagu anggaran
Asas Monev Kinerja :
No Blame : Evaluasi yang dilakukan bukan dalam rangka mencari kesalahan
No Judicial : Evaluasi yang dilakukan bukan untuk kepentingan penyidikan danproses hukum lainnya
No Burden : Evaluasi yang dilakukan tidak diarahkan untuk menambah beban bagisiapapun, baik evaluator maupun obyek yang dievaluasi.
Posisi Strategis Monev dan Fungsi
Posisi Strategis Monev KinerjaPenganggaran
Instrumen penganggaran berbasis kinerja(PBK) yang bertujuan :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas darianggaran pemerintah;
2. Sebagai “early warning” capaian kinerjaanggaran tahun berjalan
3. Sebagai feedback anggaran di tahunmendatang, bahwa proses perencanaananggaran pemerintah diajukanmenggunakan hasil monev; dan
4. Bahan pertimbangan penetapan/kebijakan alokasi pagu anggaranKementerian/Lembaga, dan penyusunanRencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga (RKA-K/L).
Fungsi Monev Kinerja :
Akuntanbilitas :Membuktikan danmempertanggungjawabkankepada masyarakat ataspenggunaan anggaran yang dikelolakementerian/lembagabersangkutan (Proving).
Peningkatan Kualitas : Mempelajari faktor-faktoryang menjadi pendukung ataukendala atas pelaksanaanRKA-K/L sebelumnya bagiupaya peningkatan kinerja ditahun-tahun berikutnya(Improving).
Dalam rangka memperkuat penerapan PBK sekaligus memenuhi amanat undang-undang, Menteri Keuangan menerbitkan PMK No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukurandan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L untuk memudahkan K/L dalam melakukan
monev kinerja program secara mandiri (self evaluation)
Aspek Implementasi(Mengevaluasi pelaksanaanprogram)
Indikator: Penyerapan, capaiankeluaran, konsistensi & tingkat Efisiensi
Aspek Manfaat: *) (Mengevaluasi hasilpelaksanaan program )
Indikator: Pencapaian Hasil
Aspek Konteks:(Mengevaluasi relevansiprogram dgn need/ problem sesuai dengandinamika sosial danekonomi)
Akuntabilitas: Kinerja (to improve) dan Keuangan (to prove)
Sistem Monev Kinerja Penganggaran
5. Rekomendasi dan Pelaporan
Efektivitas
anggaran (APBN/
program/ kegiatan)
Efisiensi anggaran
(APBN/ program/
kegiatan)
Progress Program
dan Output
Early warning
Penentuan
alokasi anggaran
Komunikasi
publik
Penentuan
prioritas
Kebijakan
Savings
• Pengumpulan data
finansial dan non
finansial dari
Aplikasi SMART
4. Analisis
3. Pengukuran
dan Penilaian
Trend analysis
Forecasting
Bechmarking
2. Pengumpulan Data
1. Persiapan
Analisis kebutuhan
/masalah
Mempersiapkan
dan identifikasi
berbagai indikator
dan target kinerja
Menyusun desain
pengumpulan data
Gambaran Pelaksanaan Monev Kinerja
Dibantu aplikasi SMART berbasis web dengan alamat monev.anggaran.depkeu.go.id :
• Terdiri dari 3 (tiga) layer, yaitu : Satker, Penanggung Jawab Program dan K/L.
• Dukungan data yang lengkap & realtime (update harian)
• Data bisa diekstrak kedalam berbagai format sesuai kebutuhan user (on-demand)
• Mudah dalam pengoperasiannya
• Tidak ada laporan berbentuk fisik dokumen sehingga meringankan beban user
o Adanya data anomali, contoh jumlah capaian realisasi diisi jumlah penyerapan anggaran;
o Target satuan 12 bulan layanan diisi capaian lebih dari 12;
o Pengisian aplikasi harus lengkap yaitu capaian volume, progress dan kendala;
o Penyerapan anggaran bukan menjadi dasar pengisian volume tetapi berdasarkan kemajuan pekerjaan;
o Ada penyerapan berarti harus ada capaian keluaran;
o Capaian keluaran boleh diisi walaupun pencairan dana di KPPN belum selesai;
o Penambahan/pengurangan volume tidak bisa dilakukan sebelum dilakukan revisi;
Hal-hal Penting Pada Waktu Input Aplikasi
1974.01 Rekomendasi Kebijakan Penganggaran Target Output : 6
(Rekomendasi)
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des
Rekomendasi 1 5 5 10 20 50 10 0 0 0 0 0 0 100
Rekomendasi 2 8 8 8 8 8 8 10 10 8 8 8 8 100
Rekomendasi 3 0 0 5 10 0 10 0 10 20 30 10 5 100
Rekomendasi 4 0 0 0 10 30 40 20 0 0 0 0 0 100
Rekomendasi 5 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 0 100
Rekomendasi 6 0 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 100
Jumlah 13 13 33 68 108 88 50 50 68 68 28 13
Progress 2.167 2.167 5.5 11.33 18 14.67 8.333 8.333 11.33 11.33 4.667 2.167 100
Output 1 1 1 1 2 6
Kegiatan.Output
OUTPUT/
KEGIATAN
BULANJumlah
Permasalahan Input Aplikasi
18
Tagging Seskab
Latar Belakang
• Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet pada tanggal 11Mei 2016;
• Para Menteri/Pimpinan Lembaga untuk membangunsistem kendali anggaran melalui pengelompokananggaran;
• Anggaran dikelompokan menjadi Belanja Rutin (BelanjaAparatur) dan Belanja Pembangunan (Belanja Fisik danNon Fisik).
Pembangunan Sistem Kendali Anggaran
Surat Sekretaris Kabinet Nomor B.402/Seskab/Ekon/07/2016 tanggal 18Juli 2016 hal Penyampaian Arahan Presiden terkait PengelompokanAnggaran:
Memodifikasi Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi KinerjaAnggaran Terpadu (SMART) dengan menambahkan fitur taggingpengelompokan anggaran menjadi Belanja Aparatur (padanan atasBelanja Rutin) serta Belanja Pelayanan Publik/masyarakat Fisik danNon Fisik (padanan belanja pembangunan). Hasil pengelompokantersebut dapat ditampilkan dalam fitur dashboard.
Melakukan sosialisasi dan supervisi kepada K/L untuk menggunakanAplikasi SMART dalam pengelompokan anggaran.
Penyesuaian PMK mengenai Klasifikasi Anggaran sebagai acuanpenyusunan RKA K/L tahun 2018.
Tindak Lanjut Pengelompokan Anggaran Belanja
Tagging Belanja Rutin dan
Belanja Pembangunan
Prinsip Unified Budget dan
Penganggaran Berbasis Kinerja
(UU No.17 Tahun 2003 dan PP No.90 Tahun
2010)
Tagging Output Aparatur dan
Output Pelayanan
Publik Fisik/Non Fisik
Ditampilkan dalam fitur Dashboard
Output Bersifat Aparatur
• Output yang tidak secara langsung dinikmati olehmasyarakat (publik) dan/atau stakeholder di luarorganisasi.
• Layanan Perkantoran
• Operasional dan Pemeliharaan Kantor
• Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan
• Dukungan Operasional Penyenlenggaraan Pendidikan
• Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit
• Tanah untuk gedung kantor
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan
• Data dan Informasi
• Norma/Sistem/Prosedur/Ketentuan (NSPK)
• Layanan Internal Organisasi
Belanja Pelayanan Publik
Output yang secara langsung dinikmati oleh masyarakat(publik) dan/atau stakeholder di luar organisasi.
a. Output bersifat Pelayanan Publik Fisik
adalah output terkait pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan Pembangunan/pembuatanserta perawatan Fisik (seperti:jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan dll.)
b. Output bersifat Pelayanan Publik Non Fisik
adalah output terkait pelaksanaan tugas dan fungsiKementerian/Lembaga dalam hal bimbinganteknis, penyuluhan, pendampingan, sosialisasi regulasidan fasilitasi lainnya kepada masyarakat atau stakeholdereksternal
Sosialisasi dan supervisi kepada K/L untuk menggunakan Aplikasi SMART dalam pengelompokan anggaran
Asistensi subtansi
Tindak Lanjut Sosialisasi dan Supervisi