MOLUSKUM KONTAGIOSUM
-
Upload
prita-utami -
Category
Documents
-
view
230 -
download
7
description
Transcript of MOLUSKUM KONTAGIOSUM
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PENDAHULUAN
Molluscum contagiosum ( moluskum kontagiosum ) merupakan infeksi virus DNA genus Molluscipox. Pada individu sehat dapat sembuh spontan atau swasirna setelah beberapa bulan. Namun, kadang menetap sampai 2 bulan atau lebih. Meskipun sesungguhnya tidak diperlukan terapi, tetapi terapi dengan intervensi dapat mengurangi kemungkinan terjadi autonokulasi dan memutus rantai penularan. Berbagai jenis terapi topikal telah digunakan, termasuk radiasi dan tindakan bedah kulit. Sebagian terapi meninggalkan bekas hiperpigmentasi pasca inflamasi.
DEFINISI
Moluskum kontagiosom adalah penyakit disebabkan oleh virus poks, klinis berupa papul berbentuk kubah, berkilat, dan pada permukaannya terdapat lekukan (delle/umbilikasi ), berisi massa yang mengandung badan moluskum.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini terutama menyerang anak, kadang-kadang juga orang dewasa, dan pasien dengan imunokompremais. Jika pada orang dewasa digolongkan dalam penyakit infeksi menular seksual (IMS). Secara klinis perlu dibedakan dengan hepes simpleks fase awal. Transmisinya dapat melalui kontak kulit langsung, otoinokulasi, atau melalui benda yang terkontaminasi, misalnya handuk baju, kolam renang dan mainan.
ETIOPATOGENESIS
Virus moluskum tergolong virus DNA genus molluscipox, ditemukan 4 subtipe, dan tipe 1 dianggap dapat menyerang individu yang imunokompeten. Masa inkubasi anatar 2-8 minggu. Beberapa toll like receptors (TLRs) mampu mengenali struktur dan merespons infeksi virus tersebut.
GEJALA KLINIS
Lokasi penyakit yaitu di daerah wajah, leher, ketiak, badan, dan ekstremitas (jarang di telapak tangan atau telapak kaki), sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna.
Kelainan kulit berupa papul berbentuk bulat mirip kubah, berukuran miliar samapai lentikular dan berwarna putih dan berkilat seperti lilin. Jika di pijat akan tampak ke luar massa yang berwarnah putih mirip butiran nasi. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi. Sebagian papul dapat berukuran 1-5 mm dan bertangkai, juga dapat berukuran besar hingga 10-15 mm disebut giant molluscum. Komplikasi dapat terjadi berupa infeksi sekunder akibat garukan.
Pada pasien imunokompremais, misalnya HIV/AIDS, lesi moluskum menjadi cpat tumbuh, berjimlah sampai ratusan, besar-besar dan tersebar.
LABORATORIUM DAN HISTOPATOLOGIK
Virus dapat dideteksi dengan pemeriksaan PCR, pada pemeriksaan histopatologik di daerah epidermis dapat ditemukan badan moluskum (intracytoplasmic inclusion body ) yang megandung partikel virus.
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Morfologi klinis yang khas berupa papul bulat, keras, berkilat mirip lilin permukaan dapat disertai delle. Biasanya tanpa inflamasi. Klinis mudah di bedakan dengan milia, folikulitis dan lesi awal varisela.