Mollusca III

18
MOLLUSCA III FORCEP RIO INDARYANTO, SPi PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Hand Out Pertemuan ke-11

Transcript of Mollusca III

Page 1: Mollusca III

MOLLUSCA III

FORCEP RIO INDARYANTO, SPi

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Hand Out Pertemuan ke-11

Page 2: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Fisiologi– Umunya kaki berbentuk pipih secara lateral. Gerakan kaki

menjulur diatur oleh kombinasi tekanan darah dan otot protactor anterior

– Beberapa hidup menempel erat pada benda padat, mengebor pada benda padat, komersal dan parasit

– Bebarapa dapat hidup bebas di atas permukaan dasar perairan. Berenang dengan cara menyemprotkan air dari rongga mantel dengan cepat serta mengepak-ngepakkan kedua keping cangkangnya

– Adapula yang dapat bergerak dengan cara melompat – Hanya sedikit yang hidup sebagai komersal atau parasit. Dapat

merayap sekitar inangnya dengan kakinya yang datar

Page 3: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Fisiologi– Umumnya deposit feeder maupun filter feeder– Makanan utamanya adalah plankton, terutama

fitoplankton– Cilia memegang peran penting dalam mengalirkan

makanan ke dalam mulut. Semua memiliki insang yang berlubang-lubang untuk menyaring makanan

– Cilia frontal berfungsi mengangkut makanan yang melekat di permukaan insang ke alur makanan

– Cilia lateral berfungsi menyaring dan mengalirkan air ke dalam insang

– Cilia latero-frontal berfungsi menyaring makanan sekecil 5µm

Page 4: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Fisiologi– Partikel makanan dalam alur makanan dialirkan ke

anterior menuju palp

– Palp lebih kecil daripada insang, malakukan seleksi makanan yang sesuai dilanjutkan ke mulut dan yang tidak sesuai dibuang ke tepi mantel sebagai tinja semu

– Saluran pencernaan terdiri atas mulut, esophagus yang pendek, lambung yang dikelilingi kelenjar pencernaan, usus, rektum dan anus

– Semua pelechypoda tidak mempunyai radula karena makanan sudah disortir oleh palp

Page 5: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Fisiologi– Makanan yang terbungkus lendir, dari mulut masuk

lambung melalui esophagus– Lambung terbagi 2, yaitu bagian dorsal berhubungan

dengan esophagus dan kelenjar pencernaan, pada bagian ventral terdapat suatu kantong style

– Lambung berfungsi memisahkan makanan dari gulungan lendir

– Partikel makanan yang halus mula-mula dicerna dengan amilase dilanjutkan dengan pencernaan intra seluler

– Kantung style merupakan sumber amilase

Page 6: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Fisiologi– Makanan yang tidak dapat dicerna disalurkan

oleh minor typhosole ke usus– Usus dan rektum berfungsi menjadikan sisa

pencernaan ke dalam bentuk pelet– Pada dinding usus dan rektum tidak terjadi

absorbsi makanan – Pelet dibuang keluar melalui siphon ekshalant

Page 7: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Reproduksi– Umumnya dioechious, mempunyai sepasang gonad

yang terletak berdampingan dengan usus, kopulasi tidak ada

– Beberapa jenis bersifat hermaprodit, menghasilkan telur dan sperma pada bagian yang berbeda dalam gonad yang sama da mempunyai gonoduct yang sama

– Faktor yang mempengaruhi pemijahan antara lain suhu air, pasang surut, dan zat yang dihasilkan oleh gamet dari lawan jenisnya

Page 8: Mollusca III

KELAS PELECHYPODA (BIVALVIA)

Nilai ekonomis dan peran dalam perairan– Sebagai sumber makanan penting bagi hewan pemakan

zooplakton dan manusia

– Merusak perahu atau bangunan dari kayu yang ada di laut

– Cangkang dapat digunakan untuk bahan pembuat jalan

– Dapat menghasilkan mutiara

– Digunakan sebagai pakan ternak

– sebagai inang perantara parasit trematoda

Page 9: Mollusca III

KELAS SCAPHOPODA

Morfologi– Disebut tusc shells atau siput taring, karena bentuk

cangkangnya mirip gading gajah atau taring

– Berbeda dengan gastropoda, cangkang terbuka pada kedua ujungnya

– Kaki dan kepala kecil berbentuk seperti probocyst tersembul pada aperture anterior yang lebih besar

– Pada kepala terdapat mulut dan captacula, tidak ada mata dan tentacle sebagai alat indra

– Rongga mantel luas terletak sepanjang tepi ventral

Page 10: Mollusca III

KELAS SCAPHOPODAFisiologi– Bersifat deposit feeder, captacula berfungsi

untuk mengangkat makanan– Makanannya ialah organisme mikroskopis

terutama foraminifera– Rongga mulut dilengkapi rahang dan radula– Pencernaan ekstra seluler – Sisa pencernaan dibuang melalui aperture

posterior– Sistem peredaran darah berupa sistem sinus

darah dan tidak memiliki jantung

Page 11: Mollusca III

KELAS SCAPHOPODA

Reproduksi– Semua dioecious, telur dan sperma keluar

melalui nephridia kanandan keluar tubuh melalui aperture posterior

– Pembuahan eksternal, hasil pembuahan ialah larva trochphore yang berenang bebas, menjadi veliger yang simetri bilateral

– Metamorfosa menjadi anak scaphpopoda, terjadi secara bertahap disertai perpanjangan tubuh

Page 12: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODA

Morfologi– Tubuh memanjang menurut sumbu dorsoventral– Tidak mempunyai bentuk kaki yang lebar dan datar

seperti mollusca lainnya– Bagian anterior embrio tubuh menjadi serangkaian

tangan atau tentacle yang mengelilingi mulut– Cangkang umumnya mengecil atau lenyap kecuali pada

nautylus– Semua berenang dengan gaya dorong jet atau jet

propulsion untuk memburu mangsa– Tenaga dorong tersebut berasal dari air yang

disemburkan dari rongga mantel

Page 13: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODA

Fisiologi– Selain untuk tenaga gerak, aliran air dalam rongga

mantel juga menyediakan oksigen untuk pernapasan– Sistem peredaran darah tertutup, darah yang

mengandung oksigen dari insang mengalir ke serambi jantung menuju bilik yang memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta anterior dan posterior

– Darah mengandung hemocyanin– Keberadan pembuluh kapiler beserta arteri yang

berkontraksi dan sepasang jantung insang menaikkan tekanan darah serta mempercepat aliran darahnya. Hal ini menyebabkan cephalopoda mampu berenang dengan cepat

Page 14: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODA

Fisiologi– Semua adalah karnivora, makananya adalah hewan

avertebrata yang berada di atas permukaan air laut terutama udang, ikan dan kepiting

– Mempunyai penglihatan yang tajam dan menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa

– Tentakel nautylus berjumlah sekitar 90 buah, cumi-cumi 10 buah, octopus hanya mempunyai 8 buah

– Pada permukaan ujung tentakel cumi-cumi dan sephia terdapat mangkuk penghisap yang bertangkai dan di sekitarnya diperkuat dengan zat tanduk atau kait-kait

Page 15: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODAFisiologi– Mangsa yang dipegang dengan tangan atau tentakel

kemudian digigit dengan menggunakan rahang yang berbentuk seperti paruh dan dengan radula makanan dimasukkan ke dalam rongga mulut

– Jenis coleoid mempunyai 2 pasang kelenjar ludah. Makanan dari rongga mulut masuk ke lambung melalui esophagus

– Octopus dan nautylus mempunyai tembolok yang merupakan pelebaran ujung esophagus

– Lambung berotot dan mempunyai sebuah caecum yang besar dilengkapi 2 macam kelenjar pencernaan yaitu pankreas dan hati. Pencernaan ekstra celluler

– Sisa pencernaan dialirkan ke usus, anus bermuara di rongga mantel

Page 16: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODA

Reproduksi– Umumnya dioecious, gonad terletak di ujung posterior

dan selalu terjadi perkawinan

– Sperma yang dihasilkan oleh testis dialirkan ke seminal vesicle, dikumpulkan dan dibungkus semacam kapsul yang disebut spermatophora dan disimpan dalam kantung needhan

– Salah satu tangan coleoid jantan bermodifikasi untuk memindahkan spermatophora dari kantung needhan ke dinding rongga mantel betina dekat oviduct. Tangan tersebut dinamakan hectocotylus

Page 17: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODAReproduksi– Telur yang telah dibuahi dibungkus degan albumin,

kemudian dilapisi zat semacam agar yang mengeras apabila terkena air laut

– Telur biasanya besar dapat mencapai 20 mm dan mengandung banyak kuning telur

– Spesies laut dalam dan cumi-cumi melepaskan telurnya satu persatu ke air dan telur tetap melayang seperti plankton

– Telur octopus berbentuk seperti rangkaian bunga anggur, ditempelkan dalam celah batu yang tersembunyi. Induk octopus menjaga telurnya

– Tidak ada stadium larva, telur menetas menjadi anak dengan bentuk seperti dewasa dan langsung dapat berenang dan makan

Page 18: Mollusca III

KELAS CEPHALOPODA

Nilai ekonomis– Merupakan makanan bagi ikan hiu, paus dan

beberapa karnivora lainnya, burung laut dan mamalia laut

– Mempunyai nilai niaga, merupakan komoditas ekspor sektor perikanan setelah ikan dan udang

– Daging sotong dan cumi-cumi mengandung semua jenis asam amino essensial yang penting bagi manusia dan mengandung asam lemak tidak jenuh