INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN PHYLUM MOLLUSCA DI …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

13
INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN PHYLUM MOLLUSCA DI BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU DAN DIIMPLEMENTASIKAN BOOKLET Ira Anggriani. 1 , Reny Dwi Riastuti M.Pd. Si. 2 , Mareta Widiya, M.Pd.Si. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau Jurusan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Inventarisasi Keanekaragaman Phylum Mollusca Di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dan Diimplementasikan Booklet”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis Mollusca di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau sebagai implementasi booklet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau di temukan 6 jenis dari 6 famili, yaitu Helicidae, Planobidae, Achatinidae, Endontidae, Philomycidae, dan Planorbidae. Hasil inventarisasi diimplementasikan menjadi booklet, pembuatan booklet melalui beberapa tahapan yaitu, penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, validasi dan revisi produk, setelah melakukan validasi oleh beberapa ahli validator dan revisi produk booklet tersebut dinyatakan layak sesuai dengan nilai presentasi yang diperoleh oleh validator. Kata Kunci: Inventarisasi Mollusca, Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, implementasi booklet. A. PENDAHULUAN Kota Lubuklinggau mempunyai iklim tropis basah dengan variasi curah hujan rata-rata antara 2.000 2.500 mm per tahun dengan hari hujan sebanyak 142 hari dan rata-rata hari hujan 11,83. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 461 mm dengan jumlah hari hujan 20 hari dan curah hujan terendah pada bulan Februari sebanyak 29,50 mm, Suhu udara rata-rata berkisar 27ºC dan rata-rata kelembaban udara sebesar 14% dengan intensitas penyinaran 50% atau selama 6 jam/hari dan berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, secara umum wilayah

Transcript of INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN PHYLUM MOLLUSCA DI …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN PHYLUM MOLLUSCA DI BUKIT SULAP

KOTA LUBUKLINGGAU DAN DIIMPLEMENTASIKAN BOOKLET

Ira Anggriani.1, Reny Dwi Riastuti M.Pd. Si.

2, Mareta Widiya, M.Pd.Si.

3

1Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

2 dan

3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

Jurusan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Inventarisasi Keanekaragaman Phylum Mollusca Di Bukit Sulap Kota

Lubuklinggau dan Diimplementasikan Booklet”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jenis-jenis Mollusca di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau sebagai implementasi

booklet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari

penelitian di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau di temukan 6 jenis dari 6 famili, yaitu Helicidae,

Planobidae, Achatinidae, Endontidae, Philomycidae, dan Planorbidae. Hasil inventarisasi

diimplementasikan menjadi booklet, pembuatan booklet melalui beberapa tahapan yaitu,

penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, validasi dan revisi produk, setelah

melakukan validasi oleh beberapa ahli validator dan revisi produk booklet tersebut dinyatakan

layak sesuai dengan nilai presentasi yang diperoleh oleh validator.

Kata Kunci: Inventarisasi Mollusca, Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, implementasi booklet.

A. PENDAHULUAN

Kota Lubuklinggau mempunyai iklim tropis basah dengan variasi curah hujan

rata-rata antara 2.000 – 2.500 mm per tahun dengan hari hujan sebanyak 142 hari dan

rata-rata hari hujan 11,83. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar

461 mm dengan jumlah hari hujan 20 hari dan curah hujan terendah pada bulan

Februari sebanyak 29,50 mm, Suhu udara rata-rata berkisar 27ºC dan rata-rata

kelembaban udara sebesar 14% dengan intensitas penyinaran 50% atau selama 6

jam/hari dan berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, secara umum wilayah

Kota Lubuklinggau (termasuk Bukit Sulap) termasuk tipe iklim A (basah) dengan

jumlah bulan kering kurang dari 2 bulan (TNKS, 2013 : 5).

Mollusca yang diantaranya adalah Gastropoda dan Bivalvia merupakan salah

satu filum dari makrozoobentos yang dapat dijadikan sebagai bioindikator pada

ekosistem perairan, selain berperan didalam siklus rantai makanan, jenis mollusca

ada juga yang mempunyai nilai ekonomi penting, seperti berbagai jenis kerang-

kerangan dan berbagai jenis keong. Mollusca memiliki kemampuan beradaptasi yang

cukup tinggi pada berbagai habitat, dan dapat mengakumulasi logam berat tanpa

mengalami kematian dan berperan sebagai indikator lingkungan. Mollusca memiliki

manfaat bagi manusia yang diantaranya sebagai sumber protein, bahan industri,

bahan pakan ternak, dan digunakan sebagai perhiasan serta bahan pupuk serta

digunakan untuk obat-obatan (Wahyuni, dkk, 2016 : 1).

Mollusca memiliki peranan yang sangat penting bagi lingkungan, Mollusca

bagi manusia merupakan sumber makanan bergizi, sebagai obat-obatan, sebagai

bahan dasar industri contohnya seperti pada cangkang Gastropoda dan Bivalvia yang

dapat digunakan sebagai kancing baju dan pernak-pernik lainnya (Triwiyanto, dkk,

2015: 63).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai TNKS yang

mengatakan bahwa penelitian atau pendataan tentang jenis phylum mollusca ini

belum pernah dilakukan, dan untuk jenis-jenisnya sering dijumpai tanpa sengaja di

Bukit Sulap, adapun hasil dari observasi awal yang pernah dilakukan ada beberapa

jenis yang ditemui di kawasan Bukit Sulap seperti bekicot, keong dan siput, serta

jenis-jenis keanekaragaman fauna lainnya yang cukup melimpah. untuk saat ini data

tentang inventarisasi phylum mollusca ini belum pernah di data dan di

dokumentasikan sehingga jenis-jenis phylum mollusca didaerah Bukit Sulap belum

terdata.

1. Pengertian inventarisasi

Inventarisasi adalah suatu kegiatan untuk melakukan pencatatan, pendataan dan

juga sebagai suatu laporan hasil akhir suatu pendataan (Aira, 2014 : 31). Inventarisasi

merupakan pencatatan data yang berhubungan dengan barang atau aset (Prawiyanti

& Triyono, 2013 : 45). Inventarisasi merupakan suatu kegiatan sebagai pendataan,

pencatatan, pelaporan hasil suatu pendataan dan mendokumentasikannya pada suatu

waktu tertentu (Sugiama, 2013: 7). Inventarisasi merupakan suatu pendataan atau

pengelompokkan (Siregar, 2008 : 13).

2. Pengertian Mollusca

Mollusca berasal dari Bahasa Latin yaitu molluscus yang berarti lunak.

Tetapi sebagian besar mollusca dilindungi oleh cangkang keras yang mengandung

kalsium karbonat atau CaCO3 (Neniati, 2006 : 1). Mollusca adalah suatu phylum

hewan yang tidak bertulang belakang lunak dan bersegmen, memiliki bagian-bagian

kepala, kaki dan massa bagian dalam yang dilindungi oleh suatu cangkok, mollusca

memiliki tantakel sebagai alat gerak dan menangkap mangsanya.

Mollusca dapat hidup pada berbagai substrat, baik substrat berpasir, berbatu

dan berlumpur dan Mollusca memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap tempat

dan cuaca (Triwiyanto, dkk, 2015 : 63). Mollusca memiliki peranan penting bagi

lingkungan, Mollusca bagi manusia merupakan sumber makanan bergizi, sebagai

obat-obatan dan sebagai bahan dasar industri contohnya seperti pada cangkang

Gastropoda dan Bivalvia yang dapat digunakan sebagai kancing baju dan pernak-

pernik lainnya (Triwiyanto, dkk, 2015: 63).

3. Bukit Sulap

Bukit Sulap secara geografis berada pada koordinat 102º50’18”- 102º51’25”

Bujur Timur dan 3º16’34” - 3º17’28” Lintang Selatan yang menurut administrasi

berada di wilayah Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan

pengelolaan taman nasional, Bukit Sulap termasuk dalam wilayah Seksi Pengelolaan

Taman Nasional Wilayah V Lubuklinggau,Bidang Pengelolaan Taman Nasional

Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan. Bukit Sulap termasuk dalam zona rimba,

zona pemanfaatan, zona tradisional dan zona khusus dengan bentuk bukit hampir

sama dilihat dari semua sisi (TNKS, 2013 : 4).

4. Pengertian Booklet

Booklet adalah suatu media yang berisikan pesan-pesan yang disampaikan

dalam bentuk buku, gambar dan tulisan (Fitriastutik, 2010 : 38). Booklet adalah suatu

media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat

anjuran, promosi serta larangan-larangan kepada masyarakat, yang berbentuk

cetakan (Fitriastutik, 2010 : 39). Booklet adalah buku yang tipis dan lengkap

informasinya, serta memudahkan media tersebut untuk dibawa kemana-mana

(Lestari, 2016 : 28).

a. Manfaat Booklet

Murah dan mudah dibuat, karena pembuatan media booklet menggunakan

media cetak sehingga biaya yang dikeluarkan bisa sedikit lebih murah

dibandingkan dengan menggunakan media audio visual atau media visual,

Pembaca dapat menyesuaikan dari belajar mandiri, Pengguna dapat melihat isinya

pada saat santai.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan

pada kondisi alamiah, langsung kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci

yang dimana data yang terkumpul berbentuk gambar serta kata-kata sehingga tidak

menekankan pada angka dan lebih dan lebih menekankan pada proses dari produk

(Sugiyono, 2016: 13).

C. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau.

Penelitian ini difokuskan pada inventarisasi keanekaragaman phylum mollusca di

kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dengan cara mensurvei jenis-jenis mollusca

yang ada disekitar tempat kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau. Waktu penelitian

ini di lakukan pada bulan September 2017.

D. Alat dan Bahan

Materi pengamatan adalah jenis-jenis mollusca yang ditemukan di sepanjang

jalur pengamatan, sedangkan alat yang digunakan adalah pisau pengukit, kamera

(dokumentasi), sarung tangan, serta buku panduan zoologi invertebrata (Rusyana ,

2011).

E. Subjek Penelitian

Penelitian ini meliputi jenis-jenis Mollusca yang ada pada kawasan Bukit

Sulap Kota Lubuklinggau. Subjek penelitian ini meliputi Mollusca yang di temukan

peneliti selama penjelajahan di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi

yang dilakukan di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau. Pengambilan sampel

dengan cara langsung melihat keberadaan phylum mollusca yang ada di sekitar Bukit

Sulap Kota Lubuklinggau dengan teknik jelajah alam.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis Mollusca yang

terdapat di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau terdiri atas kelas Gastropoda dengan 5

spesies (Helix pomatia, Planorbis trovolvis, Achatina fulica, Anguispira alternata,

Philomycus carolinensis), sedangkan dari kelas Bivalvia/Palecypoda dengan 1 spesies

(Corbicula javanica) yang diperoleh dari sepanjang tempat penelitian. Selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Jenis-jenis phylum Mollusca

No Kelas Famili Spesies Gambar

spesies

Jumlah

1

Gastropoda

Helicidae

Helix

pomatia

22

2

Gastropoda

Planobidae

Planorbis

trovolvis

30

PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis Mollusca Di Kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau

a. Helix pomatia menurut penelitian Irawan (2008 : 6) memiliki manfaat sebagai

berikut : cangkangnya bisa digunakan sebagai hiasan, memiliki tepung cangkang

yang bisa digunakan sebagai tambahan pakan ternak, dapat digunakan sebagai obat

tradisional, dapat mengobati bengkak leher dan juga dapat digunakan sebagai obat

3

Gastropoda

Achatinidae

Achatina

fulica

28

4

Gastropoda

Endontidae

Anguispira

alternata

30

5

Gastropoda

Philomycidae

Philomycus

curolinensis

30

6

Palecypoda

Corbiculidae

Corbicula

Javanica

68

Total 208

untuk keputihan pada wanita. jenis spesies Helix pomatia dapat diklasifikasikan

kedalam kingdom berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Famili : Helicidae

Genus : Helix

Spesies : Helix pomatia (Irawan, 2008 : 4)

b. Thomas (2010 : 13) hewan ini pindah tempat dengan merayap di darat dan

proses merayap dilaksankan oleh alat kaki dengan dibantu oleh kelenjar yang

menyebabkan tempat selalu basah , adapun manfaat dari spesies ini yaitu

cangkangnya dapat digunakan sebagai hiasan. Planorbis trovolvis dapat

diklasifikasikan kedalam kingdom berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Famili : planorbidae

Genus : Planorbis

Spesies : Planorbis trovolvis (Rusyana, 2011 : 98)

c. Achatina fulica memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari-hari,

seperti lendir Achatina fulica sering digunakan untuk mengobati luka eksternal

karena lendir Achatina fulica mengandung glicosamignolycan yang berperan dalam

proses penyembuhan luka, serta daging Achatina fulica yang dapat digunakan

sebagai pakan ternak karena tepung daging yang mengandung banyak protein, selain

itu daging Achatina fulica merupakan sumber protein (82,96%) dan mineral baik

dengan lemak rendah serta dapat di konsumsi untuk meningkatkan kesehatan

manusia (Neniati, 2016 : 2). Achatina fulica dapat diklasifikasikan kedalam kingdom

berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Famili : Achatinidae

Genus : Achatina

Spesies : Achatina fulica (Neniati, 2016 : 8)

d. Anguispira alternata memiliki cangkang yang berwarna hitam, hidup merayap

didaratan dan memiliki tekstur yang cukup kuat, memiliki bentuk cangkang yang

agak pipih dan bulat. Hewan ini berpindah tempat dengan merayap di darat dengan

proses merayap yang dilaksankan oleh alat kaki dan dibantu oleh kelenjar (Thomas,

2010 : 17). Anguispira alternata diklasifikasikan kedalam kingdom berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Famili : Endontidae

Genus : Anguispira

Spesies : Anguispira alternata (Rusyana, 2011 : 98)

e. Philomycus carolinensis membutuhkan lingkungan lembab untuk hidup, hidup

di daerah yang gelap dan lembab seperti dibawah batang kayu, aktif pada malam hari

tetapi pada musim hujan yang lebih dingin mereka terlihat sepanjang hari. Memiliki

ukuran tubuh yang menjangkau suatu panjang mencapai 25 cm (Thomas, 2010 : 20).

Philomycus carolinensis diklasifikasikan kedalam kingdom berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Pulmonata

Famili : Philomycidae

Genus : Philomycus

Spesies : Philomycus carolinensis (Rusyana, 2011 : 98)

f. Salamah. Dkk, 2012 : 75 remis memiliki lebar cangkang yang dapat mencapai

3 sampai 4 cm, hidup membenamkan diri didalam substrat, memiliki kandungan

senyawa yang berupa kandungan air, protein, abu, dan lemak, kandungan gizi yang

terdapat didalam remis yaitu air mencapai 79,51 %, abu mencapai 1,16%, lemak

mencapai 1,51%, dan protein mencapai 10,80%. Corbicula javanica/Remis

diklasifikasikan kedalam kingdom berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Bivalvia/pelecypoda

Ordo : Veneroida

Famili : Corbiculidae

Genus : corbicula

Spesies : Corbicula javanica

2. Hasil penelitian implementasi Booklet

Tabel 4.2

Hasil Validasi Ahli Materi Booklet “Inventarisasi Keanekaragaman

Phylum Mollusca di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau”

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

diperoleh

1 Penjabaran materi pada Booklet 4 4

2 Merangsang kedalaman berpikir 4 3

3 Foto yang ditampilkan Booklet 4 3

4 Kerepresentatifan foto 4 3

5 Foto menunjang penjabaran materi 4 3

6 Keanekaragaman phylum Molusca

yang ditampilkan pada Booklet

4 3

7 Penulisan nama ilmiah pada

Booklet

4 4

8 Sesuai dengan kaidah kebahasaan 4 4

Presentasi Penilaian (%) 32 84, 3 %

Tabel 4.3

Hasil Validasi Ahli Desain Booklet “Inventarisasi Keanekaragaman

Phylum Mollusca di Bukit Sulap Kota Lubuklinggau”

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

diperoleh

1 Kemenarikan sampul Booklet 4 3

2 Tampilan/desain Booklet 4 3

3 Konsisten komposisi desain

halaman

4 3

4 keinovatifan 4 3

5 Kejelasan foto 4 4

6 Ukuran foto 4 3

7 Keprentatifan foto 4 3

8 Jenis, ukuran dan warna huruf 4 4

9 Penggunaan buku referensi 4 3

10 Jenis informasi yang bisa

ditampilkan

4 3

Presentasi Penilaian (%) 40 80 %

Tabel 4.4

Hasil Validasi Ahli Bahasa Booklet “Inventarisasi Keanekaragaman

Phylum Mollusca di Bukit sulap Kota Lubuklinggau”

No Indikator Nilai

Maksimal

Nilai yang

diperoleh

1 Kalimat yang digunakan dalam

Booklet mengacu pada penilaian

4 3

operasional

2 Penggunaan bahasa dalam Booklet

efektif dan komunikatif

4 3

3 Bahasa dalam Booklet mudah

dimengerti

4 3

4 Bahasa dalam Booklet sesuai EYD 4 3

5 Kejelasan bahasa 4 3

6 Ukuran tata tulis bahasa 4 4

7 Jenis, ukuran dan warna huruf 4 3

8 Penggunaan bahasa sesuai buku

referensi

4 3

Presentasi Penilaian (%) 32 78,1%

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Jenis phylum Mollusca yang telah

ditemukan setelah melakukan penelitian di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau berjumlah

6 spesies, dari 6 famili dan dari dua kelas yaitu kelas Gastropoda dan kelas Pelecypoda dan

Hasil pengimplementasiian Booklet tentang inventarisasi keanekaragaman phylu molusca di

Bukit Sulap Kota Lubuklinggau setelah melakukan validator ahli diperoleh penilaian yang layak

yaitu dari validator ahli materi mendapat persentasi 84, 3 %, validator ahli bahasa memperoleh

presentasi penilaian 78,1%, dan ahli media memperoleh presentasi 80%.

DAFTAR PUSTAKA

Aira. 2014. Peran Manajemen Aset Dalam Pembangunan Daerah. Jurnal Penelitian

social keagamaan, vol 17, 21-39.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitriastutik. 2010. Efektivitas Bokklet dan Permainan Tebak Gambar Dalam

Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas IV Terhadap Karies Gigi di Sd

Negeri 01,02, dan 03 Bandengan Kecamatan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang. Di akses pada 19 April 2017.

Hartoni & Agussalim. 2013. Komposisi dan Kelimpahan Moluska (Gastropoda dan

Bivalvia) di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin

Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal, 5 (1), 6-15.

Haryadi & Triono. 2006. Fractionation Of Fatty Acid Omega 3, 6 and 9 From Snail

(Achatina fulica) Using Coloum Chromatography. Jurnal Chem, 6 (3), 316 – 321.

Di akses 21 Agustus 2017.

Haryati. 2012. Research and develoment (R&D) sebagai salah satu model penelitian

dalam bidang pendidikan. Jurnal pendidikan, 37 (1).

Irawan. 2008. Struktur Komunitas Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) Serta

Distribusinya di Pulau Burung dan Pulau Tikus, Gugusan Pulau Pari, Kepulauan

Seribu. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian

Bogor. Di akses pada 08 April 2017.

Gall & Borg. 2007. Education Research: An Intoduction. Buston: Pearson Education Inc.

Lestari. 2016. Identifikasi Tanaman Sub Divisi Angiospermae Sebagi Tanaman Obat di

Hutan Evergreen Taman Nasional Baluran Serta Pemanfaatannya Sebagai Booklet.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Mipa Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Jember. Di akses pada 19 April 2017.

Marwoto & Isnaningsih. 2014. Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di

Beberapa Situ di Das Ciliwung – Cisadane. Berita Biologi, 13 (2).

Neniati. 2016. Preparasi dan Karakterisasi Limbah Biomaterial Cangkang Bekicot

(Achatina fulica) dari Desa Gunung Madu Sebagai bahan Dasar Biokeramik.

Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Bandar Lampung. Di akses pada 21 Agustus 2017.

Nastiti & Kusumawati. 2014. Sistem Informasi Inventarisasi Sarana Dan Prasarana

Sekolah (Studi Kasus : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Surakarta). Jurnal

Sistem Komputer, 4 (2), 43-46

Prawiyanti & Triyono. 2013. Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi

Teknik Informatika Universitas Surakarta. Seruniid, 2 (1), 43-53

Pribadi, Hartati & Suryono. 2009. Komposisi Jenis dan Distribusi Gastropoda di

Kawasan Hutan Mangrove Segara Anakan Cilacap. Ilmu Kelautan, 14 (2), 102-111.

Puspita, Kurniawan & Rahayu. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Booklet Pada

Materi Sistem imun Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak.

Jurnal Biologi Education, 4 (1).

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Rusyana. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Prakti), Penerbit Alfabeta Bandung.

Salamah , Purwaningsih & Kurnia. 2012. Kandungan Mineral Remis (Corbiculla

javanica) Akibat Proses Pengolahan. Jurnal Akuatika, Vol. III (1).

Setyosari. 2015. Metode Penelitan Pendidikan dan Pengembangan. Penerbit

Prenadamedia Group Jakarta. 1-338.

Silulu, B. Boneka & F. Mamangkey. 2013. Biodiversitas Kerang Olyster (Molulusca,

Bivalvia) di Daerah Intertidal Halmahera Barat, Maluku Utara. Jurnal Ilmiah

Platax, 1 (2), 67-73.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta

Bandung. 1-330.

Sunarya, A. 2016. Bahan Publikasi Balai Besar TNKS Bukit Sulap. Lubuklinggau TNKS.

Thomas. 2010. Pteropoda (Mollusca, Gastopoda, Thecosomata) From The Paleoncene-

Eocene Thermal Maximun (United States Atlantic Coastal Plain). Jurnal Akuatika,

Vol. III (1).

Tnks. 2016. Bahan Publikasi Balai Besar TNKS Bukit Sulap. Lubuklinggau TNKS.

Triwiyanto, Suartini & Subagio. 2015. Keanekaragaman Moluska di Pantai Serangan,

Desa serangan, Kecamatan denpasar Selatan, Bali. Jurnal Biologi, 19 (2), 63-68.

Wahyuni, Purnama & Afifah. 2016. Jenis-jenis Moluska (Gastropoda dan Bivalvia)

Pada Ekosistem Mangrove di Desa Dedap Kecamatan Tasik putri puyu Kabupaten

Kepulauan Meranti Riau. Diakses pada 19 November 2016.