Mola Tipus

10
TINJAUAN PUSTAKA Definisi Molahidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik villi dan perubahan hidopik, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus sebuah anggur.

Transcript of Mola Tipus

Page 1: Mola Tipus

TINJAUAN PUSTAKA

• DefinisiMolahidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik villi dan perubahan hidopik, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus sebuah anggur.

Page 2: Mola Tipus

• Klasifikasi

Mola hidatidosa komplit

Mola hidatidosapartial

Page 3: Mola Tipus

• Etiologi1. Faktor ovum 2. Imunoselektif dari Tropoblast3. keadaan sosioekonomi yang rendah4. paritas tinggi5. kekurangan protein6. infeksi virus dan factor kromosom yang

belum jelas7. riwayat kehamilan mola sebelumnya

Page 4: Mola Tipus

GEJALA KLINIS

Amenore dan tanda2

kehamilan

Perdarahan pervaginam

Uterus membesar tidak sesuai

usia kehamilan

DJJ (-)Mual-

muntah berlebih

Hipertensi dalam

kehamilan

Keluar jaringan mola seperti

anggur

Page 5: Mola Tipus

Patofisiologi

• Menurut Sarwono, 2011, Patofisiologi dari kehamilan mola hidatidosa terjadi karena tidak sempurnanya peredaran darah fetus, yang terjadi pada sel telur patologik yaitu: hasil pembuahan dimana embrionya mati pada umur kehamilan 3 – 5 minggu karena pembuluh darah villi tidak berfungsi, maka terjadi penimbunan cairan di dalam jaringan mesenkim villi

• Pada Mola Hidatidosa atau Complete mole tidak ada jaringan fetus/janin. 90% merupakan kromosom 46,XX dan 10% merupakan kromosom 46, XY. Semua kromosom berasal dari paternal. Sebuah enukliasi telur dibuahi oleh sperma haploid (yang kemudian berduplikasi menjadi masing-masing kromosom), atau sel telur dibuahi oleh dua sperma. Pada mola hidatidosa, vili korion menyerupai anggur dan hiperplasia trofoblastik muncul.

Page 6: Mola Tipus

• Pada Mola parsialis atau Partial mole jaringan fetus/janin dapat ditemukan. Eritrosit dan pembuluh darah janin pada vili dapat ditemukan. Komplemen kromosom nya 69,XXX atau 69 XXY. Kromosom tersebut merupakan hasil dari pembuahan sel telur haploid dan duplikasi dari kromosom haploid paternal. Seperti pada Complete mole, jaringan hiperplasia trofoblastik dan vili korion yang lunak pun muncul pada mola ini

Page 7: Mola Tipus

Klasifikasi Mola Hidatidosa•Menurut Cunningham, 2005. Mola hidatidosa terbagi menjadi dua yaitu:

1. Mola hidatidosa komplek (klasik), jika tidak ditemukan janin. Villi

korealis diubah menjadi masa gelembung – gelembung bening yang

besarnya berbeda – beda. Masa tersebut dapat tumbuh membesar

sampai mengisi uterus yang besarnya sama dengan kehamilan normal

lanjut.

•Struktur histologinya mempunyai sifat :

a. Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma villi.

b. Tidak terdapat pembuluh darah di dalam villi yang bengkak.

c. Proliferasi sel epitel trofoblas dengan derajat yang beragam.

• Tidak terdapat janin dan amnion.

Page 8: Mola Tipus

• Bila perubahan mola hanya lokal dan tidak berlanjut dan terdapat janin atau setidaknya kantung amnion, keadaan tersebut digolongkan mola hidatidosa partialis. Terdapat pembengkakan villi yang kemajuannya lambat, sedangkan villi yang mengandung pembuluh darah yang lain yang berperan dalam sirkulasi fito placenta, jarang hiperflasi trofoblas hanya lokal tidak menyeluruh (Jacobs, 1982).

Page 9: Mola Tipus

Tabel karakteristik mola hidatidosa komplet dan parsialis 

Mola hidatidosa/komplet Mola hidatidosa parsial

Kariotipe Diploid(46,XX atau 46,XY) Triploid (69,XXX atau 69,

XXY)

Fetus Tidak ada kadang-kadang ada

Amnion, sel darah merah janin Tidak ada kadang-kadang ada

Edema villa Difus Bervariasi, fokal

Proliferasi trofoblastik Bervariasi, ringan sampai berat Bervariasi, fokal, ringan sampai

sedang

Diagnosis Kehamilan mola Missed Abortion

Ukuran uterus 50% lebih besar u/ umur

kehamilan

Kecil u/ umur kehamilan

Kista theca-lutein 25-30% Jarang

Komplikasi Sering terjadi Jarang

Page 10: Mola Tipus

• Diagnosis- anamnesis- pemeriksaan fisik- pemeriksaan dalam- pemeriksaan penunjang

Penatalaksanaan - perbaiki keadaan umum - evakuasi jaringan mola- sitostatika profilaksis- Pengawasan lanjutan