Module SIG 2010-ArcView (2)

58
- 1 - Introduction to GIS GIS singkatan dari Geographic Information System atau Sistem informasi Geografis()SIG. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan sebagainya. 2.1.1 Macam-macam Data pada GIS Data GIS dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu data spasial dan data atribut atau tabular. Data spasial adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan obek dipermukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data diskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut. a. Data spasial Secara garis besar data spasial dibagi menjadi dua Vektor dan Raster. Data vektor dibedakan menjadi 3 macam, yaitu data titik (point), garis (line/polyline), dan area (region/polygon). Data grafis titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, stasiun curah hujan, alamat customer dll. Data Garis dapat dipakai untuk meng?gambar?kan jalan, sungai, jaringan listrik dll. Sementara data Area digunakan untuk mewakili batas administrasi, penggunaan lahan, kemiringan lereng dll. Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi tentang macam-macam data grafis. a b c Gambar 2.1. Contoh macam-macam data grafis, (a) data titik, (b) garis, dan (c) area.

Transcript of Module SIG 2010-ArcView (2)

Page 1: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 1 -

Introduction to GIS

GIS singkatan dari Geographic Information System atau Sistem informasi

Geografis()SIG. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola

(input, manajemen, proses, dan output) data spasial atau data yang bereferensi

geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut

sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk

suatu daerah, data jaringan jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan

sampel, dan sebagainya.

2.1.1 Macam-macam Data pada GIS

Data GIS dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu data spasial dan data atribut atau

tabular. Data spasial adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan

obek dipermukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data diskriptif yang

menyatakan nilai dari data grafis tersebut.

a. Data spasial

Secara garis besar data spasial dibagi menjadi dua Vektor dan Raster. Data vektor

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu data titik (point), garis (line/polyline), dan area

(region/polygon). Data grafis titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota,

stasiun curah hujan, alamat customer dll. Data Garis dapat dipakai untuk

meng?gambar?kan jalan, sungai, jaringan listrik dll. Sementara data Area digunakan

untuk mewakili batas administrasi, penggunaan lahan, kemiringan lereng dll. Gambar

di bawah ini memberikan ilustrasi tentang macam-macam data grafis.

a b c

Gambar 2.1. Contoh macam-macam data grafis, (a) data titik, (b) garis, dan (c) area.

Page 2: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 2 -

Pada struktur data vektor, posisi objek dicatat pada sistem koordinat, Di sisi lain,

objek pada struktur data raster disimpan pada grid 2 dimensi yaitu baris dan kolom.

Untuk memperjelas pemahaman tentang struktur data GIS, perhatikan gambar di

bawah ini.

Gambar 2.2. Contoh struktur data GIS, bagian atas struktur data vektor, bagian

bawah raster.

b. Data Atribut

Data atribut atau tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data

grafis. Untuk struktur data vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam

bentuk tabel. Sementara pada struktur data raster nilai data grafisnya tersimpan

langsung pada nilai grid atau piksel tersebut. Cara penyimpanan data atribut dan

koneksi antara data grafis dan atribut pada struktur data vektor dan raster

disajikan pada gambar di bawah ini.

Page 3: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 3 -

Gambar 2.3. Cara penyimpanan data atribut pada struktur data vektor, (a) data

grafis dan (b) data atribut.

Gambar 2.4. Cara penyimpanan data atribut pada struktur data raster.

Page 4: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 4 -

Pengenalan ArcView

Perangkat lunak Sistem Informasi Geografi saat ini telah banyak dijumpai

dipasaran. Masing-masing perangkat lunak ini mempunyai kelebihan dan kekurangan

dalam menunjang analisis informasi geografi. Salah satu yang sering digunakan saat

ini adalah ArcView. ArcView yang merupakan salah satu perangkat lunak Sistem

Informasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematik,

menampilkan informasi spasial maupun atribut secara bersamaan, membuat peta

tematik, menyediakan bahasa pemograman (script) serta melakukan fungsi-fungsi

khusus lainnya dengan bantuan extensions (ESRI, 1996).

Saat ini ESRI telah mengeluarkan tiga seri ArcView yaitu ArcView 3.1,

ArcView 3.2 dan ArcView 3.3 dimana setiap pengeluaran seri terbaru dilakukan

penyempurnaan-penyempurnaan didalamnya.

Sebelum menjalankan program ArcView terlebih dahulu user harus menginstal

program ArcView ini. Program ArcView ini bisa diinstal di drive mana saja, bisa di

drive C, drive D atau di drive yang lainnya.

Setelah program ArcView terinstal, langkah selanjutnya adalah menjalankan

program ArcView ini. Klik Start � Programs � ESRI � ArcView 3.x � ArcView

3.x. atau bila di desktop telah ada shortcutnya seperti gambar dibawah. Klik

shortcut (ikon) tersebut.

Gambar 1. Shortcut ArcView 3.3 di dekstop

Page 5: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 5 -

Gambar 2. Tampilan ArcView 3.3 saat pertama kali dibuka

Tampilan pertama saat membuka ArcView adalah seperti gambar diatas.

Dimana pada kotak dialog tersebut, user diberikan tiga pilihan dalam membuka

ArcView:

1. with a new view : pilihan membuka ArcView dengan langsung

membuka view baru

2. as a blank project : pilihan membuka ArcView dengan sebuah project

kosong

Page 6: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 6 -

3. open an existing project : pilihan membuka ArcView dengan langsung

mencari project-project yang telah user buat

dan simpan sebelumnya

Page 7: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 7 -

Gambar 3. Tampilan sebuah view yang baru

Sebuah View merupakan tempat tampilnya satu atau beberapa data

grafis/data spasial yang didalam ArcView data-data ini disebut sebagai Theme. Di

dalam sebuah view theme-theme tersebut dapat disusun sehingga akan memberikan

informasi-informasi yang user butuhkan.

Untuk mempermudah menjalankan ArcView, user bisa melakukan dengan

memilih menu, button atau tool yang telah disediakan oleh ArcView.

Gambar 4. Tampilan Menu, Button dan Tool di sebuah View

Selain sebuah view, ArcView juga mempunyai beberapa jendela atau window yang

terorganisir dalam sebuah project. Adapun jendela-jendela tersebut adalah table,

chart, layout dan script. Jendela-jendela ini mempunyai fungsi-fungsi khusus sesuai

dengan kegunaannya masing-masing. Misalkan untuk jendela table mempunyai fungsi

khusus untuk melakukan operasi-operasi yang berhubungan dengan analisis data

atribut.

Page 8: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 8 -

Bakerja dengan AcrView

Membuka data *.shp pada ArcView

1. Buka aplikasi ArcView

2. Setelah muncul Welcome to ArcView GIS pilih radio button with a new view

kemidian tekan tombol OK

3. Setelah itu akan muncul konfirmasi

4. Pilih yes jika untuk memasukkan data *.shp kedalam View

5. Cari loksai tempat data *.shp berada.

Page 9: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 9 -

6. Pilih data yang akan ditampilkan, jika ingin menampilkan lebih dari satu data

tekan Shift keudian pilih data lainnya yang ingin ditampilkan.

7. Setelah semua data yang ingin ditampilkan terpilih maka tekan tombol OK,

sehingga akan muncul them baru pada View Windows

Page 10: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 10 -

8. Untuk menampilkan peta, klick saja kotak yang ada di sebelah kiri them

Menambahkan data peta pada view

1. Pilih menu View� Add Theme(legend/legenda peta) atau dengan

menggunakan tool

2. Cari peta yang akan di tambahkan

Page 11: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 11 -

Catatan: Theme yang akan ditambahkan harus memilki proyeksi yang sama dengan

theme yang sudah ada, jika tidak maka peta tidak akan muncul.

Menghapus Theme

1. Pilih theme yang akan dihapus

2. Theme yang telah dipilih akan kelihatan timbul atau agak menonjol

Page 12: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 12 -

3. Kemudian pilih menu Edit� Delete Theme

Menampilan Skala dan Memberi Nama Pada View Window

Pilih menu View�Properties

Shingga akan muncul View Properties Windows

Page 13: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 13 -

Rubah Name nya sesuai pata yang yang ditampilkan.

Rubah Map Unit dan Distance Units nya menjadi meter

Catatan:

• Pengaturan View ini bias dilakuka setelah membuka View baru

• Setiap proyeksi mempunyai Map Unit yang berbeda. Untuk proyeksi UTM

Map Unit nya menggunakan meters, sedangkan untuk lintang bujur

menggunkan Desimal degree

Beberapa Cara membuka Legend editor

Cara 1

1. Pilih Theme yang akan di edit sehingga kelihatan timbul

2. Pilih menu Theme� Edit Legend

Cara 2

1. Pilih Theme yang akan di edit sehingga kelihatan timbul

2. Klik tombol

Cara 3

Klik dua kali pada legen/theme yang akan di edit

Page 14: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 14 -

Tampilan Legend Editor

Dalam legen editor kita juga dapat merubah-rubah model arsiran, warna, dan symbol

sesuai dengan kaidah kartografi, agar peta yang kitam buat mudah di pahami oleh

pengguna.

Kotak dialog yan digunakan untuk merubah model arsiran, warna, dan symbol disebut

dengan Pallete, yang terdiri dari Fiell Pallete, Pen Pallete, Marker Pallete, Marker

Pallete, Font Pallete, Color Pallete, dan Pallete Manager

Untuk mengaktifkan Pallete, klik 2 kali kotak symbol pada legen editor.

Page 15: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 15 -

Page 16: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 16 -

Menyimpan Proyek

File� Save Project As

Simpan proyek pada folder dimana file *.shp yang ditampilkan berada.

Usahakan tempat penyimpanan folder dan peta berada pada root drive seperti di

drive C atau D.

Digitasi on Screen

Langkah-Langkah GEOREGISTRASI Data Raster

1. Penyimpanan

Sebelum melakukan digitasi, buatlah folder yang akan kita gunakan sebagai

tempat penyimpanan proyek yang akan kita kerjakan pada salah satu drive di

hard disk. Dalam membuat folder usahakan di root drive.

Page 17: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 17 -

2. Pastikan Extention Image Analys sudah terinstal pada ArcView

3. Siapkan data scane atau foto. Untuk data satelit bisa juga diambil dari

Google Earth.

4. Buatlah 4 titik ikat pada foto tersebut.

Gambar Citra Satelit yang Di ambil Dari Google Earth

Page 18: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 18 -

5. Masukkan koordinat yang telah di tandai kedalam sebuah tabel dengan

menggunakan excel, sebagai titik ikat. Dan usahakan koordinat yang

digunakan sebagai titik ikat menggunakan proyeksi UTM. Jika masih

menggunakan proyeksi DD/Lintang bujur rubahlah terlebih dahulu ke dalam

UTM dengan menggunakan softwere yang ada, seperti El-ShayalSmart atau

konverter yang lain.

Page 19: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 19 -

Titik ikat yang telah di konversi dari DD ke UTM

6. Simpan dengan menngunakan tipe Text(MS-DOS) atau DBF 4 (dBASE IV).

Misal kita simpan menggunakan nama titik.txt atau titik.dbf.

7. Buka AcrView ketika muncul pesan windows

8. Tekan cencel sehingga tampilannya seperti gambar dibawah.

Page 20: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 20 -

9. Pilih Table pada Project Window

10. Tekan tombol Add dan cari tempat kordinat yang kita simpan tadi, misalkan

titik ikat yang kita pakai adalah titik.dbf.

Page 21: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 21 -

11. Pilih titik.dbf, kemudian klik OK. Sehingga tampilan data tersebut tampak

seperti gambar di bawah ini.

12. Buat View baru dengan cara klik dua kalai pada View

13. Aktifkan Extensions Image Analysis , melalui File� Extension. Extensi ini

bukan bawaan dari ArcView jadi harus nginstal terlebih dahulu.

Page 22: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 22 -

14. Setting Map Units dan Distence Units nya menjadi meters

15. Tampilkan gambar raster yang sudah ditandai sebelumnya tadi ke dalam View

dengan cara View�Add Theme. Cari posisi tempat file berada dan ubah

Image Source Type-nya menjadi Image Analysis Data Source.

Page 23: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 23 -

16. Pilih gambar rasternya kemudian tekan OK sehingga akan muncul di view.

17. Langkah selanjutnya tampilkan titik.dbf tadi kedalam view, dengan cara

View� Add Event Theme. Pada combo box Table pilih Titik.dbf dan tekan

OK.

Page 24: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 24 -

18. Sehingga akan seperti

19. Tekan tombol Shift+tahan dan pilih kedua Theme tersebut, sehingg kedua

theme tampak timbul atau menonjol.

20. Tekan tool untuk menggabungkan kedua them tersebut.

Page 25: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 25 -

21. Klick poda ujung pin dan arahkan ke titik yang bersesuaian dan klik kembali.

22. Ulangi langkah tersebut untuk pin yang lain, sampai semua titik berada pada

ujung ping. Dan tampilan seperti gambar dibawah.

23. Lihat skala dan koordinatnya sudah sesuai apa belum dengan koordinat yang

sebenarnya.

24. Untuk penyimpanan hasil kerja pilih theme raster tersebut pilih menu

Theme� Save Image As jika ada konfirmasi

Page 26: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 26 -

Pilih No

25. Cari folder yang telah kita buat sebagai tempat penyimpanan.

26. Ubah Combo Box List Files ofType nya menjadi TIFF.

27. Rubah File Name nya.

28. Peta raster yang sudah di georegistrasi jika dibuka akan mempunyai skala dan

koordinat sesuai dengan registrasinya dansudah siap untuk didigitasi.

Digitasi Point

1. Buka ArcView buar project dan view baru

2. Tampilkan image raster yang sudah di georegistrasi pada view dengan cara,

View�Add Theme. Cari folder tempat citra raster berada, ubah Data Source Type nya menjadi Image Data Source dan pilih citra rasternya

kemudian tekakan OK

Page 27: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 27 -

3. Dan tampilannya sebagai berikut.

4. Buat theme baru yang bertipe poin melalui menu View�New Theme

Page 28: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 28 -

5. Kemudian tekan OK dan simpan di folder yang sudah disiapkan, kemudin

Theme Baru yang bertipe Poin akan muncul pada view.

6. Theme tersebut dalam keadan editable, hal ini ditandai dengan garis putus-

putus yang ada di sekeliling chek box.

7. Pilih tool untuk melakukan digitasi poin

Page 29: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 29 -

8. Untuk menyimpan pilih menu Theme�Stop Editing dan digitasi akan

tersimpan. Setelah di stop editing maka garis putus-putus pada chek box

akan hilang.

Digitasi Line

Langkah 1 sampai 3 sama dengan digitasi pada poin

4. Buat theme baru yang bertipe Line melalui menu View�New Theme

Page 30: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 30 -

5. Kemudian tekan OK dan simpan di folder yang sudah disiapkan, kemudin

Theme Baru yang bertipe Poin akan muncul pada view.

6. Aktifkan snapping yang berfungi untuk menyatukan garis secara otomatis.

Melalui Theme�Properties pilih editing

7. Centang general dan Interactive nya, isi tolerance masing-masing sesuai

dengan kubutuhan. Misal dalam projek ini masing-masing isi dengan 5.

Page 31: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 31 -

8. Untuk digitasi line bisa menggunakan tool yang digunakan untuk membuat

garis dan yang fungsinya untuk memotong garis.

9. Untuk menyimpan pilih menu Theme�Stop Editing dan digitasi akan

tersimpan. Setelah di stop editing maka garis putus-putus pada chek box

akan hilang.

Digitasi Polygon

Langkah 1 sampai 3 sama dengan digitasi pada poin

4. Buat theme baru yang bertipe Polygon melalui menu View�New Theme

Page 32: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 32 -

5. Kemudian tekan OK dan simpan di folder yang sudah disiapkan, kemudin

Theme Baru yang bertipe Polygon akan muncul pada view.

6. Tool/Icon yang digunakan untuk digitasi Polygon antara lain

a. Digunakan untuk membuat segi empat

b. Digunakan untuk membuat lingkaran

c. Digunakan untuk membuat polygon

d. Digunakan untuk memotong polygon

e. Digunakan untuk membuat polygon yang saling berhimpitan

Page 33: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 33 -

7. Untuk mengakhiri digitasi tekan Theme� Stop Editing

Editing data vektor

1. Pilih dulu theme yang akan di edit dan jangan lupa aktifkan them tersebut.

2. Pilih menu Theme�Start Editing.

3. Pastikan disekitar kotak cek box terdapat garis putus-putus yang

menandakan theme tersebut telah siap diedit.

4. Langkah-langkah diatas berlaku untuk semua tipe data baik Poin, Line, atau

Polygon.

Page 34: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 34 -

DATA ATRIBUT

MENAMPILKAN DATA ATRIBUT

Untuk mendapatkan informasi atau atribut-atribut suatu unsur spasial yang

terdapat pada suatu View, anda dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:

a. Tampilkan sebuah View dan aktifkan theme yang akan diidentifikasikan unsur-

unsurnya.

b. Tekan tombol Identify tool . c. Arahkan pointer pada unsur yang akan diidentifikasi, kemudian tekan tombol

mouse. Kita lihat akan tampil jendela Identify Results yang memuat informasi

atau atribut dari unsur yang kita pilih tersebut.

Sedangkan untuk mengetahui atau menampilkan feature mana yang terkait dengan suatu

“record” pada tabel atribut anda dapat menggunakan cara sebagai berikut:

a. Tampilkan sebuah View dan aktifkan theme yang akan diidentifikasikan unsur-

unsurnya.

b. Tekan tombol Open Theme Table .

c. Sekarang tabel dari theme tersebut telah terbuka. Pada tabel atribut tersebut

carilah record yang ingin anda ketahui lokasinya pada theme, kemudian klik pada

record tersebut. Tutup tabel tersebut dengan cara menekan tombol close.

d. Sekarang kita lihat pada jendela View akan terdapat sebuah feature yang

berwarna kuning. Feature ini merupakan feature yang kita pilih melalui tabel

atribut. Jika anda tidak melihat feature yang berwarna kuning. Tekanlah tombol

Zoom to Selected . Dengan menekan tombol tersebut, tampilan di layar

akan segera menampilkan feature yang telah kita pilih melalui tabel atribut.

Menambah field baru

a. Aktifkan dulu sub menu Star Editing dari Table����Start Editing.

Page 35: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 35 -

b. Selanjutnya Tekan menu Edit, pilihlah Add Field.

c. Dari sub menu add field akan muncul display “Field Definition” sbb:

Pada display “Field Definiton” terdapat 4 parameter yang harus diisi:

1. Name: isi dengan nama field yang dikehendaki, misal isi dengan nama

jml_penduduk.

2. Type: Jenis data yang akan diisi dalam field. Jenis data tersebut adalah:

a. Number:

b. String:

c. Boolean:

d. Date:

3. Width: Jumlah karakter maksimal dalam field tersebut.

4. Decimal: Besarnya desimal di belakang koma.

Page 36: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 36 -

d. Setelah selesai tekan tombol OK sehingga akan muncul field baru pada table.

Menghapus field

a. Pastikan tabel dalam keadaan editable, jika belum aktifkan dulu sub menu Star

Editing dari Table����Start Editing.

b. Pilih kursor Selected

c. Pilih Field yang akan di Delete

d. Kemudian pilih Menu Edit����Delete Field

Mengedit field

a. Pastikan tabel dalam keadaan editable, jika belum aktifkan dulu sub menu Star

Editing dari Table����Start Editing.

b. Pilih kursor Edit

c. Pilih data yang mau di edit

Page 37: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 37 -

Mengurutkan Record

a. Pilihlah field yang akan diurutkan

b. Gunakan tool Sort Ascending untuk mengurutkan dari nilai terkecil

sampai terbesar dan Sort Descending untuk mengurutkan dari nilai terbesar

sampai terkecil

Menggabungkan Tabel

Menggabungkan tabel dapat dilakukan bila keduanya mempunyai field yang sama sebagai

penghubung. Misalnya dari sebuah atribut theme diinginkan untuk tergabung dengan

sebuah tabel data base yang sudah dibuat.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut melakukannya:

a. Buka tabel pertama misal point_gps.shp

Page 38: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 38 -

b. Buka tabel kedua misal batas_kecutm.dbf

c. Tabel pertama dan tabel kedua akhirnya dapat ditampilkan seperti gambar di

bawah ini:

d. Klick field kecamatan pada batas_kecutm.dbf, serta klick field kecamatan pada

poin_gps.shp.

e. Kemudian tekan tool Join

f. Dan hasilnya seperti tampak di bawah.

Page 39: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 39 -

QUERY THEME TUNGGAL

Sebelum ini anda telah mempelajari bagaimana cara memilih dan menampilkan

informasi tentang feature tertentu di dalam sebuah theme. Cara yang lebih mudah

untuk mendapatkan informasi di satu atau beberapa theme adalah dengan menggunakan

ekspresi query. Ekspresi query artinya adalah suatu definisi yang pasti mengenai

feature yang akan anda cari. ArcView mempunyai sebuah sarana untuk membangun

query yang dinamakan dengan Query Builder. Berikut adalah contoh kecil bagaimana

cara menggunakan Query Builder ini:

a. Tampilkan sebuah View dan aktifkan theme yang akan diidentifikasikan unsur-

unsurnya.

b. Tekan tombol Query Builder .

c. Setelah itu akan muncul kotak dialog Query Builder

d. Untuk melakukan operasi query, anda tinggal memasukkan rumus untuk mencari

unsur-unsur yang ingin anda ketahui, kemudian tekan tombol New Set. Rumus

untuk mencari unsur-unsur ini hampir mirip dengan operasi dasar matematika dan

logika.

e. Sekarang kita lihat pada jendela View akan terdapat satu atau lebih feature

yang berwarna kuning. Feature ini merupakan feature yang kita pilih melalui

query builder. Jika anda tidak melihat feature yang berwarna kuning. Tekanlah

tombol Zoom to Selected . Dengan menekan tombol tersebut, tampilan di

Page 40: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 40 -

layar akan segera menampilkan feature yang telah kita pilih melalui query

builder.

Analisis Data

Mengaktifkan Geoprocessing

Di dalam ArcView, geoprocessing adalah suatu cara yang ditempuh dalam

membuat data spasial yang baru berdasarkan existing theme(s) di dalam obyek view.

Cara untuk mengaktifkan Extension ini adalah File�Extension, cari extension

Geoprocessing kemudian aktifkan.

Extension operasi geoprocessing pada ArcView 3.x terdiri dari :

Dissolving

Dissolve: Proses ini pada dasarnya akan menyatukan atau menghilangkan

batas-batas unsur-unsur spasial yang tepat bersebelahan namun terletak

dalam suatu theme yang sama.

Page 41: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 41 -

Merge

Merge: Proses ini mirip dengan union akan dihasilkan sebuah theme baru

yang merupakan kombinasi dari beberapa theme, tetapi unsurunsur spasial

tersebut tidak saling memotong.

Pilih dua theme atau lebih yang akan dugabungkan dengan menekan tombol

shift

Page 42: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 42 -

Mengoperasikan Clip

Clip: Pada dasarnya pekerjaan ini adalah “memotong” atau menggunting

suatu theme. Proses ini menghasilkan theme baru dengan tipe sesuai

dengan theme obyek yang dipotong (titik, garis , dan polygon). Dengan

demikian theme baru ini hanya akan berisi unsur-unsur spasial dari theme

obyek yang terdapat di dalam batas theme cutter.

Intersecting

Intersect: Proses ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan clipping

tetapi pada intersect, theme baru merupakan data spasial irisan kedua

theme yang menjadi masukannya dengan theme overlay sebagai batas

intersect-nya.

Page 43: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 43 -

Unioning

Union: Proses ini akan menghasilkan theme baru dengan mengkombinasikan

dua theme yang bertipe polygon.

Assigning

Assign: Menggunakan data milik sebuah theme didalam theme yang lain.

Proses ini sering disebut dengan spatial join.

Page 44: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 44 -

Buffering

Tampilkan Peta yang akan di buffer dan setting View Propertiesnya.

Tabel dari poin-GPS.shp

Theme�Create Buffers

Page 45: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 45 -

Pilih theme yang akan di buffer

Pilih field yang akan di buffers, contoh field radius.

Simpan hasil buffer pada field yang baru

Page 46: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 46 -

Dan hasilnya sebagai berikut

Page 47: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 47 -

Output/layout Peta Komponen-Komponen/Kelengkapan Peta

1. Judul Peta

2. Skala Peta

3. Proyeksi Peta 4. Legenda/Keterangan Peta 5. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi

6. Simbol dan Warna

7. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

8. Pembuat Peta

Contoh-contoh Layout Peta:

Page 48: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 48 -

Langkah-langkah dalam layout peta

Membukan dan Mengatur Layout Baru 1. Tampilkan peta yang akan di layout kedalam ArcView

2. Setting View Propertiesnya, sehinga sekalanya muncul

Page 49: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 49 -

3. Masuk ke project window

4. Pilih Layout

5. Kemudian buat layout baru dengan menggunakan tombol New

Page 50: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 50 -

6. Untuk mengatur ukuran dan orientasi kertas gunakan Layout�Page

Setup

Page 51: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 51 -

Menampilkan Peta Pada Layout Window

7. Gunakan icon View Frame untuk menampilkan peta

8. Klik pada pojok kiri atas dan tahan, kemudian tarik ke arah pojok kanan

bawah.

9. Sehingga akan muncul tampilan peta seperti gambar di bawah

10. Peta yang ditampilkan pada Layout Window sesuai dengan tampilan pada

View Window

Page 52: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 52 -

Menampilakn Grid Pada Peta 11. Aktifkan Extensions Graticules And Measured Grids sehingga akan

muncul icon Graticules And Grids

12. Klik peta dengan menngunakan kursor pointer

13. Klick icon Graticules And Grids sehingga muncul kotak diolog

14. Pilih View Frame yang akan diberi ditambah grid pada combo box,

kemudian Next>>

Page 53: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 53 -

15. Untuk latihan tekan Next>>

16. Beri tanda cek pada Align Labels to Border

17. Kemudian Tekan Preview kemudian Finis, dan hasilnya sebagai berikut

Page 54: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 54 -

Page 55: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 55 -

Menampilkan Legenda

18. Pilih icon Legend Frame , untuk mengubah icon dari View Frame ke

Legend Frame yaitu dengan klik View Frame dan tahan, sehingga muncul

beberapa icon kemudian baru pilih Legend Frame.

19. Kemudian ulang langkah ke -8, sehingga muncul Legend Frame Properties

20. Jangan lupa pilih View Frame Yang sedang aktif kemudian Tekan OK

Page 56: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 56 -

21. Selain View Frame dan Legend Frame ada beberap tool lain yang lai yang

bisa di manfaatkan, tool-tool tersebut antara lain:

a. Scale bar frame , berfungsi untuk menampilkan Skala.

b. North Arrow Berfungsi untuk menampilkan mata angin.

c. Chart Frame berfungsi untuk menampilkan diagram.

d. Table Frame untuk menampilkan isi tabel.

e. Picture Frame untuk menampilkan gambar.

Penggunaan tool-tool tersebut hampir sama.

Page 57: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 57 -

Sumber Reverensi:

Modul praktikum mahasiswa membuat peta digital dengan ArcView 3.X Departemen

Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Page 58: Module SIG 2010-ArcView (2)

- 58 -