Modulator
-
Upload
pandi-indra-kurnia -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Modulator
MODULATOR
PendahuluanProses menumpangkan sinyal informasi yang
berfrekuensi rendah menuju ke frekuensi carrier yang berfrekuensi tinggi disebut dengan modulasi
Sinyal carrier umumnya merupakan Radio Frequency dan berbentuk sinusoidal.
Informasi dimodulasi ke frekuensi carrier yang tinggi karena propagasi gelombang radio lebih efesien pada frekuensi tinggi.
bandwidth yang lebar dapat diperoleh pada frekuensi tinggi,memungkinkan sinyal yang terdiri atas informasi dapat dimultiplexing kedalam satu carrier dan dikirim secara simultan
Bila amplitudonya yang dipengaruhi, maka jenis modulasinya adalah AM (amplitude modulation)
Yang dipengaruhi adalah frekuensi gelombang pembawa, maka jenis modulasinya adalah FM (frequency modulation)
yang dipengaruhi adalah frekuensi gelombang pembawa, maka jenis modulasinya adalah FM (frequency modulation)
Modulasi AM maupun FM banyak digunakan di bidang penyiaran dan komunikasi point-to-point, navigasi laut maupun udara.
Sementara modulasi PM banyak digunakan di bidang digitalisasi sinyal, yaitu sinyal informasinya berbentuk digital (bit stream).
Persamaan Gelombang
Sinyal pemodulasi, em = Em cos ωmt
Sinyal pembawa (carrier), ec = Ec cos(ωc + θ)t
Sehingga bentuk sinyal gelombang yang telah termodulasi adalah,
e = (Ec + Em cos ωmt) cos ωct
= Ec ( 1 + m cos ωmt) cos ωct
fc fc + fmfc - fm
Ec
m/2.Ec m/2.Ec
upperside band
lowerside band
AplikasiModulasi AM maupun FM banyak digunakan
di bidang penyiaran dan komunikasi point-to-point, navigasi laut maupun udara.
PM banyak digunakan di bidang digitalisasi sinyal, yaitu sinyal informasinya berbentuk digital (bit stream).
Cara Modulasimodulasi daya rendah (low level modulation) (a) modulasi daya tinggi (high level modulation).(b)
osila torcar r ier
penguatkelas-A
penguatkelas-C
penguatkelas-C
tahap akhir
s inya lpem odu lasi
osila torcar r ier
penguatkelas-A
penguatkelas-A
pengua t kela s-Bpush-pu ll tahap
akhir
sinya lpem odu lasi
(a )
(b)
Modulasi daya rendah diterapkan bila proses modulasi dilakukan pada gelombang pembawa yang masih rendah level dayanya, misalnya pada level sekitar beberapa miliwatt.
Sementara modu-lasi daya tinggi dilakukan pada tahapan dimana level daya carrier sudah mencapai beberapa puluh watt
Penggunaan penguat kelas-C pada modulasi daya tinggi dimaksudkan, untuk mendapat-kan efisiensi daya yang besar pada sistem tersebut.
Sementara level daya sinyal pemo-dulasi juga pada tahap level yang cukup setara dengan daya sinyal carrier, sehingga mempunyai ratio yang sesuai dengan derajat modulasi yang dikehendaki.
Modulasi jenis ini banyak diterapkan pada sistem broadcasting seperti sistem pemancar radio AM-SW (short wave) yang saat ini mulai mengalami penggantian di banyak negara
pada sistem modulasi daya rendah, biasanya titik modulasi diberikan pada tahap frekuensi IF seperti pada sistem pemancar televisi, yang dalam hal ini sebesar 33,4 MHz untuk sound, dan 38,5 MHz untuk vision
untuk penguatan sinyal sampai ke level pemancaran digunakan penguat kelas-A. Tahap-tahap penguatan dilakukan setelah dilakukan proses translasi ke frekuensi kanal.
Penggunaan penguat kelas-A disini dimaksudkan, untuk mendapatkan linieritas penguat walaupun akhirnya efisiensinya menurun dibandingkan dengan penguat kelas-C.
Tahap akhir merupakan penguat kelas-B yang dirangkai sebagai penguat push-pull
Modulator AM
Amplifier
Sumber Gel. Pembawa
Sumber Gel. Pemodulasi
OsilatorSumber Gel. Pemodulasi
Rangkaian AM (base injection)
VCC
T2
T1
Tr
C2
C1
C3
C4
R1
R2
R3
sinyal pemodulasi
sinyal pembawa
sinyal termodulasi AM
VCC
T1
L1
Tr
C2
C1
C3
C4
R1
R2 R3
sinyal pemodulasi
sinyal termodulasi AM
L3
L2
L4
Frequency Modulationdua cara untuk melakukan modulasi
langsung ke rangkaian osilatornya cara melalui satu amplifier
C2
C1
C3
C4
C5
C6
C7
RFC1
RFC2
R3
R2
R1
L1 sinyal termodulasi FM
sinyal pemodulasi
D1
+VDD
R4
Prinsip PCM: Karakteristik Espander
PCM speechSebahagian besar aplikasi interpersonal yang melibatkan
pembicaraan adalah melalui PSTN, GSM, CDMA dllBandwidth suara pada jaringan dibatasi dari 300 Hz hingga
3,4 KHz. Dengan demikian sampling rate sebesar 8 KHz diperlukan untuk menghindari aliasing (sinyal alias)
PCM ini bertujuan untuk meminimalisasi bit rate dihasilkan7 bit sampel dipilih di Amerika Utara8 bit per sampel di EropaBit rate 56kbps dan 64 kbps
Untu sistem yang lebih modern harus menggunakan 8 bit per sampel pada setiap kasus, memberikan performansi yang lebih baik dibanding sistem 7 bit
Prinsip PCM : Skema sinyal Pengkodean dan Decoder
untuk menghindari efek kuantisasi noise dari interval kuantisasi dibuatamplitudo sinyal non linier yang lebih kecil dari sinyak yang lebih besar
Ini diperoleh dengan menggunakan rangkain kompressor seperti pad agambar sebelumnya
Pada tujuan, diperlukan expander circuitKeseluruhan sistem tersebut disebut dengan
Companding
Prinsip PCM: CompandingInternational Standard: – ITU-T Recommendation G.711Companding menggunakan step kuantisasi
yang non linier atau un equal dimanaQuantisasi linier menghasilkan kuantisasi noise
yang sifatnya independen darilevel sinyalTelina lebih sensitif terhadap noise pada sinyal
diam daripada yang onQuantisasi pada level rendah menyediakan
kualitas sinyal yang baik khsusnya pada PCM 8 bit
Prinsip PCM :Karakteristik Kompressor
Prinsip PCM: Karakteristik Espander