MODUL_31_TK2102-_ALF

4
  1/4 MODUL 3 1 ALIRAN FL UIDA 1. PENDAHULUAN Nilai laju alir fluida di dalam pipa merupakan besa ran yang sangat penting untuk diketahui atau diukur. Alat-alat ukur laju alir fluida dalam pipa di antaranya adalah orrificemeter ,venturimete r, dan Pitot tube yang bekerja berdasarkan prinsip hilang tekan dengan menerapkan prinsip Bernoulli Venturimeter, biasanya dipasang pada jalur pipa aliran fluida dan merupakan bagian dari jalur pipa. Kecepatan rata-rata fluida pada diameter D 1  adalah v 1  m/s, sedangkan pada titik 2 adalah v 2 m/s dan diameternya adalah D 2 . Karena pelebaran diameter pipa dari titik 2 ke arah hilir sedikit demi sedikit, maka kehilangan energi karena gesekan dapat diabaikan. Komponen utama orificemeter adalah sebuah pelat orifice yang dibubut dan dibor dengan diameter lobang D 0 . Pelat dipasang di antara dua flens dalam pipa berdiameter D 1 . Pada sisi hilir (titik 1) dan sisi hilir (titik 2) dipasang lubang pengukuran tekanan yang mengukur selisih tekanan (p 1 -p 2 ). Kecepatan alir fluida berhubungan dengan penurunan tekanan melintasi pelat orifice, yang dinyatakan dengan persamaan berikut: Pitot tube digunakan untuk mengukur kecepatan lokal di satu titik dalam suatu aliran fluida, tetapi bukan kecepatan rata-rata fluida dalam pipa tersebut. Laju alir lokal pada tabung pitot diukur dengan mengunakan korelasi berikut:   2 1 2 2  p  p v  1 2  p 1  p 2    2 1 4 1 0 0 0 2 / 1  p  p  D  D C v  

description

laju alir fluida

Transcript of MODUL_31_TK2102-_ALF

  • 1/4

    MODUL 31 ALIRAN FLUIDA

    1. PENDAHULUAN

    Nilai laju alir fluida di dalam pipa merupakan besaran yang sangat penting untuk diketahui atau

    diukur. Alat-alat ukur laju alir fluida dalam pipa di antaranya adalah orrificemeter ,venturimeter,

    dan Pitot tube yang bekerja berdasarkan prinsip hilang tekan dengan menerapkan prinsip Bernoulli

    Venturimeter, biasanya dipasang pada jalur pipa aliran fluida dan merupakan bagian dari jalur pipa.

    Kecepatan rata-rata fluida pada diameter D1 adalah v1 m/s, sedangkan pada titik 2 adalah v2 m/s dan

    diameternya adalah D2. Karena pelebaran diameter pipa dari titik 2 ke arah hilir sedikit demi sedikit,

    maka kehilangan energi karena gesekan dapat diabaikan.

    Komponen utama orificemeter adalah sebuah pelat orifice yang dibubut dan dibor dengan diameter

    lobang D0. Pelat dipasang di antara dua flens dalam pipa berdiameter D1. Pada sisi hilir (titik 1) dan

    sisi hilir (titik 2) dipasang lubang pengukuran tekanan yang mengukur selisih tekanan (p1-p2).

    Kecepatan alir fluida berhubungan dengan penurunan tekanan melintasi pelat orifice, yang dinyatakan dengan persamaan berikut:

    Pitot tube digunakan untuk mengukur kecepatan lokal di satu titik dalam suatu aliran fluida, tetapi

    bukan kecepatan rata-rata fluida dalam pipa tersebut.

    Laju alir lokal pada tabung pitot diukur dengan mengunakan korelasi berikut:

    212

    2 ppv

    1 2

    p1

    p2

    21

    4

    10

    00

    2

    /1

    pp

    DD

    Cv

  • 2/4

    Fluida mengalir dalam pipa dapat berupa aliran yang laminer atau turbulen. rejim aliran dapat

    diketahui melalui nilai bilangan Reynold (Re).

    = densitas fluida V = laju alir linier D = diameter pipa

    = viskositas fluida

    2. TUJUAN PERCOBAAN

    Tujuan dari percobaan ini adalah : - menentukan karakteristik dan membandingkan alat ukur aliran fluida (venturi, orifice, dan

    tabung pitot)

    o menentukan koefisien pelepasan (discharge coefficient) pada venturi dan orifice

    meter

    o menentukan kecepatan lokal aliran pipa dengan menggunakan tabung pitot

    o membandingkan kinerja pengukuran laju alir fluida dalam pipa dengan

    - menentukan rezim aliran fluida dalam pipa

    3. ALAT DAN BAHAN

    - Alat :

    Piknometer

    Viskometer

    Rangkaian modul perpipaan SOLTEQ

    Stopwatch

    Gelas ukur 1L

    Pipet

    Filler

    Kanebo

    Tissue

    Gayung

    Ember

    - Bahan :

    Air

    Aseton

    Aqua dm

  • 3/4

    4. PROSEDUR KERJA

    Penentuan viskositas

    Isi viskometer dengan air melalui pipa yang berdiameter lebih besar

    Sedot viskometer melalui pipa yang berdiameter kecil menggunakan filler hingga air mencapai garis/batas atas viskometer

    Lepas filler dan biarkan air turun hingga mencapai btas bawah

    Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai batas bawah Catatan : Peserta diwajibkan membawa tabel data densitas air pada setiap

    temperatur

    Penentuan massa jenis

    Timbang piknometer kosong dan catat massanya

    Isi piknometer dengan aqua dm hingga penuh, lalu tutup piknometer

    Bersihkan dinding luar piknometer dengan aseton dan tissue, tunggu hingga kering

    Timbang piknometer berisi aqua dm dan catat massanya

    Ulangi langkah di atas dengan menggunakan air dari sump tank

    Penentuan karakteristik alat ukur fluida

    Pastikan semua valve pada jalur pipa yang akan digunakan terbuka penuh

    Tutup semua valve pada jalur pipa yang tidak akan digunakan

    Buka valve dari pompa sebanyak setengah bukaan

    Hidupkan pompa dan pastikan fluida mengalir keluar dari selang outlet

    Setelah kondisi steady, atur bukaan valve outlet rangkaian pipa pada bukaan tertentu (Catatan: mulailah pengukuran dari bukaan valve terkecil)

    Isi gelas ukur 1L dengan menggunakan air dari selang outlet hingga mencapai suatu volume tertentu serta catat waktu yang diperlukan untuk mencapai volume tersebut

    Ukur beda tekan pada orifice, venturimeter, dan tabung pitot dengan cara menghubungkan selang manometer digital pada masing-masing alat secara bergantian

    Catat beda tekan yang terbaca pada manometer digital

    Ulangi langkah-langkah di atas sebanyak variasi laju alir fluida yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah besarnya bukaan valve outlet rangkaian pipa

    Matikan pompa jika run telah selesai

    Kuras air pada sump tank hingga kering

    5. DATA PERCOBAAN

    A. Penentuan viskositas

    Temperatur fluida =

    Viskositas air murni (aqua dm) = (data literatur)

    Waktu tempuh aqua dm =

    Waktu tempuh air =

    B. Penentuan densitas

    Temperatur fluida =

    Massa piknometer kososng =

    Massa pikno + aqua dm =

    Densitas aqua dm = (literatur)

  • 4/4

    Volume piknometer =

    Massa piknometer+air =

    C. Percobaan utama

    Run Volume (ml)

    Waktu (detik)

    Debit (L/detik)

    h (mmH2O)

    Orifice Venturimeter Pitot

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    6. PENGOLAHAN DATA

    Koefisien pelepasan (discharge coefficient, CD) pada venturimeter dan orificemeter ditentukan dari

    relasi v vs

    21

    4

    2

    1

    1 pp

    . Nilai koefisien pelepasan merupakan nilai gradient dari relasi

    linear relasi di atas. Nilai nisbah (perbandingan) diameter venturi (1

    2

    D

    D ),orifice (

    1D

    Do ), dan

    jalur aliran pipa (beserta dimensi pipa) diberikan saat penugasan praktikum (setelah selesai tes

    awal).

    Ubahlah satuan tekanan (head) terukur ke satuan yang konsisten dalam penentuan koefisien

    pelepasan.