Modul v.yg Telah Di Revisi Tekhnik Persiapan Benih Revisi

10
85 V. TEKHNIK PERSIAPAN BENIH, PERSEMAIAN, DAN PEMBIBITAN TANAMAN PANGAN Tanaman pangan merupakan tanaman berbenih kecil berupa bijian atau sereal. Jenis bijian seperti ini memerlukan perlakuan khusus sebelum ditanam atau belum disemai. Perlakuan benih untuk tanaman pangan meliputi sortasi benih, proteksi benih, perendaman dan pemeraman atau inkubasi sebelum disemai atau ditabur ke lahan penanaman. Setiap benih tanaman pangan mempunyai karakteristik tertentu yang memerlukan perlakuan yang berbeda-beda. Ada yang perlu persemaian dan pembibitan dan ada yang dapat langsung ditanam kelapangan. Teknik persiapan benih, persemaian dan pembibitan terus mengalami perkembangan, yang memudahkan petani menghasilkan bibit dan tanaman yang lebih baik. Berikut ini teknik persiapan benih persemaian dan pembibitan beberapa jenis tanaman pangan : A. Persiapan Benih Padi Untuk Persemaian dan Pembibitan Benih Syarat benih yang dipakai: Bermutu tinggi (daya kecambah lebih dari 90). Tidak tercampur dengan jenis padi atau biji tanaman lain. Jumlah benih 30-45 kg per hektar untuk penanaman dengan mesin tanam langsung,25-30kg/ha untuk penanaman dengan pembibitan konfensional, 10- 15kg/ha untuk penanaman dengan pembibitan sistim SRI. Cara menentukan mutu benih yang akan dipakai: - Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm. - Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2 jam. - Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3 - 5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi. - Uji benih dilakukan dengan perendaman dalam larutan garam 2%.

description

mo

Transcript of Modul v.yg Telah Di Revisi Tekhnik Persiapan Benih Revisi

  • 85

    V. TEKHNIK PERSIAPAN BENIH, PERSEMAIAN, DAN PEMBIBITAN

    TANAMAN PANGAN

    Tanaman pangan merupakan tanaman berbenih kecil berupa bijian atau sereal.

    Jenis bijian seperti ini memerlukan perlakuan khusus sebelum ditanam atau belum

    disemai. Perlakuan benih untuk tanaman pangan meliputi sortasi benih, proteksi

    benih, perendaman dan pemeraman atau inkubasi sebelum disemai atau ditabur ke

    lahan penanaman. Setiap benih tanaman pangan mempunyai karakteristik tertentu

    yang memerlukan perlakuan yang berbeda-beda. Ada yang perlu persemaian dan

    pembibitan dan ada yang dapat langsung ditanam kelapangan. Teknik persiapan benih,

    persemaian dan pembibitan terus mengalami perkembangan, yang memudahkan

    petani menghasilkan bibit dan tanaman yang lebih baik.

    Berikut ini teknik persiapan benih persemaian dan pembibitan beberapa jenis

    tanaman pangan :

    A. Persiapan Benih Padi Untuk Persemaian dan Pembibitan

    Benih

    Syarat benih yang dipakai:

    Bermutu tinggi (daya kecambah lebih dari 90).

    Tidak tercampur dengan jenis padi atau biji tanaman lain.

    Jumlah benih 30-45 kg per hektar untuk penanaman dengan mesin tanam

    langsung,25-30kg/ha untuk penanaman dengan pembibitan konfensional, 10-

    15kg/ha untuk penanaman dengan pembibitan sistim SRI. Cara menentukan mutu

    benih yang akan dipakai:

    - Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.

    - Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama 2 jam.

    - Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab).

    Tunggu 3 - 5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang

    berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi.

    - Uji benih dilakukan dengan perendaman dalam larutan garam 2%.

  • 86

    Benih yang tenggelam saja yang digunakan, karena benih yang tidak

    tenggelam (mengapung dan melayang) menandakan adanya bagian benih yang

    kosong yang berisi udara dan pathogen. Bila benih seperti ini digunakan untuk

    persemaian, bibit yang dihasilkan tidak sehat dan akan merugikan petani di kemudian

    hari. Setelah uji benih, dengan larutan garam, benih dicuci 5 sampai 6 kali, kemudian

    direndam dalam air selama 2 x 24 jam agar terjadi imbibisi kedalam benih. Imbibisi

    diperlukan agar struktur benih membesar yang memungkinkan masuknya oksigen

    untuk mengaktifkan respirasi.

    Respirasi diperlukan agar dihasilkan energi yang akan di transfer ketitik

    tumbuh embrio untuk memunculkan calon akar dan plumula. Di lain pihak, respirasi

    akan menghasilkan zat-zat yang sederhana yang di translokasikan ke titik tumbuh

    embrio agar terjadi pembesaran, pemanjangan, pembelahan yang menandakan

    dimulainya perkecambahan ini. Setelah perendaman, benih ditiriskan selama 24 jam

    agar seluruh air turun dan benih mulai mendapatkan oksigen untuk melanjutkan ke

    fase inkubasi benih. Setelah 24 jam pemeraman atau inkubasi, maka keluarlah calon

    akar atau radix. Bila radix telah keluar, berarti benih sudah boleh disemai di

    persemaian.

    Persemaian

    Persemaian dapat dibuat dengan empat cara yaitu persemaian basah, kering,

    dapoq dan SRI.

    Persemaian basah

    - Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian diangkat dan dibiarkan

    berkecambah selama 1- 2 hari.

    - Persemaian dibuat pada lahan yang berair (macak-macak) dan tidak terluapi air

    pada saat pasang.

    - Luas lahan persemaian 300-500 m2 untuk setiap hektar pertanaman.

    - Tanah untuk persemaian diolah dua kali (sempurna), bersih dari rumput, belukar,

    sisa-sisa tanaman, kayu, batu, atau lainnya.

    - Kemudian tanah diratakan dan diberi pupuk.

  • 87

    - Takaran pupuk untuk setiap meter persegi persemaian: 10 gram urea + 10 gram

    TSP (atau 14 gram SP 36) + 10 gram KCl.

    Gambar 35. persemaian basah

    Persemaian kering

    Persemaian kering pada dasarnya sama dengan persemaian basah. Tempat

    persemaian dibuat di tegalan atau kebun. Benih langsung disemai tanpa direndam.

    Setelah disemai ditaburi dengan tanah halus agar tidak kering dan tidak dimakan oleh

    burung atau tikus. Untuk mencegah serangan hama orong-orong, benih dicampur

    dengan insektisida seperti Furadan 3G sebanyak 1 gram untuk setiap 1 m2 persemaian.

    Untuk mencegah penyakit blas benih dicampur dengan fungisida seperti Benlate T 20

    WP (Benomil) sebanyak 1 gram untuk setiap kilogram benih. Kebutuhan benih 150

    gr/m2 persemaian. Luas persemaian 3-5 % dari luas penanaman. Misalnya ingin

    menanam 1 hektar padi, maka diperlukan persemaian seluas 300-500 m2.

    Perawatan persemaian dilakukan dengan menyiram pada pagi dan sore hari.

    Keuntungan persemaian kering tidak dibatasi oleh pada keaadaan air dilahan.

    persemaian dapat dilakukan pada musim kering maupun pada musim penghujan.

    Persemaian dapat dilakukan walaupun air di sawah masih tinggi. Kelemahan

    persemaian kering bila tidak dirawat dengan baik benih dapat dimakan oleh serangga

  • 88

    atau burung. Karena untuk mengatasi hal tersebut benih ditutupi oleh lapisan tanah

    agar tidak mudah dibawa oleh serangga maupun burung. Selain itu agar benih tidak

    bergeser ketika dilakukan penyiraman. Pada persemaian kering harus dijaga agar

    tanah tetap lembab sehingga perkecambahan akan seragam.

    Gambar 36. persemaian kering

    Persemaian Dapoq

    Permaian dapoq adalah persemaian yang menggunakan alas yang kedap air.

    Alas dapat berupa kertas semen, daun pisang kering, plastik dan lain-lain. Di atas alas,

    ditaburi dengan media persemaian berupa campuran tanah dan kompos dengan

    perbandingan 1 : 1 dengan ketebalan 2 - 4 cm. Kemudian ditaburi dengan benih padi

    yang telah diperam selama 24 jam, sehingga calon akar sudah keluar. Penaburan

    benih sebanyak 150 gr/m2. Luas persemaian adalah 3/1000-5/1000 dari luas

    penanaman, misalnya ingin menanam 1 hektar lahan hanya diperlukan 30-50 m2 saja.

    Kemudian ditutupi dengan tanah halus sampai seluruh benih tertutup. Penyiraman

    dilakukan pagi dan sore setiap hari sampai bibit bisa dipindahkan. Biasanya pada hari

    ketiga kecambah akan muncul. Munculnya kecambah dihitung sebagai hari pertama

    atau satu hari umur bibit. Bibit persemaian dapoq dapat dipindah tanam pada umur

    bibit 7 12 hari. Cara pemindahan ke pertanaman dilakukan dengan mengangkat

    bibit dengan alasnya. Persemaian dapoq ini menjadi dasar persemaian SRI.

  • 89

    Kebutuhan lahan untuk persemaian dapoq 0,3 0,5 % dari luas penanaman

    padi. Misalnya ingin menanam untuk luas 1 hektar maka luas persemaiannya cukup

    30 50 m2. Sedangkan luas lahan untuk persemaian basah dan kering, sebesar 3

    5 % dari luas penanaman. Untuk 1 hektar luas penanaman padi dibutuhkan 300 500

    m2

    persemaian. Kebutuhan benih untuk persemaian dapoq hanya 12 15 / hektar.

    Sedengkan untuk persemaian basah dan kering membutuhkan benih 25 30

    kg/hektar.

    Gambar 37.

    Persemaian Sistem

    SRI

    Persemaian SRI.

    Persemaian SRI prinsipnya sama dengan persemaian dapoq, hanya

    menggunakan talam atau tampah dan lain-lain yang dilapisi dengan daun pisang segar.

    Fungsi daun pisang ini untuk menjaga kelembaban media agar tidak telalu kering atau

    terlalu basah. Di atas alas daun pisang diletakkan kompos dan tanah 1 : 1.

    Penambahan kompos ditujukan agar memudahkan pencabutan bibit pada saat pindah

    ke lapangan.

    Setelah pengisian media semai, kemudian ditaburi benih padi yang telah

    dilakukan uji benih (uji berenang), pencucian, perendaman2 x 24 jam dan peraman

    selama 24 jam. Kemudian, benih yang telah keluar calon akar tesebut, setelah ditabur

    dipersemaian ditutupi dengan tanah tipis. Kemudian dilakukan penyiraman dengan

    menyemprot air pada pagi dan sore hari. Untuk talam ukuran 30 x 40 cm cukup

    ditaburi 3 sendok benih atau sama dengan 1500 butir. Bibit persemaian SRI

    dipindahkan umur 7 12 hari.

  • 90

    Kelebihan bibit yang disemai dengan sistem SRI, mempunyai perakaran yang

    lebih baik dibanding dengan persemaian basah dan kering. Perakaran yang baik ini

    yang kemudian mendukung pertumbuhan dan anakan yang lebih banyak dari pada

    sistem yang lain. Untuk persemaian SRI langsung ke tanah dengan menggunakan alas

    atau plastik, kertas semen atau daun pisang kering tetap menggunakan media semai

    campuran kompos dan tanah 1 : 1. Benih yang disemai sebanyak 150 g/m umur

    pindah benih 7-12 hari.

    Gambar 38. Persemaian Padi Umur 21 hari

    Persemaian basah perlu memperhatikan keadaan air agar tidak melebihi tinggi

    bibit dan tidak terbawa penyakit maupun serangga ke pembibitan. Bila air

    dipersemaian agak kering, waktu pencabutan bibit perlu dairi kembali agar akar tidak

    rusak waktu pencabutan.

    Gambar 39. Cara

    Mencabut Bibit Padi

  • 91

    Gambar 40. Bibit Padi Siap untuk ditanam (cara konvensional)

    B. Persiapan Benih Jagung

    Jagung merupakan tanaman yang benihnya dapat ditanam langsung tanpa

    melalui persemaian dan pembibitan. Hal ini karena bibit jagung memiliki daya

    adaptasi yang kuat dengan lingkungannya, sehingga tidak diperlukan perlakuan

    khusus sebelum tanam. Kecuali pemakaian pestisida untuk melindungi benih sebelum

    disimpan.

    Berikut ini persyaratan dan persiapan benih untuk tanaman jagung :

    Persiapan Benih

    1) Persyaratan Benih

    Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik,

    fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak

    tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan

    penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat.

    Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih,

    kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya

    akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi jagung hibrida mempunyai

    beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang

    lebih mahal dan hanya dapat digunakan maksimal 2 kali turunan karena bila melebihi

  • 92

    mulai terjadi segregasi (pemisahan sifat). Dapat dilihat berupa mulai menurun sifat-

    sifat unggulnya dan kembali kesifat induk asalnya karena ini merupakan sifat dari

    turunan hibrid. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah:

    Hibrida C 1, Hibrida C 2, Hibrida Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga,

    Wiyasa, Arjuna, Baster kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi, Bogor

    Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang belum lama

    dikembangkan adalah: CPI-2, BISI-1, BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3, Semar 1 dan Semar

    2 (semuanya jenis Hibrida).

    2) Penyiapan Benih

    Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa

    tanaman jagung yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang

    tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan

    tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang

    fisiologi dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning.

    Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan

    dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan dan

    disimpan di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian

    tengah sebagai benih. Biji yang terdapat dibagian ujung ( karena sifat fisiknya lebih

    seragam ) dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih

    dari 90%.

    3) Perlakuan Benih

    Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti

    Benlate, terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila diduga

    akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan kedalam

    lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik seperti Furadan 3 G.

    C. Persiapan Benih Kedelai

    Kedelai merupakan tanaman yang benihnya dapat ditanam langsung tanpa

    persemaian dan pembibitan ini dikarenakan tanaman ini mempunyai daya adaptasi

  • 93

    yang kuat terhadap lingkungan seperti tanaman jagung. Namun demikian kedelai

    memerlukan perlakuan benih untuk melindungi benih dari pathogen.

    Berikut ini contoh persiapan benih kedelai untuk penanaman.

    1) Persyaratan Benih

    Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka benih yang digunakan harus

    yang berkualitas baik, artinya benih mempunyai daya tumbuh yang tinggi ( lebih dari

    85 %), seragam, tidak tercemar dengan varietas-varietas lainnya, bersih dari kotoran,

    dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih yang ditanam juga harus

    merupakan varietas unggul yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan

    tahan terhadap serangan hama penyakit. Beberapa varietas unggul kedelai adalah:

    Ainggit (137), Clark 63, Davros, Economic Garden, Galunggung, Guntur, Lakon,

    LimpoBatang, Merbabu, No.27, No.29, No.452, Orba, Peter, Raung, Rinjani, Shakti,

    Taichung, Tambora, Tidar, TK 5, Wilis, Edamame dan lain-lain.

    2) Penyiapan Benih

    Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum benih ditanam harus

    dicampur dengan legin, (suatu inokulum buatan dari bakteri atau kapang yang

    ditempatkan di media biakan, tanah, kompos untuk memulai aktifitas biologinya

    Rhizobium japonicum). Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai atau

    kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut. Bakteri ini akan

    hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai pengikat unsur N dari udara.

    Cara pemberian legin: (1) sebanyak 5-10 gram legin dibasahi dengan air

    sekitar 10 cc; (2) legin dicampur dengan 1 kg benih dan kocok hingga merata (agar

    seluruh kulit biji terbungkus dengan inokulum; (3) setelah di inokulasi, benih

    dibiarkan sekitar 15 menit baru dapat ditanam. Dapat juga benih diangin-anginkan

    terlebih dahulu sebelum ditanam, tetapi tidak lebih dari 6 jam.

    Cara lain adalah dengan mencampur tanah bekas penanaman kedelai kelahan

    yang akan ditanami kedelai. Pencampuran dilakukan ketika keadaan tanah pada

    kapasitas lapang (24 jam setelah hujan lebat agar bakteri N dapat hidup). Selain

    inokulasi, yang perlu diperhatikan dalam hal memilih benih yang baik adalah: kondisi

  • 94

    dan lama penyimpanan benih tersebut. Biji kedelai mudah menurun daya

    kecambah/daya tumbuhnya (terutama bila kadar air dalam biji 13% dan disimpan di

    ruangan bersuhu 250C dengan kelembaban nisbi ruang 80 %.

    Produksi benih dapat dilakukan oleh petani sendiri dengan cara mengikuti

    pola penangkar benih. Misalnya , menanami varietas tertentu jauh dari varietas yang

    lain dan tidak mengambil benih yang berasal dari tanaman pinggir satu meter dan

    memanen benih pada masak fisiologis serta melakukan teknik pasca panen yang tepat.

    Hal ini dimaksud agar benih yang dihasilkan memenuhi standar mutu benih kedelai.

    3) Teknik Penanaman Benih

    Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat

    diatasi dengan cara menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau dengan memperpendek

    jarak tanam. Jarak tanam pada penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak

    dapat diperpendek, sebaliknya untuk tipe pertumbuhan agak condong (batang

    bercabang banyak) diusahakan agak panjang, supaya pertumbuhan tanaman yang satu

    dengan lainnya tidak terganggu.