Modul untuk dosen

16
MODUL PEGANGAN UNTUK DOSEN MODUL: SISTEM NEUROBEHAVIOR OLEH: TIM SISTEM NEUROBEHAVIOR 1

Transcript of Modul untuk dosen

Page 1: Modul untuk dosen

MODUL PEGANGAN UNTUK DOSEN

MODUL:SISTEM NEUROBEHAVIOR

OLEH:

TIM SISTEM NEUROBEHAVIOR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSTIKES KURNIA JAYA PERSADA

PALOPO2015

1

Page 2: Modul untuk dosen

KATA PENGANTAR

Keparawatan jiwa menyajikan satu modul yang terdiri dari tujuh skenario

tentang masalah keperawatan jiwa. Modul ini merupakan modul atau penuntun

untuk mata ajar Sistem Neurobehavior khusus untuk kompetensi: Proses

Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa. Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa

PS. S1 Keperawatan semester III.

Dari modul yang disajikan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih

memahami tentang konsep-konsep keperawatan jiwa, mampu menerapkan proses

asuhan keperawatan jiwa dan mengintegrasikannya kedalam praktek-praktek

keperawatan/kesehatan yang ada dan mampu untuk berkomunikasi secara efektif

dengan individu, keluarga, dan kelompok.

Proses pembelajaran pada Problem Besic Learning (PBL) meliputi kegiatan

seperti pertemuan dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informasi/teori

baik dari ahli, buku-buku, jurnal di perpustakaan maupun melalui internet dan

membuat penyajian laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini

Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat

lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha menyelasaikan masalah-masalah

yang kemungkinan ditemukan dalam praktik keperawatan.

Palopo, ........Oktober 2015

Koord. PBL

2

Page 3: Modul untuk dosen

MODUL: KEPERAWATAN JIWA I

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini diharapakan mahasiswa mampu menjelaskan

proses asuhan keperawatan jiwa sesuai dengan masalah kesehatan yang

dihadapi pasien.

B. SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan sudah mampu:

1. Menyebutkan dan menjelaskan tentang jenis-jenis gangguan jiwa.

2. Menjelaskan pengertian, rentang respon, penyebab, tanda dan gejala dan

penatalaksanaan dari masing-masing gangguan jiwa.

3. Menjelaskan pengkajian pada pasien dengan gangguan jiwa.

4. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa.

5. Menjelaskan rencana keperawatan pada pasien gangguan jiwa

6. Menjelaskan dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa.

7. Melakukan prosedur keperawatan pada gangguan dengan gangguan jiwa.

C. PEMICU (SKENARIO)

SKENARIO 1

3

“APALAH ARTINYA DIRI SAYA....”

Nadia, 21 tahun, seorang gadis yang sangat cantik, terlihat sedang diam di antara sekian banyak pasien yang sedang melakukan aktivitas kelompok di ruang perawatan. Dengan kepala tertunduk dan memainkan bajunya, sesekali ia melihat ke arah temannya yang memanggil, lalu menunduk lagi. Saat ditanya dia hanya bilang “tidak tahu” dan jawaban pendek lainnya.

Setelah beberapa hari berkomunikasi dengan perawat, akhirnya dia mau mengatakan bahwa dia merasa tidak berarti dan hanya menjadi beban keluarga, karena dia tidak bisa seperti kakaknya yang lain, yang telah sukses menjadi hakim, arsitek, dan dokter spesialis. Sementara ayahnya adalah seorang prefesor di perguruan tinggi terkenal, demikian pula ibunya adalah seorang arsitek terkenal di kotanya. Nadia juga mengatakan tidak mungkin mampu menjadi seperti mereka. Dia merasa tak satupun dari cita-citanya akan tercapai dan bagaimana nantinya akan melanjutkan hidup. Dia merasa bukan apa-apa meskipun 1 tahun yang lalu dia sempat berkuliah di fakultas kedokteran dengan indeks prestasi yang sangat terpuji.

Sehari-hari dia hanya duduk menyendiri dan melamun, setiap diberikan tugas tidak pernah selesai karena aktivitasnya yang sangat lambat.

Page 4: Modul untuk dosen

SKENARIO 2

SKENARIO 3

4

“PERCUMA SAYA PUNYA TEMAN, PALING HANYA....”

Nunik, 23 tahun, terlihat menyendiri di pojok ruangan rekreasi di ruang perawatan Sedap Malam. Sambil menunduk, dia mempermainkan ujung roknya yang sudah mulai terlihat lusuh karena seringnya dipermainkan. Dia bereaksi sangat lamban ketika terdengar temannya yang sedang tertawa. Hanya sedikit mendongakkan kepala sambil sesekali melihat dari mana arah datangnya suara. Ketika perawat mendekat, ia hanya menggeser duduknya sedikit dan waktu diminta izin untuk duduk dan ditemani oleh perawat, ia hanya menunduk pelan. Saat ditanya, ia menjawab dengan jawaban pendek dan singkat, tidak jelas. Tidak pernah menatap mata lawan bicaranya. Ketika diminta untuk menceritakan apa yang sedang dirasakannya sekarang dia menjawab singkat, bahwa ia merasa kesepian karena tidak ada yang mau mengajaknya mengobrol bersama. Nunik merasakan kejenuhan yang laur biasa dan sangat membosankan dalam hidup ini menurutnya. Selama beberapa hari diamati, ia tidak pernah ditemani oleh seorang pun pasien. Dia belum/tidak mengenal perawat-perawat yang merawatnya di ruangan. Tidak mengenal pasien-pasien yang ada dalam satu ruangannya.

“TENTARAKU YANG MALANG....”

Nardi, 25 tahun, baru tiga bulan ini berada di rumah ibunya setelah dirumahkan oleh kesatuannya. Sudah 1 tahun ia ditugaskan di Aceh untuk mengatasi kerusuhan yang ada disana. Beberapa hari ini dia terlihat seperti sedang mengendap-endap di kursi atau bahkan di lantai dengan memanggul gagang sapu ijuk. Ia lebih sering terlihat menyendiri dan sering terlihat berbicara sendiri sambil komat-kamit. Menurutnya, ia sering melihat tentara GAM yang selalu mengintainya, sehingga suatu malam ia pernah marah dan menyuruh orang seisi rumahnya untuk sembunyi dan tidak ada satupun yang boleh keluar dan mengancam akan menembak bila ada yang tidak sembunyi. Setiap ditegur kakak dan ibunya, ia tidak pernah menyahut dan menanggapinya. Oleh karena kondisi yang demikian dan sering sekali mengamuk, maka keluarga membawanya ke dokter.

Page 5: Modul untuk dosen

SKENARIO 4

SKENARIO 5

SKENARIO 6

5

“MAU PENGANGGURAN KEK, TUKANG NONGKRONG KEK,...BIARIN AJA! ITU URUSANKU!!!”

Budi, 25 tahun, anak tunggal, lulus STM mesin, belum bekerja dan sehari-hari kerjanya nongkrong di warung depan rumah. Suatu hari ayahnya menegurnya untuk mencari kerja. Sesaat kemudian Budi marah dan membakar isi lemari termasuk buku rapornya dan membanting barang-barang dengan muka nampak marah padam, pandangan tajam sambil memegang kayu. Menurut keluarganya ia pernah mangamuk 2 bulan yang lalu. Sedikit masalah sudah dapat membangkitkan emosinya.

“SUSTERKU SAYANG, SUSTERKU MALANG”

Perawat Paijo sedang berkonsultasi dengan atasannya, dan bercerita tentang teman satu ruangannya bernama Nani, 36 tahun, seorang perawat di rumah sakit swasta terkenal di Jakarta. Saat dinas malam dia ber-express feeling kepada temannya tentang kemelut rumah tangganya. Dia sudah tidak trush dengan suaminya. Ia sudah merasa sangat putus asah.

Keesokan paginya, Nani ditemukan sudah meninggal dengan bunuh diri dengan cara menenggak habis tablet digoksin. Rupanya mekanisme koping yang dimiliki Nani selama ini selalu dengan mengancam bunuh diri.

“SOPIR ANGKOT YANG MALANG...”

Dodi, usia 28 tahun, pekerjaan sebelumnya supir angkot, mengalami kecelakaan kendaraan mobil saat bekerja. Oleh keluarganya, Dodi dibawa ke rumah sakit. Karena kondisi kaki kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan lukanya cukup parah maka kaki kanannya harus diamputasi. Karena kondisi Dodi saat ini, Dodi sangat malu dengan keadaan sekarang dan merasa tidak berguna lagi.

Ketika perawat mengkaji keadaannya, Dodi mengatakan merasa tidak berguna lagi bagi keluarganya, ia hanyasebagai beban saja dalam keluarga, dan mengatakan merasa gagal sebagai kepala rumah tangga karena sudah tidak bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya seperti biasanya. Dodi mengatakan merasa malu dengan kakinya yang sekarang. Ia sering terlihat menyendiri, dan tampak sering menunduk. Ia tidak mau melihat kakinya dan tidak mau menunjukkan kaki kanannya yang diamputasi kepada siapapun.

Page 6: Modul untuk dosen

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Skenario 1: Depresi/Mania Skenario 2: Isolasi Sosial

Skenario 3: Halusinasi

Skenario 6: Harga Diri Rendah

Skenario 5: Perilaku Bunuh Diri

Skenario 7: Defisit Perawatan Diri

Skenario 4: Perilaku Kekerasan

SKENARIO 7

D. PETA KONSEP

6

“TERAKHIR MANDI KAPAN...?”

Beberapa perawat sedang melakukan aktivitas perawatan. Tampak Dini yang sedang duduk bersama pasien-pasien yang lain. Ia terlihat paling kumal dan kotor di antara pasien yang lainnya. Sudah hampir satu minggi ini ia terlihat mondar-mandir dan berjalan di koridor depan ruangan. Ia cukup kooperatif, setiap kali ditanya selalu menjawab dengan baik. Setelah diperhatikan beberapa lama, ternyata dia tidak pernah lelah untuk selalu berjalan mulai dari setelah sarapan sampai menjelang tidur malam. Di suatu ujung koridor, ia selalu berbelok dengan gaya yang sangat khas untuk selanjutnya ia berjalan lagi. Aktivitas demikian menyita waktunya, sampai dia tidak sempat makan, minum, mandi, sampai berganti pakaian. Hal tersebut terlihat dari penampilannya yang sangat kotor, rambutnya, giginya, kulit berdaki, pakaian yang dikenakan sangat tidak serasi, berbedak dan berlipstik tebal meskipun tidak mandi. Bila ia ingin buang air, ia melakukan di tempat dimana keinginan tersebut muncul, disembarang tempat tanpa harus membersihkannya.

Page 7: Modul untuk dosen

KONSEP DASAR GANGGUAN JIWAPengertianPenyebabRentang ResponTanda dan gejalaPenatalaksanaan

KONSEP ASUHAN KEP. JIWAPengkajianDiagnosa keperawatanRencana keperawatanTindakan keperawatanEvaluasi

MODUL:KEPERAWATAN JIWA

LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN MASALAHStrategi Pelaksanaan (SP)Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

E. TOPIK TREE

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Case study

2. Small Group Discation

3. Literature searching

4. Lab skill

G. TUGAS UNTUK MAHASISWA

Kegiatan pembelajaran pada Problem Base Learning (PBL) sangat

menuntut keaktifan peserta didik dalm mencapai tujuan pembelajaran dari

modul yang telah disiapkan pada Keperawatan Jiwa I. Proses pembelajaran

dalam hal ini meliputi:

1. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan membuat

pertanyaan-pertanyaan, konsep ilmiah dan hubungan antara disiplin ilmu

7

Page 8: Modul untuk dosen

terkait. Untuk mengarahkan diskusi, mahasiswa diharapkan dapat

menentukan kata kunci dari skenario di atas. Diskusi akan didampingi

oleh tutor untuk 2 kali pertemuan, dan diwajibkan untuk membuat laporan

hasil diskusi yang akan dilaporkan pada diskusi panel.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual baik di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, jurnal, textbook, ataupun melalui media

elektronik seperti internet, slide ataupun video dan mendiskusikan hasil

temuan dengan sesama anggota kelompok.

3. Melakukan diskusi kelompok tanpa dipandu oleh tutor dalam rangka curah

pendapat antar anggota kelompok untuk menganalisis informasi dalam

menyelesaikan masalah yang ada. Jadwal yang ditentukan oleh anggota

kelompok sendiri.

4. Peserta didik dapat berkonsultasi pada narasumber yang ahli sesuai dengan

masalah yang ada untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

5. Mengikuti kegiatan pada skills lab.

H. LANGKAH-LANGKAH (7 JUMPS)

Dalam melaksanakan PBL, ada 7 langkah-langkah (Seven Jumps) yang biasa

ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran:

L1 : Menjelaskan istilah dan konsep

L2 : Menetapkan masalah/problem dasar pada skenario dan membuat

pertanyaan untuk membantu menentukan masalah yang ada

L3 : Menganalisis masalah dan menjawab pertanyaan

L4 : Menarik kesimpulan dari L3

L5 : Merumuskan sasaran pembelajaran

L6 : Mengumpulkan informasi tambahan baik dari perpustakaan, internet,

dan sebagainya.

L7 : Menyampaikan kesimpulan akhir

I. JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,

mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6

orang tiap kelompok.

8

Page 9: Modul untuk dosen

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka atau satu arah

untuk penjelasan dan Tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul

dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada

pertemuan pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua: diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan:

Memilih ketua dan sekretaris kelompok

Brain storming untuk proses 1 - 5

Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1.

Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran

mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa dan sintesa dari semua

informasi.

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok.

Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.

5. Diskusi mandiri : diskusi ini sama dengan diskusi tutorial dan apabila

informasi yang diperlukan telah cukup, maka hasil dari diskusi mandiri ini

digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi

mandiri bisa dilakuakn berulang-ulang diluar jadwal.

6. Pertemuan keempat: Diskusi panel dan Tanyajawab pakar. Tujuan :

untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan

untuk menyelesaikan masalah pada scenario. Bila ada masalah yang belum

jelas atau terjadi salah persepsi, maka bisa diselesaikan oleh pakar yang

hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam

bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.

7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan

laporan sesuai dengan scenario yang telah didiskusikan bersama pada

kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan

laporan lengkap.

8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh

masing-masing mahasiswa.

9

Page 10: Modul untuk dosen

Catatan :

Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi

kelompok serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan

satu rangkap ke koordinator PBL Persepsi sensori melalui ketua

kelompok

Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing

dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.

Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke

koordinator PBL Persepsi sensori

Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan

mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

TIME TABLE

PERTEMUANI II III IV V VI VII

Petemuan 1(penjelasan)

Pertemuan mandiri

(Brain storming)

Tutorial IPengumpulan

informasi, analisa dan

sintese

Mandiri Kuliah konsultasi

Tutorial II Laporan

dan diskusi

Pertemuan terakhir

(laporan)

J. SUMBER PEMBELAJARAN

1. Referensi

a. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

b. Sistem Neurobehaviour

c. Proses Asuhan Keperawatan Jiwa

d. dll

2. Jurnal

3. Artikel

K. DAFTAR NARASUMBER

NARASUMBER Fasilitator

Ns. HAIRUDDIN SAFAAT, S.Kep.,M.Kep.

Ns. FERAYANUS, S.Kep.,.

NENGSIH TAMBING, S.Kep.,Ns.

10

Page 11: Modul untuk dosen

L. PETUNJUK UNTUK TUTOR

1. Tugas Tutor

a. Pra tutorial

- Mempelajari dengan seksama modul ini

- Melihat kelengkapan ruang tutorial

b. Tutorial tahap 1

1) Mengecek daftar kehadiran mahasiswa dan menandatanganinya.

2) Memfasilitasi mahasiswa dalam pemilihan ketua dan sekretaris

3) Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu:

- Menyusun kata kunci

- Membuat daftar pertanyaan sebanyak-banyaknya.

- Membahas tujuan pembelajaran

4) Membagi tugas pencarian informasi menilai setiap mahasiswa dan

menandatanganinya

5) Mengingatkan mahasiswa agar pertemuan selanjutnya masing-

masing sudah mengisi lembaran kerja.

c. Tutorial tahap 2

1) Mengecek daftar kehadiran mahasiswa dan menandatanganinya

2) Membantu mahasiswa menunjuk ketua dan sekretaris

3) Mengecek apakah mahasiswa datang dengan membawa lembaran

kerjanya.

4) Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :

- Mahasiswa mendiskusikan satu persatu komponen paradigma

yang menyebabkan masalah kesehatan/keperawatan, etiologi,

mendiagnosisnya.

- Mahasiswa menganalisis kembali tabel yang dibuat berdasarkan

setiap komponen paradigma dan kata kunci.

- Menguraikan masalah mulai dari masalah yang terdekat ke

masalah yang paling jauh.

- Tutor menanyakan beberapa pertanyaan mendasar yang perlu

diketahui mahasiswa dan mendiskusikannya.

11

Page 12: Modul untuk dosen

- Mahasiswa mencatat pertanyaan yang belum terjawab untuk

ditanyakan dalam diskusi panel atau ditanyakan langsung

kepada dosen pengampu.

5) Membuat penilaian terutama saat mahasiswa melaporkan

informasi yang diperoleh.

d. Saat diskusi panel.

1) Wajib mengikuti diskusi panel

2) Membuat penilaian pada penampilan, cara menjawab, isi jawaban

dan lain-lain pada mahasiswa yang melapor atau menjawab

pertanyaan

2. Kata Kunci (keyword)

3. Pertanyaan Penting

12