Modul Struktur Baja II 3 Perencanaan Batang Tarik
-
Upload
frankdhoni-hybrid-shohei -
Category
Documents
-
view
144 -
download
25
description
Transcript of Modul Struktur Baja II 3 Perencanaan Batang Tarik
MODUL STRUKTUR BAJA II 3
PERENCANAAN BATANG TARIK
3.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL
3.1.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Memahami dasar perencanaan struktur rangka batang
Memahami desain penampang tarik dengan menggunakan profil tunggal
3.1.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Menghitung tegangan tarik
Konsep angka kelangsingan batang tarik
Menghitung kelangsingan batang tarik
Memahami kriteria desain kekuatan dan kekakuan batng tarik
3.2 MATERI KULIAH
Luas penampang bersih (efektif) penampang tarik
Konsep tegangan tariik
Kelangsingan batang tarik,
Tegangan tarik izin,
Angka kelangsingan maksimum batang tarik
3.3 POKOK BAHASAN
3.3.1 Luas Penampang Efektif
Elemen Batang Tarik:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
• Elemen Struktur yang memikul gaya aksial tarik
• Gaya aksial tarik bekerja tegak lurus pada penampang
Bentuk Profil Tipikal Batang Tarik:
• Profil Tunggal : bulat (pipa), batangan (strip), siku, kanal, H atau I, T dll.
• Profil Majemuk Tersusun : dobel siku, dobel kanal dll.
Dalam perhitungan tegangan yang terjadi pada batang tarik harus diperhitungkan luans
penampang bersih (netto) dari batang tarik tersebut.
Luas bersih (netto / effektif) = Luas kotor – Luas lubang untuk alat penyambung.
Apabila terdapat lubang-lubang alat penyambung, maka luas netto diperhitungkan
sebagai berikut: (PPBBI – 1984):
Luas netto (bersih) penampang pada potongan 1-3 dan potongan 1-2-3 adalah sebagai
berikut:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
3.3.2 Tegangan Aksial (normal) Batang Tarik
Desain Tegangan Kerja/Elastik/Tegangan Izin dengan Allowable Stress Design:
Desain tegangan tarik :
Dengan demikian, luas penampang netto profil baja Anetto dapat dihitung sebagai :
dimana Starik = gaya batang tarik
Anetto= luas penampang bersih
tegangan izin (dasar) material baja
Untuk desain awal, luas netto dapat diperkirakan berkisar 80% - 85% dari luas
bruto/kotor penampang baja.
Tegangan tarik izin ditentukan sebagai berikut (PPBBI-1984) :
Penampang tanpa lubang :
Penampang berlubang :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
dimana tegangan (izin) dasar material baja : ;
F.K. = faktor keamanan =1,5 (PPBBI-
19884)
3.3.3 Angka Kelangsingan Batang Tarik
Angka kelangsingan batang tarik dapat digunakan sebagai parameter desain kekakuan
batang tarik, yaitu dimana
dimana
adalah angka kelangsingan batang tarik (tanpa dimensi)
Lbatang adalah panjang batang tarik (satuan panjang)
imin adalah jari-jari girasi minimum penampang batang tarik (satuan panjang)
Imin adalah momen inersia minimum penampang batang tarik
A adalah luas penampang batang tarik.
Menurut PPBBI – 1984 angka kelangsingan batang tarik dibatasi sebagai berikut:
Konstruksi Utama
Konstruksi Sekunder
Ketentuan lainnya tentang desain batang tarik menurut PPBBI – 1984 :
Tegangan rata-rata pada batang tank didapat dan gaya tarik yang bekerja dibagi
dengan luas penampang bersih. Tegangan tersebut harus tidak boleh lebih besar
dari tegangan dasar untuk penampang tidak benlubang, dan tidak boleh lebih besar
dari 0,75 kali tegangan dasar untuk penampang berlubang.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
Adanya eksentnisitas gaya yang bekerja pada baja profil harus dipertimbangkan,
terutama jika pengaruhnya cukup besar.
Batang tank yang dibuat dari baja bulat dianjurkan untuk memakai wartel mur yang
sesuai dengan ukuran baja tersebut. Sebaliknya wartel mur tidak dipasang pada
bagian konstruksi yang mudah dijangkau orang. Diameter batang harus lebih besar
dari 1/500 panjang batang.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
Profil Batang Tarik
Secara umum pemakaian propil tunggal lebih ekonomisdari pada penampang tersusun.
Namun batang tersusun akan diperlukan bila:
Kapasitas tarik propil tunggal tidak memadai
Kekakuan propil tunggal tidak memadai karena angka kelangsingannya besar
Pengaruh gabungan dari lenturan dan tarikan membutuhkan kekakuan lateral
yang lebih besar.
Detail sambungan memerlukan penampang lintang tertentu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
Siku Ganda Siku Bertolak Belakang
Kanal Ganda
Kanal Sikuplat
bulat
Kanal Tersusun Penampang W Penampang S
Penampang Boks Tersusun Penampang Boks
Tersusun
Factor estetika menentukan.
KEKUATAN SEBAGAI KRITERIA PERENCANAAN
Luas Netto (An)
LUAS NETTO PADA LUBANG YANG BERSELING
Luas netto pada potongan I-I
Luas netto pada potongan I-II
Luas netto dari dua nilai diatas diambil yang paling kecil
LUAS NETTO PADA PROFIL SIKU
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
I
I
II
s
gP
P
Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTRUKTUR BAJA II
ga
gb