Modul Praktikum Perencanaan Proses

19
7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 1/19  Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri 2015

description

teknik industri

Transcript of Modul Praktikum Perencanaan Proses

Page 1: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 1/19

 

Praktikum Matrikulasi

Teknik dan Manajemen Industri

2015

Page 2: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 2/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 1

1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum Modul 1 Perencanaan Proses ini ialah sebagai lahan praktikan untuk :

1.  Memahami konsep urutan aliran komponen perakitan suatu produk dan menyusunnya ke

dalam bentuk Assembly Chart (AC).

2.  Memahami dan menyusun struktur dari suatu produk berupaBill of Material (BOM).

3.  Memahami konsep ketergantungan operasi kerja dan menyusunnya ke dalam bentuk

Precedence Diagram (PD).

4.  Memahami konsep urutan operasi kerja dan menyusun Operation Process Chart (OPC) 

dari suatu produk.

5.  Memahami proses produksi pembuatan part dari suatu produk dan menyusun Lembar

Rencana Proses (LRP) dari part tersebut.

2. Teori Singkat

2.1 Definisi Perencanaan Proses

Menurut ANSI Standar Z94.10 (1972),  process planning adalah, “[a]  procedure for determining the

operations or actions necessary to transform material from one state to another .” 

Sedangkan menurut Bedworth, process planning adalah “the preparation of a set of instructions that

describe how to fabricate a part or build an assembly which will satisfy engineering design

specification.” 

Dalam praktikum ini perencanaan proses dilakukan berdasarkan urutan pengerjaan, mesin dan

tools yang digunakan, material yang dibutuhkan, toleransi, parameter pemesinan, dan lain-lain.

Adapun prosedur perencanaan proses –yang pada akhirnya disusun ke dalam bentuk Lembar

Rencana Proses- meliputi beberapa tugas, yaitu pemilihan proses, pemilihan alat potong, pemilihanparameter pemesinan, pemilihan mesin, urutan operasi, serta penentuan gerak pahat. Pada

umumnya, pemilihan operasi sangat bergantung pada bentuk part yang akan dihasilkan serta

kemampuan mesin yang digunakan.

2.2 Langkah Umum Perencanaan Proses

1.  Identifikasi keseluruhan bentuk part dari suatu produk.

2.  Identifikasi fitur-fitur dan catatan-catatan yang berkaitan dengan proses manufaktur part

melalui gambar teknik.

3.  Tentukan jenis material penyusun part.

Page 3: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 3/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 2

4.  Identifikasi datum surface untuk orientasi dimensi part.

5.  Tentukan mesin untuk setiap proses.

6.  Tentukan seluruh operasi yang diperlukan dalam pembuatan fitur part.

7.  Urutkan operasi-operasi tersebut berdasarkan konsep ketergantungan operasi kerja.

8.  Pilih tools atau pahat yang digunakan pada setiap operasi.

9.  Pilih atau rancang fixture yang diperlukan.

10. Evaluasi hasil perencanaan serta lakukan modifikasi bila perlu.

11. Tentukan parameter pemesinan untuk setiap operasi.

12. Susun lembar rencana proses akhir.

3. Tools Perencanaan Proses

3.1. Bill of Material

Bill of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, subas sembly, dan kuantitas

yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir atau parent  

assembly.

Menurut Scott (1994), BOM merupakan sebuah kunci dalam menghubungkan struktur

produk dan sistem perencanaan material (material planning systems). Sangat baik apabila

produk yang akan dibuat atau dirakit dipresentasikan oleh BOM produk tersebut karena di

dalam BOM digambarkan komponen-komponen atau part-part produk dalam sebuah

hubungan orang tua ( parent ) dan anak (child ).

BOM dibuat sebagai bagian dari proses desain dan digunakan oleh manufacturing engineer  

untuk menentukan item yang harus dibeli atau diproduksi. Perencanaan pengendalian

produksi dan persediaan menggunakan BOM yang dihubungkan denganMaster Production

Schedule (MPS) untuk menentukan release item yang dibeli atau diproduksi.

Untuk praktikum kali ini, digunakan format BOM dengan tabel yang kolom-kolomnya

memuat informasi mengenai:

1.  Part Number (nomor part),

2.  Description (nama part dan keterangan lain yang perlu dicantumkan),

3.  Quantity for Each Assembly (kuantitas part untuk setiap satu produk jadi),

4.  Unit of Measure (unit ukuran part), dan

5.  Decision (keputusan untuk membeli atau memproduksi part tersebut).

Bila ditinjau dari komponen-komponen penyusun produknya, BOM dibedakan menjadidua macam: Single Level Bill of Material dan Multilevel Bill of Material.

Page 4: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 4/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 3

3.1.1.  Single Level Bill of Material

Format sederhana dari BOM disebut sebagai Single Level Bill of Material yang dapat

dilihat pada Tabel 1.

ABC Lamp Company

Bill of Material, Part LA01

Part Number DescriptionQuantity

For Each Assembly

Unit of

MeasureDecision

B100 Base assembly 1 Each Make

S200 14” Black shade  1 Each Make

A300 Socket assembly 1 Each Buy

3.1.2.  Multi Level Bill of Material

Single Level Bill of Material tidak cukup untuk menggambarkan produk yang

memiliki subassembly. Untuk produk dengan subassembly, digunakan Multilevel Tree

dan Multilevel Bill of Material.

Multilevel Tree berupa “pohon” dengan beberapa level yang menggambarkan

struktur  parent s dan child dari produk. Produk akhir yang merupakan  parent   dari

subassembly berada pada level 0 (nol). Begitu pula dengan subassembly yang

merupakan parent  dari parts yang berada pada level 1 (satu). Nomor level bertambah

untuk tiap child dari parent  nya.

Contoh Multilevel Tree dicantumkan pada Gambar 1 dan contoh Multilevel Bill of

Material dicantumkan pada Tabel 2. Pada Multilevel Bill of Material, penulisan setiap

level ditandai dengan format penulisan Part Number  yang menjorok ke dalam sesuai

dengan level nya seperti yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 1 Contoh Single Level BOM

Page 5: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 5/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 4

LA01

1010

A300S200B100

104010301020

2010

107010601050

20302020

LEVEL 0

LEVEL 3

LEVEL 2

LEVEL 1

 

ABC Lamp Company

Bill of Material, Part LA01

Part

NumberDescription

Quantity for

Each Assembly

Unit of

MeasureDecision

B100 Base assembly 1 Each Make

1010 Finished shaft 1 Each Make

2010 3/8” Steel tubing  26 Inches Buy

1020 7”-Diameter steel plate 1 Each Make

1030 Hub 1 Each Make

1040 ¼-20 Screws 4 Each Buy

S200 14” Black shade  1 Each Make

A300 Socket assembly 1 Each Make

1050 Steel holder 1 Each Make

1060 One-way socket 1 Each Buy

1070 Wiring assembly 1 Each Make

2020 16-Gauge lamp cord 12 Feet Make

2030 Standard plug terminal 1 Each Buy

3.2. Lembar Rencana Proses

Lembar Rencana Proses adalah representasi dalam bentuk tabular yang menyatakan

urutan-urutan operasi beserta parameternya dalam pembuatan part dari suatu produk.

Contoh Lembar Rencana Proses dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Gambar 1 Contoh Struktur Multilevel Tree

Tabel 2 Contoh Multilevel BOM

Page 6: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 6/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 5

PP-1 LEMBAR RENCANA PROSES   LSP— ITB

Nomor : Halaman ke- :

No. Part : File Gambar:

Nama Part : Material :

Ukuran

Panjang : mm

Dibuat oleh : Lebar/Diameter : mm

Tanggal : Tinggi : mm

No. Proses Uraian Operasi Stasiun Kerja

Setup

ToolsWaktu

Setup (s)

Waktu

Proses (s)

Waktu

Total (s)

No.

Setup

Alat

Bantu

No.

Sketsa

Berikut ini adalah beberapa format penulisan operasi permesinan pada LRP :

  Turning : Nama Operasi (L=...., Do=..., Df =....) 

Contoh : Turning (L=5mm, Do= 10mm, Df  = 8mm)

  Milling : Nama Operasi (L=...., d=....) 

Contoh : End Milling Roughing (L=15mm, d=2mm)

  Drilling : Nama Operasi (D=...., d=....) 

Contoh : Drilling (D=5mm, d=2mm)

  Punching : Nama Operasi ( Ǿ =...., t=...., TS=....)Contoh : Punching ( Ǿ = 8mm, t= 1.5 mm, TS=401.8 Mpa)

  Blanking : Nama Operasi ( L= ... , t= ...., TS=....)

Contoh : Blanking ( L= 465.38 mm , t= 1,5 mm, TS=401.8 Mpa)

  Embossing : Nama Operasi ( L=..., t=..., TS=....)

Contoh : Embossing ( L= 100 mm, t= 1.5 mm, TS=401.8 Mpa)

Note : format penulisan operasi permesinan dapat berubah tergantung operasi yang

dilakukan, mis : untuk chamfering pada mesin bubut diperlukan parameter tambahan yaitu

besar sudut.

Tabel 3 Format Lembar Rencana Proses

Page 7: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 7/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 6

Berikut adalah contoh penulisan LRP :

3.3. Operation Process Chart

3.3.1. Definisi

Operation Process Chart (OPC) adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja

dengan membagi pekerjaan-pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara

rinci. OPC menjelaskan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan

baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.

OPC memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut, yaitu lama

waktu setiap operasi, material yang digunakan, komponen yang dirakit, dan alat atau

mesin yang dipakai untuk memproses material. Jadi, dalam suatu OPC dicatat kegiatan-

kegiatan operasi dan pemeriksaan, terkadang pada akhir operasi dicantumkan kegiatan

penyimpanan atau inspeksi.

3.3.2.  Manfaat OPC

1.  Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya,

2.  Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku dan waktu operasi,

3.  Salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik,

4.  Salah satu alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang berlaku, dan

5.  Sebagai alat untuk latihan kerja.

Tabel 4 Contoh Penulisan Lembar Rencana Proses

Page 8: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 8/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 7

3.3.3.  Prinsip Penyusunan OPC

1.  Pada baris paling atas terdapat kepala peta “Operation Process Chart”, dan identifikasi lain:

nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara

sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.

2.  Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal untuk menunjukkan bahwa

material tersebut masuk ke dalam proses.

3.  Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadi-nya

perubahan proses.

4.  Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan

urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai dengan

proses yang terjadi.

5.  Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri dan prinsipnya

sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

6.  Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi: jumlah operasi, jumlah

inspeksi, serta jumlah waktu yang diperlukan.

Page 9: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 9/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 8

3.3.4.  Simbol – Simbol pada OPC

Operasi

Simbol:

Di samping lambang ini dituliskan nama proses, nama mesin, lama waktu proses, serta

 jumlah scrap yang terbuang pada proses ini.

Inspeksi

Simbol:

Di samping lambang ini dituliskan nama kegiatan inspeksi serta lama waktunya.

Penyimpanan

Simbol:

Lambang ini dicantumkan setelah seluruh proses selesai.

Pengulangan untuk sebagian proses pada suatu material

Simbol:

Lambang ini dicantumkan dengan garis yang mencakup seluruh proses yang dilakukan

pengulangan.

Pengulangan untuk seluruh proses pada suatu material sebelum material tersebut di-

assembly dengan material lainnya

Simbol :

Lambang ini dicantumkan pada akhir keseluruhan proses apabila terdapat pengulangan

keseluruhan.

Perhatikan OPC di bawah ini. Pada setiap proses assembly, cantumkan alat bantu atau mesin

yang digunakan serta komponen - komponen pendukung yang digunakan dalam proses

tersebut.

nx

Page 10: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 10/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 9

O - i

XX - YYY

ZZZ

O - i

3 x

O - i

Nama Operasi & Inspeksi

Nama Alat Bantu &

Komponen Pendukung

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

Waktu (detik)

O - i

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

Nama Operasi & Inspeksi

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

O - i

XX - YYY

ZZZ

O - i

Nama Operasi & Inspeksi

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

Waktu (detik)

O - i

Nama Operasi

Nama Mesin

Waktu (detik)

% Scrap Terbuang

O - I

I - j

O - I

I - j

2 x

O - I

I - j

RINGKASAN

Kegiatan WaktuJumlah

26

6

20

Total

Inspeksi

Operasi

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek :

Nomor peta :

Sekarang Usulan

Dipetakan oleh :

Tanggal Dipetakan :

 

Waktu (detik)

 

   XX : nomor komponen  YYY : nama komponen

   ZZZ : bahan baku komponen

  I : indeks operasi

   J : indeks inspeksi 

3.4. Precedence Diagram

Precedence Diagram (PD) adalah gambaran grafis yang memperlihatkan hubungan antara

dua atau lebih aktivitas dari suatu jaringan operasi kerja yang bertujuan untuk

memudahkan pengawasan, evaluasi, dan perencanaan aktivitas kerja yang terkait. Tanda-

Gambar 2 Format OPC

Page 11: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 11/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 10

tanda yang digunakan dalam menyusun Precedence Diagram ialah :

  Simbol lingkaran yang tertera nomor di dalamnya untuk mengidentifikasi suatu proses

operasi.

  Tanda panah yang menunjukkan ketergantungan dari urutan tiap proses operasi,

aturannya ialah operasi yang berada pada pangkal panah berarti mendahului operasi

kerja yang terdapat pada ujung pangkal panah.

Pada gambar 3 tertera contoh Precedence Diagram yang menunjukkan bahwa aktivitas 1

mendahului aktivitas 2, artinya aktivitas 1 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum

aktivitas 2 dimulai; aktivitas 2 mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah

aktivitas 3 selesai, sedangkan aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5, dan 6

selesai dikerjakan.

Contoh aktivitas ialah penggabungan dua buah part. Misalnya, node 2 berisi

penggabungan part 1 dan 2. Untuk node 3 bisa berisi hasil penggabungan di node 2

dengan part 3. Untuk node 4 berisi hasil penggabungan node 2 dengan part 4.

2

9

8

7

6

5

4

3 101

 

3.5. Assembly Chart

Assembly Chart merupakan gambaran grafis yang mendeskripsikan urutan aliran komponen

dan subassembly yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat

untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan bagaimana aliran

perakitan komponen-komponen tersebut. Pada pembuatan assembly chart, biasanya sering

terjadi berbagai kesalahan, seperti kesalahan penulisan fastener dan subassembly. Pada

Gambar 4 dan Gambar 5 dicantumkan format dan contoh Assembly Chart.

Gambar 3 Contoh Precedence Diagram

Page 12: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 12/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 11

SiAj

A

SiAj

SiAj

SiAj

SiAj

SiAj

SiAj

SiAj

SiAj

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

xx

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

YYY

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

ZZZ

 

dimana :

  xx adalah nomor part

  YYY adalah nama part

  ZZZ adalah nama dan jumlah fastener (bila ada)

  SiAj adalah subassembly

  A adalah produk akhir

  Untuk penulisan pada lingkaran-lingkaran SiAj, nilai i bertambah dari kanan ke kiri dan nilai

 j bertambah dari atas ke bawah.

Gambar 4 Format Assembly Chart

Page 13: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 13/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 12

Berikut ini adalah contoh dari assembly chart.

Gambar 5 Contoh Assembly Chart

Page 14: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 14/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 13

4. Posisi Modul 1 pada Siklus Manufaktur

5. Alat dan Bahan

1.  Gambar teknik dan part list Dongkrak.

2.  Data raw material dan data mesin yang tersedia di lantai produksi.

3.  1 buah Dongkrak.

4.  1 set kunci L (3mm, 4mm, 5mm).

5.  1 buah palu.

6.  Buku Fundamentals of Modern Manufacturing (Mikell P. Groover).

6. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1.  Setiap kelompok diberikan 1 buah Dongkrak dan 1 set peralatan.

2.  Bongkar (disassembly ) Dongkrak dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan

(kunci L dan palu).

3.  Tentukan part kritis dari Dongkrak sesuai dengan output dari praktikum Modul 1

Perencanaan Proses.4.  Susun Multilevel BOM untuk Dongkrak.

Gambar 6 Siklus Manufaktur

Riset Pasar Perancangan

Produk

Perancangan

Proses

Pengendalian

Persediaan

Perencanaan

Produksi

Perancangan

Metode Kerja,

Waktu Standar dan

Perbaikan

Produktivitas

Penyimpanan

Pengiriman

Proses

PembuatanPenerimaan

Pengendalian

Kualitas

Pengendalian

Produksi

Pengendalian

Proses

Pengendalian

Peralatan

     K    o    n    s    u    m    e    n

     P    e    m    a    s    o     k

Page 15: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 15/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 14

5.  Susun LRP untuk part kritis dengan menggunakan data gambar teknik, part list, data raw

material, dan data mesin yang disediakan.

6.  Susun OPC untuk Dongkrak.

7.  Rakit (assembly) kembali Dongkrak dan buatlah PD untuk perakitan Dongkrak.

8.  Susun AC dongkrak sesuai dengan PD yang sudah dibuat.

9.  Konfirmasikan LRP part, AC, dan PD yang telah disusun kepada asisten masing-masing.

7. Struktur Laporan

Cover

Lembar Pengesahan

Lembar Asistensi

BAB 1: Pendahuluan 

Bab 2: Pengolahan Data

Bab 3: Analisis

Bab 4: Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

8. Format Laporan

  Kertas A4

  Margin : Atas, Bawah, Kiri, Kanan (2, 2, 2.5, 2)

  Huruf : Calibri 11, Judul Bab 14 Bold, Sub-bab 12 Bold

  Spasi : Multiple 1.3

  Header : Kiri = Judul Modul, Kanan = No. Kelompok

  Footer : Kiri = Nama Asisten, Kanan = Halaman… dari… (mis. 2/56) 

  Print bolak-balik

  Laporan tidak dijilid. Di klip.

Page 16: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 16/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 15

9. Referensi

Apple, James M. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Penerbit ITB, 1990.

Bedworth. Computer-Integrated Design and Manufacturing. New York: Mc. Graw Hill, 1991.

Chang Tien-Chien, et al. Computer-Aided Manufacturing.2nd Edition. New York: Prentice Hall, 2000.

Elsayed, Elsayed A. Dan Thomas O. Boucher.Analysis and Control of Production System. New York:

Prentice Hall, 1985.

Fogarty, Donald W., John H. Blackstone, dan Thomas R. Hoffmann. Production & Inventory

Management.2nd Edition. Cincinnati: South-Western Publishing Co., 1991.

Groover, Mikell P. Fundamentals of Modern Manufacturing. New York: John Wiley & Sons, 2000.

Ostwald dan Munoz. Manufacturing Processes and Systems.9th Edition. New York: John Wiley &

Sons, 1997.

Sule, D.R. Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design. Boston: PWS Kent, 1991.

Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, dan Jann H. Tjakraatmadja. Teknik Tata Cara Kerja.

Bandung : ITB.

TUGAS BACA

  Buku Fundamentals of Modern Manufacturing, 2nd edition” karangan Mikell P. Groover, Bab

21: Theory of Metal Machining dan Bab 22 : Machining Operations and Machine Tools .

  Modul 6 PPST 1 : Proses Perencanaan dan Operasi.

Page 17: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 17/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 16

TEMPLATE LAPORAN

COVER MODUL

LAPORAN

Praktikum Matrikulasi

Teknik dan Manajemen Industri

MODUL 1

PERENCANAAN PROSES

Kelompok XX:

1. Anggota 1 (NIM 1)

2. Anggota 2 (NIM 2)

3. Anggota 3 (NIM 3)

4. Anggota 4 (NIM 4)

5. Anggota 5 (NIM 5)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 18: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 18/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

Page | 17

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Asisten Laboratorium Sistem Produksi ( LSP ITB ) yang bertandatangan di bawah ini mengesahkan Laporan

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri  Modul 1 : Perencanaan Proses Kelompok XX yang

beranggotakan :

1.  Anggota 1 (NIM 1)

2.  Anggota 2 (NIM 2)

3.  Anggota 3 (NIM 3)

4.  Anggota 4 (NIM 4)

5.  Anggota 5 (NIM 5)

Dan menyetujui untuk dikumpulkan pada :

Hari : xxx

Tanggal : xxx

Waktu : xx.xx WIB.

Bandung, xx/xx/2015

Nama Asisten

(NIM Asisten)

Page 19: Modul Praktikum Perencanaan Proses

7/21/2019 Modul Praktikum Perencanaan Proses

http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-perencanaan-proses 19/19

Praktikum Matrikulasi Teknik dan Manajemen Industri Modul 1  – Perencanaan Proses

LEMBAR ASISTENSI

LEMBAR ASISTENSI

Asistensi modul ke :

Asistensi ke :

Tanggal :

Kelompok XX

1.  Anggota 1 (NIM 1)

2.  Anggota 2 (NIM 2)

3.  Anggota 3 (NIM 3)

4.  Anggota 4 (NIM 4)

5.  Anggota 5 (NIM 5)

Asisten :

Catatan :

Bandung,_____________________

Asisten Laboratorium Sistem Produksi

(_________________________________)