Modul Prak Multimedia

download Modul Prak Multimedia

of 21

Transcript of Modul Prak Multimedia

  • AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok,

    merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama

    lain. Perubahan merupakan proses sosial dimana orang dihadapkan pada

    pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari

    sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

    kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Dictionary of

    Education, dalam Program Akta Mengajar V; Depdikbud 1984/1985; 19).

    Perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, merupakan sesuatu yang

    sengaja dipilih, dikontrol, dan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan

    sosial dan kemampuan individu peserta didik.

    Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan

    pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Dilihat dari jenisnya,

    pendidikan di Indonesia dikelompokkan menjadi tujuh jenis pendidikan: (1)

    pendidikan umum, (2) pendidikan kejuruan, (3) pendidikan luar biasa, (4)

    pendidikan kedinasan, (5) pendidikan keagamaan, (6) pendidikan akademik, dan

    (7) pendidikan profesional (Djatmiko, 2007: 1).

  • 2

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan (SMK) merupakan salah

    satu upaya pengembangan kemampuan baik secara sosial maupun individu,

    bertujuan menghasilkan lulusan yang siap bersaing memasuki dunia kerja.

    Suwarma AL-Mukhtar (1992; 78), mengemukakan bahwa: Harapan masyarakat

    untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup lebih baik dengan menggantungkan

    harapannya kepada pendidikan, banyak melahirkan kekecewaan dari pada

    kepuasan. Kondisi seperti ini mengindikasikan pentingnya efektivitas

    pelaksanaan pembelajaran yang sejalan dengan harapan masyarakat.

    Pada sisi lain Mukhidin & Purnama (2010; 1) mengemukakan bahwa,

    pemerintah Indonesia sejak 2004 mendorong untuk dikembangkannya jumlah

    SMK di seluruh kabupaten/kota hingga akhirnya akan dicapai perbandingan

    antara SMK dengan SMA menjadi 70 : 30 pada tahun 2014. Kebijakan

    Kemendiknas tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari efektivitas

    suatu proses pembelajaran yang berimplikasi pada lulusan yang diharapkan.

    Peran guru sebagai pelaksana perubahan sekaligus pelaksana

    pembelajaran pada tingkat kelas diharapkan dapat terealisasikan sesuai dengan

    kebutuhan pelaksanaan pembelajaran program PSG. Dikemukakan Hoy & Miskel

    (2001:19), guru merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi input dalam

    proses transformasi pendidikan di sekolah. Sanjaya (2009:13) mengemukakan,

  • 3

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    komponen yang selama ini sangat memengaruhi proses pendidikan adalah

    komponen guru. Demikian pula dalam pelaksanaan program PSG, guru

    merupakan komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran di SMK.

    Efektivitas pelaksanaan program PSG menggambarkan suatu perubahan

    dalam proses pembelajaran, dari pola lama (conventional) yang biasa dilakukan

    (bersifat simulasi), ke pola PSG (dual responsibility) yang melibatkan banyak

    institusi kerja sebagai pasangan langsung dan aktif dalam penyelenggaraan PSG.

    Pola PSG merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di sekolah

    (SMK) dengan pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di institusi kerja

    pasangan (IP), terintegrasikan secara sinkron dan dinamis sesuai dengan standar

    pelaksanaan yang telah ditetapkan. Keterlibatan IP dalam pelaksanaan PSG,

    sejak penerimaan siswa baru (PSB) sampai menghasilkan dan memasarkan

    tamatan (Pedoman Teknis Pelaksanaan PSG pada SMK; 1996; 1), menuntut

    kerjasama yang harmonis antara guru dan instruktur dalam melaksanakan

    tugasnya masing-masing.

    Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 16, ayat 1), menjelaskan

    bahwa praktek kerja di IP dipimpin oleh instruktur. Kerjasama yang sinkron dan

    dinamis antara guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah dan instruktur

  • 4

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    sebagai pelaksana prakerin di IP akan menentukan efektivitas pelaksanaan

    pembelajaran program PSG.

    Kehidupan institusi kerja yang terus berkembang, yang ditandai oleh

    munculnya banyak lapangan pekerjaan baru baik macam maupun bentuknya,

    telah membawa dampak pada perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja.

    Berkaitan dengan itu kerjasama antara guru dan instruktur dalam pelaksanaan

    program PSG harus mencerminkan suatu proses pembelajaran yang sesuai

    dengan standar yang telah ditetapkan.

    Pelaksanaan pembelajaran yang dimaknai sebagai suatu investasi

    dimana hasilnya baru akan terlihat/dinikmati kelak setelah peserta didik bekerja

    (memiliki penghasilan), maka pemahaman efektivitas pembelajaran program PSG

    tidak saja merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja

    tapi juga harus dapat mengantisipasi kebutuhan terhadap tenaga kerja.

    Efektivitas proses pembelajaran program PSG dapat dimaknai dalam dua

    dimensi, yaitu meningkatkan kemampuan kerja lulusan SMK, meningkatkan

    relevansi antara kemampuan kerja lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.

    Efektivitas menggambarkan kebermaknaan proses pembelajaran program PSG

    dalam menghasilkan lulusan SMK yang berkemampuan relevan dengan

    kebutuhan masyarakat.

  • 5

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG terlihat dari hasil

    ujian nasional (UN) yang mencerminkan kemampuan lulusan SMK relevansinya

    dengan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Sejalan dengan hasil UN, fenomena

    pengangguran dapat menjadi indikator pentingnya efektivitas pelaksanaan

    pembelajaran program PSG dalam menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.

    Fenomena tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 1.1 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,

    SMK Negeri dan Swasta di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

    Nilai Ujian Bahasa

    Indonesia Bahasa Inggris

    Matematika Kompetensi

    Rata-rata 7,72 7,88 8,05 8,21

    Terendah 2,90 2,90 1,70 2,10

    Tertinggi 9,60 9,80 10,00 9,80

    Standar Deviasi 0,79 0,88 0,96 0,39

    Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012.

    Tabel 1.2 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,

    SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Mata Pelajaran Jumlah Peserta Rata-rata Nilai

  • 6

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    1. Bhs. Indonesia 184.46 7,58

    2. Bhs. Inggris 184.46 8,40

    3. Matematika 184.46 8,70

    4. Kompetensi 184.46 8,17

    Jumlah Nilai 32,85

    Rata-rata Nilai 8,21

    Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012.

    Tabel 1.3 Penduduk Jawa Barat Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran

    Terbuka Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

    PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

    Gol.Umur Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    Agust. 2007 15-19 2.833 18.349 213.628 241.863 189.207 1.120 667.000

    Agust. 2008 15-19 - 15.768 190.374 218.131 204.584 270 629.127

    Agust. 2009 15-19 3.231 26.659 158.548 208.099 210.457 998 607.992

    Agust. 2010 15-19 1.220 17.640 181.599 230.803 208.814 1.697 641.733

    Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011.

  • 7

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Tabel 1.4 Penduduk Kab/Kota Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

    PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI/PEREMPUAN

    Kabupaten Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah /Kota pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    Agu.2007 Kab. Bandung NA 14.083 115.214 95.464 79.168 20.719 324.648 Kota Bandung NA 2.603 34.695 44.048 79.813 19.410 180.569

    Agu.2008 Kab. Bandung 1.210 12.384 64.267 69.365 52.805 10.200 210.231 Kota Bandung NA 689 32.701 38.285 71.068 28.916 171.659

    Agu.2009 Kab. Bandung NA 3.872 52.152 53.702 54.086 9.087 172.899 Kota Bandung NA 1.229 17.264 31.940 82.063 20.457 152.953

    Agu.2010 Kab. Bandung 569 6.274 44.193 40.262 48.783 13.015 153.096 Kota Bandung NA 2.389 15.466 21.249 59.504 32.745 131.353

    NA = NOT APPLICABLE/TIDAK DAPAT DITAMPILKAN Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011

    Berkaitan dengan tabel dapat dijelaskan: Pertama; tabel 1.1 dan 1.2,

    memperlihatkan pencapaian nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan,

    yaitu gabungan antara nilai ujian praktek keahlian kejuruan dan nilai ujian teori

    kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai ujian praktik keahlian kejuruan

    dan 30% untuk nilai ujian teori keahlian kejuruan (Lampiran Peraturan BSNP;

    No. 0011/P/BSNP/2011; tentang Kelulusan Ujian Nasional), menunjukkan rata-

    rata nilai UN Kota Bandung = 8,17 (dibawah UN Jawa Barat = 8,21),

  • 8

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    mengindikasikan pentingnya efektivitas pelaksanaan program PSG dalam

    mencapai tujuan pembelajaran di SMK, khususnya di Kota Bandung.

    Kedua; tabel 1.3 dan 1.4 yang menunjukkan tingginya pengangguran

    terbuka mengindikasikan pentingnya efektivitas pembelajan program PSG untuk

    menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos

    kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja (Kepmendikbud RI Nomor

    323/U/1997; Pasal 2, ayat 2).

    Ketiga; efektivitas pelaksanaan program PSG sejalan dengan: (1)

    Pernyataan Depdikbud (Badan Penelitian dan Pengembangan tentang Kebijakan

    Link and Match; Jakarta; Agustus 1993; 2), bahwa salah satu masalah

    pendidikan yang berhubungan dengan relevansi adalah adanya kecenderungan

    bahwa isi program pendidikan dinilai cenderung terlalu berorientasi pada

    penguasaan prestasi akademik untuk memasuki pendidikan pada jenjang yang

    lebih tinggi, (2) Sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2009

    2013, antara lain adalah: Meningkatkan kualitas pendidikan warga kota

    Bandung melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai

    tuntutan pembangunan, dan meningkatkan pengelolaan penyelenggaraan

    pendidikan secara efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan IPTEK, (3)

    Pernyataan Ditmenjur (2003) bahwa Sekolah-sekolah kejuruan didorong untuk

    menapaki langkah-langkah pembenahan agar meraih standar nasional dan

  • 9

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    internasional, (4) Efektivitas pembelajaran program PSG bertujuan meningkatkan

    mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta IP (Kepmendikbud RI

    Nomor 323/U/1997; Pasal 2, ayat 1). (5) PERMENDIKNAS; No. 19 Tahun 2007;

    tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

    Menengah (pasal 1), Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar

    pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional, (6) Menurut

    Kepmendikbud RI nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan PSG pada SMK,

    Program pendidikan kejuruan pada sekolah menengah kejuruan yang

    diselenggarakan di sekolah dan di industri/perusahaan perlu dikembangkan agar

    tamatan sekolah menengah kejuruan dapat memperoleh kemampuan

    profesional untuk melaksanakan pekerjaan dalam proses produksi yang

    menghasilkan barang dan/atau jasa (7), Menurut Asari Djohar dalam Pidato

    Pengukuhan Guru Besar UPI Peningkatan jumlah SMK tidaklah hanya

    mempunyai muatan kuantitatif belaka, namun faktor kualitatif kental di

    dalamnya (2008; hal. 4). Pengertian tenaga kerja terlatih mulai berubah, dari

    hanya mampu bekerja dengan teknologi madya menjadi mampu bekerja dengan

    teknologi canggih dan dari hanya mampu bekerja di dalam negeri menjadi

    mampu bekerja di luar negeri (2008; hal. 5), (8) Hasil wawancara (pra-

    penelitian) dengan beberapa wakil kepala sekolah SMK bidang hubungan industri

    dan guru pada SMK Negeri 11 Bandung, SMK Negeri 2 Bandung, SMK Pasundan 1

  • 10

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Bandung, dan SMK Bina Warga Bandung, diperoleh informasi bahwa;

    Permasalahan prakerin di institusi kerja pasangan menggambarkan tingkat

    relevansi yang bervariasi antara kebutuhan prakerin dengan bekal yang dimiliki

    peserta didik dari hasil pembelajaran, yaitu untuk program akuntansi tingkat

    relevansinya berkisar antara 40% sampai 60%, sedangkan untuk program-

    program lainnya relatif lebih baik yaitu berkisar 60% sampai 90%, hal ini

    mengindikasi pentingnya efektivitas pembelajaran program PSG; Kaitannya

    dengan kemampuan sebagai fasilitator prakerin, keterlibatan personil institusi

    kerja sebagai instruktur prakerin masih harus ditingkatkan; Mengingat

    beragamnya kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan tugas prakerin,

    ketersediaan dan penggunaan fasilitas prakerin di institusi kerja pasangan masih

    harus dikembangkan; Secara terstandar keterlibatan IP dalam pembelajaran

    program PSG masih harus ditingkatkan lebih lanjut, (9) Berbagai inovasi

    pembelajaran seperti; CBSA, MGBS, pengembangan kurikulum berbasis

    kompetensi, validasi kurikulum, mengindikasikan perlunya efektivitas

    pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam mencapai tujuan yang diinginkan,

    (10) Penyelenggaraan Diklat atau on the job training (OJT) yang melibatkan

    kerjasama antara SMK, IP, dan Pemerintah (Dinas Pendidikan) bagi para guru

    khususnya, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas

    pelaksanaan pembelajaran program PSG.

  • 11

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Mengingat dinamika kehidupan masyarakat yang banyak memunculkan

    jenis dan bentuk pekerjaan baru, pendidikan di Indonesia belum selaras dengan

    kebutuhan sektor-sektor pembangunan dan kesempatan kerja yang ada

    (Depdikbud; Badan Penelitian dan Pengembangan; 1993; 6). Oleh karena itu

    perlu upaya efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG untuk

    menghasilkan lulusan SMK yang selaras dengan kebutuhan sektor-sektor

    pembangunan dan kesempatan kerja.

    Berdasarkan uraian di atas, masalah sentral dalam penelitian ini adalah,

    masalah kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam

    menghasilkan lulusan SMK, dan untuk menjawab permasalahan tersebut,

    penelitian dilakukan pada SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen di

    Kota Bandung.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Sejalan dengan Model Loree, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

    tentang SISDIKNAS (Pasal 1 Ayat 20) menjelaskan bahwa; Pembelajaran adalah

    proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

    lingkungan belajar. Sejalan dengan itu permasalahan pembelajaran program

    PSG setidaknya dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu : (1) peserta didik, (2)

  • 12

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    pendidik, dan (3) sumber belajar. Interaksi dari ketiganya dapat dijelaskan

    sebagai berikut :

    Peserta didik (siswa) dengan berbagi karakteristiknya merupakan

    masukan (input) proses pembelajaran program PSG. Peserta didik adalah, setiap

    siswa SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan

    produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktik

    kerja industri di IP (Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 12). Dengan

    berbagai potensinya peserta didik dapat dikembangkan melalui proses

    pembelajaran. Menurut McClelland (dalam Prasetya Irawan, dkk., 1997: 42),

    motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64

    persen terhadap prestasi belajar. Artinya motivasi merupakan komponen penting

    dari efektivitas pembelajaran program PSG.

    Pendidik yaitu guru dan instruktur adalah fasilitator pembelajaran

    program PSG, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

    (Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; pasal 4),

    bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,

    mengembangkan, mengelola pembelajaran, atau memberikan pelayanan teknis

    sesuai dengan standar proses pembelajaran program PSG. Kompetensi guru yang

    meliputi; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

  • 13

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    dan kompetensi profesional, dalam aplikasinya dituntut untuk dapat menyajikan

    layanan pembelajaran yang sesuai dengan standar dan dinamika pelaksanaan

    pembelajaran program PSG.

    Sumber belajar (learning resources), dapat berupa; data, orang dan

    wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik

    secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta

    didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu

    (Sudrajat, 2008). Sumber belajar dalam pelaksanaan program PSG adalah,

    peralatan dan bahan praktek yang digunakan untuk pelaksanaan praktek dasar

    dan praktek industri/keahlian yang disusun berdasarkan program bersama

    sekolah dengan dunia industri (Pengelolaan Fasilitas dan Bahan Praktik

    Pendidikan Sistem Ganda; 1997; 1), berfungsi untuk meningkatkan efektivitas

    proses pembelajaran program PSG.

    Sesuai dengan perannya, keterlibatan ketiganya dalam pembelajaran

    program PSG harus melahirkan proses pembelajaran yang efektif dalam

    menghasilkan lulusan SMK, bermakna dalam mencapai tujuan pembelajaran

    yang diinginpkan masyarakat.

    1.3 Perumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi, masalah penelitian dirumuskan :

  • 14

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, dan

    fasilitas pembelajaran, terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran

    program PSG.

    2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur,

    fasilitas pembelajaran, dan efektivitas proses pembelajaran program PSG

    terhadap kemampuan lulusan SMK.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui :

    1. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, serta fasilitas

    pembelajaran secara bersama-sama terhadap efektivitas proses

    pembelajaran program PSG.

    2. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, peralatan dan

    bahan praktek, serta efektivitas proses pembelajaran program PSG terhadap

    kemampuan kerja lulusan SMK.

    1.5 Manfaat Hasil Penelitian

    1.5.1 Manfaat Teoritik

    Secara teoritik manfaat penelitian diharapkan dapat memperluas

    wawasan dan khasanah keilmuan, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran

    pada tingkat kelas dalam kaitannya dengan pengembangan terhadap

  • 15

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    kemampuan masyarakat serta paradigma stimulus-respon dalam proses

    pebelajaran. Dapat melaksanakan pembelajaran program PSG secara terstandar,

    untuk membina dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan,

    yang kelak menjadi bekal berharga/relevan bagi lulusan SMK untuk bersaing

    memasuki dunia kerja, maupun untuk pengembangan karier.

    1.5.2 Manfaat Praktis

    Temuan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

    terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran

    program PSG, yaitu:

    a) Manfaat praktis bagi SMK sebagai institusi pendidikan yang dipercaya

    pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan program PSG :

    1) Memperoleh pengalaman sangat berharga dalam penyelenggaraan

    program PSG yang efektif dalam menghasilkan lulusan SMK yang

    berkemampuan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    2) Memperoleh pengalaman sangat berharga tentang kerjasama

    penyelenggaraan PSG, khususnya dalam mengatasi keterbatasan biaya,

    sarana dan prasarana pembelajaran lainnya yang selalu menjadi kendala

    upaya efektivitas pembelajaran.

  • 16

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    3) Dapat mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah-masalah

    pembelajaran relevansinya dengan perkembangan kebutuhan di dunia

    kerja.

    4) Mendapatkan kepuasan tersendiri karena mampu melaksanakan

    pembelajaran secara efektif sehingga dapat menghasilkan lulusan SMK

    yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun

    melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

    b) Manfaat bagi institusi kerja pasangan sebagai pihak yang terlibat langsung,

    aktif, dan bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran program PSG,

    antara lain;

    1) Mengetahui kualitas dan etos kerja lulusan SMK, sehingga lebih

    memudahkan dalam pencarian/pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.

    2) Menarik manfaat/keuntungan dari kegiatan prakerin peserta didik

    dalam perannya sebagai tenaga kerja perusahaan.

    3) Dapat membina dan mengembangkan peserta didik menjadi lulusan

    SMK yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan institusi kerja.

    4) Memperoleh kepuasan tersendiri karena dapat membentuk generasi

    muda menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan kerja

    tertentu sehingga mempunyai masa depan lebih baik.

    c) Manfaat bagi peserta didik, antara lain;

  • 17

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    1) Secara terstandar memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin

    sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    2) Dapat membina dan mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan

    perkembangan kebutuhan lapangan kerja.

    3) Secara terintegrasi memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin

    yang lebih bermakna, dalam menpersiapkan diri menjadi lulusan SMK

    yang siap bersaing memasuki dunia kerja maupun untuk

    mengembangkan diri.

    d) Manfaat bagi masyarakat, antara lain;

    1) Masyarakat pada umumnya dan institusi kerja khususnya, percaya

    bahwa efektivitas pembelajaran program PSG merupakan proses

    pembelajaran yang dapat menghasilkan lulusan yang diharapkan.

    2) Keterlibatan tokoh masyarakat sebagai anggota majelis sekolah dalam

    pelaksanaan pembelajaran program PSG, dapat mengidentifikasi

    keluhan masyarakat terhadap proses dan hasil pembelajaran, sekaligus

    menjadi solusi terbaik untuk menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.

    3) Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG merupakan solusi

    bagi masyarakat dalam membina generasi muda yang berkemampuan,

    baik untuk memasuki persaingan kerja, antisipasi kebutuhan tenaga

    kerja, maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

  • 18

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    1.6 Struktur Organisasi Penelitian

    Disertasi terdiri dari lima bab, yaitu : Bab I; PENDAHULUAN, menyajikan:

    Latar Belakang; Identifikasi Masalah; Perumusan Masalah; Tujuan Penelitian;

    Manfaat Penelitian; Struktur Organisasi Penelitian. BAB II; KAJIAN PUSTAKA,

    KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS, membahas berbagai teori yang relevan

    sebagai rujukan untuk menjawab permasalahan penelitian, maupun untuk

    membuktikan hipotesis penelitian. Terdiri dari: Kajian Pustaka, membahas; Teori-

    teori yang relevan dengan variabel penelitian secara luas dan mendalam,

    Kerangka berpikir yang secara teoritik ditujukan untuk menjawab permasalahan

    penelitian yang diajukan; Asumsi yaitu landasan kebenaran dalam memecahkan

    permasalahan penelitian, Hipotesis, merupakan jawaban teori atas

    permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya, serta Anotasi yang

    menunjukkan pentingnya suatu masalah untuk diteliti.

    BAB III: METODOLOGI PENELITIAN, memuat: (1) Metode yang

    Digunakan; (2) Operasionalisasi Variabel Penelitian; (3) Populasi dan Sampel

    Penelitian; (4) Teknik Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

    Instrumen Penelitian; (5) Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis. Bab IV: HASIL

    PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, menyajikkan; model pengukuran terhadap

    variabel penelitian dan menguji hipotesis penelitian berdasarkan temuan di

    lapangan; Melakukan pembahasan berdasarkan konsep, rumusan, dan teori yang

  • 19

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    diampu. Hasil penelitian dan pembahasan, menyajikan; deskripsi variabel yang

    diteliti; pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru/instruktur, fasilitas

    pembelajaran terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG; dan

    pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilitas pembelajaran, efektivitas

    pembelajaran program PSG terhadap kemampuan lulusan SMK; Implikasi hasil

    penelitian, dan Anotasi. Bab V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI; menyajikan

    jawaban atas permasalahan penelitian, dan memberikan rekomendasi

    berdasarkan kendala-kendala yang ditemui.

    a. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap efektivitas proses

    pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi,

    kepercayaan diri, dan kepuasan.

    b. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap

    efektivitas proses pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek;

  • 20

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

    kompetensi profesional.

    c. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran terhadap efektivitas proses

    pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan dan

    bahan praktik, Analisis kebutuhan fasilitas pembelajaran, Kesesuaian

    fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian fasilitas di SMK dan di IP.

    ------------------

    d. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan kerja lulusan

    SMK, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan

    kepuasan.

    e. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap

    kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek; kompetensi pedagogik,

    kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

    f. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap

    kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan

    dan bahan praktik di sekolah dan di IP, Analisis kebutuhan fasilitas

    pembelajaran, Kesesuaian fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian

    fasilitas di SMK dan di IP.

  • 21

    AHIM SURACHIM, 2013

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    g. Bagaimana pengaruh efektivitas proses pembelajaran program PSG

    terhadap kemampuan kerja lulusan SMK. dilihat dari aspek: Bermakna,

    Terpadu, Berbasis Nilai, Menantang, dan Aktif.