Modul Prak Multimedia
-
Upload
yana-gerhana -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
Transcript of Modul Prak Multimedia
-
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok,
merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama
lain. Perubahan merupakan proses sosial dimana orang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan
kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Dictionary of
Education, dalam Program Akta Mengajar V; Depdikbud 1984/1985; 19).
Perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, merupakan sesuatu yang
sengaja dipilih, dikontrol, dan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
sosial dan kemampuan individu peserta didik.
Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Dilihat dari jenisnya,
pendidikan di Indonesia dikelompokkan menjadi tujuh jenis pendidikan: (1)
pendidikan umum, (2) pendidikan kejuruan, (3) pendidikan luar biasa, (4)
pendidikan kedinasan, (5) pendidikan keagamaan, (6) pendidikan akademik, dan
(7) pendidikan profesional (Djatmiko, 2007: 1).
-
2
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan (SMK) merupakan salah
satu upaya pengembangan kemampuan baik secara sosial maupun individu,
bertujuan menghasilkan lulusan yang siap bersaing memasuki dunia kerja.
Suwarma AL-Mukhtar (1992; 78), mengemukakan bahwa: Harapan masyarakat
untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup lebih baik dengan menggantungkan
harapannya kepada pendidikan, banyak melahirkan kekecewaan dari pada
kepuasan. Kondisi seperti ini mengindikasikan pentingnya efektivitas
pelaksanaan pembelajaran yang sejalan dengan harapan masyarakat.
Pada sisi lain Mukhidin & Purnama (2010; 1) mengemukakan bahwa,
pemerintah Indonesia sejak 2004 mendorong untuk dikembangkannya jumlah
SMK di seluruh kabupaten/kota hingga akhirnya akan dicapai perbandingan
antara SMK dengan SMA menjadi 70 : 30 pada tahun 2014. Kebijakan
Kemendiknas tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari efektivitas
suatu proses pembelajaran yang berimplikasi pada lulusan yang diharapkan.
Peran guru sebagai pelaksana perubahan sekaligus pelaksana
pembelajaran pada tingkat kelas diharapkan dapat terealisasikan sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan pembelajaran program PSG. Dikemukakan Hoy & Miskel
(2001:19), guru merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi input dalam
proses transformasi pendidikan di sekolah. Sanjaya (2009:13) mengemukakan,
-
3
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
komponen yang selama ini sangat memengaruhi proses pendidikan adalah
komponen guru. Demikian pula dalam pelaksanaan program PSG, guru
merupakan komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran di SMK.
Efektivitas pelaksanaan program PSG menggambarkan suatu perubahan
dalam proses pembelajaran, dari pola lama (conventional) yang biasa dilakukan
(bersifat simulasi), ke pola PSG (dual responsibility) yang melibatkan banyak
institusi kerja sebagai pasangan langsung dan aktif dalam penyelenggaraan PSG.
Pola PSG merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di sekolah
(SMK) dengan pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di institusi kerja
pasangan (IP), terintegrasikan secara sinkron dan dinamis sesuai dengan standar
pelaksanaan yang telah ditetapkan. Keterlibatan IP dalam pelaksanaan PSG,
sejak penerimaan siswa baru (PSB) sampai menghasilkan dan memasarkan
tamatan (Pedoman Teknis Pelaksanaan PSG pada SMK; 1996; 1), menuntut
kerjasama yang harmonis antara guru dan instruktur dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.
Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 16, ayat 1), menjelaskan
bahwa praktek kerja di IP dipimpin oleh instruktur. Kerjasama yang sinkron dan
dinamis antara guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah dan instruktur
-
4
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebagai pelaksana prakerin di IP akan menentukan efektivitas pelaksanaan
pembelajaran program PSG.
Kehidupan institusi kerja yang terus berkembang, yang ditandai oleh
munculnya banyak lapangan pekerjaan baru baik macam maupun bentuknya,
telah membawa dampak pada perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja.
Berkaitan dengan itu kerjasama antara guru dan instruktur dalam pelaksanaan
program PSG harus mencerminkan suatu proses pembelajaran yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan pembelajaran yang dimaknai sebagai suatu investasi
dimana hasilnya baru akan terlihat/dinikmati kelak setelah peserta didik bekerja
(memiliki penghasilan), maka pemahaman efektivitas pembelajaran program PSG
tidak saja merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja
tapi juga harus dapat mengantisipasi kebutuhan terhadap tenaga kerja.
Efektivitas proses pembelajaran program PSG dapat dimaknai dalam dua
dimensi, yaitu meningkatkan kemampuan kerja lulusan SMK, meningkatkan
relevansi antara kemampuan kerja lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Efektivitas menggambarkan kebermaknaan proses pembelajaran program PSG
dalam menghasilkan lulusan SMK yang berkemampuan relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
-
5
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG terlihat dari hasil
ujian nasional (UN) yang mencerminkan kemampuan lulusan SMK relevansinya
dengan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Sejalan dengan hasil UN, fenomena
pengangguran dapat menjadi indikator pentingnya efektivitas pelaksanaan
pembelajaran program PSG dalam menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.
Fenomena tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,
SMK Negeri dan Swasta di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012
Nilai Ujian Bahasa
Indonesia Bahasa Inggris
Matematika Kompetensi
Rata-rata 7,72 7,88 8,05 8,21
Terendah 2,90 2,90 1,70 2,10
Tertinggi 9,60 9,80 10,00 9,80
Standar Deviasi 0,79 0,88 0,96 0,39
Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2011/2012.
Tabel 1.2 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,
SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Mata Pelajaran Jumlah Peserta Rata-rata Nilai
-
6
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bhs. Indonesia 184.46 7,58
2. Bhs. Inggris 184.46 8,40
3. Matematika 184.46 8,70
4. Kompetensi 184.46 8,17
Jumlah Nilai 32,85
Rata-rata Nilai 8,21
Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Tabel 1.3 Penduduk Jawa Barat Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran
Terbuka Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
Gol.Umur Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Agust. 2007 15-19 2.833 18.349 213.628 241.863 189.207 1.120 667.000
Agust. 2008 15-19 - 15.768 190.374 218.131 204.584 270 629.127
Agust. 2009 15-19 3.231 26.659 158.548 208.099 210.457 998 607.992
Agust. 2010 15-19 1.220 17.640 181.599 230.803 208.814 1.697 641.733
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011.
-
7
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 1.4 Penduduk Kab/Kota Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI/PEREMPUAN
Kabupaten Td/blm Td/blm SD SLTP SMTA Dipl. Jumlah /Kota pernah tamat SD I/II/III Total sekolah Akademi Universitas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Agu.2007 Kab. Bandung NA 14.083 115.214 95.464 79.168 20.719 324.648 Kota Bandung NA 2.603 34.695 44.048 79.813 19.410 180.569
Agu.2008 Kab. Bandung 1.210 12.384 64.267 69.365 52.805 10.200 210.231 Kota Bandung NA 689 32.701 38.285 71.068 28.916 171.659
Agu.2009 Kab. Bandung NA 3.872 52.152 53.702 54.086 9.087 172.899 Kota Bandung NA 1.229 17.264 31.940 82.063 20.457 152.953
Agu.2010 Kab. Bandung 569 6.274 44.193 40.262 48.783 13.015 153.096 Kota Bandung NA 2.389 15.466 21.249 59.504 32.745 131.353
NA = NOT APPLICABLE/TIDAK DAPAT DITAMPILKAN Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011
Berkaitan dengan tabel dapat dijelaskan: Pertama; tabel 1.1 dan 1.2,
memperlihatkan pencapaian nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan,
yaitu gabungan antara nilai ujian praktek keahlian kejuruan dan nilai ujian teori
kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai ujian praktik keahlian kejuruan
dan 30% untuk nilai ujian teori keahlian kejuruan (Lampiran Peraturan BSNP;
No. 0011/P/BSNP/2011; tentang Kelulusan Ujian Nasional), menunjukkan rata-
rata nilai UN Kota Bandung = 8,17 (dibawah UN Jawa Barat = 8,21),
-
8
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengindikasikan pentingnya efektivitas pelaksanaan program PSG dalam
mencapai tujuan pembelajaran di SMK, khususnya di Kota Bandung.
Kedua; tabel 1.3 dan 1.4 yang menunjukkan tingginya pengangguran
terbuka mengindikasikan pentingnya efektivitas pembelajan program PSG untuk
menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja (Kepmendikbud RI Nomor
323/U/1997; Pasal 2, ayat 2).
Ketiga; efektivitas pelaksanaan program PSG sejalan dengan: (1)
Pernyataan Depdikbud (Badan Penelitian dan Pengembangan tentang Kebijakan
Link and Match; Jakarta; Agustus 1993; 2), bahwa salah satu masalah
pendidikan yang berhubungan dengan relevansi adalah adanya kecenderungan
bahwa isi program pendidikan dinilai cenderung terlalu berorientasi pada
penguasaan prestasi akademik untuk memasuki pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi, (2) Sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2009
2013, antara lain adalah: Meningkatkan kualitas pendidikan warga kota
Bandung melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai
tuntutan pembangunan, dan meningkatkan pengelolaan penyelenggaraan
pendidikan secara efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan IPTEK, (3)
Pernyataan Ditmenjur (2003) bahwa Sekolah-sekolah kejuruan didorong untuk
menapaki langkah-langkah pembenahan agar meraih standar nasional dan
-
9
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
internasional, (4) Efektivitas pembelajaran program PSG bertujuan meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta IP (Kepmendikbud RI
Nomor 323/U/1997; Pasal 2, ayat 1). (5) PERMENDIKNAS; No. 19 Tahun 2007;
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah (pasal 1), Setiap satuan pendidikan wajib memenuhi standar
pengelolaan pendidikan yang berlaku secara nasional, (6) Menurut
Kepmendikbud RI nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan PSG pada SMK,
Program pendidikan kejuruan pada sekolah menengah kejuruan yang
diselenggarakan di sekolah dan di industri/perusahaan perlu dikembangkan agar
tamatan sekolah menengah kejuruan dapat memperoleh kemampuan
profesional untuk melaksanakan pekerjaan dalam proses produksi yang
menghasilkan barang dan/atau jasa (7), Menurut Asari Djohar dalam Pidato
Pengukuhan Guru Besar UPI Peningkatan jumlah SMK tidaklah hanya
mempunyai muatan kuantitatif belaka, namun faktor kualitatif kental di
dalamnya (2008; hal. 4). Pengertian tenaga kerja terlatih mulai berubah, dari
hanya mampu bekerja dengan teknologi madya menjadi mampu bekerja dengan
teknologi canggih dan dari hanya mampu bekerja di dalam negeri menjadi
mampu bekerja di luar negeri (2008; hal. 5), (8) Hasil wawancara (pra-
penelitian) dengan beberapa wakil kepala sekolah SMK bidang hubungan industri
dan guru pada SMK Negeri 11 Bandung, SMK Negeri 2 Bandung, SMK Pasundan 1
-
10
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bandung, dan SMK Bina Warga Bandung, diperoleh informasi bahwa;
Permasalahan prakerin di institusi kerja pasangan menggambarkan tingkat
relevansi yang bervariasi antara kebutuhan prakerin dengan bekal yang dimiliki
peserta didik dari hasil pembelajaran, yaitu untuk program akuntansi tingkat
relevansinya berkisar antara 40% sampai 60%, sedangkan untuk program-
program lainnya relatif lebih baik yaitu berkisar 60% sampai 90%, hal ini
mengindikasi pentingnya efektivitas pembelajaran program PSG; Kaitannya
dengan kemampuan sebagai fasilitator prakerin, keterlibatan personil institusi
kerja sebagai instruktur prakerin masih harus ditingkatkan; Mengingat
beragamnya kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan tugas prakerin,
ketersediaan dan penggunaan fasilitas prakerin di institusi kerja pasangan masih
harus dikembangkan; Secara terstandar keterlibatan IP dalam pembelajaran
program PSG masih harus ditingkatkan lebih lanjut, (9) Berbagai inovasi
pembelajaran seperti; CBSA, MGBS, pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi, validasi kurikulum, mengindikasikan perlunya efektivitas
pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
(10) Penyelenggaraan Diklat atau on the job training (OJT) yang melibatkan
kerjasama antara SMK, IP, dan Pemerintah (Dinas Pendidikan) bagi para guru
khususnya, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pembelajaran program PSG.
-
11
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mengingat dinamika kehidupan masyarakat yang banyak memunculkan
jenis dan bentuk pekerjaan baru, pendidikan di Indonesia belum selaras dengan
kebutuhan sektor-sektor pembangunan dan kesempatan kerja yang ada
(Depdikbud; Badan Penelitian dan Pengembangan; 1993; 6). Oleh karena itu
perlu upaya efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG untuk
menghasilkan lulusan SMK yang selaras dengan kebutuhan sektor-sektor
pembangunan dan kesempatan kerja.
Berdasarkan uraian di atas, masalah sentral dalam penelitian ini adalah,
masalah kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam
menghasilkan lulusan SMK, dan untuk menjawab permasalahan tersebut,
penelitian dilakukan pada SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen di
Kota Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Sejalan dengan Model Loree, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS (Pasal 1 Ayat 20) menjelaskan bahwa; Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Sejalan dengan itu permasalahan pembelajaran program
PSG setidaknya dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu : (1) peserta didik, (2)
-
12
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendidik, dan (3) sumber belajar. Interaksi dari ketiganya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Peserta didik (siswa) dengan berbagi karakteristiknya merupakan
masukan (input) proses pembelajaran program PSG. Peserta didik adalah, setiap
siswa SMK yang telah mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan
produktif yang berupa teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktik
kerja industri di IP (Kepmendikbud RI Nomor 323/U/1997; pasal 12). Dengan
berbagai potensinya peserta didik dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran. Menurut McClelland (dalam Prasetya Irawan, dkk., 1997: 42),
motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64
persen terhadap prestasi belajar. Artinya motivasi merupakan komponen penting
dari efektivitas pembelajaran program PSG.
Pendidik yaitu guru dan instruktur adalah fasilitator pembelajaran
program PSG, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional
(Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; pasal 4),
bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
mengembangkan, mengelola pembelajaran, atau memberikan pelayanan teknis
sesuai dengan standar proses pembelajaran program PSG. Kompetensi guru yang
meliputi; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
-
13
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan kompetensi profesional, dalam aplikasinya dituntut untuk dapat menyajikan
layanan pembelajaran yang sesuai dengan standar dan dinamika pelaksanaan
pembelajaran program PSG.
Sumber belajar (learning resources), dapat berupa; data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu
(Sudrajat, 2008). Sumber belajar dalam pelaksanaan program PSG adalah,
peralatan dan bahan praktek yang digunakan untuk pelaksanaan praktek dasar
dan praktek industri/keahlian yang disusun berdasarkan program bersama
sekolah dengan dunia industri (Pengelolaan Fasilitas dan Bahan Praktik
Pendidikan Sistem Ganda; 1997; 1), berfungsi untuk meningkatkan efektivitas
proses pembelajaran program PSG.
Sesuai dengan perannya, keterlibatan ketiganya dalam pembelajaran
program PSG harus melahirkan proses pembelajaran yang efektif dalam
menghasilkan lulusan SMK, bermakna dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginpkan masyarakat.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi, masalah penelitian dirumuskan :
-
14
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, dan
fasilitas pembelajaran, terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran
program PSG.
2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur,
fasilitas pembelajaran, dan efektivitas proses pembelajaran program PSG
terhadap kemampuan lulusan SMK.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, serta fasilitas
pembelajaran secara bersama-sama terhadap efektivitas proses
pembelajaran program PSG.
2. Pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru dan instruktur, peralatan dan
bahan praktek, serta efektivitas proses pembelajaran program PSG terhadap
kemampuan kerja lulusan SMK.
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritik
Secara teoritik manfaat penelitian diharapkan dapat memperluas
wawasan dan khasanah keilmuan, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran
pada tingkat kelas dalam kaitannya dengan pengembangan terhadap
-
15
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemampuan masyarakat serta paradigma stimulus-respon dalam proses
pebelajaran. Dapat melaksanakan pembelajaran program PSG secara terstandar,
untuk membina dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
yang kelak menjadi bekal berharga/relevan bagi lulusan SMK untuk bersaing
memasuki dunia kerja, maupun untuk pengembangan karier.
1.5.2 Manfaat Praktis
Temuan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran
program PSG, yaitu:
a) Manfaat praktis bagi SMK sebagai institusi pendidikan yang dipercaya
pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan program PSG :
1) Memperoleh pengalaman sangat berharga dalam penyelenggaraan
program PSG yang efektif dalam menghasilkan lulusan SMK yang
berkemampuan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
2) Memperoleh pengalaman sangat berharga tentang kerjasama
penyelenggaraan PSG, khususnya dalam mengatasi keterbatasan biaya,
sarana dan prasarana pembelajaran lainnya yang selalu menjadi kendala
upaya efektivitas pembelajaran.
-
16
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Dapat mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah-masalah
pembelajaran relevansinya dengan perkembangan kebutuhan di dunia
kerja.
4) Mendapatkan kepuasan tersendiri karena mampu melaksanakan
pembelajaran secara efektif sehingga dapat menghasilkan lulusan SMK
yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b) Manfaat bagi institusi kerja pasangan sebagai pihak yang terlibat langsung,
aktif, dan bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran program PSG,
antara lain;
1) Mengetahui kualitas dan etos kerja lulusan SMK, sehingga lebih
memudahkan dalam pencarian/pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.
2) Menarik manfaat/keuntungan dari kegiatan prakerin peserta didik
dalam perannya sebagai tenaga kerja perusahaan.
3) Dapat membina dan mengembangkan peserta didik menjadi lulusan
SMK yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan institusi kerja.
4) Memperoleh kepuasan tersendiri karena dapat membentuk generasi
muda menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan kerja
tertentu sehingga mempunyai masa depan lebih baik.
c) Manfaat bagi peserta didik, antara lain;
-
17
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Secara terstandar memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Dapat membina dan mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan
perkembangan kebutuhan lapangan kerja.
3) Secara terintegrasi memperoleh layanan pembelajaran dan prakerin
yang lebih bermakna, dalam menpersiapkan diri menjadi lulusan SMK
yang siap bersaing memasuki dunia kerja maupun untuk
mengembangkan diri.
d) Manfaat bagi masyarakat, antara lain;
1) Masyarakat pada umumnya dan institusi kerja khususnya, percaya
bahwa efektivitas pembelajaran program PSG merupakan proses
pembelajaran yang dapat menghasilkan lulusan yang diharapkan.
2) Keterlibatan tokoh masyarakat sebagai anggota majelis sekolah dalam
pelaksanaan pembelajaran program PSG, dapat mengidentifikasi
keluhan masyarakat terhadap proses dan hasil pembelajaran, sekaligus
menjadi solusi terbaik untuk menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan.
3) Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG merupakan solusi
bagi masyarakat dalam membina generasi muda yang berkemampuan,
baik untuk memasuki persaingan kerja, antisipasi kebutuhan tenaga
kerja, maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
-
18
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.6 Struktur Organisasi Penelitian
Disertasi terdiri dari lima bab, yaitu : Bab I; PENDAHULUAN, menyajikan:
Latar Belakang; Identifikasi Masalah; Perumusan Masalah; Tujuan Penelitian;
Manfaat Penelitian; Struktur Organisasi Penelitian. BAB II; KAJIAN PUSTAKA,
KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS, membahas berbagai teori yang relevan
sebagai rujukan untuk menjawab permasalahan penelitian, maupun untuk
membuktikan hipotesis penelitian. Terdiri dari: Kajian Pustaka, membahas; Teori-
teori yang relevan dengan variabel penelitian secara luas dan mendalam,
Kerangka berpikir yang secara teoritik ditujukan untuk menjawab permasalahan
penelitian yang diajukan; Asumsi yaitu landasan kebenaran dalam memecahkan
permasalahan penelitian, Hipotesis, merupakan jawaban teori atas
permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya, serta Anotasi yang
menunjukkan pentingnya suatu masalah untuk diteliti.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN, memuat: (1) Metode yang
Digunakan; (2) Operasionalisasi Variabel Penelitian; (3) Populasi dan Sampel
Penelitian; (4) Teknik Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen Penelitian; (5) Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis. Bab IV: HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, menyajikkan; model pengukuran terhadap
variabel penelitian dan menguji hipotesis penelitian berdasarkan temuan di
lapangan; Melakukan pembahasan berdasarkan konsep, rumusan, dan teori yang
-
19
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diampu. Hasil penelitian dan pembahasan, menyajikan; deskripsi variabel yang
diteliti; pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru/instruktur, fasilitas
pembelajaran terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG; dan
pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilitas pembelajaran, efektivitas
pembelajaran program PSG terhadap kemampuan lulusan SMK; Implikasi hasil
penelitian, dan Anotasi. Bab V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI; menyajikan
jawaban atas permasalahan penelitian, dan memberikan rekomendasi
berdasarkan kendala-kendala yang ditemui.
a. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap efektivitas proses
pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi,
kepercayaan diri, dan kepuasan.
b. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap
efektivitas proses pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek;
-
20
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
c. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran terhadap efektivitas proses
pembelajaran program PSG, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan dan
bahan praktik, Analisis kebutuhan fasilitas pembelajaran, Kesesuaian
fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian fasilitas di SMK dan di IP.
------------------
d. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan kerja lulusan
SMK, dilihat dari aspek; perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan
kepuasan.
e. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan instruktur terhadap
kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek; kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
f. Bagaimana pengaruh fasilitas pembelajaran berpengaruh terhadap
kemampuan kerja lulusan SMK, dilihat dari aspek Pengelolaan peralatan
dan bahan praktik di sekolah dan di IP, Analisis kebutuhan fasilitas
pembelajaran, Kesesuaian fasilitas dan bahan praktik, dan Kesesuaian
fasilitas di SMK dan di IP.
-
21
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
g. Bagaimana pengaruh efektivitas proses pembelajaran program PSG
terhadap kemampuan kerja lulusan SMK. dilihat dari aspek: Bermakna,
Terpadu, Berbasis Nilai, Menantang, dan Aktif.