Modul Pkpr

6
MODUL PKPR KENAKALAN REMAJA A. Remaja Menurut Abin Syamsudin (2000:130) menuliskan batasan remaja awal berkisar antara 11-13 tahun sampai 14-15 tahun. Dari batasan usia remaja awal tersebut, usia remaja awal merupakan usia sekolah tingkat SMP. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Abin Syamsudin (2000:133) menyebutkan ciri-ciri umum remaja awal dilihat dari beberapa aspek, meliputi : o Dari aspek perilaku sosial, moralitas dan religius meliputi : a) diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer; b) adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi; c) adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua; d) dengan sikap dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya (orang dewasa); e) mengidentifikasi dirinya dengan tokoh-tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya; f) mengenai keberadaan dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan spektis;

description

modul untuk kenakalan remaja

Transcript of Modul Pkpr

Page 1: Modul Pkpr

MODUL PKPRKENAKALAN REMAJA

A. Remaja Menurut Abin Syamsudin (2000:130) menuliskan batasan remaja awal berkisar antara 11-13

tahun sampai 14-15 tahun. Dari batasan usia remaja awal tersebut, usia remaja awal merupakan usia sekolah tingkat SMP.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Abin Syamsudin (2000:133) menyebutkan ciri-ciri umum remaja awal dilihat dari beberapa aspek, meliputi :

o Dari aspek perilaku sosial, moralitas dan religius meliputi : a) diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan

keinginanbergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer;

b) adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi;

c) adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua;

d) dengan sikap dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya (orang dewasa);

e) mengidentifikasi dirinya dengan tokoh-tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya;

f) mengenai keberadaan dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan spektis;

g) penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan mungkin didasarkan pertimbangan asanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya; dan

h) masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup.o Dari aspek afektif, kognitif dan kepribadian meliputi :

a) lima kebutuhan dasar (fisik, rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, perwujudan diri) mulai menunjukkan arah kecenderungan-kecenderungan;

b) reaksi, reaksi dan ekspresi emosinya masih labil dan belum terkendali seperti pernyataan marah, gembira atau kesedihannya mungkin masih dapat berubah-ubah silih berganti dalam tempo yang cepat;

Page 2: Modul Pkpr

c) kecenderungan-kecenderungan arah sikap mulai tampak (teoritis, ekonomis, estetis, politis, sosial dan religius) meskipun masih dalam taraf eksplorasi dan coba-coba; dan

d) merupakan masa kritis dalam rangka menghadapi kritis identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psikososialnya yang akan membentuk kepribadiannya.

Conger dalam Abin Syamsudin (2000:132), memberikan penafsiran bahwa masa remaja adalah suatu masa yang amat kritis.

o Kalau individu mampu mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapinya secara integratif, ia akan menemukan identitasnya yang akan dibawa menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalau gagal ia akan berada pada kritis identitas yang berkepanjangan.

Dengan karakter seperti di atas , apabila remaja tidak mendapatkan bimbingan yang baik akan mudah terjerumus pada perbuatan yang merugikan dirinya sendiri atau terjerumus dalam kenakalan

remaja.

C. KENAKALAN REMAJAo Kartini Kartono (2003 : 6-7 ) secara tegas dan jelas memberikan batasan kenakalan remaja

merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.

o Keputusan Menteri Sosial (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996) menyebutkan anak nakal adalah anak yang berperilaku menyimpang dari norma-norma sosial, moral dan agama, merugikan keselamatan dirinya, mengganggu dan meresahkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta kehidupan keluarga dan atau masyarakat.

o Dalam Bakolak Inpres no : 6/1997 buku pedoman 8 , dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku/tindak remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku di masyarakat.

o Fuad Hasan dalam Sudarsono (1999) merumuskan definisi Delinquency sebagai perilaku anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bila mana dilakukan oleh orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan.

Kenakalan remaja adalah perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara berkelompok yang bersifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum,

moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat atau perilaku melanggar hukum yang dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.

D. MACAM KENAKALAN REMAJAo Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan.

a. Kenakalan Biasa Suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa

pamitb. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan

Kejahatan seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin

c. Kenakalan khusus

Page 3: Modul Pkpr

Penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya

o Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan remaja meliputi:a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;c) mengganggu teman;d) memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada orang tua dan saudara;e) menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok;f) menonton pornografi; dang) corat-coret tembok sekolah

E. PENYEBAB KENAKALAN REMAJAo Faktor Internal

1. Krisis identitas Akibat perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua

bentuk integrasi pada remaja. Integrasi pertama adalah terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya

sehari hari. Integrasi kedua yaitu tercapainya identitas peran remaja dalam lingkungannya.

Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.2. Kontrol Diri yang Lemah Tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku mana yang patut dilakukan dan

tidak patut dilakukan akan menyeret Remaja pada perilaku 'nakal'. o Faktor Eksternal

1. KeluargaPerceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga atau perselisihan

antara anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.2. Teman Sebaya3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal 4. Faktor Sosial4. Faktor Teknologi

E. CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA1. Upaya Preventif (Segala tindakan yang mencegah timbulnya kenakalan remaja)

Tindakan preventif untuk mencegah kenakalan remaja dapat dibedakan menjadi dua yakni :

a. Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum• Berusaha mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.• Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.• Usaha pembimbingan remaja

Page 4: Modul Pkpr

b. Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara khusus ini dapat dilakukan di rumah dan di sekolah dengan cara pemberian bimbingan terhadap para remaja yang dapat berupa :• Pengenalan diri sendiri• Penyesuaian diri• Orientasi diri

Selain itu, dapat dilakukan beberapa hal di bawah ini :1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi

dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru dan teman sebaya. (bisa dalam bentuk organisasi OSIS, Remaja Masjid, Karang Taruna)

3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua yang harmonis dapat memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul

5. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

6. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua yang harmonis dapat memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul

7. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

8. Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.

9. Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja

10. Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.

2. Upaya Represif (Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral yang dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap pelanggaran)

3. Upaya Rehabilitatif dan Preventif• Upaya kuratif dan rehabilitasi, dilakukan setelah cara lainnya gagal.• Upaya ini diharapkan dapat mengubah tingkah laku si pelanggar atau remaja itu sendiri

dengan memberikan pendidikan lagi.• Pendidikan dilaksanakan melalui pembinaan secara khusus oleh lembaga khusus maupun

perorangan yang ahli dalam bidang ini.

Page 5: Modul Pkpr