Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

download Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

of 38

Transcript of Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    1/38

    PENGELOLA KEUANGAN USAHA

    ODUL

    PELATIHAN

    PENGEMBANGAN

    USAHA MINA

    KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

    PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    2011

    Penyusun

    Dr. Ir. Mulyono Partosuwirjo, MMA.

    Suhana, SE

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    2/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

    berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil

    menyusun Modul Pengelola Keuangan usaha yang akan digunakan pada

    Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang akan

    diselenggarakan di UPT Pelatihan BPSDMKP. Oleh karena itu, kami

    mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan

    pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk digunakan.

    Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam

    penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik

    dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi

    yang positif terhadap pencapaian tujuan dari Penyelenggaraan Pelatihan PUMP.

    Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih

    banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami

    harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di

    masa mendatang.

    Jakarta, 2011

    Kepala Pusat PelatihanKelautan dan Perikanan

    Drs. Mulyoto, MMNIP. 19580314 198103 1 002

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    3/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... iDAFTAR ISI ...................................................................................................... iiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv

    BAB I PENDAHULUANLatar belakang .............................................................................. 1

    B Deskripsi Singkat .......................................................................... 1C Tujuan Pembelajaran .................................................................... 2

    1. Kompetensi Dasar .................................................................... 22. Indikator Keberhasilan .............................................................. 2

    D Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................ 2E Waktu .. 2

    BAB II PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI

    Pengertian ..................................................................................... 3B Tujuan/Manfaat Akuntansi ............................................................ 3C Konsep Dasar Akuntansi .............................................................. 4D Persamaan Akuntansi ................................................................... 5E Basis Pencatatan Akuntansi ......................................................... 6F Praktek dan Simulasi .................................................................... 6G Latihan .......................................................................................... 8H Rangkuman .................................................................................. 8I Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 9

    BAB III LAPORAN ARUS KASPengertian ...... .............................................................................. 10

    B Manfaat ......................................................................................... 11C Langkah-Langkah Menyusun Arus Kas ........................................ 11D Praktek dan Simulasi .................................................................... 12E Latihan .......................................................................................... 12F Rangkuman ................................................................................... 12G Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 13

    BAB IV LAPORAN KEUANGANNeraca ......................................................................................... 14

    B Laba Rugi ..................................................................................... 17C Praktek dan Simulasi ................................................................... 19D Latihan ........................................................................................ 19E Rangkuman ................................................................................. 19F Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................... 20

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    4/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i

    BAB V NALISA TITIK IMPAS. Pengertian ..................................................................................... 21

    B. Praktek dan Simulasi .................................................................... 23C. Latihan ......................................................................................... 23D. Rangkuman ................................................................................... 23

    E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................... 24

    BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 25

    KUNCI JAWABAN ............................................................................................ 26LAMPIRAN ....................................................................................................... 28DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ... 33

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    5/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) i

    DAFTAR LAMPIRAN

    Hal

    Lampiran 1. Persamaan Akuntansi . 28

    Lampiran 2. Menyusun Laporan Arus Kas 30

    Lampiran 3. Laporan Laba Rugi dan Neraca 31

    Lampiran 4. Perhitungan Titik Impas .. 32

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    6/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kemampuan Usaha Kecil & Menengah (UKM) dalam mengembangkan

    usaha tentunya tidak terlepas dari kemampuan mengelola keuangan

    perusahaan. Kemampuan mengembangkan usaha bila tidak diimbangi dengan

    pengelolaan keuangan yang memadai akan mengganggu kelancaran

    operasional perusahaan. Hal ini menyangkut pada kurangnya SDM yang

    terampil dalam memahami dan melaksanakan manajemen keuangan,

    khususnya dalam menyusun laporan pembukuan sederhana. Di satu sisi

    UKM-pun belum menyadari akan pentingnya / manfaat dari manajemen

    keuangan yang seharusnya dikerjakan dalam perusahaan.

    Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatannya sangatlah perlu

    membuat atau melakukan record transaksi keuangan pada setiap periode,

    biasanya dalam satu tahun buku. Laporan keuangan tidak saja bermanfaat

    untuk pihak internal tetapi juga eksternal perusahaan. Laporan keuangan

    dapat memberikan manfaat informasi mengenai kesehatan perusahan dari sisi

    keuangan dan perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

    Manfaat lain adalah, jika UKM membutuhkan perkuatan modal dari

    lembaga perbankan/non perbankan, tentunya yang disyaratkan adalah

    kerapihan dan kelengkapan data informasi laporan keuangan, selain syarat

    syarat penting lainnya.

    Dengan adanya hal tersebut, pengelolaan keuangan yang baik

    merupakan syarat yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha.

    B. Diskripsi Singkat

    Modul dengan judul Pengelolaan Keuangan Usaha ini berisi tentang

    pengelolaan arus kas, penyusunan laba rugi, penyusunan neraca dan analisis

    titik impas.

    Modul ini sangat penting sebagai pembelajaran awal bagi calon/

    wirausaha dalam melakukan pengelolaan keuangan usahanya.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    7/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 2

    C. Tujuan Pembelajaran

    1. Kompetensi Dasar

    Setelah mengikuti diklat ini para peserta mampu memahami konsep dasar

    akuntansi dan manfaat laporan keuangan.

    2. Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti diklat ini para peserta dapat melakukan pengelolaan

    keuangan usaha, menyusun arus kas, menyusun laba rugi, menyusun

    neraca dan analisis titik impas (BEP)

    D. Materi Pokok dan Sub Materi

    1. Pengertian dan Karakteristik Akuntansi

    a. Pengertian

    b. Tujuan/Manfaat Akuntansi

    c. Konsep Dasar Akuntansi

    d. Persamaan Akuntansi

    e. Basis Pencatatan Akuntansi

    2. Laporan Arus Kas(cash flow)

    3. Laporan Keuangan

    a. Neraca

    b. Laba Rugi

    4. Analisis Titik Impas (BEP)

    E. Waktu

    Waktu yang diperlukan untuk mengikuti mata diklat ini adalah 10 jam

    pelajaran (JP) @ 45 menit, yang terdiri dari:

    1. Teori : 1 JP

    2. Praktek/simulasi : 9 JP

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    8/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 3

    BAB II

    PENGERTIAN DAN KARATERISTIK AKUNTANSI

    A. Pengertian

    Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

    1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi.

    Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin

    ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu

    tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi.

    Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan

    dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan

    pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan

    lainnya.

    2. Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses

    akuntansi.

    Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :

    a. Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.

    b. Memproses atau menganalisa data yang relevan.

    c. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk

    pembuatan keputusan.

    B. Tujuan/Manfaat Akuntansi

    Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari

    suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud

    dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai

    kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna

    bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak

    di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai

    informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen

    dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha

    yang dilaksanakan.

    Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami danmenjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi dengan benar.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    9/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 4

    Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi

    dua yaitu:

    1. Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi

    akuntansi contoh : investor dan kreditor.

    2. Pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis

    Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

    C. Konsep Dasar Akuntansi

    Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

    1. Entitas Akuntansi (A c c o u n t i n g E n t i t y )

    Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas

    (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi

    lain.

    2. Kesinambungan (G o i n g C o n c e r n )

    Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja,

    melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.

    3. Periode Akuntansi (A c c o u n t i n g P e r i o d )

    Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu

    tahun.

    4. Objektif( O b j e c t i v e )

    Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen

    asli.

    5. Pengukuran dalam satuan uang (Mo n e t a r y Me a s u r e m e n t U n i t )

    Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam

    nilai uang.

    6. Harga Pertukaran ( Hi s t o r i c a l C o s t )

    Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau

    nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.

    7. Penandingan beban dengan pendapatan (M at ch i n g C o st A g ai n s t

    R e v e n u e )

    Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan

    pendapatan yang diakui pada periode yang sama.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    10/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 5

    D. Persamaan Akuntansi

    Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat

    dan tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat

    mengklasifikasikan dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat

    diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian

    dan pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry

    accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat

    pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet)dan sisi sebelahKanan (Kredit).

    Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di

    perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau

    perkiraan, yang disebut Bagan Perkiraan Standar. Di dalam bagan perkiraan

    standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan neraca dan

    perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari aset, hutang dan ekuitas

    pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri dari pendapatan dan biaya.

    Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry

    accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat disebelah

    kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan (kredit).

    Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.

    Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai

    berikut:

    ASET = HUTANG + MODAL

    Ilustrasi di bawah ini menunjukan hubungan tersebut di atas dalam

    bentuk yang lebih visual.

    ASET = HUTANG + MODAL

    Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

    Penambaha

    n Aset

    Penguranga

    n Aset

    Penguranga

    n Hutang

    Penambaha

    n Hutang

    Penguranga

    n Modal

    Penambaha

    n Modal

    Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu

    sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik.

    Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan

    yang paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    11/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 6

    bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus

    seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.

    E. Basis Pencatatan Akuntansi

    Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang

    merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut. Terdapat 2 (dua) basis

    akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual.

    1. Basis Kas

    Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan

    dikeluarkan.

    2. Basis Akrual

    Suatu transaksi diakui dan dicatat berdasarkan pengaruh transaksi pada

    saat kejadian dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang

    bersangkutan.

    F. Praktek dan Simulasi

    Agar peserta pelatihan lebih memahami tentang materi diatas,

    dibawah ini akan disajikan simulasi sebagai berikut :

    Transaksi 1 : 1 Maret 2010,

    Tn. Amir memulai usaha dengan mendirikanperusahaan bernama CV. Jaya Utama yang bergerak

    di bidang jasa perbaikan komputer denganmenyisihkan uang dari simpanan pribadinya untukdigunakan sebagai modal usaha sebesar

    Rp 20.000.000

    Transaksi 2 : 1 April 2010 untuk menunjang usahanya perusahaan menyewagedung untuk dipergunakan sebagai kantor/tempatusaha sebesar Rp 6.000.000 selama 1 tahun dan

    dibayar kas.

    Transaksi 3 : 1 Mei 2010 untuk menambah Kas, perusahaan meminjam uangdari Bank BRI sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga

    20% per tahun dan jatuh tempo 1 Mei 2011.

    Transaksi 4 : 3 Mei 2010 Perusahaan membeli 3 unit peralatan komputer dariToko Metro Komputer sebesar Rp 30.000.000 dandibayar kas.

    Transaksi 5 : 5 Mei 2010 Perusahaan membeli Persediaan Suku Cadang untukperbaikan komputer pelanggan dari Toko ABC sebesar

    Rp 2.000.000 yang akan dibayar pada tanggal 12 Mei

    2010.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    12/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 7

    Transaksi 6 : 12 Mei 2010 Perusahaan membayar hutang pembelian PersediaanSuku Cadang kepada Toko ABC sebesar Rp 2.000.000dengan kas.

    Transaksi 7 : 15 Mei 2010 Perusahaan membeli Persediaan Suku Cadang secara

    tunai untuk keperluan perbaikan komputer pelanggansebesar Rp 2.000.000

    Transaksi 8 : 27 Mei 2010 Perusahaan menggunakan persediaan suku cadang

    untuk keperluan perbaikan komputer pelanggansebesar Rp 1.000.000

    Transaksi 9 : 1 Juni 2010 Perusahaan menerima Kas dari hasil usaha jasaperbaikan 7omputer sebesar Rp 20.000.000

    Transaksi 10 : 6 Juni 2010 Tn. Amir memperbaiki kendaraannya dengan biaya

    sebesar Rp 1.000.000 dan membayarnya dengan Kas

    dari dana pribadinya.

    A n a l i s i s T r a n s a k s i

    Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum

    melakukan pencatatan. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam analisis

    transaksi, yaitu mengidentifikasi:

    1 Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi

    dikelompokkan sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut2 mempengaruhi posisi aset, hutang, dan modal.

    3 Perkiraan apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau

    dikredit.

    4 Berapa besar nilai yang akan dicatat.

    Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, analisis transaksinya adalah :

    Transaksi 1 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa kasmuncul/bertambah sementara modal perusahaan muncul/bertambah

    masing-masing sebesar Rp 20.000.000.

    Transaksi 2 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa kasberkurang sebesar Rp 6.000.000 sementara modal berkurang untuk

    biaya sewa sebesar Rp 6.000.000.

    Transaksi 3 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa kasbertambah sebesar Rp 30.000.000 sementara hutang perusahaanmuncul sebesar Rp 30.000.000.

    Transaksi 4 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupaperalatan bertambah sementara aset lainnya berupa kas berkurang

    sejumlah yang sama sebesar Rp 30.000.000.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    13/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 8

    Transaksi 5 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupapersediaan bertambah sebesar Rp 2.000.000. sementara hutangbertambah sejumlah yang sama.

    Transaksi 6 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa kasberkurang sebesar Rp 2.000.000 sedangkan hutang berkurang

    sejumlah yang sama.

    Transaksi 7 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa

    persediaan bertambah sebesar Rp 2.000.000 sementara aset berupakas berkurang sejumlah yang sama.

    Transaksi 8 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa

    persediaan berkurang sebesar Rp 1.000.000 sementara modalberkurang untuk biaya bahan perbaikan komputer pelanggan.sejumlah yang sama.

    Transaksi 9 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset perusahaan berupa kasbertambah karena pendapatan dari jasa perusahaan sebesar Rp

    20.000.000 dan modal bertambah sejumlah yang sama.

    Transaksi 10 : Tidak mempengaruhi persamaan akuntansi, aset dan ekuitas

    perusahaan tidak terpengaruh dengan transaksi ini sehingga tidakperlu dicatat.

    Analisis transaksi tersebut dapat digambarkan pada persamaan akuntansi di

    lampiran 1.

    G. Latihan

    1. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi !

    2. Dari pihak eksternal, siapa saja yang memerlukan informasi keuangan !

    H. Rangkuman

    Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :

    1. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek, yaitu aspek fungsiyaitu pada penggunaan informasi akuntansi dan aspek aktivitas dari orang

    yang melaksanakan proses akuntansi.

    2. Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu

    entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    3. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan

    tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan

    dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap

    hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    14/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 9

    pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry

    accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya

    dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelahKiri (Debet)dan sisi sebelahKanan

    (Kredit).

    I. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian

    belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan

    rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

    T i n g k a t P e n g u a s a an =

    Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah

    dipelajari mencapai

    91 % s.d 100 % : Amat Baik

    81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori Baik),

    maka disarankan mengulangi materi.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    15/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 10

    BAB III

    LAPORAN ARUS KAS

    A. Pengertian

    Suatu perusahaan bisa saja membukukan laba bersih yang tinggi di

    dalam laporan rugi-labanya. Tetapi, perusahaan itu tetap akan menghadapi

    masalah jika sebagian besar pendapatan atau penjualannya ternyata berupa

    piutang. Artinya, jumlah arus uang tunai atau kas yang masuk ke kantong

    perusahaan sangat terbatas. Karenanya, investor juga harus meneliti laporan

    arus-kas suatu perusahaan.

    Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang

    masuk dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu. Sekilas, laporan

    arus kas ini mirip dengan laporan laba-rugi. Tetapi, sebenarnya terdapat

    perbedaan yang besar di antara keduanya.

    Perbedaan yang paling besar terjadi karena adanya sistem akuntansi

    akrual (accrual) di dalam laporan rugi-laba. Dengan sistem itu, laporan rugi-

    laba mencatat pendapatan dan biaya-biaya pada saat sebuah transaksi terjadi,

    bukan pada saat ada perpindahan duit tunai. Selain itu, laporan rugi-laba

    biasanya juga mencatat pendapatan yang tidak menimbulkan penerimaan

    uang tunai (non-cash revenues). Sementara, laporan arus kas tidak mencatat

    pendapatan semacam ini.

    Arus kas dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :

    1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan

    dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,

    gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas

    keluar (cash out flow).

    2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang

    berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan

    administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas

    masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar(cash out flow).

    Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami danmenyusun laporan arus kas dengan benar.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    16/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 11

    3. Aliran kas akhir(Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan

    dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa

    proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

    Sedangkn menurut fungsinya aliran kas terbagi menjadi tiga yaitu :

    a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan

    memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu

    singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

    b. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko

    penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan

    relatif cepat.

    c. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untukpenambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif

    panjang.

    B. Manfaat

    Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam

    perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen.

    Diantaranya :

    1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan

    rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan

    perubahan kas.

    2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan

    datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

    3. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan fiscal.

    4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar

    kredit yang diberikan kepadanya.

    C. Langkah-Langkah Penyusunan Aliran Kas

    Berikut ini langkah-langkah pembuatan laporan arus kas:

    1. Tulislah phrasa Laporan Arus Kas, nama perusahaan, dan periode

    laporan. Dimulai klasifikasi pertama, yaitu aktivitas operasional. Tulislah

    peristiwa-peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan

    dengan peristiwa-peristiwa aliran keluar kas. Hitunglah selisihnya.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    17/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 12

    2. Berikutnya adalah arus kas dari kegiatan investasi. Tulislah peristiwa-

    peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan dengan

    peristiwa-peristiwa aliran keluar kas dari kegiatan investasi. Hitunglah

    selisihnya.

    D. Praktek dan Simulasi

    Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan

    PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri olahan.

    Penjualan tunai Rp. 5.000.000

    Biaya listrik Rp. 500.000

    Biaya tenaga kerja Rp. 400.000

    Pendapatan bunga Rp. 250.000

    Pembayaran bunga bank Rp. 1.250.000

    Pembelian bahan baku Rp. 2.500.000

    Penjualan mesin Rp. 2.000.000

    Penjualan tanah Rp. 6.000.000

    Pembelian Tempat Usaha Rp. 7.000.000

    Berdasarkan data diatas, buatlah laporan arus kas PT. Usaha Anda Pada

    Tahun 2010.

    E. Latihan

    1. Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas ?

    2. Apa perbedaan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi ?

    3. Sebutkan fungsi-fungsi aliran kas ?

    F. Rangkuman

    Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :

    1. Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang masuk

    dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.

    2. Arus kas dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :

    a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan

    dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian

    tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan

    aliran kas keluar (cash out flow).

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    18/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 13

    b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas

    yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya

    umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional

    merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash

    out flow).

    c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang

    berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,

    nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

    G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian

    belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan

    rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

    T i n g k a t P e n g u a s a an =

    Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah

    dipelajari mencapai

    91 % s.d 100 % : Amat Baik

    81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup

    61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori Baik), maka

    disarankan mengulangi materi.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    19/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 14

    BAB IV

    LAPORAN KEUANGAN

    Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan

    keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar

    di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

    A. Neraca

    Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu

    entitas ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi

    pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah

    posisi aset, hutang dan modal.

    1. Aset

    Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki

    perusahaan, dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan

    kegiatan usahanya. Saldo Normal perkiraan Aset berada di sebelah kiri

    neraca atau sebelah debet. Penambahan aset dicatat di sebelah debet dan

    pengurangan aset dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit.

    Aset dapatdikelompokan menjadi :

    a. Aset/Aktiva Lancar adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan

    kas atau akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset

    yang dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang

    dan persediaan.

    b. Aset/AktivaTetap yaitu aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan

    yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap

    antara lain : tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris

    kantor.

    c. Aset/Aktiva Lain-lain adalah aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke

    dalam aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak

    cipta, paten, goodwill dan lain-lain.

    Aset ditinjau dari sifat fisiknyamenjadi :

    Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menyusun laporankeuangan berupa neraca dan laporan laba rugi dengan benar.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    20/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 15

    Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :

    Persediaan, Bangunan dan Kendaraan. Sedangkan Aset Tidak Berwujud

    adalah aset yang secara fisik tidak dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten,

    Goodwill dan Franchise. Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan

    urutan likuiditasnya.

    Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya

    dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset lain

    seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya semakin

    rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan asset tersebut

    untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas. Penyajian aset di

    neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai

    contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang sebesar nilai yang

    diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga perolehan dikurangi

    akumulasi penyusutan.

    2. Hutang

    Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada

    pihak ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan

    datang pada saat hutang tersebut jatuh tempo. Saldo Normal perkiraan

    Hutangberada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan hutang

    dicatat di sebelah kredit dan pengurangan hutang dicatat di sebelah debet.

    Hutang dapat dikelompokanmenjadi :

    a. Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)

    b. Hutang Jangka Panjang.

    Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban kepada

    pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya. Sedangkan Hutang

    Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh temponya lebih dari satu

    tahun. Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan

    diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya. Contoh hutang jangka

    pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang, sedangkan contoh hutang

    jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan pinjaman obligasi.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    21/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 16

    3. Modal

    Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di

    perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total

    kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam

    berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha. Saldo Normal perkiraan

    Modal berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan modal

    dicatat di sebelah kredit sedangkan pengurangan modal dicatat di sebelah

    debet. Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan

    bersih yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan. Selama tahun berjalan

    akan terjadi transaksi keuangan, yang mempengaruhi posisi aset, hutang,

    dan / atau modal.

    Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan

    menjadi dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan

    pemilik dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya

    pendapatan dan adanya beban biaya.

    Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan

    pembantu modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu

    pendapatan bertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya

    didebet bila bertambah dan dikredit bila berkurang.

    Uraian pos-pos tersebut di atas dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

    erkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal

    Aset Debet Kredit Debet

    utang Kredit Debet redit

    Modal Kredit Debet redit

    Pendapatan Kredit Debet redit

    Biaya Debet Kredit Debet

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    22/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 17

    Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

    Perusahaan DagangNeraca sebagian

    31 Desember 2005

    Perusahaan ManufakturNeraca sebagian

    31 Desember 2005Aktiva Lancar: Aktiva Lancar:Kas Rp 1.000 Kas Rp 1.200

    Piutang (bersih) 13.000 Piutang (bersih) 4.000

    Persediaan Barang Dagangan 9.000 Persediaan:Sewa Dibayar di Muka 2.900 Barang Jadi Rp 15.000

    5.900 Barang Dalam Proses 18.000

    Bahan Baku 9.000

    2.000

    Sewa Dibayar di Muka 1.600

    8.800

    B. Laporan Rugi-LabaPerbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba

    antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

    Perusahaan DagangLaporan Rugi-Laba sebagian

    Periode Tahun 2010Harga Pokok Penjualan:Persediaan Barang Dagangan 1 Januari Rp 10.000(+) Pembelian Bersih .. 99.250Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 109.250(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember 9.000Harga Pokok Penjualan . Rp 100.250

    Perusahaan ManufakturLaporan Rugi-Laba sebagian

    Periode Tahun 2010Harga Pokok Penjualan:Persediaan Barang Jadi 1 Januari . Rp 12.000(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) 688.000Barang Tersedia Untuk Dijual . Rp 700.000(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember . 15.000Harga Pokok Penjualan Rp 685.000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    23/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 18

    Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sebagai berikut :

    Perusahaan Dagang:

    Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok

    Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan

    Perusahaan Manufaktur:

    Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga PokokJadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan

    Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan

    harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya

    saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam S k e d u l H ar g a P o k o k P r o d u k s i .

    Contoh Skedul Harga Pokok Produksi ( merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

    Skedul Harga Pokok ProduksiTahun 2010

    Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari .. Rp 10.000

    Ditambah:Bahan Baku:

    Persediaan 1 Januari .. Rp 5.000Ditambah: Pembelian . 100.000

    Tersedia Dipakai ..... 105.000Dikurangi : Persediaan 31 Desember 9.000

    Bahan Baku Dipakai .. Rp96.000Biaya Tenaga Kerja Langsung.. 200.000Biaya Overhead Pabrik:

    Tenaga Kerja Tidak Langsung .. Rp 50.000Listrik dan Air 140.000

    Bahan Habis Pakai Pabrik . 30.000Penyusutan Gedung Pabrik ... 120.000Penyusutan Mesin ... 60.000

    Total Biaya Overhead Pabrik 400.000otal Biaya Produksi tahun ini 696.000

    Total Biaya Barang Dalam Proses 706.000Dikurangi:Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember.. 18.000Harga Pokok Produksi 688.000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    24/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 19

    C. Praktek dan Simulasi

    Perusahaan dagang ABC yang bergerak dibidang penjualan barang-

    barang hasil olahan ikan dalam kegiatan usahanya telah mencatat transaksi-

    transaksi sebagai berikut :

    Saldo perkiraan persediaan awal tahun sebagai berikut :

    Persediaan awal Rp 25.000

    Selama tahun berjalan transaksi yang terjadi adalah sbb:

    1 Bahan baku yang dibeli secara Rp. 275.000,-

    2 Biaya Gaji dan Upah Karyawan Rp. 250.000 ,-

    3 Beban iklan Rp. 140.000,-

    4 Beban listrik Rp. 75.000,-

    5 Beban bunga Rp. 50.000,-

    6 Beban penyusutan peralatan sebesar Rp. 100.000,-7 Barang tersedia di gudang Rp. 40.000,-

    8 Total penjualan sebesar Rp.1.250.000,-

    9 Jumlah uang kas yang ada Rp.2.000.000,-

    10 Jumlah piutang/tagihan pada pihak ke tiga Rp.1.500.000,-

    11 Tanah Rp.2.500.000,-

    12 Gedung Rp.1.500.000,-

    13 Hutang Bank Rp.2.000.000,-

    14 Hutang sewa Rp.1.500.000,-

    15 Modal Rp.3.625.000,-

    Berdasarkan soal diatas, susunlah laporan laba rugi dan Neraca

    D. Latihan

    1. Sebutkan yang termasuk komponen dari asset/aktiva lancar ?

    2. Transaksi apa saja yang dapat mempengaruhi modal

    3. Aset ditinjau dari wujudnya terdiri dari ?

    E. Rangkuman

    Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :

    1. Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

    ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada

    suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi

    aset, hutang dan modal.

    2. Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan, dapat

    diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    25/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 20

    3. Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak ketiga

    yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang pada saat

    hutang tersebut jatuh tempo.

    4. Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di

    perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total

    kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam

    berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha.

    F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian

    belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan

    rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

    T i n g k a t P e n g u a s a an =

    Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah

    dipelajari mencapai

    91 % s.d 100 % : Amat Baik

    81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup

    61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori Baik),

    maka disarankan mengulangi materi.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    26/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 21

    BAB V

    ANALISA TITIK IMPAS (BEP)

    A. Pengertian

    Bila kita mencoba untuk memulai suatu usaha baru dalam rangka

    untuk meningkatkan return kita (apapun usaha yang kita pilih seperti budidaya

    ikan, membuat produk olahan ikan, toko alat-alat penangkapan ikan dll),

    tentunya kita perlu :

    1. menghitung-hitung berapa dana yang diperlukan untuk menyewa tempat

    usaha, membeli perabotan, mempekerjakan karyawan dan hal-hal lain.

    2. Membuat poyeksi :

    a. berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal

    menutup seluruh biaya-biaya timbul. Ini dikenal dengan instilah Break

    Even Point (Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul

    sama dengan total penjualan yang diperoleh, sehingga perusahaan

    tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian;

    b. berapa volume penjualan yang diperlukan agar kita dapat memperoleh

    laba yang kita targetkan.

    Untuk dapat membuat proyeksi tersebut tentunya kita perlu mengetahui

    bagaimana cara menghitung Break Even Point atau yang biasa disingkat BEP.

    Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari

    rumus BEP yaitu :

    1. Biaya Tetap (F ix e d C o s t ) yaitu biaya yang umumnya selalu konstan,

    bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-

    perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi

    dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.

    Contoh : Misalkan anda punya usaha toko komputer. Biaya untuk menggaji

    karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per bulan. Mau yang beli

    komputer dalam sehari ada 10 orang atau nggak ada yang beli sama

    sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah, yaitu 500 ribu buat

    menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi

    disebut biaya tetap.

    Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menghitung analisa titik

    impas (BEP) dengan benar.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    27/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 22

    2. Biaya variabel (V a r i a b l e C o s t ) adalah biaya yang umumnya berubah-

    rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda,

    makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Contohnya adalah

    biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk

    adalah biaya variabel. Misalkan pembuatan sebuah baglog membutuhkan

    biaya 1500 rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja

    yang membuatnya. Maka biaya variabel dari baglog tersebut adalah 2 ribu

    rupiah per unitnya. Total biaya variabelnya bisa berubah-ubah, bergantung

    berapa banyak baglog yang bisa dibuat oleh si buruh. Bila si buruh ternyata

    bisa membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp. 2.000,00 x 10

    unit = Rp. 20.000,00. Kalau cuman bisa buat satu biji ya biaya variabelnya

    hanya Rp. 2.000,00 x 1 unit = Rp. 2.000,00. Biaya ini yang dikatakan biaya

    variabel, karena berubah-ubah tergantung pada volume bisnis tersebut.

    3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli

    Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu :

    a. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi

    Break Even Point:

    Total Biaya Tetap

    Harga jual per unit dikurangi Biaya Variabel

    Contoh :

    Biaya Tetap suatu toko lampu : Rp.200,000,-

    Biaya variabel Rp.5,000 / unit

    Harga jual Rp. 10,000 / unit

    Maka BEP per unitnya adalah

    Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even

    point. Pada pejualan unit ke 41, maka toko itu mulai memperoleh

    keuntungan.

    b. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu

    diterima agar terjadi BEP :

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    28/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 23

    Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang

    penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah

    B. Praktek dan Simulasi

    Bapak H. Ahmad merupakan pengusaha olahan baso ikan, dalam satu

    bulan biaya yang dikeluarkan meliputi :

    1 biaya tenaga kerja 2 Orang @ Rp 300.000/bulan

    2 bahan baku ikan Rp 2000/kg

    3 biaya listrik Rp 100.000

    Jika H. Ahmad menetapkan harga jual baso ikan Rp 11.000/kg, berapa titik

    impas yang harus dicapai agar H. Ahmad dapat memperoleh keuntungan,

    C. Latihan

    1. Apa yang dimaksud dengan Break Even Point ?

    2. Biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan usaha dan

    cenderung selalu berubah-ubah disebut dengan !

    3. Proyeksi apa saja yag harus dipertimbangkan dalam memulai usaha ?

    D. Rangkuman

    Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :

    1. Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang umumnya selalu konstan,

    bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-

    perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi

    dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.

    2. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang umumnya berubah-rubah

    sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makinbesar pula biaya yang harus anda keluarkan.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    29/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 24

    E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian

    belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan

    rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

    T i n g k a t P e n g u a s a an =

    Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah

    dipelajari mencapai

    91 % s.d 100 % : Amat Baik81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup

    61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori Baik),

    maka disarankan mengulangi materi.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    30/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 25

    BAB VI

    PENUTUP

    Setiap perusahaan baik yang dikelola secara sendiri maupun bersama-

    sama dalam melaksanakan kegiatan usaha perlu membuat catatan laporan

    keuangan secara periodik. Agar dapat membuat laporan keuangan dengan baik

    diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar pencatatan dan pelaporan.

    Laporan keuangan yang baik tidak saja bermanfaat untuk pihak internal

    tetapi pihak eksternal perusahaan. Kemajuan dari suatu usaha salah satunya

    ditentukan dengan pengelolaan keuangan baik dan teratur. Dengan adanya

    pengelolaan keuangan yang di wujudkan dalam bentuk laporan keuangan akan

    mempermudah perusahaan dalam memperoleh perkuatan bantuan permodalan

    dari lembaga keuangan/bank.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    31/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 26

    KUNCI JAWABAN

    A. BAB II

    1. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi yaitu pihak dalam

    organisasi itu sendiri (internal) dan pihak di luar organisasi (eksternal).

    2. Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua

    yaitu:

    a. Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi

    akuntansi contoh : investor dan kreditor.

    b. Pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis

    Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

    B. BAB III

    1. Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang masuk

    dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.

    2. Laporan rugi-laba mencatat pendapatan dan biaya-biaya pada saat sebuah

    transaksi terjadi, bukan pada saat ada perpindahan duit tunai. Selain itu,

    laporan rugi-laba biasanya juga mencatat pendapatan yang tidak

    menimbulkan penerimaan uang tunai (non-cash revenues). Sementara,

    laporan arus kas tidak mencatat pendapatan semacam ini.

    3. Fungsi aliran kas :

    a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan

    memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu

    singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

    b. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko

    penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan

    relatif cepat.

    c. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk

    penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif

    panjang.

    C. BAB IV

    1. Contoh aset yang dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank,

    piutang dan persediaan.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    32/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 27

    2. Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan menjadi dua,

    yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan pemilik dan yang

    berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya pendapatan dan

    adanya beban biaya.

    3. Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :

    Persediaan, Bangunan dan Kendaraan.

    Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak dapat dilihat.

    Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan Franchise

    D. BAB V

    1. Break Even Point adalah suatu keadaan dimana usaha tidak menderita

    keuntungan dan tidak menderita kerugian atau biaya yang timbul sama

    dengan total penjualan yang diperoleh

    2. Biaya Variabel

    3. Berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal

    menutup seluruh biaya-biaya timbul. Berapa volume penjualan yang

    diperlukan agar kita dapat memperoleh laba yang kita targetkan.

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    33/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 28

    Lampiran 1 . Persamaan Akuntansi

    RINGKASAN TRANSAKSI

    (Ribuan Rupiah)

    URAIAN TRANSAKSI

    ASET = HUTANG + MODAL

    KAS+ PERSEDIA

    AN

    + PERALAT

    AN

    =

    HUTA

    NG +

    HUTA

    NG +MODAL

    USAH

    A BANK

    1 1 Mar 2010, Tn.

    Amir

    mengivestasikan Rp

    20.000.000 ke CV

    Jaya Utama

    +2000

    0 +20000

    2 1 Apr 2010,

    Perusahaan

    menyewa

    gedung sbg tempat

    usaha sebesarRp

    6.000.000 selama 1

    tahun dan dibayar

    tunai

    -

    6000

    - 6000

    (biaya

    sewa)

    3 1 Mei 01,

    Perusahaanmeminjam

    uang dari Bank BRI

    pada sebesar

    Rp 30.000.000 dgn

    bunga 20% per

    tahun

    +

    30000

    +

    30000

    4 3 Mei 01,

    Perusahaan

    membeli 3

    unit komputer

    sebesar Rp30.000.000 dan

    dibayar tunai

    -

    30000 + 30000

    5 5 Mei 2010 ,

    Perusahaan

    membeli

    persediaan suku

    cadang komputer

    sebesar Rp

    2.000.000 dan akan

    dibayar tgl 12 Mei

    2010

    + 2000 + 2000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    34/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 29

    6 12 Mei 2010,

    Perusahaan

    membayar

    pembelian

    persediaan suku

    cadang komputer

    sebesar Rp

    2.000.000 dgn kas

    -

    2000 - 2000

    7 15 Mei 2010,

    Perusahaan

    membeli

    persediaan suku

    cadang komputer

    secara tunai

    sebesar Rp

    2.000.000

    -

    2000 + 2000

    8 29 Mei 2010,

    Perusahaan

    menggunakan

    persediaan suku

    cadang u/

    perbaikan

    komputer

    pelanggan sebesar

    Rp 1.000.000

    - 1000

    - 1000

    ( biaya

    perbaika

    n

    9 1 Juni 2010,

    Perusahaan

    menerima

    Kas dari hasil

    perbaikan

    komputer sebesar

    Rp20.000.000

    +

    20000

    + 20000

    (Pendapa

    tan Jasa)

    1

    0

    6 Juni 2010, Tn.

    Amir memperbaiki

    kendaraan dgn

    biaya sebesar Rp

    1.000.000 yg

    berasal dari danapribadinya

    Tidak Dijurnal

    Saldo Pada Akhir

    Periode 30000 + 3000 + 30000 = 0 + 30000 + 33000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    35/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 30

    Lampiran 2 . Menyusun Laporan Arus Kas

    PT. USAHA ANDALAPORAN ARUS KAS

    UNTUK TAHUN 2010

    1. Arus kas dari kegiatan operasi

    a. Arus kas masuk

    - Penjualan tunai Rp. 5.000.000

    - Pendapatan bunga Rp. 250.000 (+)

    Jumlah arus kas masuk Rp 5.250.000

    b. Arus kas keluar

    - Biaya tenaga kerja Rp. 400.000

    - Biaya listrik Rp. 500.000

    - Pembelian bahan baku Rp. 2.500.000

    - Pembayaran bunga bank Rp. 1.250.000 (+)

    Jumlah arus kas keluar Rp 4.650.000 (-)

    Kas bersih yang berasal dari operasi Rp.

    600.000

    2. Arus kas dari kegiatan investasi

    1. Arus kas masuk

    - Penjualan Mesin Rp. 2.000.000

    - Penjualan Tanah Rp. 6.000.000 (+)

    Jumlah arus kas masuk Rp 8.000.000

    2. Arus kas keluar

    - Pembelian tempat usaha Rp. 7.000.000 (+)

    Jumlah arus kas keluar Rp 7.000.000 (-)

    Kas bersih yang berasal dari investasi Rp.

    1.000.000(-)Kenaikan Kas / Penurunan Kas Rp.

    1.600.000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    36/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 31

    Lampiran 3. Laporan Laba Rugi dan Neraca

    Perusahaan ABCLaporan Laba Rugi

    Tahun 2010

    Penjualan Rp .250.000Harga Pokok Penjualan

    Persediaan awal . Rp 25.000Pembelian 275.000(+)

    Pembelian bersih Rp 300.000Persediaan Akhir. 40.000(-)

    Harga Pokok Penjualan. . Rp 260.000(+)Penjualan Kotor Rp 990.000

    Biaya Usaha :Biaya Gaji dan upah Karyawan . Rp 250.000

    Biaya iklan 140.000

    Biaya listrik .. 75.000Biaya bunga 50.000Biaya penyusutan Peralatan . 100.000 (+)

    Total Biaya Rp 615.000(-)

    Laba Usaha RP. 375.000

    Perusahaan ABC

    NERACATahun 2010

    KTIVA PASIVA

    Aktiva Lancar : Hutang Lancar :

    Kas Rp 2.000.000 Hutang bank Rp 2.000.000

    Piutang usaha

    Persediaan

    Rp 1.500.000

    Rp 40.000

    Hutang sewa Rp 1.500.000

    Aktiva Tetap : Modal :

    Tanah Rp 2.500.000 Modal Rp 3.665.000

    Gedung Rp 1.500.000 Laba usaha Rp 375.000

    otal Aktiva Rp 7.540.000 Total Pasiva Rp 7.540.000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    37/38

    Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 32

    Lampiran 4. Menghitung Titik Impas (BEP)

    Diketahui :

    Biaya Tetap :

    - biaya tenaga kerja 2 Orang @ Rp 300.000 = Rp 600.000

    Biaya Variabel :

    - bahan baku ikan Rp 2000/kg

    - biaya listrik Rp 100.000

    Harga jual yang ditetapkan Rp 11.000/kg

    Jawab :

    1.

    Artinya H. Ahmad perlu menjual 68 kg baso ikan agar terjadi break even point.

    Pada pejualan kg ke 69, maka H. Ahmad itu mulai memperoleh keuntungan.

    1.

    Maka uang yang harus diterima agar mencapai BEP adalah sebesar Rp 750.000

  • 7/25/2019 Modul Pengelolaan Keuangan Usaha

    38/38

    DAFTAR PUSTAKA

    Kieso Donald E. and Weygandt, Jerry J., Intermediate Accounting, John Wiley &

    Sons, Inc, Sixth Edition, 1989.

    Soemarso, S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Edisi ke-4, 1992.

    http://www.resumeakun.com, Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan