Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

download Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

of 236

Transcript of Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    1/236

     

    PENGMAS UI 2011

    PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW)

    Peningkatan Kualitas Data PertanianDalam Mendukung PembangunanPertanian Perkotaan di Kota Depok

    MODUL

    PEL TIH N PEMB NGUN N

    SISTEM INFORM SI PERT NI N

    Penyusun:

    Dr. Rokhmatuloh, M. Eng

    Andry Rustanto, S.Si, M.Sc

    Ardiansyah, S.Si

    Rendy Pratama, S.Si

    Drs. Tjiong Giok Pin, M.Si

    Tito Latief Indra, S.Si, M.Si

    November 2011

    JUDUL KEGIATAN

    DEPARTEMEN GEOGRAFI

    UNIVERSITAS INDONESIADINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN

    BAPPEDA KOTA DEPOK

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    2/236

    i

    KATA PENGANTAR

    Ketersediaan data merupakan kunci dalam merumuskan kebijakan pertanian

    yang tepat sasaran. Basis data pertanian yang telah terbangun digunakan untuk proses

    analisa untuk kemudian dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan dalam tugas

    mereka sehari-hari. Sistem informasi pertanian dan perikanan dibangun untuk

    meningkatkan nilai data (kualitas data) dari sebuah kumpulan angka, huruf dan gambar

    menjadi sebuah informasi yang bernilai tinggi. Kemampuan sistem yang dibangun

    mencakup penyediaan dan up-dating  data, perangkat keras dan lunak, sistem

     pemrosesan serta sumber daya manusia.

    Untuk meningkatkan pemahaman staf yang ada di Dinas Pertanian dan

    Perikanan serta staf yang ada di Bappeda, telah dilaksanakan pelatihan pembangunan

    sistem dimaksud. Modul pelatihan ini berisi materi-materi yang terkait dengan

     pembangunan sistem itu mulai dari pengenalan GPS sampai pada proses up-dating data

    manakala dijumpai data-data baru. Modul ini dibuat sesederhana mungkin disertai

    dengan gambar-gambar yang interaktif agar mudah dipahami dan diikuti oleh peserta

     pelatihan yang akan menjadi tulang punggung dalam pengelolaan sistem ini di

    kemudian hari.

    Semoga modul ini memberikan manfaat bagi pembacanya dan menjadi

     penyemangat bagi staf di dinas yang terkait untuk mempelajari dan mengelola sistem

    informasi yang sangat bermanfaat ini.

    Depok, November 2009

    Tim Pengabdi

    Ketua

    Dr. Rokhmatuloh, M.Eng 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    3/236

    ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar i

    Daftar Isi ii

    BAB 1. Sistem Informasi Geografis (SIG)

    1.1.Pengertian SIG……………………………………………………….. 1

    1.2.Data Spasial………………………………………………………….. 2

    1.3.Sumber Data Spasial………………………………………………… 5

    BAB 2. Global Positioning System (GPS)

    2.1.Pendahuluan…………………………………………………………. 62.2.Pengertian GPS……………………………………………………… 10

    2.3.Kemampuan GPS…………………………………………………… 10

    2.4.Sinyal GPS………………………………………………………….. 11

    2.5.Penentuan Posisi Dengan GPS……………………………………… 12

    2.6.Aplikasi GPS Dalam Pemetaan Darat……………………………..... 12

    2.7.Peranan GPS Dalam SIG……………………………………………. 13

    2.8.GPS Dengan SIG…………………………………………………… 14

    BAB 3. DOWNLOAD DATA GPS GARMIN KE KOMPUTER

    3.1.Membuka Program…………………………………………………... 15

    3.2.Penyesuaian Satuan dan Ukuran…………………………………….. 16

    3.3.Men-download  Data GPS…………………………………………… 20

    3.4.Mengkonversi Data GPS ke Software Pemetaan…………………… 22

    3.5.Membuka Hasil Download  ke Arcview 3.X……………………………. 24 

    BAB 4. PENGENALAN ARCVIEW 3.X

    4.1.Pendahuluan………………………………………………………… 28

    4.2.Struktur Arcview dan istilah dalam Arcview………………………. 30

    4.3.Arcview User Interface…………………………………………….. 36

    BAB 5. PROJECT, VIEWM DAN THEME DALAM ARCVIEW 3.X

    5.1.Project……………………………………………………………… 38

    5.2.Bekerja Dengan View dan Theme………………………………… 40

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    4/236

    iii

    BAB 6. MENAMPILKAN INFORMASI DATA SPASIAL

    6.1.Membuka Arcview………………………………………………… 46

    6.2.Mencari dan Membuka Data Shapefile……………………………. 49

    6.3.Setting View Pada Peta……………………………………………. 57

    6.4.Save Project……………………………………………………….. 60

    BAB 7. KOREKSI GEOMETRIK IMAGE

    7.1.Image…………………………………………………………….. 61

    7.2.Extention Image Analyst………………………………………… 63

    7.3.Koreksi Geometrik Dengan Image Analyst……………………… 64

    BAB 8. DIGITASI DI DALAM GOOGLE EARTH

    8.1.Membuka Google Earth………………………………………….. 73

    8.2.Digitasi…………………………………………………………… 75

    8.3.Konversi Hasil Digitasi Google Earth Menjadi Shapefile……….. 89

    BAB 9. PENGOLAHAN TABEL

    9.1.Bekerja Dengan Tabel……………………………………………. 93

    9.2.Joint Tabel………………………………………………………... 94

    BAB 10. QUERY DATABASE

    10.1. 

    Start Arcview dan Buka Peta Existing…………………………. 99

    10.2. Mencari Objek…………………………………………………. 101

    10.3. Membuat Query Spasial……………………………………….. 103

    10.4. Menyimpan Layer Data……………………………………….. 106

    BAB 11. MELAYOUT PETA

    11.1. Membuka Project Yang Telah Siap Untuk Di-Layout………… 109

    11.2. 

    Setting Layout Peta…………………………………………….. 111

    11.3. 

    Ekspor Peta…………………………………………………….. 137BAB 12. WEBGIS…………………………………………………………… 140

    BAB 13. KONSEP WEBGIS

    13.1. Update Sistem Informasi Pertanian Kota

    Depok Berbasis WebGIS………………………………………. 142

    13.2. Teknis Peng-updatet-an Sistem Informasi Pertanian

    Kota Depok Berbasis WebGIS……………………………….. 142

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    5/236

    iv

    13.3. Instalasi Paket MS4W 3.0.3…………………………………... 143

    BAB 14. SISTEM INFORMASI PERTANIAN KOTA DEPOK

    14.1. Konsep Dasar………………………………………………….. 155

    14.2. Menjalankan Sistem Informasi Pertanian Kota Depok………. 159

    14.3. Updating Data Baru ke Dalam Sistem Informasi Pertanian….. 162

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    6/236

      1

    BAB 1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

    1.1.  PENGERTIAN SIG

    Pengetahuan spatial/keruangan adalah pengetahuan yang selalu berhubungan

    dengan ruang muka bumi. Karena itu, kata tanya yang selalu memulai masalah dalam

    keruangan adalah di mana (where), apa (what ), kapan (when), bagaimana (how) dan

    mengapa (why). Dalam satu kalimat, pertanyaan permasalahan dalam geografi adalah

    mengapa persebaran keruangan berbentuk seperti itu?. Semua kata tanya atau

     pertanyaan itu dijawab dan dijelaskan dalam bentuk peta.

    Kemajuan teknologi telah sangat membantu para ilmuan (geograf, geodet,

    geolog, ahli komputer, dsb) dalam memenuhi keingintahuannya akan sesuatu.

    Penyajian dan pengolahan data yang dilakukan secara manual, kini dapat dilakukan

    dengan teknologi komputer. Hasil yang didapat lebih tepat dan cepat. Teknologi

    komputer yang makin maju juga memberikan warna baru dalam sajian informasi

    keruangan. Peta yang biasanya disajikan dalam dua dimensi, kini dapat disajikan dalam

    tiga dimensi atau lebih.

    Sajian informasi yang dihasilkan oleh teknologi komputer berupa sajian data

    keruangan secara dijital. Tujuan penyajian data seperti itu adalah untuk membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat guna. Karena

    itu ketepatan hasil merupakan tujuan utamanya. Tetapi gejala yang terjadi di atas ruang

    muka bumi amatlah rumit sehingga perlu disederhanakan. Proses penyederhanaan ini

    dilakukan dengan melihat beberapa hal, antara lain kemampuan perangkat dan

    kesederhanaan penggunaan perangkat komputer, serta dapat memenuhi tujuan

     penggunaannya.

    Aplikasi SIG

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    7/236

      2

    Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang

    selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang

    digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff,

    1989).

    Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:

    ” Suatu komponen yang terdiri dari  perangkat keras ,  perangkat lunak ,

     data geografis dan  sumberdaya manusia  yang bekerja bersama secara

    efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,

    mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan

    menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.

    Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem

    yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual,

    SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan

    data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling

     berkaitan.

    SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu

    titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan

    hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data

    yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat

    tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa

     pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang

    membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

    Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri

    dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan

     perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan

    sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan

    menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

    1.2.  DATA SPASIAL

    Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu

    sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    8/236

      3

    dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari

    data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang

    dijelaskan berikut ini :

    1.  Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat

    geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi

    datum dan proyeksi.

    2.  Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang

    memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis

    vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

    Secara sederhana  format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode

     penyimpanan data yang berbeda antara  file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data

    spasial dapat direpresentasikan dalam dua format , yaitu:

    1.2.1. Data Vektor

    Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan

    garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang

    sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

    Data Vektor

    Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam

    merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk

    analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas

    kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial

    dari beberapa  fitur . Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya

    dalam mengakomodasi perubahan gradual.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    9/236

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    10/236

      5

    1.3. SUMBER DATA SPASIAL

    Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa

    sumber antara lain :

    1.3.1. Peta Analog

    Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta

    dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,

    kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin

    dan sebagainya.

    Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi

    menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui

     proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.

    1.3.2. Data Sistem Penginderaan Jauh

    Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya),

    merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala

    dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa

    dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit

    untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format

    raster.

    1.3.3. Data Hasil Pengukuran Lapangan

    Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan

    tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas

    administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan

    lain-lain.

    1.3.4. Data GPS (Global Positioning System)

    Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi

    SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi.

    Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan mengenai GPS

    akan diterangkan selanjutnya.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    11/236

      6

    BAB 2. GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

    2.1.  PENDAHULUAN

    GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit

    yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan

     posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara

    kontinyu di seluruh dunia. GPS pada saat ini dapat digunakan oleh semua orang pada

    segala cuaca.

    2.1.1. Keunggulan GPS

    GPS dapat digunakan untuk menentukan posisi dari titik-titik dalam sebuah

    survei dan pemetaan. Faktor-faktor yang disebutkan berikut juga akan berlaku untuk

    aplikasi-aplikasi GPS yang berkaitan dengan penentuan parameter selain posisi seperti

    kecepatan, percepatan, maupun waktu yang pada dasarnya juga dapat diberikan oleh

    GPS.

    1.  GPS dapat digunakan setiap hari tanpa terpengaruh waktu dan cuaca. Dapat

    digunakan bak siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan

    ataupun kabut. Karena karakteristik ini maka penggunaan GPS dapat meningkatkan

    efisiensi dan fleksibilitas pelaksanaan survei dan pemetaan, sehingga dapat

    memperpendek waktu pelaksanaan survei dan menekan biaya operasional.

    2.  GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi (20.000km di atas permukaan

     bumi) dan jumlahnya relatif banyak (24 satelit). Kelebihan ini menyebabkan

    Cakupan wilayah GPS sangat luas, dapat digunakan oleh banyak orang pada saat

    yang sama, dan pemakaiannya tidak bergantung pada batas politik dan batas alam.

    3. Penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi topografi daerah

    survei, jika dibandingkan dengan metode konvensional seperti pengukuran poligon.

    Penentuan posisi dengan GPS tidak memerlukan keterlihatan antara satu titik

    dengan titik lainnya seperti yang dituntut pada metode pengukuran terestrial. Yang

    diperlukan dalam pengukuran dengan GPS adalah keterlihatan antara titik-titik

    survei dengan satelit. Oleh karena itu topografi antar titik survei sama sekali tidak

    akan berpengaruh kecuali untuk hal-hal yang sifatnya non-teknis seperti pergerakan

     personil dan distribusi logistik. Karena karakteristiknya, penggunaan GPS akan

    sangat efisien dan efektif untuk diaplikasikan pada survei dan pemetaan yangkondisi topografinya relatif sulit seperti pegunungan dan rawa-rawa. Penentuan

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    12/236

      7

     posisi dengan GPS akan mengacu pada suatu datum global yang dinamakan WGS

    84. atau dengan kata lain posisi yang diberikan oleh GPS akan mengacu pada

    datum yang sama. Adanya karakteristik ini sangat menguntungkan untuk kondisi

    Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan terdiri atas kepulauan, dimana proses

     penghubungan kerangka-kerangka titik di satu pulau dengan pulau lainnya akan

    sangat sangat sulit bahkan tidak mungkin jika akan menggunakan metode terestrial,

    misalnya pengukuran di Pulau Jawa, akan memberikan posisi titik-titik yang

    datumnya sama dengan titik-titik yang diperoleh pada pengukuran di pulau

    Kalimantan.

    4. Dengan GPS kita mendapatkan ketelitian posisi yang spektrumnya memiliki

    cakupan luas, dari orde milimeter (sangat teliti) sampai orde puluhan meter (kurang

    teliti). Karakteristik inilah yang memberikan keuntungan efektifitas dan efisiensi

    sesuai dengan katelitian yang dibutuhkan dan dana yang tersedia.

    5. Pemakaian GPS tidak dikenakan biaya. Selama penggunan memiliki alat penerima

    (receiver ) sinyal GPS, maka yang bersangkutan dapat menggunakan GPS untuk

     berbagai aplikasi tanpa dikenakan biaya oleh pemilik satelit (Departemen

    Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat). Jadi, investasi yang perlu dilakukan

    oleh penggunan hanyalah alat penerima sinyal GPS beserta perangkat keras dan

    lunak untuk pemrosesan datanya.

    6. Alat penerima sinyal GPS cenderung lebih kecil ukurannya, lebih murah harganya,

    lebih baik kualitas data yang dihasilkan, dan lebih tinggi keandalanya. Hal ini

    disebabkan oleh kemajuan dibidang elektronika dan komputer. Perangkat lunak

    komersial untuk pengolahan data GPS semakin banyak tersedia dengan harga yang

    relatif murah dibandingkan dibandingkan dengan alat penerima sinyal. Semakin

     beragamnya produk dan jenis penerima sinyal menyebabkan tersedianya penerima

    sinyal GPS yang lebih user oriented .

    7. Pengoperasian alat penerima sinyal GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif

    mudah dan tidak menggunakan banyak tenaga jika dibandingkan dengan

     pengukuran poligon, apalagi jika perbandingannya dilakukan pada daerah survei

    yang luas dengan kondisi medan yang berat.

    8. Pengumpul data (surveyor) GPs tidak dapat memanipulasi data pengamatan GPS,

     berbeda denga metode pengukuran terestrial. Hal ini akan meningkatkat tingkat

    keandalan hasil survei dan pemetaan yang diperoleh.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    13/236

      8

    9. Semakin banyak instansi di Indonesia yang menggunakan GPSdan juga semakin

    luas aplikasi yang potensial di Indonesia yang dapat ditangani dengan

    menggunakan GPS.

    2.1.2. Keterbatasan GPS

    Meskipun keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan GPS jauh lebih

     banyak, ada beberapa hal dan keterbatasan yang harus diperhatikan dalam pemakain

    GPS, agar pemakaiannya dapat optimal dan tepat sasaran. Beberapa hal dan

    keterbatasan tersebut antara lain:

    1.  Agar alat penerima sinyal GPS dapat menerima sinyal GPS, maka tidak boleh ada

     penghalang antara alat penerima tersbut dengan satelit yang bersangkutan. Ini harus

    secara serius diperhitungkan, terutama dalam pelaksanaan survei dan pemetaan

    didaerah pedesaan yang banyak ditumbuhi pepohonan, ataupun didaerah perkotaan

    yang dipenuhi gedung-gedung tinggi. Seandainya peneriamaan sinyal terganggu

    oleh rimbunnya pohon, maka untuk dapat menerima sinyal ada dua pendekatan

    yang dapat dilakukan. Cara pertama yaitu dengan memotong atau membersihkan

     pohon-pohon yang mengganggu penerimaan sinyal. Seandainya ini tidak

    memungkinkan maka antena penerima sinyal dinaikan secara vertikal dengan

    menggunakan tongkat khusus sehingga melewati ketinggian dari pohon-pohon

    yang mengganggu. Untuk daerah perkotaan hanya cara terakhir yang mungkin

    diterapkan untuk menanggulangi problema penampakan sinyal akibat adanya

    rumah maupun gedung-gedung.

    2.  Datum penentuan posisi yang digunakan oleh GPS, yaitu WGS 1984, bukanlah

    datum yang digunakan untuk keperluan survei dan pemetaan di Indonesia.

    Indonesia secara resmi sampai saat ini masih menggunakan datum ID 1974

    ( Indonesian Datum) 1974 yang tidak sama dengan datum WGS 1984. Untuk itu

    koordinat titik-titik yang diperoleh dengan GPS tidak dapat langsung digunakan

    dan terlebih dahulu harus ditransformasikan ke sistem ID 1974. Perlu ditekankan di

    sini bahwa problem transformasi datum ini akan lebih besar seandainya hasil survei

    dan pemetaan dengan GPS akan direpresentasikan dalam suatu datum lokal yang

    hubungan geometrisnya dengan datum WGS 1984 tidak diketahui ataupun tidak

     jelas.

    3. Komponen tinggi dari koordinat tiga dimensi yang diberikan oleh GPS adalah

    tinggi yang mengacu kepermukaan elipsoid, yaitu elipsoid GRS (Geodetic

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    14/236

      9

     Referenci System) 1980. Jadi tinggi titik yang didapatkan dengan GPS bukanlah

    tinggi orthometris yaitu tinggi yang mengacu ke permukaan geoid (umum didekati

    dengan muka laut rata-rata, MSL), yang umum digunakan sehari-hari untuk

    keperluan praktris. Jadi perlu diingat di sini bahwa tinggi GPS tidak boleh

    diintegrasikan dengan tinggi yang diperoleh dari pengukuran teristris dengan

    metode sifat datar (levelling ) yang umum digunakan orang. Perlu ditekankan di sini

     bahwa untuk mentranformasi tinggi elipsoid yang diperoleh dari GPS ke tinggi

    orthometris diperlukan informasi tentang undulasi geoid yang dapat ditentukan

    dengan menggunakan data gaya berat. Dalam hal ini ketelitian tinggi orthometris

    yang diperoleh akan sangat bergantung pada ketelitian undulasi geoid yang

    tersedia, dan untuk menentukan undulasi geoid yang teliti (orde ketelitian

    centimeter) bukanlah suatu hal yang mudah bahkan tergolong cukup sulit.

    4. Pemrosesan data GPS dan penganalisisan hasilnya bukanlah suatu hal yang udah.

    Meskipun proses pengumpulan data dengan GPS relatif mudah, pemrosesan data

    yang diperoleh serta penganalisisan parrameter-parameter yang didapatkan

     bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, terutama kalau kita menginginkan ketelitian

     posisi yang tinggi. Disamping harus memahami dasar-dasar hitung perataan kuadrat

    terkecil statistika serta perhitungan geodetik, kita juga harus memahami efek dari

    geometri satelit serta kesalahan dan bias yang mempengaruhi data pengamatan,

    seperti kesalahan orbit, bias ionosfer dan trophosfer multipath, cycle slip dan lain-

    lainya. Oleh sebab itu dalam survei dan pemetaan dengan GPS pengolahan data dan

     penganalisisan hasil sebaiknya dilakukan oleh surveyor sarjana, sedangkan

     pengumpulan data bisa dilakukan oleh surveyor teknisi.

    5. Karena GPS merupakan tekologi yang relatif baru maka sumber daya manusia yang

    menguasai masalah teknologi ini relatif masih belum terlalu banyak. Oleh sebab itu

    seandainya suatu instansi pemerintah ingin menggunakan teknologi GPS ini untuk

    mendukung pekerjaan-pekerjaan dilingkungan mereka, maka disamping pengadaan

     perangkat keras dan perangkat lunak GPS, penyiapan sumber daya manusia

    (surveryor GPS) juga tidak boleh dilupakan. Tanpa didukung dengan sumber daya

    manusianya GPS dengan kualitas dan kuantitas yang memadai, maka peralatan-

     peralatan canggih sekalipun akan menjadi kurang berarti.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    15/236

      10

    2.2. PENGERTIAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM )

    GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit.

     Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari Navigation Satellite Timing

    and Ranging Global Positioning System. Sistem akan dapat digunakan oleh banyakorang sekaligus dalam segala cuaca ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan

    tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu secara kontinue diseluruh

    dunia. Sistem ini mulai direncanakan sejak tahun 1973 oleh US Air Force  (Easton,

    1980) dan pengembangannya sampai sekarang ini ditangani oleh deperteman

     pertahanan US. GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (Space

    Segment ) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (Control System

    Segment ) yang terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen

     pemakai (User Segment ) yang terdiri atas pemakai GPS termaksud alat-alat penerima

    dan pengolah sinyal dan data GPS.

    2.3.  KEMAMPUAN GPS

    GPS dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan dan waktu secara

    cepat, teliti dan murah dimana saja di bumi ini pada setiap waktu, siang maupun malam

    tanpa bergantung pada kondisi cuaca. Sampai saat ini GPS adalah satu-satunya sistem

    navigasi atau sistem penentuan posisi yang mempunyai karakteristik prima yang seperti

    itu.

    Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang

    spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde milimeter, relatif) sampai yang

     biasa-biasa saja (orde puluhan meter, absolut). Ketelitian posisi yang diperoleh secara

    umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu : metode penentuan posisi yang

    digunakan, geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang

    digunakan, dan strategi/metode pengolahan data yang diterapkan.

    Kecepatan wahana yang bergerak juga dapat ditentukan oleh GPS seandainya

    wahana tersebut dilengkapi dengan alat penerima sinyal GPS. Ketelitian berorde

    mm/detik sampai cm/detik dapat diperoleh dalam hal ini. Selain memberikan informasi

    tentang waktu, GPS juga dapat digunakan dalam mentransfer waktu dari suatu tempat

    ke tempat yang lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS

    untuk transfer waktu antar benua.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    16/236

      11

    2.4.  SINYAL GPS

    Sinyal GPS memancarkan sinyal-sinyal, pada prinsipnya untuk “memberi tahu”

    si pengamat sinyal tersebut tentang posisi yang bersangkutan serta jaraknya dari si

     pengamat beserta informasi waktunyaSinyal GPS juga dapat digunakan untuk menginformasikan kelaikgunaan

    (kesehatan) satelit pada si pengamat, serta informasi-informasi pendukung lainnya

    seperti parameter untuk perhitungan koreksi jam satelit,paramter model ionosfer satu

    frekuensi (model Klobuchar), transformasi waktu GPS ke UTC (Universal Time

    Coordinated), dan status konselasi satelit. Dalam mengamati satelit dalam hal jumlah

    yang cukup si pengamat dapat menentukan posisi dan kecepatannya.

    Pada dasarnya sinyal GPS cukup kompleks. Ini disebabkan sinyal GPS didisain

    untuk memenuhi beberapa objektif, baik untuk keperluan sipil maupun militer seperti

    dijabarkan seperti di bawah ini :

    -  GPS didisain sebagai Sistem Multi Pemakai, pada saat yang sama sinyal

    harus dapat diamati oleh banyak orang (sistem pasif).

    -  GPS didisain untuk melayani posisi secara instan ( real time posistioning), 

    Pada suatu epok pengamat harus dapat mengamati sinyal dari beberapa satelit

    sekaligus (bagaimana cara membedakan suatu sinyal terhadap sinyal lainnya ?).

    Jarak ke satelit-satelit tersebut harus dapat diukur oleh pengamat (bagaimana

    sinyal GPS dapat memberikan informasi tersebut). Pengamat perlu mengetahui

    koordinat dari satelit (bagaimana sinyal satelit mengakomodasikannya).

    -  GPS didisain untuk keperluan sipil maupun militer, sehingga memerlukan

    dua jenis kode untuk penentuan jarak (yang lebih teliti untuk militer) dan

    mekanisme perestriksian pemakaian kode-P untuk pihak sipil (anti-spooling )

    -  Sinyal GPS harus aman dari gangguan ( jamming),  karena sinyal GPS

    memiliki struktur kode yang unik dan teknik pengiriman sinyal yang andal

    ( spread spektrum technique).

    -  GPS juga didisain untuk penentuan posisi secara teliti, sehinga perlu adanya

    kode dengan frekuensi tinggi (kode-P), perlu adanya gelombang pembawa pada

    2 frekuensi (untuk mengeliminasi bias ionosfer), pemilihan frekuensi pada

    gelombang pembawa yang optimal.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    17/236

      12

    2.5. PENENTUAN POSISI DENGAN GPS 

    Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi

    (pengikatan ke belakang) dengan jarak yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan

    ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.Pada pengamatan dengan GPS, yang bias diukur hanyalah jarak antara pengamat

    dengan satelit dan bukan vektornya. Untuk mengatasi masalah hal ini, penentuan posisi

     pengamat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap beberapa satelit sekaligus

    secara simultan, dan tidak hanya terhadap satu satelit. Pada operasionalnya, prinsip

     penentuan posisi dasar dengan GPS, bergantung pada mekanisme pengakplikasiannya

    dapat diklasifikasikan atas beberapa metode penentuan posisi.

    2.6. APLIKASI GPS DALAM PEMETAAAN DARAT

    Dalam survei dan pemetaan darat, GPS telah banyak diaplikasikan untuk

     pengadaan titik-titik kontrol (orde dua atau lebih rendah) untuk keperluan pemetaan,

    survei rekayasa, ataupun survei pertambangan [Wells et al ., 1986]. Dalam pengadaan

    titik-titik kontrol untuk keperluan pemetaan dan survei rekayasa (seperti survei jalan

    raya dan survei konstruksi), GPS dapat dan telah digunakan untuk menggantikan

    metode konvensional poligon yang umum digunakan selama ini. Dalam hal ini metode

     penentuan posisi dengan GPS yang dapat digunakan secara optimal dan efisien adalah

    metode-metode survei GPS statis, statis singkat, stop-and-go, ataupun pseudokinematik.

    Dalam proses eksplorasi mineral dan energi, contohnya GPS juga akan sangat

    membantu dalam penentuan posisi dan staking out  daerah deposit mineral ataupun batas

    daerah konsesi pertambangan, serta penentuan posisi titik-titik bor dan seismic

    [Featherstone and Dentith, 1994]. Dalam proses eksploitasi, GPS juga dapat berguna,

    contohnya dalam penentuan lokasi kandungan deposit (seperti batubara) dari waktu ke

    waktu, serta untuk pemantauan posisi relaif (vertikal) anjungan pengeboran minyak

    lepas pantai terhadap kemungkinan penurunan (sinking) yang diakibatkan oleh

     penyedotan minyak yang terlalu ekstensif dari lapisan bawah dasar laut. GPS bekerja

    sama dengan GIS juga akan sangat efektif dan efisien dalam pemantauan dan

     pengontrolan dampak lingkungan yang terjadi akibat eksplorasi dan eksploitasi sumber

    daya alam.

    Dalam kaitannya dengan aktivitas survei pertambangan di atas, metode yang

    digunakan umumnya adalah metode penentuan posisi secara absolut (statis atau

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    18/236

      13

    kinematik) dengan pseudorange untuk aplikasi-aplikasi yang tidak menuntut ketelitian

    tinggi (level puluhan ataupun ratusan meter) serta penentuan posisi secara diferensial

    (statis atau kinematik) dengan pseudorange untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut

    ketelitian menengah (level meter). Untuk ketelitian yang lebih tinggi (level cm),

     penentuan posisi secara diferensial (statis atau kinematik) dengan data fase harus

    digunakan.

    2.7.  PERANAN GPS DALAM SIG

    GPS memiliki peranan penting dalam bidang SIG. hingga saaat ini SIG sudah

     berkembang dan banyak dipakai dalam berbagai bidang ilmu maupun bidang aplikasi,

    seperti survei dan pemetaan, geografi, geologi, kehutanan, navigasi, bahkan

    transportasi. Secara umum, aplikasi GPS dalam SIG dibedakan menjadi lima bagian,

    yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikut ini.

    2.7.1.  GPS Membawa SIG ke Lapangan

    Dengan menggunakan GPS, SIG dapat menjadi banda yang bergerak di

    lapangan. misalnya adalah sistem peta elektronik (elektronic chart ) yang sekarang

    sudah banyak digunakan untuk sistem navigasi laut, pasawat terbang, maupun mobil.

    Dalam hal ini, SIG bergerak dengan kendaraan yang bersangkutan dan GPS

    memberikan posisinya dari waktu kewaktu. Kemudian, pada sistem pengelolaan

    kendaraan, dimana SIG-nya diam, GPS penerima yang ditempatkan pada setiap

    kendaraanlah yang bergerak serta melaporkan posisi dan pergerakan ke SIG.

    2.7.2.  GPS sebagai Pendigitasi Bumi

    Dalam hal ini, GPS reciver  bertindak sebagai crusor dari digitizer tiga dimensi,

    sedangkan bumi sebagai maja digitasinya. sehingga penggunaan GPS dapat mepercepat

     pembangunan basis data spatial maupun dalam pembuatan peta digital.

    Dibandingkan dengan pendijitan secara konvensional, pendijitan cara ini

    memiliki beberapa keungggulan, diantaranya adalah ketidaktergantungan pada

    ketersediaan peta, ketelitiannya tidak bergantung pada skala, serta kemampuannya

    untuk mendijitasi objek-objek yang kecil dilapangan yang tidak tergambar pada peta.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    19/236

      14

    2.7.3.  GPS Sebagai Pengkorelasi Data

    Dalam pembangunan suatu basis data, GPS dapat berperan sebagai pengkorelasi

    data, baik di dalam suatu basis data, maupun antar beberapa basis data. Dalam hal ini,

    GPS dapat memberikan suatu datum (sistem reverensi) penentuan posisi yang unik dan

    konsisten serta ketelitian posisi yang homogen pada seliruh data. Karena GPS dapat

    melakukan hal yang sama pada seluruh basis data, hal ini dapat digunakan sebagai

     pengkorelasi basis data yang berbeda dalam hal datum dan ketelitian pada data, SIG

    yang stu dapat memberikan informasi pada SIG lainnya.

    2.7.4.  GPS Sebagai Perangkat Pembantu Analisa

    GPS dapat digunakan dengan cepet sebagai alat pembantu analisa, untuk

    mempercepat dan memepermudah analisa dan pemanggilan data dari basis data dalm

    suatu proses pengambilan dan pencarian informasi dengan SIG, berdasarkan informasi

     posisi maupun waktu yang diberikan. misalkan, seseorang dapat langsung mengetahui

    siapa pemilik tanah tempat seseorang dengan GPS itu berdiri.

    2.7.5.  GPS Sebagai Perangkat Ground Truthing 

    GPS dapat digunakan untuk menyelesaikan inkonsistensi antara inaformasi di

     pata dengan lapangan, dan juga untuk meperbaiki kesalahankesalahan informasi posisi

    objek-objek tertentu yang terdapat dalam peta. Karna GPS dapat membrikan posisi yang

    teliti pada segala kondisi cuaca dan waktu, maka proses  ground truthing   akan sangat

    efisien dan efektif.

    2.8.  GPS DENGAN SIG

    Secara prinsip, ada dua cara untuk mengubungkan GPS dengan SIG, yaitu cara

    langsung dan cara tidak langsung. Pada cara langsung, GPS langsung dapat digunakan

    sebagai digitizer , dimana GPS dihubungkan dengan SIG melalui suatu modul perangkat

    lunak, seperti pengontrol digitizer. Dalam hal ini, data GPS langsung masuk ke dalam

    sistem data file SIG yang bersangkutan. sedangkan pada cara tidak langsung, reciver

    GPS merekam data dalam memori dan dengan format sendiri, data ini kemudian

    ditranslasikan ke dalam format data SIG yang diinginkan, dimana data yang telah

    ditranslasikan tersebut kemudian disimpan dalam sistem data dalam file SIG.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    20/236

      15

    BAB 3. DOWNLOAD DATA GPS GARMIN KE

    KOMPUTER

    Dalam sub-bab ini, akan dijabarkan bagaimana cara mendownload data GPS ke

    dalam komputer atau PC sehingga data-data yang telah kita rekam dapat ditampilkan di

    komputer.

    3.1. MEMBUKA PROGRAM

    Buka program Mapsource dari Start – All Program/Program - MapSource.

    Akan muncul tampilan program MapSource 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    21/236

      16

    3.2. PENYESUAIAN SATUAN DAN UKURAN

    Lakukan penyesuaian (customize) pada tampilan informasi program  MapSource sesuai

    dengan kebutuhan. Klik Edit – Preferences.

    Akan tampil menu  Preferences. Pada bagian atas menu terdapat beberapa pilihan sub

    menu yang isinya dapat disesuikan sesuai dengan kebutuhan. Sub menu yang muncul

     pertama kali adalah Map Datum.

    Sub Menu ini digunakan untuk menyesuaikan datum yang digunakan pada saat pengambilan data menggunakan GPS. Pilihlah datum yang sesuai.

    Sub Menu

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    22/236

      17

    Sub menu berikutnya pilihlah Unit. Lakukan perubahan pada satuan jarak, arah utara

    kompas dan satuan ketinggian serta kedalaman sesuai dengan informasi yang

    dibutuhkan.

    Pilihan Datum

    Sub MenuMa Datum

    Atur Satuan Jarak dan Kecepatan,

    Arah Utara Kompas, Satuan

    Ketinggian dan Kedalaman.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    23/236

      18

    Sub menu berikutnya pilihlah  Position. Lakukan perubahan pada satuan koordinat

    sesuai dengan kebutuhan, misalnya koordinat geografis yang terdiri dari derajat, menit

    dan detik atau koordinat UTM.

    Sub menu berikutnya pilihlah Transfer. Pilihlah  port yang akan digunakan untuk

    menghubungkan GPS dengan komputer melalui kabel interface. Lakukan  Auto Detect

    agar komputer dapat mencari secara otomatis.

    Pilihlah salah satu sistem

    koordinat yang ingin ditampilkan

    Pilihlah salah satu port

    Pencarian Port

    secara otomatis

    Pilih

    Position 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    24/236

      19

    Sub menu berikutnya pilihlah Waypoint. Lakukan perubahan yang dirasakan perlu, jika

    tidak biarkan tampilan standarnya.

    Sub menu berikutnya pilihlah  Time. Lakukan perubahan untuk menyesuaikan waktu

    dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) yaitu UTC + 7

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    25/236

      20

    3.3. MEN- DOWNLOAD DATA GPS

    Untuk men-download data pilihlah File – Open From Device 

    Akan tampil menu Open From Device.

    Pilihlah data yang akan di-download , yaitu: Maps, Waypoint, Routes dan Tracks. Untuk

     beberapa jenis GPS garmin seperti tipe e-Trex dan 12XL, tidak memiliki data  Maps,

    sehingga tidak perlu dipilih.

    Setelah selesai memilih maka klik Open.

    Data yang dapat di-download

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    26/236

      21

    Maka akan tampil seperti di bawah ini.

    Waypoint

    dan Tracks

    hasil

     pengukuran

    di la an an

    Data titik – titik

    Waypoint

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    27/236

      22

    3.4. MENGKONVERSI DATA GPS KE SOFTWARE PEMETAAN

    Setelah dapat di-download , maka data tersebut dapat diedit dan ditampilkan dengan

    informasi geografis lainnya dalam sebuah software pemetaan. Dalam hal ini software

     pemetaan yang digunakan adalah ArcView ver 3.x.

    Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkonversi data dari MapSource ke format

    *.DXF agar dapat dibaca oleh software ArcView. Klik File - Export 

    Keluar menu  save as. Pilihlah direktori yang akan dituju, beri nama file dan pilh tipe

     file *.dxf .

    Konversi data

    Direktori

     Nama file baru dan

    Jenis Data *.dxf

    Pilih Save

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    28/236

      23

    Akan tampil menu DXF Export Customization. Pilih sistem koordinat yang diinginkan

    untuk Output-nya.

    Kemudian pilih OK  

    Sistem Kordinat

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    29/236

      24

    3.5. MEMBUKA HASIL DOWNLOAD KE ARCVIEW 3.X 

    Bukalah program ArcView 3.2 dengan cara Pilih Start, program, ESRI, kemudian

     pilih ArcView 3.3 atau double klik pada ikon ArcView pada Desktop.

    Tampilan pertama pada saat program ArcView dijalankan.

    Klik Ikon ArcView

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    30/236

      25

    Kemudian akan muncul kotak dialog Welcome to ArcView Gis, kemudian ceklis untuk

     pilihan with a new View, kemudian pilih OK.

    Gambar di bawah ini adalah tampilan View pada ArcView 3.X 

    Aktifkan extension CarReader untuk dapat membaca file hasil konversi yang berformat

    dxf  dengan cara, pilih menu File kemudian pilih Extensions. 

    Pilih

    Kemudian, Klik  OK  

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    31/236

      26

    Maka akan muncul jendela Extensions.

    Kemudian ceklis untuk Ekstensi CadReader, lalu pilih OK  

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    32/236

      27

    Klik  Add theme, Pilihlah  file dxf hasil konversi, dan keluarkan data line, point   dan

    annotation seperti gambar di bawah ini.

    Maka akan tampil seperti di bawah ini.

    Pilih Add Theme 

    Klik pada foldernya

    Tekam Shift +

    Klik Ketigafile tersebut

    Pilih OK  

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    33/236

      28

    BAB 4. PENGENALAN ARCVIEW 3.X

    4.1. PENDAHULUAN

    Arc View adalah  software  Sistem Informasi Geografis (SIG). Software SIG

    mempunyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG.

    Saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang

    software-nya tetapi juga datanya.

    Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan

    komponen atribut atau table. Data  spatial   menampilkan lokasi geografis dari suatu

     features. Pada umumnya  feature  tersebut ditampilkan dalam bentuk titik ( point ), garis

    (line), polygon (polygone). Sebuah  feature  titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi

    kantor pemerintahan dan sekolah.  Feature garis yang juga sering disebut dengan

    arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai.  Feature poligon mewakili fitur

    area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah. Seperti gambar dibawah,

    ArcView menggunakan tipe symbol yang berbeda-beda untuk mewakili bentuk  feature 

    yang berbeda.

    Tampilan fitur titik, garis, dan poligon pada ArcView

    Feature titik

    Feature poligon

    Feature garis

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    34/236

      29

    Data atribut memberikan keterangan terhadap feature yang digambarkan dalam

     bentuk titik, garis, dan poligon. Sebagai contoh, gambar di atas menunjukkan layer

    wilayah permukiman (poligon) dan wilayah permukiman tersebut ditampilkan dengan

    satu simbol warna. Data poligon tersebut memiliki informasi atribut yang berasosiasi

    dengan poligon-poligon tersebut seperti nama lokasi dan informasi mengenai pola

     permukiman (teratur dan tidak teratur) di dalamnya, dan lain-lain. SIG memberikan

    fasilitas bagi kita untuk memberikan simbol-simbol sesuai dengan informasi atributnya.

    Gambar berikut menampilkan data yang sama dengan gambar di atas, akan tetapi

    simbol-simbolnya dibedakan berdasarkan informasi atribut yang dimiliki data tersebut.

    Simbolisasi berdasarkan informasi atribut pada ArcView

    Dapat terlihat pada layer/theme “Landuse_depok_dd”, terdiri dari beberapa data

    atribut yang dapat mengklasifikasi poligon landuse menjadi air / perairan, bangunan,

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    35/236

      30

    empang, kebun/perkebunan, pemukiman, rawa, sawah irigasi, sawah tadah hujan,

    semak/belukar, tanah kosong, dan tegalan/ladang. Begitu juga dengan layer

    “Jalan_depok_dd” yang terdiri dari jalan arteri, jalan kereta api, jalan kolektor, jalan

    lain, jalan lokal, jalan setapak, dan jalan tol nasional.

    4.2. STRUKTUR ARCVIEW DAN ISTILAH DALAM ARCVIEW

    ArcView memiliki beberapa istilah sendiri yang harus dipelajari dan dipahami

    agar dapat mempermudah pekerjaan kita dalam mengolah data SIG dengan

    menggunakan ArcView.

    4.2.1.  ArcView Project

    File ArcView Project (*.apr) mengandung sebuah set perintah yang menjelaskan

     bagaimana tampilan data ArcView dan bagaimana data tersebut harus ditampilkan.

    File  project   tidak mengandung data-data, file project hanya menyimpan instruksi

    yang menunjukkan dimana data tersebut berada. Sebuah ArcView Project  terdiri dari

     beberapa komponen yang membangunnya, antara lain Views, Tables, Charts,

     Layouts, dan Scripts.

    Tampilan dari sebuah ArcView project

    4.2.2.  Views

    View  adalah komponen ArcView tempat kita menampilkan peta (data SIG).

    View  adalah sebuah workspace  dimana kita dapat melakukan analisis data,

    memanipulasi data dan menampilkan data. Layer-layer yang terdapat pada peta kita

     Nama Project

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    36/236

      31

    disebut dengan istilah Themes. Dalam View,  Themes ditampilkan di sisi kiri

    workspace, list tersebut disebut dengan Table Of Content (TOC).

    Tampilan Komponen View pada ArcView

    4.2.3.  Tables

    Table  merupakan representasi data  ArcView  yang menampilkan data tabular.

    Table menyajikan informasi deskriptif yang menjelaskan feature-feature tentang

    layer   tertentu pada suatu View . Misalnya pada gambar di bawah ini, ditampilkan

    tabel atribut dari layer/shapefile “kambing_depok”, dimana terdapat informasi

    kolom X (koordinat bujur), tanggal (waktu perekaman data), Y (koordinat lintang),

    kambing_p (jumlah kambing), lurahan (lokasi berdasarkan administrasi kelurahan),

    ID, dam pemilik.

    Tabel Of Content

    Themes

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    37/236

      32

    Tampilan Komponen Tables pada ArcView

    Setiap baris atau record  dari suatu Table didefinisikan sebagai satu anggota dari

    kelompok besar. Sedangkan setiap kolom atau  field   mendefinisikan atribut atau

    karakteristik tunggal dari kelompok itu.

    4.2.4.  Charts

    Chart  menampilkan data tabulaer secara visual dalam bentuk grafik. Chart  juga

     bisa merupakan hasil suatu querry terhadap tabel data. ArcView menyediakan enam

     jenis grafik, yaitu : area, bar, column, line, pie dan x y scatter .

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    38/236

      33

    Tampilan grafik batang di dalam peta pada ArcView

    4.2.5.  Layout

    Menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen-

    dokumen dalam Project (View,Table,Chart) dan komponen-komponen peta lainnya

    seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot.

    Tampilan layout pada ArcView

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    39/236

      34

    4.2.6.  Scripts

    Script   merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang

    digunakan untuk otomatisasi kerja  ArcView.  ArcView menyediaakn fasilitas ini

    dengan sebutan Avenue sehingga pengguna dapat memodifikasi tampilan ArcView,

    membuat program, menyederhanakan tugas-tugas kompleks, dan berkomunikasi

    dengan software lainnya seperti ArcInfo dan lainnya

    Tampilan Script pada ArcView

    4.2.7.   Active, Visible, dan Selected

    Istilah  Active, Visible, dan  Selected   adalah tiga istilah pada ArcView yang

    terkadang dapat membingungkan bagi penggunanya. Berikut adalah perbedaan dari

    ketingganya :

    Theme yang active diperlihatkan lebih menonjol pada Tabel Of Content . Theme

    yang active adalah theme yang akan diedit atau dianalisa oleh ArcView. Untuk

    membuat sebuah theme menjasi active, cukup pilih (klik) pada nama theme yang

    terdapat di Table Of Content.

    Sebuah Theme dapat menjadi visible  (terlihat) dan invisible  (tidak terlihat),

    untuk membuat sebuah theme menjadi visible, cukup beri tanda cheklist pada kotak

    kecil disebelah nama theme yang akan diperlihatkan.

    Feature dalam sebuah theme dapat dipilih (selected). Feature yang terpilih akan

     berwarna kuning. Jika ada feature yang terpilih, maka ArcView akan melakukan

     pengeditan atau analisa hanya pada features yang terpilih.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    40/236

      35

     Active theme dan visible

    4.2.8.  Shapefile

    ArcView memiliki format data tersendiri yang disebut dengan shapefiles.

    Shapefiles adalah format data yang menyimpan lokasi geometrik dan informasi

    atribut dari suatu feature geografis. Pada umumnya kita hanya butuh satu file kerja

    seperti file Microsoft Worl dengan extension file *.doc, akan tetapi shapefile

    memiliki perbedaan, yaitu bahwa satu shapefile memiliki beberapa file yang saling

     berkaitan satu sama lainnya. Beberapa file ini memiliki extension yang berbeda-

     beda yang disimpan dalam workspace yang sama. Berikut adalah daftar beberapa

    file extension yang merupakan bagian dari ArcView shapefile :

    (Catatan : tiga file extension pertama adalah bagian file extension yang harus ada

    dalam sebuah shapefile, file extension berikutnya sifatnya optional).

    *.shp - File yang menyimpan feature geometri (diperlukan dalam sebuah

    shapefile)

    *.shx - File yang menyimpan index dari feature geometri (diperlukan dalam

    sebuah shapefile)

    *.dbf - File dBASE yang menyimpan informasi atribut dari suatu feature

    (diperlukan dalam sebuah shapefile)

    *.sbn dan *.sbx – File yang menyimpan spatial index dari feature (optional)

    *.fbn dan *.fbx – File yang menyimpan spatial index dari feature shapefile yang

    read-only (optional)

    Visible

    checked

     Not visible

    (notchecked)

    active

     Not active

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    41/236

      36

    *.ain dan *.aih – File yang menyimpan index atribut dari field yang aktif dalam

    sebuah tabel (optional)

    *.prj - File yang menyimpan informasi koordinat dari sebuah shapefile, file ini

    dapat muncul jika kita menggunakan  ArcView Projection Utility

    (optional)

    4.2.9.  Menu, Buttons, dan Tools

    ArcView menyediakan tiga cara untuk berinteraksi terhadap programnya, yaitu

    melalui menus, buttons, dan tools. Jika kita memilih salah satu menu atau button,

    maka ArcView akan secara langsung merespon perintah kita, akan tetapi berbeda

     jika kita memilih salah satu tool, maka cursor kita akan berubah fungsinya dan

    ArcView akan merespons perintah kita secara interaktif.

    4.3.  ARCVIEW USER INTERFACE

    Button dan tool pada ArcView berbeda-beda untuk tiap komponen ArcView Project

    (View, Table, Chart, Layout, dan Script). Berikut adalah gambaran button dan toolbar

    yang terdapat pada masing-masing komponen ArcView Project.

    a.  View

     b.  Tables

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    42/236

      37

    c.  Chart

    d.  Layout

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    43/236

      38

    BAB 5. PROJECT, VIEW DAN THEME DALAM

    ARCVIEW 3.X

    5.1. PROJECT

    File project di Arcview adalah .apr, tampilan view dan theme yang sudah

    digunakan dapat disimpan dalam bentuk .apr , yang kemudian dapat ditampilan kembali

    dengan mengambil file .apr yang sudah tersimpan tersebut.

    Untuk membuka project, klik aplikasi ArcView 3.3, maka akan muncul gambar

    seperti dibawah ini

    Pilihan pada box Welcome to ArcView GIS  antara lain :

    1)  Create New Project

    •  With a new view (dengan view baru), dipilih bila ingin memulai project

    dengan view baru

    •  As a blank project, dipilih bila ingin memulai dengan project yang masih

    kosong

    Atau

    2)  Open an existing project, dipilih bila ingin memulai dari project yang telah

    disimpan sebelumnya.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    44/236

      39

    5.2. BEKERJA DENGAN VIEW DAN THEME

    Dalam operasi view, peta interaktif ditampilkan sekaligus penghitungan dan

    analisis spasial dapat diperlihatkan. Layer data individual dari tipe yang berbeda (seperti

    titik, garis, dan poligon) atau data yang berbeda direpresentasikan dan disimpan sebagailayer-layer peta terpisah yang dikenal sebagai themes. Untuk membuat View baru, tekan

    tombol NEW seperti yang nampak pada layer View, seperti tampilan di bawah ini.

    Berbagai tahapan dalam membuat view dan theme antara lain adalah sebagai berikut :

    5.2.1. 

    Membuat theme baru pada View Display

    Untuk membuat theme  baru sesuai dengan informasi spasial yang didapat, maka

    tahapan yang dilakukan adalah :

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    45/236

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    46/236

      41

    4)  Setelah proses penyimpanan selesai maka theme yang kita buat tersebut sudah

    langsung ada pada media gambar pada view display.

    5). Maka anda siap untuk melakukan digitasi. Dalam hal ini, karena jenis feature

     berupa point (titik), maka digitasi menggunakan draw point .

    Klik kiri dan tahan

    hingga muncul

     beberapa menu

     pilihan editing

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    47/236

      42

    5.2.2.  Menampilkan theme pada View Display

    Untuk menampilkan theme  pada view display, pilih Add Theme  dari menu

    View, tekan tombol Add Theme , atau gunakan Ctrl+T untuk fungsi ini. Kotak

    dialog yang akan muncul meminta pengguna untuk memilih theme  yang akan

    ditampilkan, pilihlah shapefile data yang ingin dibuka kedalam view, lalu pilih OK .

    Lihat gambar dibawah ini :

    Maka, data akan muncul di dalam table of content . Ceklis shapefile yang telah di

     buka tersebut untuk menampilkannya dalam View.

    Klik Add Theme

    Bukalah file

    admin_depok_area_dd.shp,

    belimbing_depok.shp, dan

     jalan_depok.shp dengan tekan shift,

    lalu pilih ketiga file tersebut hinggater-blok semua.

    Lalu pilih OK

    Ceklis ketiga

    layer/shapefile

    tersebut 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    48/236

      43

    5.2.3.  Mengubah Urutan Tampilan Theme 

    ArcView menampilkan theme secara berurutan dengan theme yang tampilannya

     berada di atas theme yang lain. Untuk mengubah urutan, tekan tombol kiri mouse di

    atas theme, dan pindahkan ke lokasi yang baru.

    Cobalah untuk mem-praktekkannya, dalam hal ini kita akan memindahkan layer

    admin_depok_area_dd.shp di bagian paling atas.

    Pilih Pointer

    Klik kiri pada layer

    admin_depok_area _dd.shp, kemudian

    tahan lalu geser

    hingga berpindah

    tempat ke atas, lalu

    lepaskan

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    49/236

      44

    Setelah layer/theme admin_depok_area_dd.shp berada paling atas, maka

    layer/theme belimbing_depok.shp, dan jalan_depok.shp hilang karena feature-nya

    tertutup oleh feature poligon dari layer admin_depok_area_dd.shp.

    5.2.4.  Penggunaan Tombol Pan dan Zoom

    Gunakan tombol Pan dan Zoom untuk mengubah ukuran dan posisi

    tampilan peta. Tombol Pan mengubah posisi peta tanpa perubahan ukuran, sedangkan

    Zoom in atau Zoom out akan memperbesar atau memperkecil ukuran peta.

    5.2.5. Menampilkan Informasi

    Tampilkan karakteristik atau informasi-informasi dari peta dengan menggunakan

    Information tool , hasilnya adalah kotak dialog Identify Results seperti berikut.

    Langkah untuk mengidentifikasi suatu feature adalah sebagai berikut :

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    50/236

      45

    -  Klik Information tool . Dalam hal ini, kita akan mencoba mengidentifikasi

     poligon dari layer/theme admin_depok_area_dd.shp. Maka, aktifkan layer/theme 

    admin_depok_area_dd.shp. 

    -  Lokasikan kursor pada feature poligon yang ingin diidentifikasi, kemudian klik kiri pada poligon tersebut.

    -  Maka akan muncul informasi atribut dari poligon tersebut

    Klik Information tool

    Aktifkan serta ceklis untuk layer

    admin_depok_area.shp

    Klik salah satu poligon

    untuk mengidentifikasi

    atributnya.

    Dapat dilihat pada tabel

    tersebut, informasi area

    tersebut adalah kelurahan

    Abadijaya, berada di

    kecamatan Sukmajaya

    dengan luas area 269,989

    Ha.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    51/236

      46

    BAB 6. MANAMPILKAN INFORMASI DATA SPASIAL

    6.1. MEMBUKA ARCVIEW

    Dalam ulasan ini, berikut akan dibahas mengenai cara membuka Arcview

    hingga menampilkan data shapefile.

    Berikut cara membuka program ArcView :

    1.  Pilih Start, program, ESRI, kemudian pilih ArcView 3.3 atau

    double klik pada ikon ArcView pada Desktop.

    2. Kemudian akan muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS yang

    memberikan pilihan pada kita yakni membuat project baru (Create a new

     project ) yang terdiri dari with a new project   dan as a blank project   atau

    membuka project yang telah ada (Open an existing project ).

    Kotak Welcome to ArcView GIS untuk membuat project baru atau membuka project yang telah ada

    2.a. Create new Project  sebagai view baru (with a new View)

    Jika kita memilih Create new project  sebagai with a new View kemudian pilih

    OK  pada kotak Welcome to ArcView GIS ,  maka selanjutnya view akan

    meminta kita untuk menampilkan data/file (add data). Jika kita memilih Yes,

    maka kita mencari (browse) data/file yang akan digunakan, sedangkan jika

    memilih No, maka ArcView akan tampil sebagai kotak View1.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    52/236

      47

    Kotak Add data yang memberikan pilihan untuk menampilkan data/file.

    2.b. Create new Project  sebagai blank project 

    Jika kita memilih Create a new project   sebagai blank project kemudian pilih

    OK   pada kotak Welcome to ArcView GIS, maka ArcView akan muncul

    sebagai project yang kosong.

    2.c. Namun jika tidak muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS  atau langsung

    muncul  Project Window  seperti gambar di bawah ini maka ArcView siap

    digunakan sebagai new project.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    53/236

      48

    Kotak Project Window

    3. Membuka project yang telah ada

    Jika kita mempunyai suatu project yang telah ada kemudian ingin

    membukanya, maka terdapat 2 cara untuk melakukannya, yakni :

    3.a. Pada Kotak Welcome to ArcView GIS  pilih Open an exsisting project. 

    Kemudian akan muncul kotak Open Project   langkah berikutnya adalah

    mencari project (*.apr) yang diinginkan.

    3.b. Jika ArcView telah terbuka atau berjalan, pastikan kotak  ArcView Project

    Window  yang terbuka, bukan kotak View  sehingga menu yang akan muncul

    hanya terdiri dari 4, yakni  File, Project, Window, dan  Help. Kemudian pilih

    File  setelah itu pilih open project. Maka akan muncul kotak Open Project ,

    langkah berikutnya adalah mencari project (*.apr) yang diinginkan.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    54/236

      49

    Kotak Open Project untuk membuka file project (*.apr).

    6.2. MENCARI DAN MEMBUKA DATA SHAPEFILE

    1.  Buka ArcView, kemudian pilih Create a new project   sebagai as a blank

    project. Kemudian double klik View pada tabel of content , maka akan muncul

     jendela View1. 

    Kotak View Window

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    55/236

      50

    2.  Mencari data shapefile dalam ArcView yakni dengan cara klik add theme  ,

    kemudian akan muncul jendela Add theme.

    3.  Browse data shapefile yang diinginkan. Pada Pilihan  Data Source Types,  pilih

    Feature Data Source, hal ini dimaksudkan untuk mencari file/data yang

     berformat shapefile saja. Dalam contoh di atas, data shapefile yang digunakan

    yakni wilayah penggunaan lahan Kota Depok (landuse_depok_dd.shp), dimana

     pada gambar di atas, lokasi file tersebut tertera pada kolom  Directory, yakni

    e:\pelatihan sig\shapefile depok . Kemudian pilih OK .

    4.  Setelah itu akan muncul data penggunaan lahan Kota Depok di dalam view.

    2) Pilih Feature

    Data Source 

    3) Cari file

    1) Klik Add theme

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    56/236

      51

    5.  Theme dari penggunaan lahan pada gambar di atas tampil dalam single simbol,

    artinya belum terklasifikasi menjadi jenis-jenis penggunaan lahan yang spesifik.

    Oleh karena itu, layer/theme penggunaan lahan tersebut harus diubah kedalam

    unique value untuk memunculkan klasifikasi/jenis penggunaan lahannya.

    6.  Sebelum itu, perlu diingat bahwa layer/shapefile harus memiliki data atribut

    terlebih dahulu agar bisa diklasifikasikan. Data theme penggunaan lahan Kota

    Depok (landuse_depok_dd.shp) yang digunakan telah diolah sedemikian rupa

    sehingga mempunyai informasi jenis klasifikasi penggunaan lahannya dalam

    data atribut yang terdapat di dalam theme tersebut.

    7.  Data atribut tersebut dapat dilihat pada tabel di theme tersebut, caranya adalahaktifkan theme (landuse_depok_dd.shp) dengan cara meng-klik theme/layer

    (landuse_depok_dd.shp) , Kemudian jika sudah diaktifkan, maka pilih menu 

    Theme, kemudian pilih Table.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    57/236

      52

    Tabel dari theme landuse_depok_dd.shp yang berisikan data atribut dari theme

    tersebut.

    8.  Maka, akan muncul tabel dari theme (landuse_depok_dd.shp). Tabel tersebut

     berisikan data atribut dari theme tersebut seperti nama kecamatan, penggunaan

    tanah, jenis penggunaan tanah, luas area, dll.

    1) Aktifkan

    Theme

    2) Pilih menu Theme 

    3) Pilih

    Table 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    58/236

      53

    9.  Cara untuk memunculkan klasifikasi jenis penggunaan lahan yakni aktifkan

    theme (landuse_depok_dd.shp),  kemudian pilih Theme  pada menu,  pilih Edit

    Legend. Maka akan muncul kotak  Legend Editor . Kemudian, pada  Legend

    Type, rubah single symbol menjadi unique value. Kemudian pada Values Field,

     pilih jenis data atribut/field apa yang ingin dimunculkan. Values Field ini

     berisikan field-field yang terdapat dalam tabel suatu theme/layer. Dalam hal ini,

    karena ingin menampilkan penggunaan tanah, maka field yang dipilih adalah

    landuse. Setelah itu, klik Apply. 

    11. Sesuaikan warna poligon pada masing-masing klasifikasi, misalnya pemukiman

     berwarna merah, kebun berwarna coklat, dll.

    1) Aktifkan

    Theme

    2) Pilih Menu

    Theme 

    3) Pilih Edit

    Legend 

    4) Ubah single symbol 

    menjadi unique value 

    5) Pilih field yang ingin diklasifikasikan

    dan ditampilkan, misal Landuse

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    59/236

      54

    Cara untuk memberikan warna pada polgon yakni

    doubl e klik  kotak warna pada kolom  symbol   pada salah

    satu jenis klas/klasifikasi di dalam kotak  Legend Editor .

    Kemudian akan muncul kotak   Fill Palette.  Fill Palette 

    ini berguna untuk merubah karakteristik tampilan dari

    suatu theme, semisal warna, jenis simbol, ukuran, dll.Setelah itu, pilih paint brush di dalam menu Fill

     Palette. Maka akan muncul kotak color palette  dengan

     beragam warna pilihan, kemudian sesuaikan warna

    dengan poligon dengan klik pada kotak warna tersebut.

    Lakukan untuk semua poligon. Setelah itu close kotak

     Fill Palette. 

     Paint Brush

    Kotak Color Palette 

    1) Double

    klick  2). Pilih Paint

    Brush

    3) Pilih warna

    yang sesuai 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    60/236

      55

    ArcView juga menyediakan fasilitas untuk memberikan jenis-jenis simbol baik

    untuk jenis feature poligone, garis, maupun titik. Semua fasilitas tersebut terdapat

     pada kotak   fill Pallete tersebut.

    Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta adalah tampilan dari feature

    harus menarik dan informatif. Terkadang terdapat hal-hal seperti keruwetan

     poligon sehingga tampilan menjadi tak semenarik atau sulit dipahami, misalkan

    contoh kasus pada gambar di bawah ini. Bandingkan gambar feature di bawah ini.

    Perbandingan tampilan feature poligon

    Pada gambar landuse di sebelah kiri terlihat warna hitam membuat tampilan

    menjadi kurang informatif. Warna hitam menghalangi setiap warna dari poligon

     jenis penggunaan lahan. Warna hitam tersebut bukanlah warna dari suatu jenis

    klasifikasi, melainkan bingkai/garis terluar dari suatu feature poligon. Bandingkan

    dengan gambar  feature  di kanan yang bingkai/garis dari  feature-nya telah

    dihilangkan. Tampilan di kanan lebih informatif dan menarik dibandingkan

    tampilan feature di sebelah kiri.

    Terdapat bingkai/garis luar Bingkai/garis luar dihilangkan

    Cara untuk menghilangkan bingkai/garis luar dari poligone yakni dalam kotak

     Legend Editor , double klik simbol pada masing-masing klasifikasi. Kemudian

     pada pilihan color , pilihlah Outline. Kemudian pilih no color/no line kemudian

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    61/236

      56

     poligon akan tampil tanpa garis luar/bingkai. Lakukan untuk semua jenis

    klasifikasi poligon.

    Langkah untuk menghilangkan garis luar/bingkai poligon.

    Theme penggunaan lahan Kota Depok yang telah dihilangkan garis luar/bingkai

     poligonnya.

    1). Double Klik

    2). Rubah Foreground

    menjadi Outline 

    3). Pilih No Color/No

    Line

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    62/236

      57

    6.3. SETTING VIEW PADA PETA

    Setting ini perlu dilakukan terutama untuk memberikan skala pada peta. Peta yang

     belum disetting, skala tidak akan muncul.

    View yang belum disetting, sehingga skala tak muncul

    Cara untuk menyetting view yakni :

    1)  Pilih menu View, kemudian pilih Properties, Maka akan muncul kotak View

     Properties.

    2)  Kemudian berikan nama view pada kolom name. Berikan tanggal dan nama

     pembuat jika diperlukan pada kolom Creation Date dan Creator .3)  Pada Map Unit , pilih decimal degrees (karena berkoordinat decimal degrees)

    dan pada kolom distance units pilih kilometers.

    4)  Kemudian pilih OK. 

    Catatan : Perlu diperhatikan, dalam pemilihan Map unit harus disesuaikan dengan jenis

    koordinat data theme/layer. Koordinat dapat dilihat pada sisi sebelah kanan pada kotak

     button and tools.

    Skala tidak

    muncul, karena

    view belum

    disetting

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    63/236

      58

    Letak informasi koordinat theme/layer pada ArcView.

    Pada Kotak View Properties, jika koordinat peta decimal degrees, maka

     pada  Map unit   pilihlah decimal degrees, namun jika koordinat merupakan

     proyeksi UTM, maka pilihlah meters. 

    Secara sederhana untuk membedakan antara koordinat decimal degrees

    dengan UTM terlihat pada banyaknya digit angka. Koordinat decimal degrees

    memiliki rentan nilai antara -90° sampai 90° untuk garis lintang dan -180°

    sampai 180° untuk garis bujur. Tanda min (-) dalam hal ini menunjukkan

    lokasinya di belahan selatan untuk garis lintang dan belahan timur untuk garis bujur.

    Sedangkan angka pada koordinat UTM memiliki banyak digit angka.

    Dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

    Koordinat decimal degrees  Koordinat UTM  

    Banyaknya digit angka yang berbeda antara angka pada koordinat decimal

    degrees dan UTM.

    Koordinat

    Peta

     bujur

    lintang

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    64/236

      59

    Setelah disetting, view akan mempunyai nama, informasi tanggal pembuatan dan

    nama pembuat serta mempunyai skala dan distance unit.

    Setelah memilih Properties pada menu View, maka akan muncul kotak View

     Properties. 

    Tabel View Properties untuk setting View.

    View yang telah disetting

    Pilih Menu View, kemudian

     pilih Properties 

    Terdapat

    skala

    Terdapat

    nama

    view

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    65/236

      60

    6.4. SAVE PROJECT

    Cara menyimpan project (*.apr), yakni

    1  Klik file. 

    2  Pilih Save Project As,

    3  Maka akan muncul kotak Save Project As. 

    4  Letakkan file pada folder yang diinginkan, kemudian beri nama file

    tersebut, misalkan landuse_depok. 

    5  Kemudian pilih OK. 

    6  Maka, file apr (landuse_depok.apr) telah tersimpan, dan anda dapat

    membukanya kembali jika diperlukan.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    66/236

      61

    BAB 7. KOREKSI GEOMETRIK IMAGE

    7.1. IMAGE

    Image atau gambar dikenal dalam SIG sebagai data raster yang dapat digunakan

    sebagai acuan dalam pengolahan data spasial maupun proses up-dating sesuai dengan

    keadaan di lapangan. Image (data raster) yang dikenal antara lain jenis data dengan

    filetype JPEG,BMP,TIFF dan lain sebagainya, seperti contoh dibawah ini :

    Contoh peta digital yang berformat JPEG hasil scaning.

    Selain itu pada saat ini image yang sering digunakan oleh masyarakat dan mudah

    untuk didapatkan adalah image dari Google Earth. Google Earth  merupakan sebuah

     program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole,

    Inc.http://www.skyscrapernews.com/googleearth.php).

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    67/236

      62

    Contoh tampilan dari Google Earth

    Contoh image yang diambil dari Google Earth untuk lokasi Balai Kota Depok.

    Diambil dari Citra Satelit Quickbird tanggal 4-11-2010.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    68/236

      63

    Google Earth tidak beroperasi pada konfigurasi peranti keras lama. Konfigurasinya

    sebagai berikut:

    •  Pentium 3, 500 MHz

    •  128 MB RAM

    •  ruang kosong 400 MB

    •  Kecepatan internet: 128 kb/detik

    •  Kartu grafis 3D 16MB

    •  Resolusi 1024x768, Warna 16-bit

    •  Windows XP atau Windows 2000 (bukan Windows Me), Linux, Mac OS X

    Image dari Google Earth ketika diunduh maka akan didapatkan data imagedengan type JPEG. Image tersebut belum memiliki koordinat geografis (sesuai dengan

     posisi sebenarnya di bumi), sehingga belum dapat di-overlay dengan data spasial yang

    ada, hal ini berlaku juga untuk peta hasil scan.

    Untuk itu diperlukan proses geo-reference (koreksi geometrik) pada image

    tersebut agar dapat digunakan dengan data spasial lainnya. Salah satu cara untuk

    melakukan proses geo-reference tersebut menggunakan ekstension arcview yakni Image

    Analyst.

    7.2 EXTENSION IMAGE ANALYST

    Extension ’Image Analyst’ memberikan kemudahan dan fungsionalitas bagi para

     pengguna ArcView untuk pengolahan data gambar yang dapat menggabungkan gambar

    ke dalam sistem koordinat peta dengan melakukan georeferensi citra terhadap data

    shapefile, data citra yang telah terkoreksi, dan data acuan yang diketahui sebelumnya. 

    ’Image Analyst’ termasuk extension optional dan komersial yang berukuran

    relatif besar dan proses instalasinya dilakukan dengan cara meng-eksekusi program

    aplikasi ”SetUp.Exe” yang tersedia. Hasil instalasi ini berupa extension (yang

    diimplementasikan dalam file-file *.DLL [disimpan di dalam sub direktori

    ”....\BIN32\”] dan *.AVX [disimpan di dalam sub direktori ”....\EXT32\”]).

    Sementara itu, proses aktivasinya dilakukan dengan cara yang sama dengan

    extension lainnya yakni menggunakan menu ”File  Extensions”, kemudian aktifkan

    check box ”Image Analysis”, dan tekan tombol ”OK”.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    69/236

      64

    7.3 KOREKSI GEOMETRIK DENGAN IMAGE ANALYST 

    Koreksi Geometrik image sangat penting untuk mendapatkan akurasi koordinat

    geografi yang tinggi, sehingga memungkinkan overlay antara image dan peta vektor

    untuk keperluan analisa. Hal ini juga disebut sebagai koreksi geometrik. Kita akan

    mempelajari cara merektifikasi citra dengan menggunakan Align tool. Langkah yang

    harus dilakukan adalah :

    Pilih File 

    Kemudian Pilih

    Extensions 

    Ceklis Untuk

     Image Analysis 

    Pilih OK  

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    70/236

      65

    1)  Buka file image yang telah kita simpan dengan cara klik icon add theme  .

    Jangan lupa untuk mengubah pilihan Data Source Types menjadi Image Analyst

    Data Source.

    2)  Bukalah data image “peta lahan pertanian depok.jpg”, kemudian OK .

    3)  Jika muncul perintah seperti di bawah ini, maka pilih saja NO.

    Pilih Image

    Analysis Data

    Source 

    Klik Add Theme 

    Buka file “peta

    lahan pertanian

    depok.jpg” 

    Pilih OK  

    Pilih No 

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    71/236

      66

    4)  Klik tombol Zoom to Full Extent  untuk menampilkan keseluruhan data.

    Maka akan terlihat image yang akan dikoreksi geometrik.

    5)  Kemudian zoom dengan menggunakan zoom in untuk titik yang telah

    diketahui koordinatnya.

    Klik Zoom to Full

    Extent 

    Ceklis untuk

    menampilkan data

    Zoom in

    Koordinat

    yang telah

    diketahui

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    72/236

      67

    6)  Klik Align tool . Kemudian lokasikan kursor di titik yang akan

    dimasukkankoordinatnya

     

    7)  Kemudian klik kiri lalu tahan dilanjutkan klik kanan lalu tahan, hingga muncul

    opsi pilihan, tahan lalu pilih Enter to coordinat, lalu lepaskan mouse.

    Klik Align tool

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    73/236

      68

    8)  Setelah itu muncul box To Point, masukkan koordinat yang telah diketahui

    sebelumnya.

    9)  Penulisan koordinat harus dalam derajat-decimal. Artinya, jika koordinat

    memiliki format derajat-menit-detik semisal 106°45’00” harus dirubah menjadi106,750000°.

    10) Lakukan langkah tersebut diatas untuk titik kontrol lainnya.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    74/236

      69

    11) Setelah rektifikasi titik kontrol (minimal 4 titik kontrol) selesai, periksa kembali

    secara visual pada skala penampilan yang besar apakah sudah tepat lokasi. Jika

     belum, tambahkan titik kontrol kelima dan seterusnya.

    12) Untuk menyimpan hasil rektifikasi sebagai file baru, klik menu utama Theme,

    kemudian pilih Save Image As …. Akan muncul pertanyaan  Do you wish to

     save the control point links in a shape file?  Klik Yes  untuk menyimpan titik

    kontrol ke dalam format shape file.

    Simpan file titikcontrol ke dalam

    folder yang

    diinginkan

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    75/236

      70

    13) Lalu akan muncul pertanyaan..  Add shapefile as theme to the view? Maka pilih

    Yes, untuk memunculkan titik control yang telah menjadi shapefile ke dalam

    view.

    14) Lalu selanjut akan muncul kotak Save Peta lahan pertanian depok.jpg As. Beri

    nama lalu simpan pada folder yang diinginkan. Save image sebagai Tiff .

    Kemudian pilih OK .

    15) Lalu akan muncul pertanyaan... Add new_lahan_pertanian_depok.tiff  as a theme

    to the view?Pilih Yes untuk menampilkan image dalam view

    Simpan file titik

    control ke

    dalam folder

    yang diinginkan

    Pilih Tiff  

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    76/236

      71

    16) Image yang sudah disimpan tersebut telah selesai dikoreksi geometrik dan dapat

    di-overlay dengan data spasial lainnya.

    Tambahkan data

    admin_depok_area_dd.shp

    Untuk memastikan kebenaran

    dari hasil koreksi geometrik

    yang kita lakukan.

    Jika antara layer shapefile

    admin_depok_area_dd.ber 

    impitan dengan gambar area

    administrasi depok, maka

    hasil koreksi geometrik

    adalah benar.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    77/236

      72

    BAB 8. DIGITASI DI DALAM GOOGLE EARTH

    Bersyukurlah kita dengan kehadiran Google Earth. Google earth tak hanya

    sekedar digunakan untuk mencari lokasi atau memperlihatkan kenampakan visual suatu

    wilayah dari langit semata, namun fitur-fitur di dalamnya mempermudah kita dalam

    melakukan mapping dengan baik karena beberapa citra beresolusi tinggi terdapat di

    dalam Google Earth. Selain itu, Google Earth mempunyai akses kepada software-

    software GIS lainnya. Beberapa ekstensi baru pun bermuncul untuk melakukan link dari

    software GIS kepada Google earth sehingga mempermudah kita dalam melakukan

    analisis spasial suatu wilayah dengan bantuan visualisasi gambar yang sangat detail dari

    google earth.Kali ini, kita akan belajar bagaimana melakukan mapping   atau digitasi dari

    Google Earth yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam software GIS. Langkah awal

    yakni digitasi di dalam Google Eearth, kemudian hasil digitasi disimpan dalam bentuk

    kml data (*kml/kmz). Kemudian dengan bantuan Global Mapper, kita akan

    mengkonversi/mengekspor dari kml/kmz menjadi data shapefile untuk bisa ditampilkan

    dan diolah dalam software GIS.

    Karena Google Earth membutuhkan konesi internet, baik saat melakukan

    instalasi maupun saat menjalankan program tersebut, maka anda harus memastikan PC

    atau notebook anda telah terkoneksi internet. Untuk mengetahui cara menginstal Google

    Earth, anda dapat melihat pada lampiran dalam modul ini.

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    78/236

      73

    8.1. MEMBUKA GOOGLE EARTH

    Buka Google Earth, dengan cara klik  Start All Program Google Earth  lalu

    klik ikon Google Earth  .

    Tampilan pada saat

    software Google earth mulai

    dioperasikan

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    79/236

      74

    Berikut adalah pengenalan fungsi-fungsi dari feature yang terdapat dalam Dekstop

    Software Google Earth

    Penjelasan (sesuai nomor) antar muka Google Earth yang tampak seperti gambar

    diatas bisa dilihat di bawah ini :

    1.  Panel Cari – Untuk  mencari tempat dan arah serta mengelola hasil

     pencarian.Google Earth EC dapat menampilkan tab tambahan di sini.

    2.  Ikhtisar peta – Untuk melihat perspektif tambahan di Earth.

    3.  Sembunyikan/Tampilkan sidebar – Untuk menyembunyikan atau

    menampilkan sidebar (panel Cari, Tempat, dan Lapisan).

    4.  Penanda tempat – Untuk menambahkan penanda tempat lokasi. 

    5.  Poligon – Untuk  menambahkan poligon. 

    http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_findplaces.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/enterprise/earth_enterprise.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_3dviewer.html#overviewwindowhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_3dviewer.html#overviewwindowhttp://earth.google.com/enterprise/earth_enterprise.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_findplaces.html

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    80/236

      75

    6.  Jalur – Untuk  menambahkan jalur (garis atau beberapa garis). 

    7.  Hamparan Gambar – Untuk menambahkan hamparan gambar di Earth. 

    8.  Pengukur – Untuk  mengukur jarak atau luas area. 

    9.  Matahari – Klik untuk  menampilkan cahaya matahari di seluruh lanskap.

    10.  Langit – Untuk  melihat bintang, konstelasi, galaksi, planet, dan bulan. 

    11.  Email – Untuk mengirim tampilan atau gambar melalui email.

    12.  Cetak  – Untuk mencetak tampilan Earth aktif.

    13.  Tampilkan di Google Maps – Untuk menayangkan tampilan aktif Google

    Maps di peramban web.

    14.  Kontrol navigasi – Untuk memperbesar, melihat dan berkeliling (lihat di bawah

    ini).

    15.  Panel Lapisan –  Untuk menampilkan tempat menarik. 

    16.  Panel Tempat – Untuk  mencari, menyimpan, mengatur, dan mengunjungi ulang

     penandaan tempat. 

    17.  Tambahkan Konten – Klik untuk mengimpor konten yang menari dari Galeri

    KML

    18.  Penampil 3D – Untuk melihat globe beserta datarannya di jendela ini.

    19.  Panel status – Untuk melihat koordinat, ketinggian, tanggal pencitraan dan

    status streaming.

    8.2. DIGITASI

    Google earth sama seperti mesin pencari google, artinya kita bisa mencari lokasi

    dengan mengetikan nama suatu daerah, tempat, negara, dll yang berhubungan dengan

    lokasi. Caranya adalah ketikan nama suatu tempat pada kolom Terbang ke, lalu klik

    icon bergambar kaca pembesar di sampingnya 

    Secara otomatis, Google Earth akan membawa kita pada lokasi yang dituju.

    Ketikan kata kunci lokasi untuk

    menemukan wilayah yang anda ingin

    Klik

    http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_imageoverlays.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_measuring.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#sunhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sky.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailplacehttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailviewhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_layers.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_layers.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailviewhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailplacehttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sky.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#sunhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_measuring.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_imageoverlays.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.html

  • 8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian

    81/236

      76

    Setelah menemukan wilayahnya, Klik kanan pada pilihan My Places dalam kotak

     Places, pilih Add, kemudian Folder

    (Catatan : pada contoh di atas, folder yang dibuat akan ditempatkan pada  My

     Places, anda bisa menempatkan folder tersebut di mana saja, semisal pada gambar di

    atas terdapat Temporary Places , maka anda tinggal meng-klik kanan pada Temporary

     Pl