modul konseling kebutuhan fisik ibu hamil

22
PENDAHULUAN Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normaldan alamiah, tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul berbagai masalah. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantapan kesejahteraan janin, serta persiapan persalinan dan kelahiran yang matang. Orang-orang di sekitarnya seperti bidan dan keluarga terutama harus turut serta menjaga kesejahteraan janin maupun ibu agar ibu termotifasi dan optimis akan kehamilan nya. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kunjungan Ulang Antenatal Kunjungan ulang antenatal adalah kunjungan ulang yang dilakukan oleh ibu hamil sebagai lanjutan kunjungan awal selama selama kehamilan sampai memasuki masa persalinan. Pengertian kunjungan ulang antenatal lainnya adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama.Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III). Jadi, Kunjungan ulang antenatal adalah kunjungan yang dilakukan/dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu.Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin. 1

description

tugas

Transcript of modul konseling kebutuhan fisik ibu hamil

PENDAHULUANKehamilan dan persalinan adalah proses yang normaldan alamiah, tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul berbagai masalah. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantapan kesejahteraan janin, serta persiapan persalinan dan kelahiran yang matang. Orang-orang di sekitarnya seperti bidan dan keluarga terutama harus turut serta menjaga kesejahteraan janin maupun ibu agar ibu termotifasi dan optimis akan kehamilan nya.

PEMBAHASAN2.1 Pengertian Kunjungan Ulang AntenatalKunjungan ulang antenatal adalah kunjungan ulang yang dilakukan oleh ibu hamil sebagai lanjutan kunjungan awal selama selama kehamilan sampai memasuki masa persalinan.Pengertian kunjungan ulang antenatal lainnya adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama.Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III).Jadi, Kunjungan ulang antenatal adalah kunjungan yang dilakukan/dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu.Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.

2.2 Tujuan Kunjungan Ulang AntenatalAdapun tujuan dari kunjungan ulang antenatal antara lain :1. Mengenalkan bidan kembali dengan temuan-temuan,masalah serta aspek-aspek yang berkaitan dengan wanita tersebut.2. Mengevaluasi data dasar.3. Mengevaluasi keseluruhan dan efektivitas penatalaksanaan terdahulu.4. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu.5. Mencegah masalah dan penggunaan praktek tradisional yang diberikan.6. Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk dalam menghadapi komplikasi.7. Mendorong prilaku yang sehat.8. Pengkajian Data Kesehatan Ibu HamilI. Riwayat kesehatan : Social, Riwayat Kebidanan, Keluarga, Penyakit. Informasibiodata : nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.a) Keluhan utama.b) Riwayat kesehatan dahulu, sekarang dan keluarga.1) Masalah-masalah kardiovaskuler.2) Diabetes mellitus, Asma.3) Malaria.4) PMS atau HIV/AIDS.5) TBC, Hepatitis B.6) Penyakit jiwa.c) Riwayat haida. Menarche, Siklus, Lama, Banyaknya.b. Sifat dan warna, Disminore, Flour albus, dan HPHT.d) Riwayat kehamilan sekaranga. Gerak janin.b. Masalah atau tanda bahaya.c. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan.d. Penggunaan obat termasuk jamur.e. Kekhawatiran lain yang dirasakan.e) Riwayat kebidanan yang lalu1. Jumlah kelahiran, anak yang lahir hidup, persalinan anterm, persalinan premature, keguguran, persalinan dengan tindakan.2. Riwayat pendarahan pada kehamilan, persalinan, atau nifas yang sebelumnya.3. Hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya.4. Berat bayi kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram.5. Masalah lain yang alami.g. Riwayat social ekonomi1) Riwayat perkawinan.2) Riwayat KB.3) Kebiasaan sehari-hari meliputi nutrisi, eliminasi, personal hygiene, hubungan seksual, istirahat dan aktivitas fisik (beban kerja).4) Kebiasaan hidupn sehat.5) respon orang tua dan keluarga terhadap kehamilan.6) Dukungan keluarga, mekanisme koping, hewan peliharaan.7) Pengambilan keputusan, tempat melahirkan dan penolongan yang diinginkan, penghasilan per bulan dan tingkat pengetahuan.II. Pemeriksaan fisika. Pemeriksaan fisik umum1. KU, kesadaran, tinggi badan, berat badan, dan kenaikan BB selama hamil, LILA.2. Tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasanb. Kepala dan Leher1. Oedema diwajah, ikterus, dan anemis pada mata, oedema kelopak mata, pandangan kabur, cloasma gravidarum.2. Oedema pada mukosa hidung, polip, dan secret.3. Bibir pucat, sianosis, stomatitis, epulis, karies pada mulut dan lidah kering.4. Tanda-tanda infeksi pada telinga, serumen dan kesimetrian.5. Leher meliputi pembengkakan kelenjar limfe atau kelenjar tiroid dan bendungan vena jungularis.c. Dada dan Mamae1. Retraksi pembesaran kelenjar limfe pada ketiak, massa dan nyeri tekan. 2. Tegang, hiperpigmentasi areola, kelenjar Montgomery, papilla mamae menonjol atau masuk, keluarnya kolostrum.d. Abdomen1. Luka bekas operasi, pembesaran hepar dan lien, nyeri pada daerah ginjal2. Membesar sesuai usia kehamilan, linea nigra, striae gravidarum.3. Tinggi fundus uteri (jika lebih dari 12 minggu).4. Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala(kalau lebih 36 minggu).5. DJJ (jika lebih dari 18 minggu).e. Tangan dan kaki1. Oedema dijari tangan, kuku jari pucat, varises vena.2. Oedema, reflek patella dan human sign.f. Genetalia luar1. Varises 2. Perdarahan.3. Luka.4. Cairan yang keluar.5. dari uretra dan skene.6. Kelenjar bartholini : bengkak (massa), cairan yang keluarg. Genetalia dalam1. Servik, meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau membuka.2. Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah.3. Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa.4. Uterus meliputi ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, massah. Anus : hemoroidIII. Pemeriksaan Panggula. Panggul luar :1. Distansia spinarum.2. Distansia cristarum.3. Conjugata eksterna.4. Lingkar panggulb. Panggul dalam :1. Conjugate diagonalis.2. Promontorium, linea innominata.3. Spina isiadika, kelengkungan sacrum, dinding samping pelvis.4. Arkus pubis, mobilitas tulang coccygeus.IV. Pemeriksaan Laboratorium :a. Pemeriksaan haemoglobin.b. Pemeriksaan protein urine.c. Pemeriksaan glukosa urine.d. Tes VDRL.V. Pengkajian Emosional :Penerimaan ibu terhadap kehamilannya.VI. Pengakajian Fetal :a. Gerakan janin.b. DJJ (Detak Jantung Janin).Detak jantung janin didengarkan dengan menggunakan stetoskop monoral pada bulan ke 4-5 kehamilan.Cara menghitung denyut jantung janin yaitu dihitung 3 x 5 detik (5 detik pertama dihitung, 5 detik kedua tidak dihitung, 5 detik ketiga dihitung, 5 detik keempat tidak dihitung, 5 detik kelima dihitung). Hasil dari perhitungan 4 (empat) atau dihitung satu menit.1. Non Sterss Test (NST)Adalah tes yang dilakukan tanpa disertai dengan kontraksi, bermaksud untuk mengkaji fungsi pernafasan plasenta.2. Amnio CentesisAdalah penghisapan cairan ketuban/amnion melalui tusukan fungsi abdomen dengan tujuan menganalisa cairan amnion. Tidak dilakukan sebelum minggu ke 14.Digunakan untuk pemeriksaan antibody wanita dengan menggunakan Rh (-), kematangan paru dan amnionitis.Menentukan Diagnosa1. Menetapkan Normalitas KehamilanAdalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.2. Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan BelajarPada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman, akan lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan anggota keluarga, khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan asuhan. Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah :a. Perdarahan vaginab. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja).d. Nyeri abdomen yang hebat.e. Bengkak pada muka dan tangan.f. Bayi kurang bergerak seperti biasa.3. Mengembangkan Perencanaan Asuhan yang Komprehensif4. Menetapkan Kebutuhan Test LaboratoriumTujuan test laboratorium adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi dalam kehamilan. Macam test laboratorium dalam asuhan kehamilan yang merupakan kompetensi bidan adalah :a. Test hemoglobin darah (Hb)Tujuan : Untuk mengetahui kadar Hb pada ibu hamil.Untuk mendeteksi anemia gravidarum.b. Tes protein urineTujuan : Untuk mengetahui kadar protein dalam urine.Untuk mendeteksi pre eklamsia dalam kehamilan.c. Tes glukosa urineTujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine.Untuk mendeteksi diabetes mellitus gravidarum.5. Menetapkan Kebutuhan Untuk Pengobatan Komplikasi RinganDalam menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan dalam kehamilan harus berdasarkan Kep. Menkes No. 900 tahun 2002 tentang registrasi dan kewenangan praktik bidan dan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).Diantaranya yaitu penanganan abortus iminens, pre eklamsia, Hyperemis gravidarum dan anemia dalam kehamilan.6. Menetapkan Kebutuhan Konsultasi atau Rujukan pada tenaga Profesional Lainnya.Apabila terjadi komplikasi dalam kehamilan, bidan perlu menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan dengan tenaga professional lainnya untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.7. Menetapkan Kebutuhan Untuk Konseling Spesifik atau Anticipatory GuidanceDalam menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik, harus disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan oleh bidan.Beberapa kebutuhan konseling yang perlu diberikan pada setiap ibu hamil pada kunjungan awal adalah pendidikan kesehatan tentang :a. Tanda bahaya dalam kehamilanb. Persiapan persalinan.c. Imunisasi TT.d. Olahraga.e. Istirahat.f. Kebersihan.g. Pemberian ASI.h. Aktivitas seksual.i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjaan.j. Obat-obatan dan merokok.k. Body mekanik.l. Pakaian dan sepatu.8. Menetapkan Kebutuhan Konseling HIV/PMSUntuk menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS hanya diberikan pada ibu hamil dengan riwayat maupun risiko HIV/PMS.9. Menetapkan Jadwal Kunjungan Sesuai dengan Perkembangan KehamilanMenurut standar WHO bahwa dalam kehamilan, minimal kunjungan ANC adalah 4 kali selama kehamilan dengan penjelasan sebagai berikut :Kunjungan I : dilakukan sebelum minggu ke-14 (pada trimester I)Kunjungan II : dilakukan sebelum minggu ke-28 (pada trimester II)Kunjungan III : dilakukan antara minggu 28-36 (pada trimester III)Kunjungan IV : dilakukan setelah minggu ke-36 (pada trimester III)2.4. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang1. PengertianSetiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan.2. Tujuana. Pendeteksian komplikasi-komplikasi.c. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.d. Pemeriksaan fisik yang terfokus.3. Mengevaluasi penemuan masalahSebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :a. Biodata ibu.b. Usia kehamilan.c. Temuan data yang bermakna :1) Riwayat obtetrik2) Riwayat perawatan medis3) Riwayat keluarga4) Riwayat kehamilan5) Pemeriksaan fisik awal6) Pemeriksaan panggul awalTujuan dari peninjauan data kunjungan pertama adalah : agar bidan dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek khusus yang berhubungan dengan ibu hamil tersebut :a. Evaluasi data dasarb. Evaluasi efektivitas manajemen terdahuluc. Pemeriksaan pada kunjungan ulang4. Riwayat kehamilan sekarang :a. Gerakan janinb. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya :1) Perdarahan2) Nyeri kepala3) Gangguan penglihatan4) Bengkak pada muka dan tangan5) Gerakan janin yang berkurang6) Nyeri perut yang sangat hebatc. Keluhan-keluhan yang lazim dalam kehamilan1) Mual dan muntah2) Sakit punggung3) Kram kaki4) Konstipasi5) Dan lain-laind. Kekhawatiran-kekhawatiran lainnya1) Cemas menghadapi persalinan2) Rasa khawatir akan kondisi kandungan/janinnya5. Pemeriksaan fisikPada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi pada janin :a. Janin :1) Denyut jantung janin. Normal DJJ 120-160 kali permenit.Apabila kurang dari 120x/menit disebut brakikardi, sedang lebih dari 160x/menit disebut tathicardi.2) Ukuran janin3) Dengan cara Mc. Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus (TFU dalam cm) n x 155 = gram. Bila kepala diatas atau pada spina ishiadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ishiadica maka n = 11.4) Letak dan presentasiLetak dan presentasi dapat diketahui dengan menggunakan palpasi. Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut Leopold.a) Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.b) Leopold II : untuk mengetahui letak janin memenjang atau melintang, dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kananc) Leopold III : untuk menentukan bagian janin yang ada dibawah (presentasi)d) Leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggulb. Aktivitas/gerakan janinDikenal adanya gerakan 10, yang artinya dalam waktu 12 jam normal gerakan janin minimal 10 kali.c. Ibu1) Tekanan darah2) Berat badan3) Tanda-tanda bahaya4) TFU5) Umur kehamilan6) Pemeriksaan vagina7) Pemeriksaan laboratoriumA. Darah = HbB. Urine = protein dan glukosaVII. Asuhan kebidanan pada setiap kunjungan manajemena. Langkah 1Pengumpulan data dasar yang mencakup pengkajian riwayat (kehamilan, kesehatan, social, dan lain-lain), pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul dan pemeriksaan laboratorim.b. Langkah 2Interpretasi data dasar yang mencakup :1) Menentukan keadaan normal.2) Membedakan antara ketidaknyamanan yang bisa saat kehamilan dan kemungkinan komplikasi.3) Identifikasi tanda dan gejala kemungkinan komplikasi.4) Identifikasi kebutuhan.c. Langkah 3Antisipasi terhadap masalah yang mungkin muncul.Evaluasi terhadap komplikasi perlu segera dilakukan untuk menentukan tindakan kolaborasi.d.Langkah 4Langkah ini perlu jika terdapat keadaan yang abnormal dengan atau tanpa kegawatdaruratan.e.Langkah 5Menentukan rencana perawatan menyeluruh mencakup :1) Menentukan kebutuhan untuk pemeriksaan laboratorium.2) Menentukan kebutuhan untuk konsultasi dengan dokter.3) Menentukan kebutuhan untuk evaluasi diet.4) Menentukan tindakan pemberian pendidikan kesehatan.5) Menentukan kebutuhan untuk mengurangi ketidaknyamanan atau tindakan pengobatan.6) Menentukan kebutuhan untuk tindakan pengobatan komplikasi minor (contoh pengobatan vaginitis, bakteri uria asimptomatis, infeksi saluran kemih akut dan anemia).7) Menentukan kebutuhan untuk konsultasi atau merujuk ke ahli kesehatan lain (ahli gizi, perawat kesehatan masyarakat, analisis).8) Menentukan kebutuhan konseling.9) Menjadwal kunjungan ulang.

2.5 Konseling Masa Antenatal atau Konseling Pada Ibu HamilKonseling yang diberikan oleh bidan pada tri mester pertama dan kedua adalah pemberian informasi tentang perubahan yang terjadi pada perkembangan janin sesuai usia kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya. Konseling pada trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan letak janin, persiapan persalinan baik yang normal maupun abnormal.Konseling pada masa antenatal pertama ditujukan pada ibu dengan kehamilan pertama :1. Trimester 1A. Perubahan fisikPerubahan fisik yang dialami pada masa antenatal trimester pertama adalah :1) Mual yang dapat disertai muntah2) Hidung tersumbat dan epistaksis terjadi disebabkan edema masal akibat kenaikan kadar estrogen3) Sering berkemih yang disebabkan uterus yang bertambah besar yang menekan kandung kemih4) Nyeri tekan pada payudara5) Hiperpalisipasi6) Leukorea7) Sakit kepala karena tekanan emosi, ketegangan mata, pembengkakan vaskuler dan kongesti sinus akibat stimulasi hormonalB. Perubahan psikologisPerubahan pada ibu hamil bukan merupakan gangguan psikologis atau kejiwaan, tetapi merupakan bentuk perubahan fisiologis pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan fisik. Kecenderungan ibu hamil pada trimester pertama merasakan ketidaknyamanan, perasaan ingin marah, tidak menentu yang tidak diketahui penyebabnya.2. Trimester IIA. Perubahan fisikPerubahan fisik yang terjadi pada trimester II antara lain :1) Nyeri epigastrium2) Edema mata kaki karena penurunan curah balik pada ektremitas bagian bawah3) Varices vena Karena sirkulasi yang buruk dan melemahnya dinding pembuluh darah4) Hemoroid karena tekanan uterus kehamilan pada spina yang mengganggu sirkulasi vena5) Konstipasi6) Nyeri punggung dan seebagainyaB. Perubahan psikologisIbu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energy dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.3. Trimester IIIPerubahan psikologisSeorang ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya.

PENUTUPKESIMPULAN Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu.TEST1. Sebutkan tujuan konseling kebutuhan fisik pada ibu hamil?2. Apa saja pemeriksaan untuk menunjang kebutuhan fisik ibu hamil ?3. Konseling apa saja yang di berikan pada tiap trimester?

15