MODUL 9
-
Upload
putu-roby-adhitya-sapanca -
Category
Documents
-
view
291 -
download
48
description
Transcript of MODUL 9
MODUL PERKULIAHAN
Matematika III (PD biasa orde 1 dan 2 )
Model Matematika untuk menyelesaikan PD bentuk orde 1 dan orde 2
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Sipil 10 MK11059 Hendy Yusman F, M.Pd
Abstract Kompetensi
Persamaan linear orde pertama dan kedua mempunyai penerapan dalam fisika dan rekayasa. Perubahan sistem fisis ke model matematis menjadi suatu keharusan jika ingin menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hal tersebut. Perubahan tersebut dinamakan pembentukan model.
Agar Mahasiswa dapat :1. Membuat Model matematika2. Menyelesaikan PD bentuk orde 1
dan orde 2
I. Model – model Persamaan diferensial linier orde 1A. Penyelesaian rangkaian R – L
Gambar 1.1 rangkaian
Sebuah rangkaian listrik sederhana terdiri dari sebuah tahanan R(ohm), induksi
L(Henry), dan tegangan E(t)dalam volt yang dirangkai dengan sebuah sumber gaya
eleltromotif (baterei). Hitunglah arus dalam rangkaian setelah t detik I(t), bila diketahui
I(0) = 0, Bila sumber tegangannya E(t) = Eo. Langkah penyelesaian :
a) Perumusan ModelMenurut hokum Kircoff, jumlah tegangan sama dengan gaya elektromotif, E(t) ,yakni :
EL + ER = E(t)
Berdasarkan kenyataan bahwa :
1) Tegangan pada tahanan , ER = Ri
2) Tegangan pada inductor, EL =
Dengan demikian untuk rangkaian seperti di gambar dihasilkan :
Persamaan tersebut adalah persamaan diferensial linier orde sati, dengan P(t) =
‘16 2 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Dan Q(t) = E(t)…….ingat bentuk PD linier orde satu y’ + p(x)y = q(x) b) Penyelesaian persamaan diferensial Faktor integrasi PD linier adalah
Dengan demikian, penyelesaian umum persamaan diferensial adalah :
Karena diketahui , E(t) = E0
dan I(0) = 0, dari ruas kanan persamaan di atas dihasilkan :
Sehingga penyelesaian umumnya adalah
Karena diketahui I(0) = 0, maka diperolah
Atau
Jadi penyelesaian persamaan diferensialnya adalah :
Atau
Persamaan ini merupakan persamaan yang menyatakan arus dalam rangkaian setelah t
detik
Contoh :
‘16 3 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Sebuah rangkaian listrik sederhana dengan L = 2 henry, R = 6 ohm dan sebuah baterei
dengan voltase konstan 12 volt. Jika I = 0 pada saat t= 0(saklar ditutup) tentukan I pada
saat T.
Jawab :Persamaan diferensial adalah :
------------------------ dibagi 2 menjadi
dari persamaan di atas di dapat P(t) = 3 dan Q(t) = 6, sehingga faktor integrasi
Dengan mengalikan faktor integrasi e3t, integralkan dan kalikan dengan e-3t akan didapat
I = e-3t(2e3t + C) = 2 + Ce-3t
Dengan syarat awal I = 0 pada saat t = 0, memberikan C = -2; karena I = 2 – 2e-3t
Selama t bertambah, arus cenderung menuju suatu arus sebesar 2 ampere.
B. Penyelesaian model campuran kimiaDalam sebuah bejana berisi 16 galon air asin yang mengandung 5 pon larutan garam.
Air asin mengalir ke dalam bejana yang mengandung 2 pon larutan garamtiap gallon,
dengan laju 3 galon tiap menit. Campuran dipertahankan merata dengan cara
mengaduk. Air asin mengalir keluar dengan laju 1 galon tiap menit. Berapakah jumlah
garam dalam larutan setelah 4, 5 menit.
a) Perumusan ModelAndaikan X(t) menyatakan jumlah garam pada saat t menit. Menurut hukum kimia,
laju perubahan garam pada saat t sama dengan laju masuk dikurangi dengan laju
keluar, sehingga :
laju masuk – laju keluar
Mengingat :
Laju masuk = [konsentrasi][kecepatan]
= [2 pon/galon][ 3 galon/menit]
= 6 pon/menit
Laju keluar = [konsentrasi][kecepatan]
Dimana kecepatan keluar bejana 1 galon/menit dan
‘16 4 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Konsentrasi = jumlah garam pada saat t dibagi jumlah gallon air asin dalam bejana
pada saat t.
Konsentrasi =
=
Maka laju keluar bejana adalah
Dengan demikian persamaan diferensialnya dapat ditulis menjadi bentuk umum
Persamaan linier orde satu, yaitu :
Atau
Dari persamaan tersebut didapat :
P(t) = dan Q(t) = 6 dan syarat x(0) = 12
b) Penyelesaian Persamaan diferensial Dari P(t) didapat faktor integrasi :
Sehingga solusi umum persamaan diferensial linier adalah :
Atau
Karena diketahui x(0) = 12, maka dihasilkan :
Sehinngga didapat solusi khusus adalah :
‘16 5 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Selanjutnya untuk t = 4,5, dihasilkan :
Jadi jumlah garam dalam larutan setelah 4,5 menit adalah 34 pon.
II. Model Persamaan Diferensial linier Orde 2A. Model pada rangkaian listrik
Sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari sebuah tahanan R(ohm), sebuah kumparan
L(henry) dan sebuah kapasitor C(farad) dan sebuah baterei yang menyediakan E(t)
volt. Hukum Kirchoff untuk rangkaian ini adalah :
Arus I = dQ/dt, diukur dalam ampere, memenuhi persamaan yang diperoleh dengan
pendiferensialan hukum Kirchoff terhadap t, yaitu :
Contoh :Tinjau rangkaian listrik pada gambar di bawah ini dengan sebuah resistor, induktor
dan capasitor.
Tentukan muatan Q dan arus I sebagai fungsi waktu t di dalam sebuah rangkaian
RCL, jika R = 16, L = 0,02, C = 2 x 10-4 dan E = 12. Anggap bahwa Q = 0 dan I = 0 di
t = 0 (pada waktu saklar ditutup.
‘16 6 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Jawab :Dari hukum Kirchoff :
Dari persamaan bantu mempunyai akar
Sehingga
Qh = e-400t(C1cos 300t + C2 sin 300t)
Solusi khususnya adalah Qp = 2,4 x 10-3, didapat solusi umumnya adalah :
Q = 2,4 x 10-3 + e-400t(C1cos 300t + C2 sin 300t)
Dengan syarat awal yang kita ketahui didapat C1= -2,4 x 10-3 dan C2 = -3,2 x 10-3, kita
simpulkan
Q = 10-3 [2,4 - e-400t(2,4 cos 300t + 3,2 sin 300t)
Dengan pendifenrensialan didapat :
B. Getaran Harmonik SederhanaHukum Hooke : F = -ky, k adalah konstanta pegas, y = koordinat y dari p
Hukum Kedua Newton : F = ma = (w/g) a, dengan w berat benda , a percepatan dan
konstanta percepatan karena gravitasi (g = 32 kaki per detik .detik atau 0,98 m
perdetik-detik), jadi
Persamaan tersebut adalah persamaan diferensial dari gerak tersebut, Jika dimisalkan
kg/w = B2, maka persamaan menjadi :
Solusi umumnya :
y = C1cos Bt + C2sinBt
‘16 7 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Syarat y = y0 dan y’ = 0 pada saat t= 0 menentukan C1 dan C2 masing-masing berupa y0 dan
0, jadi y = y0 cos Bt
contoh :Bila sebuah benda seberat 5 pon dikaitkan pada titik paling rendah P pada suatu pegas
yang bergantung tegak, benda tersebut menyebabkan pegas itu bertambah panjang 6 inci,
benda 5 pon itu diganti dengan benda 20 pon, dan sistem ini dibiarkan mencapai
keseimbangan. Jika benda 20 pon itu ditarik kebawah sejauh 2 kaki dan kemudian
dilepaskan, berikan gambaran tentang gerak titik paling rendah P pada pegas itu.
Jawab :Langkah pertama kita tentukan konstanta pegas. Hukum Hooke, F = ks, dengan s jarak
pegas direntang, sehingga 5 = k(1/2), atau k = 10. Sekarang letakkan titik awal
keseimbangan setelah benda 20 pon dikaitkan. Kita mengetahui bahwa y = y0cosBt, dalam
hal ini
y0 = 2 dan B2 = kg/w = (10)(32)/10 = 16, disimpulkan bahwa
y = 2 cos 4t
Gerak P adalah gerak harmonik sederhana dengan perioda ½ π dan amplitudo 2 kaki.
Artinya P berosilasi ke atas dan ke bawah dari 2 kaki di bawah 0 hingga 2 kaki di atas 0
kemudian kembali 2 kaki di bawah 0 setiap ½ π ≈1,57 detik.
a. Getaran TeredamPersamaan diferensial masalah tersebut adalah :
Dengan mengandaikan E = qg/w dan B2 = kg/w, persamaan ini dapat dinyatakan :
Untuk hal ini terdapat tiga kasus yang harus ditinjau :
1. Kasus I : E2 – 4B2 < 0, akar persamaan bantu adalah bilangan kompleks, dinyatakan
sebagai –a ± Bi,dengan a dan B positif. Penyelesaian umumnya adalah :
‘16 8 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Y = e-at(C1cosBt + C2sin Bt)
Atau
Y = Ce-at sin(Bt + c)
e-at disebut faktor redam
2. Kasus II : E2 – 4B2 > 0,akar persamaan bantu –a1 dan –a2 . Penyelesaian umumnya
adalah
3. Kasus III : E2 – 4B2 = 0, mempunyai akar persamaan bantu kembar –a .
Penyelesaian umumnya adalah :
Contoh :Jika suatu gaya redam dengan q = 0,2 diberlakukan pada sistem, tentukan
persamaan geraknya.
Jawab :E = qg/w
= (0,2)(32)/20 = 0,32
B2 = (10)(32)/20 = 16, sehingga harus diselesaikan :
Persamaan bantu r2 + 0,32r + 16 = 0 mempunyai akar
Sehingga
Y = e-0,16t(C1cos 4t + C2sin4t)
Syarat y = 2 dan y’ = 0 pada saat t =0, akan didapat C1= 2 dan C2 = 0,08, hasilnya
adalah :
Y = e-0,16t(2 cos 4t + 0,08 sin4t)
‘16 9 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Soal Latihan
1. Dengan menggunakan gambar berikut tentukan :
a. I sebagai suatu fungsi t, dengan anggapan saklar ditutup dan I = 0 pada saat
t = 0.
b. Arus keadaan stabil sebagai suatu fungsi waktu .
2. Suatu pegas dengan konstanta pegas k sebesar 20 pon perkaki dibebani dengan
benda 10 pon dan dibiarkan mencapai keseimbangan . Kemudian diangkat 1 kaki
dan dilepaskan. Tentukan persamaan gerak dan periode.(gesekan diabaikan)
3. Sebuah pegas dengan konstanta pegas k sebesar 20 pon perkaki dibebani
dengan benda 10 pon dan dibiarkan mencapai keseimbangan . Kemudian ditarik
1 kaki ke bawah dan dilepaskan. Jika benda itu mengalami sutu gaya redam
dalam pon sama dengan sepersepuluh kecepatan, tentukan persamaan gerak.
4. Tentukan muatan Q pada kapasitornya sebagai fungsi waktu jika S adalah
rangkaian tertutup pada waktu t=0. Dimana E=1V, R=106Ω, C=10-6F. Asumsikan
kapasitor tersebut awalnya belum bermuatan.
‘16 10 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka:
1. Frank. Ayres J.R.,Kalkulus Diferensial dan Integral, Erlangga, Jakarta, 2009.2. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009 3. Prayudi, Matematika Teknik,Graha Ilmu, Yogyakarta 20064. Purcell,Edwin J., Kalkulus jilid II, Erlangga, Jakarta, 20065. Stroud, K.A.,Matematika Teknik, Jilid II, Erlangga, jakarta, 2008
‘16 11 Matematika III
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHendy Yusman F, M.Pd http://www.mercubuana.ac.id